Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

DAYA HANTAR LISTRIK

OLEH :
Kelompok 9A
1. Novia Permata Sari (2208511029)
2. Asfirendy S Parassa (2208511030)
3. Putu Savitri Satyarani (2208511031)

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
DAYA HANTAR LISTRIK

I. PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1. Mengetahui penyebab larutan dapat menghantarkan arus listrik
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kuat daya hantar listrik larutan.
3. Mengetahui pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik larutan.
4. Mengetahui dan memahami cara menentukan daya hantar listrik pada larutan.
5. Mengetahui daya hantar listrik larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH, dan gula pada
konsentrasi 1M.

1.2 Dasar Teori


1.2.1 Larutan
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat dan
terdapat zat yang berperan sebagai pelarut serta zat terlarut. Zat pelarut (solvent)
merupakan zat dalam larutan yang memiliki komposisi paling banyak. Sedangkan zat
terlarut (solute) merupakan zat yang memiliki komposisi lebih sedikit dibandingkan
pelarut. Sebagai contoh larutan yang ada di lingkungan sekitar adalah larutan gula,
larutan garam dan larutan garam. Banyak solute dan solvent yang terdapat dalam
sebuah larutan dapat dinyatakan sebagai konsentrasi larutan (Mentari January, 2022).
Konsentrasi adalah jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau
pelarut. Konsentrasi dapat dinyatakan dengan berbagai jenis salah satu yang paling
sering digunakan adalah molaritas. Molaritas adalah salah satu satuan konsentrasi
yang menyatakan jumlah mol suatu zat per satuan volume. Molaritas dapat
dirumuskan sebagai berikut : (Maulia Indriana Ghani, 2022)
𝑛
𝑀= …………………………………………(1.1)
𝑉

Keterangan :
M = Molaritas (𝑚𝑜𝑙⁄𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟 )
n = jumlah mol zat
V = volume (Liter)

1.2.2 Pengenceran Larutan


Pengenceran larutan adalah proses penurunan konsentrasi sebuah larutan
dengan melakukan penambahan zat pelarut yang cocok sehingga larutan memiliki
konsentrasi yang lebih encer dibandingkan konsentrasi larutan semulanya. Pada
prinsipnya proses pengenceran dilakukan dengan penambahan pelarut saja sehingga
hal ini tidak akan mengubah jumlah mol zat yang diencerkan. Pengenceran dapat
dirumuskan sebagai berikut : (Yosef da Lopez, 2022)
𝑉1 . 𝑀1 = 𝑉2. 𝑀2…………………………………………(1.2)
Keterangan :
V1 = volume awal (Liter)
M1 = konsentrasi larutan awal (Molaritas)
V2 = volume setelah pengenceran (Liter)
M2 = konsentrasi setelah pengenceran (Molaritas)

1.2.3 Daya Hantar Listrik Larutan


Larutan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis dan pengelompokan ini
didasari oleh sifat larutan itu sendiri. Berdasarkan daya hantar listrik sebuah larutan
dapat dibedakan menjadi : (Chintya Kusuma Dewi, 2022)
1. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah jenis larutan yang memiliki partikel berupa ion – ion
bebas yang memiliki kemampuan untuk menghantarkan arus listrik. Semakin
banyak ion bebas pada suatu larutan maka akan semakin kuat pula sifat
elektrolit yang dimilikinya. Elektrolit dibagi pula menjadi dua jenis yaitu
larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat adalah
larutan elektrolit yang terurai sempurna menjadi ion. Begitu pula sebaliknya,
Larutan elektrolit lemah mengalami penguraian ion sebagian sehingga daya
hantar listriknya lebih lemah. Seperti contohnya garam akan menjadi larutan
elektrolit kuat ketika dilarutkan dengan air menjadi sebuah larutan. Hal ini
disebabkan pada larutan garam terjadi ionisasi sempurna yang menyebabkan
banyak terdapat ion bebas penghantar listrik.
2. Larutan Non Elektrolit
Larutan nonelektrolit adalah jenis larutan yang tidak dapat menghantar arus
listrik akibat tidak adanya zat yang terionisasi atau tidak terjadi ionisasi sama
sekali.

