macam aliran yaitu aliran saluran tertutup
dan aliran saluran terbuka. Dua macam alir
an tersebut dalam banyak hal mempunyai
kesamaan tetapi berbeda dalam satu ketentuan
penting. Perbedaan tersebut adalah pada kebera
daan permukaan bebas; aliran saluran terbuka m
empunyai permukaan bebas, sedang aliran sal
uran tertutup tidak mempunyai permukaan bebas
karena air mengisi seluruh penampang saluran.
Dengan demikian aliran saluran terbuka
mempunyai permukaan yang berhubungan
dengan atmosfer, sedang aliran saluran
tertutup tidak mempunyai hubungan
langsung dengan tekanan atmosfer.
DEFINISI DASAR
GEOMETRI SALURAN TERBUKA
Definisi beberapa unsur geometrik dasar yang penting diberikan di bawah ini.
1. Kedalaman aliran (h) adalah jarak vertikal titik terendah pada
suatu penampang saluran sampai permukaan bebas.
2. Lebar puncak (B) adalah lebar penampang saluran pada
permukaanbebas.
3. Luas basah (A)
Kedalaman A (m)
D
hidraulik B
DEFINISI DASAR
GEOMETRI SALURAN TERBUKA
B Rumus Satuan
Lebar puncak
B sin .d
2
(m)
d
h
Kedalaman air
h (m)
Luas penampang A
1
sin .d 2 (m2)
basah 8
radian
Penampang lingkaran Keliling basah 1
P .d (m)
penampang 2
Kedalaman D
A (m)
hidraulik B
Jari-jari hidraulik R
A (m)
penampang P
A V Q
A1 V1 A2 V2 = konstan
Dimana:
Q : debit aliran (m3/det)
A : luas penampang basah saluran (m2)
V : kecepatan aliran (m/det)
FREEBOARD (TINGGI JAGAAN)
S A B
V
A
S
B
t
Dimana :
V = kecepatan rata-rata aliran (m/det)
S A B = jarak antara A dan B (m)
t = waktu tempuh pelampung (det)
PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN SALURAN TERBUKA
DI LAPANGAN
Metode baling-baling
1. Pengukuran dengan 1 titik pengukuran
Pengukuran kecepatan aliran hanya dilakukan pada satu titik saja, yaitu dapat
diukur pada 0,6 atau 0,5 atau 0,2 kedalaman aliran dari permukaan air.
Current
meter
V V0 , 6
V C1 V0,5
V C2 V0, 2
Dimana :
V = kecepatan rata-rata aliran (m/det)
V0, 6 = kecepatan terukur pada kedalaman 0,6 dari muka air (m/det)
V0,5 = kecepatan terukur pada kedalaman 0,5 dari muka air (m/det)
V0, 2 = kecepatan terukur pada kedalaman 0,2 dari muka air (m/det)
C1 = koefesien (diambil 0,96)
C2 = koefesien (diambil 0,88)
PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN SALURAN TERBUKA
DI LAPANGAN
2. Pengukuran dengan 2 titik pengukuran
Pengukuran kecepatan dilakukan pada 2 titik pengukuran
yaitu pada kedalaman 0,2 dan 0,8 kedalaman aliran dari
permukaan air.
V0, 2 V0,8
V
2
Dimana :
V = kecepatan rata-rata aliran (m/det)
V0, 2 = kecepatan terukur pada kedalaman 0,2 dari muka air (m/det)
V0,8
= kecepatan terukur pada kedalaman 0,8 dari muka air (m/det)
PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN SALURAN TERBUKA
DI LAPANGAN
3. Pengukuran dengan 3 titik pengukuran
Pengukuran kecepatan dilakukan pada 3 titik pengukuran
yaitu pada kedalaman 0,2; 0,6 dan 0,8 kedalaman aliran dari
permukaan air
1
V V0,6
V0, 2 V0,8
2 2
Dimana :
V = kecepatan rata-rata aliran (m/det)
V0, 2 = kecepatan terukur pada kedalaman 0,2 dari muka air (m/det)
V0, 6
= kecepatan terukur pada kedalaman 0,6 dari muka air (m/det)
V0,8 = kecepatan terukur pada kedalaman 0,8 dari muka air (m/det)
PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN SALURAN TERBUKA
DI LAPANGAN
4. Pengukuran dengan 5 titik pengukuran
Pengukuran kecepatan dilakukan pada 5 titik pengukuran
yaitu pada kedalaman 0 (permukaan); 0,2; 0,6; 0,8 dan 1,0
(dasar) kedalaman aliran dari permukaan air.
S A B
V
A
B
t
S
Dimana :
V = kecepatan rata-rata aliran (m/det)
S
= jarak antara A dan B (m)
A B
1 2
V R 3 S1/ 2
n
Dimana:
R = jari-jari hidraulis saluran (m)
S = kemiringan memanjang saluran
n = angka kekasaran manning,
tergantung bahan lapisan permukaan
saluran (Tabel 3.1)
ANGKA KEKASARAN MANNING
No Lapisan saluran n
V C RS
1
R 6
C
n
Dimana:
R = jari-jari hidraulis saluran (m)
S = kemiringan memanjang saluran
C = koefesien Chesy
n = angka kekasaran manning
MENENTUKAN NILAI C
SECARA EMPIRIS
0,00155 1
23
Rumus Kutter : C t n
0,00155 n
1 23 .
S R
87
C
Rumus Bazin :
1
R
Dimana:
n = angka kekasaran manning
S = kemiringan memanjang saluran
= berat jenis bahan lapisan saluran.
PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN SALURAN TERBUKA
METODE EMPIRIS
Metode Strikler
Dimana:
V K R 2 / 3 S1 / 2
R = jari-jari hidraulis saluran
K = koefesien Strikler,
tergantung dari debit dan
Tabel. Beberapa nilai koefesien Strikler
perawatan saluran
S = kemiringan memanjang Debit (m3/det) K
saluran
> 10 50,0
5-10 47,5
<5 45,0
Soal 1 !
Saluran drainase berbentuk empat persegi panjang dengan
kemiringan dasar saluran 0,015, mempunyai kedalaman air 0,45
meter dan lebar dasar saluran 0,50 meter, koefisien kekasaran
Manning n= 0,010. Hitung kecepatan aliran dalam saluran. Dan
cek apakah saluran mampu menampung air bila debit rencana
sebesar 1,25 m3/det ?
Diketahui :
n = 0,010
S = 0,015
Q = 1,25 m3/det
h = 0,45 m
B = 0,50 m
Ditanyakan : V .........?
Penyelesaian :
Soal 2 !
Saluran drainase berbentuk trapesium dengan kemiringan dinding
saluran m= 1, mempunyai kedalaman air 0,65 meter, lebar dasar
1,25 meter, koefisien kekasaran Manning n = 0,010. Hitung
kemiringan dasar saluran jika debit yang mengalir sebesar 3,10
m3/det ?
Diketahui :
m=1
h = 0,65 m
B = 1,25 m
n= 0,010
Q = 3,10 m3
Ditanya : S ..........?
Penyelesaian :
2