Disusun oleh
Abdurrahman Hanif
240110160073
Universitas Padjadjaran
Jatinangor
2018
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Judul: Penguatan Peran Perpustakaan Desa dan Sekolah dalam Diseminasi Informasi
Kesehatan Lingkungan
Dengan telah selesainya pelaksanaan KKNM yang kami kerjakan, maka kami:
i
ABSTRAK
Kesehatan adalah suatu nilai penting dalam kehidupan manusia, yang dimana kesehatan
adalah penunjang bagi kehidupan manusia agar bisa terus menjalani kehidupan dan beraktivitas.
Saat ini, angka sanitasi di Jawa Barat termasuk kategori sebagai provinsi yang memiliki nilai
sanitasi yang kurang baik. Kegiatan untuk memaksimalkan kondisi kesehatan yang baik di Jawa
Barat harus diupayakan, salah satunya adalah melalui media cetak yang dibukukan dan
terintegrasi di dalam perpustakaan. Kegiatan ini sejalan dengan prinsip integrasi KKN pada PPM
Universitas Padjadjaran. Integrasi KKN ke dalam PPM memperhatikan prinsip KKN yang
memenuhi kaidah-kaidah capaian pembelajaran yang khas untuk KKN yaitu: keterpaduan dengan
tridharma perguruan tinggi, empati-partisipatif, interdisipliner, komprehensif-komplementatif,
realistis pragmatis, dan environmental development. Kaidah-kaidah ini sangat memungkinkan
untuk diterapkan dalam kegiatan diseminasi informasi kesehatan lingkungan.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang tak
terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Kuliah Kerja Nyata
Mahasiswa (KKNM) 2018. Tidak lupa shalawat serta salam penulis limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada para sahabatnya, keluaganya, dan semua umatnya.
Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kuliah Kerja Nyata 2018 di
bawah bimbingan Saleha Rodiah S.Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing lapangan.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah bekerjasama
dalam menyelesaikan laporan ini. Sehingga pada kesempatan ini, penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam proses pelaksanaan
maupun penyusunan laporan.
Penulis menyadari laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
menerima kritik dan saran dari segala pihak mengenai laporan ini. Penulis berharap laporan
ini dapat berguna, baik akademis mapun praktis dalam penerapan diseminasi informasi
kesehatan lingkungan.
Abdurrahman Hanif
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................................i
ABSTRAK........................................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................... iv
BAB I...................................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2. Tujuan dan Manfaat....................................................................................................................2
1.3. Tahapan Kegiatan Mahasiswa.....................................................................................................2
1.4. Lokasi dan Waktu........................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................7
2.1. Mekanisme kerja kelompok dalam pelaksanaan KKN.............................................................7
2.1.1. Tahap Persiapan........................................................................................................................7
2.1.2. Tahap Pelaksanaan dan Lapangan..........................................................................................9
2.1.3. Tahap Pasca Lapangan........................................................................................................... 11
2.2. Implementasi Proses Kegiatan KKN Mahasiswa..................................................................... 11
BAB III............................................................................................................................................... 14
3.1. Analisis Situasi............................................................................................................................ 14
3.2. Kegiatan/program PPM-KKN Mahasiswa............................................................................... 15
BAB IV............................................................................................................................................... 17
4.1. Simpulan..................................................................................................................................... 17
4.2. Rekomendasi............................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 19
LAMPIRAN....................................................................................................................................... 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting agar manusia dapat bertahan hidup dan
melakukan aktivitas. Pentingnya kesehatan ini mendorong pemerintah untuk mendirikan
layanan kesehatan, agar masyarakat dapat mengakses kebutuhan kesehatan. Layanan
kesehatan salah satu jenis layanan publik merupakan ujung tombak dalam pembangunan
kesehatan masyarakat. Pemerintah mendirikan lembaga kesehatan seperti Puskesmas, Rumah
Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Umum Pusat. Lembaga kesehatan yang sering diakses
oleh masyarakat adalah Puskesmas. Keterbatasan fasilitas yang ada pada puskesmas,
membuat masyarakat memilih rumah sakit umum daerah menjadi rujukan untuk mengakses
layanan kesehatan. Rumah sakit merupakan suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa
pelayanan sosial dibidang medis klinis. Rumah sakit adalah tempat untuk melakukan upaya
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan
kesehatan. Pengelolaan unit usaha rumah sakit memiliki keunikan tersendiri karena selain
sebagai unit bisnis, usaha rumah sakit juga memiliki misi sosial yang berperan penting dalam
hal kesehatan masyarakat.
Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari pada kesehatan masyarakat pada
umumnya, mempunyai tujuan membina dan meningkatkan derajat kesehatan dari
kehidupan sehari-hari, baik fisik, mental, maupun sosial dengan cara pencegahan terhadap
penyakit dan gangguan kesehatan. Masalah kesehatan lingkungan terutama di kota-kota
besar pada zaman pembangunan ini menjadi masalah yang sangat rumit dan memerlukan
pemecahan secara terorganisir. Kesehatan Lingkungan menurut Peraturan Pemerintah
nomor 66 tahun 2014 adalah upaya pencegahan penyakit dan/ atau gangguan kesehatan
dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat dari aspek
fisik, kimia, biologi maupun sosial yang diselenggarakan melalui upaya penyehatan,
pengamanan dan pengendalian faktor risiko lingkungan (Lembaran Negara, 2014).
Perlindungan dari kelompok yang rentan terhadap kondisi lingkungan yang
berbahaya masih dianggap sebagai prioritas yang rendah di negara-negara berkembang
termasuk Indonesia. Namun, dampak dari faktor-faktor risiko lingkungan terhadap
kesehatan manusia sedang berkembang, baik dalam besarannya dan juga
keanekaragamannya. Determinasi kualitas lingkungan terhadap status kesehatan
masyarakat sangat dominan selain faktor perilaku, pelayanan kesehatan masyarakat dan
keturunan. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mengurangi pengaruh
lingkungan yang merugikan perlu dilakukan usaha penyehatan lingkungan dan
pengendalian faktor risiko (Dirjen P2PL, 2012).
Paradigma kesehatan lingkungan merupakan model dasar bagi suatu analisis
terhadap perubahan-perubahan langsung atau dampak primer, yaitu perubahan komponen
lingkungan yang langsung disebabkan oleh dinamika alam atau kegiatan manusia, dan
memiliki potensi dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan
masyarakat (Achmadi, 2011). Risiko merupakan konsep yang sangat fundamental dalam
kesehatan lingkungan sebagai kemungkinan terjadinya hal yang merugikan akibat terpajan
suatu bahaya/ agent pada kondisi tertentu baik yang sedang berlangsung maupun akan
datang, sehingga berdasarkan paradigma kesehatan lingkungan maka dapat dilakukan
usaha preventif dan mitigasi (Robson & Toscano, 2007; Soemirat, 2013).
Paradigma kesehatan lingkungan memberikan pemahaman dinamika perubahan
lingkungan yang dipilah menjadi simpul-simpul pengamatan, pengukuran dan
pengendaliannya dimulai dari simpul 1 sumber agen bahaya; simpul 2 media pemajanan;
simpul 3 manusia yang berisiko sampai simpul 4 timbulnya dampak kesehatan. Pada titik-
titik simpul tersebut kita dapat melakukan pencegahan, sebelum sampai simpul ke 4 kita
mencegah terjadinya penyakit dengan melakukan pengendalian di simpul sebelumnya
(Achmadi 2011). Dalam manajemen lingkungan untuk melakukan usaha preventif
terhadap timbulnya dampak kesehatan akibat paparan bahan-bahan beracun dan berbahaya
bisa dilakukan manajemen risiko kesehatan dengan menggunakan studi analisis risiko
yang dapat memperkirakan risiko kesehatan yang akan dialami oleh manusia setelah
terpajan oleh agen risiko (Robson & Toscano, 2007)
Analisis risiko kesehatan merupakan bagian dari Public Health Assesment sebagai
model kajian prediktif dampak lingkungan yang diperkenalkan oleh Agency for Toxic
Substance and Drug Registry (ATSDR) US Department of Health and Human Service
pada tahun 2005 walaupun awalnya analisis risiko digunakan dalam bidang pengendalian
radiasi di tahun 1975 untuk menyelidiki kematian karena kanker yang disebabkan oleh
kebocoran nuklir. Namun kini analisis risiko digunakan untuk berbagai bahaya lingkungan
yang bisa menimbulkan efek merugikan kesehatan manusia dan kerusakan lingkungan
setelah di adopsi oleh US Enviromental Protection Agency (US EPA) pada tahun 1986.