Gambar 1.1 Ilustrasi larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit


Sumber : Zenius.com
Hambatan pengantar yang digunakan dapat mempengaruhi nilai arus listrik suatu
larutan. Besar daya hantar listrik sebuah larutan dapat dihitung berdasarkan
kemampuan suatu pengantar listrik yang digunakan untuk memindahkan arus listrik.
Daya hantar listrik dapat dirumuskan sebagai berikut :
1
𝐿= …………………………………………(1.3)
𝑅

Keterangan :
L = daya hantar listrik (𝑜ℎ𝑚−1 )
R = hambatan (ohm)
1.2.4 Faktor Pengaruh Pada Daya Hantar Listrik Larutan
Pada larutan elektrolit terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kuat tidaknya daya hantar listrik pada larutan tersebut. Faktor – faktor yang
mempengaruhi tersebut meliputi : (Agustyar, 2016)
1. Jumlah Ion pada Larutan
Kuat daya hantar listrik pada larutan sebanding dengan jumlah ion pada larutan
tersebut. Semakin besar jumlah ion pada suatu larutan maka daya hantar listriknya
akan semakin kuat dan berlaku pula sebaliknya.
2. Kecepatan Ion pada Beda Potensial antara Kedua Elektroda yang Ada
Larutan akan memiliki sifat sebagai penghantar arus listrik akibat adanya ion
yang bergerak. Perpindahan ion tersebut dapat terjadi bila adanya perbedaan
potensial antara tempat sat uke tempat lainnya. Arus listrik akan mengalir dari
potensial tinggi menuju potensial yang lebih rendah.
3. Jenis Larutan
Jenis larutan juga termasuk faktor yang mempengaruhi daya hantar listrik larutan.
Sehingga hal ini perlu diperhatikan ketika ingin menentukan apakah larutan akan
dapat menghantarkan arus listrik atau tidak. Perlu diingat pula, Hanya jenis
larutan elektrolit yang dapat menghantarkan arus listrik.
4. Konsentrasi Larutan
Daya hantar listrik akan semakin besar bila larutan memiliki konsentrasi yang
lebih pekat. Hal ini disebabkan, Pada larutan pekat pergerakan ion pada larutan
akan semakin bebas sehingga daya hantarnya lebih besar. Sebaliknya, Pada
larutan yang lebih encer ion akan kurang bebas sehingga daya hantarnya lebih
kecil.
II. METODE PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
Alat :
1. Gelas Beker
2. Power Supply
3. Amperemeter
4. Timbangan
5. Elektroda Karbon
6. Gelas Ukur
7. Pipet Tetes
8. Batang Pengaduk
Bahan :
1. Aquadest
2. Larutan gula
3. Larutan NaCl
4. Larutan BaCl2
5. Larutan CH2COOH

2.2 Cara Kerja


2.2.1 Percobaan 1 : Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan
Pada percobaan pertama dilakukan penentuan daya hantar listrik pada larutan
NaCl, BaCl2, CH3COOH, dan larutan gula dengan konsetrasi 1 M. Diambil masing –
masing larutan dengan konsentrasi 1 M pada wadah sebanyak 100 mL. Kemudian
diletakkan larutan yang telah diukur pada gelas beker. Lalu diukur daya hantar
masing – masing larutan dengan menggunakan alat ukur daya hantar listrik.
Penentuan dilakukan dengan diletakkan elektroda karbon pada larutan sehingga
menunjukkan angka yang konstan pada alat. Kemudian dicatat angka yang muncul
pada alat dan angka tersebut akan digunakan sebagai nilai daya hantar listrik tiap
larutan.
2.2.2 Pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik.
Pada percobaan kedua dilakukan pengukuran daya hantar listrik larutan NaCl,
BaCl2, CH3COOH, dan larutan gula dengan konsentrasi yang lebih encer yaitu
konsentrasi 0,1 M, 0,25 M, dan 0,5 M. Pertama dilakukan terlebih dahulu perhitungan
volume yang diperlukan untuk konsentrasi 0,1 M, 0,25 M, dan 0,5 M dengan
menggunakan rumus pengenceran larutan. Lalu diambil sejumlah larutan yang
diperlukan sesuai perhitungan yang dilakukan sebelumnya. Kemudian larutan
tersebut diletakkan di gelas beker dan ditambahkan aquadest hingga total volume 100
mL. Lalu dilakukan pengukuran daya hantar listrik pada masing – masing larutan
yang telah diencerkan. Penentuan dilakukan dengan menggunakan alat pengukur
daya hantar listrik. Kemudian diletakkan elektroda karbon pada larutan sehingga
menunjukkan angka yang konstan pada alat. Kemudian dicatat angka yang muncul
pada alat dan angka tersebut akan digunakan sebagai nilai daya hantar listrik tiap
larutan.
III. DATA PENGAMATAN
3.1 Percobaan 1 : Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan
Tabel 3.1.1 Daya Hantar Listrik Tiap Larutan
Larutan L (ohm-1/ S) Suhu (℃)
Aquadest 1,611 x 10-5 28,3
Air keran 3,12 x 10-5 28,2
NaCl 3,65 x 10-2 28,0
BaCl2 3,89 x 10-2 27,6
CH3COOH 1,05 x 10-4 27,7
Gula 1,7 x 10-5 27,3

