Disusun oleh :
Mega Nurvidya Pratiwi
0609 3040 0373
BAB IV
INDUSTRI AMONIA,ASAM NITRAT,UREA,AMONIUM NITRAT
I.
Industri Amonia
1.1 Pendahuluan.
Ammonia adalah gas beracun dan tak bewarna dengan bau mengiritasi yang khas.
Walaupun gas ini digunakan dalam banyak kasus sebagai larutan amonia dalam air, yakni
dengan dilarutkan dalam air, amonia cair juga digunakan sebagai pelarut non-air untuk
reaksi khusus. Sejak dikembangkannya proses Harber-Bosch untuk sintesis amonia di
tahun 1913, amonia telah menjadi senyawa yang paling penting dalam industri kimia dan
digunakan sebagai bahan baku banyak senyawa yang mengandung nitrogen.
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hydrogen ditemukan oleh Fritz
Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan
amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur
kimia juga dari Jerman.
1.2 Klasifikasi Proses Industri Ammonia.
Proses amonia sintetik berdasarkan pada reaksi katalitik dari N 2 dan H 2 .
1.3 Data Kuantitatif.
a. Basis : 1 ton NH- 85% yield
H2
N2
Katais sintetis
: 0,2 Kg
Kekuatan
: 850 KWH
: 3800 Kcal
Air dingin
: 12 ton
Sifat fisik:
- Rumus molekul : NH3
- Berat molekul : 17.03 g/mol
- Temperatur kritis : 132.40 C
- Tekanan kritis : 111.3 atm
- Titik didih : 33.15 C
didinginkan di water chiler dengan bantuan air dingin. Amonia mengalirkan ke separator
untuk dipisahkan antara gas dan liquid, yang berupa liquid akan masuk ke dalam spherical
tank storage dan yang berupa gas akan masuk ke dalam amonia refrigerent untuk
didinginkan sampai suhu -15oC. Amonia liquid akan ditampung ke dalam amonia storage dan
yang masih berupa gas dimengalir ke dalam centrifugal reciqulator untuk di recycle kembali
masuk ke reaktor sehingga akan dihasilkan produk amonia dengan dengan persentase yield
85-90 % dan persentase konversinya 8-30 %.
1.7 Flowsheet.
selanjutnya.
Oil filter adalah alat untuk memisahkan zat zat yang tidak diperlukan dalam proses,
Converter merupakan alat untuk memampatkan atau menekan N2 dan H2.
Reaktor merupakan tempat bereaksi N2 dan H2 menjadi NH3.
Water chiller merupakan alat untuk mendinginkan ammonia dengan bantuan air
dingin.
Separator merupakan tempat untuk memisahkan liquid dan gas.
Spherical tank storage merupakan tempat untuk menampung liquid yang dihasilkan
1.10 Kesimpulan.
1. Amonia merupakan gas yang beracun dan tak bewarna yang mempunyai bau yang
khas. Amonia cair dapat digunakan sebagai pelarut non air untuk reaksi khusus.
2. Bahan baku pembuatan ammonia yaitu N2 dan H2.
3. Reaksi kimia yang terjadi yaitu :
N + 3H
2NH H= -22,0 Kcal
4. Amonia digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk, pembuatan es dan sabun
ammonia.
Daftar Pustaka
http://nureka.blog.uns.ac.id/2010/04/13/ini-tugas-ku/
http://ms.wikipedia.org/wiki/Fail:Ammonia-3D-vdW.png
http://pusri.com
Erlinawati, dkk. 2010. Modul Proses Industri Kimia. Palembang : Politeknik Negeri
Sriwijaya.
II.
1.11
Senyawa kimia asam nitrat (HNO3) adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan merupakan
asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Larutan asam nitrat dengan kandungan asam nitrat
lebih dari 86% disebut sebagai asam nitrat berasap, dan dapat dibagi menjadi dua jenis asam, yaitu
asam nitrat berasap putih dan asam nitrat berasap merah.
