Anda di halaman 1dari 123

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

DAFTAR

2012

ISI

NME __________________________________________________________________ 2
Metode Numerik

______________________________________________________28

Peristiwa Perpindahan

________________________________________________41

Ilmu Bahan dan Korosi

________________________________________________48

Praktikum Kimia Analitik

_______________________________________________ 63

2 0 1 2

Praktikum Kimia Organik ________________________________________________81


______________________________________________________ 88

A K A D E M I S

I M T K

Kimia Analitik

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Ujian Tengah Semester Ganjil 2006/2007 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Sheet
Hari/Tanggal : Rabu/8 November 2006
Waktu
: 90 menit
1. Gas buang pembakaran mengandung 4,3% O 2; 8% H2O; 8% CO2; 8,6% CO; dan 71,1%
N2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung C 2H2, CO dan O2
dengan udara. Hitunglah:
a. Komposisi bahan bakar
2 0 1 2

b. Persentase kelebihan udara


2. Aliran gas yang mengandung 41% O2; 42,5% H2; dan 16,5% H2O (% mol) dikeringkan di
kondensor, sehingga air terkondensasi. Jika 100 mol/jam gas diproses,

I M T K

a. Berapakah laju air yang terkondensasi (kg/jam)


b. Hitunglah laju alir dan komposisi gas kering

3. Reaksi gas CO dengan H2 akan menghasilkan metanol. Umpan segar yang mengandung
A K A D E M I S

CO dan H2 bergabung dengan aliran recycle, dan gabungan ini masuk ke dalam reaktor.
Sebagian methanol yang dihasilkan dikondensasikan dan dikeluarkan sebagian produk.
Gas CO, H2 yang tidak bereaksi dan methanol yang tidak terkondensasi direcycle. Laju
aliran keluar reaktor menuju kondensor 250 mol/mnt mengandung (% berat) 11,2% H2,
60,5% CO dan 28,3% Methanol. Fraksi mol methanol di dalam aliran recycle adalah
0,0045%. Tentukanlah:
a. Gambarkan aliran proses lengkap dengan data-data (gunakan F= umpan segar,
F1=umpan masuk reaktor, R=recycle, C=ke kondensor, P=produk)
b. Laju alir produk metanol cair (kg/mnt)
c. Laju alir molar CO dan H2 dalam umpan segar (mol/mnt)
d. Konversi H2 overall
e. Konversi one-pass through
f. Jika kebutuhan metanol 3 ton/hari, berapa laju alir CO dan H2 (mol/jam) yang
harus disediakan?

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Jawaban
1.
O2
N2
C2H2
REAKTOR
CO
O2
a. Basis : 1000 mol gas buang

O2= 0,043
H2O = 0,08
CO2= 0,08
GAS BUANG CO = 0,086
N2= 0,711

Komposisi udara

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

O2 = 21% dan N2 = 79%


Reaksi-reaksi yang terjadi:
1) C2H2 + 5/2 O2

2CO2 + H2O

(sempurna)

2) C2H2+ 3/2 O2

2CO + H2O

(tidak sempurna)

3) CO

tak bereaksi

4) O2

tak bereaksi

5) N2

tak bereaksi

N2 yang berasal dari udara


Sehingga udara yang digunakan
O2 yang berasal dari udara
O2 di gas buang
CO2 di gas buang
CO di gas buang
H2O di gas buang

Gas
C2H2
O2
CO2
N2
CO
H2O

Feed (mol)
?
?
?
-

= N2 di gas buang
= 711 mol
= (100/79) x 711 mol
= 0,21 x 900 mol
= 0,043 x 1000 mol
= 0,08 x 1000 mol
= 0,086 x 1000 mol
= 0,08 x 1000 mol
Udara (mol)
189
711
-

= 0,711 x 1000 mol


= 900 mol
= 189 mol
= 43 mol
= 80 mol
= 86 mol
= 80 mol
Gas Buang (mol)
43
80
711
86
80

Untuk reaksi 1)
2CO2 + H2O (sempurna)
C2H2 + 5/2 O2
CO2yang terbentuk = CO2yang ada di gas buang = 80 mol
sehingga
H2O yang terbentuk = x 80 mol = 40 mol
C2H2terkonsumsi
= x 80 mol = 40 mol
O2terkonsumsi= 5/4 x 80 mol = 100 mol
Untuk reaksi 2)
3

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

C2H2 + 3/2 O2
H2O yang terbentuk
CO yang terbentuk
O2terkonsumsi
C2H2terkonsumsi
Jadi C2H2di Feed

TEKNIK

KIMIA

2CO + H2O (tidak sempurna)


= H2O di gas buang - H2O yang terbentuk di reaksi 1)
= 80 mol 40 mol
= 40 mol
= 2 x 40 mol
= 80 mol
= 3/2 x 40 mol
= 60 mol
= H2O yang terbentuk = 40 mol
= C2H2terkonsumsi reaksi 1+C2H2terkonsumsi reaksi 2
= 40 mol+ 40 mol= 80 mol

2 0 1 2

Neraca CO
CO di feed + CO yang terbentuk
CO di feed
= 86 mol 80 mol
Neraca O2
O2di feed
= 43 + 160 189

= CO di gas buang
= 6 mol
= 14 mol
Konsumsi
80
160
240

I M T K

Gas
Feed (mol)
Udara (mol)
C2H2
80
O2
14
189
CO2
N2
711
CO
6
H2O
Total
100
900
Sehingga komposisi Feed
C2H2 = (80/100) x 100% = 80%
CO
= (6/100) x 100%
= 6%
O2
= (14/100) x 100% = 14%
A K A D E M I S

2012

b. Presentase kelebihan udara

Generasi
80
80
80
240

= (kelebihan O2/O2 yang dibutuhkan) x 100%


= (29/160) x 100%= 18,125%

2.

100 mol/jam
Gas

16,5% H2O
42,5% H2
Basis : 1 jam
41% O2
Komposisi gas
O2
= 41 mol
= 1312 gram
H2
= 42,5 mol
= 85 gram
H2O = 16,5 mol
= 297 gram

Kondensor

Gas kering
H2
O2

H2O 100%

a. Laju air yang terkondensasi = 0,297 kg/jam


b. Laju alir gas kering

Gas Buang (mol)


43
80
711
86
80
1000

= 83,5 mol/jam atau 1,397 kg/jam

Komposisi gas kering (% mol)


O2

= (41 / 83,5) x 100% = 49,1 %

H2

= (42,5/83,5) x 100% = 50,9 %

D I K TAT

UTS

P R O G RAM
3.

a.

SEMESTER

STUDI
F1

TEKNIK

KIMIA

2012

Reaktor

Kondensor

R
b. Basis : 1 menit
Fraksi mol (Xc)

CO

Fraksi berat (
c)
0,605

H2

0,112

0,648

CH4O

0,283

0,283

Neraca Overall

(1)

Neraca Kondensor

R+P

(2)

I M T K

0,102

Untuk CH4O

XcCH4O.C

XR CH4O . R +1.P

Untuk CO

Xc CO.C

XR CO . R

(4)

Untuk H2

XcH2.C

XR H2 . R

(5)

A K A D E M I S

2 0 1 2

Fraksi dari komponen-komponen yang ada di C

Nilai R dan P dapat diperoleh dengan mengeliminasi persamaan (2) dan (3):

Neraca Umum

250

(0,102).(250) = 0,03. R

P -

Sehingga didapat nilai R

= 231,44 mol

Dan

= 18,56 mol

Sehingga laju alir produk metanol cair

(3)

= P . BM metanol
= (18,56) . 32 = 0,59392 kg/menit

c. Reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah


CO + 2H2

CH4O

Mol akhir (C)

Reaksi

Mol awal (F1)

CO

62,5

25,5

88

H2

162

51

213

CH4O

25,5

25,5

Dari tabel didapat


XF1 H2. F1

= 213 mol/menit

XF1 CO . F1
5

= 88 mol/menit

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Sehingga laju alir F1 = 301 mol/menit


Dari persamaan (4) dan (5) didapat

2 0 1 2

(0,259).(250)

= XR CO . R

(0,648).(250)

= XR H2 . R

Neraca massa di titik pertemuan


Umum
F1
=F
+
R
(6)
H2
XF1 H2. F1
= XF H2. F
+ XR H2. R
(7)
CO
XF1 CO . F1
= XF CO . F
+ XR CO . R
(8)
Sehingga dari persamaan (7) dan (8) didapat
Laju alir H2 = XF H2. F
= XF1 H2. F1
- XR H2. R
= 213 mol/menit
- 162 mol/menit= 51 mol/menit
Laju alir CO = XF CO . F
= XF1 CO . F1
- XR H2. R
= 88 mol/menit
- 64,75 mol/menit
= 23,25 mol/menit

d. Konversi H2 overall

= (51/51) . 100%= 100%

A K A D E M I S

I M T K

e. Konversi H2 one pass through= {(213-162)/213} x 100%= 23,94%

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Ujian Tengah Semester Ganjil 2006/2007 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Sheet
Hari/Tanggal : Selasa/7 November 2006
Waktu
: 90 menit
1. Gas buang pembakaran mengandung 4,3% O2; 8% H2O; 8% CO2; 8,6% CO; dan
71,1% N2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung C 2H2, CO
dan O2 dengan udara. Hitunglah:
a. Komposisi bahan bakar
2 0 1 2

b. Persentase kelebihan udara


2. Aliran gas yang mengandung 40% O2; 45% H2; dan 15% H2O (% mol) dikeringkan di
kondensor, sehingga air terkondensasi. Jika 100 mol/jam gas diproses,

I M T K

a. Berapakah laju air yang terkondensasi (kg/jam)


b. Hitunglah laju alir dan komposisi gas kering

3. Reaksi gas CO dengan H2 akan menghasilkan metanol. Umpan segar yang

A K A D E M I S

mengandung CO dan H2 bergabung dengan aliran recycle, dan gabungan ini masuk ke
dalam reaktor. Sebagian methanol yang dihasilkan dikondensasikan dan dikeluarkan
sebagian produk. Gas CO, H2 yang tidak bereaksi dan methanol yang tidak
terkondensasi direcycle. Laju aliran keluar reaktor menuju kondensor 350 mol/mnt
mengandung (% berat) 13,2% H2, 61,5% CO dan 25,3% Methanol. Fraksi mol
methanol di dalam aliran recycle adalah 0,0045%. Tentukanlah:
a. Gambarkan aliran proses lengkap dengan data-data (gunakan F= umpan segar,
F1=umpan masuk reaktor, R=recycle, C=ke kondensor, P=produk)
b. Laju alir produk metanol cair (kg/mnt)
c. Laju alir molar CO dan H2 dalam umpan segar (mol/mnt)
d. Konversi H2 overall
e. Konversi one-pass through
f. Jika kebutuhan metanol 2 ton/hari, berapa laju alir CO dan H 2 (mol/jam) yang
harus disediakan?

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Ujian Tengah Semester Ganjil 2007/2008 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Book
Hari/Tanggal : Jumat/26 Oktober 2007
Waktu
: 90 menit
Dosen
: Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.
Ir. Eva F. Karamah, MT.
1. Sodium borohidrida, NaBH4, suatu bahan yang digunakan dalam sintesis sejumlah
bahan obat-obatan, dapat dibuat dengan mereaksikan NaH dengan B2H6.

2 0 1 2

a. Berapa berat NaBH4yang dapat dihasilkan jika direaksikan 8,55 g NaH dan
6,75 g B2H6?
b. Jika tingkat kesempurnaan reaksi 85%, berapa g sodium borohidrida yang
dihasilkan? Berapa rasio berat sodium borohidrida yang dihasilkan dengan
beratnya jika reaksi berlangsung sempurna?

I M T K

2. Jus jeruk segar biasanya mengandung 12% (massa) padatan terlarut, sebagian besar
gula, di dalam air. Untuk mengurangi biaya pengangkutan, jus tersebut biasanya
dikentalkan sebelum diangkut dan kemudian diencerkan kembali di tempat tujuan.
Pengentalan harus dilakukan di dalam evaporator yang dirancang khusus agar

A K A D E M I S

memiliki waktu tinggal yang pendek yang dioperasikan di bawah tekanan atmosferik
untuk mengurangi kehilangan komponen-komponen aroma dan rasa yang volatil dan
sensitif terhadap panas. Untuk menghindari kehilangan komponen ini, pendekatan
yang banyak dilakukan adalah dengan mengentalkan jus dan kemudian menambahkan
sejumlah jus segar melalui aliran bypass ke aliran jus kental untuk menghasilkan
produk dengan aroma dan rasa yang baik. Pada suatu proses seperti ini, 10% umpan
di-bypass dan evaporator dioperasikan untuk menghasilkan keluaran kental yang
mengandung 80% padatan terlarut. Jika laju alir umpan dari proses adalah 10.000
kg/jam, hitunglah laju alir air keluaran evaporator serta komposisi produk akhir.
3. Larutan yang mengandung Na2S, NaOH dan Na2CO3 di dalam air, disebut white
liquor dan digunakan dalam industri kertas untuk memproses pulp kayu.
Pemeriksaan di laboratorium atas suatu larutan tersebut menunjukkan bahwa berat
komponen-komponennya adalah 50 g/L Na2S, 250 g/L NaOH dan 100 g/L Na 2CO3.
Jika densitas larutan adalah 1,05 g/cm3, hitunglah laju alir molar komponenkomponen tersebut jika laju aliran total adalah 1000 kmol/jam.

JAWABAN
.
8

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Nomor 1
a. 2 NaH
NaH

+ B2H6

2NaBH4

= 8,55 g

mol NaH

= 8,55/24

= 0,356 mol

0,356/2 =

= 6,75 g

mol B2H6

= 6,75/27,6

= 0,245 mol

0,245/1 =

0,178
B2H6
0,245
Reaktan pembatasnya adalah NaH karena perbandingan mol dengan koefisiennya lebih

NaBH4yang dihasilkan

BeratNaBH4

Mol B2H6yang stoikiometris = x 0,356 mol= 0,178 mol

% excess reaktan (B2H6)

I M T K

2 0 1 2

kecil daripada B2H6


= 2/2 x 0,356 mol= 0,356 mol
= mol x M= 0,356 x 37,8= 13,457 gram

0,245mol0,178 mol
0,178mol

b. Kesempurnaan reaksi (menggunakan reaktan pembatas)


0,85

x 100%= 37,64%

= 85%

x
0,356 mol

A K A D E M I S

x = 0,3026 mol (mol NaH yang bereaksi)

NaBH4 yang dihasilkan

Berat NaBH4

= 2/2 x 0,3026 mol= 0,3026 mol

= mol x Mr= 0,3026 x 37,8= 11,438 gram

berat NaBH 85 reaksi


berat NaBH reaksi sempurna

11,438 gram

= 13,457 gram = 0,85

Nomor 2
Neraca massa overall:
F
= A+ P
10.000 = A + P

Neraca massa solid overall:


XSF . F
= XSP . P
0,12.10000
= XSP . P
1200
= XSP . P

(1)

(2)

D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
Sistem sekitar mixer
Neraca massa total mixer
P1 + B
=P
P1 + 0,1 F = P
P1 +1000 = P

2012

(3)

I M T K

2 0 1 2

Neraca massa solid


XSP1 . P1 + XSB . B
=
XSP . P
0,8 P1
+ 0,12 B
=
XSP . P
0,8 P1
+ 0,12 . 1000 =
XSP . P
0,8 P1
+ 120
=
XSP . P
Substitusi dengan persamaan (2) :
0,8 P1
+ 120
=
1200
0,8 P1
=
1080
P1
=
1350 kg
Selesaikan persamaan (3)
P1 + 1000
=P
1350 + 1000
=P
P
= 2350 kg
Selesaikan persamaan (2)
1200
= XSP . P
1200
= XSP . 2350
XSP = 0,511
A K A D E M I S

Pada laju alir P

XSP + XAP
0,511 + XAP
XAP

=1
=1
= 0,489

Komposisi produk (P) :


Solid
= XSP . Pb= 0,511 . 2350 kg= 1.200,85 kg
Air
= XAP . P= 0,489 . 2350 kg= 1.149,15 kg
Laju alir air (A) dapat ditentukan dengan persamaan (1)
10.000
= A+ P
10.000
= A + 2350
A
= 7650 kg
Jadi, laju alir keluaran Evaporator
= 7650 kg/jam
Komposisi produk akhir
51%
padatan
atau 1200,85 kg padatan
48,9%
air
atau 1149,15 kg air
Nomor 3
Basis = 1 liter larutan
Dalam 1 liter larutan terdapat:
50 g Na2S
250 g NaOH
100 g Na2CO3
X g H2O
+
(400 + x) g larutan
10

D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
1,05 gram
1000 cm3
x
3
1 cm
1l
Maka dalam 1 larutan terdapat 1050 gram larutan

2012

Jika densitas larutan :

= 1050 gram / l

Berat H2O dalam larutan = (400 + x) gram


X

= 1050 gram
= 650 gram

Laju alir molar komponen-komponen dalam larutan


Mol Na2S
Mol NaOH
2 0 1 2

Mol Na2CO3
Mol H2O
Mol total

50 g
= 0,641 mol
78 g/mol
250 g
=
= 6,250 mol
40 g /mol
100 g
=
= 0,943 mol
106 g /mol
650 g
=
= 36,111 mol
18 g/mol
= 43,945 mol
=

I M T K

Fraksi mol komponen-komponen:


=

Fraksi mol NaOH

Fraksi mol Na2CO3

A K A D E M I S

Fraksi mol Na2S

Fraksi mol H2O

0,641 g
43,945 g /mol
6,25 g
43,945 g /mol
0,943 g
43,945 g /mol
36,111 g
43,945 g /mol

= 0,015 mol
= 0,142 mol
= 0,021 mol
= 0,8225 mol

Laju alir molar komponen-komponen:


Laju alir Na2S
= X Na2S. Laju alir total= 0,015 . 1000 kmol/h= 15 kmol/h
Laju alir NaOH = X NaOH . Laju alir total= 0,142 . 1000 kmol/h= 142 kmol/h
Laju alir Na2CO3 = X Na2CO3 . Laju alir total= 0,021 . 1000 kmol/h= 21 kmol/h
Laju alir H2O = X H2O . Laju alir total= 0,822 . 1000 kmol/h= 822 kmol/h
Ujian Tengah Semester Ganjil 2008/2009 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Sheet
Hari/Tanggal : Jumat/31 Oktober 2008
Waktu
: 90 menit
Dosen
: Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.
Ir. Eva F. Karamah, MT.
1. Di perusahaan peternakan PT. Ayam Sejahtera, telur-telur ayam disortir menjadi dua
ukuran (besar [B] dan besar sekali [BS]. Karena kondisi bisnis yang kurang
menguntungkan saat ini, mesin penyortir yang sudah rusak belum dapat dicarikan
gantinya. Sebagai gantinya, Bang amin, seorang pekerja dengan penglihatan yang lebih
11

D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA

2012

jeli dari yang lain, dilengkapi dengan stempel B di tangan kanannya dan stembel BS
di tangan kirinya, ditugaskan untuk mencap setiap telur dengan label yang sesuai dengan
ukurannya saat telur-telur tersebut pada dua wadah khusus berdasarkan cap pada telur.
Sejauh ini system bekerja dengan baik, kecuali bahwa bang Amin mempunyai tangan
yang berat, dan rata-rata memecahkan 30% dari 120 telur yang melewatinya setiap menit.
Pada saat yang sama, pengecekan pada aliran telur berukuran besar B menunjukkan
laju alir 70 telur per menit, dan telur yang pecah pada aliran ini adalah 25 butir per menit.
a. Gambarkan diagram alir dan beri label untuk proses ini [Gunakan notasi: F=aliran

I M T K

2 0 1 2

telur masuk penyortir (sebelum disortir bang Amin), B=aliran telur ukuran besar,
BS=aliran telur ukuran besar sekali, Xip=fraksi telur pecah pada aliran i]
b. Berapa jumlah telur ukuran besar B utuh yang meninggalkan system setiap
menitnya?
c. Berapa jumlah telur ukuran besar sekali dari total telur yang disortir setiap
menitnya?
d. Berapa fraksi telur ukuran besar sekali yang pecah?
e. Apakah Bang Amin kidal? Apa alasan anda?