3.2 Percobaan 2 : Menentukan pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar


listrik
Tabel 3.2.1 Daya Hantar Listrik Larutan NaCl
Larutan L (ohm-1/ S) Suhu (℃)
Aquadest 2,616 x 10-5 28,3
Air keran 3,05 x 10-4 28,2
NaCl 0,10 M 4,49 x 10-6 28,3
NaCl 0,25 M 1,03 x 10-5 27,9
NaCl 0,50 M 1,81 x 10-5 28,2

3.2.2 Daya Hantar Listrik Larutan BaCl2


Larutan L (ohm-1/ S) Suhu (℃)
Aquadest 2,816 x 10-5 28,0
Air keran 3,24 x 10-5 27,6
BaCl2 0,10 M 4,61 x 10-6 27,7
BaCl2 0,25 M 1,608 x 10-5 27,7
BaCl2 0,50 M 1,613 x 10-5 27,6
Tabel 3.2.3 Daya Hantar Listrik Larutan CH3COOH
Larutan L (ohm-1/ S) Suhu (℃)

Aquadest 2,796 x 10-5 28,7


Air keran 0,187 28,5
CH3COOH 0,10 M 211,3 x 10-6 27,8
CH3COOH 0,25 M 339 x 10-6 27,6
CH3COOH 0,50 M 450 x 10-6 27,6
IV. PEMBAHASAN
4.1 Daya Hantar Listrik Tiap Larutan
Praktikum daya hantar listrik kali ini dilakukan dengan tujuan untuk
menentukan daya hantar listrik dari berbagai larutan, serta menentukan pengaruh
konsentrasi terhadap daya hantar listriknya. Pada percobaan I yaitu untuk menentukan
daya hantar listrik dari berbagai larutan dengan jenis larutan yang ditentukan adalah
NaCl, BaCl2, CH3COOH, larutan gula, aquadest dan air keran dengan konsentrasi 1
M. Untuk mengukur daya hantar listrik dari larutan tersebut digunakan rangkaian alat
pengukur daya hantar listrik yaitu elektroda karbon, power supply dan amperemeter.
Dari rangkaian tersebut memiliki fungsinya tersendiri. Elektroda karbon berfungsi
sebagai konduktor yang menghubungkan larutan dengan alat, power supply berfungsi
untuk memberikan energi pada alat sehingga dapat menyala, dan amperemeter
berfungsi untuk menunjukkan tegangan listrik yang dihasilkan. Pada tiap percobaan
dilakukan beberapa langkah untuk menghitung daya hantar listrik tiap larutan.
Percobaan I dilakukan pengecekan daya hantar listrik atau disebut juga L
(ohm-1/ S) dan suhu (℃). Pada percobaan ini dilakukan dengan meletakkan elektroda
karbon pada larutan untuk membandingkan daya hantar listrik tiap larutan yang
berbeda. Meskipun aquadest, air keran, larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH, dan larutan
gula mempunyai konsentrasi cukup sama tetapi memiliki kemampuan menghasilkan
daya hantar listrik yang berbeda-beda. Pada NaCl memiliki nilai daya hantar listrik
3,65 x 10-2 S, Pada BaCl2 memiliki nilai daya hantar listrik 3,89 x 10-2 S, Pada
CH3COOH memiliki nilai daya hantar listrik 1,05 x 10-4 S, Pada aquadest memiliki
nilai daya hantar listrik 1,611 x 10-5 S, dan Pada air kran memiliki nilai daya hantar
listrik 3,12 x 10-6 S. Diantara ketiga larutan tersebut, larutan NaCl dan BaCl2
memiliki daya hantar listrik yang besar dibandingkan aquadest, air kran, larutan
CH3COOH dan larutan gula. Kemampuan daya hantar listrik CH3COOH lebih kecil
dibandingkan NaCl dan BaCl2. Sedangkan nilai dari larutan gula yaitu 1,7 x 10-5 S,
dan aquadest 1,611 x 10-5 S, karena larutan gula dan aquadest merupakan non
elektrolit sehingga tidak bisa menghantarkan listrik. Apabila sebuah larutan memiliki
daya hantar yang besar seperti BaCl2, dan NaCl dapat digolongkan sebagai larutan
elektrolit kuat, dimana kemampuan menghantarkan arus listriknya baik. Hal ini
disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna menjadi ion-ion, dan ion
tersebut yang akan menghasilkan arus listrik. Larutan yang memiliki daya hantar
listrik lemah seperti CH3COOH digolongkan sebagai larutan elektrolit lemah, dimana
kemampuan menghantarkan arus listriknya lemah. Hal ini disebabkan karena zat
terlarut akan terurai sebagian menjadi ion-ion. Sedangkan larutan yang tidak dapat
menghantarkan listrik seperti larutan gula, aquadest dan air keran digolongkan
kedalam larutan nonelektrolit. Hal ini disebabkan karena larutan nonelektrolit
didalam air seperti gula tidak terionisasi menjadi ion-ion yang dapat menghasilkan
arus listrik.
Pada percobaan pertama dapat disimpulkan bahwa jenis larutan
mempengaruhi daya hantar listrik yang dimiliki larutan tersebut. Jenis larutan
elektrolit atau larutan yang mengalami ionisasi akan memiliki kemampuan daya
hantar listrik seperti BaCl2, CH3COOH dan NaCl. Jenis larutan elektrolit juga
dibedakan lagi menjadi elektrolit kuat dan lemah. Elektrolit kuat yaitu jenis larutan
yang mengalami ionisasi sempurna sehingga daya hantar listriknya kuat seperti
BaCl2, dan NaCl sedangkan elektrolit lemah yaitu jenis larutan yang mengalami
ionisasi sebagian sehingga daya hantar listriknya kurang kuat seperti larutan
CH3COOH. Selain itu terdapat juga jenis larutan non elektrolit yang tidak mengalami
ionisasi sehingga tidak dapat menghantarkan listrik seperti larutan gula, aquadest dan
air keran.

