DESKRIPSI PROSES
Proses pembuatan liquid oksigen, nitrogen dan argon di PT. Aneka Gas
Industri adalah dengan cara memisahkan gas secara kriogenik atau pembuatan
suhu dibawah -100oC dengan kemurnian tinggi. Deskripsi proses secara garis
besar adalah setelah udara bebas disaring, kemudian gas dan nitrogen dapat
menggunakan kolom samping yang ada kaitannya dengan unit kolom ganda
Bahan baku yang digunakan PT. Aneka Gas Industri Bekasi adalah
udara bebas yang masih mengandung impuritas seperti debu, pasir dan lain-
lain. Sehingga dapat mengganggu proses pemisahan udara, oleh sebab itu
udara disaring secara fisika terlebih dahulu dengan menggunakan Filter Udara
(Air Filter). Tipe filter udara yang digunakan adalah bag filter dengan medium
filter dari bahan polyester felt atau berupa kantung filter (F-10).
46
47
mencapai tekanan 5,7 kg/cm2 maka kompresor dibuat 3 stage dan antar stage
dan untuk mendorong udara agar dapat mengalir. Udara yang keluar
bersuhu 39oC itu didingin menggunakan High Level Freon (H-14) dengan
umpan didinginkan dari 39oC menjadi 17oC. Sebagian uap air dalam udara pada
suhu tersebut telah mengembun. Uap air akan terpisah di water separator yang
terbentuknya proses pembekuan uap air didalam alat proses. Hal ini dilakukan
Udara proses yang keluar dari High Level Freon bertekanan 5,4 kg/cm2 ini akan
Tower (T18 A/B) dan alumina gel. Molecular Sieve ini ditempatkan dalam vessel
yang berjumlah dua buah dan diletakkan di bagian atas sebagai pengadsorbsi
diregenerasi oleh waste gas dari cold box. Waste gas ini, sebelum masuk ke
vessel II, terlebih dahulu dipanaskan dengan heater sampai 100oC sehingga
mampu menguapkan H2O dan CO2 yang telah diabsorbsi oleh molecular sieve.
Aliran udara yang keluar dari unit molecular sieve adalah udara kering
dengan suhu 24,29oC dengan tekanan 5,27 kg/cm2. Pada Molecular Sieve
B-1 B-2
A-4 A-3
A-1 A-2
Udara Umpan Waste gas ke atmosfer
1. Blowing
maka tower lainnya siap untuk direaktifasi dengan membuang sisa udara
49
waktu proses ini adalah 10 menit. Tujuan pembuangan tekanan yang tersisa
gas dari cold box sehingga waste gas yang dialirkan, dapat masuk kedalam
vassel.
2. Heating
dengan pemanasan dan penguapan menggunakan waste gas dari cold box
yang dipanaskan dengan heater sampai 100 0C. Lama waktu proses ini
adalah 75 menit.
3. Cooling
didinginkan sampai pada temperatur kerja 39oC dengan waste gas dari cold
box. Lama waktu proses cooling ini adalah 105 menit. Pendinginan ini
di udara exchanger.
4. Pressure rise
tower yang direaktifasi berubah dari 0,3 kg/cm2 menjadi 5,27 kg/cm2 secara
perlahan agar tower yang direaktifasi siap pakai, selain itu agar tidak
merusak adsorben moleculer sieve akibat tekanan udara masuk yang tinggi.
5. Paralel
Kedua tower bekerja bersama – sama agar tower yang direaktifasi dapat
yang telah digunakan agar siap direaktifasi. Lama proses paralel adalah 5
menit.
Udara yang bebas dari uap air, CO2 dan kotoran lainnya yang berasal
dari Molecular Sieve Unit (T18 A/B) didinginkan di Air Exchanger (E-20) sampai
dikirimkan ke bagian bawah dari High Pressure Column (K-50), di HPC bekerja
pada tekanan 5,2 kg/cm2. Suhu udara masuk sebesar 24,29oC dan sebagai
media penukar kalor dimasukkan gas-gas yang keluar dari kolom destilasi. Gas
suhu udara turun menjadi -162,65oC. Didalam High Pressure Column (K-50),
udara dipisahkan ke dalam gas nitrogen murni di bagian atas nitrogen tak murni
di bagian tengah dan liquid yang kaya oksigen (Rich Liquid) di bagian bawah.
