UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
DAFTAR
2012
ISI
NME __________________________________________________________________ 2
Metode Numerik
______________________________________________________28
Peristiwa Perpindahan
________________________________________________41
________________________________________________48
_______________________________________________ 63
2 0 1 2
A K A D E M I S
I M T K
Kimia Analitik
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Ujian Tengah Semester Ganjil 2006/2007 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Sheet
Hari/Tanggal : Rabu/8 November 2006
Waktu
: 90 menit
1. Gas buang pembakaran mengandung 4,3% O 2; 8% H2O; 8% CO2; 8,6% CO; dan 71,1%
N2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung C 2H2, CO dan O2
dengan udara. Hitunglah:
a. Komposisi bahan bakar
2 0 1 2
I M T K
3. Reaksi gas CO dengan H2 akan menghasilkan metanol. Umpan segar yang mengandung
A K A D E M I S
CO dan H2 bergabung dengan aliran recycle, dan gabungan ini masuk ke dalam reaktor.
Sebagian methanol yang dihasilkan dikondensasikan dan dikeluarkan sebagian produk.
Gas CO, H2 yang tidak bereaksi dan methanol yang tidak terkondensasi direcycle. Laju
aliran keluar reaktor menuju kondensor 250 mol/mnt mengandung (% berat) 11,2% H2,
60,5% CO dan 28,3% Methanol. Fraksi mol methanol di dalam aliran recycle adalah
0,0045%. Tentukanlah:
a. Gambarkan aliran proses lengkap dengan data-data (gunakan F= umpan segar,
F1=umpan masuk reaktor, R=recycle, C=ke kondensor, P=produk)
b. Laju alir produk metanol cair (kg/mnt)
c. Laju alir molar CO dan H2 dalam umpan segar (mol/mnt)
d. Konversi H2 overall
e. Konversi one-pass through
f. Jika kebutuhan metanol 3 ton/hari, berapa laju alir CO dan H2 (mol/jam) yang
harus disediakan?
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
Jawaban
1.
O2
N2
C2H2
REAKTOR
CO
O2
a. Basis : 1000 mol gas buang
O2= 0,043
H2O = 0,08
CO2= 0,08
GAS BUANG CO = 0,086
N2= 0,711
Komposisi udara
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
2CO2 + H2O
(sempurna)
2) C2H2+ 3/2 O2
2CO + H2O
(tidak sempurna)
3) CO
tak bereaksi
4) O2
tak bereaksi
5) N2
tak bereaksi
Gas
C2H2
O2
CO2
N2
CO
H2O
Feed (mol)
?
?
?
-
= N2 di gas buang
= 711 mol
= (100/79) x 711 mol
= 0,21 x 900 mol
= 0,043 x 1000 mol
= 0,08 x 1000 mol
= 0,086 x 1000 mol
= 0,08 x 1000 mol
Udara (mol)
189
711
-
Untuk reaksi 1)
2CO2 + H2O (sempurna)
C2H2 + 5/2 O2
CO2yang terbentuk = CO2yang ada di gas buang = 80 mol
sehingga
H2O yang terbentuk = x 80 mol = 40 mol
C2H2terkonsumsi
= x 80 mol = 40 mol
O2terkonsumsi= 5/4 x 80 mol = 100 mol
Untuk reaksi 2)
3
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
C2H2 + 3/2 O2
H2O yang terbentuk
CO yang terbentuk
O2terkonsumsi
C2H2terkonsumsi
Jadi C2H2di Feed
TEKNIK
KIMIA
2 0 1 2
Neraca CO
CO di feed + CO yang terbentuk
CO di feed
= 86 mol 80 mol
Neraca O2
O2di feed
= 43 + 160 189
= CO di gas buang
= 6 mol
= 14 mol
Konsumsi
80
160
240
I M T K
Gas
Feed (mol)
Udara (mol)
C2H2
80
O2
14
189
CO2
N2
711
CO
6
H2O
Total
100
900
Sehingga komposisi Feed
C2H2 = (80/100) x 100% = 80%
CO
= (6/100) x 100%
= 6%
O2
= (14/100) x 100% = 14%
A K A D E M I S
2012
Generasi
80
80
80
240
2.
100 mol/jam
Gas
16,5% H2O
42,5% H2
Basis : 1 jam
41% O2
Komposisi gas
O2
= 41 mol
= 1312 gram
H2
= 42,5 mol
= 85 gram
H2O = 16,5 mol
= 297 gram
Kondensor
Gas kering
H2
O2
H2O 100%
H2
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
3.
a.
SEMESTER
STUDI
F1
TEKNIK
KIMIA
2012
Reaktor
Kondensor
R
b. Basis : 1 menit
Fraksi mol (Xc)
CO
Fraksi berat (
c)
0,605
H2
0,112
0,648
CH4O
0,283
0,283
Neraca Overall
(1)
Neraca Kondensor
R+P
(2)
I M T K
0,102
Untuk CH4O
XcCH4O.C
XR CH4O . R +1.P
Untuk CO
Xc CO.C
XR CO . R
(4)
Untuk H2
XcH2.C
XR H2 . R
(5)
A K A D E M I S
2 0 1 2
Nilai R dan P dapat diperoleh dengan mengeliminasi persamaan (2) dan (3):
Neraca Umum
250
(0,102).(250) = 0,03. R
P -
= 231,44 mol
Dan
= 18,56 mol
(3)
= P . BM metanol
= (18,56) . 32 = 0,59392 kg/menit
CH4O
Reaksi
CO
62,5
25,5
88
H2
162
51
213
CH4O
25,5
25,5
= 213 mol/menit
XF1 CO . F1
5
= 88 mol/menit
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
2 0 1 2
(0,259).(250)
= XR CO . R
(0,648).(250)
= XR H2 . R
d. Konversi H2 overall
A K A D E M I S
I M T K
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Ujian Tengah Semester Ganjil 2006/2007 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Sheet
Hari/Tanggal : Selasa/7 November 2006
Waktu
: 90 menit
1. Gas buang pembakaran mengandung 4,3% O2; 8% H2O; 8% CO2; 8,6% CO; dan
71,1% N2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung C 2H2, CO
dan O2 dengan udara. Hitunglah:
a. Komposisi bahan bakar
2 0 1 2
I M T K
A K A D E M I S
mengandung CO dan H2 bergabung dengan aliran recycle, dan gabungan ini masuk ke
dalam reaktor. Sebagian methanol yang dihasilkan dikondensasikan dan dikeluarkan
sebagian produk. Gas CO, H2 yang tidak bereaksi dan methanol yang tidak
terkondensasi direcycle. Laju aliran keluar reaktor menuju kondensor 350 mol/mnt
mengandung (% berat) 13,2% H2, 61,5% CO dan 25,3% Methanol. Fraksi mol
methanol di dalam aliran recycle adalah 0,0045%. Tentukanlah:
a. Gambarkan aliran proses lengkap dengan data-data (gunakan F= umpan segar,
F1=umpan masuk reaktor, R=recycle, C=ke kondensor, P=produk)
b. Laju alir produk metanol cair (kg/mnt)
c. Laju alir molar CO dan H2 dalam umpan segar (mol/mnt)
d. Konversi H2 overall
e. Konversi one-pass through
f. Jika kebutuhan metanol 2 ton/hari, berapa laju alir CO dan H 2 (mol/jam) yang
harus disediakan?
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Ujian Tengah Semester Ganjil 2007/2008 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Book
Hari/Tanggal : Jumat/26 Oktober 2007
Waktu
: 90 menit
Dosen
: Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.
Ir. Eva F. Karamah, MT.
1. Sodium borohidrida, NaBH4, suatu bahan yang digunakan dalam sintesis sejumlah
bahan obat-obatan, dapat dibuat dengan mereaksikan NaH dengan B2H6.
2 0 1 2
a. Berapa berat NaBH4yang dapat dihasilkan jika direaksikan 8,55 g NaH dan
6,75 g B2H6?
b. Jika tingkat kesempurnaan reaksi 85%, berapa g sodium borohidrida yang
dihasilkan? Berapa rasio berat sodium borohidrida yang dihasilkan dengan
beratnya jika reaksi berlangsung sempurna?
I M T K
2. Jus jeruk segar biasanya mengandung 12% (massa) padatan terlarut, sebagian besar
gula, di dalam air. Untuk mengurangi biaya pengangkutan, jus tersebut biasanya
dikentalkan sebelum diangkut dan kemudian diencerkan kembali di tempat tujuan.
Pengentalan harus dilakukan di dalam evaporator yang dirancang khusus agar
A K A D E M I S
memiliki waktu tinggal yang pendek yang dioperasikan di bawah tekanan atmosferik
untuk mengurangi kehilangan komponen-komponen aroma dan rasa yang volatil dan
sensitif terhadap panas. Untuk menghindari kehilangan komponen ini, pendekatan
yang banyak dilakukan adalah dengan mengentalkan jus dan kemudian menambahkan
sejumlah jus segar melalui aliran bypass ke aliran jus kental untuk menghasilkan
produk dengan aroma dan rasa yang baik. Pada suatu proses seperti ini, 10% umpan
di-bypass dan evaporator dioperasikan untuk menghasilkan keluaran kental yang
mengandung 80% padatan terlarut. Jika laju alir umpan dari proses adalah 10.000
kg/jam, hitunglah laju alir air keluaran evaporator serta komposisi produk akhir.
3. Larutan yang mengandung Na2S, NaOH dan Na2CO3 di dalam air, disebut white
liquor dan digunakan dalam industri kertas untuk memproses pulp kayu.
Pemeriksaan di laboratorium atas suatu larutan tersebut menunjukkan bahwa berat
komponen-komponennya adalah 50 g/L Na2S, 250 g/L NaOH dan 100 g/L Na 2CO3.
Jika densitas larutan adalah 1,05 g/cm3, hitunglah laju alir molar komponenkomponen tersebut jika laju aliran total adalah 1000 kmol/jam.
JAWABAN
.
8
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
Nomor 1
a. 2 NaH
NaH
+ B2H6
2NaBH4
= 8,55 g
mol NaH
= 8,55/24
= 0,356 mol
0,356/2 =
= 6,75 g
mol B2H6
= 6,75/27,6
= 0,245 mol
0,245/1 =
0,178
B2H6
0,245
Reaktan pembatasnya adalah NaH karena perbandingan mol dengan koefisiennya lebih
NaBH4yang dihasilkan
BeratNaBH4
I M T K
2 0 1 2
0,245mol0,178 mol
0,178mol
x 100%= 37,64%
= 85%
x
0,356 mol
A K A D E M I S
Berat NaBH4
11,438 gram
Nomor 2
Neraca massa overall:
F
= A+ P
10.000 = A + P
(1)
(2)
D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
Sistem sekitar mixer
Neraca massa total mixer
P1 + B
=P
P1 + 0,1 F = P
P1 +1000 = P
2012
(3)
I M T K
2 0 1 2
XSP + XAP
0,511 + XAP
XAP
=1
=1
= 0,489
D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
1,05 gram
1000 cm3
x
3
1 cm
1l
Maka dalam 1 larutan terdapat 1050 gram larutan
2012
= 1050 gram / l
= 1050 gram
= 650 gram
Mol Na2CO3
Mol H2O
Mol total
50 g
= 0,641 mol
78 g/mol
250 g
=
= 6,250 mol
40 g /mol
100 g
=
= 0,943 mol
106 g /mol
650 g
=
= 36,111 mol
18 g/mol
= 43,945 mol
=
I M T K
A K A D E M I S
0,641 g
43,945 g /mol
6,25 g
43,945 g /mol
0,943 g
43,945 g /mol
36,111 g
43,945 g /mol
= 0,015 mol
= 0,142 mol
= 0,021 mol
= 0,8225 mol
D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
2012
jeli dari yang lain, dilengkapi dengan stempel B di tangan kanannya dan stembel BS
di tangan kirinya, ditugaskan untuk mencap setiap telur dengan label yang sesuai dengan
ukurannya saat telur-telur tersebut pada dua wadah khusus berdasarkan cap pada telur.
Sejauh ini system bekerja dengan baik, kecuali bahwa bang Amin mempunyai tangan
yang berat, dan rata-rata memecahkan 30% dari 120 telur yang melewatinya setiap menit.
Pada saat yang sama, pengecekan pada aliran telur berukuran besar B menunjukkan
laju alir 70 telur per menit, dan telur yang pecah pada aliran ini adalah 25 butir per menit.
a. Gambarkan diagram alir dan beri label untuk proses ini [Gunakan notasi: F=aliran
I M T K
2 0 1 2
telur masuk penyortir (sebelum disortir bang Amin), B=aliran telur ukuran besar,
BS=aliran telur ukuran besar sekali, Xip=fraksi telur pecah pada aliran i]
b. Berapa jumlah telur ukuran besar B utuh yang meninggalkan system setiap
menitnya?
c. Berapa jumlah telur ukuran besar sekali dari total telur yang disortir setiap
menitnya?
d. Berapa fraksi telur ukuran besar sekali yang pecah?
e. Apakah Bang Amin kidal? Apa alasan anda?
2. Chlorobenzene (C6H5Cl) merupakan suatu pelarut yang penting dan produk intermediet
A K A D E M I S
yang banyak digunakan oleh industri kimia. Senyawa ini diproduksi dengan cara
mengalirkan gas klorin melalui cairan benzene dan bantuan besi klorida sebagai katalis.
Akan tetapi, reaksi ini juga dapat menghasilkan reaksi samping yang menghasilkan
diklorobenzene dan triklorobenzena.
Benzena murni dan klorin (98% Cl 2 dan sisanya pengotor dengan BM rata-rata 25)
dimasukkan ke dalam reaktor. Cairan keluaran reaktor mengandung 65% wt C 6H6, 32%
C6H5Cl, 2.5% C6H4Cl2, dan 0.5% C6H3Cl3. Gas keluaran hanya mengandung HCl dan
pengotor. Tentukan:
a. Persen kelebihan benzene
b. Konversi benzene
c. Yield fraksional dari monoklorobenzene
(mol
monoklorobenzena
yang
12
D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
2012
Jawaban
Nomor 1
a. Basis= 1 menit
b. B = PB + TPB
TPB= B - PB= 70-25= 45 telur
2 0 1 2
c. F = B + Bs
Bs = F- B = 120- 70= 50 telur
% Bs dari F= 50/120 = 5/12
d. Neraca komponen telur pecah
PF = PB + PBS
PBS = PF- PB = 36 25= 11 telur
Fraksi P pada Bs = PBS/ BS= 11/50= 0,22
e. Fraksi P pada Bs = 0,22(tangan kiri)
Fraksi P pada B = PB/ B= 25/70= 0,35(tangan kanan)
Tangan Pak Amin kidal karena Fraksi P pada Bs (tangan kiri)<Fraksi P pada B artinya
I M T K
A K A D E M I S
C6H6
Cl2
C6H5Cl+
HCl
0,28 mol
0,28 mol
C6H4Cl2
0,28 mol
C6H6
0,017 mol
2Cl2
0,017 mol
0,017 mol
13
HCl
D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
2012
C6H3Cl3
Reaksi 3:
C6H6 +
3Cl2
+
HCl
m
b
0,0027 mol
0,0027 mol
p
0,0027 mol
didapat C6H6mula-mula = C6H6reaksi 1+C6H6reaksi 2+C6H6reaksi 3+C6H6keluaran
= 0,28 mol + 0,017 mol + 0,0027 mol + 0,83 mol
= 1,1297 mol
C6H6yang bereaksi
= 1,1297 0,83= 0,2997 mol
benzene sisa
0,83
100%=
100%= 276,94%
benzene bereaksi
0,2997
benzene bereaksi
0,2997
b. Konversi benzene
=
100%=
100%= 26,52%
benzene mulamula
1,297
c. Secara teoritis benzene mula-mula direaksikan semua (benzene dianggap limiting
2 0 1 2
a. % excess benzene
I M T K
m
b
1,1297 mol
1,1297 mol
p
1,1297 mol
yield C 6 H 5 Cl terbentuk
0,28 mol
=
=0.0247
yield C 6 H 5 Cl teori
1,1297 mol
A K A D E M I S
Nomor 3
Mr Si2H6
= 62
Mr SiO2
= 60
Si2H6:
V = 25 cm3
= 2,18.10-3 gr/cm3
Massa = 2,78 x 25
= 69,5 gr
Mol = 69,5 / 62
= 1,12 mol
Si2H6+ 7/2 O2 2SiO2+ 3H2O
Massa SiO2yang terbentuk = 2/1 x mol Si2H6
= 2/1 x 1,12 mol
= 2,24 mol
MassaSiO2
= 2,24 mol x Mr SiO2
= 2,24 mol x 60
= 134,4 gr
14
D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
2012
Ujian Tengah Semester Ganjil 2009/2010 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Book
Hari/Tanggal : Kamis/22 Oktober 2009
Waktu
: 90 menit
Dosen
: Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.
Ir. Eva F. Karamah, MT.
1. Salah satu metode yang sudah sangat luas digunakan untuk pemurnian gas adalah dengan
mengabsorpsi secara selektif komponen gas yang tidak diinginkan ke dalam medium
liquid tertentu. Medium liquid selanjutnya diregenerasi dengan penanganan panas atau
2 0 1 2
kimiawi untuk melepaskan material yang diabsorpsi. Pada suatu instalasi system
pemurnian untuk menyisihkan senyawa sulfur yang dirancang untuk beroperasi pada laju
hingga 820 mol/jam, secara temporer dimasukkan umpan dengan laju 1000 mol/jam
umpan. Karena hanya 82% dari umpan yang dapat diolah, diusulkan utnuk mem-by-pass
I M T K
aliran sehingga konsentrasi H2S keluaran harus dikurangi secara signifikan supaya aliran
keluaran campuran hanya mengandung 1% H2S dan 0,3% COS (basis mol). Sistem dapat
mengabsorpsi semua COS dan satu mol CO2 per mol H2S terabsorpsi. Hitunglah semua
aliran dalam system jika umpan mengandung 15% ( mol) CO 2, 5% H2S, dan 14,1% COS,
A K A D E M I S
sisanya CH4
+ 11H2O
Pada system dengan daur ulang seperti di bawah ini, konversi C 2H5OH overall sebesar
90% diperoleh jika aliran daur ulang sama dengan laju umpan segar C2H5OH. Laju
umpan segar H2SO4dan 2Na2Cr2O7 masing-masing berlebih 20 dan 10 % dari jumlah
stoikiometrik yang dibutuhkan untuk umpan segar C2H5OH. Jika aliran daur ulang
mengandung 94% H2SO4dan sisanya C2H5OH, hitunglah aliran dan komposisi produk
limbah serta konversi reactor sekali lewat (single pass).
15
D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
2012
Jawaban
Nomor 1
Diketahui:
Basis : 1 jam
F2 = 180 mol
C02 = 15% = 27 mol
H2S = 5% = 9 mol
COS = 1,4% = 2,5 mol
CH4 = 78,6% = 141,5 mol
F3 = ? mol
C02 = ?
H2S = ?
COS = ?
CH4= ?
2 0 1 2
Sistem absorpsi
F = 1000 mol
Splitter
F1
=
820
mol
A = ? mol
C02 = 15% = 150 mol
C0
C02 = ?
2 = 15% = 123 mol
H2S = 5% = 50 mol
H2S = 5% = 41 mol
H2S = ?
COS = 1,4% = 14 mol
COS
=
1,4%
=
11,5
mol
COS = ?
CH4 = 78,6% = 786 mol
CH4 = 78,6% = 644,5 mol
P = ? mol
CO2 = ?
H2S = 1%
COS = 0,3 %
CH4 = ?
mixer
I M T K
Karena hanya 82% feed yang masuk ke sistem absorpsi, maka F di split (dipisahkan
menjadi dua aliran dengan komposisi aliran sama) F1 sebesar 820 mol dan F2 sebesar
A K A D E M I S
F2 = 180 mol
C02 = 15% = 27 mol
H2S = 5% = 9 mol
COS = 1,4% = 2,5 mol
CH4 = 78,6% = 141,5 mol
Kemudian dari informasi skema diketahui CH4 tidak ikut terabsorpsi sehingga pada F3, nilai
CH4F3 = CH4F1 = 644,5 mol, sehingga
CH4p = CH4F2 + CH4F3
= 141,5 mol + 644,5 mol
= 768 mol
Kemudian dari soal diketahui bahwa pada sistem absorpsi, setiap mol H 2S yang terabsorp
juga akan terabsorp 1 mol CO2dan semua COS, maka pada neraca A:
H2S (A)
= 41 mol (terserap semua)
CO2(A)
= 41 mol (mengikuti aturan 1 mol H2S terserap)
= 1 mol CO2ikut terserap
COS (A)
= 11,5 mol (terserap semua karena mengikuti aturan semua COS terserap per 1
mol H2S)
= 41 mol + 41 mol + 11,5 mol
= 93,5 mol
Maka neraca F3
16
D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
CH4 (F3) = 644,5 mol
CO2(F3) = CO2 (F1) - CO2 (A)
= 123 mol 41 mol
= 82 mol
Sehingga
F2 + F3
P
2012
=P
= 180 mol + 726,5 mol
= 906,5 mol
Neraca P:
2 0 1 2
CH4 (P)
CO2 (P)
Atau,
H2S (P)
= H2S (F2)
= 9 mol
COS (P) = 0,3% (P)
= 2,5 mol
Atau,
COS (P) = COS (F2)
= 2,5 mol
A K A D E M I S
I M T K
H2S (P)
= 786 mol
= CO2 (F2)+ CO2 (F3)
= 27 mol + 82 mol
= 109 mol
= 1% (P)
= 9 mol
F = 1000 mol
C02 = 15% = 150 mol
H2S = 5% = 50 mol
COS = 1,4% = 14 mol
CH4 = 78,6% = 786 mol
F2 = 180 mol
C02 = 15% = 27 mol
H2S = 5% = 9 mol
COS = 1,4% = 2,5 mol
CH4 = 78,6% = 141,5 mol
Sistem absorpsi
Splitter
F1 = 820 mol
C02 = 15% = 123 mol
H2S = 5% = 41 mol
COS = 1,4% = 11,5 mol
CH4 = 78,6% = 644,5 mol
mixer
A = 93,5 mol
C02 = 41 mol
H2S = 41 mol
COS = 11,5 mol
P = 906,5 mol
CO2 = 109 mol
H2S = 1% = 9 mol
COS = 0,3 % = 2,5 mol
CH4 = 786 mol
Komposisi aliran
Kompone
F1
F2
17
F3
D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
2012
n
CH4
mol
786
%
78,
mol
644,
%
78,
mol
141,
%
78,
mol
-
%
-
mol
644,
%
88,
mol
786
%
86,
H2S
50
6
5
5
41
6
5
5
9
6
5
41
43,
5
-
7
-
7
1
2,5
0,3
14
1,4
11,5
1,4
2,5
1,4
11,
CO2
150
15
123
15
27
15
5
41
4
43,
82
11,
109
12
Total
100
100
820
100
180
100
93,
8
100
726,
3
100
906,
100
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
COS
8
12,
18
D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
2012
Nomor 2
Reaksi :
3C2H5OH + 2Na2Cr2O7 + 8H2SO4 3CH3COOH + 2Cr2(SO4)3 + 2Na2SO4 + 11H2O
Skema:
Basis : 100 mol F1
2 0 1 2
F2
H2SO4
P
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
CH3COOH
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2O
F3
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
Mixer
D
CH3COOH
S
E
P
A
R
A
T
O
R
Reaktor
I M T K
F1
C2H5OH
H2SO4 (R)
A K A D E M I S
R
C2H5OH
Konversi overall sebesar 90%
H2SO4
Aliran recycle
= umpan segar C2H5OH = 100 mol
= 94% (R)
C2H5OH(R) = 6% (R)
W
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2O
= 94 mol
= 6 mol
Laju umpan segar F2 untuk H2SO4 excess 20% dan untuk Na2Cr2O7excess 10%
stoikiometrik C2H5OH
H2SO4
= 8/3 (F1)
Na2Cr2O7
= 2/3 (F1)
= 320 mol
= 73,3 mol
Untuk mencari komposisi limbah mula-mula dibutuhkan reaksi overall, yaitu reaksi yang
hanya menyangkut sistem keseluruhan dengan input berupa F1 dan F2 kemudian output
berupa D dan W. Pada reaksi overall dengan konversi 90%, didapat data sebagai berikut:
F2
H2SO4
Na2Cr2O7
D
CH3COOH
Overall sistem
90% Konversi
F1
C2H5OH
19
W
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2O
D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
73,3 mol
60 mol
13,3 mol
320 mol
240 mol
80 mol
2012
60 mol
60 mol
2 0 1 2
Sehingga:
pada D karena hanya berupaCH3COOH maka hanya terdapat CH3COOH sebanyak 90 mol.
Dan pada W terdapat :
C2H5OH w = 10 mol
Na2Cr2O7w = 13,3 mol
H2SO4w
= 80 mol
Cr2(SO4)3w = 60 mol
Na2SO4w
= 60 mol
Air w
= 330 mol
I M T K
Kemudian untuk menentukan konversi sekali jalan reaktor dibutuhkan neraca reaksi input
dan output yaitu F3 dan P. Diketahui bahwa komposisi produk reaktor yaitu CH 3COOH,
Cr2(SO4)3, Na2SO4dan air tidak berubah pada P karena tidak keempat komponen tersebut
A K A D E M I S
Reaktor
X% konversi
Komposisi P:
CH3COOH p = 90 mol
Cr2(SO4)3p
= 60 mol
Na2SO4p
Air p
P
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
CH3COOH
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2O
= 60 mol
= 330 mol
Kemudian pada F3 merupakan reaktan berupa campuran aliran dari F1, F2 dan R sehingga
komposisi pada F3:
C2H5OH F3 = C2H5OH F1 + C2H5OH R = 100 mol + 6 mol
= 106 mol
H2SO4F3
= H2SO4F2 + H2SO4R = 320 mol + 94 mol = 414 mol
Na2Cr2O7F3 = Na2Cr2O7F2
= 73,3 mol
Sehingga persamaan reaksinya:
3C2H5OH + 2Na2Cr2O7 + 8H2SO4
11H2O
Awal 106 mol
Reaksi 90 mol
73,3 mol
60 mol
414 mol
240 mol
20
60 mol
60 mol
330 mol
D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
Sisa
16 mol
13,3 mol
174 mol
2012
90 mol
60 mol
Cr2(SO4)3p
Na2SO4p
Air p
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
C2H5OH p
Na2Cr2O7p
H2SO4p
CH3COOH p
21
= 60 mol
= 60 mol
= 330 mol
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
= 0,85 = 85%
Komponen
I M T K
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
CH3COO
H
Cr2(SO4)
F2
(mol)
100
-
(mol)
320
73,3
R
(mol)
6
94
-
100
F3
(mol)
106
414
73,3
P
(mol)
16
174
13,3
D
(mol)
-
(mol)
10
80
13,3
90
90
60
60
393,3
100
593,3
60
330
743,3
90
60
330
553,3
Na2SO4
Air
Total
A K A D E M I S
F1
22
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Ujian Tengah Semester Ganjil 2009/2010 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Book
Hari/Tanggal : Senin/19 Oktober 2009
Waktu
: 90 menit
Dosen
: Ir. Yuliusman M.Sc.
Ir. Eva F. Karamah, MT.
1. Salah satu metode yang sudah sangat luas digunakan untuk pemurnian gas adalah dengan
mengabsorpsi secara selektif komponen gas yang tidak diinginkan ke dalam medium
liquid tertentu. Medium liquid selanjutnya diregenerasi dengan penanganan panas atau
2 0 1 2
kimiawi untuk melepaskan material yang diabsorpsi. Pada suatu instalasi system
pemurnian untuk menyisihkan senyawa sulfur yang dirancang untuk beroperasi pada laju
hingga 820 mol/jam, secara temporer dimasukkan umpan dengan laju 1000 mol/jam
umpan. Karena hanya 82% dari umpan yang dapat diolah, diusulkan utnuk mem-by-pass
I M T K
aliran sehingga konsentrasi H2S keluaran harus dikurangi secara signifikan supaya aliran
keluaran campuran hanya mengandung 1% H2S dan 0,3% COS (basis mol). Sistem dapat
mengabsorpsi semua COS dan satu mol CO 2 per mol H2S terabsorpsi. Hitunglah semua
aliran dalam system jika umpan mengandung 15% ( mol) CO 2, 5% H2S, dan 14,1% COS,
A K A D E M I S
sisanya CH4.
2. Dalam suatu proses hidrasi katalitik etilena menjadi etil alcohol, hanya sebagian dari
etilena terkonversi. Produk kondensasi dan diambil setiap siklus melalui converter dan gas
yang tidak terkonversi di-daur ulang. Kondensor diasumsikan dapt menyisihkan semua
alcohol dan gas-gas daur ulang mengandung 6,5% (mol) uap. Konversi etilena per pass
melalui converter adalah 4,5% . Rasio molar air terhadap etilena pada aliran umpan
menuju converter, setelah pencampuran aliran gas daur ulang dengan umpan segar adalah
0,55.
a. Buatlah skema proses yang terjadi (Gunakan notasi berikut: F=umpan segar;
F=umpan ke converter; K=umpan ke condensor; P=produk alcohol; R=daur ulang)
b. Hitunglah laju alir dan komposisi semua aliran dalam proses
c. Hitunglah rasio aliran daur ualng terhadap aliran umpan segar
Ujian Tengah Semester Ganjil 2010/2011 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Sheet
Hari/Tanggal : Kamis/28 Oktober 2010
23
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
Waktu
Dosen
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
: Jam 10.00-12.30
: Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.
Ir. Eva F. Karamah, MT.
1. TiCl4dapat dibuat dengan mereaksikan titanium dioksida (TiO2) dengan asam klorida,
dengan reaksi sebagai berikut:
TiO2+ HCl TiCl4+ H2O
TiO2tersedia dalam bentuk bijih yang mengandung 78% TiO2dan 22% inert. HCl tersedia
dalam bentuk larutan 45% berat (sisanya air). Konversi TiO 2sekali lewat reaktor adalah
75%. HCl yang digunakan berlebih 20%. TiO2murni yang tidak bereaksi didaur ulang
2 0 1 2
I M T K
2. Mineral pyrite (senyawa yang diinginkan di dalam pyrite adalah FeS 2) sering digunakan
sebagai sumber SO2untuk memproduksi larutan bubur sulfit. Batuan pyrite yang
mengandung 48% sulfur, 43% besi dan sisanya inert, dibakar sempurna melaui
A K A D E M I S
pembakaran singkat (flash combustion). Reaksi pembakaran yang terjadi adalah sebagai
berikut:
FeS2+ O2 Fe3O4 + SO2
Semua Fe membentuk Fe3O4di dalam produk padatan. Gas keluaran burner dilewatkan ke
dalam absorber yang menggunakan larutan batu kapur (CaO) sebagai penyerap SO 2, untuk
menghasilkan larutan bubur sulfit. Komposisi gas yang keluar dari absorber adalah SO 2
0,7%; O2 2,9%; N2 96,4%. Hitunglah berat (kg) udara yang disuplai ke dalam burner per
kg pyrite yang dibakar.
(Ar Fe=56, S=32, N=14, O=16)
24
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Ujian Tengah Semester Ganjil 2010/2011 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Sheet
Hari/Tanggal : Selasa/26 Oktober 2010
Waktu
: Jam 10.00-12.30
Dosen
: Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.
Ir. Eva F. Karamah, MT.
1. Reaksi etil-tetrabromida dengan bubuk seng berlangsung seperti diagram di bawah
ini. Reaksi yang terjadi adalah:
I M T K
2 0 1 2
A K A D E M I S
25
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
2 0 1 2
Formula DERET TAYLOR dari sin(x) dan cos(x), adalah (INGAT : X DALAM RADIAN!):
1 k x 2k +1
( 2 k +1 ) !
1 k x 2 k
( 2k ) !
sin ( x )=
I M T K
k=0
Pembuatan program untuk menghitung tan(x) dengan formula diatas sebenarnya merupakan
kombinasi dan sedikit rekayasa teknik pemrogaman sin(x) dan cos(x), sedimikian rupa
A K A D E M I S
Persoalan :
Lengkapi atau tulis kembali program di atas sehingga merupakan program utuh yang dapat
dieksekusi, lengkapi dengan perbandingannya terhadap hasil secara analitis!
2. BATCH-2
Formula DERET TAYLOR dari sin(x) dan cos(x), adalah (INGAT : X DALAM RADIAN!):
26
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
1 k x 2k +1
( 2 k +1 ) !
sin ( x )=
k
k=0
2k
1 x
cos ( x )=
k=0
2 0 1 2
trend
I M T K
A K A D E M I S
3. BATCH-3
1 k x 2k +1
( 2 k +1 ) !
1 k x 2 k
sin ( x )=
k=0
Perhatikan bahwa formula di atas memiliki KEMIRIPAN dalam penulisan deret Taylor yang
sesuai. Dalam hal ini, yang harus diperhatikan adalah pangkat dari x dan pembagi
(denumerator) dari formula-formula di atas
Persoalan :
Dengan menggunakan program sin(x) yang telah saudara dapatkan dalam kuliah dan
latihan program kmputernya, buatlah program cos(x) yang dimasukan, lengkap
dengan perbandingannya terhadap hasil secara analitis!
27
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
Jawaban
1. BATCH-1
Program tangen;
Uses winert;
Var
Sum1,sum2,num,den,x:extended;
2 0 1 2
Koef,I,J,K:integer;
Begin
Write(masukkan nilai sudut x=); readln(x);
I M T K
KOEF : = 1.0;
FOR I : = 1 TO K DO
BEGIN
NUM : = 1.0;
DEN : = 1.0;
KOEF : = (-1)*koef;
FOR J : = 1 TO (2*I+1) DO
BEGIN
NUM : = NUM*X ;
DEN : = DEN*J;
END;
SUM1 : = SUM1 + KOEF*NUM/DEN;
SUM2 : = SUM2 + KOEF* ( NUM/X ) / ( DEN/J )
END;
28
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
Sum,num,denum,x:extended;
pengali,I,J,ig,N:integer;
Begin
Write(masukkan nilai sudut x=); readln(x);
I M T K
BEGIN
Ig : = 2*i;
Num := 1;
Denum : = 1;
Pengali : = (-1)*pengali;
FOR J : = 1 TO ig DO
BEGIN
NUM : = NUM*X ;
Denum : = Denum*J;
END;
SUM : = SUM + pengali*(NUM/Denum);
END;
WRITELN (nilai numeris =, SUM);
WRITELN (nilai analitis = ,COS(X) );
END.
29
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
3. BATCH-3
Program cosinus;
Uses winert;
Var
Sum,num,denum,x:extended;
pengali,I,J,ig,N:integer;
Begin
2 0 1 2
FOR I : = 1 TO N DO
BEGIN
Ig : = 2*i;
Num := 1;
A K A D E M I S
Denum : = 1;
Pengali : = (-1)*pengali;
FOR J : = 1 TO ig DO
BEGIN
NUM : = NUM*X ;
Denum : = Denum*J;
END;
SUM : = SUM + pengali*(NUM/Denum);
END;
WRITELN (nilai numeris =, SUM);
WRITELN (nilai analitis = ,COS(X) );
END.
30
2012
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
I M T K
2 0 1 2
1. Hitung dan susunlah suatu matriks diagonal atas dari spal dibawah ini :
8 x1 4 x2 2 x3 6 x4
4 x1 2 x2 x 3 4 x 4
2 x 1 2 x2 5 x 3
4 x1 4 x 2 2 x 3
)( )
46
25
=
27
x4
34
4 x4
Dengan Teknik Eliminasi dari metode Eliminasi Gauss dan kemudian diikuti
dengan langkah substitusi Balik, hitunglah VEKTOR JAWABnya {x1, x2 x3,x4}
Perhatian : ada kemungkinan, perlu dilakukan penyusunan/ pemilihan PIVOT
terbesar!
A K A D E M I S
31
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
Jawaban
1. Metode Eliminasi Gauss : bentuk persamaan diubah ke dalam bentuk matriks
kemudian matriks dieliminasi menjdi matriks segitiga atas. Jalannya adalah sebagai
berikut:
2 0 1 2
8
4
2
4
4 2
2 1
2 5
4 2
6
4
1
4
8
0
b 2 b 4
0
0
1
46 b 2 2 b 1
25
1
b 3 b 1
4
27
34 b 4 1 b 1
2
] [
4
2
1 9/ 2
0
8
0
0
0
4
2 6 46
0
0 1 2
1 9/2 1/2 31/2
2
1 1 11
] [
2 6 46
1 1 11
1
b 3 b 2
2
1/2 31 /2
0 1 2
]
2 6
1 1
4 1
0 1
46
11
10
2
8
0
0
0
4
2
1
0
2x2 + x3 + x4 = 11
X2 = 3
8x1 + 4x2+ 2x3 + 6x4 = 46
X1 = 2
A K A D E M I S
I M T K
Sehingga diperoleh
8
0
0
0
4 2
2 1
0 4
0 0
] []
x1
6
1 x 2 =
1 x 3
1 x4
X4 = 2
4x3 x4 = 10
X3 = 3
46
11
10
2
32
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
2. Metode Secant
x 1=5
X2 = 4,9
=105
2 0 1 2
I M T K
xk
A K A D E M I S
4,12979626
6
3,34664577
1
0,94791528
8
1,94108736
8
1,97520692
9
1,96225703
4,9
4,9
4,12979626
6
3,34664571
1
0,94791528
8
1,94108736
8
1,97520692
9
1,96445703
1
1,96445551
Xk+1
f(xk)
2,525054202
2,234886038
2,234886038
0,849430065
-0,60021001
0,019934847
0,009169905
0,000001292
|x k+1x k| 105
|x k+1x k| 1,515 .1 06
Jadi hasil akarnya adalah 1,964455516
33
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
sebagai berikut :
Dos;
Var
K
: Integer;
Begin
For
K : = 2 to 99 do
Begin
M : = 3*Sqr(K) + 2*K 7;
Writeln (K = , K, M=, M);
End;
Readln;
Perhatikan dengan baik-baik dan seksama, kemudian jawablah dengan ringkas
I M T K
2 0 1 2
Uses
End.
A K A D E M I S
A.1.
diatas?
A.2. Jika program diatas harus dijalankan dalam WINDOWS, deklarasi apa
yangdiperlukan ?
jawaban saudara!
B.2. tuliskan dalam Turbo Pascal (for windows) yang saudara maksudkan!
C.1. Bagaimana penulisan program dan atau modifikasinya, jika program diatas
harus
digunakan
34
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
35
jika
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
C.2 Jika rentang bilangan yang dimaksud dari program di atastidak melalui
spesifik untuk bilanganK = 2 99, melainkan untuk rentang angka 2
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
berkelipatan & saja, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari program yang
ditulis pada no B.2
B.2
Uses win crt;
Var
x : boolean ;
k,a,m,s : integer;
begin
clrscr;
for k : = 2 to 99 do
begin
if k = 7 then
begin
m : = 3*sqr(k) + 2*k-7;
x : = false;
begin
s : = k mod 7;
if s = 0 then
x : = true;
end;
if x then
begin
m: = 3*sqr(k) +2*k- 7;
end;
end;
end;
readln;
end.
36
D I K TAT
UTS
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
C.1.