4.2 Daya Hantar Listrik yang Memiliki Konsentrasi Berbeda


Pada Percobaan II yaitu menentukan pengaruh konsentrasi larutan terhadap
daya hantar listriknya. Dalam percobaan ini larutan yang digunakan adalah NaCl,
BaCl2, serta CH3COOH dengan konsentrasi yang berbeda-beda pada masing-masing
larutan yaitu 0,1 M, 0,25 M, 0,50 M, dan 1,00 M. Pada percobaan II pengaruh
konsentrasi terhadap daya hantar listrik masing-masing larutan di atas adalah semakin
tinggi konsentrasi maka semakin tinggi pula daya hantar listriknya, demikian juga
jika semakin kecil konsentrasi suatu larutan maka daya hantar listriknya akan
semakin kecil.
Untuk larutan NaCl, BaCl2, serta CH3COOH pada percobaan II, larutan
NaCl, BaCl2 dan CH3COOH. Ketiga jenis larutan tersebut merupakan jenis larutan
elektrolit karena mampu menghasilkan arus listrik sehingga memiliki daya hantar
listrik, meskipun terdapat perbedaan nilai dari ketiganya. Berdasarkan ikatan yang
terjadi CH3COOH merupakan jenis senyawa yang memiliki kovalen polar, dimana
dalam larutan elektrolit merupakan ciri dari elektrolit lemah karena hanya dapat
terionisasi sebagian yang artinya reaksi pada jenis larutan ini dapat kembali atau dua
arah sehingga CH3COOH masih ada meskipun telah ada CH3COO- dan H+,
disamping itu daya hantar listrik juga dipengaruh oleh konsentrasi suatu larutan.
Larutan CH3COOH sendiri merupakan salah satu contoh dari asam lemah sehingga
ketika diuji coba daya hantar listriknya ada, namun tidak sebesar dari senyawa yang
berikatan ion sempurna atau elektrolit kuat.
Larutan NaCl dan BaCl2 merupakan tergolong senyawa elektrolit kuat
sehingga larutan keduanya memiliki daya hantar yang tinggi. Kedua senyawa tersebut
merupakan jenis garam yang mudah larut dalam air atau pelarut. NaCl merupakan
garam dari logam golongan IA sedangkan BaCl2 berasal dari logam golongan IIA
yang ketika dilarutkan dalam air NaCl atau BaCl2 dapat dengan mudah
menghantarkan listrik hal itu disebabkan karena pada larutan encer, ion-ion dalam
larutan tersebut mudah bergerak sehingga larutan tersebut mudah menghantarkan arus
listrik. Ketika dua larutan yang dibandingkan termasuk dalam tipe elektrolit kuat
dengan konsentrasi serta jumlah yang sama maka untuk membandingkan tingkat daya
hantar litrik dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah ion masing-masing
larutan. Seperti yang dilihat berdasarkan hasil pengamatan didapatkan daya hantar
yang dihasilkan BaCl2 lebih besar dari pada NaCl. Hal tersebut dapat dikaitkan
dengan penjelasan bahwa jumlah ion memiliki pengaruh terhadap daya hantar listrik
dalam larutan elektrolit kuat. Pada BaCl2 terdapat 3 ion yaitu 1 ion Ba 2+ dan 2 ion Cl.
Sedangkan NaCl hanya memiliki 2 ion yaitu 1 ion Na+ dan 1 ion Cl-. Pengaruh
konsentrasi larutan terhadap daya hantar listrik larutan dapat dijabarkan pada grafik
berikut :

