Anda di halaman 1dari 34

BAB VI.

INDUSTRI PUPUK UREA


Deskripsi Proses Pabrik Urea
Persiapan Bahan Baku
Pabrik urea memproduksi pupuk urea
dari bahan baku ammonia (NH3) dan karbon
dioksida (CO2) yang dihasilkan dari pabrik
ammonia. Proses yang dipakai adalah proses
Mitsui Toatsu Total Recycle C Improved yang
memanfaatkan kembali gas-gas yang tidak
bereaksi sebagai larutan karbamat dan di
recycle ke reaktor urea
Ammonia
Ammonia diperoleh darihasil reaksi antara gas
hidrogen dengan gas nitrogen yang dilakukan pada unit
ammonia. Hidrogen untuk proses pembuatan ammonia
diperoleh dari hidrokarbon pada gas alam, cokes
maupun besi pijar sedangkan gas nitrogen dapat
diperoleh dari udara bebas.
Spesifikasi ammonia cair:
• Kadar ammonia : 99,5-99,98 % berat
• Kadar air : 0,02-0,5 % berat
• Tekanan : 16,5 kg/cm2G
• Temperature : 25-350C
• Jumlah normal : 40,983 kg/jam
• Jumlah rancang : 49,180 kg/jam
Karbon Dioksida
Karbon dioksida diambil dari unit ammonia yang
merupakan hasil samping dari pembuatan ammonia
sintesis dari hidrokarbon.
Spesifikasi gas karbon dioksida:
• CO2 : 98,12-98,5 % volume
• H2 : 0,5-0,63 % volume
• N2 dan H2 : (0,15-0,22) dan (0,01-0,03) %
volume
• Total Sulfur : 0,84-1,0 % volume
• Tekanan : 0,6 kg/cm2G
• Temperature : 38 0C
• Kadar Penyerap : 0,001 %
• Jumlah normal : 27,450 kg/jam
• Jumlah rancang : 32,940 kg/jam
Proses pembuatan urea terdiri dari
empat tahap yaitu :
Tahap Sintesis
Tahap Purifikasi
Tahap Recovery
Tahap Kristalisasi dan Pembutiran
Deskripsi Proses
Tahap Sintesa

Alat utama dari tahap sintesa adalah Urea Syntesis


Reactor (DC-101) yang mendapat umoan berupa ammonia cair,
gas karbon dioksida dan larutan karbamat recycle. Kondisi
reaktor urea PUSRI IV adalah autoclave yang dinding dalamnya
dibuat dari bahan stainless steel dan didesain untuk beroperasi
pada tekanan 250 kg/cm2G dan temperature 2000C waktu
tinggal selama 25 menit.
Pada tahap ini urea diproduksi melalui reaksi eksotermis
yang tinggi dari ammonia dan karbon dioksida membentuk
ammonium karbamat, diikuti dehidrasi endotermis ammonium
karbamat membentuk urea. Reaksi yang terjadi :
2NH3 + CO2 NH2COONH4 ∆H = -38 Kcal/mol
NH2COONH4 NH2CONH2 + H2O ∆H = -38 Kcal/mol
Uraian Proses