2. Chlorobenzene (C6H5Cl) merupakan suatu pelarut yang penting dan produk intermediet
A K A D E M I S

yang banyak digunakan oleh industri kimia. Senyawa ini diproduksi dengan cara
mengalirkan gas klorin melalui cairan benzene dan bantuan besi klorida sebagai katalis.
Akan tetapi, reaksi ini juga dapat menghasilkan reaksi samping yang menghasilkan
diklorobenzene dan triklorobenzena.
Benzena murni dan klorin (98% Cl 2 dan sisanya pengotor dengan BM rata-rata 25)
dimasukkan ke dalam reaktor. Cairan keluaran reaktor mengandung 65% wt C 6H6, 32%
C6H5Cl, 2.5% C6H4Cl2, dan 0.5% C6H3Cl3. Gas keluaran hanya mengandung HCl dan
pengotor. Tentukan:
a. Persen kelebihan benzene
b. Konversi benzene
c. Yield fraksional dari monoklorobenzene

(mol

monoklorobenzena

yang

terbentuk/mol monoklorobenzena yang terbentuk secara teoritis)


d. Selektivitas klorobenzena terhadao diklorobenzena terhadap diklorobenzena dan
triklorobenzena
3. Disilina (Si2H6) adalah gas yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan silica (SiO2) dan
air. Hitunglah massa silica yang akan terbentuk jika 25 cm3 disilina (dengan densitas
2,78x10-3 gr/cm3) bereaksi dengan oksigen berlebih.

12

D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA

2012

Jawaban
Nomor 1
a. Basis= 1 menit
b. B = PB + TPB
TPB= B - PB= 70-25= 45 telur

2 0 1 2

c. F = B + Bs
Bs = F- B = 120- 70= 50 telur
% Bs dari F= 50/120 = 5/12
d. Neraca komponen telur pecah
PF = PB + PBS
PBS = PF- PB = 36 25= 11 telur
Fraksi P pada Bs = PBS/ BS= 11/50= 0,22
e. Fraksi P pada Bs = 0,22(tangan kiri)
Fraksi P pada B = PB/ B= 25/70= 0,35(tangan kanan)
Tangan Pak Amin kidal karena Fraksi P pada Bs (tangan kiri)<Fraksi P pada B artinya

I M T K

tangan kiri lebih cekatan dari pada tangan kanan.


Nomor 2
Diketahui:

A K A D E M I S

Klorin (98% Cl2, sisanya pengotor)


% berat cairan keluaran:
C6H6
= 65%
(Mr C6H6
= 78)
C6H5Cl= 32%
(Mr C6H5Cl = 112,5)
C6H4Cl2
= 2,5%
(Mr C6H4Cl2 = 147)
C6H3Cl3
= 0,5%
(Mr C6H3Cl3 = 181,5)
(Mr Cl2
= 71)
Gas keluaran HCl dan pengotor
Reaksi yang terjadi
C6H5Cl+
C6H6 +
Cl2
HCl
C6H4Cl2
C6H6 +
2Cl2
+
HCl
C6H3Cl3
C6H6 +
3Cl2
+
HCl

Jawab : basis = 100 gr cairan keluaran reactor


C6H6
= 65 gr
= 65/78
= 0,83 mol
C6H5Cl= 32 gr
= 32/112,5
= 0,28 mol
C6H4Cl2
= 2,5 gr
= 2,5/112,5 = 0,017 mol
C6H3Cl3
= 0,5 gr
= 0,5/181,5 = 0,0027 mol
Reaksi 1:
m
b
p
Reaksi 2:
m
b
p

C6H6

Cl2

C6H5Cl+

HCl

0,28 mol
0,28 mol
C6H4Cl2

0,28 mol
C6H6

0,017 mol

2Cl2

0,017 mol
0,017 mol
13

HCl

D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA

2012

C6H3Cl3
Reaksi 3:
C6H6 +
3Cl2
+
HCl
m
b
0,0027 mol
0,0027 mol
p
0,0027 mol
didapat C6H6mula-mula = C6H6reaksi 1+C6H6reaksi 2+C6H6reaksi 3+C6H6keluaran
= 0,28 mol + 0,017 mol + 0,0027 mol + 0,83 mol
= 1,1297 mol
C6H6yang bereaksi
= 1,1297 0,83= 0,2997 mol
benzene sisa
0,83
100%=
100%= 276,94%
benzene bereaksi
0,2997
benzene bereaksi
0,2997
b. Konversi benzene
=
100%=
100%= 26,52%
benzene mulamula
1,297
c. Secara teoritis benzene mula-mula direaksikan semua (benzene dianggap limiting

2 0 1 2

a. % excess benzene

reaktan) hanya menghasilkan monochlorobenzene:


C6H5Cl+
C6H6 +
Cl2
HCl

I M T K

m
b
1,1297 mol
1,1297 mol
p
1,1297 mol
yield C 6 H 5 Cl terbentuk
0,28 mol
=
=0.0247
yield C 6 H 5 Cl teori
1,1297 mol
A K A D E M I S

d. Selektivitas klorobenzene terhadap dichlorobenzene = 0,017/0,28 = 0,026


Selektivitas klorobenzene terhadap trichlorobenzene = 0,0027/0,28 = 0,0096

Nomor 3
Mr Si2H6
= 62
Mr SiO2
= 60
Si2H6:
V = 25 cm3
= 2,18.10-3 gr/cm3
Massa = 2,78 x 25
= 69,5 gr
Mol = 69,5 / 62
= 1,12 mol
Si2H6+ 7/2 O2 2SiO2+ 3H2O
Massa SiO2yang terbentuk = 2/1 x mol Si2H6
= 2/1 x 1,12 mol
= 2,24 mol
MassaSiO2
= 2,24 mol x Mr SiO2
= 2,24 mol x 60
= 134,4 gr

14

D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA

2012

Ujian Tengah Semester Ganjil 2009/2010 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Book
Hari/Tanggal : Kamis/22 Oktober 2009
Waktu
: 90 menit
Dosen
: Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.
Ir. Eva F. Karamah, MT.
1. Salah satu metode yang sudah sangat luas digunakan untuk pemurnian gas adalah dengan
mengabsorpsi secara selektif komponen gas yang tidak diinginkan ke dalam medium
liquid tertentu. Medium liquid selanjutnya diregenerasi dengan penanganan panas atau
2 0 1 2

kimiawi untuk melepaskan material yang diabsorpsi. Pada suatu instalasi system
pemurnian untuk menyisihkan senyawa sulfur yang dirancang untuk beroperasi pada laju
hingga 820 mol/jam, secara temporer dimasukkan umpan dengan laju 1000 mol/jam
umpan. Karena hanya 82% dari umpan yang dapat diolah, diusulkan utnuk mem-by-pass

I M T K

aliran sehingga konsentrasi H2S keluaran harus dikurangi secara signifikan supaya aliran
keluaran campuran hanya mengandung 1% H2S dan 0,3% COS (basis mol). Sistem dapat
mengabsorpsi semua COS dan satu mol CO2 per mol H2S terabsorpsi. Hitunglah semua
aliran dalam system jika umpan mengandung 15% ( mol) CO 2, 5% H2S, dan 14,1% COS,

A K A D E M I S

sisanya CH4

2. Asam asetat dapat dihasilkan melalui reaksi:


3C2H5OH + 2Na2Cr2O7 + 8H2SO4

3CH3COOH + 2Cr2(SO4)3 + 2Na2SO4

+ 11H2O
Pada system dengan daur ulang seperti di bawah ini, konversi C 2H5OH overall sebesar
90% diperoleh jika aliran daur ulang sama dengan laju umpan segar C2H5OH. Laju
umpan segar H2SO4dan 2Na2Cr2O7 masing-masing berlebih 20 dan 10 % dari jumlah
stoikiometrik yang dibutuhkan untuk umpan segar C2H5OH. Jika aliran daur ulang
mengandung 94% H2SO4dan sisanya C2H5OH, hitunglah aliran dan komposisi produk
limbah serta konversi reactor sekali lewat (single pass).

15

D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA

2012

Jawaban
Nomor 1
Diketahui:
Basis : 1 jam

F2 = 180 mol
C02 = 15% = 27 mol
H2S = 5% = 9 mol
COS = 1,4% = 2,5 mol
CH4 = 78,6% = 141,5 mol
F3 = ? mol
C02 = ?
H2S = ?
COS = ?
CH4= ?

2 0 1 2

Sistem absorpsi
F = 1000 mol
Splitter
F1
=
820
mol
A = ? mol
C02 = 15% = 150 mol
C0
C02 = ?
2 = 15% = 123 mol
H2S = 5% = 50 mol
H2S = 5% = 41 mol
H2S = ?
COS = 1,4% = 14 mol
COS
=
1,4%
=
11,5
mol
COS = ?
CH4 = 78,6% = 786 mol
CH4 = 78,6% = 644,5 mol

P = ? mol
CO2 = ?
H2S = 1%
COS = 0,3 %
CH4 = ?

mixer

I M T K

Neraca massa total :


F
= F1 +
F2
F1
=A +
F3
F2
+
F3
=P

Karena hanya 82% feed yang masuk ke sistem absorpsi, maka F di split (dipisahkan
menjadi dua aliran dengan komposisi aliran sama) F1 sebesar 820 mol dan F2 sebesar
A K A D E M I S

180 mol. Dengan komposisi:


F1 = 820 mol
C02 = 15% = 123 mol
H2S = 5% = 41 mol
COS = 1,4% = 11,5 mol
CH4 = 78,6% = 644,5 mol

F2 = 180 mol
C02 = 15% = 27 mol
H2S = 5% = 9 mol
COS = 1,4% = 2,5 mol
CH4 = 78,6% = 141,5 mol

Kemudian dari informasi skema diketahui CH4 tidak ikut terabsorpsi sehingga pada F3, nilai
CH4F3 = CH4F1 = 644,5 mol, sehingga
CH4p = CH4F2 + CH4F3
= 141,5 mol + 644,5 mol
= 768 mol
Kemudian dari soal diketahui bahwa pada sistem absorpsi, setiap mol H 2S yang terabsorp
juga akan terabsorp 1 mol CO2dan semua COS, maka pada neraca A:
H2S (A)
= 41 mol (terserap semua)
CO2(A)
= 41 mol (mengikuti aturan 1 mol H2S terserap)
= 1 mol CO2ikut terserap
COS (A)

= 11,5 mol (terserap semua karena mengikuti aturan semua COS terserap per 1

mol H2S)
= 41 mol + 41 mol + 11,5 mol
= 93,5 mol

Maka neraca F3
16

D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
CH4 (F3) = 644,5 mol
CO2(F3) = CO2 (F1) - CO2 (A)
= 123 mol 41 mol
= 82 mol
Sehingga
F2 + F3
P

2012

H2S (F3) = 0 mol


COS (F3)
= 0 mol
F3
= 644,5 mol + 82 mol
= 726,5 mol

=P
= 180 mol + 726,5 mol
= 906,5 mol

Neraca P:

2 0 1 2

CH4 (P)
CO2 (P)

Atau,
H2S (P)

= H2S (F2)

= 9 mol
COS (P) = 0,3% (P)
= 2,5 mol
Atau,
COS (P) = COS (F2)
= 2,5 mol

A K A D E M I S

I M T K

H2S (P)

= 786 mol
= CO2 (F2)+ CO2 (F3)
= 27 mol + 82 mol
= 109 mol
= 1% (P)
= 9 mol

Gambar akhir menjadi:

F = 1000 mol
C02 = 15% = 150 mol
H2S = 5% = 50 mol
COS = 1,4% = 14 mol
CH4 = 78,6% = 786 mol

F3= 726,5 mol


C02 = 82 mol
H2S = 0 mol
COS = 0 mol
CH4= 644,5 mol

F2 = 180 mol
C02 = 15% = 27 mol
H2S = 5% = 9 mol
COS = 1,4% = 2,5 mol
CH4 = 78,6% = 141,5 mol

Sistem absorpsi

Splitter

F1 = 820 mol
C02 = 15% = 123 mol
H2S = 5% = 41 mol
COS = 1,4% = 11,5 mol
CH4 = 78,6% = 644,5 mol

mixer

A = 93,5 mol
C02 = 41 mol
H2S = 41 mol
COS = 11,5 mol

P = 906,5 mol
CO2 = 109 mol
H2S = 1% = 9 mol
COS = 0,3 % = 2,5 mol
CH4 = 786 mol

Komposisi aliran
Kompone

F1

F2
17

F3

D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA

2012

n
CH4

mol
786

%
78,

mol
644,

%
78,

mol
141,

%
78,

mol
-

%
-

mol
644,

%
88,

mol
786

%
86,

H2S

50

6
5

5
41

6
5

5
9

6
5

41

43,

5
-

7
-

7
1

2,5

0,3

14

1,4

11,5

1,4

2,5

1,4

11,

CO2

150

15

123

15

27

15

5
41

4
43,

82

11,

109

12

Total

100

100

820

100

180

100

93,

8
100

726,

3
100

906,

100

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

COS

8
12,

18

D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA

2012

Nomor 2
Reaksi :
3C2H5OH + 2Na2Cr2O7 + 8H2SO4 3CH3COOH + 2Cr2(SO4)3 + 2Na2SO4 + 11H2O
Skema:
Basis : 100 mol F1

2 0 1 2

F2
H2SO4

P
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
CH3COOH
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2O

F3
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7

Mixer

D
CH3COOH
S
E
P
A
R
A
T
O
R

Reaktor

I M T K

F1
C2H5OH

Dari informasi soal diketahui :


-

H2SO4 (R)
A K A D E M I S

R
C2H5OH
Konversi overall sebesar 90%
H2SO4
Aliran recycle
= umpan segar C2H5OH = 100 mol
= 94% (R)

C2H5OH(R) = 6% (R)

W
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2O

= 94 mol

= 6 mol

Laju umpan segar F2 untuk H2SO4 excess 20% dan untuk Na2Cr2O7excess 10%
stoikiometrik C2H5OH

H2SO4

= 8/3 (F1)

= 8/3 (100 mol)


= 266,6 mol, karena excess 20%

Na2Cr2O7

= 2/3 (F1)

= 320 mol

= 2/3 (100 mol)


= 66,6 mol, karena excess 10%

= 73,3 mol

Pada D hanya ada CH3COOH, di W tidak terdapat CH3COOH.

Untuk mencari komposisi limbah mula-mula dibutuhkan reaksi overall, yaitu reaksi yang
hanya menyangkut sistem keseluruhan dengan input berupa F1 dan F2 kemudian output
berupa D dan W. Pada reaksi overall dengan konversi 90%, didapat data sebagai berikut:
F2
H2SO4
Na2Cr2O7

D
CH3COOH
Overall sistem
90% Konversi

F1
C2H5OH

19

W
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2O

D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA

3C2H5OH + 2Na2Cr2O7 + 8H2SO4


11H2O
Awal 100 mol
Reaksi 90 mol
Sisa
10 mol

73,3 mol
60 mol
13,3 mol

320 mol
240 mol
80 mol

2012

3CH3COOH + 2Cr2(SO4)3 + 2Na2SO4 +


90 mol
90 mol

60 mol
60 mol

60 mol 330 mol


60 mol 330 mol

2 0 1 2

Sehingga:
pada D karena hanya berupaCH3COOH maka hanya terdapat CH3COOH sebanyak 90 mol.
Dan pada W terdapat :
C2H5OH w = 10 mol
Na2Cr2O7w = 13,3 mol
H2SO4w
= 80 mol

Cr2(SO4)3w = 60 mol
Na2SO4w
= 60 mol
Air w
= 330 mol

I M T K

Kemudian untuk menentukan konversi sekali jalan reaktor dibutuhkan neraca reaksi input
dan output yaitu F3 dan P. Diketahui bahwa komposisi produk reaktor yaitu CH 3COOH,
Cr2(SO4)3, Na2SO4dan air tidak berubah pada P karena tidak keempat komponen tersebut

A K A D E M I S

tidak mengalami reaksi lagi sejak P hingga ke D dan W.


F3
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7

Reaktor
X% konversi

Komposisi P:
CH3COOH p = 90 mol
Cr2(SO4)3p
= 60 mol

Na2SO4p
Air p

P
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
CH3COOH
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2O
= 60 mol
= 330 mol

Kemudian pada F3 merupakan reaktan berupa campuran aliran dari F1, F2 dan R sehingga
komposisi pada F3:
C2H5OH F3 = C2H5OH F1 + C2H5OH R = 100 mol + 6 mol
= 106 mol
H2SO4F3
= H2SO4F2 + H2SO4R = 320 mol + 94 mol = 414 mol
Na2Cr2O7F3 = Na2Cr2O7F2
= 73,3 mol
Sehingga persamaan reaksinya:
3C2H5OH + 2Na2Cr2O7 + 8H2SO4
11H2O
Awal 106 mol
Reaksi 90 mol

73,3 mol
60 mol

414 mol
240 mol

3CH3COOH + 2Cr2(SO4)3 + 2Na2SO4 +


90 mol

20

60 mol

60 mol

330 mol

D I K TAT U T S S E M E S T E R 3
P R O G RAM S TU D I TE K N I K K I M IA
Sisa

16 mol

13,3 mol

174 mol

2012

90 mol

60 mol

60 mol 330 mol

Sehingga pada P terdapat komposisi:


= 16 mol
= 13,3 mol
= 174 mol
= 90 mol

Cr2(SO4)3p
Na2SO4p
Air p

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

C2H5OH p
Na2Cr2O7p
H2SO4p
CH3COOH p

21

= 60 mol
= 60 mol
= 330 mol

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

Sehingga konversi C2H5OH pada reaktor adalah


C 2 H 5 OH F 3C 2 H 5 OH p
106 mol16 mol
=
C 2 H 5 OH F 3
106 mol

2012

= 0,85 = 85%

Ringkasan hasil hitungan:


2 0 1 2

Komponen

I M T K

C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
CH3COO
H
Cr2(SO4)

F2

(mol)
100
-

(mol)
320
73,3

R
(mol)
6
94
-

100

F3

(mol)
106
414
73,3

P
(mol)
16
174
13,3

D
(mol)
-

(mol)
10
80
13,3

90

90

60

60

393,3

100

593,3

60
330
743,3

90

60
330
553,3

Na2SO4
Air
Total
A K A D E M I S

F1

22

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Ujian Tengah Semester Ganjil 2009/2010 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Book
Hari/Tanggal : Senin/19 Oktober 2009
Waktu
: 90 menit
Dosen
: Ir. Yuliusman M.Sc.
Ir. Eva F. Karamah, MT.
1. Salah satu metode yang sudah sangat luas digunakan untuk pemurnian gas adalah dengan
mengabsorpsi secara selektif komponen gas yang tidak diinginkan ke dalam medium
liquid tertentu. Medium liquid selanjutnya diregenerasi dengan penanganan panas atau
2 0 1 2

kimiawi untuk melepaskan material yang diabsorpsi. Pada suatu instalasi system
pemurnian untuk menyisihkan senyawa sulfur yang dirancang untuk beroperasi pada laju
hingga 820 mol/jam, secara temporer dimasukkan umpan dengan laju 1000 mol/jam
umpan. Karena hanya 82% dari umpan yang dapat diolah, diusulkan utnuk mem-by-pass

I M T K

aliran sehingga konsentrasi H2S keluaran harus dikurangi secara signifikan supaya aliran
keluaran campuran hanya mengandung 1% H2S dan 0,3% COS (basis mol). Sistem dapat
mengabsorpsi semua COS dan satu mol CO 2 per mol H2S terabsorpsi. Hitunglah semua
aliran dalam system jika umpan mengandung 15% ( mol) CO 2, 5% H2S, dan 14,1% COS,

A K A D E M I S

sisanya CH4.
2. Dalam suatu proses hidrasi katalitik etilena menjadi etil alcohol, hanya sebagian dari
etilena terkonversi. Produk kondensasi dan diambil setiap siklus melalui converter dan gas
yang tidak terkonversi di-daur ulang. Kondensor diasumsikan dapt menyisihkan semua
alcohol dan gas-gas daur ulang mengandung 6,5% (mol) uap. Konversi etilena per pass
melalui converter adalah 4,5% . Rasio molar air terhadap etilena pada aliran umpan
menuju converter, setelah pencampuran aliran gas daur ulang dengan umpan segar adalah
0,55.
a. Buatlah skema proses yang terjadi (Gunakan notasi berikut: F=umpan segar;
F=umpan ke converter; K=umpan ke condensor; P=produk alcohol; R=daur ulang)
b. Hitunglah laju alir dan komposisi semua aliran dalam proses
c. Hitunglah rasio aliran daur ualng terhadap aliran umpan segar

Ujian Tengah Semester Ganjil 2010/2011 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Sheet
Hari/Tanggal : Kamis/28 Oktober 2010
23

D I K TAT

UTS

P R O G RAM
Waktu
Dosen

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

: Jam 10.00-12.30
: Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.
Ir. Eva F. Karamah, MT.

