Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KKNM TERINTEGRASI PPM

PENGUATAN PERAN PERPUSPTAKAAN DESA DAN


PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM DISEMINASI
INFORMASI KESEHATAN LINGKUNGAN

Kegiatan PPM mengenai Penguatan Peran Perpustakaan Desa dan


Sekolah dalam Diseminasi Informasi Kesehatan Lingkungan pada
Pengelola Perpustakaan Desa dan Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas
Cimareme
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah KKN

Disusun oleh

Abdurrahman Hanif
240110160073

Pembimbing: Saleha Rodiah S.Sos., M.Si.

Universitas Padjadjaran
Jatinangor
2018
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Judul: Penguatan Peran Perpustakaan Desa dan Sekolah dalam Diseminasi Informasi
Kesehatan Lingkungan
Dengan telah selesainya pelaksanaan KKNM yang kami kerjakan, maka kami:

No NPM Nama Fakultas Tanda Tangan


1 150610160136 Kevin Clinton Pertanian 1.
Simajuntak

2 170310160042 Adina Riska Ilmu Sosial 2.


Anindita dan Ilmu
Politik
3. 180410160064 Gessy Garnia Ilmu Budaya 3.
Utami Permana

4. 180610160012 Rossa Eka Putri Ilmu Budaya 4.

5. 190110160133 Zhafira Fathin Psikologi 5.

6. 240110160073 Abdurrahman Teknologi 6.


Hanif Industri
Pertanian
Telah menyelesaikan laporan rencana kegiatan kami selama di lokasi Desa Margajaya
Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.

Jatinangor, Desember 2018


Menyetujui
DPL KKNM Desa Margajaya

Saleha Rodiah S.Sos., M.Si.


NIP.19760319200801200

i
ABSTRAK

Kesehatan adalah suatu nilai penting dalam kehidupan manusia, yang dimana kesehatan
adalah penunjang bagi kehidupan manusia agar bisa terus menjalani kehidupan dan beraktivitas.
Saat ini, angka sanitasi di Jawa Barat termasuk kategori sebagai provinsi yang memiliki nilai
sanitasi yang kurang baik. Kegiatan untuk memaksimalkan kondisi kesehatan yang baik di Jawa
Barat harus diupayakan, salah satunya adalah melalui media cetak yang dibukukan dan
terintegrasi di dalam perpustakaan. Kegiatan ini sejalan dengan prinsip integrasi KKN pada PPM
Universitas Padjadjaran. Integrasi KKN ke dalam PPM memperhatikan prinsip KKN yang
memenuhi kaidah-kaidah capaian pembelajaran yang khas untuk KKN yaitu: keterpaduan dengan
tridharma perguruan tinggi, empati-partisipatif, interdisipliner, komprehensif-komplementatif,
realistis pragmatis, dan environmental development. Kaidah-kaidah ini sangat memungkinkan
untuk diterapkan dalam kegiatan diseminasi informasi kesehatan lingkungan.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang tak
terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Kuliah Kerja Nyata
Mahasiswa (KKNM) 2018. Tidak lupa shalawat serta salam penulis limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada para sahabatnya, keluaganya, dan semua umatnya.

Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kuliah Kerja Nyata 2018 di
bawah bimbingan Saleha Rodiah S.Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing lapangan.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah bekerjasama
dalam menyelesaikan laporan ini. Sehingga pada kesempatan ini, penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam proses pelaksanaan
maupun penyusunan laporan.

Penulis menyadari laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
menerima kritik dan saran dari segala pihak mengenai laporan ini. Penulis berharap laporan
ini dapat berguna, baik akademis mapun praktis dalam penerapan diseminasi informasi
kesehatan lingkungan.

Jatinangor, Desember 2018

Abdurrahman Hanif

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................................i
ABSTRAK........................................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................... iv
BAB I...................................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2. Tujuan dan Manfaat....................................................................................................................2
1.3. Tahapan Kegiatan Mahasiswa.....................................................................................................2
1.4. Lokasi dan Waktu........................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................7
2.1. Mekanisme kerja kelompok dalam pelaksanaan KKN.............................................................7
2.1.1. Tahap Persiapan........................................................................................................................7
2.1.2. Tahap Pelaksanaan dan Lapangan..........................................................................................9
2.1.3. Tahap Pasca Lapangan........................................................................................................... 11
2.2. Implementasi Proses Kegiatan KKN Mahasiswa..................................................................... 11
BAB III............................................................................................................................................... 14
3.1. Analisis Situasi............................................................................................................................ 14
3.2. Kegiatan/program PPM-KKN Mahasiswa............................................................................... 15
BAB IV............................................................................................................................................... 17
4.1. Simpulan..................................................................................................................................... 17
4.2. Rekomendasi............................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 19
LAMPIRAN....................................................................................................................................... 20

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting agar manusia dapat bertahan hidup dan
melakukan aktivitas. Pentingnya kesehatan ini mendorong pemerintah untuk mendirikan
layanan kesehatan, agar masyarakat dapat mengakses kebutuhan kesehatan. Layanan
kesehatan salah satu jenis layanan publik merupakan ujung tombak dalam pembangunan
kesehatan masyarakat. Pemerintah mendirikan lembaga kesehatan seperti Puskesmas, Rumah
Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Umum Pusat. Lembaga kesehatan yang sering diakses
oleh masyarakat adalah Puskesmas. Keterbatasan fasilitas yang ada pada puskesmas,
membuat masyarakat memilih rumah sakit umum daerah menjadi rujukan untuk mengakses
layanan kesehatan. Rumah sakit merupakan suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa
pelayanan sosial dibidang medis klinis. Rumah sakit adalah tempat untuk melakukan upaya
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan
kesehatan. Pengelolaan unit usaha rumah sakit memiliki keunikan tersendiri karena selain
sebagai unit bisnis, usaha rumah sakit juga memiliki misi sosial yang berperan penting dalam
hal kesehatan masyarakat.
Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari pada kesehatan masyarakat pada
umumnya, mempunyai tujuan membina dan meningkatkan derajat kesehatan dari
kehidupan sehari-hari, baik fisik, mental, maupun sosial dengan cara pencegahan terhadap
penyakit dan gangguan kesehatan. Masalah kesehatan lingkungan terutama di kota-kota
besar pada zaman pembangunan ini menjadi masalah yang sangat rumit dan memerlukan
pemecahan secara terorganisir. Kesehatan Lingkungan menurut Peraturan Pemerintah
nomor 66 tahun 2014 adalah upaya pencegahan penyakit dan/ atau gangguan kesehatan
dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat dari aspek
fisik, kimia, biologi maupun sosial yang diselenggarakan melalui upaya penyehatan,
pengamanan dan pengendalian faktor risiko lingkungan (Lembaran Negara, 2014).
Perlindungan dari kelompok yang rentan terhadap kondisi lingkungan yang
berbahaya masih dianggap sebagai prioritas yang rendah di negara-negara berkembang
termasuk Indonesia. Namun, dampak dari faktor-faktor risiko lingkungan terhadap
kesehatan manusia sedang berkembang, baik dalam besarannya dan juga
keanekaragamannya. Determinasi kualitas lingkungan terhadap status kesehatan
masyarakat sangat dominan selain faktor perilaku, pelayanan kesehatan masyarakat dan
keturunan. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mengurangi pengaruh
lingkungan yang merugikan perlu dilakukan usaha penyehatan lingkungan dan
pengendalian faktor risiko (Dirjen P2PL, 2012).
Paradigma kesehatan lingkungan merupakan model dasar bagi suatu analisis
terhadap perubahan-perubahan langsung atau dampak primer, yaitu perubahan komponen
lingkungan yang langsung disebabkan oleh dinamika alam atau kegiatan manusia, dan
memiliki potensi dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan
masyarakat (Achmadi, 2011). Risiko merupakan konsep yang sangat fundamental dalam
kesehatan lingkungan sebagai kemungkinan terjadinya hal yang merugikan akibat terpajan
suatu bahaya/ agent pada kondisi tertentu baik yang sedang berlangsung maupun akan
datang, sehingga berdasarkan paradigma kesehatan lingkungan maka dapat dilakukan
usaha preventif dan mitigasi (Robson & Toscano, 2007; Soemirat, 2013).
Paradigma kesehatan lingkungan memberikan pemahaman dinamika perubahan
lingkungan yang dipilah menjadi simpul-simpul pengamatan, pengukuran dan
pengendaliannya dimulai dari simpul 1 sumber agen bahaya; simpul 2 media pemajanan;
simpul 3 manusia yang berisiko sampai simpul 4 timbulnya dampak kesehatan. Pada titik-
titik simpul tersebut kita dapat melakukan pencegahan, sebelum sampai simpul ke 4 kita
mencegah terjadinya penyakit dengan melakukan pengendalian di simpul sebelumnya
(Achmadi 2011). Dalam manajemen lingkungan untuk melakukan usaha preventif
terhadap timbulnya dampak kesehatan akibat paparan bahan-bahan beracun dan berbahaya
bisa dilakukan manajemen risiko kesehatan dengan menggunakan studi analisis risiko
yang dapat memperkirakan risiko kesehatan yang akan dialami oleh manusia setelah
terpajan oleh agen risiko (Robson & Toscano, 2007)
Analisis risiko kesehatan merupakan bagian dari Public Health Assesment sebagai
model kajian prediktif dampak lingkungan yang diperkenalkan oleh Agency for Toxic
Substance and Drug Registry (ATSDR) US Department of Health and Human Service
pada tahun 2005 walaupun awalnya analisis risiko digunakan dalam bidang pengendalian
radiasi di tahun 1975 untuk menyelidiki kematian karena kanker yang disebabkan oleh
kebocoran nuklir. Namun kini analisis risiko digunakan untuk berbagai bahaya lingkungan
yang bisa menimbulkan efek merugikan kesehatan manusia dan kerusakan lingkungan
setelah di adopsi oleh US Enviromental Protection Agency (US EPA) pada tahun 1986.
(Dirjen P2PL, 2012; Rahman, 2007).
Kondisi puskesmas di cimareme memiliki kategori yang kurang baik dalam
kondisinya, maka dari itu melihat fenomena yang terjadi, maka perlu dilakukan program
kesehatan lingkungan guna kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Berbagai program
intervensi dapat dilakukan, salah satunya adalah diseminasi informasi kesehatan lingkungan.
Menurut Halid (2017) diseminasi (dissemination) adalah suatu kegiatan yang ditujukan
kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran,
menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut. Diseminasi merupakan tindak
inovasi yang disusun dan disebarkannya berdasarkan sebuah perencanaan yang matang
dengan pandangan jauh ke depan baik melalui diskusi atau forum lainnya yang sengaja
diprogramkan, sehingga terdapat kesepakatan untuk melaksanakan inovasi. Sedangkan
menurut Ibrahim (1988) diseminasi informasi adalah proses penyebaran informasi yang
direncanakan, diarahkan, dan dikelola. Hal ini berbeda dengan difusi yang merupakan alur
komunikasi spontan. Sehingga terjadi saling tukar informasi dan akhirnya terjadi kesamaan
pendapat mengenai suatu inovasi.

