reforming adalah
metode produksi
Hidrogen
mnggunakan proses
thermo-kimia yang
melibatkan gas
methane dan uap air
pada suhu tinggi. Proses konvensional steam reforming terjadi pada suhu 800-900 Celcius
yang dihasilkan dari bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil bisa diganti dari PLTN untuk
meminimalkan energi-loss dengan cara couple yang memerlukan modifikasi metode. Panas
dari pembakaran methane memisahkan molekul uap air menjadi hidrogen seperti reaksi pada
Table di bawah. Ada 2 reaksi kimia yang terjadi, pertama adalah reaksi reforming secara
endothermic dengan katalis pada suhu tinggi. Kedua adalah reaksi shift secara exothermic
Dari reaksi yang ada dapat kita pastikan bahwa dalam reformer terjadi reaksi yang
sangat kompleks. Untuk itu komposisi keluaran proses reformer akan bervariasi tergantung
dari komposisi umpan, temperatur, tekanan operasi, dan katalis yang digunakan.
Steam Reformer
Baik auto thermal reforming converter maupun steam reformer converter, keduanya masih
digunakan hingga saat ini. Kedua converter ini memiliki keunggulan masing-masing. Dalam
pemilihan refoermer yang akan digunakan, kita perlu mengtahui sasaran proses. Untuk proses
yang membutuhkan hidrogen tinggi maka auto thermal reformer tepat untuk dipilih. Jika
proses mengutamakan selektivitas syngas yang tinggi maka steam reformer saja sudah cukup.
Dari sisi ekonomi, meski efisiensi energi untuk auto thermal reformer lebih baik dari steam
reformer namun harga unit steam reformer lebih rendah radi pada auto thermal reformer.
Keuntungan metode Steam Reforming adalah metode paling efisien sampai saat ini,
teknologi sudah proven, dan biaya produksi paling rendah. Kerugian metode ini tanpa
menggunakan PLTN adalah ketergantungan pada bahan bakar fosil, menghasilkan CO2.
Penggunaan PLTN memungkinkan dengan modifikasi metode seperti skema dibawah.
Efisiensi 70%.