1. TiCl4dapat dibuat dengan mereaksikan titanium dioksida (TiO2) dengan asam klorida,
dengan reaksi sebagai berikut:
TiO2+ HCl TiCl4+ H2O
TiO2tersedia dalam bentuk bijih yang mengandung 78% TiO2dan 22% inert. HCl tersedia
dalam bentuk larutan 45% berat (sisanya air). Konversi TiO 2sekali lewat reaktor adalah
75%. HCl yang digunakan berlebih 20%. TiO2murni yang tidak bereaksi didaur ulang
2 0 1 2

untuk dicampur dengan TiO2umpan. Untuk setiap 1 kg TiCl4yang dihasilkan, tentukan:


a. Skema sederhana dari proses yang terjadi
b. Berat bijih TiO2yang diumpankan (kg)

I M T K

c. Berat larutan HCl yang diumpankan (kg)


d. Rasio berat daur ulang terhadap umpan segar bijih TiO2

2. Mineral pyrite (senyawa yang diinginkan di dalam pyrite adalah FeS 2) sering digunakan
sebagai sumber SO2untuk memproduksi larutan bubur sulfit. Batuan pyrite yang
mengandung 48% sulfur, 43% besi dan sisanya inert, dibakar sempurna melaui
A K A D E M I S

pembakaran singkat (flash combustion). Reaksi pembakaran yang terjadi adalah sebagai
berikut:
FeS2+ O2 Fe3O4 + SO2
Semua Fe membentuk Fe3O4di dalam produk padatan. Gas keluaran burner dilewatkan ke
dalam absorber yang menggunakan larutan batu kapur (CaO) sebagai penyerap SO 2, untuk
menghasilkan larutan bubur sulfit. Komposisi gas yang keluar dari absorber adalah SO 2
0,7%; O2 2,9%; N2 96,4%. Hitunglah berat (kg) udara yang disuplai ke dalam burner per
kg pyrite yang dibakar.
(Ar Fe=56, S=32, N=14, O=16)

24

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Ujian Tengah Semester Ganjil 2010/2011 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat
: Open Sheet
Hari/Tanggal : Selasa/26 Oktober 2010
Waktu
: Jam 10.00-12.30
Dosen
: Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.
Ir. Eva F. Karamah, MT.
1. Reaksi etil-tetrabromida dengan bubuk seng berlangsung seperti diagram di bawah
ini. Reaksi yang terjadi adalah:

I M T K

2 0 1 2

C2H2Br4 + Zn C2H2 +ZnBr2


Berdasarkan C2H2Br4konversi sekali lewat reactor adalah 80% dan C 2H2Br4yang tidak
bereaksi dikembalikan ke reactor. Dengan basis 1000 kg C2H2Br4 yang diumpankan
ke reactor per jam, hitunglah:
a. Berapa C2H2yang diproduksi per jam
b. Laju recycle dalam kg/jam
c. Jumlah Zn yang harus ditambahkan per jam jika Zn yang digunakan 20%
berlebih
d. Rasio mol ZnBr2 terhadapC2H2pada produk

A K A D E M I S

(Ar: Br=80; Zn=65,5)


2. Mineral pyrite (senyawa yang diinginkan di dalam pyrite adalah FeS 2) sering
digunakan sebagai sumber SO2untuk memproduksi larutan bubur sulfit. Batuan pyrite
yang mengandung 48% sulfur, 43% besi dan sisanya inert, dibakar sempurna melaui
pembakaran singkat (flash combustion). Reaksi pembakaran yang terjadi adalah
sebagai berikut:
FeS2+ O2 Fe3O4 + SO2
Semua Fe membentuk Fe3O4di dalam produk padatan. Gas keluaran burner
dilewatkan ke dalam absorber yang menggunakan larutan batu kapur (CaO) sebagai
penyerap SO2, untuk menghasilkan larutan bubur sulfit. Komposisi gas yang keluar
dari absorber adalah SO2 0,7%; O2 2,9%; N2 96,4%. Hitunglah berat (kg) udara yang
disuplai ke dalam burner per kg pyrite yang dibakar.

25

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2006-2007


METODE NUMRIK
Durasi: 30 menit
Sifat ujian: Buku terbuka
1. BATCH 1

2 0 1 2

Formula DERET TAYLOR dari sin(x) dan cos(x), adalah (INGAT : X DALAM RADIAN!):
1 k x 2k +1

( 2 k +1 ) !

1 k x 2 k

( 2k ) !

sin ( x )=
I M T K

k=0

Pembuatan program untuk menghitung tan(x) dengan formula diatas sebenarnya merupakan
kombinasi dan sedikit rekayasa teknik pemrogaman sin(x) dan cos(x), sedimikian rupa

A K A D E M I S

sehingga dapat ditulis sebagai berikut:


SUM1 : = X;
SUM2 : = 1.0;
KOEF : = 1.0;
FOR I : = 1 TO K DO
BEGIN
NUM : = 1.0;
DEN : = 1.0;
KOEF : = -1*koef;
FOR J : = 1 TO (2*I+1) DO
BEGIN
NUM : = NUM*X ;
DEN : = DEN*J;
END;
SUM1 : = SUM1 + KOEF*NUM/DEN;
SUM2 : = SUM2 + KOEF* ( NUM/X ) / ( DEN/J )
END;
WRITELN (TAN (X) secara numeris :, SUM1 / SUM2 : 14 : 12);
WRITELN (TAN (X) secara analitis :, SIN(X) / COS(X) : 14 : 12);

Persoalan :
Lengkapi atau tulis kembali program di atas sehingga merupakan program utuh yang dapat
dieksekusi, lengkapi dengan perbandingannya terhadap hasil secara analitis!
2. BATCH-2
Formula DERET TAYLOR dari sin(x) dan cos(x), adalah (INGAT : X DALAM RADIAN!):

26

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

1 k x 2k +1

( 2 k +1 ) !

sin ( x )=
k

k=0
2k

1 x

cos ( x )=
k=0

2 0 1 2

Dalam formula-formula di atas, yang harus diperhatikan adalah kemiripan dari

trend

I M T K

pangkat dari x dan pembagi (denumerator) dari keduanya.


Persoalan :
Dengan menggunakan program sin(x) yang telah saudara dapatkan dalam kuliah dan
latihan program kmputernya, buatlah program cos(x) yang dimasukan, lengkap
dengan perbandingannya terhadap hasil secara analitis!

A K A D E M I S

3. BATCH-3
1 k x 2k +1

( 2 k +1 ) !

1 k x 2 k

(INGAT : X DALAM RADIAN!):

sin ( x )=
k=0

Perhatikan bahwa formula di atas memiliki KEMIRIPAN dalam penulisan deret Taylor yang
sesuai. Dalam hal ini, yang harus diperhatikan adalah pangkat dari x dan pembagi
(denumerator) dari formula-formula di atas
Persoalan :
Dengan menggunakan program sin(x) yang telah saudara dapatkan dalam kuliah dan
latihan program kmputernya, buatlah program cos(x) yang dimasukan, lengkap
dengan perbandingannya terhadap hasil secara analitis!

27

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Jawaban
1. BATCH-1
Program tangen;
Uses winert;
Var
Sum1,sum2,num,den,x:extended;
2 0 1 2

Koef,I,J,K:integer;
Begin
Write(masukkan nilai sudut x=); readln(x);
I M T K

Write(jumlah suku=); readln(K);


SUM1 : = X;
SUM2 : = 1.0;
A K A D E M I S

KOEF : = 1.0;
FOR I : = 1 TO K DO
BEGIN
NUM : = 1.0;
DEN : = 1.0;
KOEF : = (-1)*koef;
FOR J : = 1 TO (2*I+1) DO
BEGIN
NUM : = NUM*X ;
DEN : = DEN*J;
END;
SUM1 : = SUM1 + KOEF*NUM/DEN;
SUM2 : = SUM2 + KOEF* ( NUM/X ) / ( DEN/J )
END;

28

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

WRITELN (nilai numeris =, SUM1 / SUM2 : 14 : 12);


WRITELN (nilai analitis =, SIN(X) / COS(X) : 14 : 12);
END.
2. BATCH-2
Program cosinus;
Uses winert;
Var
2 0 1 2

Sum,num,denum,x:extended;
pengali,I,J,ig,N:integer;
Begin
Write(masukkan nilai sudut x=); readln(x);
I M T K

Write(jumlah suku=); readln(N);


SUM : = 1;
Pengali : = 1.0;
FOR I : = 1 TO N DO
A K A D E M I S

BEGIN
Ig : = 2*i;
Num := 1;
Denum : = 1;
Pengali : = (-1)*pengali;
FOR J : = 1 TO ig DO
BEGIN
NUM : = NUM*X ;
Denum : = Denum*J;
END;
SUM : = SUM + pengali*(NUM/Denum);
END;
WRITELN (nilai numeris =, SUM);
WRITELN (nilai analitis = ,COS(X) );
END.
29

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

3. BATCH-3
Program cosinus;
Uses winert;
Var
Sum,num,denum,x:extended;
pengali,I,J,ig,N:integer;
Begin
2 0 1 2

Write(masukkan nilai sudut x=); readln(x);


Write(jumlah suku=); readln(N);
SUM : = 1;
Pengali : = 1.0;
I M T K

FOR I : = 1 TO N DO
BEGIN
Ig : = 2*i;
Num := 1;

A K A D E M I S

Denum : = 1;
Pengali : = (-1)*pengali;
FOR J : = 1 TO ig DO
BEGIN
NUM : = NUM*X ;
Denum : = Denum*J;
END;
SUM : = SUM + pengali*(NUM/Denum);
END;
WRITELN (nilai numeris =, SUM);
WRITELN (nilai analitis = ,COS(X) );
END.

30

2012

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2008-2009


METODE NUMRIK
Tanggal 2 april 2008
Waktu 75 menit
Sifat buku terbuka

I M T K

2 0 1 2

1. Hitung dan susunlah suatu matriks diagonal atas dari spal dibawah ini :

8 x1 4 x2 2 x3 6 x4
4 x1 2 x2 x 3 4 x 4
2 x 1 2 x2 5 x 3
4 x1 4 x 2 2 x 3

)( )

46
25
=
27
x4
34
4 x4

Dengan Teknik Eliminasi dari metode Eliminasi Gauss dan kemudian diikuti
dengan langkah substitusi Balik, hitunglah VEKTOR JAWABnya {x1, x2 x3,x4}
Perhatian : ada kemungkinan, perlu dilakukan penyusunan/ pemilihan PIVOT
terbesar!

2. Cari akar persamaan berikut dengan menggunakan Metode Secant.


y=1,04 ln x1,26 cos x +0,0303 e x

A K A D E M I S

Gunakan x1 = 5 dan x2 = 4,9 sebagai taksiran awal, criteria konvergensi, = 10 -5 dan


buat jawaban Anda dalam table sistematis
Perhatian : besaran sudut dalam satuan radian

31

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Jawaban
1. Metode Eliminasi Gauss : bentuk persamaan diubah ke dalam bentuk matriks
kemudian matriks dieliminasi menjdi matriks segitiga atas. Jalannya adalah sebagai
berikut:

2 0 1 2

8
4
2
4

4 2
2 1
2 5
4 2

6
4
1
4

8
0
b 2 b 4
0
0

1
46 b 2 2 b 1
25
1
b 3 b 1
4
27
34 b 4 1 b 1
2

] [

4
2
1 9/ 2
0

8
0
0
0

4
2 6 46
0
0 1 2
1 9/2 1/2 31/2
2
1 1 11

] [

2 6 46
1 1 11
1
b 3 b 2
2
1/2 31 /2
0 1 2

]
2 6
1 1
4 1
0 1

46
11
10
2

8
0
0
0

4
2
1
0

2x2 + x3 + x4 = 11

X2 = 3
8x1 + 4x2+ 2x3 + 6x4 = 46

X1 = 2

A K A D E M I S

I M T K

Sehingga diperoleh

8
0
0
0

4 2
2 1
0 4
0 0

] []

x1
6
1 x 2 =
1 x 3
1 x4

X4 = 2

4x3 x4 = 10

X3 = 3

46
11
10
2

32

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Jadi akar-akarnya x1 = 2, x2 = 3, x3 = 3, dan x4 = 2

2. Metode Secant

y=1,04 ln x1,26 cos x +0,0303 e x

x 1=5

X2 = 4,9

=105

2 0 1 2

I M T K

xk

A K A D E M I S

4,12979626

6
3,34664577

1
0,94791528

8
1,94108736

8
1,97520692

9
1,96225703

4,9

4,9

4,12979626

6
3,34664571

1
0,94791528

8
1,94108736

8
1,97520692

9
1,96445703

1
1,96445551

Xk+1

f(xk)

2,525054202

2,234886038

2,234886038

0,849430065

-0,60021001

0,019934847

0,009169905

0,000001292

|x k+1x k| 105

Oleh karena =105 , maka iterasi berhenti apabila

Pada iterasi ke-7 : xk = 1,964457031 ; xk+1 = 1,964455516

|x k+1x k| 1,515 .1 06
Jadi hasil akarnya adalah 1,964455516

33

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

UJIAN TENGAH SEMESTER 2005-2006


METODE NUMRIK
Senin, 28 maret 2005
Durasi: 70 menit
Sifat ujian: Buku terbuka

Diberikan listing (print out) suatu PEMOGRAMAN DASAR Turbo Pascal

sebagai berikut :

Dos;

Var

K
: Integer;
Begin

For
K : = 2 to 99 do

Begin
M : = 3*Sqr(K) + 2*K 7;
Writeln (K = , K, M=, M);

End;

Readln;
Perhatikan dengan baik-baik dan seksama, kemudian jawablah dengan ringkas

I M T K

2 0 1 2

Uses

End.

dan dengan sistematika yang tepat, soal-soal dibawah ini!

A K A D E M I S

A. Pengetahuan pemrograman dasar (Bobot 30%)

A.1.

Variebel-variabel apa saja yang belum dideklarasikan dari program

diatas?
A.2. Jika program diatas harus dijalankan dalam WINDOWS, deklarasi apa
yangdiperlukan ?

A.3. Menurut saudar, apa tujuan/maksud dari program diatas ?

B. Pemrograman pascal dan pengetahuan numeric (Bobot 35%)

B.1. jika diisyarakatkan hanya mengeksekusi hasilnya pada saat K sebagai


bilangankelipatan dari Z,
Apakah program diatas dapat di jadikan kerangkan programnya? Jelaskan

jawaban saudara!
B.2. tuliskan dalam Turbo Pascal (for windows) yang saudara maksudkan!

C. Keterampilan Pemrograman Pascal (Bobot 35%)

C.1. Bagaimana penulisan program dan atau modifikasinya, jika program diatas
harus

digunakan

34

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Untuk mencetak harga-harga K dan fungsinya {M=f(K)} jika dan hanya

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

I merupakan BILANGAN PRIMA?

35

jika

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

C.2 Jika rentang bilangan yang dimaksud dari program di atastidak melalui
spesifik untuk bilanganK = 2 99, melainkan untuk rentang angka 2

sampai NP, bagaimanan penulisan program lengkapnya? Jawaban


A.1 Variable M
A.2 Uses win crt;
A.3program di atas bertujuan untuk menghitung harga-harga M untuk setiap
nilai-nilai K ( K = 2 sampai 99 ), berdasarkan fungsi M=f(k).
B.1 program tersebut dapat dijadikan sebagai kerangka dimana program
tersebut berfungsi sebagai fungsi perhitungan nilai M untuk tiap nilai K yang

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

berkelipatan & saja, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari program yang
ditulis pada no B.2
B.2
Uses win crt;
Var
x : boolean ;
k,a,m,s : integer;
begin
clrscr;
for k : = 2 to 99 do
begin

if k = 7 then

begin

m : = 3*sqr(k) + 2*k-7;

writeln(k=,k, -- >m= m);


end else
begin

x : = false;

begin

s : = k mod 7;

if s = 0 then

x : = true;

end;

if x then

begin

m: = 3*sqr(k) +2*k- 7;

writeln (k = ,k,-- > m=, m);

end;

end;
end;
readln;
end.

36

D I K TAT

UTS

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

C.1.
Usescrt;
Var
x : boolean ;
k,a,m,s : integer;
begin
clrscr;
for k : = 2 to 99 do
begin

if k = 2 then

begin

m : = 3*sqr(k) + 2*k-7;

writeln(k=,k, -- >m= m);


end else
begin

x : = true;

for a : = 2 to (k 1) do

begin

s : = k mod a;

if s = 0 then

x : = false;

end;

if x then

begin

m: = 3*sqr(k) +2*k- 7;

writeln (k = ,k,-- > m=, m);

end;

end;
end;
readln;
end.

C.2.
Uses crt;
Var
x : boolean ;
k,a,m,s,np : integer;
begin
clrscr;

write (rentang data dari 2 sampai ) ; readln (np);


for k : = 2 to np do
begin

if k = 2 then

begin
37

D I K TAT

UTS

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

m : = 3*sqr(k) + 2*k-7;

writeln(k=,k, -- >m= m);


end else
begin

x : = true;

for a : = 2 to (k 1) do

begin

s : = k mod a;

if s = 0 then

x : = false;

end;

if x then

begin

m: = 3*sqr(k) +2*k- 7;

writeln (k = ,k,-- > m=, m);

end;

end;
end;
readln;
end.

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

P R O G RAM

SEMESTER

38

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Ujian Tengah Semester


Mata Kuliah : Peristiwa Perpindahan
Hari /tgl : Jumat, 31 Oktober 2008
Waktu : 90 menit
Sifat Ujian : Buka Buku

Petunjuk : data-data yang diperlukan ada dalam buku, tuliskan sumber setiap data

yang Anda gunakan.


1. Suatu sistem seperti gambar 17.2-1, tabung berisi CH 3Cl dengan mengalirkan udara pada
2 0 1 2

permukaan tabung. Kalau dibiarkan, maka cairan akan menguap ke udara pada kondisi
suhu 250 C dan tekanan 1 atm. Hitunglah :

a. Koefisien difusivitas CH3Cl ke udara dengan metode :


Slattery dan grafik

ii.

Chapman-Enskog dan grafik


I M T K

i.

b. Jumlah CH3Cl yang menguap selama 3 jam (dalam kg).

Tekanan total : 780 mmHg


A K A D E M I S

Diketahui :

Tekanan uap CH3Cl : 35 mmHg


Jarak permukaaan liquid ke bagian atas tabung : 12 cm
Densitas CH3Cl : 1,75 gr/cm3
Diameter tabung : 0,5 cm

2. Pada suatu restoran digunakan gas LPG sebagai bahan bakar dengan komposisi C3H8 65%
dan C2H6 35%. Jika 10 mol gas LPG dibakar sempurna menggunakan udara, reaksi
diasumsikan stoikiometri (perbandingan mol N2 : O2 = 79:21)
a. Tuliskan reaksi dan gas-gas yang terdapat dalam gas buang
b. Tentukan fraksi mol pada gas buang (tidak termasuk H2O)
c. Tentukan konduktivitas masing-masing gas tersebut pada kondisi 1 atm, 250 C

(tidak termasuk H2O)

d. Tentukan konduktivitas campuran pada kondisi tersebut (tidak termasuk H2O)

39

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

PERISTIWA PERPINDAHAN
Dosen : Dr.Ir. Slamet dan Ir.Yuliusman, MSc
Hari/tgl : Rabu, 16 Desember 2009
Waktu : 150 menit
Sifat : open book

1. Nanofluida adalah campuran antara suatu fluida cair dengan nanopartikel tertentu
(partikel padatan dengan ukuran < 100 nm). Hasil riset terkini di DTK menunjukkan
bahwa nanofluida yang disintesis dari air ( = 1000 kg/m3 dan = 10-3 kg.m-1.det-1) dan
partikel TiO2 ( = 3.8 g/cm3) akan mengendap dengan waktu pengendapan yang berbeda2 0 1 2

beda, tergantung merode sintesisnya. Jika nanofluida tersebut dibuat (dalam beaker glass
setinggi 10 cm) dengan metode pengadukan mekanik, baru sekitar 2 jam sudah terjadi
pengendapan partikel TiO2. Namun jika pengadukan dilakukan secara ultrasonik (yang
dapat memecah agregat partikel) partikel TiO2tersebut dapat bertahan tanpa mengendap

I M T K

sekitar 5 hari. Dengan didukung dengan perhitungan seperlunya, buatlah analisis terhadap
hasil riset tersebut.