`Karbon dioksida (CO2) dengan tekanan 0,6 kg/cm2G dari


pabrik urea bersama-sama dengan udara anti korosi sebesar
2500 ppm dilewatkan suction separator (FA-161) untuk
menghilangkan tetes-tetes cairan yang dan partikel padat yang
mungkin ada di dalamnya. Hal ini dimaksudkan untuk
menghambat terjadinya korosi pada Urea Syntesis Reactor
(DC-101) akibat dari zat pereaksi dan produk yang bersifat
korosif. Kemudian gas CO2 dikompresikan oleh CO2 Booster
compressor (GB-102) tipe Multistage centrifugal sehingga
tekanan menjadi 30 kg/cm2G.
Tekanan ini belum cukup tinggi untuk terjadinya
reaksi direaktor, maka dikompresikan lagi tekanan
menjadi 250kg/cm2G. oleh CO2 compressor (Gb-
101) tipe two-stage reciprocating, CO 2 diumpankan
ke Urea Syntesis Reactor (DC-101) melalui bagian
bawah atau bottom reaktor. CO2 dari CO2 Booster
Compressor(Gb-101) sebagian dialirkan ke CO 2
Compressor (Gb-101) dan sebagian ke Low Pressure
Decompsser (DA-202).
Ammonia cair sebagai bahan baku diperoleh dari Unit
Ammonia yang laju alirnya diukur oleh LCV-406 dialirkan
ke Ammonia Reservoir (FA-401), dan dicampur dengan
recovery ammonia dari Ammonia Condenser (EA-404).
Gas inert dalam ammonia cair dipisahkan oleh Gas
Releaser. Ammonia cair dipompa dengan Ammonia
Booster Up Pump (GA-404) (centrifugal type) sehingga
tekanan menjadi 25 kg/cm2G. Aliran ini dibagi menjadi dua
yang satu sebagai penyerap pada High Pressure Absorber
(DA-401) dan sebagian dilewatkan pada Liquid Ammonia
Feed Up Pump (GA-401 A-D) (Recyprocating type) dan
diumpankan ke bagian bawah Urea Syntesis Reactor (DC-
101) yang dipanaskan dahulu di Ammonia Preheater (EA-
101 dan EA-102). Liquid ammonia dipanaskan oleh air
panas dari Hot Water Tank (FA-701) dan steam condensat
dari Flash Drum (FA-701).
Larutan karbamat recycle dari High Pressure Absorber
Cooler (EA-401) dipompakan oleh Recycle Solution Booster Up
Pump (GA-401 A,B) (Centrifugal Type) sehingga tekanan
menjadi 24kg/cm2G , kemudian oleh Recycle Solution Feed
Pump (GA-201 A,B) (Centrifugal Type) diumpankan ke bagian
dasar dari Urea Syntesis Reactor (DC-101). Reaksi yang
terjadi :
2NH3(I) + CO2 NH2COONH4 ∆H = -38 Kcal/mol
NH2COONH4 NH2CONH2 + H2O ∆H = 7,7 Kcal/mol
Produk reaksi yang keluar dari reaktor adalah urea,
ammonium karbamat, ekses ammonia, biuret dan uap air.
Tahap Purifikasi

