Diajukan oleh:
3335110285
Sahrul Rijal
3335110687
Proposal Penelitian
3335110285
Sahrul Rijal
3335110687
Pembimbing I
Meri Yulvianti, S.Pd., M.Si.
tanggal
NIP. 197707032010122002
Pembimbing II
Nuryoto,ST.,M.Eng
tanggal..
NIP. 197609152006041007
ii
RINGKASAN
Dewasa ini pengembangan energi alternatif sangat banyak dilakukan untuk
mengatasi permasalahan energi, salah satunya adalah pembuatan biodiesel yang
memiliki produk samping berupa gliserol. Seiring berkembangnya produksi
biodiesel maka gliserol yang dihasilkan pun akan mengalami peningkatan.
Pengolahan gliserol menjadi aditif berupa triacetin dapat menjadi alternatif dalam
mengatasi melimpahnya gliserol dan dapat menjadi terobosan baru untuk
menaikan angka oktan premium dan angka setana pada minyak diesel.
Penggunaan katalisator padat berupa zeolit alam Bayah dimaksudkan untuk
mengurangi ketergantungan terhadap katalisator impor dan menggali potensi alam
yang belum termanfaatkan secara maksimal. Tujuan penlitian ini menentukan
kondisi optimal zeolit dalam pembuatan triacetin dengan melakukan variasi
pengadukan, suasana kondisi reaksi dan persen berat zeolit. Dan untuk
kedepannya diharapkan dapat menghasilkan teknologi baru yang sederhana,
ekonomis dan ramah lingkungan serta dapat memberikan manfaat berupa
pemecahan masalah produk samping proses pembuatan biodiesel sehingga dapat
meningkatkan keekonomian produksi biodiesel.
Penelitian ini dilakukan pada reactor bacth. Fokus penelitian ini adalah
untuk mencari kondisi optimal kinerja zeolit dengan melakukan beberapa variasi,
sehingga akan diperoleh produk aditif berupa triacetin yang maksimum. Variabel
percobaan yang akan dilakukan berupa variasi pengadukan, suasana kondisi reaksi
dan persen berat zeolit. Analisis pereaksi dan produk hasil reaksi mengunakan
titrasi asam basa.
iii
Kata Pengantar
penelitian
yang berjudul
Cilegon,
Febuari 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
RINGKASAN ........................................................................................................................ iii
Kata Pengantar....................................................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................vii
BAB I.................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................... 1
I.I LatarBelakangMasalah............................................................................................... 1
I.2 RumusanMasalah....................................................................................................... 2
I.3 TujuanPenelitian........................................................................................................ 2
I.4 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................................... 2
BAB II................................................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................ 2
2.1 Gliserol..................................................................................................................... 2
2.2 Zeolit ........................................................................................................................ 4
2.3 Triacetin .................................................................................................................... 5
2.4 Mekanisme Reaksi Esterifikasi................................................................................. 7
2.5 Faktor faktor yang mempengaruhi reaksi esterifikasi ........................................... 9
BAB III................................................................................................................................ 12
METODE PENELITIAN ........................................................................................................ 12
3.1 Tahapan Penelitian.................................................................................................. 12
A.
B.
Tahap Reaksi..................................................................................................... 13
C.
3.4.2
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Reaksi esterifikasi gliserol dan asam asetat....................................................... 6
Gambar 2 Tahap tahap reaksi katalis heterogen ............................................................. 7
Gambar 3 Mekanisme reaksi esterifikasi menggunakan katalis asam ............................... 8
Gambar 4 Diagram alir pengaktivan zeolit alam bayah.................................................... 12
Gambar 5 Diagram alir reaksi esterfikasi .......................................................................... 13
Gambar 6 Diagram alir analisis sampel asam awal (A0) ................................................... 13
Gambar 7 Diagram analisis sampel asam sisa (A1-6)........................................................ 14
Gambar 8 Rangkaian Alat Esterifikasi ............................................................................... 16
vii
BAB I
PENDAHULUAN
I.I LatarBelakangMasalah
Bertambahnya populasi menyebabkan kebutuhan energi semakin meningkat
sehingga persediaan energi khususnya energi yang tidak dapat terbarukan
(Unrenewable Energy) semakin menipis. Untuk itu pemanfaatan sumber energi baru
dan terbarukan (EBT) dengan memperhatikan kelestarian lingkungan sangat
diperlukan.
Jenis sumber EBT yang menjadi perhatian adalah biofuel, termasuk biodiesel,
bioetanol, dan bio-oil (Dewan Riset Nasional, 2006). Biodiesel salah satu bahan
bakar alternatif yang ramah lingkungan. Biodiesel terbuat dari minyak nabati yang
berasal dari sumber daya alam yang dapat terbarukan. Beberapa bahan baku untuk
pembuatan biodiesel antara lain minyak kelapa sawit, kedelai, bunga matahari, jarak
pagar, dan beberapa jenis tumbuhan lainnya (Rahayu, 2006).