2. Dalam keadaan darurat, kebutuhan air di Departemen Teknik Kimia harus dapat disuplai
sendiri. Untuk keperluan tersebut, Anda diminta untuk merancang sistem perpipaan yang

A K A D E M I S

dapat mengalirkan air tanah (dengan kedalaman 25 m) ke dalam tangki air DTK yang
ketinggiannya 50 m. jarak antara sumber air tanah dengan tangki air DTK sekitar 50 m.
jika Anda diberi kebebasan untuk menentukan spesifikasi pompa, pipa, dan berbagai
aksesorisnya,

buatlah

rancangan

sistem

perpipaan

tersebut

(sketsa

beserta

perhitungannya) yang dapat mengalirkan air dengan debit minimal 100 liter/ menit.
Tuliskan berbagai asumsi yang digunakan beserta alasannya.

3. Cerobong asap suatu industri kimia mengeluarkan gas buang yang terkontaminasi oleh
amoniak (NH3) dengan konsentrasi 2.5 % volum. Untuk memenuhi baku mutu emisi gas
buang industri, maka gas dari cerobong asap tersebut harus diolah hingga konsentrasi
maksimum NH3 sebesar 200 ppm. Air murni dengan debit 100 ft3/jam digunakan sebagai
pelarut untuk menyerap gas amoniak dalam sebuah kolom absorber. Bila campuran gas
buang amoniak tersebut masuk ke dalam kolom absorber dengan debit 1000 ft 3/menit (T=
700 F dan P= 1,5 atm), tentukan kolom absorber yang harus dirancang (diameter D dan
tinggi L) jika rasio L/D =5. Diketahui keseimbangan fasa amoniak dalam fasa cair dan
gas mengikuti persamaan : yAo = (1.07).xAo dan koefisien transfer massa kxa dan kya
masing-masing 2.31 dan 4.63 lbmol/(jam.ft3)

40

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

MID TEST
PERISTIWA PERPINDAHAN
Hari/tgl : Senin, 25 Oktober 2010
Waktu : 90 menit
Sifat : open book

1. Jelaskan apa yang disebut dengan aliran TURBULEN. Berikan beberapa contoh (beserta
2 0 1 2

analisisnya) terhadap kejadian/aktivitas sehari-hari yang terkait dengan fenomena


perpindahan (momentum,energi, atau massa) pada aliran turbulen. Bagaimana pengaruh
bilangan tak berdimensi Re, Pr, Sc terhadap contoh-contoh fenomena di atas.

I M T K

2. Limbah cair dari suatu industri kimia yang memiliki densitas 1,5 gr/cm 3 dan viskositas
1,3 x 10-2 poise akan dipindahkan dari unit pengolah limbah menuju sebuah sungai yang
berjarak 3 km melalui sebuah pipa dengan diameter dalam 16 inch. Jika pompa yang
digunakan dapat menghasilkan gradien tekanan (P/L) sebesar 3 psi/ft dan limbah cair

A K A D E M I S

tersebut dianggap homogen, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :

a. Apa jenis aliran dalam pipa tersebut?


b. Hitung debit limbah cair yang mengalir dalam pipa tersebut.
c. Jika limbah tersebut dipindahkan melalui selokan persegi terbuka dengan luas
penampang yang mirip dengan pipa (lebar 20 inch, kedalaman 10 inch), hitunglah
debit limbah cair yang mengalir melalui selokan tersebut.

d. Bandingkan jawaban poin b dan c, berikan analisis secukupnya.

41

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Mid Semester Examination


Transport Phenomena
Date : October 21th ,2009

1. Nitrogen gas is delivered through a pipeline of 72.5 km length and 0.9 meter diameter.
The mass flowrate is 1.36 kg.mole/sec. Isothermal condition exists at 18.3 0C. Viscosity at
18.3 0C = 1.735 kg /(m.sec), molecular weight of N2 = 28. If the exit pressure is P2 = 1.77
2 0 1 2

atm = 179000 N/m2,


a. Estimate density of gas based on the value of P 2 (in kg/m3). Use ideal gas formula and
gas constant = 8314,41 J/ (kg.mol.K)

b. Calculate the average velocity of gas in the pipe (m/sec)

I M T K

c. Determine Reynolds number and f (friction factor) if the inside pipe is assumed
smooth

d. Determine inlet pressure (P1) in N/m2.


e. Using average pressure, how much is the new density of gas?
f. How much is deviation of new density from the estimated density?

A K A D E M I S

g. What is your suggested calculation in principle to consider the gas density right from
the start of the calculation?

2. Consider two horizontal concentric cylinders. A steady state tangential laminar flow
occurs between the two cylinders. If the outer cylinder rotates with an angular velocity
and velocity v = .r2 and the inner cylinder is at rest with r 1 and r2 are respectively radius
of inner and outer cylinder,
a. Write down all terms= 0 and develop a momentum balance.
b. Write down the boundary conditions in the system.
c. Develop v= function (r) , r = radius from the center of cylinders, from the momentum
balance (Note : the flow is driven by rotation of outer cylinder , not by pressure drop)

R1
R2

42

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

3. The initial uniform temperature of a long aluminium rod 0.203 m diameter is 38 0 C. the
rod is suddenly immersed, at time t = 0, in a medium at temperature 538 0 C. the value of
thermal diffusivity of aluminium = k / ( .Cp) = 0.196 m 2/hr and (h.rm)/k = Biot
number = 2.
a. Determine the value of abscissa of the graph.
b. Determine the temperature at the center line after 10 minutes of its immersion (0C).

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

c. Determine the temperature at surface after 10 minutes of its immersion (0C).

43

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

MID TEST
PERISTIWA PERPINDAHAN

Hari/tgl : Kamis, 28 Oktober 2010


Waktu : 90 menit
Sifat : open book

1. Jelaskan apa yang disebut dengan aliran TURBULEN. Berikan beberapa contoh (beserta
analisisnya) terhadap kejadian/aktivitas sehari-hari yang terkait dengan fenomena
perpindahan (momentum,energi, atau massa) pada aliran turbulen. Bagaimana pengaruh
bilangan tak berdimensi Re, Pr, Sc terhadap contoh-contoh fenomena di atas.
2 0 1 2

2. Letusan gunung Merapi Sleman yang terjadi beberapa waktu lalu mengakibatkan adanya
hujan abu di sekitar lokasi dengan ketinggian hingga hingga mencapai sekitar 500 m.
diketahui densitas dan viskositas udara masing-masing 1,265 kg/m 3 dan 1,983 x 10-5 kg/
I M T K

(m.s). jika partikulat abu tersebut diasumsikan berbentuk bola dengan diameter partikel
rata-rata 0,1 mm dan densitas 50 kg/m3.
a. Hitunglah dalam waktu berapa lama (jam) kira-kira hujan abu tersebut akan betul-

A K A D E M I S

betul selesai (semua partikulat abu telah mengendap atau turun di permukaan tanah)?

b. Jika ternyata hujan abu tersebut baru betul-betul berakhir setelah 24 jam, berapa kirakira ukuran partikel debu yang terkecil?

c. Tuliskan beberapa asumsi lain yang Anda gunakan dalam perhitungan di atas.

44

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Mid Semester Exam : TRANSPORT PHENOMENA

Date : October 27th 2010

Duration : 120 minutes

1. Fluid flows between 2 parallel vertical plates (see left figure). Assume the flow is laminar.
Therefore, the fluid flow follows Navier-Stokes equation. Boundary conditions : at x = and
x = l vy = 0. Values of vx and vz are respectively zero.
2 0 1 2

a. Obtain velocity profile as a function of x


b. Obtain the average velocity as a function of x using the result at point a (use integral over
half side of the flow for calculation)

c. Obtain maximum velocity.

I M T K

2. Two reservoirs open at atmosphere are connected by a pipe 800 m long (see right figure).
The pipe goes over hill whose height is 6 m above the level of water in the upper reservoir.
The pipe diameter is 300 m and friction factor = 0.032. the difference in water levels in the
2 reservoirs is 12.5 m. one atmosphere = 760 mmHg = 760 x 13.6/1000 = 10.34 m of
A K A D E M I S

water. Density of water = 1000 kg/m 3. If the absolute pressure of water at the highest
position in the pipe is 1.2 m of water in order to prevent vapor formation, and the loss in
pipe bend is neglected.

a. Calculate the velocity inside the pipe (m/s)


b. Calculate volumetric rate of the fluid in the pipe (m3/s)
c. Calculate frictional heating from A to C (m)
d. Calculate pipe length from A to C, L1 (m)

Hint : apply Bernoullis equation with Fh first : points A and B ; second : ponts A and C.

45

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Soal Ilmu Bahan dan Korosi

1. Terangkan mengenal logam secara mikro !

Jawab :

Pengamatan logam secara mikro dilakukan di laboratorium dengan perbesaran

tertentu, dan pembahasan meliputi: besar butir, tipe struktur dan adanya partikel endapan.
Struktur mikro mempengaruhi rekayasa bahan.

2 0 1 2

2. Apa yang disebut sebagai struktur atom, uraikan!


Jawab :

Atom terdiri dari inti dan electron-elektron, dimana inti atom terdiri dari proton yang

I M T K

bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral. Muatan positif inti sama dengan
jumlah elektron yang mengelilingi inti.

A K A D E M I S

3. Uraikan ikatan ion dan beri contoh!

Jawab :

Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk dari adanya gaya atraksi elektrostatis dari ion

positif dan ion negatif. UNsur logam cenderung melepaskan electron valensinya dan
membantu ion positif. Sedangkan unsur nonlogam lebih mudah untuk mengikat electron,
sehinggah membentuk ion negatif. Contoh: gaya elektrostatik antara ion Na + dan ion Cl-.
Materi yang memiliki jenis ikatan ini tidak memiliki daya hantar listrik dan tidak
memiliki sifat ulet. Bila mengalami deformasi akan pata sepanjang bidang-bidang
tertentu.

4. Apa yang dimaksud dengan polymorphy dan allotrophy?

Jawab:

46

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Polymorphy adalah dua atau lebih struktur logam Kristal dengan komposisi yang

sama. Contohnya adalah logam besi. Jika diberi perlakuan panas maka strukturnya akan
berubah dari KPR menjadi KPS. Sebaliknya jika didinginkan struktur kembali pada
keadaan semula. Hal yang paling menonjol dari polymorphy adalah adanya perubahan
berat jenis dan sifat perlakuan panas, walaupun demikian masih ada sifat-sifat lain yang
berubah.

Logam tunggal yang tidak ada perubahan jika mengalami perlakuan tersebut disebut

2 0 1 2

dengan allotrophy.

5. Bagaimana definisi butir dan uraikan ukurannya!

I M T K

Jawab :
Butir adalah sekumpulan partikel logam yang memiliki orientasi Kristal yang sama.

Ukuran butir dapat dinyatakan sebagai berikut:


Butir dengan diameter sampai dengan 10 disebut butir halus

Butir dengan diameter sampai dengan 50 disebut butir sedang

A K A D E M I S

Butir dengan diameter lebih dari 50 disebut butir kasar

6. Bagaimana sifat elemen Cr terhadap Fe dalam larutan padat? Dan atom apa saja yang
bersifat sama dengan elemen Cr?

Jawab :

Oleh karena ukuran atom Cr sama dengan atom Fe, maka dalam larutan padat Cr

berfungsi sebagai substitusional, yaitu atom Cr menggantikan posisi atom besi di dalam
Kristal. Elemen lain yang membentuk larutan pada yang sifatnya sama dengan Cr adalah
Mn, Ni, Mo, dan Si.

7. Diagram fasa sangat berguna bagi produsen bahan logam dan kuliah ilmu bahan. Uraikan
alasannya!

Jawab :
47

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Diagram fasa sangat berguna karena dengan menggunakan diagram fasa kita dapat

mengetahui :

Jenis-jenis fasa setimbang yang akan terjadi pada suhu dan komposisi tertentu.

Titik cair dan daerah transformasi fasa/ jumlah fasa yang terbentuk.

Tingkat kelarutan antara satu logam dan logam lainnya.

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

48

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

1. Gambarkan diagram fasa paduan besi karbon untuk 0% C sampai dengan 1,7%, dan
namai setiap daerah yang ada secara rinci!

Jawab : (gambarnya ada di diktat bu Tilani bab II)

2. Apa yang disebut dengan reakti eutektik. Jelaskan dengan rinci!

2 0 1 2

Jawab :
Reaksi eutektik merupakan reaksi larutan padat alfa dan larutan padat gamma yang

terjadi pada temperature eutektik.

I M T K

3. Apa yang disebut sebagai struktur martensit?


Jawab :

Struktur martensit merupakan struktur yang terbentuk dalam logam baja, dimana baja

A K A D E M I S

dipanaskan hingga mencapai fasa austernit kemudian didinginkan dengan cepat melalui
pencelupan ke dalam air atau media pendingin lainnya. Terbentuknya struktur martensit
dalam baja akan menambah tingkat kekuatan baja sehingga struktur ini memberikan
penghalang yang sangat kuat terhadap pergerakan dislokasi.

4. Apa yang disebut proses anil penuh?

Jawab :

Proses ini dilakukan di atas 723C, baja menjadi austernit kemudian didinginkan

perlahan-lahan supaya baja menjadi lunak.

5. Apa sesungguhnya tujuan fabrikasi? Uraikan dengan jelas.

Jawab:

49

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Fabrikasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membuat produk logam.

Prosedur dalam fabrikasi adalah sebagi berikut :

Pengecoran dan bukan pengecoran / mill

Logam dengan komposisi tertentu dilebur dalam sebuah tungku dan kemudian
dituang ke dalam cetakan. Untuk produk coran, cetakan yang dipakai sudah
mendekati bentuk akhir sehingga hanya memerlukan beberapa tahapan proses
pengerjaan untuk mencapai dimensi akhir. Untuk produk bukan coran (produk
mill) seperti misalnya pada pembuatan pelat atau batang (rod), logam cair

2 0 1 2

biasanya dituang secara kontinyu ke dalam cetakan sehingga diperoleh bentuk


dasar berupa billet atau slab. Kedua bentuk dasar ini merupakan bentuk coran
yang umumnya mempunyai distribusi komposisi dan struktur yang belum
merata dan belum setimbang.

I M T K

Menghilangkan cacat

Disamping itu kemungkinan masih mengancung banyak cacat sepeti ronggarongga udara. Untuk menghilangkan cacat billet atau salb dipanaskan dahulu

A K A D E M I S

untuk beberapa lama sehingga dicapai kondisi yang lebih homogen. Suhu

pemanasan tersebut adalah pada daerah austenit. Setelah itu, dalam keadaan
panas billet atau slab itu diberi proses pembentukan yaitu pengerolan untuk
membuat pelat atau rod. Pada proses pengerolan panas terjadi perubahan fasa
dan struktur logam yang ditentukan faktor-faktor seperti: elemen pemadu,
besarnya perubahan bentuk (reduksi), suhu, dan kecepatan pengerjaan.
Meningkatkan kekuatan dengan pengerjaan dingin / strain hardening

Pada proses pengerjaan panas, kekuatan logam biasanya masih rendah. Untuk
meningkatkan kekuatan logam yang dihasilkan setelah proses pengerjaan
tersebut diperlukan proses pengerjaan dingin. Efek peningkatan kekuatan
logam akibat pengerjaan dingin dikenal sebagai pengerasan regangan (strain
hardening)

Mengombinasikan kerja panas dan kerja dingin dengan tujuan untuk memperbaiki
sifat-sifat mekanis dari logam.

50

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

6. Berikan definisi penguatan dengan penghalusan butir dalam logam dan berikan salah satu
contoh untuk proses ini.

Jawab :

Penguatan dengan penghalusan butir dalam logam merupakan jenis penguatan logam

dengan pengaturan komposisi kimia dan proses pengerjaan / perlakuan panas pada suatu
paduan logam sehingga dapat memberikan struktur yang mengandung partikel-partikel
halus di dalam Krista. Pembentukan partikel halus tersebut dapat dicapai melalui
2 0 1 2

pengubahan tingkat kelarutan dari suatu unsure atau senyawa dari suatu paduan atau
menambahkan partikel-partikel yang keras seperti oksida atau karbida ke dalam logam.
Cara yang pertama menghasilkan precipitation hardening, sedangkan cara yang kedua

A K A D E M I S

I M T K

menghasilkan dispersion hardening.

51

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

UAS 2005/2006

ILMU BAHAN DAN KOROSI

TGL:1 JUNI 2006;

2012

1. Jelaskan hal-hal berikut :

2 0 1 2

a. Faktor-fator yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan.

Kekuatan ketahanan fisik suatu bahan.

Ketahanan korosi kemampuan suatu bahan untuk bertahan agar tidak terkorosi

A K A D E M I S

I M T K

oleh lingkungan maupun zat kimia.

Ketersediaan kemudahan untuk mendapatkan bahan tersebut dan seberapa


banyak ketrsediaannya di alam ini.

Appearance (tampilan) bentuk fisik dari suatu bahan.

Kemampuan fabrikasi kemampuan suatu bahan untuk diolah menjadi bentuk


lain.

Biaya

b. Kerugian akibat korosi pada industri kimia.

Jawab:

Penampilan Suatu peralatan proses yang terkorosi dapat merusak penampilan


dari peralatan tersebut sehingga kurang enak untuk dilihat.

Plant Shutdown (Pabrik terhenti) - peralatan proses yang terkorosi dapat


menyebabkan peralatan proses tersebut rusak sehingga dapat menyebabkan
pabrik mati secara tiba-tiba,

Produk terkontaminasi .

biasa terjadi pada industri farmasi atau makanan

sehingga menyebabkan produk tersebut dapat berbahaya untuk dikonsumsi.

52

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Kehilangan Produk berharga pada industri nuklir korosi dapat menyebabkan


peralatan proses menjadi berlubang sehingga dapat menyebabkan Hilangnya
uranium yang sangat berharga tersebut.

Safety dan Reliability korosi dapat mengancam keselamatan suatu industri


yang memproses bahan-bahan berbahaya seperti : asam sulfat,asam nitrat pekat,
radioaktif, dan lain-lain.

2 0 1 2

c. Tuliskan reaksi anodik dan katodik yag terjadi pada proses korosi Zn didalam HCI
yang teraerasi. Gambarkan pula mekanisme reaksinya.

A K A D E M I S

I M T K

Jawab:
Reaksi katodik yang terjadi ada 2 yaitu :
Reduksi oksigen : O2 + 4H+ + 4e- 2H2O
Evolusi hydrogen : 2H+ + 2e- H2

Reaksi Anodik : Zn Zn2+ + 2e

2. Apa yang dimaksud dengan pasivitas logam? Jelaskan dan gambarkan kurvayang
menerangkan terjadinya fenomena ini.

Jawab:

Pasivitas logam adalah berkurangnyan reaktivitas kimia logam dan alloy pada kondisi

lingkungan tertentu, dimana lgam dan alloy teftentu menjadi inert dan bertindak seolaholah sebagai logam mulia.

3. Jelaskan mengenai korosi di bawah ini:


a. Proses quenching sangat berpengaruh pada korosi intergranular.Jelaskan tentang hal
ini. Bagaimana cara meminimalisasi korosiintergranular pada stainless steel.

Jawab:
53

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

cara untuk meminimilisasi korosi Intergranular pada Stainless Steel

yaitu sebagai berkut :

Menggunakan temperature tinggi pada saat dilakukannya perlakuan panas(Heat


Treatment). Biasa disebut quench-annelling atau solution quenching,

Menambah unsure yang berfungsi sebagai penguat pada daerah batas


grain(stabilizer).

2 0 1 2

Memperkecil kandungan karbon hingga dibawah 0,03%

Proses Quenching sangat berpengaruh pada korosi intergranular yaitu

Quenching yang lambat akan mendorong terbenknya intergranular yang lebih banyak.

I M T K

b. Jelaskan proses auto katalitik pada korosi pitting dan bagaimanapencegahan jenis
korosi ini.

A K A D E M I S

Jawab:
Proses autokatalitik pada korosi pitting yaitu sebagai berikut :

Pertama, reaksi reduksi oksigen pada permukaan suatu logam dan hal ini akan
menyebabkan secara stimulan dan propagasi reaksi oksidasi suatu logam

Sehingga pada rongga tersebut konsentrasi MX ( X : reasi halogen) sangat tinggi,


dan menyebabkan reaksi hidrolisis sebagai berkut :

M+X- + H2O--- M+OH- + H+X-

Dengan adanya reaksi tersebut yang menghasilkan ion H + dan OH- yangdapat
mendorong semakin cepat reaksi oksidasi logam tersebut.

Pencegahan korosi pitting yaitu sebagi berikut :


Menggunakan pengelasan untuk penyambungan daripada dengan skrup atau baut
pada sambungan-sambungan peralatan baru.

Menutup lubang-lubang kecil baik dengan pengelasan maupun dengan solder.

