Anda di halaman 1dari 12

Oleh

Muhammad Fauzi/1106012546








DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2013






1. Chooce a commercial chemical. Find its price as technical grade and pure, and give
analysis to the price gap
2. Explain production process of the chemical in question no.1 and find the separation
process used and explain the reason to use that kind of separation type
3. Find all of distillation types, give difinition and application example for each type

1. Commercial Chemical = O
2
(Oksigen)
Technical Grade (21%) = Gratis, dapat diperoleh di udara
Food Grade (99,5%) = $ 5.21/m
3

High Purity (99,98%) = $ 21.88/m
3

Ultra High Purity (>99,99%) = $ 46.88/m
3

Oksigen dapat diperoleh secara gratis di udara. Dimana udara mengandung sekitar 21%
oksigen dan 79% nitrogen. Oksigen memiliki banyak tingkatan (grade) yaitu :
Oksigen Umum : Oksigen yang dihirup sehari-hari
Oksigen Makanan : Oksigen yang digunakan untuk mempercepat fermentasi dan
usia anggur serta untuk membentuk ragi dalam pabrik
Oksigen Medis : Oksigen yang digunakan untuk tindakan medis
Oksigen Penerbangan : Oksigen yang digunakan pada keadaan darurat
penerbangan (tekanan sangat rendah)
Oksigen Industri : Oksigen yang digunakan pada proses produksi industri
Dari penjabaran harga-harga untuk tiap jenis oksigen terlihat bahwa oksigen ultra high
purity memiliki harga paling mahal. Terlihat bahwa pada kadar oksigen nyaris murni (ultra
high purity), kenaikan 0,49% dari kadar food grade dapat menaikkan harga hingga sekitar 8
kali lipat. Demikian pula pada kenaikan oksigen food grade terhadap oksigen high purity,
harganya langsung meningkat sekitar 4 kali lipat. Sedangkan dengan kenaikan kemurnian
sebesar 0,01% dari kadar high purity, mampu menaikan harga oksigen sekitar 2 kali lipatnya.
Secara total, apabila kita melihat bahwa oksigen ultra high purity dapat dijual pada
harga $ 46.88/m
3
, oksigen industri ini salah satunya digunakan untuk penelitian. Tingkat
kemurnian dari oksigen ini lebih tinggi karena menggunakan proses produksi yang lebih
kompleks serta melibatkan proses destilasi yang juga memakan biaya yang tidak sedikit untuk






proses produksinya. Bahan bakunya dapat diambil secara gratis, akan terlihat bahwa dengan
udara saja, kita dapat menerapkan disiplin ilmu teknik kimia untuk menghasilkan produk yang
dapat dijual mahal di pasaran.
2. Proses produksi Oksigen
Untuk memproduksi oksigen, dilakukan pemisahan udara dalam industri berupa gas.
Pemisahan udara ini dilakukan dengan berbagai macam cara, hal ini bergantung pada
beberapaa hal, diantaranya jumlah produks yang dihasilkan, kemurnian produk,dll.
Komposisi udara bermacam-macam, tetapi oksigen dan nitrogen merupakan gas yang
lebih mendominasi yakni 20,8% dan 78,08%, sehingga, sistem dalam produksi oksigen ini
seringkali diasumsikan sebagai sistem biner.









Gambar 1. Komposisi udara kering
(http://en.wikipedia.org/wiki/Air_separation) (07 September 2013)

Oksigen murni dapat diperoleh dengan memroses udara dengan cara Destilasi
Kriogenik. Destilasi Kriogenik digunakan karena :
Memiliki tingkat efisiensi tinggi
Campuran udara yang mengandung Nitrogen dan Oksigen bersifat soluble satu
sama lain
Titik didih antara keduanya tidak berbeda jauh secara signifikan
Campuran gas-gas dalam udara bersifat tidak reaktif
Dapat langsung memisahkan berbagai jenis gas yang tergantung dalam udara
(Nitrogen,Argon dan lain sebagainya)
Dapat dilakukan pada skala besar






