TINJAUAN PUSTAKA
Air mengalir mempunyai energi yang digunakan untuk roda turbin, karena
itu pusat-pusat tenaga air dibangun di sungai-sungai dan di pegunungan-
pegunungan. Pusat tenaga air tersebut dapat dibedakan menjadi dua golongan
yaitu pusat tenaga air tekanan tinggi dan pusat tenaga air tekanan rendah. Mula-
mula air ditampung di sebuah reservoir yang besar di daerah yang tinggi, dengan
menggunakan pipa, air tersebut dialirkan ke rumah pusat tenaga (powerhouse),
yang dibangun dibawah bendungan, dan di dalam rumah tersebut telah dipasang
sebuah piranti yang akan mengubah energi aliran menjadi energi mekanik dan
akhirnya diubah menjadi energi listrik. Piranti tersebut adalah turbin yang
merupakan inti dari suatu pembangkitan listrik. Dari selisih tinggi permukaan air
atas (TPA) dan permukaan air bawah (TPB) terdapat tinggi jatuh (H). Gambar
bisa dilihat pada Gambar 2.1. berikut ini:
P Q. .g.H.η (2.1)
dimana :
g = gravitasi (m/detik2)
η = effisiensi (%)
Diameter pipa dan luas penampang lintang dalam turbin dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan kontinuitas. Yang dimaksud dengan luas
penampang lintang saluran adalah suatu permukaan irisan saluran yang dibuat
tegak lurus dengan arah aliran air. Dengan diketahui luas penampang lintang
saluran (A) dan kecepatan (v), maka kapasitas air yang mengalir (Q) :
Q A .v (2.2)
Kaidah energi menyatakan bahwa suatu bentuk energi akan dapat diubah
menjadi bentuk energi lain. Arus air mengalir mengandung energi energi tersebut
dapat diubah bentuknya misalnya perubahan dari energi potensial (tekanan)
kedalam bentuk kinetis (kecepatan), atau sebaliknya. Arti selanjutnya dari kaidah
kekekalan energi adalah apabila arus air dalam alirannya dilewatkan melalui
turbin air, maka energi yang ada dalam air akan diubah menjadi bentuk energi
lain. Aliran air pada suatu standar ketinggian tertentu, garis yang tak bernama
pada Gambar 2.1. mempunyai energi yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut
ini :
Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh air karena memiliki beda
ketinggian terhadap permukaan tertentu, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ez m . g . z (2.3)
dimana :
g = gravitasi (m/detik2)
Energi Tekanan
Energi tekanan adalah energi yang dimiliki oleh air karena memiliki beda
tekanan, dapat dituliskan rumus sebagai berikut :
P
Ep m . (2.4)
dimana :
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh air karena memiliki
kecepatan, rumus dapat ditulis sebagai berikut :
v2
Ev m . (2.5)
2
Suatu aliran dalam pipa, diambil suatu selisih ketinggian z antara tinggi air
atas dan tinggi air bawah, maka menurut Bernoulli besar energi aliran tersebut
adalah :
P v2
Et m . g . z m . m. (2.6)
2
dimana :
g = gravitasi (m/detik2)
P v2
et = g . z = konstan (Nm/kg) (2.7)
ρ 2
P v2
Hz = konstan (m) (2.8)
.g 2
P1 1 2 P2 1 2
z1 v1 = z2 v2 (2.9)
.g 2 .g 2
Konversi Energi
Aliran air dari suatu tempat yang relatif lebih tinggi ke tempat yang relatif
lebih rendah akan menghasilkan energi hidrolik potensial. Energi dari aliran ini
dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga air dengan mengkonversinya
menjadi energi mekanik pada poros turbin.
Pada pembangkit tenaga air seperti pada gambar 2.2 perbedaan antara
level reservoir atas (Zres) dan level air terendah (Ztw) disebut head kotor (gross
head).
(2.10)
Head kotor (gross head) ini dapat disamakan dengan energi hidrolis
spesifik kotor (gross specific hydraulic energy).
