Oleh:
Kelas:4A-TKPB
2019
I. PERMASALAHAN
Data yang dimasukkan ke dalam simulator HYSYS berupa data komposisi gas
alam serta kondisi operasi. Data lengkap disajikan pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2.
CO2 Removal System adalah salah satu metode untuk menurunkan kandungan CO2
dalam feed gas dari 21% menjadi 5% mol sehingga dihasilkan sweet gas yang sesuai
spesifikasi. Proses yang digunakan adalah aMDEA absorbing process dengan
menggunakan solvent aMDEA (activated methyl di-ethanol amine) yang dapat
menghilangkan senyawa sulfur (terutama H2S) dan mengikat CO2 yang terkandung
dalam umpan gas di dalam kolom absorber. Activated MDEA merupakan MDEA yang
memiliki katalis piperazine untuk meningkatkan kecepatan reaksi dengan CO2 (The
Contactor, 2014). Rumus kimia MDEA disajikan pada Gambar 3.1 dan piperazine pada
Gambar 3.2. Sedangkan reaksi penyerapan CO2 dan H2S akan dibahas di bagian
penjelasan.
CH3N(C2H4OH)2
Gambar 3.1 Rumus Kimia MDEA
Metode simulasi CO2 dan H2S Removal System dilakukan menggunakan software
HYSYS versi 8.8. Pada simulasi ini, langkah pertama adalah menginput data komposisi
gas alam inlet (Tabel 2.1) dan kondisi operasi (Tabel 2.2), kemudian pengaturan proses
simulasi menggunakan tool SET sehingga optimasi kondisi operasi akan berjalan
secara otomatis.
Gambar 3.3 Metode Penyelesaian Menggunakan tool SET
Berdasarkan hasil simulasi, untuk mengurangi kandungan CO2 hingga kurang dari 1%
didapatkan kondisi operasi seperti disajikan pada Tabel 5.1.
Hal-hal yang mempengaruhi penyerapan CO2 di dalam CO2 Removal Unit diantaranya
adalah temperatur lean amine, tekanan lean amine, dan laju alir lean amine. Berdasarkan hasil
simulasi, temperatur MDEA yang lebih rendah serta laju alir yang lebih tinggi dapat
mengurangi kandungan CO2 dalam sweet gas dari 21% menjadi 0,002%. Efisiensi penyerapan
CO2 sebesar 99%. Variabel proses berupa temperatur dan laju alir MDEA berpengaruh terhadap
hasil absorpsi. Temperatur MDEA dapat mempengaruhi sifat fisis cairan sehingga lebih mudah
diserap sedangkan laju alir cairan mempengaruhi jumlah CO2 yang diserap. Reaksi yang terjadi
pada proses absorbsi CO2 ialah sebagai berikut.
Selain gas CO2 yang diserap, terdapat reaksi penyerapan H2S yaitu sebagai berikut.
Setelah proses absorbsi, terdapat proses stripping untuk meregenerasi MDEA yang
digunakan. Proses regenerasi MDEA berupa distilasi untuk memisahkan MDEA dengan gas-gas
yang diserap, yaitu CO2 dan H2S. Reaksi pada proses stripping ini merupakan kebalikan dari reaksi
pada proses absorbsi.
Gas H2 dapat dihasilkan dari reaksi elektrolisis air. Reaksi keseluruhan dari
elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.
2𝐻2𝑂(𝑙) → 2𝐻2(𝑔) + 𝑂2(𝑔)
DAFTAR PUSTAKA
Austgen, M. David., Rochelle, T. Gary.,1991. Model of Vapor-Liquid Equilibria for Aqueous Gas-
Alkanolamine System. Ind. Eng. Chem. Res., Vol. 30, No. 3, pp 543-555.
Bishnoi, S., and Rochelle G. T.2000.Carbon Dioxide Absorption and Solution Equilibrium
in Piperazine Activated Methyldiethanolamine. Austin: The University of Texas.
Prihartoni, Michael Dannish dan Yudianto. 2017. Dampak Degradasi Solven Terhadap Kinerja
Penyerapan CO2 pada Temperatur dan Tekanan Ruang. SKRIPSI. UNIVERSITAS
KATOLIK PARAHYANGAN.
The Contactor. 2008. "Piperazine – Why It's Used and How It Works" (PDF). Optimised Gas
Treating, Inc. 2 (4). Archived from the original (PDF) on 2014-11-29. Retrieved 2013-10-
23.