Perubahan dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang cepat


serta dinamika sosial dan politik seakan memengaruhi pilihan strategi komunikasi dan
diseminasi informasi. Hal ini menjadi tantangan untuk menentukan pihak mana yang
sekiranya dapat dijadikan stakeholder dalam penyebaran informasi. Mengingat topik yang
diangkat merupakan kesehatan lingkungan, maka pihak yang dijadikan promotor adalah
Puskesmas Cimareme dan perwakilan khalayak sasaran yaitu pengelola perpustakaan.

Sehingga, diseminasi informasi kesehatan lingkungan guna penguatan peran


perpustakaan sekolah dan desa perlu dilakukan. Kegiatan ini sejalan dengan prinsip integrasi
KKN pada PPM Universitas Padjadjaran. Program kegiatan KKN merupakan salah satu
upaya untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam membantu dan terjun langsung
melihat permasalahan yang ada di masyarakat. Dalam praktiknya, kegiatan KKN merupakan
media penerapan ilmu yang didapatkan di perkuliahan, ataupun ilmu baru formal maupun
informal, yang bersifat logis dan dapat diterapkan. Integrasi KKN ke dalam PPM
memperhatikan prinsip KKN yang memenuhi kaidah-kaidah capaian pembelajaran yang khas
untuk KKN yaitu: keterpaduan dengan tridharma perguruan tinggi, empati-partisipatif,
interdisipliner, komprehensif-komplementatif, realistis pragmatis, dan environmental
development. Kaidah-kaidah ini sangat memungkinkan untuk diterapkan dalam kegiatan
diseminasi informasi kesehatan lingkungan.

1
1.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dari pelaksanaan kegiatan KKN terintegrasi PPM ini
adalah:
- Bagi mahasiswa
o Terlaksananya kegiatan KKN sebagai bagian dari kewajiban mata
kuliah yang harus ditempuh dalam menyelesaikan studi sarjana
o Sebagai sarana pembelajaran berinteraksi dengan masyarakat
o Sebagai ajang pengaktualisasi ilmu pengetahuan yang diperoleh
selama perkuliahan
- Bagi kegiatan PPM dosen
o Bantuan tenaga kerja dalam pelaksanaan kegiatan PPM
- Bagi Masyarakat
o Memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dan keahlian, terciptanya
beberapa kegiatan yang mampu memberikan manfaat langsung.

1.3. Tahapan Kegiatan Mahasiswa

Bentuk Pelaku dan


No. Waktu Tempat Hasil Capaian
Kegiatan Sasaran
1. Diskusi 5 Perpustakaan Para dosen PPM, - Menemukan data
Kelompok Oktober Desa promotor kesehatan bahwa wilayah
Terpusat 2018 Margajaya Puskesmas kerja Puskesmas
(FGD) Cimareme, dan Cimareme masih

2
Kec. perwakilan sasaran masuk kategori
Ngamprah (pengelola bersiko sedang –
perpustakaan desa) tinggi dalam
pemeliharaan
sanitasi.
- Diskusi
menghasilkan
panduan untuk
mengadakan
kegiatan
penyuluhan dengan
metode yang
interaktif yaitu
metode AOG.
2. Pelaksanaan 24 Aula Para dosen PPM, - Dilaksanakannya
kegiatan Oktober pertemuan Para Mahasiswa kegiatan
penyuluhan 2018 Desa KKN, Para penyuluhan yang
dengan Margajaya, Undangan pengelola menghasilkan
metode Kec. perpustakaan desa berbagai
AOG Ngamprah. dan sekolah dari 14 pemecahan
SLTP dan SLTA, masalah yang
Perwakilan Dinas umum dirasakan
Pemberdayaan para pengelola
Masyarakat (PMD) perpustakaan.
Kabupaten Bandung
Barat, Kasie PMD
Kecamatan
Ngamprah, Kepala
Puskesmas
Cimareme, Kepala
Desa serta Ketua
Tim Penggerak
PKK Margajaya.
3. Monitoring 30 Kantor Desa Para dosen PPM, - Melihat pengaruh
dan Oktober Margajaya para mahasiswa dari kegiatan
Evaluasi 2018 KKN, aparat desa, penyuluhan yang
dan pengelola telah dilaksanakan.
perpustakaan. - Mendata pula
peran aparat
pemerintahan
dalam mendukung
keberadaan
perpustakaan

3
sebagai sumber
informasi
masyarakat, antara
lain dengan
pembuatan
kebijakan seperti
peraturan desa
(PERDES).

1.4. Lokasi dan Waktu

Lokasi KKN-PPM ini dilakukan di Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah,


Kabupaten Bandung sesuai dengan kebijakan penentuan lokasi PPM pada tahun ini.
Selain itu, Desa Margajaya yang tergolong sebagai daerah desa-kota merupakan salah
satu desa yang dianggap cukup tertinggal di dalam aspek kesehatan lingkungan dari
daerah lainnya di Kecamatan Ngamprah.

Waktu pelaksanaan program KKN-PPM ini akan dijelaskan di dalam matriks di


bawah ini.

Tahap Pelaksanaan Tahap Pasca


No. Waktu Tahap Persiapan
dan Lapangan Lapangan

1. 1 Oktober Melakukan diskusi
2018 – 23 mengenai teknis
Oktober KKN yang
2018 terintegrasi dengan

PPM.
Melakukan
persiapan untuk
melaksanakan
kegiatan FGD

Merencanakan
teknis pengumpulan
data untuk KKN.

Menyusun rencana
pengumpulan data
untukpembuatan
PKMyang
merupakan salah
satu output dari
KKN.

4
 Membuat pembagian
kerja di dalam
kelompok KKN.

2. 22  Observasi lapangan
Oktober dan pengenalan
2018 lingkungan kepada
mahasiswa KKN.
 Diskusi untuk
persiapan
berlangsungnya
kegiatan PKM.
3. 24  Pelaksanaan
Oktober kegiatan
2018 penyuluhan dengan
metode AOG.
 Wawancara dengan
Ibu Kepala Desa
untuk menggali data
mengenai desa
Margajaya untuk
keperluan
pembuatan PKM
dan laporan akhir.
4. 30  Pelaksanaan
Oktober monitoring dan
2018 evaluasi dari
kegiatan
penyuluhan yang
telah dilaksanakan
4. 6  Melakukan
November wawancara dengan
2018 komunitas lokal,
yaitu komunitas
Karang Taruna dan
UMKM yang
digunakan sebagai
data untuk
pembuatan PKM.

5. 7 Menyusun PKM
November yang merupakan
2018 – 10 salah satu output
dari KKN.

5
Desember  Melakukan
2018 konsultasi
dengan dosen
terkait dengan
penyusunan
PKM dan
laporan akhir.
 Menyusun
laporan akhir
KKN.

6
BAB II
PROSES PELAKSANAAN KKN MAHASISWA

2.1. Mekanisme kerja kelompok dalam pelaksanaan KKN

2.1.1. Tahap Persiapan

Pembekalan kegiatan KKN terintegrasi PPM dosen kepada para mahasiswa


KKNM (Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa) dalam bentuk diskusi dilaksanakan pada
1 Oktober 2018. Program KKN terintegrasi PPM ini diikuti oleh 6 mahasiswa dari
berbagai macam program studi yang berbeda. Materi mengenai kegiatan yang
harus dilakukan disampaikan di ruang prodi Ilmu Perpustakaan yang berisikan
perkenalan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dengan peserta KKNM, petunjuk
kegiatan dan pelaksanaan KKNM terintegrasi PPM dosen, lokasi kegiatan KKNM
dan PPM dosen, serta jenis keigatan PPM dosen.

Topik yang diangkat pada kegiatan inti PPM berdasarkan hasil wawancara
dengan Promotor Puskesmas Cimareme bahwa desa-desa dalam Wilayah Kerja
Puskesmas Cimareme masih masuk kategori berisiko sedang-tinggi dalam
pemeliharaan sanitasi. Untuk itu dilakukan kegiatan diskusi kelompok terpusat
(FGD) yang dilaksanakan tanggal 20 Oktober 2018 dengan Promotor kesehatan
Puskesmas Cimareme dan perwakilan khalayak sasaran (pengelola perpustakaan
desa). Diskusi tersebut dilakukan di Perpustakaan Desa Margajaya Kecamatan
Ngamprah Kabupaten Bandung Barat dengan menghasilkan panduan untuk
mengadakan kegiatan penyuluhan bersifat interaktif, yaitu menggunakan metode
Action Orientation Group (AOG).

Guna hasil yang lebih maksimal, maka rencana kegiatan AOG membahas 4
(empat) masalah yang sering ditemui di lapangan serta beberapa peserta diminta
menjadi model. Selanjutnya, para peserta lainnya memberikan tanggapan dan
masukan atas permasalahan tersebut.

Seiringan dengan kegiatan FGD, peserta KKNM menyusun rencana


pengumpulan data untuk merancang PKM. Diskusi pengumpulan data dilakukan
secara langsung pada hari-H FGD dan pada tanggal 21 Oktober 2018 namun
diskusi dilakukan secara online.

Selanjutnya untuk merealisasikan hasil diskusi dan menunjang kelancaran


pelaksanaan selama KKN-PPM, peserta KKNM melakukan pembagian distribusi
beban kerja dengan format sebagai berikut:

7
No. Nama/NPM Fakultas Uraian Tugas


Ketua kelompok PKM.

Menjadi panitia dalam
menyelenggarakan kegiatan
Adina Riska Anindita/ Ilmu sosial dan Ilmu
1. FGD dan penyuluhan PPM.
170310160042 Politik 
Observator dan peneliti.

Menyusun PKM dan laporan
akhir.

Sekretaris di dalam kelompok
PKM.

Menjadi panitia dalam
Rossa Ekaputri/ menyelenggarakan kegiatan
2. Ilmu Budaya
180610160012 FGD dan penyuluhan PPM.

Observator dan peneliti.

Menyusun PKM dan laporan
akhir.

Menjadi narahubung atau
humas di dalam kelompok
PKM.

Gessy Garnia Utami Menjadi panitia dalam
3. Permana/ Ilmu Budaya menyelenggarakan kegiatan
180410160064 FGD dan penyuluhan PPM.

Observator dan peneliti.