Usescrt;
Var
x : boolean ;
k,a,m,s : integer;
begin
clrscr;
for k : = 2 to 99 do
begin
if k = 2 then
begin
m : = 3*sqr(k) + 2*k-7;
x : = true;
for a : = 2 to (k 1) do
begin
s : = k mod a;
if s = 0 then
x : = false;
end;
if x then
begin
m: = 3*sqr(k) +2*k- 7;
end;
end;
end;
readln;
end.
C.2.
Uses crt;
Var
x : boolean ;
k,a,m,s,np : integer;
begin
clrscr;
if k = 2 then
begin
37
D I K TAT
UTS
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
m : = 3*sqr(k) + 2*k-7;
x : = true;
for a : = 2 to (k 1) do
begin
s : = k mod a;
if s = 0 then
x : = false;
end;
if x then
begin
m: = 3*sqr(k) +2*k- 7;
end;
end;
end;
readln;
end.
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
P R O G RAM
SEMESTER
38
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
Petunjuk : data-data yang diperlukan ada dalam buku, tuliskan sumber setiap data
permukaan tabung. Kalau dibiarkan, maka cairan akan menguap ke udara pada kondisi
suhu 250 C dan tekanan 1 atm. Hitunglah :
ii.
i.
Diketahui :
2. Pada suatu restoran digunakan gas LPG sebagai bahan bakar dengan komposisi C3H8 65%
dan C2H6 35%. Jika 10 mol gas LPG dibakar sempurna menggunakan udara, reaksi
diasumsikan stoikiometri (perbandingan mol N2 : O2 = 79:21)
a. Tuliskan reaksi dan gas-gas yang terdapat dalam gas buang
b. Tentukan fraksi mol pada gas buang (tidak termasuk H2O)
c. Tentukan konduktivitas masing-masing gas tersebut pada kondisi 1 atm, 250 C
39
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
PERISTIWA PERPINDAHAN
Dosen : Dr.Ir. Slamet dan Ir.Yuliusman, MSc
Hari/tgl : Rabu, 16 Desember 2009
Waktu : 150 menit
Sifat : open book
1. Nanofluida adalah campuran antara suatu fluida cair dengan nanopartikel tertentu
(partikel padatan dengan ukuran < 100 nm). Hasil riset terkini di DTK menunjukkan
bahwa nanofluida yang disintesis dari air ( = 1000 kg/m3 dan = 10-3 kg.m-1.det-1) dan
partikel TiO2 ( = 3.8 g/cm3) akan mengendap dengan waktu pengendapan yang berbeda2 0 1 2
beda, tergantung merode sintesisnya. Jika nanofluida tersebut dibuat (dalam beaker glass
setinggi 10 cm) dengan metode pengadukan mekanik, baru sekitar 2 jam sudah terjadi
pengendapan partikel TiO2. Namun jika pengadukan dilakukan secara ultrasonik (yang
dapat memecah agregat partikel) partikel TiO2tersebut dapat bertahan tanpa mengendap
I M T K
sekitar 5 hari. Dengan didukung dengan perhitungan seperlunya, buatlah analisis terhadap
hasil riset tersebut.
2. Dalam keadaan darurat, kebutuhan air di Departemen Teknik Kimia harus dapat disuplai
sendiri. Untuk keperluan tersebut, Anda diminta untuk merancang sistem perpipaan yang
A K A D E M I S
dapat mengalirkan air tanah (dengan kedalaman 25 m) ke dalam tangki air DTK yang
ketinggiannya 50 m. jarak antara sumber air tanah dengan tangki air DTK sekitar 50 m.
jika Anda diberi kebebasan untuk menentukan spesifikasi pompa, pipa, dan berbagai
aksesorisnya,
buatlah
rancangan
sistem
perpipaan
tersebut
(sketsa
beserta
perhitungannya) yang dapat mengalirkan air dengan debit minimal 100 liter/ menit.
Tuliskan berbagai asumsi yang digunakan beserta alasannya.
3. Cerobong asap suatu industri kimia mengeluarkan gas buang yang terkontaminasi oleh
amoniak (NH3) dengan konsentrasi 2.5 % volum. Untuk memenuhi baku mutu emisi gas
buang industri, maka gas dari cerobong asap tersebut harus diolah hingga konsentrasi
maksimum NH3 sebesar 200 ppm. Air murni dengan debit 100 ft3/jam digunakan sebagai
pelarut untuk menyerap gas amoniak dalam sebuah kolom absorber. Bila campuran gas
buang amoniak tersebut masuk ke dalam kolom absorber dengan debit 1000 ft 3/menit (T=
700 F dan P= 1,5 atm), tentukan kolom absorber yang harus dirancang (diameter D dan
tinggi L) jika rasio L/D =5. Diketahui keseimbangan fasa amoniak dalam fasa cair dan
gas mengikuti persamaan : yAo = (1.07).xAo dan koefisien transfer massa kxa dan kya
masing-masing 2.31 dan 4.63 lbmol/(jam.ft3)
40
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
MID TEST
PERISTIWA PERPINDAHAN
Hari/tgl : Senin, 25 Oktober 2010
Waktu : 90 menit
Sifat : open book
1. Jelaskan apa yang disebut dengan aliran TURBULEN. Berikan beberapa contoh (beserta
2 0 1 2
I M T K
2. Limbah cair dari suatu industri kimia yang memiliki densitas 1,5 gr/cm 3 dan viskositas
1,3 x 10-2 poise akan dipindahkan dari unit pengolah limbah menuju sebuah sungai yang
berjarak 3 km melalui sebuah pipa dengan diameter dalam 16 inch. Jika pompa yang
digunakan dapat menghasilkan gradien tekanan (P/L) sebesar 3 psi/ft dan limbah cair
A K A D E M I S
41
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
1. Nitrogen gas is delivered through a pipeline of 72.5 km length and 0.9 meter diameter.
The mass flowrate is 1.36 kg.mole/sec. Isothermal condition exists at 18.3 0C. Viscosity at
18.3 0C = 1.735 kg /(m.sec), molecular weight of N2 = 28. If the exit pressure is P2 = 1.77
2 0 1 2
I M T K
c. Determine Reynolds number and f (friction factor) if the inside pipe is assumed
smooth
A K A D E M I S
g. What is your suggested calculation in principle to consider the gas density right from
the start of the calculation?
2. Consider two horizontal concentric cylinders. A steady state tangential laminar flow
occurs between the two cylinders. If the outer cylinder rotates with an angular velocity
and velocity v = .r2 and the inner cylinder is at rest with r 1 and r2 are respectively radius
of inner and outer cylinder,
a. Write down all terms= 0 and develop a momentum balance.
b. Write down the boundary conditions in the system.
c. Develop v= function (r) , r = radius from the center of cylinders, from the momentum
balance (Note : the flow is driven by rotation of outer cylinder , not by pressure drop)
R1
R2
42
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
3. The initial uniform temperature of a long aluminium rod 0.203 m diameter is 38 0 C. the
rod is suddenly immersed, at time t = 0, in a medium at temperature 538 0 C. the value of
thermal diffusivity of aluminium = k / ( .Cp) = 0.196 m 2/hr and (h.rm)/k = Biot
number = 2.
a. Determine the value of abscissa of the graph.
b. Determine the temperature at the center line after 10 minutes of its immersion (0C).
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
43
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
MID TEST
PERISTIWA PERPINDAHAN
1. Jelaskan apa yang disebut dengan aliran TURBULEN. Berikan beberapa contoh (beserta
analisisnya) terhadap kejadian/aktivitas sehari-hari yang terkait dengan fenomena
perpindahan (momentum,energi, atau massa) pada aliran turbulen. Bagaimana pengaruh
bilangan tak berdimensi Re, Pr, Sc terhadap contoh-contoh fenomena di atas.
2 0 1 2
2. Letusan gunung Merapi Sleman yang terjadi beberapa waktu lalu mengakibatkan adanya
hujan abu di sekitar lokasi dengan ketinggian hingga hingga mencapai sekitar 500 m.
diketahui densitas dan viskositas udara masing-masing 1,265 kg/m 3 dan 1,983 x 10-5 kg/
I M T K
(m.s). jika partikulat abu tersebut diasumsikan berbentuk bola dengan diameter partikel
rata-rata 0,1 mm dan densitas 50 kg/m3.
a. Hitunglah dalam waktu berapa lama (jam) kira-kira hujan abu tersebut akan betul-
A K A D E M I S
betul selesai (semua partikulat abu telah mengendap atau turun di permukaan tanah)?
b. Jika ternyata hujan abu tersebut baru betul-betul berakhir setelah 24 jam, berapa kirakira ukuran partikel debu yang terkecil?
c. Tuliskan beberapa asumsi lain yang Anda gunakan dalam perhitungan di atas.
44
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
1. Fluid flows between 2 parallel vertical plates (see left figure). Assume the flow is laminar.
Therefore, the fluid flow follows Navier-Stokes equation. Boundary conditions : at x = and
x = l vy = 0. Values of vx and vz are respectively zero.
2 0 1 2
I M T K
2. Two reservoirs open at atmosphere are connected by a pipe 800 m long (see right figure).
The pipe goes over hill whose height is 6 m above the level of water in the upper reservoir.
The pipe diameter is 300 m and friction factor = 0.032. the difference in water levels in the
2 reservoirs is 12.5 m. one atmosphere = 760 mmHg = 760 x 13.6/1000 = 10.34 m of
A K A D E M I S
water. Density of water = 1000 kg/m 3. If the absolute pressure of water at the highest
position in the pipe is 1.2 m of water in order to prevent vapor formation, and the loss in
pipe bend is neglected.
Hint : apply Bernoullis equation with Fh first : points A and B ; second : ponts A and C.
45
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
Jawab :
tertentu, dan pembahasan meliputi: besar butir, tipe struktur dan adanya partikel endapan.
Struktur mikro mempengaruhi rekayasa bahan.
2 0 1 2
Atom terdiri dari inti dan electron-elektron, dimana inti atom terdiri dari proton yang
I M T K
bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral. Muatan positif inti sama dengan
jumlah elektron yang mengelilingi inti.
A K A D E M I S
Jawab :
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk dari adanya gaya atraksi elektrostatis dari ion
positif dan ion negatif. UNsur logam cenderung melepaskan electron valensinya dan
membantu ion positif. Sedangkan unsur nonlogam lebih mudah untuk mengikat electron,
sehinggah membentuk ion negatif. Contoh: gaya elektrostatik antara ion Na + dan ion Cl-.
Materi yang memiliki jenis ikatan ini tidak memiliki daya hantar listrik dan tidak
memiliki sifat ulet. Bila mengalami deformasi akan pata sepanjang bidang-bidang
tertentu.
Jawab:
46
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Polymorphy adalah dua atau lebih struktur logam Kristal dengan komposisi yang
sama. Contohnya adalah logam besi. Jika diberi perlakuan panas maka strukturnya akan
berubah dari KPR menjadi KPS. Sebaliknya jika didinginkan struktur kembali pada
keadaan semula. Hal yang paling menonjol dari polymorphy adalah adanya perubahan
berat jenis dan sifat perlakuan panas, walaupun demikian masih ada sifat-sifat lain yang
berubah.
Logam tunggal yang tidak ada perubahan jika mengalami perlakuan tersebut disebut
2 0 1 2
dengan allotrophy.
I M T K
Jawab :
Butir adalah sekumpulan partikel logam yang memiliki orientasi Kristal yang sama.
A K A D E M I S
6. Bagaimana sifat elemen Cr terhadap Fe dalam larutan padat? Dan atom apa saja yang
bersifat sama dengan elemen Cr?
Jawab :
Oleh karena ukuran atom Cr sama dengan atom Fe, maka dalam larutan padat Cr
berfungsi sebagai substitusional, yaitu atom Cr menggantikan posisi atom besi di dalam
Kristal. Elemen lain yang membentuk larutan pada yang sifatnya sama dengan Cr adalah
Mn, Ni, Mo, dan Si.
7. Diagram fasa sangat berguna bagi produsen bahan logam dan kuliah ilmu bahan. Uraikan
alasannya!
Jawab :
47
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Diagram fasa sangat berguna karena dengan menggunakan diagram fasa kita dapat
mengetahui :
Jenis-jenis fasa setimbang yang akan terjadi pada suhu dan komposisi tertentu.
Titik cair dan daerah transformasi fasa/ jumlah fasa yang terbentuk.
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
48
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
1. Gambarkan diagram fasa paduan besi karbon untuk 0% C sampai dengan 1,7%, dan
namai setiap daerah yang ada secara rinci!
2 0 1 2
Jawab :
Reaksi eutektik merupakan reaksi larutan padat alfa dan larutan padat gamma yang
I M T K
Struktur martensit merupakan struktur yang terbentuk dalam logam baja, dimana baja
A K A D E M I S
dipanaskan hingga mencapai fasa austernit kemudian didinginkan dengan cepat melalui
pencelupan ke dalam air atau media pendingin lainnya. Terbentuknya struktur martensit
dalam baja akan menambah tingkat kekuatan baja sehingga struktur ini memberikan
penghalang yang sangat kuat terhadap pergerakan dislokasi.
