Aliran Pipa
PROPOSAL
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
OLEH :
AHMAD FARHUN
(D331 11 265)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah, limpahan
proposal skripsi,yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
“Analisa Pengaruh Variasi Sudut Sambungan Belokan 90˚ Terhadapa Head Losses
Aliran Pipa”.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata kesempurnaan,
baik dari cara penyajian maupun teknik penulisan, mengingat keterbatasan waktu dan
kapasitas sebagai mahasiswa,untuk itu koreksi dan saran- saran penulis harapkan untuk
perbaikan selanjutnya.
Karya ini, penulis persembahkan kepada kedua orang tua yang sangat
penulis kasihi dan sayangi, ayahanda Jaenuddin dan kepada Ibunda Rahmah Daeng
yang telah banyak member support dan doa yang penuh keikhlasan yang tiada batasnya.
Dan kepada Semua pihak yang belum bisa saya sebutkan pada kesempatan ini.
Akhir kata, penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf dan mengharap
kritik dan saran yang membangun. Semoga proposal ini dapat menambah wawasan dan
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
PENDAHULUAN
Kapal merupakan alat transportasi laut yang banyak digunakan saat ini. Dalam
melakukan pelayaran dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain dengan muatan barang, kapal
juga mengangkut kebutuhan ABK kapal seperti air, bahan bakar, pelumas, dan muatan
cairan lainnya untuk kebutuhan operasional kapal selama berlayar. Untuk mengalirkan
fluida dari tempat rendah ke tempat yang tinggi atau sebaliknya, dibutuhkan sistem
perpipaan untuk memindahkan fluida tersebut dengan bantuan pompa atau mesin. Selain
peralatan utama yang digunakan, ada bagian-bagian yang tidak kalah penting dimana
dalam bagian ini, sering terjadi peristiwa-peristiwa yang dapat mengurangi efisiensi kerja
yang diinginkan. Bagian dari peralatan ini dapat berupa pipa-pipa yang dihubungkan.
Dalam menggunakan pipa yang harus diperhatikan adalah karasteristik dari fluida yang
digunakan, misalnya: sifat korosi, explosive, racun, suhu dan tekanan. Apabila fluida
dilewatkan ke dalam pipa maka akan terjadi gesekan antara pipa dengan fluida tersebut.
Besarnya gesekan yang terjadi tergantung pada kecepatan, kekerasan pipa, diameter dan
Bentuk-bentuk kerugian energi pada aliran fluida antara lain dijumpai pada aliran
dalam pipa. Kerugian-kerugian tersebut diakibatkan oleh adanya gesekan dengan dinding,
khusus lainnya. Pada belokan atau lengkungan kerugian energi aliran yang terjadi lebih
Pada pendistribusian air sambungan belokan pipa sangat banyak ditemukan dalam
sistem jaringan pipa kapal. Hal ini dipengaruhi oleh konstruksi kapal yang mengharuskan
arah aliran pipa dirubah dengan menggunakan sambungan. Dilihat dari jenis sambungan
dan belokan mempunyai kehilangan energi yang beragam tergantung jenis sambungan
yang digunakan.
Dengan mengetahui kerugian energi dalam suatu sistem atau instalasi perpipaan
yang memanfaatkan fluida mengalir sebagai media, efesiensi penggunaan energi dapat
ditingkatkan sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal. Salah satu bagian dari
Besarnya head losses pada sambungan belokan pipa tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti : diameter, debit, viskositas, dan sudut pada sambungan belokan
pipa tersebut. Oleh karena itu penulis menuangkan topik tersebut dalam skripsi dengan
judul:
Dalam penelitian aliran dalam pipa ini menggunakan alat C6MKII Fluid Friction
Measurements yang merupakan suatu rangkaian jaringan pipa yang dapat digunakan untuk
mengukur kehilangan energi akibat berlokan yang terjadi apabila fluida mengalir di dalam
pipa.
Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah yang dapat disusun
sebagai berikut:
1. Berapakah kehilangan energi yang diakibatkan oleh sambungan dan belokan?
3. Bagaimana hubungan antara kehilangan tinggi tekan pada pipa (H ukur dan H
tersebut?
Dalam penulisan ini agar masalah tidak melebar dan menjauh maka studi ini di batasi
2. Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah satu set piranti Armfield C6-
MKII-10
kecepatan aliran.
masalah ini.