Menyusun PKM dan laporan
akhir.

Sekretaris di kelompok PKM.

Menjadi panitia dalam
menyelenggarakan kegiatan
Zhafira Fathin/
4. Psikologi FGD dan penyuluhan PPM.
190110160133 
Observator dan peneliti.

Menyusun PKM dan laporan
akhir.

Menjadi narahubung atau
humas di kelompok PKM.

Menjadi panitia dalam
Abdurrahman Hanif/ Teknologi Industri menyelenggarakan kegiatan
5.
240110160073 Pertanian FGD dan penyuluhan PPM.

Observator dan peneliti.

Menyusun PKM dan laporan
akhir.

8

Ketua kelompok PKM.

Menjadi panitia dalam
Kevin Clinton menyelenggarakan kegiatan
6. Simanjuntak/ Pertanian FGD dan penyuluhan PPM.

150610160136 Observator dan peneliti.

Menyusun PKM dan laporan
akhir.

2.1.2. Tahap Pelaksanaan dan Lapangan

Pada tanggal 22 Oktober 2018 peserta KKNM melakukan observasi


lapangan di Desa Margajaya dan pengenalan lingkungan terhadap mahasiswa
KKN. Observasi dimulai dari kantor desa lalu ke lingkungan sekitar. Selain
melakukan observasi, peserta KKNM berkesempatan untuk melakukan interview
dengan pihak kantor desa. Disini, para peserta KKNM menanyakan segala aspek
kepada pihak kantor desa, baik dari segi kesehatan, kesejahteraan, pendidikan,
kebersihan, keamanan, sarana dan prasarana, kependudukan, perekonomian,
keadaan tanah dan air. Keadaan dari setiap aspek dipaparkan denga luas dari
informasi umum dan kelebihan serta kekurangan yang belum dapat diatasi.
Informasi yang didapatkan ditulis guna bahan diskusi untuk persiapan
berlangsungnya kegiatan PKM. Diskusi persiapan kegiatan PKM dilakukan
secara informal sesuai dengan pembagian kelompok kecil KKNM. Masing-
masing kelompok kecil memilih satu masalah/fenomena yang sekiranya dapat
diangkat sebagai PKM dan berdampak positif kepada kesejahteraan masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dengan metode AOG dilakukan pada


tanggal 24 Oktober 2018. Kegiatan ini mengundang para pengelola perpustakaan
desa sekolah dan perpustakaan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Cimareme,
yaitu sebanyak enam desa dan 14 SLTP + SLTA. Undangan ditujukan untuk dua
orang pengelola perpustakaan desa dan satu orang pengelola perpustakaan
sekolah untuk dapat menghadiri pelaksanaan PPM yang diselenggarakan.
Undangan ditandatangani oleh Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat, Ibu Dian Nurhandayanti, S.IP,
serta diantarkan oleh staf Kecamatan dibantu peserta KKNM. Kegiatan AOG
dihadiri oleh para undangan, perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat
(PMD) Kabupaten Bandung Barat, Kasie PMD Kecamatan Ngamprah Kepala
Puskesmas Cimareme, Kepala Desa serta Ketua Tim Penggerak PKK Margajaya.

Kegiatan PPM dipandu oleh promotor Kesehatan Puskesmas Cimareme Ibu


Sri Sariningsih, S.Tr, dengan beberapa peserta yang memerankan tokoh dalam
kasus yang diangkat. Keempat kasus tersebut sebagai berikut:

9
1. Abdul sangat membutuhkan informasi tentang jambang sehat.Saat berkunjng
ke perpustakaan desa, perpusdes tutup karena pengelolanya sedang ada
kegiatan.
2. Betty baru memeroleh sebagian kecil informasi tentang dampak merokok di
dalam rumah, dia ingin memeroleh informasi lebih lanjut di perpustakaan,
namun informasi tersebut hanya ada sepotong-sepotong atau tidak lengkap.
3. Clara sangat ingin memeroleh informasi terkait penyakit diare, namun
informasi tersebut belum tersedia di perpustakaan.
4. Dodi mendapatkan informasi sesat (hoax) terkait air bersih yang dapat
langsung diminum dan ingin mengetahui informasi yang jelas bersumber dari
buku atau artikel di perpustakaan.

Setelah proses bermain peran (role playing), maka tiap masalah diajukan
pada khalayak untuk menemukan pemecahannya. Peserta AOG sangat antusias
dan aktif dalam memberikan pendapat dan masukan, sehingga pelaksanaan PPM
berlangsung dengan hangat. Kemudian para pejabat terkait perpustakaan,
pemberdayaan masyarakat dan kesehatan lingkungan juga turut memberikan
pendapat berkaitan dengan regulasi dan tata kelolanya.

Ketika kegiatan AOG selesai dilaksanakan, peserta KKNM diberikan


kesempatan untuk melakukan wawancara dengan Ibu Kepala Desa untuk
menggali data mengenai Desa Margajaya untuk keperluan pembuatan PKM dan
laporan akhir. Pada sesi interview, Ibu Kepala Desa begitu kooperatif dalam
menjawab dan menjelaskan informasi untuk data pendukung PKM nanti.

Setelah dilakukan kegiatan PPM dengan pemecahan permasalahan yang


biasa muncul, selanjutnya tim PPM dan peserta KKNM melaksanakan kegiatan
monitoring dan evaluasi (Monev) untuk mengevaluasi kegiatan PPM yang telah
dilakukan.