Tahap ini bertujuan untuk memisahkan urea dari campuran


reaksi (urea, biuret, excess ammonia, ammonium
karbamat, dan uap air) dalam bentuk gas dengan cara
termal dekomposisi di dalam High Pressure Decomposser
(DA-201), Low Pressure Decompsser (DA-202), Gas
Sparator (DA-203). Campuran gas dan larutan ini di
dekomposisi dari 3 tahapan, yaitu :
• High Pressure Decomposser (DA-201), tekanan 17
kg/cm2G dan temperature 1450C
• Low Pressure Decompsser (DA-202), tekanan 2,5 kg/cm 2G,
temperature bagian atas 1170C, temperature bagian bawah
1150C.
• Gas Sparator (DA-203), tangki yang terdiri dari 2 bagian
yang disatukan, atas disebut Gas Sparator yang beroperasi
pada tekanan 0,3 kg/cm2G dan temperature 1060C, bawah
disebut Oxidizing Column beroperasi pada atmosferis dan
temperature 920C
Pada sesi purifikasi ammonium karbamat terurai menjadi
gas ammonia dan karbondioksida dengan reaksi :
NH2COONH4 2NN3 + CO2
Dekomposisi ini dilakukan pada suhu 120-160º C
dan tekanan 17 kg/cm²G. Penurunan tekanan dan
kenaikan suhu akan menambah baiknya dekomposisi.
Tetapi bila temperatur terlalu tinggi dan tekanan terlalu
rendah maka akan terjadi reaksi samping yaitu
terbentuknya biuret dan juga hidrolisa urea.
Pembentukan biuret
Pembentukan biuret merupakan faktor yang harus
dipertimbangkan baik dalam proses dekomposisi maupun
dalam finishing. Pada tekanan partial ammonia yang
rendah dan temperatur diatas 90º C, urea terkonversi
membentuk biuret dan ammonia sesuai dengan reaksi :
2NH2COONH2 NH2COONHCONH2 + NH3
Hidrolisa Urea
Hidrolisa urea akan mengurangi jumlah produk urea yang
dikehendaki sesuai dengan reaksi :
NH2COONH4 + H2O 2NN3 + CO2
Oleh karena itu, kondisi operasi harus dikontrol
dengan ketat untuk memperkecil kehilangan produk
High Pressure Decomposer (DA-201)
Setelah melewati kerangan pengatur Let Down
Valve (PRCA-101) yang berada di puncak reactor, tekanan
menjadi 17 Kg/cm²G dan temperatur 124º C sebagian
ammonium karbamat sudah terurai (flash) menjadi gas NH3
dan CO2.
High Pressure Decomposer (DA-201) berfungsi
untuk memisahkan kelebihan ammonia dari campuran
reaksi dan mendekomposisikan ammonium bikarbamat
menjadi ammonia dan gas karbondioksida agar terpisah
dari campuran reaksinya.
Proses yang terjadi
High Pressure Decomposer terdiri dari ruang
flashing pada bagian atas, empat sieve tray, penyekat,
falling film heater dan penampung larutan yang berada
dibagian bawahnya. Campuran urea, ammonium karbamat
dan gas-gas produk reaktor dengan tekanan 17 Kg/cm²G
dan temperatur 124 ºC masuk pada bagian atas High
Preassure Decomposer melalui pipa yang menjorok
kedalam ruangan tas. Pipa tersebut mempunyai lubang-
lubang kecil yang memanjang pada sisi sebelah bawah,
sehingga campuran bertekanan tersebut akan memancar
menyebabkan gas-gas terpisah dari cairannya. Gas naik ke
atas sedangkan larutan mengalir terus kebawah melalui
empat buah sieve tray. Larutan dari sieve tray di tampung
oleh suatu penyekat yang selanjutnya dialirkan menuju
Falling Film Heater.
Larutan mengalir kebagian dalam tube-tube Falling
Film Heater dan turun kebawah pada permukaan dinding
bagian dalam tube. Hal ini dimadsudkan untuk
memperkecil waktu tinggal dalam tube pemanas sehingga
pembentukan biuret dan hidrolisa urea dapat ditekan.
Larutan yang tertampung dipenyekat sebelum
dialirkan ke Falling Film Heater dipanaskan dahulu dalam
Reboiler yang disebut Reboiler For High Pressure
Decomposer. Steam pemanas dibagian luar pipa dari
Falling Film Heater dan Reboiler For High Pressure
Decomposer adalah Steam Middle 12 Kg/cm²G. Larutan
yang telah dipanaskan kembali lagi diruang yang sama
dimana kelebihan ammonia dan gas yang teruapkan akan
memanaskan sieve tray.

