1. Tujuan Instruksional
- Mahasiswa dapat menentukan besar konduktivitas listrik pada bahan makanan cair
2. Landasan Teori
Pemanasan ohmic yang juga biasa dinamakan joule heating, electrical resistance
heating, direct electrical resistance heating, electroheating, dan electroconductive heating
merupakan suatu proses pemanasan yang disuplai dengan melewatkan arus listrik Alternating
Current (AC) pada makanan atau material lain (Fryer dan Davies, 2001).
Pemanasan terjadi dalam bentuk pembangkitan energi internal dari material secara
insitu sehingga menyebabkan interaksi dengan medan listrik eksternal. Panas dihasilkan
karena adanya sifat yang melekat pada bahan yang disebut hambatan listrik ( electrical
resistance). Pemanasan ohmic terjadi pada bahan makanan yang mampu menghantarkan
arus listrik. Besarnya kemampuan bahan penghantaran arus listrik tergantung pada
konduktivitas listrik bahan. Oleh karena itu parameter penentu pemanasan pada bahan
makanan tertentu harus dikontrol agar mencapai laju pemanasan yang dikehendaki. Salah
satu cara mengendalikan laju pemanasan ohmic adalah dengan mengatur formulasi larutan
elektrolit pada bahan makanan.
Air minum mampu menunjukkan hasil positif yaitu akibat adanya kontaminan
berupa asam dan garam pada air. Penyebab larutan aquades tidak mampu menghantarkan
listrik. Derajat kemurnian (purity) air ternyata mempengaruhi kemampuan bahan dalam
menghantarkan arus listrik. Metode yang cukup popular untuk mengukur kemurnian air
dengan pengukuran konduktivitas bahannya. Dalam perkembangannya pengukuran
konduktivitas air ini sangat penting pada pabrik pemurnian dan desalinasi air minum. Nilai
konduktivitas listrik air dapat dilihat di tabel di bawah ini:
Konduktivitas
listrik
drinking
water 298 disosiasi garam dan asam karbonat 10 - 2000
ultrapure
water 273 low-self dissosiation 0,056
1. Prosedur Percobaan
1. Membagi kelompok praktikum menjadi lima kelompok. Masing-masing
kelompok melakukan percobaan yang sama, tetapi bahan makanan cair yang
berbeda
2. Mengukur suhu dan konduktivitas bahan dengan konduktivitimeter.
Pengukuran konduktivitas dilakukan pada suhu ruangan (±25oC) dan suhu
50OC. Olehkarena itu letakan sampel di waterbath yang bersuhu 50OC selama
beberapa saat sebelum pengukuran.
Suhu 1 Suhu 2
0,2%
0,3%
25%
50%
0,5%
0,7%
5 Susu segar 100%
2. Pelaporan
1. Membuat kurva untuk berbagai konsentrasi larutan sampel terhadap daya
hantar listrik (konduktivitas listrik) ekivalen.
Contoh kurvanya:
2. Membuat kurva hubungan suhu dan konduktivitas listrik untuk semua bahan.
Contoh kurvanya:
Grafik konduktivitas listrik vs suhu pada
berbagai larutan CMC 2222 V/m
konduktivitas listrik (S/m) 0,60
0,50
0,40
0,30
0,20