Dalam kegiatan tersebut dievaluasi apa saja peluang-peluang yang bisa


dimanfaatkan oleh pengelola perpustakaan untuk memajukan perpustakaan serta
optimalisas layanannya. Selain itu didata peran aparat pemerintahan dalam
mendukung keberadaan perpustakaan sebagai submer informasi masyarakat, antara
lain dengan pembuatan kebijakan seperti pembuatan peraturan desa (PERDES).

Selanjutnya formulasi bentuk pendidikan dalam diseminasi informasi


kesehatan yang telah dilakukan diupayakan melalui publikasi jurnal pengabdian
pada masyarakat, Dari kegiatan PKM ini telah ditulis 1 artikel dan dikirimkan
pada Jurnal Dharmakarya Universitas Padjadjaran. Artikel tersebuy berjudul
“Penguatan Peran Perpustakaan Desa dalam Menunjagn Diseminasi Informasi
Kesehatan Lingkungan.” Ditulis oleh Saleha Rodiah, Agung Budiono, dan
Neneng Komariah.

Pada tanggal 6 November 2018, kelompok kecil KKNM melakukan


wawancara dengan komunitas lokal, yaitu komunitas Karang Taruna dan UMKM
yang digunakan sebagai data untuk pembuatan PKM. Berdasarkan dengan data-

10
data yang didapatkan sebelumnya, anggota kelompok kecil KKNM mencari
informasi dan menampung keluh kesah serta aspirasi berdasarkan sudut pandang
karang taruna dan UMKM.

2.1.3. Tahap Pasca Lapangan

Kegiatan tahap pasca lapangan merupakan kegiatan KKNM dengan


melibatkan dosen pembimbing yang dimana terintegrasi dengan PPM dosen.
Kegiatan pasca lapangan ini meliputi penyusunan PKM sebagai salah satu output
KKN, melakukan bimbingan dengan dosen terkait penyusunan PKM dan laporan
akhir, serta penulisan laporan akhir oleh peserta KKNM.

Masing-masing kelompok kecil memberitahu ide yang akan diangkat untuk


PKM kepada dosen pembimbing. Dosen pembimbing akan memberikan umpan
balik (feedback) secara langsung dan memberitahu hal-hal yang dirasa penting
dalam penulisan PKM. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 7 November 2018
dalam bentuk diskusi di ruang prodi Ilmu Perpustakaan.

Dosen pembimbing kelompok KKNM menjabarkan format penulisan


laporan akhir KKN berdasarkan pedoman KKN tahun 2018/2019, laporan akhir
terdiri dari Cover, Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV, dan lampiran. Pada lampiran
dimasukan data-data dan dokumentasi selama kegiatan PPM berlangsung.

Penjabaran proses kerja diatas dapat diringkas dalam visualisasi proses


dalam bentuk diagram alur proses pada halaman berikutnya.

2.2. Implementasi Proses Kegiatan KKN Mahasiswa

2.2.1. FGD

Kegiatan FGD dilakukan pada tanggal 30 Juli 2018 di Perpustakaan Desa


Margajaya Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Sebelum hari
kegiatan ini diselenggarakan, peserta KKNM bertugas untuk menyiapkan
peralatan dan bahan yang digunakan untuk keperluan FGD. Pada hari
pelaksanaan, Peserta KKNM membantu pelaksanaan FGD berupa daftar hadir,
pembagian konsumsi pada peserta, dan mengatur ruangan guna kenyamanan
kegiatan FGD. Pembagian kerja ini disusun sedekimikan rupa seperti berikut.

No Nama Deskripsi kegiatan


1 Kevin Clinton Simajuntak PJ tata ruangan
2 Adina Riska Anindita PJ daftar hadir
3 Gessy Garnia Utami Permana PJ daftar hadir

11
4 Rossa Eka Putri PJ konsumsi
5 Zhafira Fathin PJ konsumsi
6 Abdurrahman Hanif PJ tata ruangan

Ketika kegiatan berlangsung, setiap peserta KKNM melakukan observasi


dan mencatat hal-hal yang dirasa perlu di dalam kegiatan FGD.

2.2.2. AOG

Kegiatan AOG dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2018 di Aula Pertemuan


Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah. Seperti pada kegiatan FGD, peserta
KKNM membantu pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan kemampuan dan
keahlian masing-masing. Beberapa tugas yang dilakukan oleh peserta KKNM
seperti berikut.

No Nama Deskripsi kegiatan


1 Kevin Clinton Simajuntak PJ pengadaan media dan fasilitas
2 Adina Riska Anindita PJ pengkondisian khalayak
3 Gessy Garnia Utami Permana PJ pengadaan media dan fasilitas
4 Rossa Eka Putri PJ tata ruangan
5 Zhafira Fathin PJ pengkondisian khalayak
6 Abdurrahman Hanif PJ tata ruangan

Ketika kegiatan berlangsung, setiap peserta KKNM melakukan observasi


dan mencatat hal-hal yang dirasa perlu di dalam kegiatan FGD.

2.2.3. Monev

Kegiatan Monev merupakan kegiatan terakhir dari rangkaian acara PPM-


KKN. Dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2018 di Kantor Desa Margajaya.
Setelah kegiatan ini berakhir, peserta KKNM membantu tim dosen dalam
mengkategorikan data-data hasil kegiatan. Data yang telah selesai dikategorikan
akan diberikan kepada dosen sebagai bahan pembuatan laporan. Saat monev
berlangsung, situasi begitu kondusif dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar.

