Boiling point
Liquid density
Heat of Vaporization
Vapor pressure
Bentuk
Warna
: 247,9 K
: 0,67 g/cm3
: 467 kJ/kg
: 6.1 atm (abs)
: Gas (pada kondisi ruang)
: Tidak berwarna
b. Sifat Kimia
Sifat kimia dimetil eter :
1. Dimetil eter bereaksi dengan karbon monoksida dan air menjadi
asam.
CH3OCH3 + H2O + CO 2CH3COOH
2. Bereaksi dengan sulfur trioksida membentuk dimetil sulfat.
CH3OCH3 +SO3 (CH3)2SO4
3. Dengan reaksi oksidasi dimetil eter akan menghasilkan
formaldehid.
CH3OCH3 + O2 2CH2O + H2O
KEGUNAAN DME
Dimetil eter (DME) merupakan salah satu sumber energi alternatif
pengganti butana dan propana sebagai pengisi LPG. Dimetil eter tergolong bahan
alternatif yang dapat diperbaharui dan dapat digunakan untuk mesin diesel serta
kompor gas sebagai bahan bakar rumah tangga. Dimetil eter juga dapat digunakan
sebagai aerosol propellant untuk menggantikan chloroflourocarbon yang
diketahui dapat merusak lapisan ozon di atmosfer. Dimetil eter juga digunakan
sebagai salah satu bahan pendorong dalam industri parfum, obat pembasmi
nyamuk, foam (sabun pencukur kumis bagi pria), pengharum ruangan, colognes,
hair sprays, personal care mousses, antiperspirants, room air fresheners.
BAHAN BAKU PEMBUATAN DME
Bahan baku pembuatan DME dapat bersumber dari :
1.
2.
3.
4.
Batu bara
Natural gas
Methanol
Biomassa
Pada umumnya reaksi yang terjadi dari pembuatan DME adalah sintesa
C dan tekanannya sebesar 8-10 MPa. Konversi total yang dapat dihasilkan adalah
64% (Pacific Northwest National Laboratory, 2013). Produk methanol yang telah
di sintesa masuk kedalam reaktor dehidrasi methanol. Disini peran katalis juga
sangat berpengaruh dalam proses sintesa DME yang dihasilkan. Katalis yang
umum digunakan adalah -Al2O3. Kondisi operasi di dalam reaktor dehidrasi
methanol ini memiliki rentang temperatur reaksi 250-4500C dan rentang tekanan
reaksi di dalam reaktor 1-30 bar. Konversi DME yang dapat dihasilkan 75-82%
(US Patent 0220804, 2012).
katalisnya karena katalis sangat berperan penting didalam reaktor ini. Salah satu
kelebihan dari proses ini adalah tidak menggunakan banyak alat jika dibandingkan
dengan Two Step Process, sehingga berdampak kepada low investment dan low
operational cost.
Proses teknologi ini belum lama dipatenkan dan baru dioperasikan pada
skala pilot plant. Beberapa perusahaan yang menjadi Licensor dari teknologi ini
diantaranya adalah Haldor Tapsoe, Korea Gas Coorporation (Kogas) dan
konsorium DME development CO. yang dipimpin JFE Holdings dengan basis
feedstock syngas dari sumber yang bervariasi mulai dari gas alam, batubara
hingga biomass.
Berikut adalah Block Process Diagram sederhana untuk menggambarkan
teknologi proses One Step Process :
One Step
Process
5
240-280
Methanol
8-10
180-270
Metanol
1-3
250-450
50
38
75-82
CO2
Fluidized Bed,
Fixed Bed
Water
Fixed Bed
Slurry Phased
Dari berbagai macam proses di atas, proses yang paling ideal adalah
menggunakan Two Step Process dengan metode Mitsubishi Gas Chemical yang
menggunakan bahan baku utama methanol.
Konversi yang tinggi, Konversinya mencapai 75-82 %
Penanganan limbah lebih mudah karena limbah yang dihasilkan ramah
lingkungan.
Biaya investasi total labih kecil dibanding One Step Process.
Proses yang lebih mudah dan banyak diterapkan oleh industry DME
dunia.
Deskripsi Proses
Proses produksi DME dengan dehidrasi katalitik dari bahan baku metanol
mentah (crude methanol) diawali proses evaporasi (fasa cair menjadi gas), yaitu
dengan mengalirkan methanol mentah (crude methanol) menuju methanol preheater dengan 2 heat exchanger. E-201 hanya digunakan untuk merubah fasa
menjadi gas. Sedangkan E-202 digunakan untuk menyetel (adjustment)
temperatur dan tekanan reaksi sebelum masuk ke dalam reaktor. Rentang
pengaturan temperatur rekasi mulai dari 2500C sampai 4500C. Rentang pengaturan
tekanan reaksi mulai dari 1 bar sampai 30 bar. Jenis Reaktor (R-201) yang
digunakan adalah jenis fix bed. Katalis yang digunakan adalah -Al2O3. Reaksi
yang terjadi di dalam reaktor dapat di tuliskan sebagai berikut :
2CH3OH
CH3OCH3 + H2O
tekanan parsial methanol (kpa). Rentang nilai konversi yang dapat dicapai adalah
75-82%.
Rumus Molekul
Wujud pada 1 atm 25 C
Berat Molekul
Titik Didih
Titik Beku
Densitas
Viskositas
: CH3OH
: Cair, tidak berwarna
: 32 g/mol
: 64,7 C
: -97 C
: 0,79 g/cm3
: 0,541 cP
b. Sifat Kimia
Metanol adalah gugus alifatik yang paling sederhana,
reaktifitasnya ditentukan oleh gugus hidroksil. Reaksi dengan
methanol terjadi melalui pecahnya ikatan C-O atau C=H dan
bercirikan reaksi substitusi gugus H dan OH.
1. Dehidrogenasi
Pelepasan unsur hydrogen dengan bantuan katalis Ag.
2CH3OH
2. Reaksi Esterifikasi
2CH2OH + H2
CH3Cl + H2O
PENANGAN LIMBAH
Limbah yang dihasilkan adalah air yang berasal dari proses, kemudian
akan diproses pada unit Waste water treatment sebelum dibuang kelingkungan.
Daftar Pustaka
[1] Boedoyo, M. Sidik., 2010. Kajian Pemanfaatan Dimethyl Ether Sebagai
Bahan Bakar Pada Mesin Diesel. Bid Sumber Energi Baru dan Terbarukan,
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta.