INDUSTRI PETROKIMIA
Dosen Pembimbing :
Dr. Ir. Tri Hariyadi, M.T
Disusun Oleh
2023
BAHAN BAKU
a. Gas Hidrogen yang berasal dari gas alam
Komponen % mol
CH4 97,50
C2H6 0,75
C3H8 0,37
iC4H10 0,09
nC4H10 0,08
iC5H12 0,21
nC5H12 0,50
N2 0,50
Total 100
Secondary Reformer
Gas keluaran primary reformer direaksikan kembali dan dilakukan penambahan O2 dari udara ke dalam
fixed bed reactor berisikan katalis nikel. Reaksi yang terjadi di dalam secondary reformer adalah sebagai
berikut.
CH4 + H2O ↔ CO + 3H2 - Q (4)
CO + H2O ↔ CO2 + H2 + Q (5)
2H2 + O2 ↔ 2H2O + Q (7)
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O + Q (8)
CO + 1 2 O2 → CO2 (9)
CO Shift Converter
Shift converter digunakan untuk mengurangi kandungan CO yang dapat mengganggu reaksi
di dalam ammonia converter dan mengubahnya menjadi CO2. Reaksi yang terjadi adalah :
CO + H2O ↔ CO2 + H2 + Q
CO2 Absorber
CO2 dapat menjadi racun n bagi katalis di ammonia converter dan dapat mengganggu reaksi
pembentukan amoniak. CO2 ini dikurangi dengan mengontakkan gas sintesis dan larutan aMDEA
dalam absorber sehingga diharapkan kandungan CO2 mencapai 0,05 %mol. Reaksi yang terjadi adalah
:
CO2 + aMDEA + H2O ↔ aMDEAH+ + HCO3
CO2 Stripper
CO2 yang terserap dalam larutan aMDEA dilucuti oleh steam dalam kolom stripper. Absorben yang
bebas CO2 akan digunakan kembali di absorber. Reaksi yang terjadi :
aMDEAH + HCO3¯↔ CO2 + aMDEA + H2O
Methanator
Kandungan CO dan CO2 yang lolos dari absorber dapat menjadi racun bagi katalis Fe pada ammonia
converter, sehingga kandungan tersebut harus dihilangkan dengan cara dikonversi menjadi metana
menggunakan katalis nikel. Diharapkan jumlah CO2 dan CO keluar dari methanator kurang dari 10
ppm. Metana yang terbentuk bersifat inert dan dapat dipisahkan di unit purifikasi. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut.
CO + 3H2 ↔ CH4 + H2O + Q
CO2 + 4H2 ↔ CH4 + 2H2O + Q
SINTESIS AMONIA
Gas sintesis yang sudah dimurnikan di reaksikan dalam ammonia converter dan menghasilkan reaksi
sebagai berikut.
N2 + 3H2 ↔ 2NH3 + Q
Proses Refrigeration
Uap amonia akan diembunkan dengan metode Refrigerasi serta untuk merecovery amonia.
PUPUK UREA
Pupuk urea (CO(NH2)2) mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi, unsur Nitrogen merupakan zat
hara yang sangat diperlukan tanaman. Berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, mudah larut dalam
air sehingga mudah diserap tanaman.
BAHAN BAKU
Unsur C, H, O dan N. Berasal dari reaksi CO2 dan NH3.
PROSES PEMBUATAN
1. Sintesa unit
Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik Urea, untuk mensintesa dengan mereaksikan
Liquid NH3 dan gas CO2 didalam Urea Reaktor dan kedalam reactor ini dimasukkan juga larutan
Recycle karbamat yang berasal dari bagian Recovery.
Tekanan operasi disintesa adalah 175 Kg/Cm2 G. Hasil Sintesa Urea dikirim ke bagian
Purifikasi untuk dipisahkan Ammonium Karbamat dan kelebihan amonianya setelah dilakukan
Stripping oleh CO2.
2. Purifikasi unit
Amonium Karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan Ammonia di Unit Sintesa diuraikan
dan dipisahkan dengan cara penurunan tekanan dan pemanasan dengan 2 step penurunan tekanan, yaitu
pada 17 Kg/Cm2 G. dan 22,2 Kg/Cm2 G. Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim kebagian
recovery, sedangkan larutan Ureanya dikirim ke bagian Kristaliser.
3. Kristaliser unit
Larutan Urea dari unit Purifikasi dikristalkan di bagian ini secara vacum, kemudian kristal
Ureanya dipisahkan di Centrifuge. Panas yang di perlukan untuk menguapkan air diambil dari panas
Sensibel Larutan Urea, maupun panas kristalisasi Urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea
Slurry ke HP Absorber dari Recovery.
4. Prilling unit
Kristal Urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8 % berat dengan udara panas,
kemudian dikirimkan kebagian atas prilling tower untuk dilelehkan dan didistribusikan merata ke
distributor, dan dari distributor dijatuhkan kebawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan
menghasilkan produk Urea butiran (prill). Produk Urea dikirim ke Bulk Storage dengan Belt Conveyor.
5. Recovery unit
Gas Ammonia dan Gas CO2 yang dipisahkan dibagian Purifikasi diambil kembali dengan 2
Step absorbasi dengan menggunakan Mother Liquor sebagai absorben, kemudian direcycle kembali ke
bagian Sintesa.
Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian Kristalliser didinginkan dan dikondensasikan.
Sejumlah kecil Urea, NH3 dan CO2 ikut kondensat kemudian diolah dan dipisahkan di Stripper dan
Hydroliser. Gas CO2 dan gas NH3 nya dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk direcover. Sedang air
kondensatnya dikirim ke Utilitas.
Suhu : 150-200oC
Kegunaan sebagai: umpan air boiler, air proses, air pendingin, air demineralisasi, air minum
Kegunaan sebagai:
• Drinking water, untuk keperluan sanitasi pabrik, kantor, dan perumahan industri
• Cooling water, untuk sarana pendinganan mesin pabrik, proses produksi, serta
pendinginan.
PENGOLAHAN LIMBAH
DAFTAR PUSTAKA
Oxtoby, D. W. (2002). Prinsip-Prinsip Kimia Modern (Jilid 1) (4th ed.). Jakarta: Erlangga.
Perry, S., Perry, R. H., Green, D. W., & Maloney, J. O. (1997). PERRY’S 90 CHEMICAL ENGINEERS’
HANDBOOK (7th ed.). McGraw-Hill.
Mubarok, A., T., Rofi’ah, A., M., dan Imannurya, P., C. 2019. Laporan Kerja Praktek
Departemen Produksi I PT Petrokimia Gresik. Gresik
Nastiti, Elisa Putri dan Ariningrum, Nurul Diah. 2019. Laporan Kerja Praktek
Departemen Produksi II PT Petrokimia Gresik. Gresik
Sutherland, K. (2008). Filters and Filtration Handbook (5th ed.). Oxford: Elsevier.
Al-Amoudi, A., & Lovitt, R. W. (2007). Fouling strategies and the cleaning system of NF
membranes and factors affecting cleaning efficiency. Journal of Membrane Science.
https://doi.org/10.1016/j.memsci.2007.06.002