.
Pada saat larutan kebawah melalui 4 buah sieve
trays ammonium karbamat terdekomposisi dan kelebihan
ammonia cair teruapkan karena kontak dengan campuran
gas panas yang berasal dari Reboiler For High Preasure
Decomposer dan Falling Film Heater sebagai stripping
agent terhadap larutan ammonium karbamat tersebut.
Campuran gas yang telah dipisahkan di High Preassure
Decomposer selanjutnya mengalir ke High Preassure
Cooler melalui bagian atas. Larutan dari dasar High
Preassure Decomposer dialirkan kepuncak Low Preasure
Decomposer setelah didinginkan terlebih dahulu didalam
Tube Bundel Urea Heat Exchanger. Sebagian dari larutan
ini akan terurai menjadi gas ammonia dan karbondioksida
setelah melewati kerangan pengatur permukaan larutan.
Low Preassure Decomposer
Low Preassure Cecomposer terdiri dari ruang
flashing pada bagian atas, empat sieve tray, penyekat,
packed bed dan penampung larutan yang berada dibagian
bawah. Larutan dari High Preassure Decomposer dengan
tekanan 17 Kg/cm²G dan temperatur 145 ºC, setelah
melewati Urea Heat Exchanger dan terus ke Low
Preassure Decomposer dengan cara yang sama dengan
larutan dari reaktor memasuki High Preassure
Decomposer. Larutan yang terdiri dari urea, ammonium
karbamat dan sedikit ammonia bersama-sama dengan
larutan yang berasal dari Off Gas Absorber, turun ke bawah
melalui empat buah sieve tray dan terjadi proses yang
sama di High Preassure Decomposer. Setelah melewati
pipa konsentris turun kebawah, memasuki packed bed
yang berisi Rashing Ring.
Dari ruang penyekat sebagian larutan pergi
memasuki Urea Heat Exchanger pada bagian luar dari tube
bundle, untuk dipanasi agar sisa gas ammonia bisa
diuapkan. Sebagian lagi dari larutan masuk ke Reboiler For
Low Preassure Decomposer terjadi proses seperti di
Reboiler For High Preassure Decomposer. Steam pemanas
di Reboiler For Low Preassure Decomposer adalah steam
Middle Low 7 Kg/cm²G.
Pada tekanan 2,4 Kg/cm²G dan temperatur antara
106º C-130º C, larutan berupa ammonium karbamat yang
turun dari packed bed tidak mudah terurai menjadi gas
ammonia, karbondioksida dan air. Agar amonium karbamat
itu terurai dibutuhkan penambahan salah satu dari gas
tersebut.
Pada proses ini dibagian bawah packed bed
dipasang pipa yang bagian atasnya mempunyai lubang-
lubang distributor untuk memasukkan CO2 sebagai
stripping dari CO2 Booster Compresor, sehingga
ammonium karbamat mudah terurai menjadi gas ammonia,
karbondioksida dan air. CO2 stripping yang dimasukkan
kepipa pada tekanan dan temperatur tersebut tidak
bereaksi dengan ammonium karbamat, tapi hanya
bertindak menguraikan ammonium karbamat menjadi gas
ammonia dan karbondioksida lalu bersama-sama naik ke
atas melalui rashing ring. Gas-gas yang dipisahkan di Low
Preassure Decomposer mengalir ke Low Preassure
Absorber sedangkan larutan dari bawah Low Preassure
Decomposer dialirkan ke Gas Separator.
Gas Sparator
Gas Sparator (DA-203) terbagi dua, bagian atas disebut
Gas Separator dan bagian bawah disebut Oxidizing Column.
Gas Separator beroperasi pada tekanan 0,3 kg/cm2G dan
temperature 1060C, sedangkan Oxidizing Column beroperasi
pada tekanan atmosfer dan temperature 920C.
Larutan dari Low Pressure Decompsser (DA-202) dengan
tekanan 2,5 kg/cm2G dan temperature 1150C melewati kerangan
pengatur permukaan (LIC-202), memasuki Gas Separator (DA-
203) melalui pia yang menjorok ke ruangan separator, untuk
dipisahkan campuran gas dari larutan secara memancar.
Campuran gas menuju ke Off Gas Condenser (EA-
406) setelah terlebih dahulu melalui kerangan pengatur
tekanan (PIC-203) sedangkan larutan turun ke bawah
melalui pipa yang berbentuk U ke Oxidizing Column.
Larutan mengalir melalui acked bed dan terjadi kontak
dengan udara yang dihembuskan melalui pipa distributor di
bagian bawah packed bed yang berasal dari Off Gas
Absorber (DA402). Off Gas Circulating Blower (GB-401)
menghembuskan udara untuk menghilangkan sisa-sisa
ammonia dan karbondioksida, juga berfungsi untuk
mengoksidasi logam-logam yang ada dalam larutan.
Temperature optimum dari larutan urea dibawah Oxidizing
Column adalah 920C, temperature terlalu atau terlalu
rendah menyebabkan kurang sempurnanya decomposisi
dan mempercepat laju hidrolisa urea.
Steam pemanas masuk ke tube bundle adalah Steam
Low yaitu dengan tekanan 4,0 kg/cm2G dan temperature
dikontrol oleh (TIC-204). Campuran gas yang keluar dari
Oxidizing Column dengan temperature 1080C, bergabung
dengan campuran gas dari Gas Separator (DA-203)
menuju Off Gas Condensor (EA-406). Larutan urea dari
bawah Oxidizing Column dengan konsentrasi 73,9%
dipompakan oleh (GA-205) menuju Krystallizer.
Tahap Recovery

