Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
larutan benfield dari bagian atasnya. Gas synthesa yang telah dipisahkan CO 2-nya akan keluar dari
puncak absorber, sedangkan larutan benfield yang kaya CO2 akan diregenerasi di unit CO2 stripper dan
dikembalikan ke CO2 absorber. Sedangkan CO2 yang dipisahkan digunakan sebagai bahan baku di
pabrik urea. Adapun reaksi penyerapan yang terjadi : K2CO3 + H2O + CO2 2KHCO3
d. Methanasi
Gas synthesa yang keluar dari puncak absorber masih mengandung CO 2 dan CO relative kecil,
yakni sekitar 0,3 % mol dry basis yang selanjutnya akan diubah menjadi methane di methanator pada
temperature sekitar 316 oC.
Persamaan Reaksi : CO + 3H2 CH4 + H2O
CO2 + 4H2 CH4 + 2H2O
4. Synthesa loop dan Amonik Refrigerant
Gas proses yang keluar dari Methanator dengan perbandingan Gas Hidrogen dan Nitrogen = 3 :
1, ditekan atau dimampatkan untuk mencapai tekanan yang diinginkan oleh Ammonia Converter agar
terjadi reaksi pembentukan, uap ini kemudian masuk ke Unit Refrigerasi sehingga didapatkan amoniak
dalam fasa cair yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan urea. Tahap-tahap poses
Synthesa loop dan Amonik Refrigerant adalah :
a. Synthesis Loop
Gas synthesa yang akan masuk ke daerah ini harus memenuhi persyaratan perbandingan H 2/N2
= 2,5 3 : 1. Gas synthesa pertama-tama akan dinaikkan tekanannya menjadi sekitar 177.5 kg/cm 2
oleh syn gas compressor dan dipisahkan kandungan airnya melalui sejumlah K.O. Drum dan
diumpankan ke Amoniak Converter dengan katalis promoted iron. Persamaan Reaksi :
3H2 + N2 2NH3 .
Kandungan Amoniak yang keluar dari Amoniak Converter adalah sebesar 12,05-17,2 % mol.
b. Amoniak Refrigerant
Amoniak cair yang dipisahkan dari gas synthesa masih mengandung sejumlah tertentu gas-gas
terlarut. Gas-gas inert ini akan dipisahkan di seksi Amoniak Refrigerant yang berfungsi untuk Memflash amoniak cair berulang-ulang dengan cara menurunkan tekanan di setiap tingkat flash drum untuk
melepaskan gas-gas terlarut, sebagai bagian yang integral dari refrigeration, chiller mengambil panas
dari gas synthesa untuk mendapatkan pemisahan produksi amoniak dari Loop Synthesa dengan
memanfaatkan tekanan dan temperature yang berbeda di setiap tingkat refrigeration.
5. Produk Amoniak
Produk Amoniak yang dihasilkan terdiri atas dua, yaitu Warm Ammonia Product (30 oC) yang
digunakan sebagai bahan baku untuk pabrik urea, Cold Ammonia Product (-33 oC) yang disimpan
dalam Ammonia Storage Tank
LEBIH JELAS TTG PEMBUATAN AMONIA
Proses Pembutan Gas Amonia Tahap 1
Amonia (gas) tu terdiri dr hidrogen & nitrogen-yg biasanya perbandingan molarnya 3:1-, trus ada
metan, argon, & lil CO2. Amonia disintesis pake reaksi reversibel antara hidrogen dengan nitrogen.
Seperti halnya reaksi reversible: lain, reaksi pembentukan ammonia juga menghabiskan tenaga
dan pikiran untuk mengeset reaksi spy bisa ngeset jmlh amonia pd kstmbngn pd macam2 temperatur &
tekanan. Yang pasti berhubungan dengan konstanta kesetimbangan reaksinya.
Kp (konstanta kesetimbangan) tersebut tdk hny tergantung ke temperatur & tekanannya, tp jg ke
perbandingan komposisi nitrogen & hidrogen.
Sumber nitrogen tu biasanya udara. Dan sumber hidrogen biasanya di dpt dr berbagai jenis
bahan mentah seperti air, hidrokarbon ringan/berat hasil dari pemurnian minyak mentah, gas alam,
maupun kombinasi dr bahan2 itu yang memiliki kandungan hydrogennya.
Tabel berikut dibawah nunjukin macam2 reaksi u macam2 bahan mentah yg dipakai u produksi
hidrogen.
Reaksi2 tersebut, kecuali elektrolisis air, diikuti dengan reaksi pergeseran CO (water-gas shift
reaction=WGSR).
[GAMBAR 1b:Tabel reaksi pembuatan hidrogen]
Overall reaksi diatas adalah endoterm. Sebenarnya karena heat yang dibutuhkan oleh reaksi endoterm
jauh lebih besar daripada heat yang dihasilkan oleh reaksi eksoterm yang lainnya, sehingga tetap
dibutuhkan panas dari hasil pembakar fuel gas. Katalis yang digunakan adalah Nikel.
Tahap 1.3:Secondary Reforming
Secondary reforming dilakukan dalam secondary reformer. Diproses ini metana yang masih bersisa di
kurangi dengan reaksi steam reformer hingga level yang sangat kecil, dan mulai menyampurkan udara
dg NG. didalam secondary reformer ini O2 dalam udara dibakar hingga menghasilkan panas yang bisa
digunakan untuk reaksi steam reforming yang tersisa. Udara yang dimasukkan mengikuti ratio
Nitrogen-hydrogen yang dibutuhkan untuk optimasi sintesis ammonia.
dari reaksi steam reforming diatas (baik pada primary maupun secondary) ada produk sampingan yang
tidak diinginkan berupa CO, walaupun dalam tempat yang sama juga terjadi reaksi shift reaction, yang
mengubah CO menjadi CO2, tetap saja masih banyak CO yang tersisa. CO dan CO2 adalah zat yang
racun terhadap sintesa ammonia nantinya sehingga kedua zat ini harus dihilangkan. Prosesnya lebih
lengkapnya akan dibahas dibagian selanjutnya.
