LAPORAN PRAKTIKUM
KARAKTERISTIK BAHAN HASIL PERTANIAN
(Pengukuran Konduktivitas Listrik)
Oleh:
Nama : Tania Rizki Fauziah
NPM : 240110160120
Hari, Tanggal Praktikum : Rabu, 29 November 2017
Waktu/Shift : 07.30 WIB/ B2
Asisten : 1. Connie Shintia Ayu Sidabutar
2. Lisa Oktavia Br Napitupulu
3. Zahrah Eza Arpima
4. Zulfa Irbah Zain
Konduktivita
s listrik
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Larutan garam 0,3%; 0,5%, 0,7% b/v @200ml.
2. Larutan CMC 0,1%; 0,2; 0,3% b/v @200ml.
3. Larutan jeruk 10%; 20%; 30% v/v @200ml.
4. Susu segar dari peternakan 100% @200 ml (susu A).
5. Susu Ready to Drink 100% @200 ml (susu B).
6. Aquades digunakan untuk membersihkan konduktivitimeter dari
larutan.
7. Tissue untuk membersihkan benda kerja
3.2 Prosedur Praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum
2. Mengukur suhu semua sampel yang ingin digunakan
3. Mengukur konduktivitas bahan menggunakan konduktivitimeter
4. Mengkalibrasi konduktivitimeter setiap melakukan pengukuran baru
maupun pengulangan
5. Mencatat hasil pengukuran
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
35
30
25
20 T Awal
15 Linear (T Awal)
10 T Akhir
5
0
0.05% 0.10% 0.15% 0.20% 0.25% 0.30% 0.35%
Konsentrasi
40
35
Konduktivitas Listrik (S/m)
30
25
20
15 T Awal
T Akhir
10
5
0
0.20% 0.30% 0.40% 0.50% 0.60% 0.70% 0.80%
Konsentrasi
60 x + NaN
f(x) = NaN
Konduktivitas Listrik (S/m)
R² = 0
50
Susu Segar
40 Linear (Susu
Segar)
30 Susu UHT
20 Linear (Susu UHT)
Linear (Susu UHT)
10
0
80% 100% 120% 140% 160% 180% 200%
Konsentrasi
1.4
Konduktivitas Listrik (S/m)
1.2
1
0.8
Jeruk 5%
0.6 Jeruk 12,5%
0.4 Jeruk 25%
0.2
0
24 26 28 30 32 34 36 38
Suhu (oC)
12
Konduktivitas Listrik (S/m)
10
6 Garam 0,3%
Garam 0,5%
4 Garam 0,7%
2
0
24 26 28 30 32 34 36 38
Suhu (oC)
Grafik 8. Grafik Suhu dan Konduktivitas Listrik pada Susu Segar dan Susu
UHT
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, praktikan mempelajari salah satu sifat bahan hasil
pertanian yaitu konduktivitas listrik. Konduktivitas listrik merupakan kemampuan
suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Konduktivitas listrik diperlukan
untuk mengetahui daya tahan panas yang masih dapat diterima oleh makanan
tersebut.
Pemanasan diperlukan untuk membunuh bakteri, menambah cita rasa
makanan, merubah warna dan bentuk yang diinginkan, serta memperpanjang masa
penyimpanan dengan menurunkan kadar air. Sehingga sangat penting untuk
mengetahui derajat panas suatu bahan.
Konduktivitas listrik dapat diukur dengan konduktivitimeter. Alat ini akan
menunjukkan besaran ohm-1. Konduktivitas bahan dipengaruhi oleh tiga macam
factor, diantaranya adalah struktur bahan, kandungan ion, dan juga mobilitas air.
