Anda di halaman 1dari 23

PROSES AMONIAK

PUPUK
KELOMPOK 3
ANGGOTA:
m.nugroho
Alfiansyah
Evelina kurmalasari
Fadil ardiansyah
Yogi
Iqsal fauzian
Proses Pembuatan Pupuk Amoniak

• Bahan Baku Pembuatan Pupuk Urea Adalah Amoniak Dan Karbondioksida, Yang
Mana Kedua Bahan Baku Tersebut Dihasilkan Dari Pabrik Amoniak. Amoniak Dan
Karbondioksida Berasal Dari Synthesa Gas Alam.
Rumus molekul amoniak adalah NH3 .Terlihat amoniak terbentuk dari gugus N dan H yang
masing-masing dapat diperoleh dari H2 (Hidogen)dan N2 (Nitrogen). H2 adalah salah satu
komponen gas synthesa yang diperoleh dari pemrosesan gas alam yang mengandung 80 – 95 %
CH4(Metan). Sedang N2 diperoleh dari udara yang mengandung 79% N2dan 21% O2.
Tahap 1.1:Secondary Reforming

• Secondary reforming dilakukan dalam


secondary reformer. Diproses ini metana yang
masih bersisa di kurangi dengan reaksi steam
reformer hingga level yang sangat kecil, dan
mulai menyampurkan udara dengan NG.
• didalam secondary reformer ini O2 dalam udara dibakar hingga menghasilkan panas yang bisa
digunakan untuk reaksi steam reforming yang tersisa. Udara yang dimasukkan mengikuti ratio
Nitrogen-hydrogen yang dibutuhkan untuk optimasi sintesis ammonia. Dari reaksi steam reforming
(baik pada primary maupun secondary) ada produk sampingan yang tidak diinginkan berupa CO,
walaupun dalam tempat yang sama juga terjadi reaksi shift reaction, yang mengubah CO menjadi
CO2, tetap saja masih banyak CO yang tersisa. CO dan CO2 adalah zat yang racun terhadap sintesa
ammonia nantinya sehingga kedua zat ini harus dihilangkan.
Tahap 1.2 :Shift Conversion:High temperature and
Low temperature.

• Shift Conversion dibagi menjadi 2 tahap. HTSC (high temperature shift conversion)  baru kemudian
LTSC (low temperature shift conversion). Konsep dari tahap ini adalah mengubah semua CO
menjadi CO2. Pada tahapan selanjutnya akan ada tahapan CO2 removal. Sehingga baik CO maupun
CO2 kandungannya sangat minim dalam Syn Gas yang akan dijadikan ammonia. Reaksi tersebut
dilakukan di Low Temperature.
• Tujuan menghilangkan Sulfur ini karena sulfur mengganggu reaksi sintesisammonia. Dan dari
reaksi kedua yang ada di hydrotreater terlihat ada CO yangterbentuk. Hal ini bisa jadi
bertambahnya beban pada methanator nantinya.Kandungan CO2 atau ammonia di FG besar, akan
menghambat penyerapan H2Soleh ZnO karena ZnO terlebih dulu bereaksi dengan CO2
menghasilkan hidratnya,dan ammonia akan menghambat kerja
Tahap 2.1 :Proses Pembutan Gas Amonia : Pemurnian Syn Gas

• Konsep dasar pemurnian Syn Gas adalah menghilangkan impurities sebagai hasil dan sisa serta
pengotor lainnya, yang akan mengganggu reaksi sintesa ammonia. misalnya CO 2 dan CO, sehingga
dapat menghasilkan syn Gas yang tingkat kemurnian hydrogen-nitrogennya sangat tinggi. Sebelum
ini CO yang terkandung dalam syn gas telah diubah menjadi CO2. konsep dasarnya mengubah
seluruh CO menjadi CO2. CO2 di remove di CO2 removal sehingga diasumsikan kandungannya
kecil. CO2 Removal unit menggunakan absorbent yang bisa menyerap CO2. tetapi tidak
larut/bereaksi dengan syn gas yg akan dimurnikan. absorbent yang digunakan yang mengandung
amina seperti Amdea, Benfield
Konsep dasar
•Untuk melucuti CO2 dari Syn Gas, selain menggunakan absorbent, juga menggunakan