Prosesnya tidak memakan waktu yang lama

Berikut ada proses destilasi kriogenik udara untuk menghasilkan oksigen :
Untuk mencapai suhu destilasi rendah, suatu Unit Pemisahan Udara memerlukan
siklus pendinginan yang beroperasi dengan cara efek Joule-Thomson, dan peralatan dingin
harus disimpan dalam suatu kandang yang terisolasi. Pendinginan dari gas membutuhkan
sejumlah besar energi untuk membuat pekerjaan siklus pendinginan dan disampaikan oleh
udara kompresor. Unit Pemisahan Udara modern menggunakan Turboexpanders untuk
pendinginan yang dikombinasikan dengan kompresor udara untuk meningkatkan efisiensi.
Proses ini terdiri dari langkah-langkah utama sebagai berikut:
Sebelum kompresi, udara disaring dari debu.
Udara dikompresi di mana tekanan pengiriman akhir ditentukan oleh pemulihan dan
cairan negara (gas atau cairan) dari produk. Tekanan umumnya berkisar antara 5 dan 10
bar gauge. Aliran udara juga dapat dikompresi tekanan yang berbeda untuk meningkatkan
efisiensi dari Unit Pemisahan Udara. Selama itu udara yang terkompresi dikondensasikan
di antar-tahap pendingin. Pendinginan ini dilakukan dengan menggunakan alat penukar
kalor atau juga dapat menggunakan alat dengan sistem refrigerasi. Uap air pada udara
akan mengembun ketika udara dilewatkan pada kompresor dan terpisah dari udara itu
sendiri.
Udara melewati sebuah saringan molekul, yang menghilangkan air setiap uap yang
tersisa, serta karbon dioksida , yang akan membeku dan pasang peralatan kriogenik.
Saringan molekul sering dirancang untuk menghilangkan gas hidrokarbon dari udara,
karena ini bisa menjadi masalah di destilasi udara berikutnya yang dapat menyebabkan
ledakan. Tempat saringan molekul harus diregenerasi. Hal ini dilakukan dengan
memasang beberapa unit yang beroperasi dan menggunakan gas CO yang menghasilkan
limbah kering untuk mendesorpsi air. Terdapat 2 metode umum yang digunakan untuk
memisahkan uap air dan karbondioksida, yaitu reversing exchangers dan molecular sieve
units.
Industri gas modern kini menggunakan metode molecular sieve units untuk memurnikan
udara yang akan dipisahkan secara kriogenik. Udara dilewatkan pada molecular sieves






pada suhu ruangan. Molecular sieve juga terkadang didesain untuk mengadsorb tidak
hanya uap air melainkan juga pengotor lain seperti hidrokarbon yang sering ditemukan
pada udara di sekitar lingkungan industri. Molecular sieve umumnya terdiri dari 2 bagian
yang bekerja secara bergantian. Ketika salah satu bagian sedang bekerja untuk
mengadsorb pengotor, maka bagian yang lain akan melakukan regenerasi.
Metode lain yang dipergunakan adalah reverse heat exchanger. Metode ini lebih efektif
apabila dipergunakan untuk skala produksi yang relatif kecil. Udara umpan masuk ke
dalam alat penukar panas dan didinginkan hingga air dan karbondioksida membeku pada
permukaan dinding alat penukar kalor. Setelah udara lewat, fungsi alat penukar kalor
dibalikkan dengan dialirkannya waste gas yang bersifat sangat kering, sehingga
menguapkan air dan menyublimkan karbondioksida. Sedangkan untuk penyingkiran
hidrokarbon diperlukan pengadsorb yang harus ditambahkan.
Udara dilewatkan melalui alat penukar panas (biasanya sirip pelat penukar panas ) dan
didinginkan terhadap produk (dan limbah) dengan aliran kriogenik (sekitar 185
o
C).
Bagian dari udara mencairkan untuk membentuk suatu cairan yang diperkaya oksigen.
Gas yang tersisa lebih kaya nitrogen dan disuling untuk nitrogen hampir murni (biasanya
<1ppm) dalam tekanan kolom penyulingan yang tinggi. Agar destilasi dapat dilakukan,
dibutuhkan temperatur kriogenik sehingga pendinginan dibutuhkan yang dilakukan
dengan proses refrigerasi yang mencakup proses ekspansi.
Setelah berada pada suhu yang rendah, proses destilasi dapat dilakukan, proses ini
melibatkan proses penguapan, kemudian pencairan kembali serta memanfaatkan
perbedaan titik didih tiap komponen penyusunnya. Konsep kesetimbangan uap-cair
merupakan konsep yang digunakan untuk memisahkan campuran dengan metode
destilasi.
Pada destilasi kriogenik, dapat kita asumsikan bahwa umpan berupa udara cair dengan
komposisi 21% Oksigen, 79% Nitrogen. Seperti grafik pada gambar 1, masih ada argon
yang jumlahnya 1%, namun untuk memudahkan pemahaman, kita anggap
kesetimbangan biner dan bukan terner. Namun apabila kita mengingikan oksigen dengan
konsentrasi yang lebih tinggi, maka kita memerlukan distilasi secara lanjut dan bertahap
untuk memisahkan argon tersebut.






