ABSTRAK
Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng merupakan daerah
dimana pada musim kemarau mengalami kesulitan akan ketersediaan air untuk irigasi,
pada musim kemarau sawah tidak ditanami karena kekurangan air. Oleh karena itu, Balai
Wilayah Sungai Bali Penida (BWS Bali Penida) membuat sumur produksi SBK – 115
dengan melakukan pengeboran sumur-dalam. Diperlukan suatu sistem pengembangan
jaringan irigasi yang efektif dan efisien, yaitu irigasi pancar untuk memaksimalkan
ketersediaan air yang ada.Tujuan dari studi ini adalah merencanakan sistem irigasi pancar
untuk tanaman cabai (Capsicum annum L.), untuk menghitung kebutuhan air tanaman
cabai, desain layout jaringan irigasi pancar, tipe pompa yang sesuai serta rencana anggaran
biayanya. Perencanaan jaringan irigasi pancar ini dilakukan pada petak satu menggunakan
sprinkler tipe Naan 233B sebanyak 36 buah, dengan diameter pembasahan 36 m, jarak
anter lateral dan sprinkler 18 x 18 m. Kebutuhan air irigasi setiap pemberian air adalah
37,93 mm. Waktu pemberian irigasi maksimum adalah 5,55 jam, dengan interval irigasi
4,06 harian. Tinggi Tekan Total (TDH) yang diperlukan sebesar 30,6 m. Pertimbangan
pemenuhan kebutuhan TDH lebih besar, dipilih jenis pompa yang memiliki BHP sebesar
7,5 kW, dengan total head 40 m. Jadwal pemberian air bervariasi antara 1,39 – 5,55 jam
dengan interval 1 – 5 harian, Total anggaran biaya perencanaan jaringan irigasi pancar
adalah Rp. 344.367.100,-
Kata kunci: irigasi pancar, desa sumberkima, sprinkler
ABSTRACT
The village of Sumberkima, District of Gerokgak, Buleleng is an area in dry season
has difficulty of water for irrigation. Therefore, Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS
Bali Penida) drilling a production well. Effective and efficient irrigation systems needed to
maximize existing water are sprinkler irrigation. The purpose of this study is to design of
sprinkler irrigation sistem for chili (Capsicum annum L.), calculate the amount of irrigation
water requirements, sprinkler irrigation network planning, plan the pump type and
calculate the budget plan required to build these sprinkler irrigation network. Designing
sprinkler irrigation system in the plot one that will be used is Naan 233B as much as 36
units, wetting diameter of 36 m, the distance between the lateral and sprinkler 18 x 18 m.
Irrigation water requirement is 37,93 mm/ application. Time of the maximum irrigation is
5,55 hours, with the maximum irrigation interval is 5 days, total dynamic head (TDH)
required is 30,6 m. Considering to fulfillmrnt greater requirement, the selected pump will
be has a 7,5 kW BHP, with total head 40 m. Schedule of irrigation water supply is
designed based on the needs of water per growth period between 1,39 to 5,55 hours with an
interval of 1 to 5 days. The total budget cost of sprinkler irrigation network is Rp.
344.367.100,-.
Keywords: sprinkler irrigation, sumberkima village, sprinkler
PENDAHULUAN desain layout jaringan irigasi pancar,
Irigasi permukaan (surface irrigation) kebutuhan kapasitas jaringan irigasi
diterapkan di Indonesia karena dulu pancar, serta tipe pompa yang sesuai
jumlah air di lahan pertanian masih untuk perencanaan sistem irigasi pancar
melimpah, sedangkan kondisi saat ini tersebut.
yang ada jumlah air semakin berkurang.
Sistem irigasi yang meningkatkan METODE
efektifitas dan efisiensi penggunaan air Pada perencanaan jaringan irigasi
adalah satu solusi yang dibutuhkan agar pancar terdapat beberapa langkah.
lahan tetap produktif, salah satunya Langkah-langkah tersebut adalah sebagai
adalah sistem irigasi pancar (sprinkler berikut:
irrigation).