Tahap 1.3:Shift Conversion:High temperature and Low temperature.
Shift Conversion dibagi menjadi 2 tahap. HTSC (high temperature shift conversion) baru kemudian
LTSC (low temperature shift conversion). See gambar 6 untuk reaksi shift reaction yang terjadi.
Konsep dr tahap ini adalah mengubah semua CO menjadi CO2. Pada tahapan selanjutnya akan ada
tahapan CO2 removal. Sehingga baik CO maupun CO2 kandungannya sangat minim dalam Syn Gas
yang akan dijadikan ammonia. Pertanyaan berikutnya adalah kenapa harus ada HTS dan LTS? Kenapa
juga harus HTS dulu baru LTS dulu?
Seperti yang tertera di gambar 6 diatas shift reaction adalah reaksi eksoterm. Sehingga seharusnya
reaksi tersebut dilakukan di Low Temperature. Tapi kenapa kok malah HTS yang didulukan? Itu
pertanyaan bagus. Sebenernya jawabannya ada pada rate reaksinya. Pada temperature tinggi rate reaksi
akan meningkat. Sehingga tujuan HTS ini adalah untuk meningkatkan rate reaksi dulu. Setelah rate
reaksinya sudah cepat, maka produknya dikejar (reaksi eksoterm kan melepas panas, bila suhu sekitar
lebih rendah maka panas yg dikeluarkan semakin besar, reaksi ditarik ke arah produk -> reaksi
reversible), dengan menurunkan suhu di LTSnya. Memangnya kenapa gak LTS dulu baru HTS dulu?
Kan bisa juga analognya dikejar produknya dulu baru dipercepat reaksinya. Ini baru konyol (Ive asked
that too). Masalahnya ada pada reaksi shift reaction itu reaksinya reversible yang bersifat eksoterm ke
arah produk, bila suhu dinaikkan akan bergeser kearah reaktan. Selain itu HTS menaikkan rate reaksi.
Sehingga pergeseran ke arah reaktan tersebut akan berlangsung dg rate yg relative tinggi.
Proses Pembutan Gas Amonia Tahap 2
Tahap 2: Pemurnian Syn Gas
Konsep dasar pemurnian Syn Gas adalah menghilangkan impurities sebagai hasil dan sisa serta
pengotor lainnya, yang akan mengganggu reaksi sintesa ammonia. misalnya CO2 dan CO, sehingga
dapat menghasilkan syngas yang tingkat kemurnian hydrogen-nitrogennya sangat tinggi.
Sebelum ini CO yang terkandung dalam syngas telah diubah menjadi CO2. konsep dasarnya mengubah
seluruh CO menjadi CO2. CO2 di remove di CO2 removal sehingga diasumsikan kandungannya kecil.
Walaupun perlu juga di remove.
CO2 Removal unit disini menggunakan absorbent yang bisa menyerap CO2. tapi tidak larut/bereaksi
dengan syngas yg akan dimurnikan. absorbent yang digunakan yang mengandung amin seperti
aMDEA, Benfield.
Konsep dasarnya adalah:
Untuk melucuti CO2 dari Syn Gas, selain menggunakan absorbent, juga menggunakan pressure yang
tinggi. Pressure yang tinggi ini dimaksudkan untuk meliquidkan CO2 sehingga kelarutannya dalam
absorbent semakin besar. Selain itu juga temperature yang rendah.
Stripper digunakan untk melucuti CO2 dari absorbent sehingga absorbent bisa digunakan lagi, dan CO2
bisa digunakan sebagai bahan dasar urea. Kondisi operasi stripper berkebalikan dengan absorber. P
rendah, untuk menjadikan CO2 gas, dan temperature tinggi.
Keluaran dari Absorber adlh syn gas yg kandungan CO2nya sangat kecil. tapi masih mengandung
sedikit CO. yang pada akhirnya CO yang masih tersisa tersebut akan dihilangkan di methanation unit,
dengan melakukan reaksi pembentukan metana dan air. Reaksi tersebut adalah reaksi kebalikan dari
reaksi pembentukan hydrogen pertama yang ada digambar6 (steam reforming).
[GAMBAR8: methanation]
pertanyaan sendiri. Inti dari tahap ini sebenarnya adalah pada reaksi sintesa amonianya. seperti yang
disebut diatas reaksi yang terjadi adalah reaksi pada gambar 1. yg sangat penting untuk dijaga pada
reaksi tersebut adalah :
1. Kondisi operasi : pressure dan temperature
2. Ratio H/N
3. Katalis
4. Pure dari para racun2 bersodaranya. Sulfur, CO, dan CO2
Selain itu sebenernya juga ada faktor bentuk ammonia converternya. Ada vertikal dan ada horisontal (1
buah), seri atau paralelnya (lebih dari satu buah), serta jumlah dan susunan kompartemen dalam
converter tersebut.
Karena pressure dan tekanan sangat berpengaruh maka konsentrasi besar ditaruh di pengaturan
tekanan. Bisa menggunakan compressor.
di dalam unit ini biasanya ada sub unit refrigerant/liguefaction yang digunakan untuk mendinginkan
ammonia hingga menjadi cair dan dapat dsimpan dalam volume kecil.
selanjutnya mengenai treatment produk dan treatment buangan sebenarnya bukan inti dari pembuatan
ammonia.
http://titi-sindhuwati.blogspot.com/2012/01/pembuatan-amonia.html