Anda di halaman 1dari 11

Program Studi Teknik Pertanian

Departemen Teknologi Pertanian


Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Pindah Panas dan Termodinamika

MENGAMATI PERUBAHAN SUHU

Nunu Indira Saputri1), Muslih Nur Husain2) dan Sri Wahyuni2)


1)
Praktikan Praktikum Pindah Panas dan Termodinamika Program Studi Teknik Pertanian Universitas
Hasanuddin
2)
Asisten Praktikum Pindah Panas dan Termodinamika Program Studi Teknik Pertanian Universitas
Hasanuddin

ABSTRAK
Kalor yang dimiliki oleh benda dapat dideteksi dengan mengukur suhu pada benda
tersebut. Energi panas yang dimiliki oleh suatu zat disebut kalor. Jika suhu suatu benda
tinggi maka kalor yang dikandung suatu benda sangat besar dan begitupun sebaliknya.
Tujuan dilakukan praktikum Mengamati Perubahan Suhu yaitu agar mampu memahami
prinsip dasar dari proses pindah panas dengan metode konduksi, mengamati distribusi
suhu pada sampel selama proses pemanasan konduksi dan mengamati pengaruh luas
penampang permukaan terhadap distribusi suhu pada sampel selama pemanasan. Metode
pada praktikum Mengamati Perubahan Suhu yaitu mencatat berat dan suhu awal sampel
dengan membuat 5 lubang pada sampel kemudian mengamati perubahan suhu yang
terjadi pada sampel dengan suhu target 100˚c. Hasil yang didapatkan dari praktikum ini
yaitu sampel pada posisi vertikal dan horizontal suhunya semakin tinggi karena semakin
lama waktu pemanasannya serta luas permukaan material juga mempengaruhi laju
perpindahan panas di mana pada posisi vertikal titik X1 dan X2-nya lebih cepat mencapai
suhu target karena lebih dekat dengan permukaan kompor sedangkan pada posisi vertikal
titik X1 dan X3 lebih cepat mencapai suhu target dibanding titik X2. Pengaruh jarak titik
terhadap luas permukaan material mempengaruhi kecepatan dalam menerima panas
hingga mencapai suhu target. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
laju perpindahan panas dipengaruhi oleh luas permukaan dan lamanya waktu perpindahan
panas yang digunakan.

Kata Kunci: Kalor, Konduksi, Konduktivitas, Suhu

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara umum, kalor yang dimiliki oleh benda dapat dideteksi yaitu dengan cara mengukur
suhu pada benda tersebut. Energi panas yang dimiliki oleh suatu zat atau benda disebut
kalor. Apabila suhu yang dimiliki suatu benda tinggi maka kalor yang dikandung oleh
benda tersebut sangat besar dan begitupun sebaliknya jika suhu yang dimiliki suatu benda
rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
Perpindahan panas mempelajari tentang bagaimana cara menghasilkan panas,
menggunakan panas, mengubah panas dan pertukaran panas yang terjadi antara sistem
fisik. Perpindahan panas dikatakan sebagai sebuah proses perpindahan energi pada suatu
sistem yang memiliki gradien suhu. Artinya, suatu perpindahan panas dapat terjadi jika
dua sistem yang suhunya berbeda bersentuhan (Nandiyanto et al., 2020).
Kalor dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Setiap benda mengandung energi dalam yang berbanding lurus terhadap suhu benda. Jika
terdapat dua benda dengan suhu yang berbeda saling bersentuhan maka akan terjadi
pertukaran energi internal hingga suhu kedua benda tersebut seimbang. Laju peningkatan

1
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Pindah Panas dan Termodinamika

suhu yang terjadi pada benda berhubungan dengan waktu lamanya pemanasan. Semakin
tinggi suhu yang digunakan maka akan semakin lama juga waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai suhu yang ditargetkan (Wahyuni dkk., 2018).
Pada proses konduksi terdapat laju hantaran kalor yang menyatakan kecepatan energi
kalor yang dihantarkan dalam suatu bahan. Besaran-besaran yang mempengaruhi laju
hantaran kalor diantaranya luas permukaan benda, panjang atau tebal benda, perbedaan
suhu antar ujung benda dan konduktivitas termal. Adapun laju perpindahan panas secara
konduksi yang melalui medium dipengaruhi oleh ketebalan dan bahan medium serta
dipengaruhi oleh perbedaan suhu antara dua sisi (Dharmajati & Rahmawati, 2017).
Suatu benda yang berada dalam keadaan panas termasuk benda yang memiliki suhu
tinggi. Sedangkan benda yang berada dalam keadaan dingin termasuk benda yang
memiliki suhu yang rendah. Perubahan suhu yang terjadi pada benda sering diikuti juga
oleh perubahan bentuk atau wujud dari benda tersebut. Misalnya, perubahan wujud air
menjadi es batu atau uap air karena pengaruh panas atau dingin (Supu dkk., 2017).
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan praktikum Mengamati Perubahan
Suhu agar dapat mengetahui prinsip perpindahan panas secara konduksi serta mengetahui
faktor yang mempengaruhi proses pemanasan.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum Mengamati Perubahan Suhu adalah mampu memahami
prinsip dasar dari proses pindah panas dengan metode konduksi, mengamati distribusi
suhu pada sampel selama proses pemanasan konduksi dan mengamati pengaruh luas
penampang permukaan terhadap distribusi suhu pada sampel selama pemanasan.
Adapun kegunaan dari praktikum Mengamati Perubahan Suhu adalah untuk
memahami prinsip dan proses perpindahan panas secara konduksi, mengamati distribusi
suhu dan mengetahui bagaimana pengaruh luas penampang permukaan terhadap
distribusi suhu sampel.

METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum Mengetahui Konduktivitas Termal dilaksanakan pada hari Senin, 14 Maret
2022 pukul 14.50 WITA sampai selesai, bertempat di Laboratorium Processing, Program
Studi Keteknikan Pertanian, Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum Mengetahui Konduktivitas Termal yaitu hot plate,
termometer digital, stopwatch, penjepit gegep, penggaris, pisau, timbangan digital dan
camera handphone.
Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum Mengetahui Konduktivitas Termal adalah wortel.
Prosedur Praktikum
Adapun prosedur dari praktikum Mengetahui Konduktivitas Termal yaitu sebagai
berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menyiapkan 2 sampel dengan ukuran 5 x 3 x 3 cm.
3. Menimbang dan mencatat berat sampel.
4. Membuat 3 lubang kecil pada masing-masing sampel dengan jarak 1 cm disetiap
lubang. Diameter lubang disesuaikan dengan thermometer yang digunakan.
2
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Pindah Panas dan Termodinamika

5. Mengukur suhu awal sampel sebelum dipanaskan.


6. Menyalakan hot plate pada suhu 100˚C.
7. Meletakkan sampel dengan posisi vertikal (area pindah panas kecil) di atas hot plate
sehingga proses konduksi dapat terjadi.
8. Mengukur dan mencatat suhu T1,T2,T3 setiap lubang sampel pada interval waktu 1
menit.
9. Melakukan pengukuran hingga bagian ujung luar sampel mencapai suhu target yaitu
60˚C.
10. Mengulangi langkah 3-9 dengan menggunakan sampel baru dengan posisi horizontal
(area pindah panas besar), hingga bagian atau titik T2 mencapai suhu target 60˚ C.
11. Mematikan hot plate.
12. Melakukan dokumentasi praktikum.
Rumus yang digunakan
Rumus yang digunakan dalam Praktikum Mengamati Perubahan Suhu adalah sebagai
berikut:
dT
Q = -kA
dx

Keterangan:
Q = Laju perpindahan panas (J/s)
dT = Gradien suhu (K)
k = Koefisien konduksi termal zat (J/m s K atau W/m K)
A = Luas penumpang (m2)
dx = Gradien ketebalan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Grafik

Perbandingan antara Suhu dan Waktu Posisi


Vertikal
340
330
320
Suhu

X1
310
X2
300
X3
290
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Waktu

Gambar 4. Grafik hubungan antara suhu dan waktu pada posisi vertikal.

3
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Pindah Panas dan Termodinamika

Perbandingan antara Suhu dan Waktu Posisi


Horizontal
340
330
Suhu

320 X1
310 X2
X3
300
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324
Waktu

Gambar 5. Grafik hubungan antara suhu dan waktu pada posisi horizontal.

Perbandingan antara Suhu dan Jarak Posisi


Vertikal
340
330
320
Suhu

Waktu 1
310
Waktu n/2
300
Waktu n
290
0 1 2 3 4
Jarak

Gambar 6. Grafik hubungan antara suhu dan jarak pada posisi vertikal.

Perbandingan antara Suhu dan Jarak Posisi


Horizontal
340
330
Suhu

320 Waktu 1
310 Waktu n/2
Waktu n
300
0 1 2 3 4
Jarak

Gambar 7. Grafik hubungan antara suhu dan jarak pada posisi horizontal.

4
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Pindah Panas dan Termodinamika

Tabel 1.1. Hasil Pengukuran Wortel Posisi Vertikal.