Jawab :
Proses ini dilakukan di atas 723C, baja menjadi austernit kemudian didinginkan
Jawab:
49
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
Logam dengan komposisi tertentu dilebur dalam sebuah tungku dan kemudian
dituang ke dalam cetakan. Untuk produk coran, cetakan yang dipakai sudah
mendekati bentuk akhir sehingga hanya memerlukan beberapa tahapan proses
pengerjaan untuk mencapai dimensi akhir. Untuk produk bukan coran (produk
mill) seperti misalnya pada pembuatan pelat atau batang (rod), logam cair
2 0 1 2
I M T K
Menghilangkan cacat
Disamping itu kemungkinan masih mengancung banyak cacat sepeti ronggarongga udara. Untuk menghilangkan cacat billet atau salb dipanaskan dahulu
A K A D E M I S
untuk beberapa lama sehingga dicapai kondisi yang lebih homogen. Suhu
pemanasan tersebut adalah pada daerah austenit. Setelah itu, dalam keadaan
panas billet atau slab itu diberi proses pembentukan yaitu pengerolan untuk
membuat pelat atau rod. Pada proses pengerolan panas terjadi perubahan fasa
dan struktur logam yang ditentukan faktor-faktor seperti: elemen pemadu,
besarnya perubahan bentuk (reduksi), suhu, dan kecepatan pengerjaan.
Meningkatkan kekuatan dengan pengerjaan dingin / strain hardening
Pada proses pengerjaan panas, kekuatan logam biasanya masih rendah. Untuk
meningkatkan kekuatan logam yang dihasilkan setelah proses pengerjaan
tersebut diperlukan proses pengerjaan dingin. Efek peningkatan kekuatan
logam akibat pengerjaan dingin dikenal sebagai pengerasan regangan (strain
hardening)
Mengombinasikan kerja panas dan kerja dingin dengan tujuan untuk memperbaiki
sifat-sifat mekanis dari logam.
50
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
6. Berikan definisi penguatan dengan penghalusan butir dalam logam dan berikan salah satu
contoh untuk proses ini.
Jawab :
Penguatan dengan penghalusan butir dalam logam merupakan jenis penguatan logam
dengan pengaturan komposisi kimia dan proses pengerjaan / perlakuan panas pada suatu
paduan logam sehingga dapat memberikan struktur yang mengandung partikel-partikel
halus di dalam Krista. Pembentukan partikel halus tersebut dapat dicapai melalui
2 0 1 2
pengubahan tingkat kelarutan dari suatu unsure atau senyawa dari suatu paduan atau
menambahkan partikel-partikel yang keras seperti oksida atau karbida ke dalam logam.
Cara yang pertama menghasilkan precipitation hardening, sedangkan cara yang kedua
A K A D E M I S
I M T K
51
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
UAS 2005/2006
2012
2 0 1 2
Ketahanan korosi kemampuan suatu bahan untuk bertahan agar tidak terkorosi
A K A D E M I S
I M T K
Biaya
Jawab:
Produk terkontaminasi .
52
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
2 0 1 2
c. Tuliskan reaksi anodik dan katodik yag terjadi pada proses korosi Zn didalam HCI
yang teraerasi. Gambarkan pula mekanisme reaksinya.
A K A D E M I S
I M T K
Jawab:
Reaksi katodik yang terjadi ada 2 yaitu :
Reduksi oksigen : O2 + 4H+ + 4e- 2H2O
Evolusi hydrogen : 2H+ + 2e- H2
2. Apa yang dimaksud dengan pasivitas logam? Jelaskan dan gambarkan kurvayang
menerangkan terjadinya fenomena ini.
Jawab:
Pasivitas logam adalah berkurangnyan reaktivitas kimia logam dan alloy pada kondisi
lingkungan tertentu, dimana lgam dan alloy teftentu menjadi inert dan bertindak seolaholah sebagai logam mulia.
Jawab:
53
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
2 0 1 2
Quenching yang lambat akan mendorong terbenknya intergranular yang lebih banyak.
I M T K
b. Jelaskan proses auto katalitik pada korosi pitting dan bagaimanapencegahan jenis
korosi ini.
A K A D E M I S
Jawab:
Proses autokatalitik pada korosi pitting yaitu sebagai berikut :
Pertama, reaksi reduksi oksigen pada permukaan suatu logam dan hal ini akan
menyebabkan secara stimulan dan propagasi reaksi oksidasi suatu logam
Dengan adanya reaksi tersebut yang menghasilkan ion H + dan OH- yangdapat
mendorong semakin cepat reaksi oksidasi logam tersebut.
54
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Merancang alat dengan system drainase yang baik, hindari design sudut-sudut dan
daerah stagnant. Hal ini untuk mencgah terjadinya penumpukan endapan di bagian
bawah alat tersebut.
2 0 1 2
ini.
fretting, yaitu :
I M T K
A K A D E M I S
4. Jika anda seorang konsultan di bidang korosi dan anda diminta untukmemberikan
pertimbangan teknis pemasangan pipa transmisi gas yang cukup besar dan panjang
disuatu lahan yang tanahnya relatif asam. Apa saja yang harus anda lakukan dan jenis
proteksi apa yang anda usulkan. Gambarkan skemanya.
Jawab:
55
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
mengkonversi arus ac, yang berasal dari sumber listrik menjadi dc.
Pipa yang dipasang dibawah tanah akan menerima arus dc dari suatu elektroda inert
yang yang juga dipasang dibawah tanah. Satu atau beberapa anoda dipasang untuk
memberikan cathodic current untuk melindungi alat dan bahan. Untuk alat yang dipasang
di bawah tanah biasanya digunakan grafit ineft sebagai anoda.
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
Jawab:
a. Jika beresiko tinggi, yaitu proses dengan tekanan tinggi, temperatur
tinggi,mudah terbakar, mudah meledak, dan beracun.
b. Jika gangguan proses dapat menyebabkan korosifitas yang tinggi.
56
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
57
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
TANGGAL 26-03-2007
2 0 1 2
Jelaskandengan rinci.
Jawab:
Penguatan logam dapat dilakukan melalui penguatan dari batas kristal karena
batas kristal dari logam adalah daerah pertemuan antara kristal, sehingga pada
I M T K
daerah tersebut letak atom-atomnya menjadi tidak teratur. Atom-atom pada batas
Kristal mempunyai mobilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan atom-atom
di dalam kristalnya. Karena itu bila terjadi deformasi plastis maka dislokasi pada
umumnya terjadi dari batas Kristal dan kemudian bergerak di dalam dan akhirnya
A K A D E M I S
berhenti pada batas kristal berikutnya. Ini berarti di samping sebagai tempat
permulaan dislokasi, batas Kristal juga berlaku sebagai penghalang dislokasi.
Maka seharusnya dipilih jenis kristal pada logam yang mempunyai kemampuan
penghalang yang baik (dapat memberikan halangan yang berarti terhadap
pergerakan dislokasi, biasanya adalah kristal majemuk).
b. Kristal yang bagaimana yangdapat dipakai?
Jawab:
Kristal yang dapat dipakai adalah kristal logam yang memiliki kemampuan
penghalang yang besar sehingga semakin besar rintangan yang terjadi maka
semakin besar energy yang diperlukan untuk menggerakkan dislokasi oleh karena
itu krital yang dapat dipakai adalah kristal majemuk agar diperoleh kekuatan yang
tinggi.
2. Reaktifitas merupakan sifat kimia daripada logam. Uraikan dengan jelas yang
termasukdalam grup diatas.
58
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
Jawab:
I M T K
2 0 1 2
secara lokal, tidak ada perubahan fasa dan tidak ada perubahan stuktur kristal.
c. Perubahan Polimorfi: Terbentuk fasa baru, tetapi tidak ada perubahan komposisi,
hanya ada pergerakan atom sedikit saja.
d. Pelarutan:Menghilangnya fasa semula dan larut dalam fasa utama dapat terjadi,
sehingga terbentuk difusi besar-besaran.
e. Reaksi Eutektoid: Pada waktu pendinginan dan pemanasan, akan pecah suatu
fasamenjadi dua fasa padat baru.
A K A D E M I S
3. Bagaimana proses fatigue terjadi dan apa saja syarat-syaratnya yang diperlukan.
Uraikan dengan rinci.
Jawab:
Kelelahan/fatigue: Ketahanan logam terhadap siklus pembebanan berulang
atau dinamis. Kelelahan mengakibatkan patah yang terlihat rapuh, tanpa deformasi
pada patahan tersebut. Kondisi yang menimbulkan terjadinya kelelahan thermal ini
karena adanya sifat muai panas dari logam. Pada saat pemanasan maka logam akan
memuai dan sebaliknya terjadi kontraksi pada saat pendinginan. Peristiwa ekspansikontraksi inilah yang menimbulkan siklus tegangan. Semakin tinggi tegangan dinamis
yang bekerja maka jurnlah siklus pembebanannya semakin kecil, begitu pula
sebaliknya.
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
4. Bagaimana pengaruh elemen Si (dalam persen) terhadap paduan dalam baja. Jika
ditinjau dari sifat fisis, kimia, dan mekanis. Uraikan dengan jelas.
Jawab:
Pengaruh elemen Si (Silisium) terhadap paduan dalam baja adalah unsur ini
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
60
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
I M T K
2 0 1 2
1. Jelaskan proses terjadinya Stress Corrosion Cracking dan Fatigue Corrosion dan
Jawab:
korosi yang timbul akibat adanya pembebanan terhadap logam. Perbedaannya terletak
pada pembebanan yang diberikan terhadap logam tersebut. Pada Stress Conosion
A K A D E M I S
Cracking, logam terkorosi akibat adanya suatu beban yang diberikan di permukaan
logam dalam waktu yang lama, sedangkan pada Fatique Corrosion, logam terkorosi
karena adanya pembebanan yang berulang-ulang di permukaan logam.
2. Sebutkan dan jelaskan cara kerja dua jenis corrosion monitoring. (10)
Jawab:
a. Sand / Erosion Monitoring : merupakan teknik yang dirancang untuk
mengukur erosi di dalam suatu aliran. Metode ini banyak digunakan pada
sistem produksi minyak dan gas dimana banyak mengandung partikulat.
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
3. Jelaskan dan buatlah gambar sketsa sistem proteksi katodik sacrifcial anode
danimpressed current. Sebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing. (30)
Jawab:
Sacrificial anode;
Kelebihan:
o Tidak perlu listrik
o Pemasangan mudah
o Tidak ada interaksi
o Overproteksi ringan
I M T K
2 0 1 2
A K A D E M I S
Kelemahan:
o Keluaran arus terbatas
o Tidak efektif bila resistivitas elektrolit tinggi
o Tak cocok untuk struktur besar yang perlu arus proteksi besar
4. Perkirakan jumlah anoda yang dibutuhkan dalanr sistem proteksi korosi menggunakan
sacrificial anode serta distribusinya. Susunan pipa yang akan diproteksi dapat dilihat
pada gambar dibawah ini. (50)
62
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Berat = 12 pon
R = 8,89 cm
L = 53,54 cm
o Lifetime = 15 tahun
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
63
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
64
2012
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
2 0 1 2
Endapan harus memiliki kelarutan yang kecil sehingga tidak banyak unsur yang
hilang ketika endapan difiltrasi
Keadaan fisik endapan harus dapat dipisahkan melalui filtrasi dan bisa dicuci dengan
mudah
I M T K
A K A D E M I S
Kelebihan: diperoleh unsur tunggal dengan kemurnian tinggi dan akurasi percobaan
tinggi
Sebagai indikator kemurnian filtrate saat endapan difiltrasi. Filtrasi yang belum murni
akan menunjukkan warna biru transparan ketika ditetesi AgNO3.
5. Apa fungsi penambahan asam pada larutan? Mengapa HCl ditambahkan pada larutan
cuplikan SO4 dan HNO3 ditambahkan pada larutan cuplikan Klorida?
65
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Untuk menciptakan suasana asam dalam larutan yang dapat mempercepat terjadinya
reaksi (sebagai katalis). Dalam hal ini, reaksi akan berlangsung optimum dalam
suasana asam.
Alasan HCl ditambahkan pada larutan cuplikan SO 4 dan HNO3ditambahkan pada
larutan cuplikan klorida utnuk menimbulkan efek ion senama pada larutan sehingga
kelarutan zat semakin kecil dan zat semakin mengendap.
2 0 1 2
6. Mengapa pada proses pengendapan, larutan cuplikan Sulfat tidak perlu diaduk seperti
larutan cuplikan Klorida?
Pada cuplikan klorida, endapan yang terbentuk berupa senyawa AgCl yang
I M T K
densitasnya lebih ringan sehingga cenderung mengapung di atas larutan. Karenanya perlu
dilakukan pengadukan agar endapan yang terbentuk bisa turun dan mengendap di dasar
gelas beaker.
A K A D E M I S
Dengan melakukan suatu pengujian melalui penambahan 1-2 tetes BaCl 2 atau AgNO3
pada larutan, jika saat penambahan BaCl2 atau AgNO3, larutan cuplikan tidak
menunjukkan adanya butiran yang masih turun ke dasar maka pengendapan dikatakan
sempurna.
9. Apa perbedaan dari suspense koloid dan suspense kristalin? Tulis perbedaannya secara
singkat dari segi sifat, fasa, ukuran, daya filtrasi, dan kemurnian.
66
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
67
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
1. Proses yang dilakukan di dalam analisis volumetri adalah titrasi. Jelaskan secara singkat
beberapa syarat yang anda ketahui agar suatu reaksi kimia dapat dipakai sebagai dasar
titrasi!