Melakukan pemeriksaan secara berkala dan membersihkan endapat yang ada.

54

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Merancang alat dengan system drainase yang baik, hindari design sudut-sudut dan
daerah stagnant. Hal ini untuk mencgah terjadinya penumpukan endapan di bagian
bawah alat tersebut.

Menggunakan bahan Teflon sebagai pelapis jika mungkin.

c. Jelaskan 2 mekanisme terjadinya korosi fretting dan sebutkan syaratterjadinya korosi

2 0 1 2

ini.

Ada 2 konsep yang dapat memberikan gambaran mechanism tejadinya korosi

fretting, yaitu :

1) Wear-oxidation theory mekanisme ini berdasarkan konsep bawa terjadi rekatan

I M T K

pada 2 ujung yang berhadap-hadapan dari masing-masing permukaan logam dan


akibat gerakan/vibrasi akan terbentuk pecahan logam. Pecahan yang ukurannya
sngat kecil dan mengalami pemanasan akibat gesekan, dengan kondisi itu maka
pecahan akan mudah teroksidasi. Pecahan yang sudah teroksidasi akan

A K A D E M I S

terakumulasi dan menyebabkan fretting.


2) Oxidation-wear theory hipotesa mekanisme ini didasarkan pada kebanyakan
permukaan logam dilindungi dengan lapisan film tipis (oxide layer). Jika logam
bergesekan degan beban tertentu maka terjadi pecahan pada lapisan film tersebut
dan pecahan ini akan memicu terjadinya fretting.

4. Jika anda seorang konsultan di bidang korosi dan anda diminta untukmemberikan
pertimbangan teknis pemasangan pipa transmisi gas yang cukup besar dan panjang
disuatu lahan yang tanahnya relatif asam. Apa saja yang harus anda lakukan dan jenis
proteksi apa yang anda usulkan. Gambarkan skemanya.

Jawab:

Proteksi yang diusulkan : Cathodic Protection dengan Impressed Current

55

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Suatu rectifier mensuplai impressed current untuk polarisasi katodik dengan

mengkonversi arus ac, yang berasal dari sumber listrik menjadi dc.

Pipa yang dipasang dibawah tanah akan menerima arus dc dari suatu elektroda inert

yang yang juga dipasang dibawah tanah. Satu atau beberapa anoda dipasang untuk
memberikan cathodic current untuk melindungi alat dan bahan. Untuk alat yang dipasang
di bawah tanah biasanya digunakan grafit ineft sebagai anoda.

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

5. Jelaskan-kondisi-kondisi dimana perlu dilakukan monitoring korosi. Sebutkandan


jelaskan 2 cara monitoring korosi.

Jawab:
a. Jika beresiko tinggi, yaitu proses dengan tekanan tinggi, temperatur
tinggi,mudah terbakar, mudah meledak, dan beracun.
b. Jika gangguan proses dapat menyebabkan korosifitas yang tinggi.

56

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

c. Jika perubahan pada kondisi operasi dapat menyebabkan perubahan lajukorosi


yang signifikan.
d. Jika menggunakan corrosion inhibitor.
e. Pada proses batch, jika konstituen korosif terakumulasi karena siklus yang
berulang.
f. Jika bahan baku proses diganti.
g. Jika keluaran pabrik atau parameter_ operasi diubah dari spesifikasi desain
h. Pada saat evaluasi perilaku korosi dari berbagai alloy.
oleh korosi.

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

i. Jika menjadi perhatian utama adalah kontaminasi produk yang disebabkan

57

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

UJIAN AKHIR SEMESTER; ILMU BAHAN

TANGGAL 26-03-2007

1. Jawablah pertanyaan berikut ini:


a. Penguatan logam dapat juga dilakukan melalui penguatan dari batas kristal.

2 0 1 2

Jelaskandengan rinci.

Jawab:

Penguatan logam dapat dilakukan melalui penguatan dari batas kristal karena

batas kristal dari logam adalah daerah pertemuan antara kristal, sehingga pada

I M T K

daerah tersebut letak atom-atomnya menjadi tidak teratur. Atom-atom pada batas
Kristal mempunyai mobilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan atom-atom
di dalam kristalnya. Karena itu bila terjadi deformasi plastis maka dislokasi pada
umumnya terjadi dari batas Kristal dan kemudian bergerak di dalam dan akhirnya

A K A D E M I S

berhenti pada batas kristal berikutnya. Ini berarti di samping sebagai tempat
permulaan dislokasi, batas Kristal juga berlaku sebagai penghalang dislokasi.
Maka seharusnya dipilih jenis kristal pada logam yang mempunyai kemampuan
penghalang yang baik (dapat memberikan halangan yang berarti terhadap
pergerakan dislokasi, biasanya adalah kristal majemuk).
b. Kristal yang bagaimana yangdapat dipakai?

Jawab:

Kristal yang dapat dipakai adalah kristal logam yang memiliki kemampuan

penghalang yang besar sehingga semakin besar rintangan yang terjadi maka
semakin besar energy yang diperlukan untuk menggerakkan dislokasi oleh karena
itu krital yang dapat dipakai adalah kristal majemuk agar diperoleh kekuatan yang
tinggi.

2. Reaktifitas merupakan sifat kimia daripada logam. Uraikan dengan jelas yang
termasukdalam grup diatas.

58

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Jawab:

Pada umumnya logam memiliki reaktivitas yang bervariasi.Diantaranya reaksi

padat sebagai berikut:


a. Pertumbuhan Butir: Atom melintas batas butir, tidak ada perubahan komposisi,
tidak ada perubahan bentuk kristal dan tidak ada butir baru terbentuk. Butir-butir
kecil tergabung ke dalam butir besar sehingga terbentuk pertumbuhan butir.
b. Rekristalisasi: Terbentuk butir baru yang sempuma, hanya pengaturan atom

I M T K

2 0 1 2

secara lokal, tidak ada perubahan fasa dan tidak ada perubahan stuktur kristal.
c. Perubahan Polimorfi: Terbentuk fasa baru, tetapi tidak ada perubahan komposisi,
hanya ada pergerakan atom sedikit saja.
d. Pelarutan:Menghilangnya fasa semula dan larut dalam fasa utama dapat terjadi,
sehingga terbentuk difusi besar-besaran.
e. Reaksi Eutektoid: Pada waktu pendinginan dan pemanasan, akan pecah suatu
fasamenjadi dua fasa padat baru.

A K A D E M I S

3. Bagaimana proses fatigue terjadi dan apa saja syarat-syaratnya yang diperlukan.
Uraikan dengan rinci.

Jawab:
Kelelahan/fatigue: Ketahanan logam terhadap siklus pembebanan berulang

atau dinamis. Kelelahan mengakibatkan patah yang terlihat rapuh, tanpa deformasi
pada patahan tersebut. Kondisi yang menimbulkan terjadinya kelelahan thermal ini
karena adanya sifat muai panas dari logam. Pada saat pemanasan maka logam akan
memuai dan sebaliknya terjadi kontraksi pada saat pendinginan. Peristiwa ekspansikontraksi inilah yang menimbulkan siklus tegangan. Semakin tinggi tegangan dinamis
yang bekerja maka jurnlah siklus pembebanannya semakin kecil, begitu pula
sebaliknya.

Faktor-faktor yang dapat menimbulkan kegagalan/fatigue adalah :


(a) Adanya siklus pembebanan yang berulang atau dinamis secara terus-menerus.
(b) Tegangan dinamis lnaksimum yang bekerja cukup besar.
59

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

(c) Desain kontruksi yang rentan terhadap fatigue.

4. Bagaimana pengaruh elemen Si (dalam persen) terhadap paduan dalam baja. Jika
ditinjau dari sifat fisis, kimia, dan mekanis. Uraikan dengan jelas.

Jawab:

Pengaruh elemen Si (Silisium) terhadap paduan dalam baja adalah unsur ini

menaikkan kekuatan baja tanpa menurunkankeuletannya (berfungsi sebagai


penyetabil sementit).

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

apabila ditambahkan ke semua baja berperan sebagai elemen deoksidasi. Si dapat

60

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

UJIAN AKHIR SEMESTER

ILMU BAHAN DAN KOROSI

SEMESTER GENAP 2OO7 -2008

DOSEN: DR.IR. ASEP HANDAYA SAPUTRA, MENG.

I M T K

2 0 1 2

1. Jelaskan proses terjadinya Stress Corrosion Cracking dan Fatigue Corrosion dan

apa yang membedakan kedua jenis korosi tersebut. (10)

Jawab:

Stress Corrosion Cracking dan Fatique Conosion, keduanya merupakan jenis

korosi yang timbul akibat adanya pembebanan terhadap logam. Perbedaannya terletak
pada pembebanan yang diberikan terhadap logam tersebut. Pada Stress Conosion

A K A D E M I S

Cracking, logam terkorosi akibat adanya suatu beban yang diberikan di permukaan
logam dalam waktu yang lama, sedangkan pada Fatique Corrosion, logam terkorosi
karena adanya pembebanan yang berulang-ulang di permukaan logam.

2. Sebutkan dan jelaskan cara kerja dua jenis corrosion monitoring. (10)

Jawab:
a. Sand / Erosion Monitoring : merupakan teknik yang dirancang untuk
mengukur erosi di dalam suatu aliran. Metode ini banyak digunakan pada
sistem produksi minyak dan gas dimana banyak mengandung partikulat.

b. Hydrogen Penetration Monitoring : merupakan jenis monitoring yang bekerja


dengan prinsip sensor hydrogen, yaitu mendeteksi jumlah penyerapan
hydrogen oleh baja dengan pengukuran mekanikal atau elekhokimia. Selain
itu, metode ini juga digunakan sebagai indikasi kualitiatif tedadinya korosi.
61

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

3. Jelaskan dan buatlah gambar sketsa sistem proteksi katodik sacrifcial anode
danimpressed current. Sebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing. (30)

Jawab:

Sacrificial anode;

Kelebihan:
o Tidak perlu listrik
o Pemasangan mudah
o Tidak ada interaksi
o Overproteksi ringan

I M T K

2 0 1 2

o Cocok untuk arus kecil


o Cocok untuk daerah yang padat struktur

A K A D E M I S

o Distribusi arus merata


o oTidak perlu pemeliharaan
o Cukup inspeksi rutin
o Tidak perlu biaya operasi

Kelemahan:
o Keluaran arus terbatas
o Tidak efektif bila resistivitas elektrolit tinggi
o Tak cocok untuk struktur besar yang perlu arus proteksi besar

4. Perkirakan jumlah anoda yang dibutuhkan dalanr sistem proteksi korosi menggunakan
sacrificial anode serta distribusinya. Susunan pipa yang akan diproteksi dapat dilihat
pada gambar dibawah ini. (50)

62

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Beberapa kondisi yang diketahui adalah sebagai berikut:

o Soil resistivity rata-rata:4500 Ohm.cm

o Cunent density =9 m/m2

o Tipe Anoda: Magnesium

Berat = 12 pon

R = 8,89 cm

L = 53,54 cm

Driving Voltage = 2,36 volt

o Coating efisiensi 60%

o Lifetime = 15 tahun

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

63

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

64

2012

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

UAS PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

Modul 1 (Analisis Gravimetri)

1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan analisis gravimetri?

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan analisis gravimetri:

2 0 1 2

Endapan harus memiliki kelarutan yang kecil sehingga tidak banyak unsur yang
hilang ketika endapan difiltrasi

Keadaan fisik endapan harus dapat dipisahkan melalui filtrasi dan bisa dicuci dengan
mudah

I M T K

Endapan harus murni

2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan analisa gravimetri?

Kelebihan dan kekurangan analisis gravimetri

A K A D E M I S

Kelebihan: diperoleh unsur tunggal dengan kemurnian tinggi dan akurasi percobaan
tinggi

Kekurangan: prosedur percobaan membutuhkan waktu lama

3. Apa kegunaan larutan AgNO3dan jelaskan?

Kegunaan larutan AgNO3

Sebagai indikator kemurnian filtrate saat endapan difiltrasi. Filtrasi yang belum murni
akan menunjukkan warna biru transparan ketika ditetesi AgNO3.

4. Sebutkan kandungan senyawa sulfur yang terdapat dalam cuplikan?


SO32- , SO42- , dll

5. Apa fungsi penambahan asam pada larutan? Mengapa HCl ditambahkan pada larutan
cuplikan SO4 dan HNO3 ditambahkan pada larutan cuplikan Klorida?
65

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Fungsi penambahan asam pada larutan:

Untuk menciptakan suasana asam dalam larutan yang dapat mempercepat terjadinya
reaksi (sebagai katalis). Dalam hal ini, reaksi akan berlangsung optimum dalam
suasana asam.
Alasan HCl ditambahkan pada larutan cuplikan SO 4 dan HNO3ditambahkan pada
larutan cuplikan klorida utnuk menimbulkan efek ion senama pada larutan sehingga
kelarutan zat semakin kecil dan zat semakin mengendap.

2 0 1 2

6. Mengapa pada proses pengendapan, larutan cuplikan Sulfat tidak perlu diaduk seperti
larutan cuplikan Klorida?

Pada cuplikan klorida, endapan yang terbentuk berupa senyawa AgCl yang

I M T K

densitasnya lebih ringan sehingga cenderung mengapung di atas larutan. Karenanya perlu
dilakukan pengadukan agar endapan yang terbentuk bisa turun dan mengendap di dasar
gelas beaker.

A K A D E M I S

7. Bagaimana menentukan suatu larutan telah jauh/sempurna mengendap pada saat


penambahan BaCl2atau AgNO3 pada cuplikan?

Dengan melakukan suatu pengujian melalui penambahan 1-2 tetes BaCl 2 atau AgNO3

pada larutan, jika saat penambahan BaCl2 atau AgNO3, larutan cuplikan tidak
menunjukkan adanya butiran yang masih turun ke dasar maka pengendapan dikatakan
sempurna.

8. Apa tujuan umum dari praktikum Gravimetri?

9. Apa perbedaan dari suspense koloid dan suspense kristalin? Tulis perbedaannya secara
singkat dari segi sifat, fasa, ukuran, daya filtrasi, dan kemurnian.

66

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

10.Mengapa pada percobaan gravimetri ion klorida diperlukan pengadukan sedangkan


pada percobaan gravimetric ion sulfat tidak diperlukan pengadukan? Jelaskan jawaban
anda

11.Apa saja faktor-faktor yang menentukan keberhasilan analisis gravimetri melalui


pengendapan?

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

67

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Modul 2 (Analisis Volumetri)

1. Proses yang dilakukan di dalam analisis volumetri adalah titrasi. Jelaskan secara singkat
beberapa syarat yang anda ketahui agar suatu reaksi kimia dapat dipakai sebagai dasar
titrasi!

Syarat dasar titrasi

Reaksi harus berlangsung cepat, sehingga suatu titrasi dapat selesai dalam beberapa
menit. Reaksi-reaksi ion anorganik memenuhi syarat ini. Kadang-kadang reaksi
2 0 1 2

dipercepat dengan pemanasan atau penambahan katalis yang sesuai.


Reaksi harus berlangsung secara stoikiometrik dan tidak boleh ada reaksi samping.
Zat-zat lain dalam larutan tak boleh bereaksi atau mengganggu reaksi utama.

Dapat diamati pada penambahan jumlah ekuivalen dari zat penetrasi

I M T K

Ada indikator untuk menunjukkan perubahan-perubahan di atas

2. Dalam analisis volumetri diadakan pengukuran volume larutan standar untuk bereaksi
sempurna dengan sejumlah zat dengan volume tertentu
A K A D E M I S

a. Mengapa larutan natrium tiosulfat yang digunakan dalam penentuan kadar Cu++
harus distandarisasi terlebih dahulu?

b. Jelaskan secara singkat sebab-sebab ketidakstabilan larutan pergamanat dan tiosulfat


sebagai larutan standar?

3. Pada percobaan titrasi kompleksiometri digunakan ligan ethylene diamine tetra acetic acid
(EDTA) sebagai larutan standar. Jelaskan secara singkat beberapa sifat ligan EDTA
sehingga sesuai untuk digunakan dalam titrasi kompleksiometri ini!

Sifat ligan EDTA:

Memiliki lebih dari satu pasang donor elektron


Dapat membentuk kompleks dengan beberapa ion logam dengan rasio 1:1 tanpa
tergantung pada muatan ion logam tersebut

4. Jelaskan fungsi kloroform dan HCl yang digunakan dalam percobaan ini!

68

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Kloroform berperan dalam mencegah dekomposisi yang diakibatkan oleh aktifitas

mikroorganisme. Penambahan kloroform juga bertujuan untuk menjaga ph larutan berada


dalam rentang 9-10, dimana pada kondisi ini aktivitas bakteri menjadi terhambat, begitu
pula dengan proses sekomposisi sehingga larutan Na2S2O3 menjadi lebih stabil. HCl
ditambahkan untuk menciptakan kondisi asam, untuk mencegah oksidasi tiosulfat oleh
KMnO4 yang dapat mengurangi volume titran dalam larutan, harus ditambahkan KI bebas
iodat pada kondisi asam.

2 0 1 2

5. Sebutkan ciri-ciri titik akhir titrasi telah terjadi! (5)

Larutan mulai berubah warna (jadi biru atau merah)

Terjadi kekeruhan

Ciri-ciri titik akhir:

I M T K

6. Sebutkan dan jelaskan kelebihan dan kekurangan dari oksidator KMnO4!


Kelebihan: dapat mengalami reaksi redoks yang bermacam-macam

Kekurangan: KMnO4 tidak stabil karena dapat mengoksidasi air, selain itu proses

A K A D E M I S

titrasi dengan Na2S2O3 memungkinkan terbentuknya sulfat akibat oksidasi tiosulfat oleh
KMnO4 sehingga mengurangi volume titran dalam larutan.

7. Tuliskan reaksi redoks yang terjadi pada percobaan penentuan kadar Cu2+ !

2Cu2+ + 4I- 2CuI + I2.

8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:


a. Titik ekuivalen

Titik teoritis yang tidak dapat ditentukan secara eksperimental

Titik dalam titrasi dimana jumlah zat penitrasi equivalen dengan jumlah zat yang
dititrasi

b. Titik akhir titrasi


69

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Adalah titik yang keberadaannya ditandai dengan terjadi perubahan warna

larutan atau indikator yang ditambahkan, terjadinya kekeruhan, perubahan potensial


dari elektroda-elektroda yang dicelupkan dalam larutan (metode titrasi potensiometri),
perubahan konduktivitas larutan, perubahan arus listrik dalam larutan.
c. Indikator redoks
d. Larutan buffer

Adalah larutan yang pH nya tetap jika ditambahkan sedikit asam / basa

2 0 1 2

e. Normalitas

9. Gambarkan struktur EDTA!

A K A D E M I S

I M T K

10.Sebutkan keuntungan (min.3) dan kerugian (min.3) penggunaan KMnO4!

Keuntungan penggunaan KMnO4:

Dapat bereaksi dalam suasana asam basa

Tidak harus pakai indikator

Kerugian penggunaan KMnO4:

Tidak benar-benar stabil karena dapat mengoksidasi air

11.Gambarkan struktur EBT dan sebutkan kegunaannya!

70

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Sebagai indikator metakrom yang melepaskan ion logam pada EDTA yang
dekat titik kesetaraan.

2 0 1 2

Modul 3 (Titrasi Potensiometri)

1. Metode potensiometri merupakan salah satu metode penentuan konsentrasi dengan

A K A D E M I S

I M T K

menggunakan prinsip titrasi.


a. Apakah yang dimaksud dengan titrasi?
b. Bagaimanakah cara kerja potensiometri sehingga dapat menentukan konsentrasi
suatu larutan?

2. a. Apakah yang dimaksud dengan endpoint pada titrasi?


b. Sebutkan dan jelaskan secara singkat metode penentuan endpoint pada
potensiometri?

a. Endpoint: suatu titik dimana penambahan titran tidak akan merubah nilai pH campuran

3. Analisalah grafik di bawah ini! ( jelaskan secara singkat setiap titik pada kuva)

4. Berikanlah contoh aplikasi metode potensiometri lainnya! (selain yang telah


dipraktikumkan)

71

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

5. Konsentrasi H3PO4 pada percobaan ini dapat ditentukan dengan metoda titrasi yang
dinamakan titrasi potensiometri. Bagaimana cara kerja titrasi potensiometri sehingga dapat
menentukan konsentrasi suatu larutan!

Titrasi dilakukan pada cuplikan dan beda potensial antara kedua elektroda diukur

selama titrasi, sehingga dihasilkan suatu besaran berupa pH. Titik akhir titrasi dilihat dari
perubahan potensial (dalam hal ini perubahan pH) yang tajam dan konsentrasi dihitung
dari banyaknya penitrasi yang ditambahkan.