(2.11)
(2.12)
Dimana :
Untuk mengetahui sistem tenaga air lebih jauh, pada gambar 2.1 energi
hidrolis spesifik antara bidang (3) dan (1) dapat dilihat pada turbin. Energi
spesifik ini adalah energi spesifik bersih (net specific energy) ini dan dinyatakan
dengan
(2.13)
(2.14)
Gambar 2.2. Pengukuran Head (http://www.ccitonline.com/mekanikal/tiki-
view_blog.php?blogId=284)
Dari gambar 2.2 dapat diperoleh dua cara mendapatkan head bersih Hn. Yang
pertama
(2.15)
(2.16)
Dimana Hp adalah head piezometric di atas level air terendah diukur dari bidang
(1), C2/2g head dinamis pada bidang (1), dan EL/g adalah rugi energi hidrolis
spesifik antara reservoir dan bidang (1) yang diubah menjadi head loss (HL).
2.3. Turbin Air
Tenaga air yang pertama yang mulai digunakan pada abad pertama
sebelum masehi. Tenaga air mulai digunakan oleh manusia sudah sekitar 2000
tahun yang lalu yaitu ketika bangsa Yunani dan Romawi sudah mengenal kincir
air, yang mana mereka meletakkan kincir air itu secara vertikal di aliran sungai
yang panjang. Kincir air ini digunakan tenaganya untuk menggiling jagung
dengan menggunakan roda gigi.. Tenaga air yang ditimbulkan oleh adanya energi
potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh arus sungai yang mengalir tersebut
yang akan memutar kincir air itu, oleh karena itu beroperasi penggilingan.
Penggilingan menjadi tugas yang utama dilakukan dengan tenaga air kemudian,
dan pada perkembangannya kincir ini kemudian dikembangkan oleh bangsa-
bangsa di Asia dan Eropa Timur pada masa setelah itu yaitu sekitar abad ke 4.
Karena kincir air sudah terkenal di berbagai tempat di dunia pada waktu
itu, maka manusia mulai memikirkan tentang bagaimana cara meningkatkan
kegunaan dari tenaga air tersebut. Manusia mulai mengubah bentuk kincir air dari
keadaan yang sebelumnya, hal ini merupakan suatu langkah yang penting bagi
perkembangan teknologi kinci air pada waktu itu. Bentuk kincirpun mulai
bervariasi ada yang dipasang secara horisontal dengan arah putaran roda dari kiri
ke kanan. Kincir yang vertikal dipasang tegak ke atas, bergerak dari bawah ke
atas. Pada awalnya, kincir air dipasang sedemikian sehingga pusat dari kincir
tersebut berada di atas permukaan air dan arus air akan menggerakkan bagian
bawah dari kincir tersebut sehingga kincir air dapat berputar. Kemudian, mereka
akan mencelupkan kincir di bawah permukaan air yang melebihi dari orientasi
yang sebelumnya. Pada abad ke 18, John Smeaton menguji kedua-duanya
orientasi di atas dan menemukan bahwa kincir yang bekerja mendapatkan
efisiensi yang lebih tinggi. Pada abad sesudahnya para insinyur telah dapat
menyempurnakan kincir air menemukan dua peningkatan, diantaranya adalah
sudu dari kincir air yang dibengkokkan dapat bekerja lebih baik ,dan yang kedua
adalah dapat diketahui posisi yang lebih tepat dari roda sehingga dihasilkan kincir
air yang efisien. Pengembangan ini membantu orang-orang dalam penggunaan
dari kincir air yang sudah mempunyai tenaga yang lebih dari sebelumnya. Tenaga
yang lebih tersebut tidak hanya untuk menggiling hasil panen seperti jagung dan
gandum, tetapi juga dapat digunakan sebagai tenaga untuk menggerakkan
konveyor, sehingga masalah pengangkutan di dalam suatu pengilingan dapat
diatasi dengan penggunaan tenaga kincir air. Pada abad ke 19, turbin air telah
ditemukan, dan lambat laun mulai menggeser penggunaan dari kincir air. Manusia
mulai meninggalkan kincir air karena melihat bahwa turbin air jauh lebih efisien
dibanding dengan kincir air. Bagaimanapun, kincir air masih tersisa di seluruh
dunia sampai hari ini.