51
dari produk puncak High Pressure Column dengan suhu -167 0C dan dari Main
Condensor (E-70). Dalam HPC terjadi proses rektifikasi yaitu kontaknya udara
jenuh dengan refluk nitrogen cair yang mengalir kebawah sampai didapatkan
dapat terbentuk.
Adanya perbedaan titik didih antara nitrogen dan oksigen, dimana titik
didih oksigen lebih tinggi akan mencair terlebih dahulu. Cairan yang kaya akan
bawah kolom. Sedangkan gas nitrogen akan naik ke puncak kolom, dan
nitrogen tak murni yang digunakan sebagai fluida pendingin bagi produk
dengan liquid oksigen yang berasal dari kolom tekanan rendah. Dari main
Subcooler Product Liquid Nitrogen (E-85) oleh nitrogen kotor (bagian tengah
High Pressure Column), sehingga suhu -170oC menjadi -189,77oC lalu liquid
nitrogen yang didinginkan langsung dikeluarkan dari Cold Box dan dikirim ke
rendah. Liquid ini digunakan sebagai refluk liquid dari Low Pressure Column
Produk gas nitrogen dialirkan dari Low Pressure Column suhu -190 oC
untuk menuju ruang Refluk Nitrogen Murni Subcooler (E-83), sehingga suhunya
menjadi -176oC dan tekanan 0,25 kg/cm2. Gas nitrogen tersebut diubah
suhunya menjadi suhu ruang yang 25,09oC dan tekanan 0,2 kg/cm2 di alat Air
Exchanger (E-20). Sedangkan liquid udara di bagian bawah dari High Pressure
Column didinginkan di Rich Liquid Subcooler (E-81) dan suhunya berubah dari
-163 oC menjadi -165oC liquid itu dikirimkan ke bagian tengah dari Low Pressure
lingkungan pencairan. Nitrogen dari Cold Box ditekan oleh Compressor Recycle
Nitrogen (C-60) dengan tekanan 47,5 kg/cm2 dan suhu 37oC, dan sebagian dari
Nitrogen Cold Box dialirkan untuk reaktifasi Argon Dryer. Gas nitrogen yang
keluar dari kompresor tekanannya menjadi 44,40 kg/cm2 dan suhunya 35,46
o
C, kemudian sebagian didinginkan dalam Recycle Exchanger (E-30) sehingga
suhunya menjadi – 93,43 oC dan tekanan 44,38 kg/cm2, setelah itu diekspansi
tekanannya berkurang menjadi 4,64 kg/cm2 dan suhu -167oC dan digunakan
sebagian dari aliran gas nitrogen yang keluar dari kompresor tadi dialirkan ke
dalam Low Level Freon (E-32) untuk didinginkan kedalam Recycle Exchanger
(E-30) untuk menjadi cairan nitrogen dengan suhu -159,72 oC dan tekanannya
dengan valve expantion sehingga turun menjadi 4,85 kg/cm2 dan suhunya -
167oC, setelah itu dialirkan ke dalam High Presure Column (K-50) bagian atas.
53
gas nitrogen berada di bagian atas,waste gas di bagian tengah atas,dan gas
yang banyak argonnya berada di bagian tengah bawah dan gas oksigen di
panas dengan nitrogen murni yang dicairkan (dari tekanan tinggi). Uap liquid
oksigen yang terjadi digunakan sebagian sebagai penguap gas di Low Pressure
Column (K-51).
dikeluarkan dari Cold Box dengan dipompa oleh pompa proses liquid oksigen.
dengan bantuan waste gas dari Low Pressure Column (K-51). Liquid oksigen
yang dialirkan akan dikirim ke Storage Tank (R-40) dengan kadar 99,6% dan
suhu -183,3oC.
Gas yang kaya argon berada di bagian tengah bawah Low Pressure
Column (K-51). Gas yang kaya argon tersebut akan dikirimkan ke bagian bawah
dari Kolom Argon (K-55), dengan tekanan 0,46 kg/cm2G. Pada kolom ini gas
yang kaya argon dipisahkan ke dalam gas crude argon (argon mentah) yang
mengandung 2-4% O2 yang berbentuk berada di atas dan liquid yang kaya
bagian atas dari Kolom Argon (K-55). Liquid yang kaya oksigen akan
Sejumlah rich liquid dari kolom tekanan tinggi dialirkan menuju Argon
Kondensor (E-75) dengan suhu -188oC. Sebagian besar crude argon yang
terbentuk diatas Kolom Argon (K-55) dicairkan oleh pertukaran panas dengan
menguapkan rich liquid di bagian atas Argon Kondensor (E-75), lalu dialirkan
ke dalam Kolom Argon (K-55) sebagai refluk liquid dengan suhu -183oC dan
tekanan 0,15 kg/cm2G, sedang uap liquid akan dikembalikan ke dalam Kolom
Tekanan Rendah (K-51) dengan suhu -187 oC dan tekanan 0,45 kg/cm2G.