Untuk memisahkan senyawa nitrogen dan oksigen, udara dalam jumlah besar harus
dicairkan, yakni dengan mengubah tekanan dan temperaturn nya di bawah kondisi kritis,
yakni 132,5 K dan 37,7 bar.
Nitrogen dengan titik didih -195.91
o
C dan oksigen -183,0
o
C pada tekanan 1 bar. Oleh
karena itu, kondisi biner akan dicapai pada rentang waktu tersebut. Nitrogen memiliki
titik didih yang lebih rendah dari pada oksigen, sehingga fasa uap akan lebih didominasi
oleh nitrogen. Untuk mencapai kesetimbangan biner, maka temperatur, tekanan, dan
potensial kimia dari kedua fasa tersbut harus sama. Pada keadaan setimbang, fraksi mol
suatu komponen dari suatu campuran memiliki nilai tertentu. Komponen yang lebih
mudah menguap memilki nilai fraksi mol yang lebih besar pada fasa uap. Dari sifat
inilah, nitrogen dan oksigen dapat dipisahkan, sehingga konsentrasi oksigen yang bisa
didapatkan adalah sekitar 99,5%.

3. Jenis-Jenis Destilasi
1. Destilasi sederhana
Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau
dengan salah satu komponen bersifat volatil (mudah menguap). Jika campuran dipanaskan
maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu.Selain
perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi
untuk menjadi gas. Destilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi destilasi
sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.

2. Destilasi Fraksionisasi
Fungsi destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih,
dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya.Destilasi ini juga dapat digunakan
untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 C dan bekerjapada tekanan
atmosfer atau dengan tekanan rendah.
Aplikasi dari destilasi jenis inidigunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan
komponen-komponendalam minyak mentah. Perbedaan destilasi fraksionasi dan destilasi
sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara
bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-






beda ini bertujuan untuk pemurnian destilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya.
Semakin keatas, semakin tidak volatil cairannya.

3. Destilasi Uap
Destilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik
didihmencapai 200 C atau lebih. Destilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini
dengan suhu mendekati 100 C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uapatau air
mendidih. Sifat yang fundamental dari destilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran
senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.Selain itu
destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air disemua
temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.
Aplikasi dari destilasi uap adalahuntuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak
eucalyptus dari eucalyptus dan minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi
minyak parfum dari tumbuhan.Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke
dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan
naik ke atas menuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu destilat.

4. Destilasi Vakum
Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak
stabil,dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya
ataucampuran yang memiliki titik didih di atas 150 C. Metode destilasi ini tidak dapat
digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan
air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk
mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai
penurun tekanan pada sistem destilasi ini.

5. Air Sensitive Vacuum Distillation
Beberapa senyawa memiliki titik didih yang tinggi serta menjadi sensitif terhadap udara .
Sebuah sistem distilasi vakum sederhana dapat digunakan, dimana vakum diganti dengan
gas inert setelah penyulingan selesai.







6. Short path distillation
Short path distillation adalah teknik distilasi yang melibatkan distilasi dalam jarak
pendek, sering hanya beberapa sentimeter, dan biasanya dilakukan pada reduced pressure.
Contohnya adalah Short path distillation pada industri perminyakan utuk mengisolasi
fraksi miyak bumi bertitik didih tinggi seperti pelumas.