Turbin air ditemukan setelah kincir air, turbin air ini menggunakan energi
gravitasi untuk memutar poros. James Francis menyempurnakan turbin yang
dirancang oleh Samuel Howd's dengan cara membuat kurva pada sudu-sudunya,
dan selanjutnya dikenal sebagai turbin Francis. Turbin ini digunakan untuk jangka
waktu yang lama dalam suatu, tetapi kemudian mesin uap menggantikan turbin
dalam pemakaian tenaga penggilingan dan lainnya. Bagaimanapun, turbin Francis
akan selalu digunakan sebagai salah satu dari sumber tenaga air.
Di dalam usaha untuk mengendalikan sungai dan arus air, manusia mulai
untuk menciptakan bendungan-bendungan yang mempunyai bentuk seperti yang
dibuat oleh berang-berang. Struktur ini digunakan untuk mengarahkan atau
membendung arus air sungai. Untuk menyimpan air di dalam suatu reservoir,
insinyur membangun suatu bendungan yang dapat menghentikan arus dari suatu
aliran sungai. Mereka pada awalnya membuat bendungan dengan menggunakan
tanah dan batu-batu, akan tetapi dengan berkembangnya jaman, pembuatan
bendungan kemudian lebih populer menggunakan beton yang lebih kuat. Beton
lebih dipilih karena dapat mencegah dari kebocoran aliran sehingga air dapat
ditampung dengan daya tampung yang lebih besar tanpa membahayakan karena
kuat terhadap longsor. Pada mulanya, bendungan dibuat lurus memotong sungai,
konstruksi ini sangat lemah jika air yang ditampung oleh bendungan sangat besar.
Berang-berang telah mengajari manusia bagaimana cara membuat suatu
konstruksi bendungan yang kuat. Konstruksi bendungan yang kuat itu adalah
dengan cara membagi gaya-gaya yang terjadi pada bendungan sehingga didapat
suatu gaya yang menyebar dan akhirnya tekanannya menjadi berkurang. Bentuk
itu adalah bendungan dibuat cembung ke arah hulu. Bendungan Hoover adalah
salah satu contoh bendungan yang dibuat berdasarkan prinsip di atas. Bendungan
yang mempunyai tahanan pada masing-masing sisinya, hal ini yang menyebabkan
bendungan kokoh dari gaya yang ditimbulkan oleh sungai Colorado. Ketika ide
mengenai pembangkitan energi listrik mulai ada, pada saat itu penggunaan turbin
air mulai dilirik kembali. Pada tahun 1882, dibuat pembangkit listrik tenaga air
yang pertama di dunia yang terletak di Wisconsin dengan kapasitas daya sebesar
12,5 kW. Dan pada tahun 1930-an pembangkitan di atas berkembang dengan
pesat. PLTA tersebut disuplai air dari bendungan Hoover yang merupakan
bendungan dari aliran sungai Colorado pada tahun 1936. PLTA tersebut terdapat
beberapa turbin Francis dengan kapasitas total 130 MW. Pembangkitan ini dapat
menyuplai listrik ke kota- kota besar utama pada waktu itu.
Seperti yang banyak manusia ketahui, inti dari pembangitan listrik tenaga
air adalah pengubahan energi mekanik menjadi energi listrik, dan itulah yang saat
ini menjadi sangat berharga. Dengan berkembangnya tenaga air ke seluruh dunia,
pemerintah dan organisasi lingkungan hidup tengah berusaha untuk menemukan
landasan umum pada yang pro dan kontra terhadap penggunaan tenaga air.
2.4. Pengelompokan Turbin Air
Menurut H. Grengg, jenis turbin air dapat digolongkan menjadi tiga sesuai
dengan range dari head-nya, yaitu :
Sedangkan menurut cara kerjanya, turbin dapat dibagi menjadi dua, yakni
turbin impuls dan turbin reaksi.
Perbedan ini didasarkan pada perbedaan antara cara konversi energi pada
turbin. Dengan singkat dua cara pengkonversian energi ini dijelaskan sebagai
berikut:
Pada dasarnya aliran energi pada turbin impuls secara keseluruhan diubah
menjadi energi kinetik sebelum transformasi di turbin. Ini berarti bahwa aliran
melewati sudu runner tanpa perbedaan antara aliran masuk dan keluar. Oleh
karena itu hanya gaya impuls yang ditransfer oleh perubahan arah dari vector
kecepatan aliran ketika melewati sudu yang membuat energi dikonversi menjadi
energi mekanik pada shaft. Aliran masuk ke runner pada tekanan yang sama
dengan tekanan atmosfir dalam bentuk satu atau lebih semburan jet yang
ditempatkan disekeliling runner. Ini berarti bahwa setiap jet mendorong sudu pada
sebagian turbin saja. Karena itu turbin impuls juga disebut turbin partial.
