PERENCANAAN HIDROLIS
ANALISIS PERENCANAAN HIDROLIS BENDUNG DAN STABILITASNYA
194 𝑚 − 183 𝑚
𝑆= = 0,011
1000 𝑚
Page | 48
Tinggi Air (h) = 2 m (Maksimal 4 m)
Kemiringan Tebing =1m
Koef Kekasaran Manning = 0,045 m (Lihat di tabel)
Keterangan.
Q = Debit aliran, sama dengan debit banjir rencana Q100 (m²/det)
A = Luas penampang basah sungai (m³)
P = Keliling penampang basah sungai (m)
R = Jari-jari hidrolis (m)
n = Koefisien kekasaran Manning (dilihat di tabel)
m = Kemiringan tebing sungai (1 vertikal/m horizontal)
h = Tinggi aliran sungai (maksimal 4 m)
v = Kecepatan aliran sungai (m/s)
Kemudian, tentukan lebar dasar sungai (b) dengan cara coba-coba dimana nilai AR2/3
yang dihitung berdasarkan rumus parameter hidrolis sebelumnya memberikan hasil
yang mendekati nilai AR2/3 yang dihitung berdasarkan rumus Manning. Hasil coba-
coba diberikan pada tabel di bawah ini :
Berdasarkan tabel hasil coba-coba lebar dasar sungai tersebut, maka didapatkan
lebar dasar sungai (b) adalah 44.00 m
Jika lebar dasar sungai diketahui, maka lebar permukaan aliran sungai/ lebar sungai
(B) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
𝑩 = 𝒃 + (𝟐 𝒙 𝒎 𝒙 𝒉)
𝐵 = 44.00 + 2(1)(2) = 48 𝑚
Jadi,
Lebar Dasar Sungai (b) = 44 m
Lebar Permukaan Sungai (B) = 48 m
Untuk sketsa gambar penampang sungai dapat dilihat pada gambar di bawah
𝑄𝑆𝑝𝑖𝑙𝑙 = 𝑐 × 𝐿 × 𝐻 3/2
2⁄
𝑄 3
𝐻1 = ( )
𝑐×𝐿
2⁄
𝑄 3
Tinggi Air (H1) =( )
𝑐𝑥𝐿 2⁄
323,4 3
= (2,2×43.46)
= 2.3 m
Sebelum mendesain tipe ini perlu ditentukan terlebih dahulu nilai parameter :
- Tipe mercu bendung harus bentuk bulat dengan satu atau dua jari-jari
- Permukaan tubuh bendung bagian hilir dibuat miring dengan perbandingan
kemiringan 1 : m atau lebih tegak dari kemiringan 1 : 1.
- Tubuh bendung dan peredam energi harus dilapisi dengan lapisan tahan aus.
- Elevasi muka air hilir bendung yang dihitung, berdasarkan elevasi dasar sungai
dengan kemungkinan perubahan geometri badan sungai.
Untuk peredam energy tipe MDS, bagian-bagian yang perlu dihitung adalah :
a. Kedalaman Lantai Peredam Energi (Ds)
Ds = Konstanta Peredam Energi x Tingi Mercu (diambil 1,5 – 2 )
Ds =2x4
=8m
Perencanaan Intake berdasarkan debit yang di perlukan untuk pengairan Daerah Irigasi
(DI) dan diperlukan luas daerah irigasi dalam perhitungan.
𝑄𝑖𝑛𝑡𝑎𝑘𝑒 = 𝜇𝑏𝑎√2𝑔𝑧
Qintake = Debit aliran yang melalui pintu pengambilan (m3/s)
μ = Koefisien debit (0.8)
b = Lebar bukaan (m)
a = Tinggi bukaan (m)
g = Percepatan gravitasi (9.81 m/s2)
z = Kehilangan tinggi energi pada bukaan (0.15 – 0.30 m, diambil 0.20 m)
Dimisalkan tinggi bukaan sama dengan 1.2 kali lebar bukaan, atau dengan kata lain,
𝑎 = 1.2 𝑏
Maka, dengan mensubstitusikan a = 1,2b ke dalam rumus debit aliran diatas, akan
didapatkan lebar bukaan. Jadi:
𝑄𝑖𝑛𝑡𝑎𝑘𝑒 = 𝜇𝑏𝑎√2𝑔𝑧
𝑄𝑖𝑛𝑡𝑎𝑘𝑒 = 𝜇𝑏. (1.2𝑏)√2𝑔𝑧
𝑄𝑖𝑛𝑡𝑎𝑘𝑒 = 1,2𝜇𝑏 2 √2𝑔𝑧
𝑄𝑖𝑛𝑡𝑎𝑘𝑒 1.5972
𝑏2 = = = 0.84
1,2𝜇 √2𝑔𝑧 (1,2)(0,8)√(2)(9,81)(0,20)
𝑏 = √0.84 = 0.916 𝑚
a = 𝟏. 𝟏 𝒎 > b = 𝟎. 𝟗𝟏𝟔 𝒎
1. Metode Lane
Metode lane disebut metode angka rembesan lane (weight creep ratio method)
adalah yang dianjurkan untuk mencek bangunan-bangunan utama untuk
mengetahui adanya erosi bawah tanah.
Metode ini memberikan hasil yang aman dan mudah dipakai. Untuk bangunan-
bangunan yang relatif kecil, metode-metode lain mungkin dapat memberikan
hasil-hasil yang lebih baik, tetapi penggunaannya lebih sulit.
Metode ini membandingkan panjang jalur rembesan di bawah bangunan di
sepanjang bidang kontak bangunan/pondasi dengan beda tinggi muka air antara
kedua sisi bangunan.
Di sepanjang jalur perkolasi ini, kemiringan yang lebih curam dari 45° dianggap
horizontal. Jalur vertikal dianggap memiliki daya tahan terhadap aliran 3 kali
lebih kuat daripada jalur horizontal.