a. Merawas
Pengukuran debit dengan cara merawas adalah petugas pengukur langsung masuk
ke dalam badan air. Petugas pengukur minimal terdiri dari 2 orang, 1 orang
petugasmengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.
Dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. dilakukan pada lokasi sebatas pengukur mampu merawas
2. posisi berdiri pengukur harus berada di hilir alat ukur arus dan tidak boleh
menyebabkan berubahnya garis aliran pada jalur vertikal yang diukur
3. letakkan tongkat penduga tegak lurus pada jarak antara 2,5 – 7,5 cm di hilir kabel
baja yang telah dibentangkan
4. hindari berdiri dalam air apabila akan mengakibatkan penyempitan penampang
melintang
5. apabila posisi current meter (arah aliran) tidak tegak lurus terhadap penampang
melintang sungai, maka besarnya sudut penyimpangan perlu dicatat untuk menghitung
koreksi kecepatan di vertikalnya.
n menggunakan perahu perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. dilakukan apabila tidak memungkinkan pengukuran dengan cara merawas
2. alat ukur arus dilengkapi dengan alat penggulung kabel (sounding reel) dan
pemberat yang disesuaikan dengan kondisi aliran (kedalaman dan kecepatan)
3. posisi alat ukur harus berada di depan perahu
4. kabel yang digunakan untuk mengukur lebar sungai (tagline) harus terpisah dari
kabel yang digunakan untuk menggantungkan perahu
5. apabila lebar sungai lebih dari 100 m, atau sungai digunakan untuk transportasi
air maka kabel penggantung perahu tidak dapat digunakan. Pengaturan posisi
perahu diatur dengan menggunakan sextant meter agar lintasan pengukuran
tetap berada pada satu jalur sehingga lebar sungai sesuai dengan lebar sungai
sesungguhnya. Metode ini disebut metode sudut (angular method). Selain
metode ini dapat juga digunakan metode perahu bergerak.
Metode merawas
b. Perahu
Pengukuran debit menggunakan perahu adalah petugas pengukur menggunakan
sarana perahu sebagai alat bantu pengukuran. Petugas pengukur minimal terdiri
dari 3 orang, 1 orang petugas memegang dan menggeser perahu, 1 orang
petugasmengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas mencatat data
pengukuran.
Petugas pelaksanaan pengukuran denga
Metode perahu
c. Sisi jembatan
1. Pengukuran debit dari sisi jembatan adalah pengukuran dilakukan dari sisi
jembatan bagian hilir aliran dan sebaiknya jembatan yang digunakan tidak
terdapat pilar. Peralatan yang digunakan adalah bridge crane, sounding reel,
tagline, dan 1 set current meter + pemberat yang beratnya tergantung dari
kecepatan aliran. Petugas pengukur minimal terdiri dari 3 orang, 2 orang
petugasmengoperasikan bridge crane dan peralatan pengukur dan 1 orang
petugas mencatat data pengukuran.
2. Pengukuran dari sisi jembatan dilakukan apabila pada lokasi pos terdapat fasilitas
jembatan, dengan kondisi kedalaman air lebih dari 2 m dan kecepatan airnya
cukup deras sehingga tidak memungkinkan dilakukan pengukuran dengan
menggunakan perahu.
Metode Jembatan
Metode Pelampung
c. Dengan Menggunakan Larutan
Debit aliran dapat diukur dengan menggunakan larutan zat kimia. Metode larutan ini baik
digunakan pada lokasi pengukuran yang alur sungainya dangkal, aliran relatif turbulens dan
kecepatan aliran cukup tinggi. Larutan zat kimia yang biasa digunakan adalah Sodium
Chlorida (NaCl) atau yang biasa kita kenal dengan garam dapur.
Metode Larutan
Tahapan Pengukuran
1. tentukan lokasi pengukuran
2. ukur penampang basah di hulu dan di hilir dengan jarak antara dua penampang tersebut
L
3. tuangkan larutan zat kimia secara terus menerus di hulu dari penampang basah hulu
4. ukur konsentrasi di penampang hulu dan penampang hilir hingga puncak konsentrasi
sampai normal dengan alat electric conductivity
5. hitung waktu antara puncak konsentrasi di penampang hulu dan penampang hilir (T)
Pada metode ini larutan zat kimia dapat pula diganti dengan menggunakan zat warna.
Perjalanan zat warna dari penampang hulu ke penampang hilir dapat diamati secara
manual.
Spesifikasi :
Cara Kerja:
-Siapkan alat ukur digital / current meter Flowatch FL-03
- Ukur kedalaman sungai (H)
- Pasang alat pada (kedalaman sungai (H) x 0.6) dari permukaan air
-Catat debit yg tertera pada layar digital
Cara bekerjanya peralatan ADCP adalah air sungai yang mengandung larutan sedimen,
tanaman, kayu, dll. merupakan media untuk memantulkan
gelombang supersonic didalam air secara tegak lurus dalam 2 arah yang dikirim oleh
peralatan ADCP. Dengan menghitung data sistim transmisi, distribusi kecepatan arus 3
dimensi pada tampang aliran dapat diketahui. Profil kecepatan arus digunakan untuk
mengintegrasikan arah aliran vertikal dan susunan keepatan arus terhadap tampang
horizontal sungai dan digunakan untuk menghitung debit aliran
Keuntungan dan kerugian menggunakan peralaran ADCP ini :
Pengukuran kecepatan dapat dilakukan secara cepat
Distribusi kecepatan arus secara 3 dimensi dapat teramati
Kondisi kecepatan aliran, dan debit dapat langsung diketahui
Pada kondisi dimana banyak kayu besar yang terbawa dapat menghantam alat ADCP
Pengukuran sulit untuk dilakukan pada malam hari dan sungai yang berkelok-kelok
Komunikasi antara perahu radio kontrol dan kontrol transmisi radio maksimum berjarak
1000 meter
Sumber:
https://raharjabayu.wordpress.com/2011/06/13/pengukuran-debit-dan-pengambilan-
sampel/
http://homestore76.blogspot.com/2013/07/flowatch-fl-03alat-ukur-arusdebit-air.html
SEMIMEN – SEDIMEN YANG BERASAL DARI PERISTIWA ERUPSI
GUNUNG BERAPI
1) SUNGAI TUKAD DAN GUNUNG AGUNG
Sungai Tukad Unda di Klungkung jadi
salah satu spot foto yang populer di mata
traveler. Namun kini, 'tirai air' cantik itu
dipenuhi aliran lahar dingin Gunung
Agung.