Dalam proses Mitsui Toatsu Tatoal Recycle C


Improved, tahap recovery berfungsi untukmengabsorbsi
gas-gas yang belum bereaksi untuk dikembalikan ke Urea
Syntesis Reactor (DC-101) sebagai larutan karbamat.
Kelebihan ammonia di High Pressure Absorber (DA-401)
direcycle ke Urea Syntesis Reactor (DC-101) melalui
Ammonia Condenser (EA-404), Ammonia Reservoir (FA-
401) selanjutnya dipompa di Liquid Ammonia Feed Pump
(GA-401) dan dipanaskan di Ammonia Preheater (EA-101
dan EA-102).
Recovery Gas dari High Pressure Decomposer
Terjadi 3 tahap proses absorsi:
Gas-gas dari High Pressure Decomposer (DA-
201)dimasukkan melalui pipa sparger dan terjadi gelembung-
gelembung gas di High Pressure Absorber Cooler (EA-401)
• Gas dari High Pressure Absorber Cooler (EA-401) dialirkan ke
atas High Pressure Absorber (DA-401) didinginkan oleh
intercooler dan dialirkan melalui packed bed column
• Gas ammonia dari packed bed column diikat dengan larutan
ammonia air yang dialirkan melalui lima bubble cup tray agar
sisa CO2 dapat diserap secara sempurna.
• Uap dalam gas ammonia dari puncak absorber dipisahkan
dengan Drain separator. Gas-gas ammonia tersebut
dikondensasikan dalam Ammonia Condenser dan di recycle
kembali ke A mmonia resevoir.
Pada High Absorber Cooler (EA-401) terjadi absorbsi
karbon dioksida oleh Slulrry dari High Pressure Absorber (DA-
401) kurang lebih 65% dari karbon dioksida yang berasal dari
High Pressure Decomposser (DA-201) Panas yang dihasilkan
oleh proses penyerapan cukup besar sehingga digunakan sebagai
pemanas oleh media penyerap panas. Ada tiga media penyerap
panas yang pertama adalah urea sirkulasi dari Cristalizer (FA-
201) yang mengambil kelebiahan panas sekitar 65%, kedua
adalah air panas dari Hot Water Tank (FA-703) mengambil
kelebihan pans sekitar 28% dan yang ketiga adalah air pendingin
yang mengam bil kelebihan panas sekitar 7%.
Temperature High Pressure Absorber Cooler (EA-401)
dijaga pada suhu 860C dan tekanan 17 kg/cm2G. Hasil
penyerapan berupa larutan ammonium karbamat
kemudian dipompa ke reaktor sebagai recycle. Sedangkan
gas yang tidak terserap mengalir ke High Pressure
Absorber mempunyai dua bagian utama , bagian atas
berupa empat buah tray dengan bubble cup tray dengan
bagian bawah packed bed yang berisi rashig ring.
Gas yang tidak terserap di High Pressure Absorber Cooler
(EA-401) masuk ke High Pressure Absorber (DA-401) kemudian
mengalir ke atas melalui pendingin (inter cooler) dan naik ke
atas kontak dengan permukaan cairan penyerap di packed bed
column dimana 35% dari karbon dioksida dapat diabsorbsi oleh
campuran larutan dari Low Pressure Absorber dan ammonia
cair. Sebagai media penyerap digunakan dua macam aliran
yang pertama yaitu larutan dari Low Pressure Absorber (EA-
402) yang dicampur dengan ammonia cair dari
Ammonia Reservoir (FA-401) yang kemudian dipompakan ke
bagian atas High Pressure Absorber (DA-401). Dengan sistem
penyerapan yang demikian maka gas karbon dioksida yang
belum terserap di High Pressure Absorber Cooler (EA-401)
akan terserap disini. Kondisi operasi dipertahankan pada
temperature 470C dan tekanan 16 kg/cm2G.
Larutan penyerapan berupa slurry yang
keluar dari bagian bawah Pressure
Absorber (DA-401) yang selanjutnya
digunakan sebagai media penyarap di
High Pressure Absorber Cooler (EA-401).
Gas yang lolos daripenyerapan berupa
ammonia murni dikondensasikan di
Ammonium Condenser (EA-404 A-D)
untuk kemudian disimpan Ammonium
Reservoir.
Recovery Gas dari Low Pressure Decompser