Nitrat (garam dari asam nitrat) sejak zaman dulu dibutuhkan banyak sebagai bahan baku
serbuk mesiu. Namun, persediaannya terbatas, dan kalium nitrat yang ada secara alami adalah bahan
baku utama yang tersedia. Di abad 19 ketika skala perang menjadi besar, kebutuhan nitrat menjadi
membesar, dan kalium nitrat yang ada secara alami tidak dapat memenuhi permintaan.
Selain itu, nitrat diperlukan sebagai bahan baku pupuk buatan. Di akhir pertengahan abad 19
kimiawan Jerman Justus von Liebig (1803-1873) membuktikan kefektifan dan pentingnya pupuk
buatan. Masalah yang menghalangi pemakaian besar-besaran pupuk buatan adalah harganya yang
tinggi, khususnya pupuk nitrogen.
1.12
absorpsi
2. Proses NaNO + HSO
Proses ini telah lama digunakan pada tahun 1920
3. Fiksasi N dari udara (proses Wisconsin)
Produksi dari NO dan NO pada temperatur reaksi 2200 C dengan menggunakan udara
gas api, koral sebagai alas pemanas agar mempercepat penurunan.
4. Fiksasi Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat oleh nuclear fision fragment
Radiasi menunjukan udara di dalam reaktor nuklir ke bentuk NO.
1.13
Data Kuantitatif.
: 0,287-0,290 ton
Udara
: 3000 Nm
Platinum (2-10%)
: 0,1 gm
Air
: 20 ton
Power
: 10-30 KWH
Sifat fisik:
- Rumus molekul : NH3
- Berat molekul : 17.03 g/mol
- Temperatur kritis : 132.40 C
- Tekanan kritis : 111.3 atm
- Titik didih : 33.15 C
- Titik leleh : -77.7 C
- Spesific gravity pada acuan udara : 0.5971
- Kelarutan dalam air dingin (0 C) : 89.9/100
- Kelarutan dalam air panas (100 C) : 7.4/100
- Viskositas (25 C) : 13.35 Cp
Sifat kimia :
- Reaksi amonisasi
Missal pada senyawa halogen
NH3 + HX NH4+ + X- Amonia mengalami disosiasi mulai pertama kali pada 400-500 C, pada tekanan 1
atm
- Oksidasi pada suhu yang tinggi dari NH3 akan menghasilkan N2 + H2O
2NH3 + 2 KMnO4 2KOH + MnO2 + 2H2O + N2
2. Udara.
Sifat Fisik:
- Density : 1,429 g/L
- Kalor Peleburan : 0,444 kJ/mol
- Kalor Penguapan : 6,82 kJ/mol
- Kapasitas Kalor (25 C) : 29,378 J/(molK)
Sifat Fisika.
- Rumus Molekul : HNO3
- Berat jenis : 1.522 kg/m
-Titik beku : -42 C
-Titik didih : 83 C
Sifat Kimia.
- Sebagai mana asam pada umumnya, asam nitrat bereaksi dengan alkali, oksida basa, dan
karbonat untuk membentuk garam, seperti amonium nitrat. Karena memiliki sifat
mengoksidasi, asam nitrat pada umumnya tidak menyumbangkan protonnya (yakni, ia
tidak membebaskan hidrogen) pada reaksi dengan logam dan garam yang dihasilkan
biasanya berada dalam keadaan teroksidasi yang lebih tinggi.Karenanya, perkaratan
(korosi) tingkat berat bisa terjadi. Perkaratan bisa dicegah dengan penggunaan logam
ataupun aloi anti karat yang tepat.
Sebagai sebuah oksidator yang kuat, asam nitrat bereaksi dengan hebat dengan
sebagian besar bahan-bahan organik dan reaksinya dapat bersifat eksplosif.
Produk akhirnya bisa bervariasi tergantung pada konsentrasi asam, suhu, serta
reduktor. Reaksi dapat terjadi dengan semua logam kecuali deret logam mulia dan
aloi tertentu. Karakteristik ini membuat asam nitrat menjadi agen yang umumnya
digunakan dalam uji asam. Sebagai kaidah yang umum, reaksi oksidasi utamanya
terjadi dengan asam pekat, memfavoritkan pembentukan nitrogen dioksida (NO2).