12
KKN-PPM

Wawancara dengan Promotor


Puskesmas Cimareme

Tahap
FGD Menyusun rencana pengumpulan
Persiapan
data untuk merancang PKM

Pembagian distribusi kerja

Observasi lapangan & wawancara


dengan pihak kantor desa

AOG Wawancara dengan Ibu Kepala Desa Tahap


Pelaksanaan
dan Lapangan
Monev

Wawancara karang taruna & UMKM

Menyusun PKM
Tahap Pasca
Lapangan
Menyusun laporan akhir

Gambar 1. Alur Proses KKN-PPM

13
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PPM-KKN MAHASISWA

3.1. Analisis Situasi

Letak geografis Desa Margajaya Kecamatan Ngamprah berbatas dengan desa-desa.


Sebelah utara berbatasan dengan Desa Mekarsari, selatan berbatasan dengan Desa
Cimareme, Barat berbatasan dengan Desa Kertajaya, dan Timur berbatasan dengan Desa
Cilame. Luas wilayah Desa Margajaya ini terbelah/terpecah oleh pembanguanan jalan Tol
Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) dan juga jalan Tol Cipularang. Yang mengakibatkan
terpisahnya kesatuan wilayah Desa Margajaya.

Keadaan Tanah, Penggunaan Tanah dan Kondisi Air di desa margajaya sebagian besar
berwarna kuning, tekstur debuan, dengan kedalamam 0,50 m. Sebagan besar tanah digunakan
untuk perumahan (rumah-rumah warga), sisanya yaitu perkebunan, peternakan, dan
perikanan. Kondisi air terdiri dari prasarana air bersih dengan menggunakan sumur pompa
1140 unit, sumur galian 855 unit, jumlah mata air 3 unit dan tempat umum 25 unit.
Sedangkan jumlah irgasi terdiri dari 1 pembagi air dengan kondisi rusak.

Kependudukan di Desa Margajaya memiliki jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak


16 RW, Rukun Tetangga (RT) sebanyak 71 RT, dan Dusun/Kampung sebanyak 4 Dusun.
Dengan jumlah penduduk 13322 orang, yang terdiri dari 6800 orang laki-laki dan 6522
orang wanita, dengan jumlah kepala keluarga 3645 KK. Desa ini menempati peringkat
ke-3 se-kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Sebagian besar penduduk Desa
Margajaya menganut agama Islam dengan jumlah 13.206 orang, dan sisanya beragama
Protestan dengan jumlah 109 orang dan katholik berjumlah 7 orang. Latar belakang
pendidikan didominasi oleh lulusan SLTA, mata pencaharian utama dari masyarakat Desa
Margajaya yaitu buruh, disamping itu ada juga yang bekerja sebagai PNS, TNI,
Karyawan Swasta/Industri, serta Wiraswasta. Jumlah sarana Pendidikan yaitu hanya ada 6
Sekolah Dasar, dan 7 Taman Kanak-kanak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak beberapa pengurus desa, taruna Desa
Margajaya sendiri dibagi berdasarkan banyak RW, sehingga terhitung terdapat 16
kelompok karang taruna yang ada di Desa Margajaya.

Dilihat pada aspek kebersihan air, dimana sebagian besar berwarna kuning dengan
tekstur debuan maka perlu kiranya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sanitasi pada
masyarakat Desa Margajaya. Tak heran jika diperoleh data bahwa desa-desa dalam
Wilayah Kerja Puskesmas Cimareme masuk kategori berisiko sedang-tinggi dalam
pemeliharaan sanitasi. Berdasarkan keadaan inilah dilakukan kegiatan-kegiatan PPM
meliputi FGD, AOG, dan Monev.

14
Gambar 2. Peta Lokasi Desa Margajaya Kecamatan Ngamprah

3.2. Kegiatan/program PPM-KKN Mahasiswa

Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan program PPM-KKN mahasiswa di


Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat meliputi: Diskusi kelompok terpusta
(FGD), Action Orientation Group (AOG), dan monitoring dan evaluasi (Monev).

3.2.1. Mempersiapkan dan Mengikuti FGD.


Kegiatan FGD dilakukan pada tanggal 30 Juli 2018 di Perpustakaan Desa
Margajaya Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini
merupakan kegiatan pertama yang dilakukan peserta KKNM. Tujuan dari kegiatan
ini adalah mengumpulkaan data dan informasi terkait kebersihan lingkungan dalam
aspek sanitasi. Selain itu, kegiatan FGD ini jugan memberikan masukan-masukan
mengenai metode yang cocok diterapkan untuk kegiatan penyuluhan.

Dalam kegiatan FGD ini, terdapat beberapa pihak yang terlibat selain tim
PPM-KKN (tim dosen dan peserta KKNM), yaitu promotor kesehatan Puskesmas
Cimareme dan perwakilan khalayak sasaran (pengelola perpustakaan desa).
Pihak-pihak inilah yang nantinya akan memberikan data mengenai sanitasi.
Kegiatan tersebut mendapatkan hasil bahwa desa-desa dalam Wilayah Kerja
Puskesmas Cimareme masuk kategori berisiko sedang-tinggi dalam pemeliharaan
sanitasi. Untuk rancangan tindak lanjut hasil kegiatan dilakukan dengan
menggunakan metode AOG.

