Dosen pengampu:
Dr.Eng Idah Andriyani, S.TP., M.T. IPM.
Oleh:
Kelompok 5
Mico Ardiyan Savendra NIM. 211710201016
Dhea Putri Yosintha NIM. 211710201036
Ariek Bimo Prasetyo NIM. 211710201076
Moh. Faisol Fambudi NIM. 211710201101
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Lokasi pengamatan kurang berpotensi jika digunakan sebagai stasiun
agroklimat, karena dikelilingi oleh pohon-pohon besar dan terdapat gedung,
sehingga data pengamatan yang diperoleh kurang akurat.
2. Berdasarkan interpretasi data hasil pengamatan selama 22 hari diperoleh
nilai rata-rata unsur cuaca dan iklim, meliputi rata-rata suhu yaitu 28,01℃
pada termometer digital dan 27,69 pada termometer manual. Rata-rata
kelembaban udara sebesar 80% pada hygrometer digital dan 86% pada
hygrometer manual. Rata-rata intensitas cahaya yaitu 4239,6 lux. Rata-rata
kecepatan angin sebesar 0,93 m/s. Jumlah hujan memiliki nilai sebesar 99,7
mm. Serta jumlah penguapan yaitu 125,76 mm.
3. Berdasarkan pengamatan iklim yang telah dilakukan dapat diketahui
hubungan unsur-unsur cuaca dan iklim adalah saling berkaitan antara satu
dengan yang lain dan dapat mempengaruhi satu sama lain.
4. Alat yang digunakan pada saat pengamatan pengukuran unsur cuaca dan
iklim adalah termometer digital dan termometer manual untuk mengukur
suhu udara, higrometer digital dan higrometer manual untuk mengukur
kelembaban udara, lux meter untuk mengukur intensitas cahaya,
anemometer untuk mengukur kecepatan angin, ombrometer untuk
mengukur curah hujan, dan panci evaporasi untuk mengukur evaporasi.
5.2 Saran
Berdasarkan pelaksanaan praktikum yang dilakukan, saran yang diberikan
adalah sebagai berikut.
1. Sebaiknya pada saat pemaparan materi oleh asisten dosen mengenai
penggunaan alat-alat praktikum, praktikan menyimak guna memahami
dengan benar tentang penggunaan alat pengukuran iklim, dengan tujuan
untuk memperoleh data yang akurat.
2. Pada saat pengambilan data atau pengamatan, sebaiknya ketelitian alat pada
alat-alat manual perlu diperhatikan dengan teliti pada saat pembacaan hasil
pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Arisandi, R., D. Ruhiat, dan E. Marlina. 2021. Implementasi ridge regression untuk
mengatasi gejala multikolinearitas pada pemodelan curah hujan berbasis
data time series klimatologi. Jurnal Riset Matematika dan Sains Terapan.
1(1): 1-11.
Fadholi, A. 2013. Study Pengaruh Suhu Dan Tekanan Udara Terhadap Operasi
Penerbangan Di Bandara H. A. S. Hananjoeddin Buluh Tumbang Belitung
Periode 1980-2010. Jurnal Penelitian Fisika Dan Aplikasinya (JPFA). 3(1):
1-10.
Hidayat, F.R., dan Jannati, E.D. 2021. Analisis Proses Penguapan Nira Pada
Evaporator Stasiun Penguapan Pabrik Gula. Seminar Teknologi Majalengka
(Stima). 5(1). 22 Agustus 2021. Universitas Majalengka: 317-322.
Indarwati, S., S. M. B. Respati, dan Darmanto. 2019. Kebutuhan daya pada air
conditioner saat terjadi perbedaan suhu dan kelembaban. Jurnal Momentum.
15(1): 91-95.
Pombu, D., E. Labiro, dan A. Malik. 2014. Studi habitat monyet boti (macaca
tonkeana) di hutan lindung desa sangginora kecamatan poso pesisir selatan
kabupaten poso. Jurnal Warta Rimba. 2(4): 25-32.
Pradipta, N. S., P. Sembiring, dan P. Bangun. 2013. Analisis pengaruh curah hujan
di kota medan. Jurnal Saintia Matematika. 1(5): 459-468.
Pratiwi, D., 2020. Studi time series hidro oseanografi untuk pengembangan
pelabuhan panjang. Jurnal Of Infrastructural In Civil Engineering. 1(1): 1-
13.
Swarinoto, Y.S., dan Sugiyono. 2011. Pemanfaatan suhu udara dan kelembapan
udara dalam persamaan regresi untuk simulasi prediksi total hujan bulanan
di Bandar Lampung. Jurnal meteorologi dan geofisika. 12(3): 271- 281.
Wijayanti, D., E. Rahmawati, dan I. Sucahyo. 2015. Rancang bangun alat ukur
kecepatan dan arah angin berbasis arduino uno atmega 328p. Jurnal Inovasi
Fisika Indonesia. 4(3): 150-156.
Gambar 1. Pengukuran intensitas cahaya, kelembaban udara, dan suhu menggunakan alat
ukur digital