7. Refluks/ destruksi.
Refluks/destruksi ini bisa dimasukkan dalam macam macam distilasi walau pada
prinsipnya agak berlainan. Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan
pemanasan tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya
reaksi- reaksi senyawa organik adalah lambat maka campuran reaksi perlu dipanaskan
tetapi biasanya pemanasan akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil
reaksi. Karena itu agar campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan
tetap jumlahnya tetap reaksinya dilakukan secara refluks. Refluks dapat digunakan dalam
satu tahap pembuatan sabun.

8. Distilasi kering
Pada prinsipnya distilasi kering dilakukan dengan memanaskan material padat untuk
mendapatkan fasa uap dan cairnya. Contohnya untuk mengambil cairan bahan bakar dari
kayu atau batu bata

9. Distilasi Reaktif
Proses distilasi reaktif menggunakan reaksi sebagai penyuling. Dalam proses ini, produk
biasanya titik didihnya lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan titik didih
reaktannya. Sebagai produk yang terbentuk dari reaktan, produk tersebut menguap dan
terpisah dari campuran reaksi. Teknik ini adalah contoh dari sebuah proses kontinyu vs
proses batch.

10. Pervaporation
Pervaporation adalah metode untuk pemisahan campuran cairan dengan penguapan
parsial melalui membran tanpa pori.







11. Distilasi ekstraktif
Distilasi ekstraktif didefinisikan sebagai penyulingan dengan adanya larutan yang bersifat
saling melarutkan, titik didih yang tinggi, komponen yang relatif non-volatile, serta
pelarut yang tak membentuk azeotrop dengan komponen lainnya dalam campuran.

12. Codistillation
Codistillation adalah distilasi yang dilakukan pada campuran di mana dua senyawa
bersifat tidak saling larut.

13. Distilasi Freeze
Distilasi Freeze adalah metode analog pemurnian menggunakan pembekuan bukan
dengan penguapan. Hal ini tidak benar-benar distilasi, tapi rekristalisasi dimana produk
adalah mother liquor , dan tidak menghasilkan produk yang sama dengan distilasi. Proses
ini digunakan dalam produksi es bir dan es anggur untuk meningkatkan kandungan etanol
dan gula.

14. Distilasi Adiabatik
Distilasi adiabatik adalah proses dimana kondensasi uap air berkurang menjadi cairan. Ini
adalah proses yang dipatenkan dan digunakan dalam Atmospheric Water Generation
(AWG).

15. Distilasi Azeotrop
Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki titik didih yang
konstan.

Azeotrop dapat menjadi gangguan yang menyebabkan hasil distilasi menjadi
tidak maksimal. Komposisi dari azeotrope tetap konstan dalam pemberian atau
penambahan tekanan. Akan tetapi ketika tekanan total berubah, kedua titik didih dan
komposisi dari azeotrop berubah. Sebagai akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap,
yang komposisinya harus selalu konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke
campuran yang dihasilkan dari saling memengaruhi dalam kekuatan intramolekuler dalam
larutan. Azeotrop dapat didistilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu,






misalnya penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air. Air dan pelarut akan
ditangkap oleh penangkap Dean-Stark. Air akan tetap tinggal di dasar penangkap dan
pelarut akan kembali ke campuran dan memisahkan air lagi. Campuran azeotrop
merupakan penyimpangan dari hukum Raoult. Teknik pemisahan ini disebut dengan
distilasi azeotrop.

16. Pressure Swing Distillation.
Prinsip yang digunakan pada metode ini yaitu pada tekanan yang berbeda,
komposisi azeotrop suatu campuran akan berbeda pula. Berdasarkan prinsip tersebut,
distilasi dilakukan bertahap menggunakan 2 kolom distilasi yang beroperasi pada tekanan
yang berbeda. Kolom distilasi pertama memiliki tekanan operasi yang lebih tinggi dari
kolom distilasi kedua. Proses ini dilakukan pada pemisahan campuran propanol-ethyl
acetate.