(Dirjen P2PL, 2012; Rahman, 2007).
Kondisi puskesmas di cimareme memiliki kategori yang kurang baik dalam
kondisinya, maka dari itu melihat fenomena yang terjadi, maka perlu dilakukan program
kesehatan lingkungan guna kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Berbagai program
intervensi dapat dilakukan, salah satunya adalah diseminasi informasi kesehatan lingkungan.
Menurut Halid (2017) diseminasi (dissemination) adalah suatu kegiatan yang ditujukan
kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran,
menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut. Diseminasi merupakan tindak
inovasi yang disusun dan disebarkannya berdasarkan sebuah perencanaan yang matang
dengan pandangan jauh ke depan baik melalui diskusi atau forum lainnya yang sengaja
diprogramkan, sehingga terdapat kesepakatan untuk melaksanakan inovasi. Sedangkan
menurut Ibrahim (1988) diseminasi informasi adalah proses penyebaran informasi yang
direncanakan, diarahkan, dan dikelola. Hal ini berbeda dengan difusi yang merupakan alur
komunikasi spontan. Sehingga terjadi saling tukar informasi dan akhirnya terjadi kesamaan
pendapat mengenai suatu inovasi.
1
1.2. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari pelaksanaan kegiatan KKN terintegrasi PPM ini
adalah:
- Bagi mahasiswa
o Terlaksananya kegiatan KKN sebagai bagian dari kewajiban mata
kuliah yang harus ditempuh dalam menyelesaikan studi sarjana
o Sebagai sarana pembelajaran berinteraksi dengan masyarakat
o Sebagai ajang pengaktualisasi ilmu pengetahuan yang diperoleh
selama perkuliahan
- Bagi kegiatan PPM dosen
o Bantuan tenaga kerja dalam pelaksanaan kegiatan PPM
- Bagi Masyarakat
o Memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dan keahlian, terciptanya
beberapa kegiatan yang mampu memberikan manfaat langsung.
2
Kec. perwakilan sasaran masuk kategori
Ngamprah (pengelola bersiko sedang –
perpustakaan desa) tinggi dalam
pemeliharaan
sanitasi.
- Diskusi
menghasilkan
panduan untuk
mengadakan
kegiatan
penyuluhan dengan
metode yang
interaktif yaitu
metode AOG.
2. Pelaksanaan 24 Aula Para dosen PPM, - Dilaksanakannya
kegiatan Oktober pertemuan Para Mahasiswa kegiatan
penyuluhan 2018 Desa KKN, Para penyuluhan yang
dengan Margajaya, Undangan pengelola menghasilkan
metode Kec. perpustakaan desa berbagai
AOG Ngamprah. dan sekolah dari 14 pemecahan
SLTP dan SLTA, masalah yang
Perwakilan Dinas umum dirasakan
Pemberdayaan para pengelola
Masyarakat (PMD) perpustakaan.
Kabupaten Bandung
Barat, Kasie PMD
Kecamatan
Ngamprah, Kepala
Puskesmas
Cimareme, Kepala
Desa serta Ketua
Tim Penggerak
PKK Margajaya.
3. Monitoring 30 Kantor Desa Para dosen PPM, - Melihat pengaruh
dan Oktober Margajaya para mahasiswa dari kegiatan
Evaluasi 2018 KKN, aparat desa, penyuluhan yang
dan pengelola telah dilaksanakan.
perpustakaan. - Mendata pula
peran aparat
pemerintahan
dalam mendukung
keberadaan
perpustakaan
3
sebagai sumber
informasi
masyarakat, antara
lain dengan
pembuatan
kebijakan seperti
peraturan desa
(PERDES).
4
Membuat pembagian
kerja di dalam
kelompok KKN.
2. 22 Observasi lapangan
Oktober dan pengenalan
2018 lingkungan kepada
mahasiswa KKN.
Diskusi untuk
persiapan
berlangsungnya
kegiatan PKM.
3. 24 Pelaksanaan
Oktober kegiatan
2018 penyuluhan dengan
metode AOG.
Wawancara dengan
Ibu Kepala Desa
untuk menggali data
mengenai desa
Margajaya untuk
keperluan
pembuatan PKM
dan laporan akhir.
4. 30 Pelaksanaan
Oktober monitoring dan
2018 evaluasi dari
kegiatan
penyuluhan yang
telah dilaksanakan
4. 6 Melakukan
November wawancara dengan
2018 komunitas lokal,
yaitu komunitas
Karang Taruna dan
UMKM yang
digunakan sebagai
data untuk
pembuatan PKM.
5. 7 Menyusun PKM
November yang merupakan
2018 – 10 salah satu output
dari KKN.
5
Desember Melakukan
2018 konsultasi
dengan dosen
terkait dengan
penyusunan
PKM dan
laporan akhir.
Menyusun
laporan akhir
KKN.
6
BAB II
PROSES PELAKSANAAN KKN MAHASISWA
Topik yang diangkat pada kegiatan inti PPM berdasarkan hasil wawancara
dengan Promotor Puskesmas Cimareme bahwa desa-desa dalam Wilayah Kerja
Puskesmas Cimareme masih masuk kategori berisiko sedang-tinggi dalam
pemeliharaan sanitasi. Untuk itu dilakukan kegiatan diskusi kelompok terpusat
(FGD) yang dilaksanakan tanggal 20 Oktober 2018 dengan Promotor kesehatan
Puskesmas Cimareme dan perwakilan khalayak sasaran (pengelola perpustakaan
desa). Diskusi tersebut dilakukan di Perpustakaan Desa Margajaya Kecamatan
Ngamprah Kabupaten Bandung Barat dengan menghasilkan panduan untuk
mengadakan kegiatan penyuluhan bersifat interaktif, yaitu menggunakan metode
Action Orientation Group (AOG).
Guna hasil yang lebih maksimal, maka rencana kegiatan AOG membahas 4
(empat) masalah yang sering ditemui di lapangan serta beberapa peserta diminta
menjadi model. Selanjutnya, para peserta lainnya memberikan tanggapan dan
masukan atas permasalahan tersebut.
7
No. Nama/NPM Fakultas Uraian Tugas
Ketua kelompok PKM.
Menjadi panitia dalam
menyelenggarakan kegiatan
Adina Riska Anindita/ Ilmu sosial dan Ilmu
1. FGD dan penyuluhan PPM.
170310160042 Politik
Observator dan peneliti.
Menyusun PKM dan laporan
akhir.
Sekretaris di dalam kelompok
PKM.
Menjadi panitia dalam
Rossa Ekaputri/ menyelenggarakan kegiatan
2. Ilmu Budaya
180610160012 FGD dan penyuluhan PPM.
Observator dan peneliti.
Menyusun PKM dan laporan
akhir.
Menjadi narahubung atau
humas di dalam kelompok
PKM.
Gessy Garnia Utami Menjadi panitia dalam
3. Permana/ Ilmu Budaya menyelenggarakan kegiatan
180410160064 FGD dan penyuluhan PPM.
Observator dan peneliti.
Menyusun PKM dan laporan
akhir.
Sekretaris di kelompok PKM.
Menjadi panitia dalam
menyelenggarakan kegiatan
Zhafira Fathin/
4. Psikologi FGD dan penyuluhan PPM.
190110160133
Observator dan peneliti.
Menyusun PKM dan laporan
akhir.
Menjadi narahubung atau
humas di kelompok PKM.
Menjadi panitia dalam
Abdurrahman Hanif/ Teknologi Industri menyelenggarakan kegiatan
5.