Cu + 4H+ + 2NO3- Cu+2 + 2NO2 + 2H2O
Sifat-sifat asam cenderung mendominasi pada asam nitrat encer, diikuti
dengan pembentukan nitrogen oksida (NO) yang lebih diutamakan.
3Cu + 8HNO3 3Cu(NO3)2 + 2NO + 4H2O
Karena asam nitrat merupakan oksidator, hidrogen (H2) jarang terbentuk.
Hanya magnesium (Mg), mangan (Mn), dan kalsium (Ca) yang bereaksi dengan
asam nitrat dingin dan encer yang dapat menghasilkan hidrogen:
Mg(s) + 2HNO3(aq) Mg(NO3)2(aq) + H2(g)
Asam nitrat mampu menyerang dan melarutkan semua logam yang ada pada
tabel periodik, kecuali emas dan platina.
1.15 Reaksi Kimia.
Oksidasi amonia reaksi utama
(a). NH3 + O2
NO + H2O
H= -54,0 Kcal
(b). 2NO + O2
2NO2
H= - 27,2 Kcal
- Oksidasi amonia reaksi sampingan
(c). NH3 +
O2
(d). NH3
(e). NH3 + O2
(f). NH3 + NO
N2 +
H2O
N2+ H2
H= - 75,7 Kcal
H= -11 Kcal
N2 + H2O
N2 + H2O
H= -107,9 Kcal
Uraian Proses.
Bahan baku berupa NHdari NHstorage diumpankan masuk ke converter dengan kandungan
10 % Volume NH, 90 % volume udara, pada tekanan 3,5 atm pada suhu 800 C dan terjadi reaksi
NH3 +
O2
recovery boiler dan selanjutnya dipanaskan di tail gas heater lalu dipanaskan di steam
economizer. Kemudian dimasukkan ke tangki, di dalam tangki disemprotkan
H2O.
Cairan yang mengandung asam atau dilute acid dengan 9-10% dikeluarkan. Selanjutnya
dari tangki ini produk akan mengalir masuk ke oksidasi absorpsi tower dengan dijaga
suhunya suhunya 40-50 C dan terjadi reaksi 3NO2 +
H 2O
tower ini bagian luarnya diberi air dingin dan diperoleh produk dengan persentase yieldnya 93-96
% dan HNO konsentrasi 95 %. Gas panas kemudian dikeluarkan untuk memanaskan tail heater
selanjutnya dialirkan ke pemanas.
1.17
Flowsheet.
1.18
Kegunaan Produk.
1. Asam nitrat digunakan untuk membuat pupuk-pupuk buatan NH4NO3 dan Ca(NO3)2.
2. Asam nitrat digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai bahan peledak,
diantaranya trinitrotoluena atau TNT.
3. Digunakan pula dalam proses pemurnian logam. Sebagai contoh platina, emas dan
perak.
4. HNO3 digunakan dalam proses desain barang-barang berbahan tembaga, perunggu dan
kuningan.
5. Campuran antara asam klorida pekat dan asam nitrat pekat, dengan perbandingan 3:1,
biasa digunakan sebagai pelarut logam mulia, yaitu emas dan platina. Campuran
tersebut biasa disebut dengan Aqua Regia atau air raja.
6. HNO3 digunakan pula untuk menghilangkan atau membersihkan peralatan proses dari
kerak kalsium dan magnesium yang menempel di dalamnya.
1.19
Fungsi Alat.
1.20
2. Bahan baku pembuatan asam nitrat yaitu ammonia, udara. Dan katalis yang
digunakan yaitu platinum rhodium.
NO + HO
3NO + HO
2 HNO + NO
4. Asam nitrat digunakan untuk membuat pupuk-pupuk buatan NH 4NO3 dan Ca(NO3)2, bahan
baku peledak, pemurnian logam, proses desain barang-barang berbahan tembaga,
Lampiran.
INDUSTRI AMONIA
A. Latar Belakang Pembuatan Industri Amonia
Amonia, NH3, adalah gas beracun dan tak bewarna dengan bau mengiritasi yang khas.