pressure yang tinggi. Pressure yang tinggi ini dimaksudkan untuk mencairkan CO 2
sehingga kelarutannya dalam absorbent semakin besar. Selain itu juga temperature yang
rendah. Stripper digunakan untuk merubah CO2 dari absorbent sehingga absorbent bisa

digunakan lagi, dan CO2 bisa digunakan sebagai bahan dasar urea. Kondisi operasi

stripper berkebalikan dengan absorber. Tekanan rendah, untuk menjadikan CO 2 gas, dan
temperature tinggi.

• Keluaran dari Absorber adalah syn gas yg kandungan CO 2nya sangat kecil. tetapi masih
mengandung sedikit CO. yang pada akhirnya CO yang masih tersisa tersebut akan
dihilangkan di methanation unit, dengan melakukan reaksi pembentukan metana dan air.
Reaksi tersebut adalah reaksi kebalikan dari reaksi pembentukan hydrogen pertama.
Tahap 2.2: Sintesa Ammonia
• Tahap ini adalah tahap yang sangat menentukan. Mengendalikan reaksi reversible adalah inti dari
sebenarnya pada reaksi sintesa amonianya:
• Penting untuk dijaga pada reaksi tersebut adalah :
• Kondisi operasi : pressure dan temperature
• Ratio Hydrogen/Nitrogen
• Katalis
• Murni dari Sulfur, CO, dan CO2
• Selain itu ada faktor bentuk ammonia converternya. Ada vertikal dan ada horisontal (1 buah), seri atau
paralelnya (lebih dari satu buah), serta jumlah dan susunan kompartemen dalam converter tersebut.
Karena pressure dan tekanan sangat berpengaruh maka konsentrasi besar ditaruh di pengaturan tekanan.
Bisa menggunakan compressor. Di dalam unit ini ada sub unit refrigerant/liguefaction yang digunakan
untuk mendinginkan ammonia hingga menjadi cair dan dapat dsimpan dalam volume kecil.selanjutnya
mengenai treatment produk dan treatment buangan sebenarnya bukan inti dari pembuatan ammonia
Dasar-dasar Proses Pembuatan
Amoniak
• Amonia adalah bahan utama pembuatan
pupuk urea oleh sebab itu amoniak harus
disintesis terlebih dahulu untuk kemudian
diproses menjadi urea. Dasar-dasar proses
pembuatan amoniak
A.Input
Dalam Proses Pembuatan Amoniak Bahan Baku
(Input) Yang Digunakan Antara Lain:
Gas Alam
Komponen utamanya adalah C , H , O. Dibutuhkan unsur “H”
-nya untuk reaksi pembentukan amoniak ( NH3 ), dan
dibutuhkan sebagai sumber energi pembakaran (fuel ) untuk
proses dan pembangkit steam. Untuk pembuatan amoniak, gas
alam yang digunakan antara lain: CH4 , C2H6 , C3H8 ,
C4H10 ,C5H12,C6H14 dan impuritasnya.

Air
Dalam proses pembuatan amoniak, air juga dapat digunakan sebagai
penghasil unsur “H”. Air yang digunakan dalam proses ini merupakan air
dengan tingkat kemurnian yang sangat tinggi. Air ini dihasilkan melalui
proses demineralisasi pada DeminPlant.
• Udara
• Utilitas
Udara yang digunakan berasal dari ambient
Bahan ini didapat dari hasil proses pabrik utilitas antara
( sekeliling ) yang perlu dinaikkan tekanannya lebih
dulu melalui kompressor agar dapat masuk kedalam lain: demin water, tenaga listrik, udara instrument, cooling
alat proses yang bertekanan tinggi. Dalam hal ini water, steam bertekanan ( start up atau saat trouble ),
unsur yang dibutuhkan terutama unsur N2 nitrogen murni, plant air, dan drinking water. Bahan –bahan
( nitrogennya ) yang dibutuhkan dalam membentuk diatas digunakan dalam proses pembuatan amoniak.
produk amoniak serta bahan pembakaran didalam
alat pemanas , maupun dalam proses.
Bahan Pembantu