Mobilitas air sangat berpengaruh terhadap konduktivitas listrik karena di dalam air
terkandung ion-ion listrik, serta pada bahan yang mempunyai mobilitas air yang
tinggi dapat menunjukkan struktur bahan tersebut memiliki pori-pori yang lebih
besar, sehingga apabila dialiri listrik hambatannya lebih sedikit dan menghasilkan
kuat arus yang lebih besar. Kandungan ion yang terdapat di dalam bahan hasil
pertanian juga sangat berpengaruh terhadap konduktivitas listrik pada bahan
tersebut. Hal itu didasari oleh teori bahwa apabila kandungan ion tidak sejenis
lebih banyak maka akan menghasilkan listrik yang lebih besar.
Berdasarkan praktikum yang dilakukan pada minggu lalu, mendapatkan
hasil bahwa suhu berpengaruh terhadap konduktivitas listrik. Semakin tinggi suhu
yang diberikan, maka semakin besar konduktivitas listrik yang dihasilkan. Seperti
pada larutan CMC pada suhu 23,1oC mendapatkan konduktivitas senilai 0,699 s/m
lalu pada suhu 38,9oC mendapatkan konduktivitas senilai 0,97 s/m. Lalu pada
komposisi yang semakin besar, konduktivitas akan semakin tinggi. Contohnya
adalah pada larutan jeruk 200 ml dengan komposisi 5% dan 12,5 % dengan suhu
yang sama. Pada komposisi 5% didapatkan konduktivitas sebesar 0,693 s/m,
namun pada komposisi sebesar 12,5% memiliki nilai konduktivitas yang cukup
besar yaitu 0,965 s/m. Berdasarkan grafik susu UHT dengan susu segar
konduktivitas listrik juga meningkat seiring dengan meningkatnya suhu. Misalnya
pada suhu awal 15,33oC memiliki konduktivitas sebesar 7,10 s/m lalu saat suhu
ditingkatkan menjadi 50,4oC, konduktivitasnya menjadi 13,15 s/m. Berarti dapat
disimpulkan bahwa, suhu dan komposisi mempengaruhi konduktivitas listrik pada
bahan.
Konduktivitas listrik tertinggi pada sampel bahan ditemui pada larutan
garam 0,7% yaitu sebesar 25,64 s/m. Konduktivitas listrik yang paling rendah
ditemui pada sampel larutan jeruk 5%. Hal tersebut mungkin saja terjadi karena
pada larutan jeruk yang umumnya terasa manis, mengakibatkan jumlah mineral
yang dikandung tidak sebanyak kandungan gulanya. Sehingga, kemampuan listrik
yang dimiliki oleh larutan tersebut terbatas. Konduktivitas yang tinggi pada
larutan garam terjadi, karena larutan tersebut merupakan larutan elektrolit.
Dimana larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung ion positif dan ion
negative tinggi.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Semakin tinggi suhu, semakin tinggi konduktivitas listrik bahan hasil
pertanian.
2. Pengukuran konduktivitas bahan menggunakan alat konduktivitimeter.
3. Sebelum dan sesudah mengukur dengan konduktivitimeter, harus dikalibrasi
terlebih dahulu.
4. Suhu dan komposisi dapat mempengaruhi konduktivitas listrik suatu bahan
hasil pertanian.
5. Suhu yang semakin meningkat, akan menyebabkan konduktivtas listrik
semakin meningkat.
6. Konduktivitas listrik berfungsi untuk mengetahui perpindahan panas dan
massa suatu bahan.
6.2 Saran
Saran pada praktikum kali ini adalah:
1. Sebaiknya saat akan melakukan praktikum, praktikan mempelajari materi
yang akan dibahas dan dipraktikumkan agar memperoleh kemudahan dalam
melaksanakan praktikum.
2. Alat-alat yang digunakan untuk praktikum harus dalam kondisi baik dan
dapat digunakan, serta berhati – hati dalam menggunakannya agar tidak
rusak.
3. Saat pelaksanaan praktikum, praktikan harus lebih teliti dalam menentukan
nilai-nilai yang ada.
DAFTAR PUSTAKA