Reaksi harus berlangsung cepat, sehingga suatu titrasi dapat selesai dalam beberapa
menit. Reaksi-reaksi ion anorganik memenuhi syarat ini. Kadang-kadang reaksi
2 0 1 2
I M T K
2. Dalam analisis volumetri diadakan pengukuran volume larutan standar untuk bereaksi
sempurna dengan sejumlah zat dengan volume tertentu
A K A D E M I S
a. Mengapa larutan natrium tiosulfat yang digunakan dalam penentuan kadar Cu++
harus distandarisasi terlebih dahulu?
3. Pada percobaan titrasi kompleksiometri digunakan ligan ethylene diamine tetra acetic acid
(EDTA) sebagai larutan standar. Jelaskan secara singkat beberapa sifat ligan EDTA
sehingga sesuai untuk digunakan dalam titrasi kompleksiometri ini!
4. Jelaskan fungsi kloroform dan HCl yang digunakan dalam percobaan ini!
68
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
2 0 1 2
Terjadi kekeruhan
I M T K
Kekurangan: KMnO4 tidak stabil karena dapat mengoksidasi air, selain itu proses
A K A D E M I S
titrasi dengan Na2S2O3 memungkinkan terbentuknya sulfat akibat oksidasi tiosulfat oleh
KMnO4 sehingga mengurangi volume titran dalam larutan.
7. Tuliskan reaksi redoks yang terjadi pada percobaan penentuan kadar Cu2+ !
Titik dalam titrasi dimana jumlah zat penitrasi equivalen dengan jumlah zat yang
dititrasi
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Adalah larutan yang pH nya tetap jika ditambahkan sedikit asam / basa
2 0 1 2
e. Normalitas
A K A D E M I S
I M T K
70
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Sebagai indikator metakrom yang melepaskan ion logam pada EDTA yang
dekat titik kesetaraan.
2 0 1 2
A K A D E M I S
I M T K
a. Endpoint: suatu titik dimana penambahan titran tidak akan merubah nilai pH campuran
3. Analisalah grafik di bawah ini! ( jelaskan secara singkat setiap titik pada kuva)
71
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
5. Konsentrasi H3PO4 pada percobaan ini dapat ditentukan dengan metoda titrasi yang
dinamakan titrasi potensiometri. Bagaimana cara kerja titrasi potensiometri sehingga dapat
menentukan konsentrasi suatu larutan!
Titrasi dilakukan pada cuplikan dan beda potensial antara kedua elektroda diukur
selama titrasi, sehingga dihasilkan suatu besaran berupa pH. Titik akhir titrasi dilihat dari
perubahan potensial (dalam hal ini perubahan pH) yang tajam dan konsentrasi dihitung
dari banyaknya penitrasi yang ditambahkan.
2 0 1 2
Sebutkan mekanisme reaksi yang terjadi selama 3 tahap ionisasi H3PO4 dalam
b.
I M T K
a.
H3PO4 + OH-
H2PO4- + H2O
H2PO4- + OH-
H2PO4- + H2O
HPO42- + OH-
H2PO4- + H2O
b.
Akurasi K1 > K2 > K3. Hal ini dikarenakan nilai K1 > K2 > K3 sehingga
6. a.
percobaan ini!
A K A D E M I S
tingkat akurasi perhitungan akan mengikuti kecenderungan ini. Secara umum, kita bisa
mengetahui bahwa semakin besar nilai suatu besaran, semakin akurat nilai yang dihasilkan
percobaan karena nilai yang besar cenderung memberikan ketepatan yang lebih baik.
Disini K1 > K2 > K3 karena konsentrasi ion-ion pada tahap pertama lebih besar
dibandingkan tahap-tahap berikutnya. Akibatnya, harga konstanta kesetimbangan tahap
pertama (K1) jauh lebih besar dibandingkan tahap-tahap berikutnya.
7. Analisa grafik di bawah ini dengan menjelaskan secarA singkat setiap titik pada kurva!
72
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
SCAN
Titik A: titik awal titrasi, dimana nilai pH nyamasih berupa nilai pH larutan yang
belum dititrasi.
A K A D E M I S
I M T K
8. Jelaskan teknik pengambilan data dari dua percobaan potensiometri! Grafik apa yang
diperoleh!
sampel (H3PO4 dan H3PO4+ HCl) pada setiap penambahan volume NaOH (untuk pertama
kali titrasi, diukur pH setiap penambahan 2 ml, dan apabila kenaikan pH sudah signifikan
(>0,3) pH diukur setiap penambahan 1 ml agar hasil yang didapatkan akurat. Pengamatan
dilakukan samapi pH mendekati angka 12 karena pH meter yang digunakan adalah
elektroda gelas yang memiliki kondisi optimum pada pH 2-12.
Grafik yang diperoleh adalah grafik pH larutan vs volume larutan NaOH yang
ditambahkan. Dalam pengolahan datanya, untuk mendapatkan nilai k1, k2, dan k3
digunakan metode konstruksi.
73
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
9. Apa fungsi pengadukan dan sebutkan alasan mengapa pengadukan H3PO4 menggunakan
magnit stirer tidak boleh terlalu kencang!
Fungsi pengadukan adalah agar larutan menjadi homogen dan untuk meningkatkan
energi kinetik molekul sehingga tumbukan yang terjadi juga semakin banyak dan reaksi
juga semakin cepat. Selain itu, magnet stirror disini juga untuk memastikan bahwa
distribusi larutan dalam penitran (NaOH) harus tersebar secara merata dalam sampel.
Penggunaan magnet stirror tidak boleh terlalu kencang karena akan menyebabkan
2 0 1 2
I M T K
A K A D E M I S
Dimana hasil pengukuran tidak terdapat zat-zat pengotor yang dapat menghambat dalam
proses pengukuran.
larutan buffer dapat mempertahankan pH larutan walaupun ditambahkan asam atau basa.
Hal ini dilakukan agar nilai pH yang terbaca pada pH meter sesuai dengan nilai ph larutan
yang mau diukur sehingga data-data percobaan yang diperoleh menjadi lebih akurat.
Modul 4 (Spektrofotometri)
Diketahui nilai absorbansi dan transmitansi dari suatu zat adalah sebagai
berikut:
74
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
SCAN
2 0 1 2
A K A D E M I S
I M T K
Sebenarnya soal ini dapat diselesaikan dengan banyak cara, salah satunya adalah
interpolasi polar.
Untuk X:
semakin besar konsentrasi Cr(III) dan Co(II) maka transmitansinya semakin kecil.
Dari data transmitansi X, nilainya ada diantara transmitansi pada konsentrasi Cr(III)
0,02 dan 0,03. Ambil salah satu data saja kemudian diinterpolasi. Misal 43 yang
berada diantara 34,8 dan 49,6.
4334,8
49,634,8
Untuk Y:
Y 0,03
0,020,03
Co(II) 0,1128 dan 0,0752. Ambil salah satu data saja kemudian diinterpolasi. Misal
91,2 yang bersedia diantara 89,1 dan 92,3.
91,289,1
92,389,1
X = 0,088125
Y 0,1128
0,07520,1128
75
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
2. Jelaskan hasil yang anda dapatkan (maksimal 5 baris lebih satu baris nilai akan
dikurangi!
Ada banyak hal yang dapat Anda jelaskan dari hasil yang telah Anda dapat, salah
2 0 1 2
3. Berapa panjang gelombang ideal untuk kurva spektra absorbansi vs panjang gelombang
I M T K
A K A D E M I S
SCAN
76
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
4. Di bawah ini terdapat data log % transmitansi dari beragam panjang gelombang terhadap
konsentrasi komponen A. Dengan menggunakan kurva di atas, pilih salah satu panjang
gelombang ideal dan hitung konsentrasi unknown menggunakan hukum Lambert-Beer
berdasarkan panjang gelombang tersebut.
2 0 1 2
SCAN
A K A D E M I S
I M T K
(lihat modul)
6. Jelaskan teknik pengambilan data dari 2 percobaan spektofotometri dan grafik apa yang
Anda peroleh?
7. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Penyimpangan Hukum Lambert Beer dan
terangkan (bukan menyebutkan) mengapa penyimpangan itu harus terjadi?
8. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 hal yang harus diperhatikan ketika akan mengukur
absorbansi sampel dengan spektofotometer!
77
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
2 0 1 2
2. Sebutkan tiga titrasi yang dilakukan pada percobaan konduktometri, jelaskan fenomena
yang terjadi dan pengaruhnya dengan konduksi ion! Jelaskan dengan grafik!
A K A D E M I S
I M T K
Pada titrasi ini konduktansi larutan akan berkurang akibat penetralan yang
dilakukan ion OH- terhadap ion H+. Konduktansi larutan akan berkurang hingga
tercapai suatu nilai tertentu dimana konduktansinya tidak akan berkurang lagi
namun akan bertambah. Hal ini diakibatkan oleh campuran yang memiliki ion OH berlebih. Perlu diketahui ion H+ dari larutan asam kuat dan ion OH- dari larutan
78
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
basa kuat merupakan ion yang mobilitasnya tinggi. Karena kedua ion tersebut
memiliki mobilitas yang tinggi, maka kedua ion tersebut memiliki konduktivitas
yang tinggi pula.
Titrasi asam lemah oleh basa kuat
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
Sama halnya dengan titrasi awal, hanya saja larutan asam yang digunakan
merupakan larutan asam lemah. Ion H+ yang berasal dari larutan asam lemah
merupakan ion dengan mobilitas lebih rendah daripada ion H+ yang berasal dari
larutan asam kuat. Oleh sebab itu, slop kemiringan penurunan konduktansinya
lebih curam daripada titrasi asam kuat oleh basa kuat. Akan tetapi, slop kenaikan
konduktansinya sama dengan titrasi asam kuat oleh basa kuat.
Titrasi basa kuat oleh asam lemah
SCAN
79
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
Pada titrasi ini, awalnya sama dengan kedua titrasi sebelumnya. Akan tetapi
hingga diperoleh suatu titik dimana nilai konduktansinya tidak akan kembali
meningkat maupun tidak akan berkurang (konstan). Kekonstanan ini diakibatkan
terbentuknya larutan buffer.
2 0 1 2
I M T K
Konduktansi adalah kemampuan suatu ion atau substansi untuk menghantarkan listrik.
Faktor yang mempengaruhi konduktansi: sifat pelarut, misalnya viskositas, jumlah zat
yang akan diukur konsentrasinya, komposisi larutan.
A K A D E M I S
Persamaan : L = LiZi
4. Gambarkan dan jelaskan perbedaan kurva titrasi asam kuat dengan basa kuat dan asam
lemah dengan basa kuat! Mengapa kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat berbeda
dengan kurva titrasi basa kuat oleh asam lemah? (40)
SCAN
SCAN
80
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
Kedua kurva ini berbeda derajat ionisasi asam yang dititrasi berbeda dimana pada
asam kuat alfa = 1, pada asam lemah alfa < 1. Karena alfa < 1, pada asam lemah ionisasi
yang terjadi tidak sempurna dimana jumlah ion H+ yag dihasilkan memiliki mobilitas
yang lebih rendah dan lebih sedikit. Dengan demikian, NaOH yang dibutuhkan lebih
2 0 1 2
sedikit, dan titik akhir titrasi lebih cepat dicapai (titik terendah).
Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat berbeda dengan kurva titrasi basa kuat oleh
asam lemah karena pada titrasi basa kuat oleh asam lemah setelah penambahan volume
I M T K
titran tertentu, akan dihasilkan larutan buffer yang terdiri dari asam lemah dan basa
konjugasinya.
5. Bagaimana pengaruh pengenceran terhadap konduktansi yang dibaca pada alat? Mengapa
A K A D E M I S
Pengenceran akan membuat nilai konduktansi yang terbaca menjadi lebih kecil
analit. Dimana dalam larutan encer, akan terjadi ionisasi sehingga ion-ion bersifat
independen satu sama lain dan untuk meminimalisasi faktor koreksi.
6. Jelaskan prinsip kerja dari metode Lowry dalam menentukan konsentrasi protein!
pembentukan suatu ikatan tembaga-protein kompleks pada suasana alkaline (pH 10-10,5).
Reaksi antara ion Cu2+ dengan protein kompleks (mengandung empat ikatan peptida) akan
membentuk tetradentate Cu+ kompleks. Ion Cu+ pada tetradentate Cu+ kompleks dan
kelompok radikal dari tyrosine, trytophan dan cystein bereaksi dengan reagen folin-phenol
sehingga
terjadi
reduksi
phosphomolybdic/phosphotungstuc
81
acid
menjadi
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
2 0 1 2
Masalah mendasar pada metode ini adalah pembentukan warna tergantung pada
kealamian protein dimana tidak semua protein memberikan intensitas warna yang sama.
Masalah ini timbul karena digunakan detergen non-ionik dan kationik (yang pada
I M T K
dengan adanya 0,5% sodium dodecysulfate pada reagen alkali yang mencegah
pH range metode Lowry sangat sempit sehingga digunakan volume sampel yang sangat
A K A D E M I S
Terdapat beberapa zat / senyawa yang dapat mengganggu prosedur Lowry, yaitu
turunan asam amino, beberapa buffer, obat-obatan, lipid, gula, garam, asam nukleat, ion
NH4+, buffer zwitterionic, senyawa thiol, buffer non-ionik, dan reagen sulphydryl.