Secara garis besar, penulis membagi kerangka masalah dalam beberapa bagian
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan
Berisi tentang teori-teori dasar yang menunjang dan akan digunakan dalam
pembahasan skripsi ini terutama yang berisi tentang definisi pipa, sistem
Pada bab ini menunjukkan lokasi dan waktu penelitian, sistematika penelitian,
alat-alat yang digunakan serta metode yang dipakai dalam pengambilan data.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil penelitian yang didapatkan dan membahas hasil dari
penelitian tersebut.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran sebagai jawaban akhir dari permasalahan
yang dianalisa.
BAB II
LANDASAN TEORI
Fluida merupakan suatu zat/bahan yang dalam keadaan setimbang tak dapat
menahan gaya atau tegangan geser (shear force). Dapat pula didefinisikan sebagai zat
yang dapat mengalir bila ada perbedaan tekanan dan atau tinggi. Suatu sifat dasar fluida
nyata, yaitu tahanan terhadap aliran yang diukur sebagai tegangan geser yang terjadi pada
bidang geser yang dikenai tegangan tersebut adalah viskositas atau kekentalan/kerapatan
Fluida dapat didefinisikan sebagai suatu zat mampu alir dan dapat menyesuaikan
bentuk dengan bentuk wadah yang ditempatinya, serta apabila diberikan tegangan geser,
betapapun kecilnya akan menyebabkan fluida tersebut bergerak dan berubah bentuk
Dengan pengertian diatas maka fluida dapat dibedakan atas zat cair dan gas.
Dimana kedua zat ini pun berbeda secara teknis akibat gaya kohesif. Zat cair cenderung
gravitasi. Aliran muka bebas sangat dipenuhi efek gravitasi sedangkan zat gas akan
memuai dengan bebas sampai tertahan oleh dinding yang membatasinya. Gas tersebut
Pipa adalah saluran tertutup sebagai sarana pengaliran atau transportasi fluida,
sarana pengaliran atau transportasi energi dalam aliran. Pipa biasanya ditentukan
berdasarkan ukuran nominalnya, sedangkan tube merupakan salah satu jenis pipa yang
Dalam suatu perusahaan industri, pipa merupakan salah satu peralatan pokok
diluar rangkaian proses yang dipergunakan untuk mengalirkan suatu fluida, yaitu berupa
fluida cair dan fluida gas. Fluida yang mengalir ini memiliki temperatur dan tekanan yang
dipengaruhi oleh jenis fluida yang akan dialirkan melalui pipa tersebut dengan
Pipa digunakan sebagai saluran untuk mengalirkan air, minyak, gas dan cairan-
cairan lain. Pipa yang dimaksud dalam hal ini terdiri dari pipa itu sendiri dan juga
perpipaan, komponen-komponen pipa adalah : Pipa, flens (flanges), katup (valves), alat
Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi hilangnya energi di dalam pipa.
Jenis-jenis sambungan ikut mempengaruhi hilangnya energi pada aliran fluida. Dengan
yang berfungsi untuk membelokkan arah aliran fluida ke suatu tempat tertentu. Salah satu
efek yang muncul pada aliran ketika melewati suatu sambungan yang berkaitan dengan
pola aliran adalah adanya ketidakstabilan aliran atau fluktuasi aliran. Fluktuasi aliran
yang terjadi terus-menerus pada belokan pipa akan memberikan beban impak secara acak
pada sambungan tersebut. Akibat pembeban impak secara acak yang berlangsung terus-
digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh. Fluida yang dialirkan
melalui pipa biasanya bisa berupa zat cair atau gas, dan tekanan bisa lebih besar atau lebih
mengatur jalan keluarnya air sesuai yang dikehendaki. Sistem perpipaan yang berfungsi
untuk mengalirkan zat cair dari satu tempat ke tempat lain. Aliran terjadi karena adanya
perbedaan tinggi tekanan di kedua tempat yang disebabkan oleh adanya perbedaan elevasi
Pada zat cair yang mengalir di dalalam bidang batas, misalnya pipa akan terjadi
tegangan geser dan gradient kecepatan pada seluruh medan aliran karena adanya
1 1² 2 2²
Z1 + + = Z2 + + + hf
2ℊ 2ℊ
persamaan diatas dapat ditulis dalam bentuk yang lebih sederhana untuk kehilangan
h¹ = (Z1 + ) − (Z2 + )
atau
hf = ΔZ +
keterangan:
Kehilangan energi akibat gesekan disebut juga kehilangan primer atau mayor lose.