17. Diffusion Distillation
Distilasi ini adalah salah satu teknik pemisahan untuk pemisahan campuran azeotrop.
Campuran liquid terevaporasi di bawah titik didihnya, terdifusi melalui satu celah gas
inert dan terkondensasi kembali. Efek separasi tidak hanya berdasarkan relative volatility
komponen tetapi juga berdasarkan difusivitas pada gas inert. Contohnya terdapat pada
campuran biner isopropanol-air dan campuran terner isopropanol-air-metanol pada
temperatur penguapan dan kondensasi yang berbeda, dengan gas-gas inert yang berbeda
pula.

18. Flash Evaporation
Flash Evaporation (penguapan parsial) adalah penguapan parsial yang terjadi ketika aliran
cairan jenuh mengalami penurunan tekanan dengan melewati katup throttling atau
perangkat throttling lainnya. Proses ini adalah salah satu unit operasi yang paling
sederhana, yang setara dengan distilasi dengan hanya satu tahap keseimbangan.









19. Multi-stage Flash Distillation (MSF)
Multi-stage Flash Distillation (MSF) adalah proses distilasi dengan melibatkan multiple
stages. contohnya adalah sebuah proses desalinasi air yang menyuling air laut dengan
flashing sejumlah tertentu air menjadi uap dengan multiple stages.

20. Distilasi Batch
Prinsip kerja dari distilasi bacth adalah pertama-tama umpan masuk melalui bawah column.
Setelah itu dipanaskan yang mana menghasilkan gas yang akan naik keatas column. Cairan
yang tidak menguap akan tetap dibawah sampai pemanasan selesai. Gas hasil pemanasan
akan keluar dari column lalu dikondensasikan menjadi cairan yang diinginkan, sedangkan
gas yang tidak dapat terkondensai akan dikembalikan ke column. Akan tetapi hasil dari
distilasi pertama belum 100% murni. Untuk itu hasil distilasi pertama dapat didistilasi
kembali untuk mendapatkan produk dengan kemurnian yang lebih tinggi dari produk
sebelumnya.

21. Distilasi Kontinyu
Proses ini berlangsung terus-menerus yaitu pertama-tama cairan campuran diumpankan ke
dalam menara column. Selanjutnya cairan yang tidak berubah menjadi uap menuju ke
bawah akibat gaya gravitasi, sedangkan cairan yang menjadi uap bergerak ke atas. Untuk
cairan ke bawah selanjutnya keluar column untuk diumpankan ke reboiler. Hasil reboiler
yang berupa gas dikembalikan lagi ke dalam kolom dan yang tidak langsung mengalir
keluar menjadi produk bawah. Untuk gas hasil distilasi selanjutnya dikondensasikan
menjadi cairan yang disebut dengan produk distilasi. Sedangkan gas yang tidak
terkondensasi selanjutnya dikembalikan ke dalam column distilasi untuk diproses kembali.

22. Distilasi Semi-Batch/Kontinyu
Proses kerja dari distilasi semi batch/kontinyu adalah menggabungkan prinsip kerja dari
distilasi batch dan distilasi kontinyu. Contohnya adalah dimana terjadi kesamaan antara
prinsip kerja pada proses batch, akan tetapi terdapat perbedaan pada pengumpanan bahan
baku. Dimana pengumpanan bahan baku hampir sama prinsip kerjanya pada proses distilasi
kontinyu.






Referensi:
Anonim. Air Separation. http://en.wikipedia.org/wiki/Air_separation (7 September 2013)
Anonim. Destilasi Uap. http://www.scribd.com/doc/7801112/Destilasi-Uap (7 September
2013)
Anonim. Oxygen Facts www.zaviation.ca/training/oxyfacts.htm (7 September 2013)
Anonim. Overview of Cryogenic Air Separation and Liquefier Systems
http://www.uigi.com/cryodist.html. (7 September 2013)
Anonim.Type of Oxygen http://navyaviation.tpub.com/14218/css/14218_253.htm. (7
September 2013)
R. Thorogood, "Developments in air separation", Gas Separation & Purification (1991) Vol. 5
June pp.
Smith, J. M., H. C. Van Ness, dan M. M. Abbott. 2005. Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics. 7
th
Edition. Singapore : McGraw-Hill, Inc.

Anda mungkin juga menyukai