X1 X2 X3
Waktu
Tukur Thitung Tukur Thitung Tukur Thitung
1 303 331 302 332 301 332,4
2 305 333 307 332,4 303 331,4
3 315 335 308 337,4 304 333,4
4 329 345,4 314 338,4 308 334,4
5 333 359,4 318 344,4 312 338,4
6 322 348,4 315 342,4
7 324 352,4 318 345,4
8 326 354,4 320 348,4
9 328 356,4 321 350,4
10 330 358,4 323 351,4
11 332 360,4 324 353,4
12 333 362,4 326 354,4
13 327 356,4
14 330 357,4
15 331 360,4
16 333 361,4

Gambar 8. Grafik hubungan antara T ukur dengan T hitung pada posisi vertikal.

Tabel 1.2 Hasil Pengukuran Wortel Posisi Horizontal.


X1 X2 X3
Waktu
Tukur Thitung Tukur Thitung Tukur Thitung
1 303 332 302 333 304 333
2 305 333 307 332 307 334
3 315 335 310 337 312 337
4 329 345 312 340 315 342
5 333 359 314 342 319 345
6 316 344 322 349
7 317 346 326 352
8 319 347 329 356
9 320 349 332 359
10 322 350 333 362
11 322 352
12 323 352
13 324 353

5
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Pindah Panas dan Termodinamika

14 324 354
15 325 354
16 326 355
17 328 356
18 329 358
19 330 359
20 331 360
21 332 361
22 333 362

Gambar 9. Grafik hubungan antara T ukur dengan T hitung pada posisi horizontal.

Pembahasan
Berdasarkan pada grafik perbandingan antara suhu dan waktu, dapat diketahui bahwa
tingginya suhu mempengaruhi lamanya waktu pemanasan pada setiap sampel. Grafik
perbandingan antara suhu dan waktu pada posisi vertikal menunjukkan bahwa setiap
sampel suhunya akan semakin meningkat jika semakin lama waktu yang digunakan
hingga mencapai suhu target. Begitupun pada posisi horizontal yang menunjukkan bahwa
suhu sampel semakin meningkat jika semakin lama waktu pemanasannya dalam
mencapai suhu target. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wahyuni dkk (2018), yang
menyatakan bahwa semakin tinggi suhu yang digunakan maka akan semakin lama juga
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu yang ditargetkan.
Berdasarkan grafik perbandingan antara suhu dan jarak, dapat diketahui bahwa
perpindahan panas yang terjadi pada posisi vertikal dan posisi horizontal memiliki
perbedaan kecepatan hingga mencapai suhu target karena luas penampangnya berbeda
sehingga berpengaruh terhadap laju perpindahan panas sampel. Perbandingan antara suhu
dan jarak pada posisi vertikal dapat dilihat pada grafik bahwa titik X1 dan X2 lebih cepat
mengalami perpindahan panas hingga mencapai suhu target dibandingkan X3 karena X1
dan X2 lebih duluan bersentuhan dengan permukaan kompor listrik. Adapun pada posisi
horizontal di mana titik X1 dan X3 lebih cepat mengalami perpindahan panas hingga
mencapai suhu target dibanding X2 karena letak X1 dan X3 berada pada ujung sampel
sehingga lebih mudah untuk menerima panas dari kompor listrik. Hal ini dipengaruhi
karena adanya perbedaan jarak titik dari luas permukaan kompor listrik. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Dharmajati dan Rahmawati (2017), yang menyatakan bahwa besaran-
besaran yang mempengaruhi laju hantaran kalor diantaranya luas permukaan benda,
panjang atau tebal benda, perbedaan suhu antar ujung benda dan konduktivitas termal.
Berdasarkan praktikum Mengamati Perubahan Suhu yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa T ukur dan T hitung pada posisi vertikal dan horizontal memiliki nilai
yang tidak jauh berbeda. Hal ini membuktikan bahwa proses pengamatan perubahan suhu
yang diukur pada sampel sesuai dengan hasil yang diinginkan sehingga pada grafik
hubungan T ukur dan T hitung sampel pada posisi vertikal dan horizontalmemiliki bentuk
yang hampir sama atau tidak jauh berbeda.

6
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Pindah Panas dan Termodinamika

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
perpindahan panas yang terjadi dengan melalui zat perantara tanpa perpindahan
molekulnya disebut perpindahan panas secara konduksi. Distribusi suhu pada wortel
selama proses pemanasan konduksi didapatkan bahwa suhu akan lebih cepat berpindah
terhadap bagian yang paling dekat dari permukaan sumber panas. Hal tersebut dapat
dilihat pada sampel dengan posisi horizontal di mana titik pada bagian kiri dan kanan
lebih cepat mencapai suhu target dibanding titik bagian tengah. Adanya perbedaan luas
penampang mempengaruhi hal tersebut, seperti yang diketahui bahwa luas penampang
dan ketebalan material mempengaruhi distribusi suhu pada sampel.

DAFTAR PUSTAKA
Dharmajati, E. S., & Rahmawati, E. (2017). Penentuan Konduktivitas Termal Logam
menggunakan Kit Percobaan Berbasis Mikrokontroler. Inovasi Fisika
Indonesia, 6(3), 73–77.

Nandiyanto, A. B. D., Raziqi, G. Y., Dallyono, R., & Sumardi, K. (2020). Experimental
Demonstration for Enhancing Vocational Students’ Comprehension on Heat
Transfer Through Conduction and Radiation of Light Bulb. Journal of
Technical Education and Training, 12(3), 189–195.

Supu, I., Usman, B., Basri, S., & Sunarmi. (2017). Pengaruh Suhu terhadap Perpindahan
Panas pada Material yang Berbeda. Jurnal Dinamika, 7(1), 62–65.

Wahyuni, Salengke, & Mursalim. (2018). Pengaruh Pemanasan Ohmic terhadap Kadar
Antosianin Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus). Jurnal
Agritechno, 11(2), 100–101.

7
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Pindah Panas dan Termodinamika

LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan
1. Mencari Nilai X Setiap Titik
Dik: Suhu pada Titik 1 = 30
Co ke K = 273
Dit: Nilai X pada tiap titik?
Peny:
Posisi Vertikal
X1 = Suhu T + Suhu Kelvin
= 30 + 273
= 303
= 32 + 273
= 305
= 42 + 273
= 315
X2 = Suhu T + Suhu Kelvin
= 29 + 273
= 302
= 34 + 273
= 307
= 35 + 273
= 308
X3 = Suhu T + Suhu Kelvin
= 28 + 273
= 301
= 30 + 273
= 303
= 31 + 273
= 304
Posisi Horizontal
X1 = Suhu T + Suhu Kelvin
= 30 + 273
= 303
= 35 + 273
= 308
= 39 + 273
= 312
X2 = Suhu T + Suhu Kelvin
= 29 + 273
= 302
= 34 + 273
= 307
= 37 + 273
= 310
X3 = Suhu T + Suhu Kelvin
= 31 + 273
= 304
= 34 + 273

8
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Pindah Panas dan Termodinamika

= 307
= 39 + 273
= 312
2. Mencari Nilai Perbandingan antara Suhu dan Jarak Setiap Titik dan Horizontal
Dik: Suhu Awal (1) pada Titik 1 = 303
Suhu Akhir (n) pada Titik 1 = 333
Dit: Suhu Waktu n/2?
Peny:
Posisi Vertikal
X1 = (n-1)/2
= (333+303)/2
= 318
X2 = (n-1)/2
= (333+302)/2
= 323
X3 = (n-1)/2
= (333+301)/2
= 328,5
Posisi Horizontal
X1 = (n-1)/2
= (333+303)/2
= 318
X2 = (n-1)/2
= (333+302)/2
= 323
X3 = (n-1)/2
= (333+304)/2
= 320
3. Mencari Nilai T hitung
Dik: T ukur = nilai X
Q = 0,076
k = 0,0006
A = 0,0125
L = 0,003
Peny:
Posisi Vertikal
Q×L
X1 = +X
K×A
0,076×L0,003
= +301
00006×0,0125
= 331
0,076×L0,003
= +303
00006×0,0125
= 333
0,076×L0,003
= +305
00006×0,0125
= 335
9
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Pindah Panas dan Termodinamika

Q×L
X2 = +X
K×A
0,076×L0,003
= +302
00006×0,0125
= 332
0,076×L0,003
= +302
00006×0,0125
= 332,24
0,076×L0,003
= +307
00006×0,0125
= 337,4
Q×L
X3 = +X
K×A
0,076×L0,003
= +302
00006×0,0125
= 332,24
0,076×L0,003
= +301
00006×0,0125
= 331,4
0,076×L0,003
= +303
00006×0,0125
= 333,4
Posisi Horizontal
Q×L
X1 = +X
K×A
0,076×L0,003
= +302
00006×0,0125
= 332
0,076×L0,003
= +303
00006×0,0125
= 333
0,076×L0,003
= +305
00006×0,0125
= 335
Q×L
X2 = +X
K×A
0,076×L0,003
= +303
00006×0,0125
= 333
0,076×L0,003
= +302
00006×0,0125
= 332
0,076×L0,003
= +307
00006×0,0125
10
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Pindah Panas dan Termodinamika

= 337
Q×L
X3 = +X
K×A
0,076×L0,003
= +303
00006×0,0125
= 333
0,076×L0,003
= +304
00006×0,0125
= 334
0,076×L0,003
= +307
00006×0,0125
= 337

Lampiran 2. Dokumentasi Praktikum

Gambar 10. Dokumentasi kegiatan praktikum mengamati perubahan suhu.

11

Anda mungkin juga menyukai