Semester V 2022/2023
PROSES KELLOG
NIM : 43220047
2022
1. Proses Kellog
Proses Kellog merupakan proses pembuatan ammonia menggunakan
bahan baku gas alam dengan tekanan yang relatif rendah.
Proses Kellog terdiri dari enam fase dasar yaitu pembuatan gas reaktan,
pemurnian, kompresi, reaksi katalisator, pemulihan pembentukan amonia,
dan resirkulasi (Austin, 1987). Tetapi secara garis besar dibagi menjadi 4
unit yaitu :
1) Feed treating unit dan desulfurisasi
2) Reforming unit
3) Purification dan methanasi
4) Synthesa loop dan amoniak refrigerant
1) Feed Treating Unit dan Desulfurisasi
Gas alam sebelum masuk ke dalam reforming unit harus terlebih dahulu
dibersihkan dari pengotornya (impurities) agar tidak menimbulkan
keracunan pada katalisator di dalam reforming unit. Sulfur yang
terkandung di dalam gas alam akan dipisahkan di dalam desulfurisasi
(Austin, 1987). Selanjutnya gas alam yang bebas sulfur akan menuju ke
reforming unit dengan jalan aliran sebagai berikut :
H2S di dalam gas alam akan dipisahkan di desulfurisasi sponge
iron dengan sponge iron sebagai media penyerap dengan reaksi :
2) Reforming Unit
Gas alam yang sudah bersih dicampurkan dengan uap air, dipanaskan,
kemudian direaksikan di primary reformer. Hasil reaksinya berupa H2
dan CO2 yang selanjutnya dikirim ke secondary reformer untuk
direaksikan dengan udara sehingga dihasilkan N2, H2, dan CO2 hasil
reaksi akan dikirim ke unit purifikasi dan methanasi untuh memisahkan
CO2 (Austin, 1987). Tahapan yang terjadi pada reforming unit adalah :
Primary Reformer
Tahap ini memproses feed gas menjadi gas sintesa secara ekonomis
dengan menggunakan katalir nikel sebagai media kontak feed gas
dan steam pada tekanan dan temperature tertentu dengan reaksi
endotermis sebagai berikut :
CO + H2O = CO2 + H2
Secondary Reformer
Hasil dari primary remormer yang masih mengandung banyak CH4
diubah menjadi H2 pada tahap ini dengan katalis nikel dengan
reaksi :
2H2 + O2 = 2H2O
CO + O2 = 2CO2
Methanasi
Gas proses yang keluar dari puncak absorber masih mengandung
CO2 dan CO yang akan diubah menjadi methane di methanator pada
temperature tertentu (316°C). Persamaan Reaksi:
Kekurangan :
1. Katalis yang digunakan tidak tahan terhadap sulfat dan klorin yang
terdapat dalam syngas sehingga kandungannya harus kurang dari 0,1
ppm.
2. Menggunakan pendingin intermediate cooler yang akan memperbesar
investasi desain reaktor.
3. Perlu penambahan steam sehingga membutuhkan biaya yang lebih
besar.
2. Proses Bosch
Proses Bosch adalah suatu proses fiksasi nitrogen artifisial dan merupakan
prosedur industri utama untuk produksi amonia yang berlaku saat ini.[1]
Proses ini dinamakan demikian setelah para penemunya, kimiawan Jerman
Fritz Haber dan Carl Bosch, mengembangkan proses ini pada paruh pertama
abad ke-20. Proses ini mengubah nitrogen (N2) atmosfer menjadi amonia
(NH3) melalui suatu reaksi dengan hidrogen (H2) menggunakan katalis
logam di bawah temperatur dan tekanan tinggi:
N2 + 3 H2 → 2 NH3 (ΔH = −92.4 kJ·mol−1)
Pada proses Haber-Bosch, amonia dibuat dari gas alam sebagai sumber H2
dan udara sebagai sumber N2. Untuk membuat H2 dari gas alam ini
diperlukan steam (H2O). Proses dimulai dengan pembuatan gas sintesis
yaitu campuran gas H2 dan N2 dengan perbandingan 3:1 sesuai yang
diinginkan untuk sintesis amonia. Selanjutnya gas sintesis dimasukkan ke
reaktor sintesis amonia untuk direaksikan menjadi amonia.Proses
pembuatan gas sintesis dari gas alam ini terdiri atas beberapa langkah, yaitu:
1) Pemurnian gas alam yang tergantung pada pengotor (impurities) yang
ada pada gas alam
2) Pembuatan gas sintesis yang terjadi di Primary Reformer dan Secondary
Reformer
3) Pemurnian gas sintesis yang terjadi di CO Shift Converter, CO2 removal,
dan Metanator.