Turbin impuls
Yang dimaksud dengan turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya
dengan merubah seluruh energi air (yang teridiri dari energi potensial-tekanan-
kecepatan) yang tersedia menjadi energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga
menghasilkan energi puntir dalam bentuk putaran poros. Atau dengan kata lain,
energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nosel. Contoh turbin
impuls adalah turbin Pelton. Turbin Pelton dipakai untuk tinggi air jatuh yang
besar.
Turbin impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran air yang ke luar
nosel tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfer di sekitarnya. Semua
energi tinggi tempat, dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin diubah
menjadi energi kecepatan pelton turbin.
Gambar 2.6. Skema Turbin Pelton
(http://rahmanta13.wordpress.com/2011/05/20/turbinair)
Turbin Reaksi
Turbin reaksi adalah turbin air yang cara bekerjanya dengan merubah
seluruh energi air yang tersedia menjadi energi puntir dalam bentuk putaran. Sudu
pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan terjadinya
penurunan tekanan air selama melalui sudu.
Turbin ini terdiri dari sudu pengarah dan sudu jalan dan kedua sudu
tersebut semuanya terendam di dalam air. Air dialirkan ke dalam sebuah terusan
atau dilewatkan ke dalam sebuah cincin yang berbentuk spiral (rumah keong).
Perubahan energi seluruhnya terjadi di dalam sudu gerak.
Turbin air yang paling banyak digunakan adalah turbin reaksi. Turbin
reaksi digunakan untuk aplikasi turbin dengan head rendah dan medium. Pada
turbin reaksi, letak turbin harus diperhatikan agar tidak terjadi bahaya kavitasi
yang terjadi akibat adanya tekanan absolut yang lebih kecil dari tekanan uap air.
Kavitasi dapat menyebabkan sudu-sudu turbin menjadi berlubang-lubang kecil,
sehingga mengurangi efisiensi turbin yang akhirnya dapat pula merusak sudu
turbin. Jika turbin diletakkan lebih tinggi dari tinggi tekanan isap, maka kavitasi
akan terjadi, sehingga letak turbin harus selalu di bawah tinggi tekanan isap (Hs).
Gambar 2.7. Skema Turbin Francis (http://yuriornev.wordpress.com/)
High Medium
Low Head
Head Head
Cross Flow
Impulse Pelton Multi-Jet
Cross Flow
Turbine Turgo Pelton
Turgo
Reaction Propeller
Francis
Turbine Kaplan
Sumber: (http://yuriornev.wordpress.com/)
(2.17)
Dimana ;
Sumber: (http://www.google.co.id/imgres?q=tabel+kecepatan+spesifik+turbin)
Pada gambar terlihat turbin Kaplan adalah turbin yang beroperasi pada head
yang rendah dengan kapasitas aliran air yang tinggi, atau bahkan beroperasi pada
kapasitas yang sangat rendah. Hal ini karena pada saluran sudu jalan belokannya
hanya sedikit saja. Pada waktu bekerja sudu jalan turbin ini dapat diatur posisinya,
disesuaikan dengan perubahan tinggi air jatuh.
Gambar 2.9 Daerah Penggunaan dari Beberapa Jenis Konstruksi Turbin yang Berbeda
(http://www.ccitonline.com/mekanikal/tiki-read_article.php?articleId=29)
Turbin Pelton adalah turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu di atas
300 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik
pada roda air turbin dilakukan melalui proses impuls sehingga turbin Pelton
disebut juga turbin impuls.
Turbin Pelton disebut juga turbin impuls atau turbin tekanan rata atau
turbin pancaran bebas karena tekanan air keluar nosel sama dengan tekanan
atmosfer. Dalam instalasi turbin ini semua energi ( geodetic dan tekanan ) diubah
menjadi kecepatan keluar nosel. Tidak semua sudu menerima hempasan air, tetapi
secara bergantian tergantung posisi sudu tersebut. Jumlah tergantung besarnya
kapasitas air, dapat bervariasi satu sampai enam. Turbin pelton dipakai untuk
tinggi jatuh air yang besar, dengan kecepatan spesifik 1 sampai 15.