Metode Lowry terkenal dengan defisiensinya. Contoh, reagen alkaline copper tidak
stabil dan membutuhkan preparasi harian dengan prosedur multi-step ayng intensif.
82
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
Kolom kromatografi: ada beberapa tipe kolom yaitu, packed, open tubular, wallcoated-open-tubular.
Kegunaannya
adalah
untuk
melakukan
kromatografi
2 0 1 2
2. Jika diketahui:
I M T K
SCAN
A K A D E M I S
SCAN
3. Informasi apa saja yang dapat diketahui dari kromatogram pada soal no 1 diatas?
83
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
4. Hal-hal apa sajakah yang perlu diperhatikan saat praktikum Gas Chromatography (GC)
agar diperoleh hasil yang baik?
1. Jelaskan dengan singkat prinsip kerja pada kromatografi kolom dan TLC!
2 0 1 2
Kromatografi
kolom:
kromatografi
(pemisahan
kompone-kompone
sampel)
berdasarkan polaritas sampel dengan cara mengelusi sampel dengan pelarut yang
kepolarannya dinaikkan.
I M T K
2. Sebutkan dan jelaskan hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi hasil pemisahan dengan
kromatografi kolom dan TLC!
A K A D E M I S
Polaritas sampel
Polaritas pelarut
Adanya udara di dalam kolom yang digunakan pada kromatografi kolom
---penyusun: cek lagi dong--
3. Apa yang anda ketahui tentang kromatografi kolom, TLC, dan bagaimana prinsip
kerjanya?
suatu kolom dengan fase diam yang berada di dalam kolom dan fasa gerak yang dialirkan
sepanjang tabung. Prinsip kerja kromatografi kolom: pemisahan berdasarkan polaritas
sampel dengan cara mengelusi sampel dengan pelarut yang kepolaran dinaikkan.
Prinsip kerja TLC: pemisahan tiap-tiap sampel hasil dari kromatografi kolom
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
85
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
Closed Book
Waktu: 75 menit
Catatan:
2012
o Kerjakan jawaban untuk setiap modul pada lembaran jawaban yang berbeda.
2 0 1 2
o Tulislah nama dan NPM Anda di bagian atas lembaran jawaban setiap modul.
o Kerjakanlah 5 dari 6 modul yang tersedia.
I M T K
Modul 1
1. Klasifikasikanlah Hidrokarbon berdasarkan jenis ikatannya! Jelaskan dan sebutkan
contohnya!
a) Ikatan tunggal atau jenuh yaitu suatu hidrokarbon yang jumlah hidrogen yang terikat
A K A D E M I S
pada karbonnya sudah maksimal. Hal ini terjadi bila atom terikat satu sama lain
dengan ikatan tunggal atau ikatan sigma (). Contohnya etana
b) Ikatan rangkap atau tak jenuh yaitu suatu hidrokarbon yang memiliki jumlah hidrogen
yang terikat lebih sedikit daripada jumlah maksimal yang mampu diikatnya. Senyawa
jenis ini dipastikan memiliki ikatan rangkap sehingga jumlah ikatan kovalen pada tiap
atom karbon sebanyak empat. Ikatan rangkap dua terdiri dari sebuah ikatan dan
sebuah ikatan pi () sedangkan ikatan rangkap tiga memiliki sebuah ikatan dan dua
buah ikatan . Contohnya etilen dan asetilen.
Modul 2
1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan alkohol dalam air!
a) Panjang rantai
86
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Alkohol yang memiliki rantai panjang berarti memiliki atom C yang lebih
banyak sehingga pengaruh gugus OH akan lebih sedikit dan sifat polarnya
lebih rendah sehingga semakin panjang rantai karbon suatu alkohol, maka
kelarutannya dalam air akan semakin rendah.
b) Percabangan
Alkohol dengan rantai utama pendek akan lebih mudah larut didalam air
karena gugus OH-nya akan memberikan kontribusi yang lebih besar
2 0 1 2
c) Berat Molekul
Alkohol yang memiliki atom C lebih banyak berarti memiliki berat molekul
I M T K
lebih tinggi sehingga pengaruh gugus OH akan lebih sedikit dan sifat
polarnya lebih rendah shingga semakin besar berat molekul alkohol maka
kelarutannya dalam air akan semakin rendah.
A K A D E M I S
Modul 3
1. Manakah yang lebih jenuh, minyak crisco atau minyak biji bunga matahari? Bagaimana
cara membuktikannya?
Yang lebih jenuh adalah minyak biji bunga matahari dan untuk membuktikannya
menggunakan indikator bromin yang berfungsi sebagai zat adisi yang dapat memutuskan
ikatan rangkap dari tiap trigliserida. Maka dengan penambahan bromin ke kedua sampel
tersebut, semakin banyak penambahan bromin akan menunjukkan semakin banyak ikatan
87
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
rangkapnya sehingga bersifat lebih tak jenuh, dan sebaliknya. Pada percobaan didapat
hasil untuk crisco 65 tetes bromin dan minyak biji bunga matahari 25 tetes bromin.
kotoran yang umumnya bersifat nonpolar (umunya minyak, dll) dapat diangkat oleh sifat
ketidakpolaran rantai hidrokarbon dari sabun/deterjen dan juga dapat dibilas dengan air
karena juga dapat tersuspensi dengan baik melalui ujung anionnya sehingga tiap ujung
anionnya mengelompok membentuk misel atau segerombolan ion yang menghadap ke air.
I M T K
Modul 4
1. Jika diketahui besar absorbansi pada panjang gelombang 663 nm sebesar 0.802,
A K A D E M I S
berapakah konsentrasi clorophyl pada daun? Diketahui volume aseton 80% sebanyak 48
ml dan massa daun kering sebanyak 1.2 gram.
Jawab:
C chl
0.978
=
=20.4 21
Volum aseton 80 0.048
88
A663 nm
0.802
=
=0.978
0.80204 0.80204
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
2. Jelaskan:
o Apa perbedaan antara klorofil dan karotenoid?
A K A D E M I S
I M T K
Modul 5
1. Jelaskan prinsip penentuan kandungan protein dengan metode Lowry dan satu metode
lainnya! (sebutkan reaksi yang terjadi pada tiap metode).
Pada percobaan ini prinsip dasar penentuan kandungan proteinnya menggunakan
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
2 0 1 2
Modul 6
A K A D E M I S
I M T K
Nilai Asam=
BM KOH ( 56.11 ) x T x N
W
Keterangan:
N = normalitas KOH
2. Tuliskan reaksi penentuan bilangan asam (sesuai prosedur percobaan yang Anda
lakukan)!
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
memberikan rasa bersambun dalam minyak, serta tidak baik jika dikonsumsi terlalu
banyak oleh manusia. Selain itu, nilai asam juga menyatakan kecenderungan minyak
tersebut untuk menjadi tengik sehingga semakin tinggi nilai asamnya, akan semakin
tinggi kemungkinan minyak tersebut lebih cepat tengik. Minyak yang nilai asamnya lebih
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
91
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
Waktu: 60 menit
2012
2 0 1 2
Modul 1 (Hidrokarbon)
beberapa senyawa, baik senyawa polar atau nonpolar, Salah satu dari senyawa yang
dicampurkan dengan hidrokarbon pada percobaan ini adalah 1-butanol atau ethanol yang
bersifat polar. Seperti yang kita ketahui, senyawa polar tidak larut dengan senyawa yang
bersifat polar. Akan tetapi, pada percobaan ini, 1-butanol atau ethanol melarut dengan
A K A D E M I S
sampel hidrokarbon nonpolar yang digunakan pada percobaan ini, mengapa? Jelaskan!
Hal ini dikarenakan adanya gaya London (gaya tarik-menarik antar molekul yang
merupakan bagian dari ikatan Van der Waals) yang terjadi pada molekul non polar. Jadi,
dua molekul nonpolar di mana muatau positif atau negatif tersebar acak di permukaannya
sehingga akan memolar secara semu. Hasilnya, terbentuk ikatan yang amat lemah.
2. Pada percobaan ini, hidrokarbon jenuh, tak jenuh, dan aromatik digunakan sebagai
sampel. Untuk menguji kelarutan serta pengaruh ikatan yang dimiliki oleh hidrokarbon,
beberapa reaksi dilakukan dalam percobaan ini. Sebutkan hasil pengamatan dari
hidrokarbon jenuh, tak jenuh, dan aromatik dengan perlakuan sebagai berikut: (pilih 2
dari 4 perlakuan, point a wajib, dan tuliskan reaksinya jika terjadi reaksi)
a) Dilarutkan dengan air, butanol, dan ligroin
Hidrokarbon jenuh:
92
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
2 0 1 2
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Hidrokarbon aromatik:
Jadi, hidrokarbon jenuh, tak jenuh, dan aromatik bersifat nonpolar karena larut
dengan baik pada larutan nonpolar (1-butanol dan ligroin) dan tidak larut pada larutan
I M T K
polar (air).
A K A D E M I S
3. Sebutkan dan jelaskan fungsi dari bahan-bahan di bawah ini (pilih 3 dari 4 bahan)
a) Paku payung
b) Kertas lakmus biru
c) Karbon tetraklorida (CCl4)
d) CaC2 (kalsium karbida)
93
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
Pengajar : Elsa Krisanti Mulia, Ph.D, Ir. Dianursanti, MT dan Dr. Heri
H., Meng
2 0 1 2
I M T K
A K A D E M I S
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
I M T K
2 0 1 2
A K A D E M I S
dilengkai dengan electron capture detector (EC). Data berupa luas area puncak
akan digunakan sebagai kuantitas senyawa yang terdeteksi, yang juga terdapat
dalam sampel.
Hexac
Pentachloro
hlorob
benzene
hexachlorobenzene
enzen
(mL)
(Unit luas)
(mL)
0.1
0.2
1.9
1.8
95
125.5
251.0
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
0.3
0.4
0.5
KIMIA
2012
1.7
1.6
1.5
376.5
502.5
627.5
Dengan cara yang sama seperti sampel standar, dari hasil injeksi 5 L sampel air
minum diperoleh puncak pada 3.4 menit dengan luas puncak senilai 309.56 unit luas
Pada salah satu campuran standar hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene yang
digunakan menunjukkan data sbb: lebar dasar puncak pada hexachlorobenzene dan
pentachlorobenzene berturut-turut adalah 2.45 menit dan 3.85 menit.
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
5. panjang kolom pada resolusi kolom yang optimal untuk pemisahan puncak
(resolusi terbaik)
7. Apa yang terjadi pada efisiensi kolom bila hal berikut terjadi :
96
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
Jawaban
1.
Senyawa tersebut adalah senyawa aromatik yang tidak memiliki gugus OH,
memiliki gugus karbonil (C=O) dan aldehid C(=O)-H, data tersebut
diperoleh dari spektrum IR.
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
a: 1 singlet
karena tidak ada yang berdekatan (sebuah proton yang tak memiliki proton
tetangga).
b:4 kwartet
c:3 singlet
97
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
2 0 1 2
diperoleh dari MS, karena senyawa tersebut cocok dengan data yang diperoleh
dari spektrum IR dan sesuai dengan data yang diperoleh dari pembacaan
spektrum NMR.
I M T K
B.
mempelajari reaksi balik yang tidak dapat diikuti dengan metode kinetika klasik.
Pada spektrum NMR suatu senyawa dapat dibuat secara langsung dari senyawa
A K A D E M I S
Pada spektroskopi NMR kita dapat mengetahui jumlah, sifat dan lingkungan
Spektrum NMR hanya dapat digunakan untuk menentukan struktur senyawa yang
telah diketahui.
2.a.
98
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
STUDI
TEKNIK
KIMIA
Volume
Hexacholorobenze
ne (ml)
1.9
1.8
luas puncak.
% volume
hexachlorobene
ne
a
s
P
u
A K A D E M I S
Luas Puncak
Hexachlorobenze
ne (unit luas)
125.5
251.0
0.3
1.7
376.5
0.4
1.6
502.5
0.5
1.5
627.5
Dibuat kurva kalibrasi antara % volume antara hexachlorobenzene dengan
I M T K
2 0 1 2
Volume
Pentachlorobenze
ne (ml)
0.1
0.2
2012
Diket :
SEMESTER
n
c
a
k
1
2
5
.
10
5
2
5
1
.
15
0
3
7
6
99
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
.
20
5
5
0
2
.
25
5
6
2
2 0 1 2
7
.
5
A K A D E M I S
I M T K
100
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
3
KIMIA
2012
A K A D E M I S
I M T K
2 0 1 2
y= 25,1 x
309,56=25,1 x
x=12,33
D I K TAT
UTS
P R O G RAM
SEMESTER
STUDI
TEKNIK
KIMIA
2012
b. Diketahui :
1:Hexachlorobenzene
2: Pentachlorobenzene
W1 : 2,45 menit.
2 0 1 2
Rs =
2 ( t R 2t R 1 )
w 1+ w 2
2 ( 7.83.4 )
=1.4
2.45+3.85
Diketahui :
1: Hexachlorobenzene
2: Pentachlorobenzene
W1 : 2,45 menit.