3.2.2. Mempersiapkan dan Mengikuti AOG

Kegiatan AOG dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2018 di Aula Pertemuan


Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah. Kegiatan ini merupakan kegiatan

15
penyuluhan dengan metode role playing. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai
wadah dalam menghasilkan berbagai pemecahan masalah yang umum dirasakan
para pengelola perpustakaan. Sasaran kegiatan ini yaitu pihak pengelola
perpustakaan desa dan sekolah.

3.2.3. Mengikuti Monev


Kegiatan Monev merupakan kegiatan terakhir dari rangkaian acara PPM-KKN.
Dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2018 di Kantor Desa Margajaya. Kegiatan ini
bertujuan untuk melihat pengaruh dari kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan
dan mendata peran aparat pemerintahan dalam mendukung keberadaan perpustakaan
sebagai sumber informasi masyarakat, antara lain dengan pembuatan kebijakan
seperti peraturan desa. Sasaran dari kegiatan ini adalah aparat desa dan pengelola
perpustakaan desa dan sekolah. Data-data yang didapatkan dalam kegiatan Moneev
ini akan dikategorikan guna keperluan laporan.

16
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. Simpulan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan linntas keilmuan dan sektoral pada
waktu dan daerah tertentu. Melalui KKN ini, mahasiswa diharapkan dapat berperan dan
berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat karena bukan ilmu saja yang diterapkan
tetapi juga cara berbaur dengan masyarakat secara nyata.

Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2018 di Desa
Margajaya Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat sudah dilakukan selama
kurang lebih satu bulang sejak diturunkan ke lapangan tanggal 5 Oktober 2018 hingga
kegiatan Monev pada tanggal 30 Oktober 2018. Program ini dilaksanakan dengan
melibatkan partisipasi pihak-pihak terkait, baik itu tim PPM-KKN (tim dosen dan peserta
KKNM) maupun dari pihak daerah sendiri. Pada kegiatan ini mahasiwa berperan sebagai
tenaga bantuan fasilitator untuk menjayakan program yang dilaksanakan. Melalui
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, beberapa kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

a) Progam ini memberikan materi inti yang ditujukan untuk sasaran agar masalah
terpecahkan
b) Menjadi fasilitator kelompok sasaran agar terciptanya perubahan menuju
perbaikan kesehatan gerakan aktif untuk membuat program perbaikan
kesehatan
c) Adanya kerjasama dosen, mahasiswa, pengelola perpustakaan desa dan
sekolah, puskemas Cimareme, serta semua pihak yang membantu dan
mendukung terlaksananya kegiatan KKN ini.
d) Undangan kegiatan begitu antusias untuk mengikuti program yang telah
dirancang.
e) Informasi serta saran (insight) yang dikemukakan oleh peserta kegiatan
membuat wawasan bertambah dan bisa dijadikan referensi yang didapat dari
berbagai sudut pandang

4.2. Rekomendasi
Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM telah berjalan lancar, namun tentunya kegiatan
ini dapat diperbaiki agar berjalan dengan optimal dan lebih baik lagi. Apabila melihat
kesimpulan maka direkomendasikan:

a) Peserta KKN tahun depan dapat meningkatkan motivasi secara internal


ataupun eksternal terkait intensi untuk kegiatan pengembangan masyarakat
desa serta koordinasi dan komunikasi yang baik dengan seluruh pihak yang
ikut ambil andil dalam kegiatan KKN-PPM
b) Adanya pengembangan topik diseminasi informasi dan memiliki cangkupan
yang lebih jelas dan lebih luas

17
c) Materi pembekalan KKN hendaklah jelas dan praktis sehingga mudah
diterapkan
d) Menjalankan program yang leibh bervariatif, kreatif, dan inovatif sehingga
tidak membosankan
e) Jumlah pengelola perpustakaan yang diikutsertakan ditambah dan di manajemen
agar terpetakan dengan baik dan merata di segala wilayah, sehingga terdapat
kesetaraan dalam materi dan kesiapan dari stiap perpustakaan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statisitk (BPS). (2017). Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan
Memiliki Akses terhadap Sanitas Layak, 1993-2017. Badan Pusat Statistik. Retrieved
Desember 24, 2018 from
https://www.bps.go.id/statictable/2016/01/25/1900/persentase-rumah-tangga-menurut-
provinsi-dan-memiliki-akses-terhadap-sanitasi-layak-1993-2017.html

Metro TV News. (2018). 24 Juta Keluarga Indonesia tak Punya Sistem Sanitasi Layak.
MetroTVNews.com. Retrieved Desember 24, 2018 from
http://news.metrotvnews.com/peristiwa/RkjZXLWk-24-juta-keluarga-indonesia-tak-
punya-sistem-sanitasi-layak

Lembaran Negara. 2014. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Penerbit


Mutiara Sumber Widya Press.
Dirjen P2PL. 2012. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Robson dan Toscano. 2007. Dasar-dasar kesehatan masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Soemira 2013. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Keluarga dalam
Penggunaan Jamban di Kota Kabanjahe. [Tesis Ilmiah]. Medan : Pasca Sarjana
Universitas Sumatra Utara.
Rahman. 2007. Health promotion planning; an educational and environmental approach.
Institute of health promotion research university of British Colombia.
Halid. 2017. Inspirasi Desain Rumah Indah. Jakarta : Andi Publisher.
Ibrahim. 1988. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. 5 ed. Jakarta: Erlangga; 1980. p. 6 – 27

19
LAMPIRAN

20
21
22

Anda mungkin juga menyukai