2 0 1 2

Sebutkan mekanisme reaksi yang terjadi selama 3 tahap ionisasi H3PO4 dalam

b.

Bagaimana akurasi k1, k2, dan k3? Mengapa?

I M T K

a.

H3PO4 + OH-

H2PO4- + H2O

H2PO4- + OH-

H2PO4- + H2O

HPO42- + OH-

H2PO4- + H2O

b.

Akurasi K1 > K2 > K3. Hal ini dikarenakan nilai K1 > K2 > K3 sehingga

6. a.

percobaan ini!

A K A D E M I S

tingkat akurasi perhitungan akan mengikuti kecenderungan ini. Secara umum, kita bisa
mengetahui bahwa semakin besar nilai suatu besaran, semakin akurat nilai yang dihasilkan
percobaan karena nilai yang besar cenderung memberikan ketepatan yang lebih baik.
Disini K1 > K2 > K3 karena konsentrasi ion-ion pada tahap pertama lebih besar
dibandingkan tahap-tahap berikutnya. Akibatnya, harga konstanta kesetimbangan tahap
pertama (K1) jauh lebih besar dibandingkan tahap-tahap berikutnya.

7. Analisa grafik di bawah ini dengan menjelaskan secarA singkat setiap titik pada kurva!

72

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

SCAN

Titik B: titik kesetimbangan 1, dimana penambahan sejumlah NaOH tidak akan

banyak berpengaruh terhadap pH.


2 0 1 2

Titik A: titik awal titrasi, dimana nilai pH nyamasih berupa nilai pH larutan yang

belum dititrasi.

Titik C: titik akhir 1, dimana penambahan sedikit NaOH akan meningkatkan pH

Titik D: titik kesetimbangan 2

Titik E: titik akhir 2

Titik F: titik kesetimbangan 3

A K A D E M I S

I M T K

larutan secara signifikan.

8. Jelaskan teknik pengambilan data dari dua percobaan potensiometri! Grafik apa yang
diperoleh!

Teknik pengambilan data adalah dengan mengukur pH dari masing-masing larutan

sampel (H3PO4 dan H3PO4+ HCl) pada setiap penambahan volume NaOH (untuk pertama
kali titrasi, diukur pH setiap penambahan 2 ml, dan apabila kenaikan pH sudah signifikan
(>0,3) pH diukur setiap penambahan 1 ml agar hasil yang didapatkan akurat. Pengamatan
dilakukan samapi pH mendekati angka 12 karena pH meter yang digunakan adalah
elektroda gelas yang memiliki kondisi optimum pada pH 2-12.
Grafik yang diperoleh adalah grafik pH larutan vs volume larutan NaOH yang
ditambahkan. Dalam pengolahan datanya, untuk mendapatkan nilai k1, k2, dan k3
digunakan metode konstruksi.

73

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

9. Apa fungsi pengadukan dan sebutkan alasan mengapa pengadukan H3PO4 menggunakan
magnit stirer tidak boleh terlalu kencang!

Fungsi pengadukan adalah agar larutan menjadi homogen dan untuk meningkatkan

energi kinetik molekul sehingga tumbukan yang terjadi juga semakin banyak dan reaksi
juga semakin cepat. Selain itu, magnet stirror disini juga untuk memastikan bahwa
distribusi larutan dalam penitran (NaOH) harus tersebar secara merata dalam sampel.
Penggunaan magnet stirror tidak boleh terlalu kencang karena akan menyebabkan

2 0 1 2

terbentuknya pusaran di tengah larutan dan menjadi turbulen. Dengan terbentuknya


pusaran di tengah, maka distribusi ion-ion akan terpusat di bagian tengah sehingga
distribusi ion-ionnya menjadi tidak merata dan perhitungan pH juga menjadi tidak
akurat.

I M T K

10.Mengapa dilakukan kalibrasi pH meter?


Dilakukan kalibrasi pada pH meter adalah agar perhitungan pH menjadi lebih akurat.

A K A D E M I S

Dimana hasil pengukuran tidak terdapat zat-zat pengotor yang dapat menghambat dalam
proses pengukuran.

11.Mengapa digunakan buffer untuk kalibrasi?

Digunakan larutan buffer sebagai larutan untuk menstandardisasi pH meter karena

larutan buffer dapat mempertahankan pH larutan walaupun ditambahkan asam atau basa.
Hal ini dilakukan agar nilai pH yang terbaca pada pH meter sesuai dengan nilai ph larutan
yang mau diukur sehingga data-data percobaan yang diperoleh menjadi lebih akurat.

Modul 4 (Spektrofotometri)

Diketahui nilai absorbansi dan transmitansi dari suatu zat adalah sebagai
berikut:

74

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

SCAN

2 0 1 2

1. Tentukan konsentrasi larutan x dan y!

Menentukan konsentrasi larutan X dan Y

A K A D E M I S

I M T K

Sebenarnya soal ini dapat diselesaikan dengan banyak cara, salah satunya adalah
interpolasi polar.

Untuk X:

Perhatikan kumpulan datanya, Anda akan melihat adanya hubungan kalau

semakin besar konsentrasi Cr(III) dan Co(II) maka transmitansinya semakin kecil.
Dari data transmitansi X, nilainya ada diantara transmitansi pada konsentrasi Cr(III)
0,02 dan 0,03. Ambil salah satu data saja kemudian diinterpolasi. Misal 43 yang
berada diantara 34,8 dan 49,6.

4334,8
49,634,8

Untuk Y:

Dari data transmitansi Y, nilainya ada diantara transmitansi pada konsentrasi

Y 0,03
0,020,03

Co(II) 0,1128 dan 0,0752. Ambil salah satu data saja kemudian diinterpolasi. Misal
91,2 yang bersedia diantara 89,1 dan 92,3.

91,289,1
92,389,1

X = 0,088125

Y 0,1128
0,07520,1128

75

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Metode lanilla adalah dengan menggambarkan garis yang menghubungkan data


transmitansi pada tiap-tiap konsentrasi Cr (III) dan Co (II) untuk panjang gelombang
yang sama.

2. Jelaskan hasil yang anda dapatkan (maksimal 5 baris lebih satu baris nilai akan
dikurangi!
Ada banyak hal yang dapat Anda jelaskan dari hasil yang telah Anda dapat, salah

2 0 1 2

satunya adalah konsentrasi Cr (III) dan Co(II) berbanding terbalik dengan


transmitansinya.

3. Berapa panjang gelombang ideal untuk kurva spektra absorbansi vs panjang gelombang
I M T K

komponen A di bawah ini!

A K A D E M I S

SCAN

= 410 nm merupakan ideal karena di posisi peak absorbansi tertinggi,

sehingga memberikan analisis yang akurat.

76

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

4. Di bawah ini terdapat data log % transmitansi dari beragam panjang gelombang terhadap
konsentrasi komponen A. Dengan menggunakan kurva di atas, pilih salah satu panjang
gelombang ideal dan hitung konsentrasi unknown menggunakan hukum Lambert-Beer
berdasarkan panjang gelombang tersebut.

2 0 1 2

SCAN

A K A D E M I S

I M T K

5. Jelaskan prosedur percobaan yang anda lakukan untuk percobaan ini!

(lihat modul)

6. Jelaskan teknik pengambilan data dari 2 percobaan spektofotometri dan grafik apa yang
Anda peroleh?

7. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Penyimpangan Hukum Lambert Beer dan
terangkan (bukan menyebutkan) mengapa penyimpangan itu harus terjadi?

8. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 hal yang harus diperhatikan ketika akan mengukur
absorbansi sampel dengan spektofotometer!
77

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Modul 5 (Metoda Konduktometri)

1. Sebutkan tujuan dari konduktometri!

2 0 1 2

2. Sebutkan tiga titrasi yang dilakukan pada percobaan konduktometri, jelaskan fenomena
yang terjadi dan pengaruhnya dengan konduksi ion! Jelaskan dengan grafik!

A K A D E M I S

I M T K

Titrasi asam kuat oleh basa kuat

Pada titrasi ini konduktansi larutan akan berkurang akibat penetralan yang

dilakukan ion OH- terhadap ion H+. Konduktansi larutan akan berkurang hingga
tercapai suatu nilai tertentu dimana konduktansinya tidak akan berkurang lagi
namun akan bertambah. Hal ini diakibatkan oleh campuran yang memiliki ion OH berlebih. Perlu diketahui ion H+ dari larutan asam kuat dan ion OH- dari larutan
78

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

basa kuat merupakan ion yang mobilitasnya tinggi. Karena kedua ion tersebut
memiliki mobilitas yang tinggi, maka kedua ion tersebut memiliki konduktivitas
yang tinggi pula.
Titrasi asam lemah oleh basa kuat

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

Sama halnya dengan titrasi awal, hanya saja larutan asam yang digunakan

merupakan larutan asam lemah. Ion H+ yang berasal dari larutan asam lemah
merupakan ion dengan mobilitas lebih rendah daripada ion H+ yang berasal dari
larutan asam kuat. Oleh sebab itu, slop kemiringan penurunan konduktansinya
lebih curam daripada titrasi asam kuat oleh basa kuat. Akan tetapi, slop kenaikan
konduktansinya sama dengan titrasi asam kuat oleh basa kuat.
Titrasi basa kuat oleh asam lemah

SCAN

79

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Pada titrasi ini, awalnya sama dengan kedua titrasi sebelumnya. Akan tetapi

hingga diperoleh suatu titik dimana nilai konduktansinya tidak akan kembali
meningkat maupun tidak akan berkurang (konstan). Kekonstanan ini diakibatkan
terbentuknya larutan buffer.

2 0 1 2

3. Apa yang dimaksud dengan Konduktansi? Faktor-faktor apa yang mempengaruhi


konduktansi? Persamaannya! (30)

I M T K

Konduktansi adalah kemampuan suatu ion atau substansi untuk menghantarkan listrik.

Faktor yang mempengaruhi konduktansi: sifat pelarut, misalnya viskositas, jumlah zat
yang akan diukur konsentrasinya, komposisi larutan.

A K A D E M I S

Persamaan : L = LiZi

4. Gambarkan dan jelaskan perbedaan kurva titrasi asam kuat dengan basa kuat dan asam
lemah dengan basa kuat! Mengapa kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat berbeda
dengan kurva titrasi basa kuat oleh asam lemah? (40)

Titrasi asam kuat oleh basa kuat

SCAN

Titrasi asam lemah oleh basa kuat

SCAN
80

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Kedua kurva ini berbeda derajat ionisasi asam yang dititrasi berbeda dimana pada

asam kuat alfa = 1, pada asam lemah alfa < 1. Karena alfa < 1, pada asam lemah ionisasi
yang terjadi tidak sempurna dimana jumlah ion H+ yag dihasilkan memiliki mobilitas
yang lebih rendah dan lebih sedikit. Dengan demikian, NaOH yang dibutuhkan lebih
2 0 1 2

sedikit, dan titik akhir titrasi lebih cepat dicapai (titik terendah).

Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat berbeda dengan kurva titrasi basa kuat oleh

asam lemah karena pada titrasi basa kuat oleh asam lemah setelah penambahan volume

I M T K

titran tertentu, akan dihasilkan larutan buffer yang terdiri dari asam lemah dan basa
konjugasinya.

5. Bagaimana pengaruh pengenceran terhadap konduktansi yang dibaca pada alat? Mengapa
A K A D E M I S

cuplikan harus diencerkan terlebih dahulu?

Pengenceran akan membuat nilai konduktansi yang terbaca menjadi lebih kecil

sehingga dibutuhkan faktor koreksi untuk pengenceran.

Cuplikan harus diencerkan agar nilai konduktansinya berbanding dengan konsentrasi

analit. Dimana dalam larutan encer, akan terjadi ionisasi sehingga ion-ion bersifat
independen satu sama lain dan untuk meminimalisasi faktor koreksi.

6. Jelaskan prinsip kerja dari metode Lowry dalam menentukan konsentrasi protein!

Metode Lowry adalah cara penentuan konsentrasi protein yang berdasarkan

pembentukan suatu ikatan tembaga-protein kompleks pada suasana alkaline (pH 10-10,5).
Reaksi antara ion Cu2+ dengan protein kompleks (mengandung empat ikatan peptida) akan
membentuk tetradentate Cu+ kompleks. Ion Cu+ pada tetradentate Cu+ kompleks dan
kelompok radikal dari tyrosine, trytophan dan cystein bereaksi dengan reagen folin-phenol
sehingga

terjadi

reduksi

phosphomolybdic/phosphotungstuc
81

acid

menjadi

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

heteropolymolybdenum biru yang menaikkan intensitas warna biru pada larutan.


Absorbansi larutan berwarna biru diukur dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang () 600nm. Lalu, mem-plot nilai absorbansi setiap konsentrasi (A) dengan
konsentrasi (c) sehingga diperoleh kurva kalibrasi standar yang akan digunakan untuk
menentukan konsentrasi larutan yang tidak diketahui konsentrasi proteinnya. Metode
Lowry ini sensitif untuk protein dengan konsentrasi rendah.

2 0 1 2

2. Jelaskan mengenai keterbatasan metode Lowry ini!

Masalah mendasar pada metode ini adalah pembentukan warna tergantung pada
kealamian protein dimana tidak semua protein memberikan intensitas warna yang sama.
Masalah ini timbul karena digunakan detergen non-ionik dan kationik (yang pada

I M T K

dengan adanya 0,5% sodium dodecysulfate pada reagen alkali yang mencegah

pH range metode Lowry sangat sempit sehingga digunakan volume sampel yang sangat

A K A D E M I S

kondisi Lowry dapat menyebabkan presipitasi/pengendapan). Hal ini dapat diatasi

kecil yang memberikan efek yang kecil terhadap pH campuran.

terbentuknya persipitasi dan tidak berpengaruh pada perkembangan / pembentukan


warna)

Terdapat beberapa zat / senyawa yang dapat mengganggu prosedur Lowry, yaitu
turunan asam amino, beberapa buffer, obat-obatan, lipid, gula, garam, asam nukleat, ion
NH4+, buffer zwitterionic, senyawa thiol, buffer non-ionik, dan reagen sulphydryl.
Metode Lowry terkenal dengan defisiensinya. Contoh, reagen alkaline copper tidak
stabil dan membutuhkan preparasi harian dengan prosedur multi-step ayng intensif.

Modul 6 (Gas Chromatography)

1. Sebutkan komponen-komponen instrumentasi pada GC (peralatan GC) serta jelaskan


fungsi dari masing-masing komponen tersebut!

Componen instrumentasi dan penjelasannya:


Carrier gas: gas inert yang berfungsi untuk membawa sampel melalui komponen
instrument GC lainnya.
Carrier gas supplyer: pensuplai carrier gas
Sample injection gas: tempat diinjeksikan sampel ke dalam GC

82

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Kolom kromatografi: ada beberapa tipe kolom yaitu, packed, open tubular, wallcoated-open-tubular.

Kegunaannya

adalah

untuk

melakukan

kromatografi

(pemisahan) komponen-komponen sampel


Kolom temperatur/oven: berguna untuk memanaskan sampel hingga sampel berubah
mejadi vasa uap
Detektor: berguna untuk mendeteksi kompone-komponen sampel. Ada beberapa
jenis detektor, yaitu, flame ionization detector, thermal conductivity detector, photo

2 0 1 2

ionization detector, dll.

Asisten Rizka Y dan Nur I

2. Jika diketahui:
I M T K

SCAN

A K A D E M I S

Berapa konsentrasi dari sampel kromatogram berikut ini?

SCAN

3. Informasi apa saja yang dapat diketahui dari kromatogram pada soal no 1 diatas?

83

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

4. Hal-hal apa sajakah yang perlu diperhatikan saat praktikum Gas Chromatography (GC)
agar diperoleh hasil yang baik?

Modul 7 (Thin Layer Chromatography)

1. Jelaskan dengan singkat prinsip kerja pada kromatografi kolom dan TLC!

2 0 1 2

Kromatografi

kolom:

kromatografi

(pemisahan

kompone-kompone

sampel)

berdasarkan polaritas sampel dengan cara mengelusi sampel dengan pelarut yang
kepolarannya dinaikkan.

I M T K

TLC: kromatografi tiap-tiap sampel hasil dari kromatografi kolom berdasarkan


kelarutannya dengan suatu pelarut dan diamati berdasarkan kapilaritasnya terhadap
plate TLC.

2. Sebutkan dan jelaskan hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi hasil pemisahan dengan
kromatografi kolom dan TLC!
A K A D E M I S

Polaritas sampel
Polaritas pelarut
Adanya udara di dalam kolom yang digunakan pada kromatografi kolom
---penyusun: cek lagi dong--

3. Apa yang anda ketahui tentang kromatografi kolom, TLC, dan bagaimana prinsip
kerjanya?

Kromatografi kolom adalah metode pemisahan kromatografi yang menggunakan

suatu kolom dengan fase diam yang berada di dalam kolom dan fasa gerak yang dialirkan
sepanjang tabung. Prinsip kerja kromatografi kolom: pemisahan berdasarkan polaritas
sampel dengan cara mengelusi sampel dengan pelarut yang kepolaran dinaikkan.

Prinsip kerja TLC: pemisahan tiap-tiap sampel hasil dari kromatografi kolom

berdasarkan kelarutannya dengan suatu pelarut dan diamati berdasarkan kapilaritasnya


terhadap pale TLC.
84

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

4. Apa yang dimaksud dengan metode elusi landasan?

Metode untuk mengelusi atau mengembangkan sampel dengan menggunakan fasa

gerak yang kepolarannya dinaikkan.

5. Tuliskan prosedur percobaan kromatografi kolom dan TLC!


(Lihat modul aja ya)

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

85

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

Ujian Akhir Praktikum Kimia Organik

6 Juni 2007 (2006/2007)

Closed Book

Waktu: 75 menit

Catatan:

2012

o Kerjakan jawaban untuk setiap modul pada lembaran jawaban yang berbeda.
2 0 1 2

o Tulislah nama dan NPM Anda di bagian atas lembaran jawaban setiap modul.
o Kerjakanlah 5 dari 6 modul yang tersedia.

I M T K

Modul 1
1. Klasifikasikanlah Hidrokarbon berdasarkan jenis ikatannya! Jelaskan dan sebutkan
contohnya!
a) Ikatan tunggal atau jenuh yaitu suatu hidrokarbon yang jumlah hidrogen yang terikat

A K A D E M I S

pada karbonnya sudah maksimal. Hal ini terjadi bila atom terikat satu sama lain
dengan ikatan tunggal atau ikatan sigma (). Contohnya etana

b) Ikatan rangkap atau tak jenuh yaitu suatu hidrokarbon yang memiliki jumlah hidrogen
yang terikat lebih sedikit daripada jumlah maksimal yang mampu diikatnya. Senyawa
jenis ini dipastikan memiliki ikatan rangkap sehingga jumlah ikatan kovalen pada tiap
atom karbon sebanyak empat. Ikatan rangkap dua terdiri dari sebuah ikatan dan
sebuah ikatan pi () sedangkan ikatan rangkap tiga memiliki sebuah ikatan dan dua
buah ikatan . Contohnya etilen dan asetilen.

2. Ramalkan produk reaksi berikut ini:


a) CaC2 +H2O
b) A
c) B

Modul 2
1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan alkohol dalam air!
a) Panjang rantai
86

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Alkohol yang memiliki rantai panjang berarti memiliki atom C yang lebih
banyak sehingga pengaruh gugus OH akan lebih sedikit dan sifat polarnya
lebih rendah sehingga semakin panjang rantai karbon suatu alkohol, maka
kelarutannya dalam air akan semakin rendah.
b) Percabangan
Alkohol dengan rantai utama pendek akan lebih mudah larut didalam air
karena gugus OH-nya akan memberikan kontribusi yang lebih besar

2 0 1 2

dibandingkan dengan alkohol rantai utama panjang. Sehinga semakin banyak


cabang akan memperbesar kelarutan alkohol dalam air.

c) Berat Molekul

Alkohol yang memiliki atom C lebih banyak berarti memiliki berat molekul

I M T K

lebih tinggi sehingga pengaruh gugus OH akan lebih sedikit dan sifat
polarnya lebih rendah shingga semakin besar berat molekul alkohol maka
kelarutannya dalam air akan semakin rendah.