240110160073 Pertanian FGD dan penyuluhan PPM.
Observator dan peneliti.
Menyusun PKM dan laporan
akhir.
8
Ketua kelompok PKM.
Menjadi panitia dalam
Kevin Clinton menyelenggarakan kegiatan
6. Simanjuntak/ Pertanian FGD dan penyuluhan PPM.
150610160136 Observator dan peneliti.
Menyusun PKM dan laporan
akhir.
9
1. Abdul sangat membutuhkan informasi tentang jambang sehat.Saat berkunjng
ke perpustakaan desa, perpusdes tutup karena pengelolanya sedang ada
kegiatan.
2. Betty baru memeroleh sebagian kecil informasi tentang dampak merokok di
dalam rumah, dia ingin memeroleh informasi lebih lanjut di perpustakaan,
namun informasi tersebut hanya ada sepotong-sepotong atau tidak lengkap.
3. Clara sangat ingin memeroleh informasi terkait penyakit diare, namun
informasi tersebut belum tersedia di perpustakaan.
4. Dodi mendapatkan informasi sesat (hoax) terkait air bersih yang dapat
langsung diminum dan ingin mengetahui informasi yang jelas bersumber dari
buku atau artikel di perpustakaan.
Setelah proses bermain peran (role playing), maka tiap masalah diajukan
pada khalayak untuk menemukan pemecahannya. Peserta AOG sangat antusias
dan aktif dalam memberikan pendapat dan masukan, sehingga pelaksanaan PPM
berlangsung dengan hangat. Kemudian para pejabat terkait perpustakaan,
pemberdayaan masyarakat dan kesehatan lingkungan juga turut memberikan
pendapat berkaitan dengan regulasi dan tata kelolanya.
10
data yang didapatkan sebelumnya, anggota kelompok kecil KKNM mencari
informasi dan menampung keluh kesah serta aspirasi berdasarkan sudut pandang
karang taruna dan UMKM.
2.2.1. FGD
11
4 Rossa Eka Putri PJ konsumsi
5 Zhafira Fathin PJ konsumsi
6 Abdurrahman Hanif PJ tata ruangan
2.2.2. AOG
2.2.3. Monev
12
KKN-PPM
Tahap
FGD Menyusun rencana pengumpulan
Persiapan
data untuk merancang PKM
Menyusun PKM
Tahap Pasca
Lapangan
Menyusun laporan akhir
13
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PPM-KKN MAHASISWA
Keadaan Tanah, Penggunaan Tanah dan Kondisi Air di desa margajaya sebagian besar
berwarna kuning, tekstur debuan, dengan kedalamam 0,50 m. Sebagan besar tanah digunakan
untuk perumahan (rumah-rumah warga), sisanya yaitu perkebunan, peternakan, dan
perikanan. Kondisi air terdiri dari prasarana air bersih dengan menggunakan sumur pompa
1140 unit, sumur galian 855 unit, jumlah mata air 3 unit dan tempat umum 25 unit.
Sedangkan jumlah irgasi terdiri dari 1 pembagi air dengan kondisi rusak.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak beberapa pengurus desa, taruna Desa
Margajaya sendiri dibagi berdasarkan banyak RW, sehingga terhitung terdapat 16
kelompok karang taruna yang ada di Desa Margajaya.
Dilihat pada aspek kebersihan air, dimana sebagian besar berwarna kuning dengan
tekstur debuan maka perlu kiranya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sanitasi pada
masyarakat Desa Margajaya. Tak heran jika diperoleh data bahwa desa-desa dalam
Wilayah Kerja Puskesmas Cimareme masuk kategori berisiko sedang-tinggi dalam
pemeliharaan sanitasi. Berdasarkan keadaan inilah dilakukan kegiatan-kegiatan PPM
meliputi FGD, AOG, dan Monev.
14
Gambar 2. Peta Lokasi Desa Margajaya Kecamatan Ngamprah
Dalam kegiatan FGD ini, terdapat beberapa pihak yang terlibat selain tim
PPM-KKN (tim dosen dan peserta KKNM), yaitu promotor kesehatan Puskesmas
Cimareme dan perwakilan khalayak sasaran (pengelola perpustakaan desa).