Walaupun gas ini digunakan dalam banyak kasus sebagai larutan amonia dalam air, yakni
dengan dilarutkan dalam air, amonia cair juga digunakan sebagai pelarut non-air untuk reaksi
khusus. Sejak dikembangkannya proses Harber-Bosch untuk sintesis amonia di tahun 1913,
amonia telah menjadi senyawa yang paling penting dalam industri kimia dan digunakan
sebagai bahan baku banyak senyawa yang mengandung nitrogen. Amonia juga digunakan
sebagai refrigeran (di lemari pendingin), selain itu dalam pembuatan polimer dan bahan
letupan.
Gas yang tidak bewarna ini bau yang menyengat dapat dengan mudah dicairkan. Bahkan
bentuk cair senyawa ini digunakan sebagai pupuk nitrogen. Amonia juga digunakan untuk
memproduksi urea (NH2CONH2), yang juga digunakan sebagai pupuk dalam industri plastik,
dan dalam industri peternakan sebagai suplemen makanan ternak. Amonia sering merupakan
senyawa pertama untuk banyak senyawa nitrogen.
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hydrogen ditemukan oleh Fritz Haber
(1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk
produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari
Jerman. Persamaan termokimia reaksi sintesis amonia adalah :
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) H = -92,22 Kj Pada 25oC : Kp = 6,2105
Pada awal pengembangan industri amonia, Fritz Haber bekerja sama dengan Carl Bosch
mendesain suatu pabrik amonia untuk memproduksi amonia dalam skala besar. Carl Bosch
menyarankan Fritz Haber agar tidak menggunakan temperatur reaksi yang terlalu rendah. Jika
temperatur reaksi terlalu rendah maka reaksi akan berjalan dengan lambat dan tentunya hal
ini tidak efisien dalam industri kimia. Bosch juga mengusulkan untuk menggunakan tekanan
yang tidak terlalu tinggi. Tekanan yang terlalu tinggi dapat meningkatkan resiko kecelakaan
akibat ledakan dan meningkatkan biaya konstruksi pabrik. Karena itu Bosch berusaha
merancang pabrik yang dapat memproduksi amonia dengan tekanan 10 sampai 100 Mpa dan
suhu 100-500oC. Setelah lima tahun bekerja sama, mereka berhasil membuat desain industri
amonia yang diserahkan kepada perusahaan BASF. Sayangnya pembuatan industri amonia itu
bertepatan dengan dimulainya Perang Dunia I. Di bawah tekanan dan blokade pihak sekutu,
suplai Natrium Nitrat dari Chili terhenti. Akhirnya industri amonia Jerman lebih diarahkan
untuk memproduksi bahan peledak daripada pupuk buatan. Tanpa industri amonia Haberbosch, pasukan Jerman dan Austro-Hungaria pastilah sudah menyerah di awal 1918 karena
kehabisan bahan peledak.
B. Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku dan Produk
Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku
1. Metana
Sifat Fisik :
- Rumus molekul : CH4
- Berat molekul : 16 g/mol
- Titik leleh : -182 C
- Titik didih : -162 C
- Densitas : 0.423 g/cm3
- Fase pada 250 C : gas
Sifat Kimia :
- Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
- Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor,
Karbondioksida dan uap air.
- Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom atom
H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
2. Nitrogen
Sifat Fisik :
- Rumus molekul : N2
- Berat molekul : 28.02 g/mol
- Titik didih : -195.8 C
- Titik lebur : -209.86 C
- Tekanan kritis : 33.05 atm
- Temperatur kritis : 126 C
Sifat Kimia :
- Ikatan rangkap tiga tiga nitrogen yang sangat kuat menyebabkan N 2 cenderung
inert.
- Nitrogen dapat diproduksi dari pencairan dan fraksinasi udara. Hasil yang
diperoleh masih mengandung argon dan oksigen. Sedangkan N2 murni dapat
diperoleh dengan cara dekomposisi thermal dan larutan Natrium azide atau
Barium azide.
2NaN3 2Na +3N2
3. Hidrogen
Sifat Fisik :
- Rumus molekul : H2
- Berat Molekul : 2.016 g/mol
- Titik didih : -252.6 C
- Titik lebur : -259.2 C
- Densitas : 0.08988 g/cm3
Sifat Kimia :
- Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut
persamaan kimia:
2 H2(g) + O2(g) 2 H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol)
- Reaksi dengan halogen
H2 (g) + Cl2 (g) 2 HCl (g)
HCl (g) + air H+ (aq) + Cl- (aq)
Dengan Logam Golongan Alkali
2 Na (s) + H2 (g) 2 Na+H- (s) + energi
Na+H- (s) + H2O NaOH (aq) + H2 (g)
Sifat Fisis dan Kimia Katalis
1. Besi
1.
