Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH PROSES INDUSTRI KIMIA

INDUSTRI PETROKIMIA

Dosen Pembimbing :
Dr. Ir. Tri Hariyadi, M.T

Disusun Oleh

Mohammad Haerul Saleh (221424042)

Tia Adelyna (221424062)

Zaidur Rohman Afdholy (221424063)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2023
BAHAN BAKU
a. Gas Hidrogen yang berasal dari gas alam
Komponen % mol
CH4 97,50
C2H6 0,75
C3H8 0,37
iC4H10 0,09
nC4H10 0,08
iC5H12 0,21
nC5H12 0,50
N2 0,50
Total 100

- Spesifikasi umpan gas alam


- Total flow : 33.815 kg/jam
- Suhu : 31,6 oC
-
Tekanan : 20,09 kg/cm2
- Total sulfur : 25 ppm
- Total raksa : 89 x 10-6 g/Nm3
- Berat molekul : 16,64 g/mol
- Viskositas : 0,0114 cp

b. Gas nitrogen yang berasal dari udara


- N2 : 78,084 %mol
- O2 : 20,947 %mol
- Lain-lain : 0,969 %mol

Proses Desulfurisasi Gas Alam


Gas alam biasanya masih mengandung sulfur sekitar 25 ppm. Dengan peralatan berupa
desulfurizer, kandungan sulfur dalam gas alam dapat dikurangi sampai kurang dari 0,1 ppm. Sulfur
yang terkandung dalam gas alam berupa sulfur anorganik dan organik. Sulfur anorganik berupa H2S
dapat dengan mudah dijerap oleh adsorben berupa ZnO, sedangkan sulfur organik bersifat tidak reaktif
sehingga harus diubah menjadi anorganik menggunakan katalis Cobalt Molybdate (Co-Mo). Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut.
Pada katalis Co-Mo
CH3HS + H2 → CH4 + H2S + Q (1)
C4H4S + 4H2 → n-CH4H2O + H2S + Q (2)
Pada adsorben ZnO
H2S + ZnO → ZnS + H2O + Q (3)
Primary Reformer (Produksi gas hidrogen dari gas alam)
Gas hidrogen dihasilkan dari reaksi antara gas alam dengan steam di dalam radiant tube berisi
katalis nikel. Produk lain dari reaksi berupa CO2 dan CO. Di dalam reformer juga terjadi reaksi
pembentukan H2 dari senyawa - senyawa hidrokarbon selain CH4 sehingga habis bereaksi setelah
keluar dari primary reformer. Reaksi yang terjadi dalam primary reformer dominan bersifat endotermis
sebagai berikut.
CH4 + H2O ↔ CO + 3H2 - Q (4)
CO + H2O ↔ CO2 + H2 + Q (5)
CnHm + nH2O → nCO + (2n + m)/2 H2 - Q (6)

Secondary Reformer
Gas keluaran primary reformer direaksikan kembali dan dilakukan penambahan O2 dari udara ke dalam
fixed bed reactor berisikan katalis nikel. Reaksi yang terjadi di dalam secondary reformer adalah sebagai
berikut.
CH4 + H2O ↔ CO + 3H2 - Q (4)
CO + H2O ↔ CO2 + H2 + Q (5)
2H2 + O2 ↔ 2H2O + Q (7)
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O + Q (8)
CO + 1 2 O2 → CO2 (9)
CO Shift Converter

Shift converter digunakan untuk mengurangi kandungan CO yang dapat mengganggu reaksi
di dalam ammonia converter dan mengubahnya menjadi CO2. Reaksi yang terjadi adalah :
CO + H2O ↔ CO2 + H2 + Q
CO2 Absorber
CO2 dapat menjadi racun n bagi katalis di ammonia converter dan dapat mengganggu reaksi
pembentukan amoniak. CO2 ini dikurangi dengan mengontakkan gas sintesis dan larutan aMDEA
dalam absorber sehingga diharapkan kandungan CO2 mencapai 0,05 %mol. Reaksi yang terjadi adalah
:
CO2 + aMDEA + H2O ↔ aMDEAH+ + HCO3
CO2 Stripper
CO2 yang terserap dalam larutan aMDEA dilucuti oleh steam dalam kolom stripper. Absorben yang
bebas CO2 akan digunakan kembali di absorber. Reaksi yang terjadi :
aMDEAH + HCO3¯↔ CO2 + aMDEA + H2O
Methanator
Kandungan CO dan CO2 yang lolos dari absorber dapat menjadi racun bagi katalis Fe pada ammonia
converter, sehingga kandungan tersebut harus dihilangkan dengan cara dikonversi menjadi metana
menggunakan katalis nikel. Diharapkan jumlah CO2 dan CO keluar dari methanator kurang dari 10
ppm. Metana yang terbentuk bersifat inert dan dapat dipisahkan di unit purifikasi. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut.
CO + 3H2 ↔ CH4 + H2O + Q
CO2 + 4H2 ↔ CH4 + 2H2O + Q
SINTESIS AMONIA
Gas sintesis yang sudah dimurnikan di reaksikan dalam ammonia converter dan menghasilkan reaksi
sebagai berikut.
N2 + 3H2 ↔ 2NH3 + Q
Proses Refrigeration
Uap amonia akan diembunkan dengan metode Refrigerasi serta untuk merecovery amonia.
PUPUK UREA
Pupuk urea (CO(NH2)2) mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi, unsur Nitrogen merupakan zat
hara yang sangat diperlukan tanaman. Berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, mudah larut dalam
air sehingga mudah diserap tanaman.