Pada pembuatan biodiesel dari minyak nabati dengan alkohol akan diperoleh
hasil samping berupa gliserol. Jika pembuatan biodiesel meningkat, maka secara
ekivalensi hasil samping gliserol juga akan meningkat. Untuk itu usaha pengolahan
gliserol menjadi produk lain harus dilakukan. Gliserol bila diesterifikasi dengan asam
asetat akan membentuk trigliserida yang sering disebut triacetin (gliserol triasetat).
Kegunaan triacetin sangat banyak, dimana salah satunya adalah dapat digunakan
sebagai aditif untuk menaikan angka oktan premium dan angka setana pada minyak
diesel.
Pada penelitian mengenai triacetin sebelumnya (Nuryoto, dkk, 2011)
pembentukan triacetin dilakukan dengan menggunakan katalis berupa resin penukar
ion Indion 225 Na dan diperoleh konversi sebesar 41,7%. Pada penelitian ini katalis
yang digunakan berupa katalis padat zeolit alam bayah. Penggunaan katalis ini
meruapakan suata cara untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam lokal yang
saat ini melimpah dan penggunaannya terbatas.
I.2 RumusanMasalah
Permasalahan yang muncul adalah bagaimana memaksimalkan sisi aktif, dan
menghilangkan pengotor dari zat yang terkandung di dalam zeolit, sehingga kinerja
zeolit meningkat dan dapat menghasilkan konversi gliserol menjadi triacetin yang
maksimal.
I.3 TujuanPenelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimal zeolit dalam
pembuatan triacetin dengan melakukan variasi pengadukan, suasana kondisi reaksi
dan persen berat zeolit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gliserol
Gliserol (propa-1,2,3-triol) adalah senyawa netral dengan rasa yang manis dan
tidak berwarna. Gliserol merupakan cairan kental dengan bobot molekul 92.09 g/mol
yang memiliki titik lebur 20oC dan titik didih yang tinggi yaitu 290oC. Titik didih
yang tinggi dimiliki oleh senyawa ini disebabkan adanya ikatan hidrogen yang sangat
kuat antar molekul gliserol. Gliserol dapat larut sempurna dalam air dan alkohol,
tetapi tidak dalam minyak. Sebaliknya, banyak zat dapat mudah larut dalam gliserol
dibanding dalam air maupun alkohol. Oleh karena itu gliserol merupakan pelarut
yang baik (Anonimous IV, 2006).
Gliserol adalah produk samping produksi biodisel dari reaksi transesterifikasi
dan merupakan senyawa alkohol dengan gugus hidroksil berjumlah tiga buah.
Gliserol (1,2,3 propanetriol) merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak berbau dan
merupakan cairan kental yang memiliki rasa manis (Pagliaro dan Rossi dalam Ari
Eko dkk, 2012). Gliserol dapat dimurnikan dengan proses destilasi agar dapat
digunakan pada industri makanan, farmasi atau juga dapat digunakan untuk
pengolahan air. Sebagai produk samping industri biodiesel, gliserol belum banyak
diolah sehingga nilai jualnya masih rendah.
Penelitian tentang proses produksi turunan gliserol dalam satu dekade ini
telah mulai banyak dilakukan. Industri turunan gliserin klasik, gliserol tri-nitrat yang
digunakan sebagai bahan peledak, secara bertahap kehilangan dominasinya. Resin
alkid berasal dari gliserin mewakili penggunaan tunggal terbesar dari gliserin
dikombinasikan akhir-akhir ini. Dalam barang-barang toilet dan bidang makanan,
ester dari gliserin, terutama ester parsial (mono-dan di-gliserida) telah menjadi
12
Dian Kusuma Rini dan Fendy Anthonius L). Dengan adanya rongga intra kristalin,
zeolit dapat digunakan sebagai katalis. Reaksi katalitik dipengaruhi oleh ukuran
mulut rongga dan sistem alur, karena reaksi ini tergantung pada difusi pereaksi dan
hasil reaksi. (Dian Kusuma Rini dan Fendy Anthonius L)
Zeolit alam adalah mineral dengan struktur kristal alumino silikat yang
berbentuk rangka (framework) tiga dimensi, mempunyai rongga dan saluran, serta
mengandung ion Na, K, Mg, Ca dan Fe serta molekul air. Zeolit terdiri dari tiga
komponen, yaitu kerangka Alumino-silikat, ion-ion, dan molekul air (Setiono,
Marlene, 2011).