Dalam proses pembuatan amoniak, terdapat juga bahan pembantu dalam prosesnya seperti:
Bahan kimia untuk penyerap CO2
K2CO3
DEA ( ACT-1 )
V2O5
UCON
Bahan kimia pengolah boiler water
Hydrazine
TSP ( tri ssodium phosphate )
NAOH
H2SO4
Oil ( minyak pelumas mesin )
B.Proses

Proses pembuatan amoniak yang digunakan di PT indonesia terbagi


menjadi 8 bagian proses utama yakni:
• Feed treating
• Reforming
• Purifikasi :
• CO-shift converter
• CO2 removal
• Methanator
• Synthesa loop
• Refrigeration
Feedtreating

Gas alam yang berasal dari Pertamina disalurkan melalui pipa


gas yang berada pada gas station meter menuju semua pabrik.
Aliran gas ini dibedakan menjadi 2 yakni untuk bahan baku
proses dan gas alam untuk bahan bakar.
Bahan baku yang diterima masih mengandung unsur yang tidak
diinginkan, seperti: partikel padat, sulfur, heavy hydrocarbon
(HHC), karbon dioksida, dan air. Semua unsur ini dipisahkan di
area feed treating unit dengan tujuan untuk mendapatkan gas
metan yang murni. Tahapan treatment gas alam adalah sebaga
berikut:
• Pemisahan partikel padat
• Pemisahan sulfur anorganik (H2S)
• Pemisahan air (dehidrasi)
• Pemisah hidrokarbon berat (HHC)
• Pemisah CO2
• Pemisahan sulfur organik
• Saturasi/ penjenuhan
Reforming Unit
Tujuan dari proses pada reforming unit adalah untuk mereaksikan
hidrocarbon dengan steam dibantu oleh katalis nikel agar menghasilkan gas
sintesa (N2 dan H2) sebagai bahan baku pembuatan amoniak dan O2 sebagai
produk sampingan. Unit ini terdiri dari 2 unit reformer yakni primary
reforming dan secondary reforming. Pada primary reforming, terjadi proses
pembuatan gas H2. Pada proses ini gas alam yang setelah keluar dari
Desulfurizer akan dicampurkan dengan steam (uap air/H2O) kemudian
dimasukan kedalam tungku furnace kemudian terjadi reaksi sebagai berikut:

CH4 + H2O --> 3H2 + CO


CO + H2O --> H2 + CO2
Kandungan gas yang dihasilkan pada primary reformer adalah gas H2 dan
CO.
• Pada proses secondary reformer yaitu proses selanjutnya setelah proses primary
reformer yang mana pada proses ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan
hidrokarbon. Pereduksian kandungan hidrokarbon dilakukan dengan mereaksikannya
dengan udara, yang mana nantinya dari reaksi antara gas alam dan udara akan
menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk memurnikan kandungan N2.
Berikut reaksi kimia yang terjadi pada secondary reformer:

2H2 + O2 + N2 --> 2H2O
• CH4 + H2O --> 3H2 + CO
• CO + H2O --> H2 + CO2
• Kandungan gas yang dihasilkan pada primary reformer adalah gas H2, N2, dan
CO.
Purifkasi
• Tujuan dari proses ini adalah untuk memurnikan gas outlet secondary reformer agar
dapat sebagai umpan pada area syntesa amoniak yang dipisahkan adalah senyawa CO
dan CO2 pemisahan dengan urutan adalah di HTSC, LTSC, CO2 removal,methanator.
• CO-shiftconverter
• Pada proses shift converter ini akan memproses gas hasil keluaran dari secondary
reformer yang mana akan bertujuan untuk mengubah gas CO  CO2 yang kemudian
nantinya akan dipisahkan pada proses selanjutnya. Pada proses ini terdapat 2 proses
yang berbeda yaitu HTS (high temprature shift converter) dan LTS (low temprature
shiftconverter).
CO2Removal
Pada proses CO2 removal terdapat 2 proses yaitu CO2 absorption yang mana berfungsi untuk
memisahkan gas CO2 yang masuk dari LTS dengan bantuan CO2 absorption. Dengan menggunakan 2
senyawa CO2 absorption yang sering digunakan yaitu larutan amine : MDEA (mono diethanol
amine) dan larutan benfield : K2CO3.
Methanator
Pada proses ini akan mengubah gas CO menjadi methana, yang mana tujuan dari pengubahan CO yaitu
untuk mencegah terjadinya reaksi antara katalis yang digunakan saat mensitesis N2 dan H2¬ pada
proses sintesis amonia nantinya. Dengan kata lain CO bila bertemu dengan katalis (Fe) pada proses
produksi amonia maka mereka akan bereaksi sehingga menghambat pembentukan amonia
Refrigeration

• Produk amoniak cair dengan temperatur 6 0C – (-5) 0C ini selanjutnya


dikirim ke Refrigerasi untuk dimurnikan dari H2, N2, CO, CO2, H2O dan
inert yang terlarut dalam amoniak cair dan didinginkan hingga
temperatur -31 0C.
• Pemurnian dilakukan dengan jalan menurunkan tekanannya dari 130-210
kg/cm2G menjadi 17 kg/cm2G. Dengan jalan ini kelarutan gas-gas
tersebut diatas akan turun dan gas-gas
• akan lepas dari amoniak cair.

Synthesaloop

• Proses synthesa loop bertujuan untuk mensintesa amoniak (NH3) dari hidrogen (H2) dan nitrogen
(N2) dengan katalis besi dan memurnikan produknya. Dalam proses pembuatan amonia, nantinya
akan berlangsung pada tekanan tinggi, sehingga untuk mencapai tekanan tinggi gas hasil keluaran
methanator akan diumpankan ke alat synthetic gas compressor, yang berfungsi untuk menaikkan
tekanan. Pada proses pembuatan amonia setelah gas keluar dari proses synthetic gas compressor
maka pada proses pertama akan langsung diumpan ke dalam proses synthesis converters yang mana
proses ini akan mengubah / mensintesis gas N2 dan H2 menjadi amonia dengan reaksi
• Refrigerasi ini seperti layaknya sebuah lemari es dilengkapi dengan
kompresor refrigerant. Kompressor ini berfungsi untuk menaikkan
tekanan uap amoniak agar mudah dicairkan menggunakan air
pendingin. amoniak cair ini selanjutnya dikirim ke penukar panas
yang ada di synthesa loop yang dipakai untuk mendinginkan gas
keluar converter amoniak dan mencairkan amoniak yang terdapat
dalam gas keluar converter. Pendinginan ini mampu membuat
amoniak cair keluar loop bertemperatur 6-(-50 0C). Uap penukar
panas yang keluar dari penukar panas diatas yang merukajan hasil
dari peristiwa pertukaaran panasdikirim ke Kompresor refrigerasi.
C. Output

Dari semua proses diatas terbentuk beberapa produk antara lain:


• • Produk amoniak cair dari amoniak separator yang masih mengandung gas inert terlarut, melalui
sistem flashing dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah, terjadi proses
pemurnian produk amoniak , berupa hot amoniak yang dikirim ke urea plant dan cold amoniak yang
dikirim ke storage.
• • High pressure purge gas , yang merupakan gas yang tidak ikut bereaksi di synthesa amoniak, harus
dilepaskan dari sistem agar tidak terakumulasi karena dapat mengganggu proses synthesa itu sendiri .
• • Low pressure purge gas yang berasal dari sistem pemurnian amoniak seperti gas NH3 yang
kemudian akan dimasukkan kembali ke Amoniak recovery unit (ARU)
• • CO2 yang merupakan by product pabrik amoniak, sebagai bahan baku pabrik urea
• • Limbah, antara lain: blow down, oil, chemical, dll .

Anda mungkin juga menyukai