BAHAN BAKU
Unsur C, H, O dan N. Berasal dari reaksi CO2 dan NH3.
PROSES PEMBUATAN
1. Sintesa unit
Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik Urea, untuk mensintesa dengan mereaksikan
Liquid NH3 dan gas CO2 didalam Urea Reaktor dan kedalam reactor ini dimasukkan juga larutan
Recycle karbamat yang berasal dari bagian Recovery.

Tekanan operasi disintesa adalah 175 Kg/Cm2 G. Hasil Sintesa Urea dikirim ke bagian
Purifikasi untuk dipisahkan Ammonium Karbamat dan kelebihan amonianya setelah dilakukan
Stripping oleh CO2.

2. Purifikasi unit

Amonium Karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan Ammonia di Unit Sintesa diuraikan
dan dipisahkan dengan cara penurunan tekanan dan pemanasan dengan 2 step penurunan tekanan, yaitu
pada 17 Kg/Cm2 G. dan 22,2 Kg/Cm2 G. Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim kebagian
recovery, sedangkan larutan Ureanya dikirim ke bagian Kristaliser.

3. Kristaliser unit

Larutan Urea dari unit Purifikasi dikristalkan di bagian ini secara vacum, kemudian kristal
Ureanya dipisahkan di Centrifuge. Panas yang di perlukan untuk menguapkan air diambil dari panas
Sensibel Larutan Urea, maupun panas kristalisasi Urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea
Slurry ke HP Absorber dari Recovery.

4. Prilling unit

Kristal Urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8 % berat dengan udara panas,
kemudian dikirimkan kebagian atas prilling tower untuk dilelehkan dan didistribusikan merata ke
distributor, dan dari distributor dijatuhkan kebawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan
menghasilkan produk Urea butiran (prill). Produk Urea dikirim ke Bulk Storage dengan Belt Conveyor.

5. Recovery unit

Gas Ammonia dan Gas CO2 yang dipisahkan dibagian Purifikasi diambil kembali dengan 2
Step absorbasi dengan menggunakan Mother Liquor sebagai absorben, kemudian direcycle kembali ke
bagian Sintesa.

6. Proses kondensat treatment unit

Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian Kristalliser didinginkan dan dikondensasikan.
Sejumlah kecil Urea, NH3 dan CO2 ikut kondensat kemudian diolah dan dipisahkan di Stripper dan
Hydroliser. Gas CO2 dan gas NH3 nya dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk direcover. Sedang air
kondensatnya dikirim ke Utilitas.

Reaksi utama pembentukan produk

2 NH3 + CO2 ---> NH2COONH konversi 100%

NH2COONH4 ---> NH2CONH2 + H2O konversi 70%

Reaksi samping pembentukan biuret

2 NH2CONH2 ------> NH2CONHCONH2 + NH3

Suhu : 150-200oC

Tekanan : 250 kg/cm2


UTILITAS

• Water intake Gunungsari, Surabaya (Sungai Brantas)

Jenis: Soft Water

Kegunaan sebagai: umpan air boiler, air proses, air pendingin, air demineralisasi, air minum

• Water intake Babat, Lamongan (Sungai Bengawan Solo )

Jenis: Hard Water

Kegunaan sebagai:

• Service water,untuk sarana kebersihan pabrik.

• Hydrant water, untuk pemadam kebakaran.

• Drinking water, untuk keperluan sanitasi pabrik, kantor, dan perumahan industri

• Process water untuk keperluan proses operasi di pabrik.

• Cooling water, untuk sarana pendinganan mesin pabrik, proses produksi, serta
pendinginan.

• Demin water, untuk bahan baku pembuatan steam.

PENGOLAHAN LIMBAH
DAFTAR PUSTAKA

Oxtoby, D. W. (2002). Prinsip-Prinsip Kimia Modern (Jilid 1) (4th ed.). Jakarta: Erlangga.

Perry, S., Perry, R. H., Green, D. W., & Maloney, J. O. (1997). PERRY’S 90 CHEMICAL ENGINEERS’
HANDBOOK (7th ed.). McGraw-Hill.

Mubarok, A., T., Rofi’ah, A., M., dan Imannurya, P., C. 2019. Laporan Kerja Praktek
Departemen Produksi I PT Petrokimia Gresik. Gresik

Nastiti, Elisa Putri dan Ariningrum, Nurul Diah. 2019. Laporan Kerja Praktek
Departemen Produksi II PT Petrokimia Gresik. Gresik

Sutherland, K. (2008). Filters and Filtration Handbook (5th ed.). Oxford: Elsevier.

Al-Amoudi, A., & Lovitt, R. W. (2007). Fouling strategies and the cleaning system of NF
membranes and factors affecting cleaning efficiency. Journal of Membrane Science.
https://doi.org/10.1016/j.memsci.2007.06.002

Anda mungkin juga menyukai