Terjadi akibat adanya kekentalan zat cair dan turbulensi karena adanya kekasaran dinding
batas pipa dan akan menimbulkan gaya gesek yang akan menyebabkan kehilangan tenaga
di sepanjang pipa dengan diameter konstan pada aliran seragam. Kehilangan tenaga
sepanjang satuan panjang akan konstan selama kekasaran tidak berubah. (Triatmodjo,
1996)
Kehilangan tenaga karena gesekan antara zat cair dengan dinding pipa berbanding
lurus dengan panjang pipa dan kekasaran pipa dan berbanding terbalik dengan diameter
pipa :
²
ℎ= =
Keterangan :
D = Diameter (m)
Koefisien gesekan pipa tergantung pada parameter aliran (Triatmojo 1996 : 31),
apabila pipa adalah hidrolis halus parameter tersebut adalah kecepatan aliran diameter
pipa dan kekentalan zat cair dalam bentuk angka Reynolds. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Blasius, dia mengemukakan rumus gesekan f untuk pipa halus dalam bentuk:
.
f = ²ͦ
berlaku untuk 4000 < Re < 10⁵
Disamping adanya kehilangan tenaga akibat gesekan pipa, terjadi pula kehilangan
tenaga dalam pipa yang diakibatkan karena perubahan penampang pipa, sambungan,
belokan, dan katup. Kehilangan tenaga akibat gesekan pada pipa panjang biasanya jauh
lebih besar dari pada kehilangan tenaga sekunder, sehingga pada keadaan tersebut
sekunder lebih dari 5 % dari kehilangan tenaga akibat gesekan makan kehilangan tersebut
Kehilangan energi yang terjadi akibat aliran melalui sambungan dan percabangan
standar adalah sebanding dengan kuadrat dari kecepatan aliran sebagai berikut :
²
hₑ = α
2
keterangan :
Bilangan Reynoalds adalah bilangan tanpa dimensi yang nilainya bergantung pada
kekasaran dan kehalusan pipa sehingga dapat menentukan jenis aliran dalam pipa.
Professor Osborne Reynoalds menyatakan bahwa ada dua tipe aliran yang ada di dalam
berubah menjadi aliran turbulen. Keadaan ini bergantung pada empat buah besaran yaitu:
diameter tabung, viskositas, dinsitas dan kecepatan linear rata-rata zat cair. Lebih jauh ia
menemukan bahwa ke empat faktor itu dapat digabungkan menjadi suatu gugus, dan
bahwa perubahan macam aliran berlangsung pada suatu nilai tertentu gugus itu.
Atau
.
Re =
untuk menunjukkan sifat-sifat aliran laminar dan aliran turbulen. Alat yang digunakan
terdiri dari pipa kaca yang dapat melewatkan air dengan berbagai kecepatan (gambar…..).
aliran tersebut diatur oleh katub A. Pipa kecil B yang berasal dari tabung berisi zat warna
Reynolds menunjukkan bahwa untuk kecepatan aliran yang kecil di dalam aliran
kaca, zat warna akan mengalir dalam suatu garis lurus seperti benang yang sejajar dengan
sumbu pipa. Apabila katub dibuka sedikit demi sedikit, kecepatan akan bertambah besar
dan benar warna mulai berlubang yang akhirnya pecah dan menyebar pada seluruh aliran
pipa.
Kecepatan rerata pada mana benang warna mulai pecah disebut kecepatan kritik.
Penyebaran dari benang warna disebabkan oleh percampuran dari partikel-partikel zat
cair selama pengaliran. Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada kecepatan
Keadaan ini disebut aliran laminar. Pada kecepatan yang lebih besar, benang warna
menyebar pada seluruh penampang pipa. Dan terlihat bahwa percampuran dari partikel-
Menurut Reynolds, ada tiga faktor yang mempengaruhi keadaan aliran yaitu
kekentalan zat cair µ (mu), rapat masa zat cair ρ (rho), dan diameter pipa D. hubungan
angka tertentu. Angka tersebut diturunkan dengan membagi kecepatan aliran didalam
aliran air melalui pipa dapat disimpulkan bahwa pada angka Reynolds rendah gaya kental
dominan sehingga aliran adalah laminer. Dengan bertambahnya angka Reynolds baik
karena bertambahnya kecepatan atau berkurangnya kekentalan zat cair atau bertambah
besarnya dimensi medan aliran (pipa), akan bisa menyebabkan kondisi aliran laminer
menjadi tidak stabil. Sampai pada suatu angka Reynolds di atas nilai tertentu aliran
untuk angka Reynolds dibawah 2000, gangguan aliran dapat diredam oleh kekentalan zat
cair, dan aliran pada kondisi tersebut adalah laminer. Aliran akan turbulen apabila angka
Reynolds lebih besar dari 4000. Apabila angka Reynolds berada diantara kedua nilai
tersebut 2000<Re<4000 aliran adalah transisi. Angka Reynolds pada kedua nilai di atas
(Re =2000 dan Re = 4000) disebut dengan batas kritik bawah dan atas.