Pihak-pihak inilah yang nantinya akan memberikan data mengenai sanitasi.
Kegiatan tersebut mendapatkan hasil bahwa desa-desa dalam Wilayah Kerja
Puskesmas Cimareme masuk kategori berisiko sedang-tinggi dalam pemeliharaan
sanitasi. Untuk rancangan tindak lanjut hasil kegiatan dilakukan dengan
menggunakan metode AOG.
15
penyuluhan dengan metode role playing. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai
wadah dalam menghasilkan berbagai pemecahan masalah yang umum dirasakan
para pengelola perpustakaan. Sasaran kegiatan ini yaitu pihak pengelola
perpustakaan desa dan sekolah.
16
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1. Simpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan linntas keilmuan dan sektoral pada
waktu dan daerah tertentu. Melalui KKN ini, mahasiswa diharapkan dapat berperan dan
berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat karena bukan ilmu saja yang diterapkan
tetapi juga cara berbaur dengan masyarakat secara nyata.
Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2018 di Desa
Margajaya Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat sudah dilakukan selama
kurang lebih satu bulang sejak diturunkan ke lapangan tanggal 5 Oktober 2018 hingga
kegiatan Monev pada tanggal 30 Oktober 2018. Program ini dilaksanakan dengan
melibatkan partisipasi pihak-pihak terkait, baik itu tim PPM-KKN (tim dosen dan peserta
KKNM) maupun dari pihak daerah sendiri. Pada kegiatan ini mahasiwa berperan sebagai
tenaga bantuan fasilitator untuk menjayakan program yang dilaksanakan. Melalui
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, beberapa kesimpulan yang dapat diambil yaitu:
a) Progam ini memberikan materi inti yang ditujukan untuk sasaran agar masalah
terpecahkan
b) Menjadi fasilitator kelompok sasaran agar terciptanya perubahan menuju
perbaikan kesehatan gerakan aktif untuk membuat program perbaikan
kesehatan
c) Adanya kerjasama dosen, mahasiswa, pengelola perpustakaan desa dan
sekolah, puskemas Cimareme, serta semua pihak yang membantu dan
mendukung terlaksananya kegiatan KKN ini.
d) Undangan kegiatan begitu antusias untuk mengikuti program yang telah
dirancang.
e) Informasi serta saran (insight) yang dikemukakan oleh peserta kegiatan
membuat wawasan bertambah dan bisa dijadikan referensi yang didapat dari
berbagai sudut pandang
4.2. Rekomendasi
Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM telah berjalan lancar, namun tentunya kegiatan
ini dapat diperbaiki agar berjalan dengan optimal dan lebih baik lagi. Apabila melihat
kesimpulan maka direkomendasikan:
17
c) Materi pembekalan KKN hendaklah jelas dan praktis sehingga mudah
diterapkan
d) Menjalankan program yang leibh bervariatif, kreatif, dan inovatif sehingga
tidak membosankan
e) Jumlah pengelola perpustakaan yang diikutsertakan ditambah dan di manajemen
agar terpetakan dengan baik dan merata di segala wilayah, sehingga terdapat
kesetaraan dalam materi dan kesiapan dari stiap perpustakaan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statisitk (BPS). (2017). Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan
Memiliki Akses terhadap Sanitas Layak, 1993-2017. Badan Pusat Statistik. Retrieved
Desember 24, 2018 from
https://www.bps.go.id/statictable/2016/01/25/1900/persentase-rumah-tangga-menurut-
provinsi-dan-memiliki-akses-terhadap-sanitasi-layak-1993-2017.html
Metro TV News. (2018). 24 Juta Keluarga Indonesia tak Punya Sistem Sanitasi Layak.
MetroTVNews.com. Retrieved Desember 24, 2018 from
http://news.metrotvnews.com/peristiwa/RkjZXLWk-24-juta-keluarga-indonesia-tak-
punya-sistem-sanitasi-layak
19
LAMPIRAN
20
21
22