Disusun Oleh :
Kelompok : II (Dua)
Kelas :B
Nama Kelompok : 1. Alltop Amri Ya Habib (1507037549)
2. Desti Arliyanis (1507023607)
3. Prihalisa Ningendah (1507037681)
4. Siti Nuraisyah S (1507036651)
1.2.2 Konduktivitas
Daya hantar listrik (konduktivitas) adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan
dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik merupakan kebalikan dari hambatan
listrik (R). Daya hantar listrik disebut Konduktivitas. Satuannya disingkat Ω-1cm-1.
Konduktivitas digunakan untuk pengukuran larutan/cairan elektrolit. Konsentrasi
elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas. Energi listrik dapat di transfer
melalui materi berupa hantaran yang bermuatan listrik yang berwujud arus listrik. Ini
berarti bahwa harus terdapat pembawa muatan listrik di dalam materi serta adanya
gaya yang menggerakkan pembawa muatan tersebut. Pembawa muatan dapat berupa
elektron seperti logam, dapat pula berwujud ion positif dan ion negatif seperti dalam
larutan elektrolit dan lelehan garam. Pembawa muatan yang berwujud logam disebut
elektrolit atau metalik, sedangkan pembawa muatan yang berupa larutan disebut ionik
atau elektrolit. Gaya listrik yang membuat muatan bergerak biasanya berasal dari
baterai, generator atau sumber energy listrik yang lain. Perpindahan muatan listrik
dapat terjadi bila terdapat beda potensial antara satu tempat terhadap yang lain, dan
arus listrik akan mengalir dari tempat yang meiliki potensial tinggi ke tempat
potensial rendah. Terjadinya arus listrik didalam suatu larutan dikarenakan adanya
ion yang bergerak (Supriyana, 2004). Konduktivitas suatu larutan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu:
Konsentrasi
Pergerakan ion-ion
Valensi ion
Suhu
Semakin besar jumlah ion dari suatu larutan maka akan semakin tinggi nilai
konduktivitasnya. Jumlah muatan dalam larutan sebanding dengan nilai daya hantar
molar larutan dimana hantaran molar juga sebading dengan konduktivitas larutan.
Konsentrasi elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas molar (∆m).
Konduktivitas molar adalah konduktivitas suatu larutan apabila konsentrasi larutan
sebesar satu molar. Larutan encer, ion-ion dalam larutan tersebut mudah bergerak
sehingga daya hantarnya semakin besar. Larutan yang pekat, pergerakan ion lebih
sulit sehingga daya hantarnya menjadi lebih rendah. Hal lain yang mempengaruhi
daya hantar listrik selain konsentrasi adalah jenis larutan (Sukardjo, 1997).
Dalam satuan sistem internasional (SI), satuan mho diganti dengan siemens.
Untuk suatu konduktivitas, mho/cm sama dengan mikro siemens per centimeter
(𝝻S/cm). Namun karena pada SI satuan panjang yang digunakan ialah dalam satuan
meter maka satuan konduktivitas adalah mikro siemens per meter. Pada peralatan
ukur konduktivitas di industri, luas permukaan elektroda dapat lebih ataupun kurang
dari 1 cm dan jaraknya dapat lebih jauh maupun lebih dekat dari 1 cm (Sinaga, 2010).
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
Konduktometer
Display
Nilai konduktivitas
Larutan
NaOH / NaCl
1. 0,11 6511
2. 0,09 5129
3. 0,07 3634
1. 0,11 2320
2. 0,09 1839
3. 0,07 1429
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pengukuran Konduktivitas Larutan NaOH
Daya hantar listrik (konduktivitas) adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan
dapat menghantarkan listrik. Konduktivitas digunakan untuk pengukuran
larutan/cairan elektrolit. Konsentrasi elektrolit sangat menentukan besarnya
konduktivitas. Pada percobaan ini dilakukan pengukuran konduktivitas dengan
menggunakan larutan NaOH. Larutan NaOH tergolong kedalam larutan elektrolit
kuat, dimana larutan NaOH dalam suatu sistem larutan akan membentuk ion-ion. Ion-
ion inilah yang berperan dalam proses transfer listrik. Larutan NaOH diberi perlakuan
perubahan konsentrasi untuk mengetahui dampaknya terhadap nilai konduktivitas.
Variasi larutan NaOH yang dipercobakan ialah 0,11 % ; 0,09 % ; 0,07 %. Pada
dasarnya banyak faktor lain yang diketahui dapat memberikan relevansi terhadap
daya hantar larutan (konduktivitas) yaitu diantaranya suhu, pergerakan ion-ion dan
valensi ion (Supriyana. 2004). Pada percobaan ini faktor-faktor tersebut diperkecil
sehingga yang dianalisa ialah pengauh konsentrasi terhadap daya hantar listrik pada
larutan elektrolit. Hasil percobaan pengukuran konduktivitas untuk larutan asam
sulfat disajikan pada grafik dibawah ini.
2500
Konduktivitas µS/cm
2000
y = 22275x - 142.08
1500 R² = 0.9979
1000
500
0
0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 0.11 0.12
Konsentrasi (%)
Gambar 3.1 Pengaruh perubahan konsentrasi terhadap konduktivitas pada
larutan NaOH.
Konduktivitas µS/cm
2000
500
0
0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 0.11 0.12
Konsentrasi (%)
7000
Konduktivitas µS/cm
6000
0
0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 0.11 0.12
Konsentrasi (%)
Karena larutan NaOH memiliki suhu lebih panas dibandingkan dengan larutan NaCl
sehingga nilai konduktivitas yang dihasilkan lebih besar dari pada NaCl.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Nilai konduktivitas yang didapat pada larutan NaOH 0,11%, 0,09% dan 0,07%
adalah 6511, 5129 dan 3634 𝝻S/cm.
2. Nilai konduktivitas yang didapat pada larutan NaCl 0,11%, 0,09% dan 0,07%
adalah 2320, 1839 dan 1429 𝝻S/cm.
3. Daya hantar listrik (Konduktivitas) yang paling baik adalah NaOH pada
konsentrasi 0,11%.
4. Semakin kecil konsentrasi maka semakin kecil juga nilai konduktivitas yang
didapat.
4.2 Saran
Sel elektroda konduktometer harus tercelup seluruhnya ke dalam larutan, hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan keakuratan hasil pengukuran dan praktikan harus
menggunakan sarung tangan sebagai pelindung diri praktikan agar tidak terkena zat
saat membuat larutan.
DAFTAR PUSTAKA
Bird, T. 1987. Kimia Fisika untuk Universitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
V1 = 204,5 ml
3. Penentuan Volume NaOH untuk pengenceran dari konsentrasi 0,09 % menjadi
0,07%
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 0,09 = 250 . 0,07
250 𝑋 0,07
V1 =
0,09
V1 = 194,4 ml
LAMPIRAN B
DOKUMENTASI