Kebutuhan Air Tanaman
Irigasi pancar (sprinkler irrigation)
Air irigasi yang diberikan ditentukan
merupakan pemberian air pada
berdasarkan kapasitas menahan air dari
permukaan tanah dalam bentuk percikan
tanah yang menunjukkan jumlah air yang
air seperti pancar hujan (Hansen et al.,
tersedia (TAM, Total Available
1979). Pemberian percikan air dilakukan
Moisture) serta penyerapan air oleh
dengan cara mengalirkan air bertekanan
tanaman. Jumlah air tanah tersedia,
melalui lubang kecil (sprinkler/nozzle).
yangmerupakan selisih antara kapasitas
Tekanan didapat dari pemompaan sumber
lapang dengan titik layu permanen, untuk
air. Untuk mendapat aliran yang seragam
beberapa jenis tanah ditunjukkan pada
diperlukan pemilihan ukuran sprinkler,
Tabel 1. Akan tetapi air irigasi harus
tekanan operasional, spacing atau jarak
segera diberikan sebelum kadar air tanah
antar sprinkler yang sesuai.
mencapai titik layu permanen, yang
Perencanaan jaringan irigasi pancar
disebut dengan deficit air dibolehkan
dalam pengembanganya mempunyai
(MAD, Management Allowed Depletion)
syarat, yaitu air yang cukup baik
pada Tabel 2.
kualitasnya dan sesuai untuk
Tanaman cabai mempunyai
pertumbuhan tanaman.
kedalaman akar antara 0,2 – 0,4 m, dan
Sistem irigasi pancar pada umumnya
deplesi lengas tanah direkomendasikan
diterapkan pada tanaman yang
sebesar 25-40%.
mempunyai nilai ekonomi yang cukup
a. Kedalaman Bersih Irigasi (d)
tinggi. Tanaman dengan nilai ekonomi
Kedalaman bersih air irigasi dapat
yang cukup tinggi salah satunya adalah
dihitung dengan rumus :
tanaman cabai (Capsicum sp). Pusat data
dan sistem informasi pertanian seketariat
(1)
jendral kementrian tahun 2016
menyebutkan volume ekspor cabai dari dengan :
tahun 2000-2016 cenderung meningkat d = total sisa ketersediaan air tanah
dengan rata-rata laju pertumbuhan yang diijinkan (mm)
sebesar 12,36% per tahun. TAM = total air dalam tanah tersedia
(mm/m)
Penelitian ini dengan maksud MAD = kadar air tanah yang diijinkan
merencanakan sistem irigasi pancar (%)
(sprinkler irrigation) untuk tanaman cabai D = kedalaman akar tanaman (m)
merah besar (Capsicum annum L.) di
lahan terbuka pada jaringan irigasi (SBK b. Kedalaman Kotor Irigasi (dg)
– 115) di Desa Sumberkima, Kecamatan Kedalaman air irigasi kotor (dg) pada
Grogok, Kabupaten Buleleng, Provinsi irigasi pancar yang sudah
Bali. Diantaranya untuk mengetahui memperhitungkan kedalaman air bersih
dan efisiensi irigasi itu sendiri dapat Imax = Interval irigasi maksimum
dirumuskan sebagai berikut : (hari)
(2) d = kedalaman bersih (mm)
ETc = evapotranspirasi puncak
dengan :
tanaman (mm/hari)
dg = kedalaman air irigasi kotor
(mm) d. Kebutuhan Air Irigasi Kotor (Ig)
d = kedalaman bersih irigasi (mm) Kebutuhan air irigasi pancar selama
Ea = efisiensi aplikasi irigasi (%) interval pemberian air irigasi (Ig) dengan
rumus :
c. Interval Irigasi Maksimum (Imax)
Penentuan interval permberian air (4)
maksimum (Imax), hal ini untuk
dengan :
merencanakan jadwal pemindahan pipa
Ig = kebutuhan air irigasi (mm/jam)
lateral dengan persamaan :
Imax = irigasi maksimum (hari)
(3) ETc = evapotranspirasi puncak
dengan : tanaman (mm/hari)
Ea = efisiensi aplikasi irigasi (%)
Tabel 1 Jumlah Air Tanah Tersedia (Total Available Moisture, TAM)
Kapasitas Menahan Air
Tekstur Kisaran Rata - rata
(mm/m) (mm/m)
Sangat kasar - pasir sangat kasar 33 - 62 42