Suhu
400-600oC
2.
Tekanan
Kendala
Tekanan
akan
sistem
menggeser
dibatasi
oleh
3.
Konsentrasi
4.
Katalis
Pengaruh katalis pada sistem kesetimbangan adalah dapat mempercepat terjadinya reaksi
kekanan atau kekiri, keadaan kesetimbangan akan tercapai lebih cepat tetapi katalis tidak
mengubah jumlah kesetimbangan dari spesies-spesies yang bereaksi atau dengan kata lain
katalis tidak mengubah nilai numeris dalam tetapan kesetimbangan. Peranan katalis adalah
mengubah mekanisme reaksi kimia agar cepat tercapai suatu produk.
E. Tinjauan Termodinamika
Untuk mengetahui apakah sifat reaksi berjalan eksotermis atau endotermis, maka perlu
pembuktian dengan menggunakan panas pembentukan standar, Hf. Pada tekanan 1 atm
dengan suhu sebesar 298.15 K.
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
H = Hf (produk)- Hf (rekatan)
Jika H reaksi = (-) maka reaksi berjalan secara eksotermis
Jika H reaksi = (+) maka reaksi berjalan secara endotermis
Diketahui data Hf masing-masing komponen pada 298.15 K adalah :
Hf N2 = 0
Hf H2 = 0
Hf NH3 = -46.110 kJ/mol
H = Hf NH3 - ( Hf N2 + Hf H2 )
= 2x(-46.110 kJ/mol) (0 + 3(0))
= -92.22 kJ/mol
Panas reaksi bernilai negatif sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa reaksi pembentukan
ammonia merupakan reaksi eksotermis.
Sedangkan untuk mengetahui apakah reaksi pembentukan ammonia searah (reversible) atau
tidak searah (irreversible) berdasarkan tinjauan termodinamika dengan persamaan vant Hoff
sebagai berikut :
d(G/RT)dT=-HRT
Dengan
GRT=-lnK
Sehingga :
d(G/RT)dT=-HRT
dlnKdT=HRT
Dengan :
Ammonia
Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas.
Lompat ke: pandu arah, gelintar
Ammonia
Am
Nama Ammon
sistema ia
tik
Azana
(Lihat
rencan
a)
Na Hi
ma dro
- ge
na n
ma nit
lai rid
n a
Nit
ros
il
Va
por
ol
For NH
mu 3
la
mo
lek
ul
Jisi 17.
m 03
mo 04
lar g/
mo
l
Ru Ga
pa s
tak
be
rw
ar
na
ya
ng
be
rb
au
se
ngi
t
No Te
mbmp
or lat:
CA CA
S SR
EF
Sifat-sifat
Ketumpat 0.681
an dan
3 g/L,
fasa
gas.
Ket89.
erl 9
ar g/1
ut 00
an ml
dal at
am 0
Air C.
Takat 77.
leb 73
ur C
(1
95.
42
K)
Takat 33.
did 34
ih C
(2
39.
81
K)
Ke 3
asi 4
da
n
(p
Ka)
Ke 4.7
be 5
sa
n
(p
Kb)
Struktur
Bentu Termin
k
us
molek
ul
Mo 1.4
me 2
n D
dw
iku
tu
b
Su 10
du 7.5
t
ika
ta
n
Bahay
a
MSD MSD
S
S
Luara
n
Ba Tok
ha sik
ya da
ut n
am me
a ng
aki
s.
1
NFPA
704
3
0
Takat
kilat
11 C
R: Templat:R10,
Templat:R23,
Penyata Templat:R34, Templat:R50
R/K
S: S1/2, Templat:S16,
S36/37/39,
S45, Templat:S61
Nombor BO0875000
RTECS
Halama
n data
tamba
han
Struktur
dan
sifat-sifat
n, r, dsb.