Pada umumnya zeolit alam masih mengandung pengotor-pengotor organik
dan anorganik yang menutupi porinya, sehingga untuk meningkatkan kemampuan
daya serap zeolit alam harus dilakukan aktivasi terlebih dahulu (Khairinal dan
Trisunaryanti, dalam Dian Kusuma Rini dan Fendy Anthonius L). Penelitian
Khairinal Dkk dilakukan dengan mengamati kemampuan zeolit dalam mengadsorpsi
air di udara sehingga dapat dikaji pengaruh aktivasi terhadap performansi zeolit
sebagai adsorben air. Selain itu, penelitian tersebut ditujukan untuk mencari pengaruh
suhu, volume, dan konsentrasi NaOH terhadap adsorbsi uap air di udara, serta
mendapatkan karakteristik zeolit dalam menyerap air pada berbagai suhu dan
kelembaban.
Adapun komposisi mineral dari zeolit alam bayah yang didapatkan melalui
analisa XRF adalah sebagai berikut : Al = 5,43 cps; Si = 91,55cps; P=2,05 cps;
K=6,35 cpc; Ca=17,44 cps; Ti=2,80 cps; Fe=20,98 cps; S= 42,69 cps.( Aslina
Br.Ginting, Dkk)
2.3 Triacetin
Triacetin merupakan senyawa hasil reaksi esterifikasi antara gliserol dan asam
asetat. Triacetin merupakan produk yang dihasilkan dari reaksi antara gliserol dan
asam asetat yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan aditif bahan bakar minyak untuk
12
menaikkan angka oktan (octane booster). Bilangan oktan adalah angka yang
menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum Bensin terbakar
secara spontan. Angka oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan zat aditif
bensin. Pada mulanya di Indonesia menggunakan tetraethyl lead (TEL, Pb(C2H5)4)
sebagai bahan aditif untuk menaikkan bilangan oktan bensin tersebut. Persoalan
muncul ketika Pb padat sulit diubah menjadi gas sehingga lapisan tipis timbal
terbentuk
pada
atmosfer
dan
membahayakan
mahkluk
hidup,
termasuk
12
dan asam asetat dengan katalisator indion 225Na pada suhu 3430K, kecepatan
pengadukan 1000 rpm, dengan memvariasikan perbandingan pereaksi 3-7 gmol.
12
B)
12
K= exp
Pereira et al. (2008) mempelajari kesetimbangan termodinamika dan kinetika reaksi
untuk esterifikasi asam laktat dengan etanol dengan katalisator amberlyst-15 pada
suhu 50oC 90oC. Pada percobaan ini diperoleh konstanta kecepatan reaksi k50 oC =
0,233 (gmol/g detik) dan k90oC = 1,822 (gmol/g detik). Bozek et al. (2006)
mempelajari transesterifikasi metil asetat dan n-butanol dengan katalis amberlyst-15
pada suhu 313,15 K sampai 330,15 K. Pada percobaan ini diperoleh konstanta
kecepatan reaksi berturut-turut k330.15 = 1,374 x 10-5 (gmol/g detik) dan k323,15K
= 1,177 x10-5 ( gmol/g detik).
B.Perbandingan pereaksi
Berlebihnya salah satu pereaksi menyebabkan kesetimbangan akan bergeser
ke kanan, dan kemungkinan kontak antar pereaksi semakin besar. Bozek et al. (2006)
melakukan reaksi antara n-butanol dan metil asetat dengan variasi perbandingan
pereaksi antara n-butanol dan metil asetat masing - masing 0,56 dan 1,9. Hasil
12
C. Konsentrasi katalisator
Katalisator berfungsi menurunkan energi aktivasi. Jika jumlah katalisator
dinaikan, energi aktivasi akan turun sehingga laju reaksi akan meningkat. Asthana et
al. (2006) melakukan percobaan dengan konsentrasi katalisator 0 5% berat total
larutan. Pada konsentrasi katalisator 1% dan 5% dihasilkan laju kecepatan awal reaksi
sebesar 0,3 x10-3 kmol/kglarutandetik dan 1,25 x 10-3 kmol/kglarutan detik.
Sementara Bozek et al. (2006) melakukan dengan konsentrasi katalisator 8% - 18%
berat asam asetat, dan menghasilkan laju kecepatan awal reaksi pada 8% dan 18%
masing- masing adalah 8x10-5 gmol/gkatalis detik dan 1,6x10-4 gmol/gkatalis detik.