A K A D E M I S

2. Apa fungsi ZnCl2 dalam percobaan tes Lucas?


Fungsi ZnCl2 dalam percobaan tes Lucas adalah sebagai reagen Lucas yang

membantu terjadinya pensubstitusian gugus alkohol dengan gugus halogen sehingga


dapat diidentifikasi jenis alkohol yang direaksikan. Untuk alkohol primer, setelah
direaksikan dengan reagen Lucas, tidak terjadi perubahan apa-apa. Untuk alkohol
sekunder, bereaksi dengan lambat, dan untuk alkohol tersier akan bereaksi dengan cepat.
Perbedaan reaksi ini diakibatkan oleh rintangan sterik dari masing-masing jenis alkohol
untuk menyingkirkan gugus OH-nya dan mensubstitusinya dengan gugus halogen.

Modul 3

1. Manakah yang lebih jenuh, minyak crisco atau minyak biji bunga matahari? Bagaimana
cara membuktikannya?
Yang lebih jenuh adalah minyak biji bunga matahari dan untuk membuktikannya
menggunakan indikator bromin yang berfungsi sebagai zat adisi yang dapat memutuskan
ikatan rangkap dari tiap trigliserida. Maka dengan penambahan bromin ke kedua sampel
tersebut, semakin banyak penambahan bromin akan menunjukkan semakin banyak ikatan
87

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

rangkapnya sehingga bersifat lebih tak jenuh, dan sebaliknya. Pada percobaan didapat
hasil untuk crisco 65 tetes bromin dan minyak biji bunga matahari 25 tetes bromin.

2. Bagaimana mekanisme pengangkatan kotoran oleh sabun atau deterjen? Jelaskan!


Sabun atau deterjen mengandung rantai hidrokarbon panjang plus ujung anion.
Bagian hidrokarbon dari molekul tersebut bersifat hidrofobik dan dapat larut dalam zat
nonpolar, sedangkan ujung anionnya bersifat hidrofilik yang larut dalam air. Maka
2 0 1 2

kotoran yang umumnya bersifat nonpolar (umunya minyak, dll) dapat diangkat oleh sifat
ketidakpolaran rantai hidrokarbon dari sabun/deterjen dan juga dapat dibilas dengan air
karena juga dapat tersuspensi dengan baik melalui ujung anionnya sehingga tiap ujung
anionnya mengelompok membentuk misel atau segerombolan ion yang menghadap ke air.

I M T K

Modul 4

1. Jika diketahui besar absorbansi pada panjang gelombang 663 nm sebesar 0.802,
A K A D E M I S

berapakah konsentrasi clorophyl pada daun? Diketahui volume aseton 80% sebanyak 48
ml dan massa daun kering sebanyak 1.2 gram.

Dik: Absorbansi ( = 663 nm) = 0.0802

Volum Aseton 80% = 48 ml = 0.048

Massa daun kering = 1.2 gram

Dit: konsentrasi clorophyl ?

Jawab:

Konsentrasi clorophyl dalam supernatan : C chl =

Jumlah clorophyl dalam padatan : Chl =

C chl
0.978
=
=20.4 21
Volum aseton 80 0.048

88

A663 nm
0.802
=
=0.978
0.80204 0.80204

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

Konsentrasi clorophyl dalam dedaunan kering


Chl
21
buah
=
=17.5
M daun kering 1.2
liter

2. Jelaskan:
o Apa perbedaan antara klorofil dan karotenoid?

Klorofil dan karotenoid memiliki perbedaan terutama pigmennya ketika

mengabsorpsi cahaya tampak dengan panjang gelombang yang berbedar-beda.


2 0 1 2

Klorofil mengabsorpsi panjang gelombang sebesar 663 nm sehingga terlihat berwarna


hijau, sedangkan karotenoid mengabsorpsi panjang gelombang sebesar 460 nm
sehingga terlihat berwarna jingga.

A K A D E M I S

I M T K

o Kenapa digunakan pelarut aseton dalam percobaan modul 4 ini?

Menggunakan pelarut aseton karena aseton merupakan pelarut nonpolar yang

dapat melarutkan klorofil yang juga bersifat nonpolar.

Modul 5

1. Jelaskan prinsip penentuan kandungan protein dengan metode Lowry dan satu metode
lainnya! (sebutkan reaksi yang terjadi pada tiap metode).
Pada percobaan ini prinsip dasar penentuan kandungan proteinnya menggunakan

spektrofotometri yang terkandung pada sampel dengan membandingkan terhadap kurva


kalibrasi standar yang telah ada.

2. Jelaskan tentang kelebihan dan kekurangan metode Lowry dibandingkan metode


penentuan kadar protein lain!
Kelebihan metode Lowry:
Sensitivitasnya tinggi jika dibandingkan dengan penggunaan reagen biuret karena
dapat menjangkau dari 5mg/ml sampai 2000mg/ml.
Menunjukkan variasi protein ke protein yang lebih rendah dibandingkan dengan
pengujian menggunakan comassic.
Inkubasi dilakukan pada suhu ruangan.
Kekurangan metode Lowry:
89

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Dapat terbentuk presipitasi dalam bentuk deterjen ataupun ion potassium.


Chelating agents akan menghalangi terbentuknya ikatan tembaga-peptida kompleks.
Reducing agents thiol bebas akan mereduksi phototugstain-photophomolydate
kompleks dan membentuk produk berwarna biru.
Bekerja hanya pada kondisi alakine/basa.
Sangat sensitif terhadap keberadaan ion/senyawa lain sehingga harus bebas dahulu
dari senyawa lain sebelum diuji.

2 0 1 2

Modul 6

1. a. Tuliskan rumus nilai asam dari minyak goreng.

A K A D E M I S

I M T K

Nilai Asam=

BM KOH ( 56.11 ) x T x N
W

Keterangan:

T = volume titran KOH yang ditambahkan pada titrasi CPO

N = normalitas KOH

W = berat sampel CPO yang dititrasi

b. Apa kegunaan prosedur pertama percobaan.


Titrasi KOH dilakukan untuk mengetahui nilai normalitas KOH yang sebenarnya.
Hal ini untuk mengecek apakah KOH yang dibuat mempunyai normalitas sebesar 0.1
atau tidak sehingga dapat diketahui faktor koreksi yang akan digunakan untuk
perhitungan menentukan bilangan asam ini.

2. Tuliskan reaksi penentuan bilangan asam (sesuai prosedur percobaan yang Anda
lakukan)!

Trigliserida+ KOH G aram+ H 2 O

3. Mengapa kualitas minyak ditentukan oleh bilangan asam?


Kualitas minyak ditentukan oleh bilangan asam karena bilangan asam menyatakan
banyaknya asam lemak yang terkandung di dalam minyak dan juga asam lemak ini
90

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

memberikan rasa bersambun dalam minyak, serta tidak baik jika dikonsumsi terlalu
banyak oleh manusia. Selain itu, nilai asam juga menyatakan kecenderungan minyak
tersebut untuk menjadi tengik sehingga semakin tinggi nilai asamnya, akan semakin
tinggi kemungkinan minyak tersebut lebih cepat tengik. Minyak yang nilai asamnya lebih

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

kecil mempunyai kualitas lebih baik.

91

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

Ujian Akhir Praktikum Kimia Organik

22 Mei 2008 (2007/2008)

Waktu: 60 menit

2012

Pilih 5 dari 6 Modul

2 0 1 2

Modul 1 (Hidrokarbon)

1. Untuk menguji kelarutan suatu hidrokarbon, hidrokarbon tersebut dicampurkan dengan


I M T K

beberapa senyawa, baik senyawa polar atau nonpolar, Salah satu dari senyawa yang
dicampurkan dengan hidrokarbon pada percobaan ini adalah 1-butanol atau ethanol yang
bersifat polar. Seperti yang kita ketahui, senyawa polar tidak larut dengan senyawa yang
bersifat polar. Akan tetapi, pada percobaan ini, 1-butanol atau ethanol melarut dengan

A K A D E M I S

sampel hidrokarbon nonpolar yang digunakan pada percobaan ini, mengapa? Jelaskan!
Hal ini dikarenakan adanya gaya London (gaya tarik-menarik antar molekul yang

merupakan bagian dari ikatan Van der Waals) yang terjadi pada molekul non polar. Jadi,
dua molekul nonpolar di mana muatau positif atau negatif tersebar acak di permukaannya
sehingga akan memolar secara semu. Hasilnya, terbentuk ikatan yang amat lemah.

2. Pada percobaan ini, hidrokarbon jenuh, tak jenuh, dan aromatik digunakan sebagai
sampel. Untuk menguji kelarutan serta pengaruh ikatan yang dimiliki oleh hidrokarbon,
beberapa reaksi dilakukan dalam percobaan ini. Sebutkan hasil pengamatan dari
hidrokarbon jenuh, tak jenuh, dan aromatik dengan perlakuan sebagai berikut: (pilih 2
dari 4 perlakuan, point a wajib, dan tuliskan reaksinya jika terjadi reaksi)
a) Dilarutkan dengan air, butanol, dan ligroin

Hidrokarbon jenuh:

dengan air tidak larut

dengan butanol larut dengan baik

dengan ligroin larut dengan baik

92

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

2 0 1 2

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Hidrokarbon tak jenuh:

dengan air tidak larut

dengan butanol larut dengan baik

dengan ligroin larut dengan baik

Hidrokarbon aromatik:

dengan air tidak larut

dengan butanol larut dengan baik

dengan ligroin larut dengan baik

Jadi, hidrokarbon jenuh, tak jenuh, dan aromatik bersifat nonpolar karena larut

dengan baik pada larutan nonpolar (1-butanol dan ligroin) dan tidak larut pada larutan

I M T K

polar (air).

A K A D E M I S

b) Dibakar dengan api


Hidrokarbon jenuh:
Hidrokarbon tak jenuh:
Hidrokarbon aromatik:

c) Direaksikan dengan Br2/CCl4


d) Direaksikan dengan KMnO4

3. Sebutkan dan jelaskan fungsi dari bahan-bahan di bawah ini (pilih 3 dari 4 bahan)
a) Paku payung
b) Kertas lakmus biru
c) Karbon tetraklorida (CCl4)
d) CaC2 (kalsium karbida)

93

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

UJIAN TENGAH SEMESTER III KIMIA ANALISIS 2006/2007

HARI:Senin, 18 Desember 2006; JAM : 11.00-12.30 (90 MENIT)

Pengajar : Elsa Krisanti Mulia, Ph.D, Ir. Dianursanti, MT dan Dr. Heri
H., Meng

Sifat Ujian : OPEN BOOK

Soal no. 1 (bobot 50%)

A. Suatu senyawa aromatik dianalisis menggunakan teknik spektroskopi. Hasil


spektroskopi massa diketahui bahwa rumus molekul senyawa tersebut adalah

2 0 1 2

C8H8O. Hasil dari spektrum infra merah menunjukkan bahwa senyawa


tersebut adalah senyawa aromatik yang tidak memiliki gugus OH, memiliki
gugus karbonil (C=O) dan aldehid C(=O)-H. Spektrum NMR dari senyawa
tersebut adalah seperti berikut ini. Perbandingan luas kelompok puncak dari

I M T K

kiri ke kanan adalah 1:4:3.

A K A D E M I S

Tentukan struktur molekul yang tepat beserta argumentasinya.


94

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

B. Apa kelebihan dan kelemahan spektroskopi NMR dibandingkan dengan


spektroskopi IR dan spektroskopi massa.

Soal no. 2 (bobot 50%)

Bila dalam suatu percobaan anda menggunakan gas chromatograph untuk


menguji kandungan senyawa hidrokarbon terkhlorinasi dalam air minum yang
tercemar.Sampel standar anda terdiri dari campuran hexachlorobenzene dan

I M T K

2 0 1 2

pentachlorobenzene. Sampel diinjeksikan pada gas chromatograph (GC) yang

A K A D E M I S

dilengkai dengan electron capture detector (EC). Data berupa luas area puncak
akan digunakan sebagai kuantitas senyawa yang terdeteksi, yang juga terdapat
dalam sampel.

Spesifikasi GC yang digunakan :

Flow rate : 50 mL/min; use Argon or helium carrier gas


Filament current : 180mA.
Column temperature : 90 degrees C.
Column packing : 10% DC-200 on Chromosorb P
Column size:25 m, 0.25 mm ID, 0.25 mm film thickness
Attenuation : 7
Sample size: 5 microliters
Suggested column : DC-200, 10% or Carbowax 20M, 10% on 60-80 mesh
Chromosorb P

Hasil yang diperoleh :

Dari 5 L larutan standar hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene masing-masing

menunjukkan puncak pada 3.4 dan 7.8 menit


Sebanyak 5L dari campuran sampel standar menghasilkan data sbb:

Hexac

Pentachloro

Luas area puncak

hlorob

benzene

hexachlorobenzene

enzen

(mL)

(Unit luas)

(mL)
0.1
0.2

1.9
1.8
95

125.5
251.0

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

0.3
0.4
0.5

KIMIA

2012

1.7
1.6
1.5

376.5
502.5
627.5

Dengan cara yang sama seperti sampel standar, dari hasil injeksi 5 L sampel air

minum diperoleh puncak pada 3.4 menit dengan luas puncak senilai 309.56 unit luas
Pada salah satu campuran standar hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene yang
digunakan menunjukkan data sbb: lebar dasar puncak pada hexachlorobenzene dan
pentachlorobenzene berturut-turut adalah 2.45 menit dan 3.85 menit.

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

Bagaimana anda menentukan :

1. konsentrasi senyawa hexachlorobenzene dalam sampel air minum

2. Resolusi kolom (Rs) [tanpa satuan]

3. Jumlah piringan rata-rata (N rata-rata)

4. tinggi piringan (H) dalam m

5. panjang kolom pada resolusi kolom yang optimal untuk pemisahan puncak
(resolusi terbaik)

6. waktu elusi yang diperlukan untuk mengelusi semua senyawa hidrokarbon


terkhlorinasi pada nilai

resolusi terbaik di atas.

7. Apa yang terjadi pada efisiensi kolom bila hal berikut terjadi :

a. meningkatkan laju alir fasa gerak

b. mengurangi ukuran partikel isi kolom

96

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

Jawaban

1.

A. Rumus molekul C8H8O dari spektroskopi massa.

Senyawa tersebut adalah senyawa aromatik yang tidak memiliki gugus OH,
memiliki gugus karbonil (C=O) dan aldehid C(=O)-H, data tersebut
diperoleh dari spektrum IR.

Perbandingan luas kelompok puncak dari kiri ke kanan 1:4:3

Dari spektrum NMR a singlet diperoleh

Dari spektrum NMR b kwartet diperoleh Ar-H (= 6,0-8,0 ppm)

Dari spektrum NMR c singlet diperoleh Ar-CH3 (=2,2-2,5 ppm)

R CO- H(=9,4-10,4 ppm)

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

a: 1 singlet

: tidak dipengaruhi oleh proton tetangga manapun

karena tidak ada yang berdekatan (sebuah proton yang tak memiliki proton
tetangga).

b:4 kwartet

: memiliki 3 proton tetangga dari lingkungan C.

c:3 singlet

: tidak dipengaruhi oleh proton tetangga manapun

karena tidak ada yang berdekatan.

Jadi, senyawa yang mungkin adalah :

97

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

2 0 1 2

diperoleh dari MS, karena senyawa tersebut cocok dengan data yang diperoleh
dari spektrum IR dan sesuai dengan data yang diperoleh dari pembacaan
spektrum NMR.

I M T K

Karena senyawa tersebut cocok dengan rumus molekulnya (C8H8O) yang

B.

Kelebihan NMR dibanding IR dan MS:


- Spektroskopi NMR dapat mempelajari struktur molekul dari suatu senyawa,
sedangkan spektroskopi IR hanya dapat mengetahui gugus fungsionalnya, untuk
spektroskopi massa kita hanya dapat mengetahui data bobot molekul & perumusan

hidrogen dalam molekul.


Pada spektroskopi NMR juga dapat mempelajari proses dinamik & laju proses

mempelajari reaksi balik yang tidak dapat diikuti dengan metode kinetika klasik.
Pada spektrum NMR suatu senyawa dapat dibuat secara langsung dari senyawa

A K A D E M I S

tentang tatanan gugus spesifik dalam molekul.

Pada spektroskopi NMR kita dapat mengetahui jumlah, sifat dan lingkungan

bentuk cairan murni.


Kekurangan NMR dibandingkan IR dan MS:
- Pada spektroskopi NMR dipengaruhi suhu karena sawar rotasi sekitar ikatan karbonil
-

nitrogen yang memiliki karakter sebagai ikatan rangkap dua.


Untuk melakukan spektroskopi NMR/ didukung data-data dari spektroskopi IR dan
spektroskopi massa sehingga sebelum melakukan spektroskopi NMR dilakukan

spektroskopi IR dan spektroskopi massa.

Spektrum NMR hanya dapat digunakan untuk menentukan struktur senyawa yang
telah diketahui.

2.a.
98

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

STUDI

TEKNIK

KIMIA

Volume

Hexacholorobenze

ne (ml)
1.9
1.8

luas puncak.

% volume

hexachlorobene

ne

a
s
P
u

A K A D E M I S

Luas Puncak
Hexachlorobenze

ne (unit luas)
125.5
251.0
0.3
1.7
376.5
0.4
1.6
502.5
0.5
1.5
627.5
Dibuat kurva kalibrasi antara % volume antara hexachlorobenzene dengan

I M T K

2 0 1 2

Volume

Pentachlorobenze

ne (ml)
0.1
0.2

2012

Diket :

SEMESTER

n
c
a

k
1
2
5
.

10

5
2
5
1
.

15

0
3
7
6

99

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012
.

20

5
5
0
2
.

25

5
6
2

2 0 1 2

7
.
5

A K A D E M I S

I M T K

100

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

3
KIMIA

2012

A K A D E M I S

I M T K

2 0 1 2

Untuk mengetahui kandungan senyawa hexachlorobenzene dalam sampel


yang mempunyai puncak 3,4 menit dengan luas 309,56 unit luas, maka :

y= 25,1 x

309,56=25,1 x

x=12,33

Sehingga diperoleh untuk kandungan senyawa hexachlorobenzene dalam


sampel adalah 12,33% volume dari 5 L atau sama dengan 0,617 L dalam 5
L.
101

D I K TAT

UTS

P R O G RAM

SEMESTER

STUDI

TEKNIK

KIMIA

2012

b. Diketahui :

1:Hexachlorobenzene

2: Pentachlorobenzene

TR1 : 3,4 menit

TR2: 7,8 menit

W1 : 2,45 menit.

W2: 3,85 menit

2 0 1 2

Rs =

2 ( t R 2t R 1 )
w 1+ w 2

2 ( 7.83.4 )
=1.4
2.45+3.85

c. Jumlah piringan rata-rata (Nrata-rata)

Diketahui :

1: Hexachlorobenzene

2: Pentachlorobenzene

TR1 : 3,4 menit

TR2: 7,8 menit

W1 : 2,45 menit.

W2: 3,85 menit; persamaan

I M T K

menghitung N:

t
N=16 R
w

( )

A K A D E M I S

t R1 2
3.4 2
N=16
=16
=30.8138
w1
2.45

t R2
7.8 2
N=16
=16
=6567166
w2
3.85

( ) ( )
( ) ( )
2

Dapat diperoleh Nrata-rata

N 1 + N 2 = 31+66 =485.149 piringan


N=
2
2

d. Tinggi piringan (H) dalam meter.

Jawab :

Diketahui :

L(pjg kolom)=25 m

N= 49 piringan.

102

H=

L 25
= =0,51 m
N 49

e. Panjang kolom pada resolusi kolom yang optimal untuk pemisahan puncak
(resolusi terbaik) = Rs = 1,5.

Rs1 = 1,4

RS2 = 1,5

N1 = 49

Dari persamaan :
'

( )( )

1
1
Rs = N
4

k
k +1

Kita dapat mengetahui hubungan antara Rs dengan Rs

Sehingga,

Rs1 N1
=
Rs2 N2

1.4
7
=
1.5 N 2

0.93=

N 2=56.6=57 piringan

7
N2

Untuk memperoleh nilai panjang kolom, menggunakan rumus :

H=L/N

L2 = H.N2= 0,51.57= 29,07 m

f. waktu elusi yang diperlukan :

Diketahui :

A: kondisi awal

TRA : 3,4 menit

16 R
( t R ) B= s

t R=R 2s dengan Rs= N , maka

B : setelah terkhlorinasi

( )(

'

1+ k B
k 'B

N=t

2
R

N B =77

66 ( 7,8 )
=
77 ( t R )2

t R=8,4 menit

g. Hal yang terjadi pada efisiensi kolom bila :

a. meningkatkan laju alir fasa gerak:

Apabila laju alir fasa gerak ditingkatkan maka efisiensi kolom akan
meningkat, hal ini dikarenakan kepolaran akan semakin kecil. Dengan fasa
diam, maka rantai hidrokarbon semakin panjang dan waktu retensi semakin
kecil.

b. mengurangi ukuran partikel isi kolom : Dengan mengurangi ukuran


partikel isi kolom, efisiensi kolom akan ikut meningkat pula dikarenakan laju
alir fasa meningkat.