Gas crude argon yang tersisa dialirkan dari Kolom Argon bagian atas
dengan liquid yang kaya oksigen. Gas crude argon kemudian dipanaskan
dengan udara yang masuk, sehingga suhunya menjadi 23.4 oC dengan tekanan
direaksikan dengan gas crude argon. Di Menara Deoxo ini, oksigen yang ada
dalam crude argon diubah menjadi air oleh reaksi katalis dengan hidrogen (H2
+ ½ O2 → H2O). Sampai di alat ini argon dipanaskan oleh adanya panas reaksi,
sehingga suhunya dari 40oC menjadi 192oC. Katalis yang digunakan disini
argon), didinginkan di Air Cooler (V-72) dan Water Cooler (H-72), sehingga
55
suhunya turun menjadi 40oC, lalu air kondensasi yang terbentuk selama reaksi
air kondensasi juga dipisahkan dalam Water Separator (B-73), karena gas
crude argon (deoxo argon) bertekanan 3,5 kg/cm2. Uap air yang ada di deoxo
argon dihilangkan di Argon Dryer (T78 A/B). Argon Dryer mempunyai dua
menara, dan alumina gel diisikan didalamnya. Apabila satu menara dalam
keadaan kerja (service) maka menara satunya dalam keadaan diaktifkan lagi
(reaktifasi) dengan nitrogen kering (sama seperti unit Molecular Sieves) yang
Deoxo argon (hasil dari Argon Dryer) dengan suhu 25oC masuk ke
dalam Kolom Argon Murni (K-56) melalui Argon Reboiler (E-66). Didalam Kolom
Argon Murni akan terjadi kondensasi dengan bantuan gas nitrogen tak murni
dari Low Pressure Column (K-51). Dimana hasil kondensasi berupa uap yang
dibuang ke atmosfer, sedangkan yang cair berupa liquid argon berada dibagian
bawah Kolom Argon Murni (K-56). Liquid argon tersebut digunakan sebagai
pendingin gas argon dari Argon Dryer (T78 A/B) didalam Argon Reboiler (E-66).
Untuk mengurangi tekanan dalam Argon Reboiler (E-66), uap panas argon
murni dikembalikan ke dalam Kolom Argon Murni (K-56) bagian bawah untuk
dikondensasi kembali. Dan argon murni cair yang dihasilkan langsung dialirkan
ke dalam Storage Tank, maka gas argon direcycle ke dalam Kolom Argon
sebesar 1 ppm.
56
Produk.
Tank.
Setelah liquid oksigen, liquid nitrogen, dan liquid argon dihasilkan, maka akan
ditampung dalam storage tank. Dimana untuk liquid oksigen dibutuhkan pompa
karena oksigen cair ini dihasilkan pada Low Pressure Column. Untuk liquid
nitrogen dan liquid argon tidak dibutuhkan bantuan pompa karena liquid
nitrogen dan argon sudah bertekanan tinggi. (tekanan untuk liquid argon
adalah 2,7 kg/cm2g dan tekanan nitrogen cair adalah 5,1 kg/cm2).
Produk LONA setelah masuk ke dalam storage tank akan dialirkan menuju
menstabilkan tekanan dalam lorry tank, maka gas dalam lorry tank dikeluarkan.
Untuk mengetahui bahwa lorry tank sudah penuh adalah dengan keluarnya
Tabung Produk.
Produk LONA dimasukkan ke dalam tabung produk dan dalam bentuk gas
vaporizer. Dengan vaporizer ini, produk LONA masuk kedalam tabung produk
terlebih dahulu baik kondisi fisik untuk mengetahui kemungkinan adanya korosi
a. Liquid Oksigen
Wujud : cair
Kemurnian : 99,6 %
b. Liqud Nitrogen
Wujud : cair
Kemurnian : 99,999 %
c. Liquid Argon
Wujud : cair
Kemurnian : 99,999 %