Daya Hantar Listrik Larutan (S)


0.0001

0.00008

0.00006

0.00004

0.00002

0
NaCl 0,1 M NaCl 0,25 M NaCl 0,50 M

Daya Hantar Listrik Larutan (S)

Grafik 4.1 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Daya Hantar Listrik NaCl

Daya Hantar Listrik Larutan (S)


1.00E-04

8.00E-05

6.00E-05

4.00E-05

2.00E-05

0.00E+00
BaCl2 0,1 M BaCl2 0,25 M BaCl2 0,50 M

Daya Hantar Listrik Larutan (S)

Grafik 4.2 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Daya Hantar Listrik BaCl2


Daya Hantar Listrik Larutan (S)
1.00E-03

8.00E-04

6.00E-04

4.00E-04

2.00E-04

0.00E+00
CH3COOH CH3COOH CH3COOH
0,1 M 0,25 M 0,50 M

Daya Hantar Listrik Larutan (S)

Grafik 4.3 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Daya Hantar Listrik CH3COOH


V. KESIMPULAN
1. Sebuah larutan dapat menghantarkan arus listrik bila larutan tersebut
merupakan jenis larutan elektrolit. Larutan elektrolit memiliki ion – ion bebas
yang dapat bergerak sehingga dapat menghantarkan listrik. Semakin banyak
jumlah ion bebas maka akan semakin kuat sifat elektrolitnya begitu pula
sebaliknya.
2. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi daya hantar listrik setiap
larutan. Seperti pada percobaan yang dilakukan yaitu jenis larutan, jumlah
muatan, dan konsentrasi terbukti mempengaruhi daya hantar listrik larutan.
Pengaruhnya dapat dijabarkan sebagai berikut, Pertama jenis larutan, jenis
yang dimaksud adalah larutan elektrolit. Larutan elektrolit terdiri elektrolit
kuat yang memiliki daya hantar listrik kuat dan elektrolit lemah yang
memiliki daya hantar listrik lemah. Kedua jumlah muatan, semakin banyak
ion bebas pada larutan maka daya hantar listriknya akan semakin tinggi.
Ketiga konsentrasi, konsentrasi berbanding lurus terhadap daya hantar listrik
sehingga konsentrasi larutan yang tinggi akan menunjukkan daya hantar
listrik yang tinggi pula.
3. Seperti yang dijelaskan sebelumnya konsentrasi merupakan salah satu faktor
penting dalam nilai daya hantar listrik tiap larutan. Konsentrasi merupakan
gambaran untuk menentukan banyaknya partikel pada setiap larutan. Larutan
konsentrasi tinggi akan memiliki daya hantar listrik yang tinggi begitu pula
sebaliknya. Sehingga dalam hal ini, larutan konsentrasi rendah cenderung
memiliki daya hantar listrik rendah dibandingkan larutan kosentrasi tinggi.
4. Dalam penentuan daya hantar listrik dilakukan dengan bantuan rangkaian alat
ukur daya hantar listrik. Larutan dengan konsentrasi yang diinginkan akan uji
dengan elektroda karbon yang dicelupkan ke larutan dan ditunggu hingga
angka yang ditunjukkan pada alat konstan dan tidak berubah. Angka yang
muncul tersebut akan menjadi nilai daya hantar listrik larutan yang diuji.
5. Daya hantar listrik tiap larutan sesuai dengan percobaan pada kali ini memiliki
nilai yang berbeda pula. Larutan NaCl 1M memiliki nilai daya hantar listrik
3,65 x 10-2 S, Larutan BaCl2 1M memiliki nilai daya hantar listrik 3,89 x 10-2
S, Larutan CH3COOH 1M memiliki daya hantar listrik 1,05 x 10-4 S, dan
Larutan gula memiliki daya hantar 1,7 x 10-5 S.
DAFTAR PUSTAKA