UJIAN TENGAH SEMESTER I-KIMIA ANALITIK 2006/2007

HARI : RABU 11 OKTOBER 2006 ; JAM : 10.00-11.40 (100 MENIT)

Pengajar : Elsa Krisanti Mulia, Ph.D , dan Ir. Dianursanti, MT

1. Anda mendapat tugas untuk merancang suatu sel elektrokimia. Di lab anda menggunakan
satu gelas kimia, voltmeter yang dihubungkan ke elektroda perak, elektrode platina
dengan kawat tembaga. Gelas kimia anda isi dengan larutan HCl dan garam AgCl
berlebih, sehingga terdapat sejumlah padatan AgCl yang tidak terlarut di dasar gelas,
serta dialiri dengan gas Hidrogen. Pada keadaan awal anda menggunakan konsentrasi
HCl sebesar 1 M dan hidrogen bertekanan 1 atm. Anda memastikan bahwa larutan
elektrolit HCl telah jenuh oleh AgCl dengan melihat adanya endapan AgCl di dasar
gelas. Bagaimana anda menentukan :
a. Bagaimana anda menjelaskan kedua reaksi setengah yang terjadi pada masingmasing elektroda di sel tersebut? (karena konsentrasi ion Ag dalam larutan
kecil, reaksi hidrogen dengan ion Ag dianggap tidak signifikan). Diketahui
Ksp AgCl adalah 1.82 x 10-10
b. Karena sel ini adalah sel galvanik, elektroda mana yang menjadi anoda dan
katoda? Berapa besarnya potensial sel yang akan terukur pada voltmeter pada
kondisi awal ini?
c. Pada kondisi berikutnya, anda mengganti larutan dalam gelas kimia dengan
larutan HCl 0.25 M dan tekanan hidrogen yang dialirkan menjadi 1.25 atm.
Dapatkah anda memperkirakan besarnya potensial sel yang akan terbaca pada
voltmeter?
2. Untuk suatu sel elektrokimia dengan menggunakan penulisan sebagai berikut :

Pt| H2O2 (0.025 M) | H+ (?M) || Ag+(0.010 M) |Ag

Bagaimana Anda menjelaskan hal berikut:

a. Elektroda mana yang berfungsi sebagai katoda dan anoda serta bagaimana anda
menentukan potensial sel standar pada suhu 298 K?
b. Bila anda gunakan konsentrasi ion H+ sebesar 0.01 M, berapa potensial selnya? Jenis
sel elektrokimia apa bila dilihat dari besaran potensial selnya?
c. Berapa nilai potensial sel pada saat tercapai kesetimbangan kimia? Dapatkah anda
menentukan nilai tetapan kesetimbangan pada kondisi tersebut?

3. Anda mendapat tugas menganalisis kandungan ion nitrat dari sampel air sungai. Anda
melakukan analisis potensiometri langsung menggunakan larutan standar nitrat dengan
berbagai konsentrasi dari 50-300ppm, sehingga diperoleh kurva kalibrasi dengan

kemiringan sebesar -59.4 mV. Agar memperoleh hasil yang lebih teliti, anda melakukan
teknik adisi standar. Sewaktu 100 mL larutan sampel anda ukur potensialnya terbaca nilai
sebesar 80.3 mV. Kemudian pada sel yang sama anda masukkan larutan standar sebanyak
0.9 mL dengan konsentrasi 300 ppm dan terukur potensial sebesar 59.7 mV.
a. Bagaimana anda menetapkan kandungan nitrat dalam sampel air tersebut dengan
teknik adisi standar?
b. Menurut anda apakah air sungai tersebut telah tercemar nitrat dan apakah masih
layak untuk diminum?
c. Jelaskan mengapa perlu dilakukan pengukuran larutan standar untuk membuat kurva
kalibrasi?
d. Mengapa pada analisis ion nitrat dengan potensiometri langsung digunakan larutan
(NH4)2SO4 sebagai larutan TISAB?
e. Apa keuntungan penggunaan elektroda indikator ISE berbentuk membran untuk
pengukuran ion?

Jawaban

1. Diket

: elektrode inert : Pt

Ksp AgCl : 1,82 x 10-10

Padatan yang tersisa : AgCl

Konsentrasi HCl : 1M

Tekanan H+ : 1 atm

a. Tanya asisten
b. Karena merupakan sel galvanik, dimana reaksi harus berlangsung spontan tanpa
sumber tenaga dari luar maka Esel harus postif. Untuk mendapatkan E sel yang positif,
reaksi Ag + Cl- AgCl + e- haris dinalik menjadi realsi reduksi sehingga E sel menjadi
+0,22. Alasan mengapa yang mengalami reduksi AgCl sebab potensial reduksi standar
dari H+ adalah nol sehingga arah reaksi tidak memberikan pengaruh terhadap
perhitungan potensial sel. Karena AgCl yang mengalami reduksi, maka AgCl
merupakan katode dan H+ sebagai anode.
Katode : AgCl + e- Ag + Cl- E0 = +0,22V x2
Anode : H2
2H+ + 2e- E0 = 0
x1

Katode :

c. HCl

2ClAnode :

E0 = +0,22V x2
H2
2H+ + 2e-

E0 = 0
2AgCl(s) + H2(g) 2Ag(s) + 2H+(aq) + 2Cl-(aq)

0,25M

2AgCl + 2e- 2Ag +

H+

+
0,25 M

0,0592
log K
n
+
H

Cl2

0 0,0592
Esel =E +
log
2
Esel =E0 +

Cl0,25M

+
0

E = +0,22V

0,25

2
[0,25]2

0,0592
Esel =0,22+
log
2
Esel = 0,294V
2. Tanya asisten

UJIAN TENGAH SEMESTER I-KIMIA ANALITIK 2007/2008


HARI: Rabu, 24 Oktober 2007; JAM: 08.00-09.30 (100 MENIT)
Sifat Ujian: Buka Buku
Pengajar: Ir. Dianursanti, MT dan Ir. Eva Fathul Karamah, MT

1. Untuk suatu reaksi kimia ini:

2Ag++Cu== 2Ag+Cu2+

Bagaimana anda menjelaskan hal berikut:

a. Bagaimana anda menentukan besarnya konstanta kesetimbangan reaksi bila diketahui


besarnya potensial standar Ag dan Cu masing-masing sebesar 0.799 V dan 0.337 V?
(15%)
b. Berdasarkan nilai kesetimbangan tersebut, dapatkah anda menentukan nilai molar
Cu2+ dan Ag2+ dalam kesetimbangan bila diketahui jumlah awal konsentrasi AgNO3
adalah 0.05 M.(15%)

2. Anda mendapat tugas untuk menganalisis kandungan ion Cu dari sampel air sungai.
Anda melakukan analisis potensiometri langsung menggunakan elktroda selektif ion
tembaga dengan berbagai konsentrasi dari 50-300 ppm, sehingga diperoleh kurva
kalibrasi dengan kemiringan sebesar -59.4 mV. Agar memperoleh hasil yang lebih teliti,
anda melakukan teknik adisi standar. Sewaktu 100 mL larutan sampel anda ukur
potensialnya terbaca nilai sebesar 80.3 mV. Kemudian pada sel yang sama anda
masukkan larutan standar sebanyak 0.9 mL dengan konsentrasi 300 ppm dan terukur
potensial sebesar 59.7 mV.
a. Bagaimana anda menetapkan kandungan ion Cu dalam sampel air tersebut dengan
teknik adisi standar?(15%)
b. Menurut anda apakah air sungai tersebut telah tercemar ion Cu dan apakah masih
layak untuk diminum?(5%)

c. Jelaskan mengapa perlu dilakukan pengukuran larutan standar untuk membuat kurva
kalibrasi?(12%)
d. Mengapa pada analisis ion Cu dengan potensiometri langsung digunakan larutan
Na2HPO4 dan KH2PO4 sebagai larutan TISAB?(10%)

3. Anda sedang mendapat tugas untuk mempelajari pencegahan korosi menggunakan cara
proteksi katodik. Anda tertarik dengan menggunakan batang magnesium sebagai anoda
sehingga pipa besi yang diamati dapat dicegah mengalami korosi.
a. Mengapa magnesium dapat digunakan sebagai lgam pencegahan korosi untuk logam
besi?(10%)
b. Bagaimana rancangan proteksi katodik besi dengan batang magnesium?(10%)
c. Reaksi apakah yang terjadi pada anoda dan katoda?(5%)


+
Ag

2+
Cu

1. a.

0.0592
1
2+=
log
2
+E0 Cu
E0 Ag

b.

2+
2+
Cu

+
Ag

2+
Cu

+
Ag

log K=log

log K=15.61

K=4.1 1015

2+
Cu

+
Ag
[ Ag NO 3 ][ )

Jawaban

2+
Cu

+
Ag
0.05 [ )

2+
Cu

+
Ag

Dari harga K, dapat diasumsikan seluruh Ag + tereduksi menjadi Ag pada saat


kesetimbangan, sehingga pada kesetimbangan dapat dikatakan bahwa
konsentrasi [Ag+] mendekati NOL sehingga

2+
Cu

2+
Cu

+
Ag

K=

2. a.

+
Ag

0.025 M
15
4.1 10 =

+
Ag

Karena [Ag+] mendekati NOL, maka asumsi benar

Cs

Cu=
10

Vs
( Vu+Vs
)

Es Eu
slope

Vu

Vu+Vs

300 ppm

=
10

59.7803
59.4

0.9 mL
( 100.9
mL )

100 mL
100.9 mL

2.676 ppm
( 2.222 )( 0.991 )

Cu=

Cu=2.174 ppm

b.

Air sungai masih masih layak diminum apabila konsentrasi Cu 2+ di

dalamnya masih dalam ambang batas yang diperbolehkan oleh pihak


berwenang (negara). Adapun ambang batas yang diperbolehkan bagi Cu2+
adalah 5 ppm dalam air.Konsentrasi Cu2+ dalam air sungai adalah 2.174 ppm
sehingga masih layak diminum.

c. Pembuatan kurva kalibrasi bertujuan untuk mendapatkan slope grafik linear yang
kemudian dipakai dalam perhitungan konsentrasi sampel. Kurva kalibrasi dipakai dalam
perhitungan konsentrasi sampel. Kurva kalibrasi dipakai untuk memudahkan mencari
konsentrasi sampel yang jumlahnya sedikit. Data yang dipakai untuk membuat grafik
tersebut ialah data konsentrasi, namun karena jumlahnya sedikit, pengukuran ion akan
sulit dilakukan Maka perlu dibuat larutan yang kandungannya sama dengan larutan ion
yang diuji. Larutan inilah yang disebut larutan standar. Dalam larutan standar itu,
dimasukkan ion yang diuji dalam berbagai konsentrasi sehingga didapat data potensial
sel. Data potensial sel dan log konsentrasi diplotkan untuk mendapatkan kurva kalibrasi.
Pengubahan potensial sel menjadi konsentrasi ion beresiko karena tidak adanya
hubungan linear antara keduanya. Maka disiapkan larutan standar yang ditambahkan
sampel dengan konsentrasi bervariasi. Potensial sel terukur dapat diplotkan terhadap
bermacam-macam konsentrasi larutan standar untuk menghasilkan data kurva kalibrasi.
d. TISAB adalah reagen yang ditambahkan ke larutan standar dan sampel untuk
menyamakan koefisien aktivitas antara standar dan sampel sehingga kekuatan ionnya
konstan. Fungsi penambahan TISAB adalah menjaga ion Cu tidak berikatan dengan
ion lain sehingga kekuatan ionnya konstan dan tidak terjadi perubahan pH yang
signifikan yang dapat mengganggu pengamatan. Tujuan menjaga kekuatan ion

konstan agar saat dibuat kurva kalibrasi pada metode potensial langsung, grafiknya
cenderung linier sehingga kemiringannya dapat ditentukan.

3. a. Dalam deret volta, Mg berada pada posisi kiri Fe sehingga potensial reduksi Mg lebih
kecil

daripada potensial reduksi Fe. Hal ini mengakibatkan lebih mudahnya Mg


teroksidasi daripada Fe.Karena lebih mudah teroksidasi, maka Mg digunakan
untuk mencegah korosi pada Fe.Mg lebih mudah terkorosi dibandingkan
dengan Fe.

Magnesium akan berfungsi sebagai pereduktor yang menyebabkan reduksi


pada besi. Maka pada reaksi tersebut, yang mengalami oksidasi adalah Mg,
bukan Fe.Magnesium pada hal ini harus diganti secara berkala.

b.

Korosi terjadi saat arus listrik meninggalkan Mg. Mg bertindak sebagai

anoda dan pipa besi bertindak sebagai katoda. Pipa besi yang diproteksi, dialiri
arus listrik melalui anoda.

c.

Reaksi pada anoda:

Mg(s) Mg2+ + 2 e-

atau 2Mg(s) 2Mg2+ + 4e-

Reaksi pada katoda (Fe): 2 H2O(l)+O2+4e-4OH-(aq)

Besi sebagai katoda tidak mengalami reaksi reduksi.


Akibatnya besi sebagai katoda tidak ikut dalam reaksi redoks, melainkan air
dan gas O2 yang ikut dalam reaksi (mengalami reaksi reduksi).

Bila digabungkan:

Anoda:

Katoda Fe(+):

2Mg(s) 2Mg2+ + 4e2 H2O(l) + O2(g)+4e-4OH-(aq)

2Mg(s)+ 2 H2O(l)+ O2(g)2Mg2+(aq) + 4 OH-(aq)

UJIAN TENGAH SEMESTER II KIMIA ANALISIS 2006/2007

HARI : Senin, 27 November 2006; JAM : 13.00-14.40 (100 MENIT)

Pengajar : Elsa Krisanti Mulia, Ph.D, Ir. Dianursanti, MT dan Dr. Heri
H.,Meng

Sifat Ujian : OPEN BOOK

Soal No. 1 (35 point)

Dua spektrum IR di bawah ini (A dan B) berasal dari dua senyawa yaitu etil
etanoat dan etanol.Tentukan spektrum IR yang sesuai untuk masing-masing
senyawa dengan memberikan penjelasan untuk setiap puncak absorpsi
karakteristik dari senyawa tersebut.

(A)

(B)

Soal No. 2 (35 point)

For Cu atoms, the first excited state is reached by absorption of light with
=324.7 nm. The energy difference between the ground state and the excited
state depends on the electronic structure of each different atom. Each energy
difference can be observed when light is absorbed by an atom in its Ground
State and formas an Excited State.

a. How do you determine the energy difference in Cu when the Excited State relaxes by
emitting light and reverts to the ground state?
b. Why do you design your experiment with AAS instrument using internal standard
addition method?
c. Why do we use calibration curve in AAS analysis and how we develop a calibration
curve?
d. What is your explanation about reducing the atomic absorption signal?

Soal no. 3 (30 point)

Cuplikan petroleum sejumlah 4.97 g yang mengandung senyawa Co dilarutkan


menjadi 500 ml. 35 ml larutan sampel cuplikan dicampur dengan senyawa
ligan dan air sehingga dapat ditentukan absorbansinya dengan AAS. Pada
pengamatan ini dilakukan metode adisi standar dengan 35 mL larutan sampel
dengan perlakuan yang sama seperti pada sampel cuplikan. Komposisi kedua
campuran tersebut adalah sbb:

Ca

Cup

Liga

Sta

Abs

mpu

lika

n+ai

nda

orba

ran

r,

Co,

ml

Co

ml

[3m
g/L
],

35

35

ml
0

35

30

0.47

8
0.63
0

a. Bagaimana menentukan besarnya perubahan absorbansi karena penambahan 5 ml


larutan standar Co
b. Bagaimana menentukan berat Co (mg) di dalam larutan cuplikan pada campuran
pertama dan prosentasi (% berat) kandungan Co di dalam cuplikan petroleum tersebut

Jawaban

1. Diket : Senyawa A & B = etil etanoat & etanol.

Ditanya : Tentukan spektrum IR yang sesuai dan penjelasannya?

Jawab :

Spektrum inframerah Gambar A

Pada daerah sekitar 3200-3600 merupakan gugus fungsional O-H.Ikatan O-H


terdapat pada alkohol di mana dalam spektrum ini ikatan tersebut menyerap
sinar dengan bilangan gelombang yang lebih besar.

Penyerapan 1050-1150 merupakan ikatan C-O.

Dari data spektrum IR kita peroleh :

Ikatan O-H (sekitar 3500)


Ikatan C-O (sekitar 1100)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa tersebut adalah etanol dengan


bentuk senyawa CH3-CH2-

OH

Spektrum inframerah Gambar B


- Pada nomor gelombang 3000 terdapat ikatan C-H (2850-3000)
- Pada nomor gelombang 1740 terdapat ikatan rangkap C=O dengan daerah nomor
-

gelombang 1670-1820.
Pada nomor gelombang 1000-1300 menunjukkan adanya ikatan C-O. Dari data
spektrum IR kita dapat data adanya :
o Ikatan C-H
o Ikatan C=O
o Ikatan C-O

Sehingga dapat disimpulkan bahwa spektrum IR (B) merupakan spektrum IR


senyawa etil etanoat dengan bentuk senyawa

2.

b. Metode Adisi standar dilakukan dengan menambahkan larutan standar


dengan kosentrasi dan volume yang telah diketahui ke dalam sampel
kemudian setiap larutan diukur absorbansinya. Metode adisi standar dilakukan
pada larutan sampel yang mana masih terdapat zat-zat lain. Adanya zat-zat ini
menyebabkan pengukuran konsentrasi zat analit oleh metode spektroskopi
menjadi kurang akurat untuk memperkecil kesalahan maka digunakanlah

metode adisi standar yang dikombinasikan dengan metode spektroskopi.Dari


metode adisi standar inilah kita dapat membuat kurva kalibrasi dalam
menentukan konsentrasi dari cuplikan dalam sampel yang diujikan.

c. Kurva kalibrasi mengambil prinsip dari hukum lambert beer konsentrasi


dari analit di dalam sampel dapat ditentukan dengan membandingkan larutan
yang tidak diketahui konsentrasinya (larutan sampel) dengan kurva kalibrasi,
setelah mengkalibrasikan instrumen dengan larutan standar yang telah
diketahui konsentrasinya. Caranya : dengan menyiapkan beberapa larutan
yang diketahui konsentrasinya lalu membuat kurva kalibrasinya.

Untuk membuat kurva kalibrasi dapat dilakukan dengan cara sbb :

Bergantung pada data apa yang diketahui (data yang keluar dari alat)

Data berupa intensitas radiasi/ absorbansi. Dapat dibuat persamaan :

Sehingga kita dapat memplot C vs I. Dari persamaan y = bx+a kita dapat


mengetahui konsentrasi sampel dengan menggunakan kurva kalibrasi yang
telah dibuat. Jika data berupa absorbansi,

Dari persamaan di atas, kita dapat mengetahui konsentrasi sampel setelah


mengetahui nilai a & b.

d. Pada AAS atom mengabsorpsi cahaya (radiasi elektromagnetik) atom-atom


menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu sehingga mempunyai
energi untuk mengubah tingkat elektronik atom. Dengan mengabsorpsi energi,
suatu atom pada keadaan dasar dinaikkan tingkat energinya ke tingkat eksitasi.
Elektron yang pindah dari tingkat energi rendah ke tingkat energi tinggi akan
menyerap energi (absorpsi). Gangguan pada AAS dapat dikurangi dengan
menghilangkan efek matriks dan gangguan-gangguan berupa gangguan
spektral, gangguan kimia, dll.

3. Diket :

-cuplikan petroleum = 4.97 gr

-Co (dalam cuplikan)

-dilarutkan menjadi 500 ml

-35 ml larutan sampel cuplikan + ligan + air

-metode adisi standar 35 ml

Ax= Absorbansi sampel

As = Absorbansi standar.

Komposisi :

Cup

lika

Co

(ml)

i
r

m
l

[
3

m
g
/
L
]
,
(
m
l

35

)
0

35

Dit :

a. Perubahan absorbansi?
b. Berat Co? % berat?

Jawab :

a. Besarnya perubahan absorbansi = As-Ax

= 0,630-0,478

= 0,152

b.

Massa Co dalam 500 mL = (500/35) . 0,04178 mg

= 0,674 mg
% berat Co = (0,674. 10-3 g/4,97). 100%
= 0,136%

Anda mungkin juga menyukai