Gas-gas dari Low Pressure Decomposser (DA202) dikondensasikan


dan diserap sempurna didalam Low Pressure Absorber (EA-402) dengan
penggelembungan melalui pipa sparger di bawah permukaan cairan.
Sebagai penyerap digunakan :
• Larutan induk yang dikembalikan (recycle mother liquor) yang diperoleh dari
Mother Liquor Tank (FA-402) gunanya untuk menghilangkan biuret.
• Larutan karbamat encer dari Off Gas Recovery System ditambah air murni
digunakan sebagai penyerap.
Temperature dipertahankan sekitar 450C dan tekanan pipa 2,2
kg/cm2G. Larutan recycle dari Low Pressure Absorber (EA-402) dipompa
oleh High Pressure Absorber Pump (GA-402) melalui mixing cooler ke
packed bed High Pressure Absorber (DA-401).
Off Gas Recovery System

Gas dari Gas Sparator (DA-203) masuk ke Off Gas Condenser


(EA-406) dan didinginkan sampai 610C, kemudian masuk dalam Off
Gas Absorber (DA-402). Sebagian dari gas dikondensasikan didalam
Off Gas Condenser (EA-406) dan ditampung dalam Off Gas Absorber
Tank (FA-403), lalu dikirim ke puncak Off Gas Absorber (DA-402)
sebagai penyerap setelah diturunkan suhunya menjadi sebagai
penyerap setelah diturunkan suhunya menjadi 360C di Off Gas
Absorber Final Cooler (EA-408).
Sejumlah ammonia dan CO2 diserap dan dikondensasikan
dibagian bawah packed bed oleh larutan cycle yang telah didinginkan
dalam Off Gas Absorber Cooler(EA-407). Gas masuk pipa sparger
kontak dengan cairan dan akhirnya gas yang tidak diserap keluar dari
bagian atas Off Gas Absorber (DA-402) ke Gas Separator (DA-203)
sebagai stripping gas CO2 dan NH3 oleh setelah ditambah udara
proses.
Larutan hasil penyerapan dibagi menjadi 2 aliran, sebagian
dikirim ke Low Pressure Decompsser (DA-202) dan sebagian
dipompa oleh Low Absorber Pump (GA-403) ke bagian atas packed
bed sebagai penyerap gas Low Pressure Absorber (EA-402).
Tahap Kristalisasi dan Pembutiran