Agustyar. 2016. Faktor yang mempengaruhi daya hantar listrik. Diakses pada tanggal
3 April 2023. Dari, https://akhmadawaludin.web.ugm.ac.id/faktor-yang-
mempengaruhi-daya-hantar-listrik/
Da Lopez, Yosf. 2020. Pengenceran Larutan. Diakses pada tanggal 3 April 2023.
Dari, https://mplk.politanikoe.ac.id/images/MK-
Kimia/Modul_Kuliah_Kimia/5-5-
Pengenceran_Dilution.pdf#:~:text=Pengenceran%20Larutan%20adalah%20pr
oses%20penurunan%20Konsentrasi%20larutan%20dengan,sama%20dengan
%20jumlah%20mol%20zat%20terlarut%20sesudah%20pengenceran.
Dewi, Chintya Kusuma. 2022. Larutan Elektrolit dan NonElektrolit Materi Kimia
Kelas 10. Diakses pada tanggal 3 April 2023. Dari,
https://www.zenius.net/blog/materi-larutan-elektrolit-non-elektrolit
Ghani, Maulia Indriana. 2022. Rumus Molaritas dan Molalitas. Diakses pada tanggal
2 April 2023. Dari, https://www.zenius.net/blog/rumus-molaritas-dan-
molalitas
January, Mentari. 2022. Daya Hantar Listrik dalam Larutan Materi Kimia Kelas 10.
Diakses pada tanggal 2 April 2023. Dari,
https://www.zenius.net/blog/penggolongan-larutan-berdasarkan-daya-listrik
LAMPIRAN
Lampiran Lembar Hasil Pengamatan
Tgl.Percobaan : 29 Maret 2023

Judul Percobaan : Daya Hantar Listrik Larutan


Nama Mahasiswa : Novia Permata Sari (2208511029)
Asfirendy S. Parassa (2208511030)
Putu Savitri Satyarani (2208511031)
Kelompok : 9A

Percobaan 1 : Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan


Larutan L (ohm-1/ S) Suhu (℃)
Aquadest 1,611 x 10-5 28,3
Air keran 3,12 x 10-5 28,2
NaCl 3,65 x 10-2 28,0
BaCl2 3,89 x 10-2 27,6
CH3COOH 1,05 x 10-4 27,7
Gula 1,7 x 10-5 27,3

Percobaan 2 : Menentukan pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik


Larutan NaCl :
Larutan L (ohm-1/ S) Suhu (℃)
Aquadest 2,616 x 10-5 28,3
Air keran 3,05 x 10-4 28,2
NaCl 0,10 M 4,49 x 10-6 28,3
NaCl 0,25 M 1,03 x 10-5 27,9
NaCl 0,50 M 1,81 x 10-5 28,2
Larutan BaCl2 :
Larutan L (ohm-1/ S) Suhu (℃)
Aquadest 2,816 x 10-5 28,0
Air keran 3,24 x 10-5 27,6
BaCl2 0,10 M 4,61 x 10-6 27,7
BaCl2 0,25 M 1,608 x 10-2 27,7
BaCl2 0,50 M 1,613 x 10-5 27,6

Larutan CH3COOH :
Larutan L (ohm-1/ S) Suhu (℃)

Aquadest 2,796 x 10-5 28,7


Air keran 0,187 28,5
CH3COOH 0,10 M 211,3 x 10-6 27,8
CH3COOH 0,25 M 339 x 10-6 27,6
CH3COOH 0,50 M 450 x 10-6 27,6