Kehilangan tinggi tekan yang ditimbulkan pada saluran atau aliran didalam pipa
pada tikungan 1 4
Keterangan:
2.10. Manometer
Manometer adalah suatu alat pengukuran tekanan yang menggunakan kolom cairan
untuk mengukur perbedaan tekanan antara suatu titik tertentu dengan tekanan atmosfer
(tekanan terukur), atau perbedaan tekanan antara dua titik. Alat ukur ini sangat sederhana,
pengamatan dapat dilakukan langsung dan cukup teliti pada beberapa daerah pengukuran.
Manometer kolom cairan biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan yang tidak terlalu
Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk
mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer tertua adalah
manometer cairan. Versi manometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U yang
diisi cairan setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau air raksa) dimana pengukuran
dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan (yang mungkin terjadi karena atmosfir)
METODOLOGI PENELITIAN
Hasanuddin.
1. Identifikasi Permasalahan
sistem jaringan pipa yang di dalamnya terdapat sambungan, belokan dan gesekan
setiap mengalami perubahan aliran. Untuk itu dilakukan analisis pada bagian
jaringan pipa yang akan memunculkan dampak kehilangan kekuatan aliran fluida
yang terbesar, sehingga kita dapat merancang jaringan pipa yang efektif dan
efisien.
dengan melakukan pengambilan data langsung pada objek penlitian. Dalam hal
ini pada alat armfield C6-MKII-10. Alat ukur manometer digunakan pada pipa
Dalam penyajian data akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik
hean minor.
3.3.1. Alat
yang terjadi apabila fluida tak terjadi perubahan volume karena tekanan yang
2. Hydraulic Bench
4. Kanebo
5. Blanko data
6. Alat tulis
7. Stopwatch
3.3.2. Bahan
Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah air yang diambil dari
Keterangan :
2. Saringan
6. Katup bola
7. Sambungan T 90˚
Pada tahap ini dilakukan pengujian kehilangan energi pada pipa dengan
Measurements – C6MKII
4. Setelah Alat Hydraulic Bench menyala, buka katup pada air dan pada Bench
secara perlahan hingga air dapat mengalir ke alat Fluid Friction Measurement
5. Menormalkan selang dengan mengalirkan hingga aliran air dalam selang bebas
12. Mengurangi volume aliran air yang masuk dengan menutup secara perlahan katup
14. Cara yang sama dilakukan untuk menentukan head loss pada belokan tajam
Proses kerja alat Fluid Friction Measurement yang digunakan oleh peneliti
2. Posisikan pompa dalam keadaan “ON” dan tekan tombol pompa kemudian
tahap pengolahan atau analisis data. Dalam proses pengolahan data digunakan rumus
Reynolds dan Berniolli untuk mendapatkan hasil perhitungan dari data yang
didapatkan, setelah itu dibandingkan data sebelum dan sesudah mengalami Head
Minor yaitu belokan panjang 90˚(5), belokan tajam 90˚(8), belokan pendek 90˚(10),
Dengan :
Dengan :
Dengan :
4. Mencari Hhitung
²
Hhitung =
2
Dengan :
.
=
μ
Dengan :
Re = Bilangan Reynold
0,316
= ,
Dengan :
f = koefisien geser
Re = Bilangan Reynold
7. Perhitungan Headloss
.
H = .
2
Dengan :
penelitian diatas. Secara garis besar bagan alir tahapan metode penelitian dapat dilihat
(http://www.wartasaranamedia.com/pengertian-pipa-dan-pembagian-jenis-pipa-
2.html)
http://teknikmesinzone.blogspot.co.id/2016/02/manometer-dan-pengukuran-
tekanan.html