I M T K
menghitung N:
t
N=16 R
w
( )
A K A D E M I S
t R1 2
3.4 2
N=16
=16
=30.8138
w1
2.45
t R2
7.8 2
N=16
=16
=6567166
w2
3.85
( ) ( )
( ) ( )
2
Jawab :
Diketahui :
L(pjg kolom)=25 m
N= 49 piringan.
102
H=
L 25
= =0,51 m
N 49
e. Panjang kolom pada resolusi kolom yang optimal untuk pemisahan puncak
(resolusi terbaik) = Rs = 1,5.
Rs1 = 1,4
RS2 = 1,5
N1 = 49
Dari persamaan :
'
( )( )
1
1
Rs = N
4
k
k +1
Sehingga,
Rs1 N1
=
Rs2 N2
1.4
7
=
1.5 N 2
0.93=
N 2=56.6=57 piringan
7
N2
H=L/N
Diketahui :
A: kondisi awal
16 R
( t R ) B= s
B : setelah terkhlorinasi
( )(
'
1+ k B
k 'B
N=t
2
R
N B =77
66 ( 7,8 )
=
77 ( t R )2
t R=8,4 menit
Apabila laju alir fasa gerak ditingkatkan maka efisiensi kolom akan
meningkat, hal ini dikarenakan kepolaran akan semakin kecil. Dengan fasa
diam, maka rantai hidrokarbon semakin panjang dan waktu retensi semakin
kecil.
1. Anda mendapat tugas untuk merancang suatu sel elektrokimia. Di lab anda menggunakan
satu gelas kimia, voltmeter yang dihubungkan ke elektroda perak, elektrode platina
dengan kawat tembaga. Gelas kimia anda isi dengan larutan HCl dan garam AgCl
berlebih, sehingga terdapat sejumlah padatan AgCl yang tidak terlarut di dasar gelas,
serta dialiri dengan gas Hidrogen. Pada keadaan awal anda menggunakan konsentrasi
HCl sebesar 1 M dan hidrogen bertekanan 1 atm. Anda memastikan bahwa larutan
elektrolit HCl telah jenuh oleh AgCl dengan melihat adanya endapan AgCl di dasar
gelas. Bagaimana anda menentukan :
a. Bagaimana anda menjelaskan kedua reaksi setengah yang terjadi pada masingmasing elektroda di sel tersebut? (karena konsentrasi ion Ag dalam larutan
kecil, reaksi hidrogen dengan ion Ag dianggap tidak signifikan). Diketahui
Ksp AgCl adalah 1.82 x 10-10
b. Karena sel ini adalah sel galvanik, elektroda mana yang menjadi anoda dan
katoda? Berapa besarnya potensial sel yang akan terukur pada voltmeter pada
kondisi awal ini?
c. Pada kondisi berikutnya, anda mengganti larutan dalam gelas kimia dengan
larutan HCl 0.25 M dan tekanan hidrogen yang dialirkan menjadi 1.25 atm.
Dapatkah anda memperkirakan besarnya potensial sel yang akan terbaca pada
voltmeter?
2. Untuk suatu sel elektrokimia dengan menggunakan penulisan sebagai berikut :
a. Elektroda mana yang berfungsi sebagai katoda dan anoda serta bagaimana anda
menentukan potensial sel standar pada suhu 298 K?
b. Bila anda gunakan konsentrasi ion H+ sebesar 0.01 M, berapa potensial selnya? Jenis
sel elektrokimia apa bila dilihat dari besaran potensial selnya?
c. Berapa nilai potensial sel pada saat tercapai kesetimbangan kimia? Dapatkah anda
menentukan nilai tetapan kesetimbangan pada kondisi tersebut?
3. Anda mendapat tugas menganalisis kandungan ion nitrat dari sampel air sungai. Anda
melakukan analisis potensiometri langsung menggunakan larutan standar nitrat dengan
berbagai konsentrasi dari 50-300ppm, sehingga diperoleh kurva kalibrasi dengan
kemiringan sebesar -59.4 mV. Agar memperoleh hasil yang lebih teliti, anda melakukan
teknik adisi standar. Sewaktu 100 mL larutan sampel anda ukur potensialnya terbaca nilai
sebesar 80.3 mV. Kemudian pada sel yang sama anda masukkan larutan standar sebanyak
0.9 mL dengan konsentrasi 300 ppm dan terukur potensial sebesar 59.7 mV.
a. Bagaimana anda menetapkan kandungan nitrat dalam sampel air tersebut dengan
teknik adisi standar?
b. Menurut anda apakah air sungai tersebut telah tercemar nitrat dan apakah masih
layak untuk diminum?
c. Jelaskan mengapa perlu dilakukan pengukuran larutan standar untuk membuat kurva
kalibrasi?
d. Mengapa pada analisis ion nitrat dengan potensiometri langsung digunakan larutan
(NH4)2SO4 sebagai larutan TISAB?
e. Apa keuntungan penggunaan elektroda indikator ISE berbentuk membran untuk
pengukuran ion?
Jawaban
1. Diket
: elektrode inert : Pt
Konsentrasi HCl : 1M
Tekanan H+ : 1 atm
a. Tanya asisten
b. Karena merupakan sel galvanik, dimana reaksi harus berlangsung spontan tanpa
sumber tenaga dari luar maka Esel harus postif. Untuk mendapatkan E sel yang positif,
reaksi Ag + Cl- AgCl + e- haris dinalik menjadi realsi reduksi sehingga E sel menjadi
+0,22. Alasan mengapa yang mengalami reduksi AgCl sebab potensial reduksi standar
dari H+ adalah nol sehingga arah reaksi tidak memberikan pengaruh terhadap
perhitungan potensial sel. Karena AgCl yang mengalami reduksi, maka AgCl
merupakan katode dan H+ sebagai anode.
Katode : AgCl + e- Ag + Cl- E0 = +0,22V x2
Anode : H2
2H+ + 2e- E0 = 0
x1
Katode :
c. HCl
2ClAnode :
E0 = +0,22V x2
H2
2H+ + 2e-
E0 = 0
2AgCl(s) + H2(g) 2Ag(s) + 2H+(aq) + 2Cl-(aq)
0,25M
H+
+
0,25 M
0,0592
log K
n
+
H
Cl2
0 0,0592
Esel =E +
log
2
Esel =E0 +
Cl0,25M
+
0
E = +0,22V
0,25
2
[0,25]2
0,0592
Esel =0,22+
log
2
Esel = 0,294V
2. Tanya asisten
2Ag++Cu== 2Ag+Cu2+
2. Anda mendapat tugas untuk menganalisis kandungan ion Cu dari sampel air sungai.
Anda melakukan analisis potensiometri langsung menggunakan elktroda selektif ion
tembaga dengan berbagai konsentrasi dari 50-300 ppm, sehingga diperoleh kurva
kalibrasi dengan kemiringan sebesar -59.4 mV. Agar memperoleh hasil yang lebih teliti,
anda melakukan teknik adisi standar. Sewaktu 100 mL larutan sampel anda ukur
potensialnya terbaca nilai sebesar 80.3 mV. Kemudian pada sel yang sama anda
masukkan larutan standar sebanyak 0.9 mL dengan konsentrasi 300 ppm dan terukur
potensial sebesar 59.7 mV.
a. Bagaimana anda menetapkan kandungan ion Cu dalam sampel air tersebut dengan
teknik adisi standar?(15%)
b. Menurut anda apakah air sungai tersebut telah tercemar ion Cu dan apakah masih
layak untuk diminum?(5%)
c. Jelaskan mengapa perlu dilakukan pengukuran larutan standar untuk membuat kurva
kalibrasi?(12%)
d. Mengapa pada analisis ion Cu dengan potensiometri langsung digunakan larutan
Na2HPO4 dan KH2PO4 sebagai larutan TISAB?(10%)
3. Anda sedang mendapat tugas untuk mempelajari pencegahan korosi menggunakan cara
proteksi katodik. Anda tertarik dengan menggunakan batang magnesium sebagai anoda
sehingga pipa besi yang diamati dapat dicegah mengalami korosi.
a. Mengapa magnesium dapat digunakan sebagai lgam pencegahan korosi untuk logam
besi?(10%)
b. Bagaimana rancangan proteksi katodik besi dengan batang magnesium?(10%)
c. Reaksi apakah yang terjadi pada anoda dan katoda?(5%)
+
Ag
2+
Cu
1. a.
0.0592
1
2+=
log
2
+E0 Cu
E0 Ag
b.
2+
2+
Cu
+
Ag
2+
Cu
+
Ag
log K=log
log K=15.61
K=4.1 1015
2+
Cu
+
Ag
[ Ag NO 3 ][ )
Jawaban
2+
Cu
+
Ag
0.05 [ )
2+
Cu
+
Ag
2+
Cu
2+
Cu
+
Ag
K=
2. a.
+
Ag
0.025 M
15
4.1 10 =
+
Ag
Cs
Cu=
10
Vs
( Vu+Vs
)
Es Eu
slope
Vu
Vu+Vs
300 ppm
=
10
59.7803
59.4
0.9 mL
( 100.9
mL )
100 mL
100.9 mL
2.676 ppm
( 2.222 )( 0.991 )
Cu=
Cu=2.174 ppm
b.
c. Pembuatan kurva kalibrasi bertujuan untuk mendapatkan slope grafik linear yang
kemudian dipakai dalam perhitungan konsentrasi sampel. Kurva kalibrasi dipakai dalam
perhitungan konsentrasi sampel. Kurva kalibrasi dipakai untuk memudahkan mencari
konsentrasi sampel yang jumlahnya sedikit. Data yang dipakai untuk membuat grafik
tersebut ialah data konsentrasi, namun karena jumlahnya sedikit, pengukuran ion akan
sulit dilakukan Maka perlu dibuat larutan yang kandungannya sama dengan larutan ion
yang diuji. Larutan inilah yang disebut larutan standar. Dalam larutan standar itu,
dimasukkan ion yang diuji dalam berbagai konsentrasi sehingga didapat data potensial
sel. Data potensial sel dan log konsentrasi diplotkan untuk mendapatkan kurva kalibrasi.
Pengubahan potensial sel menjadi konsentrasi ion beresiko karena tidak adanya
hubungan linear antara keduanya. Maka disiapkan larutan standar yang ditambahkan
sampel dengan konsentrasi bervariasi. Potensial sel terukur dapat diplotkan terhadap
bermacam-macam konsentrasi larutan standar untuk menghasilkan data kurva kalibrasi.
d. TISAB adalah reagen yang ditambahkan ke larutan standar dan sampel untuk
menyamakan koefisien aktivitas antara standar dan sampel sehingga kekuatan ionnya
konstan. Fungsi penambahan TISAB adalah menjaga ion Cu tidak berikatan dengan
ion lain sehingga kekuatan ionnya konstan dan tidak terjadi perubahan pH yang
signifikan yang dapat mengganggu pengamatan. Tujuan menjaga kekuatan ion
konstan agar saat dibuat kurva kalibrasi pada metode potensial langsung, grafiknya
cenderung linier sehingga kemiringannya dapat ditentukan.
3. a. Dalam deret volta, Mg berada pada posisi kiri Fe sehingga potensial reduksi Mg lebih
kecil
b.
anoda dan pipa besi bertindak sebagai katoda. Pipa besi yang diproteksi, dialiri
arus listrik melalui anoda.
c.
Mg(s) Mg2+ + 2 e-
Bila digabungkan:
Anoda:
Katoda Fe(+):
Pengajar : Elsa Krisanti Mulia, Ph.D, Ir. Dianursanti, MT dan Dr. Heri
H.,Meng
Dua spektrum IR di bawah ini (A dan B) berasal dari dua senyawa yaitu etil
etanoat dan etanol.Tentukan spektrum IR yang sesuai untuk masing-masing
senyawa dengan memberikan penjelasan untuk setiap puncak absorpsi
karakteristik dari senyawa tersebut.
(A)
(B)
For Cu atoms, the first excited state is reached by absorption of light with
=324.7 nm. The energy difference between the ground state and the excited
state depends on the electronic structure of each different atom. Each energy
difference can be observed when light is absorbed by an atom in its Ground
State and formas an Excited State.
a. How do you determine the energy difference in Cu when the Excited State relaxes by
emitting light and reverts to the ground state?
b. Why do you design your experiment with AAS instrument using internal standard
addition method?
c. Why do we use calibration curve in AAS analysis and how we develop a calibration
curve?
d. What is your explanation about reducing the atomic absorption signal?
Ca
Cup
Liga
Sta
Abs
mpu
lika
n+ai
nda
orba
ran
r,
Co,
ml
Co
ml
[3m
g/L
],
35
35
ml
0
35
30
0.47
8
0.63
0
Jawaban
Jawab :
OH
gelombang 1670-1820.
Pada nomor gelombang 1000-1300 menunjukkan adanya ikatan C-O. Dari data
spektrum IR kita dapat data adanya :
o Ikatan C-H
o Ikatan C=O
o Ikatan C-O
2.
Bergantung pada data apa yang diketahui (data yang keluar dari alat)
3. Diket :
As = Absorbansi standar.
Komposisi :
Cup
lika
Co
(ml)
i
r
m
l
[
3
m
g
/
L
]
,
(
m
l
35
)
0
35
Dit :
a. Perubahan absorbansi?
b. Berat Co? % berat?
Jawab :
= 0,630-0,478
= 0,152
b.
= 0,674 mg
% berat Co = (0,674. 10-3 g/4,97). 100%
= 0,136%