TTD Asdos

( )
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi

Gambar penuangan Gambar CH3COOH


CH3COOH kedalam dimasukkan ke dalam
gelas beaker gelas ukur untuk diambil
50 mL

Gambar larutan Gambar penambahan


CH3COOH 50 mL Aquadest sampai 100 mL
Gambar penuangan Gambar Larutan
Aquadest ke dalam gelas CH3COOH 0,50 M
beaker berisi CH3COOH

Gambar alat-alat untuk Gambar pengukuran daya


mengukur daya hantar hantar listrik larutan
listrik CH3COOH
Lampir an 2. Perhitungan
Perhitungan pada larutan NaCl
Diketahui :
M1 = NaCl 1M
V2 = 100 mL
Ditanya : V1 dengan konsentrasi 0,1 M, 0,25 M dan 0,50 M?
Jawab :
Pengenceran NaCl 0,1 M
M1 ∙ V1 = M2 ∙ V2
1 ∙ V1 = 0,1 ∙ 100 mL
0,1 ∙100 𝑚𝐿
V1 = 1

V1 = 10 𝑚𝐿

Pengenceran NaCl 0,25 M


M1 ∙ V1 = M2 ∙ V2
1 ∙ V1 = 0,25 ∙ 100 mL
0,25 ∙100 𝑚𝐿
V1 = 1

V1 = 25 𝑚𝐿

Pengenceran NaCl 0,50 M


M1 ∙ V1 = M2 ∙ V2
1 ∙ V1 = 0,25 ∙ 100 mL
0,50 ∙100 𝑚𝐿
V1 = 1

V1 = 50 𝑚𝐿

Pengenceran NaCl 1,0 M


M1 ∙ V1 = M2 ∙ V2
1 ∙ V1 = 0,25 ∙ 100 mL
1,0 ∙100 𝑚𝐿
V1 = 1

V1 = 100 𝑚𝐿

Perhitungan pada larutan BaCl2


Diketahui :
M1 = BaCl2 1M
V2 = 100 mL
Ditanya : V1 dengan konsentrasi 0,1 M, 0,25 M dan 0,50 M?
Jawab :
Pengenceran BaCl2 0,1 M
M1 ∙ V1 = M2 ∙ V2
1 ∙ V1 = 0,1 ∙ 100 mL
0,1 ∙100 𝑚𝐿
V1 = 1

V1 = 10 𝑚𝐿

Pengenceran BaCl2 0,25 M


M1 ∙ V1 = M2 ∙ V2
1 ∙ V1 = 0,25 ∙ 100 mL
0,25 ∙100 𝑚𝐿
V1 = 1

V1 = 25 𝑚𝐿

Pengenceran BaCl2 0,50 M


M1 ∙ V1 = M2 ∙ V2
1 ∙ V1 = 0,25 ∙ 100 mL
0,50 ∙100 𝑚𝐿
V1 = 1

V1 = 50 𝑚𝐿

Pengenceran BaCl2 1,0 M


M1 ∙ V1 = M2 ∙ V2
1 ∙ V1 = 0,25 ∙ 100 mL
1,0 ∙100 𝑚𝐿
V1 =
1

V1 = 100 𝑚𝐿

Perhitungan pada larutan CH3COOH


Diketahui :
M1 = CH3COOH 1M
V2 = 100 mL
Ditanya : V1 dengan konsentrasi 0,1 M, 0,25 M dan 0,50 M?
Jawab :
Pengenceran CH3COOH 0,1 M
M1 ∙ V1 = M2 ∙ V2
1 ∙ V1 = 0,1 ∙ 100 mL
0,1 ∙100 𝑚𝐿
V1 = 1

V1 = 10 𝑚𝐿

Pengenceran CH3COOH 0,25 M


M1 ∙ V1 = M2 ∙ V2
1 ∙ V1 = 0,25 ∙ 100 mL
0,25 ∙100 𝑚𝐿
V1 = 1
V1 = 25 𝑚𝐿

Pengenceran CH3COOH 0,50 M


M1 ∙ V1 = M2 ∙ V2
1 ∙ V1 = 0,25 ∙ 100 mL
0,50 ∙100 𝑚𝐿
V1 = 1

V1 = 50 𝑚𝐿

Pengenceran CH3COOH 1,0 M


M1 ∙ V1 = M2 ∙ V2
1 ∙ V1 = 0,25 ∙ 100 mL
1,0 ∙100 𝑚𝐿
V1 = 1

V1 = 100 𝑚𝐿

Anda mungkin juga menyukai