Gambar dari turbin pelton dapat dilihat pada gambar 2.4 . Pancaran air dari
nozzle menghantam sudu yang terpasang disekeliling runner dengan jarak yang
sama. Untuk head bersih (net head) kecepatan teoritis dari pancaran air keluar
nozzle didapat menurut persamaan Bernoulli
(2.18)
(2.19)
Gambar 2.10. Aliran pancaran air dan diagram kecepatan turbin pelton
(http://www.google.co.id/imgres?q=aliran+pancaran+turbin+pelton)
C1 adalah kecepatan absolute. U1 = r1ω merupakan kecepatan peripheral
dari runner yang berhubungan dengan radius r1 pada posisi (1). Arah kecepatan ini
sama dengan persinggungan pada posisi (1) dari lingkaran.
Partikel air bergerak melewati sudu dan berubah arahnya secara berangsur-
angsur sampai meninggalkan sudu pada posisi (2) seperti yang diperlihatkan
gambar 2.10. Pada saat pergerakan ini partikel air mentransfer gaya impuls sesuai
dengan perubahan dari arah vector kecepatan relative v1 ke vector kecepatan
relative v2. Nilai dari v2 tergantung pada energi loss selama pergerakan sudu
(2.20)
(2.21)
Dan
(2.22)
Besar dari kecepatan v2 hampir sama dengan v1 dan memiliki arah seperti
yang ditunjukkan posisi (2).
(2.23)
Dimana :
Q = debit air
Desain hidrolis dari turbin Kaplan hampir mirip karena arah aliran dari
pancaran guide vane adalah radial pada turbin Kaplan dan pada turbin bulb
arahnya kira-kira axial. Ini berarti tidak ada perbedaan yang berarti dari
interpretasi dari aliran melalui turbin ini. Oleh karena itu ilustrasi aliran pada
turbin Kaplan juga berlaku untuk turbin Bulb.
Aliran fluida dalam ruang kosong antara aliran keluar saluran guide vane
ditandai (o), dan saluran masuk runner ditandai (1), merupakan pusat pusaran
bebas. Aliran diasumsikan bebas dari rugi-rugi (losses) sepanjang saluran itu.
Hubungan antara komponen rotasi cu0 dari kecepatan absolute co dan komponen
rotasi cu1 dari kecepatan absolute c1 adalah
(2.24)
ω = ωnormal berarti kecepatan rotasi dari turbin menerima energi loss paling
rendah pada keluaran yang diwakili dengan . Ini juga merupakan kondisi
kerja untuk turbin yang memperoleh efesiensi hidrolis paling tinggi untuk sudut
guide vane sebesar α0.
(2.25)
Dari gambar 2.5 didapat bahwa kecepatan peripheral u2 = u1, maka persamaan di
atas menjadi :
(2.26)
Gambar 2.6 menunjukkan bagian axial yang melalui sebuah francis turbin
dengan guide vane (G) dan runner (R). runner diikatkan pada poros turbin.
Turbin Francis dipasang pada dasar dari sebuah reservoir terbuka yang terisi air
sampai level tertentu di atas guide vane. Sudut guide vane αo diasumsikan tetap
dan runner berputar pada kecepatan sudut yang tertentu dan air diisi memenuhi
seluruh ruang pada runner.
Melalui guide vane partikel air diasumsikan mengikuti garis pada tengah
saluran guide vane seperti pada gambar 2.6. Guide vane didesain sehingga
gerakan partikel air berubah dari arah radial saat masuk guide vane menjadi
komponen kecepatan yang agak besar dengan arah peripheral saat keluar guide
vane. Pinggir keluaran dari guide vane ditandai dengan index (o), dan kecepatan
absolute dari partikel air pada pinggir keluaran guide vane adalah c o. Arah co
dianggap sesuai dengan arah dari vane pada keluarannya.