D. Pengadukan
Pengadukan bertujuan memperbesar kemungkinan tumbukan antar molekul
zat-zat yang bereaksi, ini menyebabkan terjadinya reaksi semakin besar (Prausnitz et
al., 1999). Selain itu pengadukan akan berpengaruh pada hambatan eksternal dalam
difusivitas. Jika pengadukan diperbesar akan menambah turbulensi yang akan
menyebabkan berkurangnya lapisan film sehingga hambatan eksternal akan semakin
kecil (Fogler, 2006). Gangadwala et al. (2003) melakukan variasi kecepatan
pengadukan 200 rpm, 360 rpm, dan 1300 rpm. Pada 200 rpm dan 360 rpm fraksi mol
asam asetat pada 1000 detik turun dari 0,5 menjadi 0,28. Setelah kecepatan dinaikan
menjadi 1300 rpm fraksi mol asam asetat turun menjadi 0,25. Tzong Liu and Sun Tang
(2001) melakukan variasi kecepatan pengadukan 400 rpm, 600 rpm, 800 rpm dan 1000
12
rpm. Konversi asam propionat yang dihasilkan pada 400 rpm dan 1000 rpm sebesar 0,42
dan 0,47.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Penelitian ini secara umum terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap pretreatment, tahap
reaksi, dan tahap analisa.. Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan gliserol, asam
asetat, dan zeolit alam bayah sebagai katalis, pada suhu tertentu, di dalam labu leher
tiga.
A. Tahap Pretreatment
Penghancuran
Pengayakan untuk
mendapatkan ukuran 40 mesh
mess
Perendaman dan
Larutan H2SO4
100 ml
pengadukan dengan
magnetic stirrer
Penyaringan
Aquades
Pencucian
12
13
B. Tahap Reaksi
Penyusunan alat reaksi
C. Tahap Analisis
Sampel A0 1 gr
Erlenmeyer 250 ml
Larutan KOH alkoholik 50 ml
Pemanasan dan refluks
Indikator PP 3 tetes
Pendinginan
Buret 50 ml
SampelA0
Sampel
A1-6
14
Pendinginan
Buret 50 ml
15
16
3.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan menghasilkan triacetin dari hasil reaksi
esterifikasi pada penelitian ini adalah
1. Larutan asam asetat 7 mol (98%), PT Brataco
2. Larutan gliserol 1 mol, PT Brataco
3. Zeolit alam bayah 3% berat asam asetat, 40 mesh
17
3.4.2Variabel Berubah
18
Kegiatan
Penyiapan alat dan bahan
Percobaan pembuatan triacetin
dan analisis hasil
Pengolahan data percobaan
Penyusunan laporan
Studi pustaka
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
Bulan 5
Bulan 6
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
DAFTAR PUSTAKA
Ari dkk. 2012. Potensi Gliserol dalam Pembuatan Turunan Gliserol Melalui
Proses Esterifikasi. Jurnal Ilmu Lingkungan. Semarang
Br.Ginting, Aslina Dkk. 2007. Karakterisasi Komposisi Kimia, Luas Permukaaan
Pori dan Sifat Termal dari Zeolit Bayah, Tasikmalaya, dan Lampung.
Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN, Serpong
Buchori Luqman dan Budiyono. 2003. Aktivasi Zeolit dengan Menggunakan
Perlakuan Asam dan Kalsinasi
C, S. Miner, N. N. Dalton. 1953. Glycerol volume 117 dari MonographsAmerican Chemical Society
Fogler, S.H. 2006.Elements Of Chemical Reaction Engineering, 4th Edition
Prentice Hall International Series in the Physical and Chemical
Engineering Sciences.
Kasim, Rahmiyati.2010. Desain Esterifikasi Menggunakan Katalis Zeolit Pada
Proses Pembuatan Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) Melalui Metode
Dua Tahap Esterifikasi-Transesterifikasi. Sekolah Pasca Sarjana Institute
Pertanian Bogor. Bogor
Kasim, Rahmiyati.2012. Esterifikasi Asam Lemak Bebas Pada Campuran Asam
Oleat dan Minyak Sawit Murni Menggunakan Microwave. Laporan
Penelitian Pengembanagn IPTEK Dana PNBP Tahun Anggaran 2012.
Gorontalo
Nuryoto dkk. 2010. Uji Performa Katalisator R Resin Penukar Ion Untuk
Pengolahan Hasil Samping Pembuatan Biodiesel Menjadi Triacetinn.
Seminar Rekayasa Kimia dan Proses 2010Pereria, Carla.S.M dkk. 2008.
Thermodynamic Equilibrium and Reaction Kinetics for the Esterification
of Lactic Acid with Ethanol Catalyzed by Acid Ion-Exchange
Resin. American Chemical Society
Rahayu
Martini.
2006.
Teknologi
Proses
Produksi
Biodiesel.Prospek
Rini, Dian Kusuma dan Fendy Anthonius L. 2010. Optimasi Aktivasi Zeolit Alam Untuk
Dehumidifikasi. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
Semarang
Rochmadi dkk. .2012. Sintesa Bioaditif Dari Gliserol, Limbah Pabrik Biodiesel
Berbahan Baku CPO, yang Beroprasi Secara Kontinyu, Kapasitas 15
L/Hari. Ringkasan Eksekutif