Larutan urea dari Gas Sparator (DA-203) dipompa oleh Urea


Solution Feed Pump (GA-205) dialirkan ke bagian bawah
Crystallizer (FA-201) yang terbagi menjadi 2 bagian, bagian atas
Vacuum Concentrator dengan Vacuum Generator (EE-201) dan
bagian bawah adalah Crystallizer dengan Agitator dimana
terbentuk Kristal-kristal urea dalam larutan slurry. Di dalam
Vacuum Concentrator yang beroperasi pada tekanan 102 mmHg
absolute dan temperature 720C, air diuapkan dan larutan urea
jenuh turun lewat Barometric Leg menuju Crystallizer dimana
kristal urea pada bagian akan membesar dengan adanya kontak
dengan larutan urea jenuh. Panas yang di butuhakan untuk
menguapkan air didapat dari panas larutan sensible larutan urea
yang masuk, yaitu panas kristalisasi dan panas yang didapat
dari slurry urea yang disirkulasikan ke igh Pressure Absorber
Cooler (EA-401).
Larutan bubur urea dari Crystallizer Feed Pump (GA-
202) ke Centrifuge (GP-201 A-E) dan sebagian dialirkan
kembali ke Crystallizer. Di Centrifuge urea dipisahkan dari
larutan induknya berdasarkan ukuran kristal, yang
ukurannya lebih kecil akan lolos dan masuk ke Fluidized
Dryer (FF-301). Sedang Kristal yang ukurannya besar
ditampung di Mother Liquor Tank (FA-402) yang
dilengakapi system pemanas untuk mencegah gumpalan
Kristal.
Di Fluidized Dryer (FF-301), kristal urea dikeringkan
sampai kandungan air tinggal 0,1-0,3% dengan hembusan
udara dari Blower Induced Fan (GB-301) yang telah
dipanaskan oleh uap panas sehingga temperaturenya
mencapai 1000C dan tidak boleh mencapai temperature
titik leleh urea 132,70C.
Kristal-kristal urea dengan kadar 99,5% oleh bantuan
udara pengering dan hisapan dari Induced Fan (GB-302)
akan terhisap ke atas Prilling Tower. Sedangakan Kristal
urea yang berukuran terlalu besar dilarutkan ke dalam
Dissolving Tank I (FA-302). Kristal yang terhisap ke atas
Prilling Tower memasuki empat buah Cyclone (FC-301)
yang bekerja secara pararel. Dari bawah Cyclone akan
turun lewat Screw Conveyor (ID-301) dan dilelehkan di
melter (EA-301). Debu-debu kecil akan terhisap oleh
Induced Fan (GB-302) dan masuk Dust Sparator (FD-304)
yang turun ke sistem penangkap debu di Dust Chamber
ditangkap oleh debusting system yang terdiri dari Spray
Nozzle (PF-301) dan Fiter (GA-304). Udara dikeluarkan ke
atmosfer oleh Induced Fan For Prilling Tower (GA-304).
Melter (EA-301) beroperasi pada suhu 138 0C dan di
jaga konstan. Temperature ini dijaga hingga konstan agar
pembentukan biuret dapat ditekan sekecil mungkin.
Pengontrolan temperature ini dapat dilakukan dengan jalan
mengontrol laju alir steam yang digunakan sebagai
pemanas pada Melter (EA-301). Lelehan urea pada Melter
mengalir ke Strainer For Distributor (FD-301) lalu ke Head
Tank For Distributor (FA-301) dan akhirnya Distributor (PF-
30) yang berjumlah 12.
Lelehan urea keluar Distributor berbentuk tetesan-
tetesan dan akan memadat selama jatuh di Prilling Tower,
karena adanya pendinginan oleh udara yang dihembuskan
ke atas oleh Blower Fluidizing Cooler (GB-303). Urea akan
sampai ke Fluidizing Bed (FD-302) dalam bentuk butiran.
Butiran-butiran urea yang sudah jadi masuk ke ayakan
Trommel (FD-303) untuk memisahkan butir-butir urea yang
di luar batas. Butiran urea yang lolos dari Trommel (FD-
303) dikirim ke bagian pengantongan melalui Belt
Conveyor (JF-301), butiran yang ukurannya besar
dilarutkan dalam dissolving Tank II (FA-303) yang sebagian
dikembalikan ke Mother Liquor Tank dan sebagian dikirim
ke Crystalizer.

Anda mungkin juga menyukai