Diasumsikan bahwa partikel air lewat tanpa gesekan melalui ruang antara
keluaran guide vane dan masukan runner. Oleh karena itu momentum pusaran
tetap tidak berubah. Ini berarti rcu konstan, dan hubungan antara komponen rotasi
cu0 dan cu1 dari kecepatan c0 dan c1 berturut-turut menjadi
(2.27)
Dimana :
(2.28)
7. Runner cone
9. Sudu servomotor
10. Servomotor
32. Link
Gambar 2.14. Sketsa segitiga kecepatan pada impeller suatu turbin francis
(http://yefrichan.wordpress.com/2010/05/31/klasifikasi-turbin)
(2.29)
(2.30)
(2.31)
Aliran Fluida
Idealisasi :
Air dipandang sebagai fluida ideal, artinya tidak ada efek viscous (μ = 0)
.Aliaran adaah stasioner, artinya pada setiap penampang selama waktu yang sama
mengalir sejumlah air yang sama, sehingga untuk suatu titik tertentu dalam aliran
itu, tekanan dan kecepatannya tidak berubah.Air sebagai fluida inkompresibel,
sehingga berat jenis air selalu konstan, 1 2 γ = γ .Sistem bersifat adiabatik, yang
berarti tidak ada kalor keluar ataupun masuk ke dalam sistem.
(2.32)
Atau
(2.33)
Dimana :
Sebagai gambaran dari turbin Francis dengan poros vertical dapat dilihat
gambar 2.17. Gambar tersebut merupakan potongan dari turbin Francis dengan
poros vertical. Turbin dengan poros vertikal inilah yang digunakan dalam
pembangkitan listrik Saguling. Komponen generator pada jenis ini berada di atas
turbin.
Keterangan gambar :
4. Poros (Shaft)
17. Tutup turbin bawah atau cincin roda pengarah (Lower cover)
24. Tabung blok bantalan bawah (Lower bearing for guide vane)
25. Tabung blok bantalan atas (Upper bearing for guide vane)
29. Pipa kuras (Oil scoop fastened to (14a) and (14) with the opening against the
rotating oil in rotating oil cylinder (28))
Pada dasarnya aliran air sama seperti pada turbin yang poros horizontal
yaitu air masuk melalui pipa ((32)gambar 4.1.2) kemudian masuk ke gatevalve
(33), masuk ke rumah keong (1) selanjutnya melalui gate vane dan runner,
dibuang melalui draft tube cone (5 dan 5a) ke tailrace.
Pembuatan runner dapat dicor (cast steel) maupun dilas dimana sudu dilas
pada hub dan ring. Pada umumnya runner dibuat dengan stainless steel, karena
bahan ini sangat kuat terhadap korosi.
2. Guide vane
3. Stay Vane
Stay vane adalah alat yang berfungsi untuk mengarahkan aliran menuju ke
guide vane. Air yang berasal dari spiral case akan masuk melalui stay vane.
Aliran yang bagus adalah ketika saluran ini mendapatkan debit yang sama pada
seluruh lingkaran penuh. Stay vane berfungsi pula dalam mengarahkan aliran air
menuju runner.
4. Spiral Case
2.10. Generator
Generator listrik adalah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik dari
sumber energi mekanik berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yang
ditemukan oleh Faraday. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Walau
generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi motor adalah alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Generator mendorong muatan
listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi generator tidak
menciptakan listrik yang sudah ada di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa
dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang menciptakan aliran air tapi tidak
menciptakan air di dalamnya. Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat
maupun turbin uap, air yang jatuh melalui sebuah turbin maupun kincir air, mesin
pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan, energi surya atau matahari, udara
yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi mekanik yang lain.
(2.35)
Keterangan :
f = frekuensi (Hz)
Seperti yang telah diterangkan di atas, tegangan induksi pada rotor timbul
karena terpotongnya batang konduktor pada rotor oleh medan magnet putar, agar
tegangan induksi selalu dapat dibangkitkan pada rotor, diperlukan perbedaan
relatif antara kecepatan medan magnet putar dengan kecepatan rotor yang biasa
disebut sebagai slip. Pada saat beroperasi sebagai motor, motor induksi akan
mempunyai slip positif, artinya kecepatan medan magnet putar akan selalu lebih
besar daripada kecepatan rotor. Proses yang sebaliknya akan terjadi apabila motor
induksi digunakan sebagai generator. Kopel pada rotor digerakan oleh turbin,
adanya magnetisasi sisa (remannent magnetism) pada rotor umumnya cukup
untuk membangkitkan tegangan awal, seperti halnya prinsip kerja sebagai motor.