Data
Sifat fasa
termodina Pepejal, cecair,
mik
gas
Data
spektrum
Sebatiansebatian
berkaitan
Ammonium (NH4+)
Ion-ion
lain
hidroksida
(NH4OH)
klorida (NH4Cl)
Sebatia
nsebatia
n
berkait
an
Kecuali
dinyatak
an
sebalikn
ya, data
yang
diberika
n adalah
untuk
bahan
pada
keadaan
Hidrazina
Asid hidrazoik
Hidroksilamina
Kloroamina
piawai
(pada
25C,
100 kPa)
Rujukan
dan
penafian
Infobox
Ammonia adalah bahan kimia dengan formula kimia NH3. Molekul ammonia mempunyai
bentuk segi tiga.
Ammonia terdapat di atmosfera dalam kuantiti yang kecil akibat pereputan bahan organik.
Ammonia juga dijumpai di dalam tanah, dan di tempat berdekatan dengan gunung berapi.
Oleh itu, ammonia juga terdapat di planet dan satelit semulajadi planet lain.
Pada suhu dan tekanan piawai, ammonia adalah gas yang tidak mempunyai warna (lutsinar)
dan lebih ringan daripada udara (0.589 ketumpatan udara). Takat leburnya ialah -75 C
manakala takat didihnya ialah -33.7 C. 10% larutan ammonia dalam air mempunyai pH 12.
Ammonia dalam bentuk cair mempunyai muatan haba yang sangat tinggi.
Ammonia cair terkenal dengan sifat keterlarutannya. Ia boleh melarutkan logam alkali
dengan mudah untuk membentuk larutan yang berwarna dan boleh mengalirkan elektrik
dengan baik.
Ammonia boleh larut dalam air. Larutan ammonia dengan air mempunyai sedikit ammonium
hidroksida (NH4OH). Ketumpatan maksimum bagi ammonia yang larut dalam air untuk
membentuk larutan tepu adalah 880 kg m-3. 100 dm3 boleh berpadu dengan 100 cm3 air.
Ammonia tidak menyokong pembakaran, dan tidak akan terbakar kecuali dicampur dengan
oksigen, di mana ammonia terbakar dengan nyalaan hijau kekuningan muda. Ammonia boleh
meletup jika dicampur dengan udara.
Is
[so
rok
]
[sunting] Sejarah
Oleh sebab kegunaan ammonia yang banyak, ammonia adalah antara bahan kimia yang
paling banyak dihasilkan. Sebelum mulanya Perang Dunia Pertama, ammonia diperoleh
dengan menyulingkan sayur dan haiwan bernitrogen, atau pereputan garam-garam
ammonium dengan hidrooksida alkali. Ammonia juga diperoleh dengan tindak balas
magnesium nitrik, Mg3N2, dengan air.
Mg3N2 + 6H2O 3Mg(OH)2 + 2NH3
[sunting] Produksi
Proses Haber (dikenali sebagi Haber-Bosch Process dalam Bahasa Inggeris) dicipta oleh
dua orang ahli sains Jerman, Fritz Haber dan Carl Bosch pada 1909. Pada Perang Dunia
Pertama, tentera Jerman menggunakan cara ini untuk menghasilkan ammonia. Ammonia
kemudiannya digunakan untuk menghasilkan asid nitrik, yang digunakan untuk menghasilkan
bahan letupan. Proces ini menggunakan sedikit belanja sahaja. Bahan tindak balasnya,
hidrogen serta nitrogen, boleh didapat di atmosfera dan gas asli.
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) +
Tindak balas ini dilakukan dalam keadaan 200 atm (152000 mmHg), pada suhu tinggi 723 K
(450 C).
Proses Haber boleh berlaku dalam dua arah. Jika tindak balas ini dilakukan dalam suhu
rendah, nitrogen, N2, dan hidrogen, H2, akan berpadu menjadi ammonia, NH3 dan
membebaskan haba. Kalau tindak balas ini dilakukan dalam suhu tinggi, ammonia, NH3, akan
terlerai setelah menyerap haba serta membentuk , nitrogen, N2, dan hidrogen, H2. Walau
bagaimanapun, jika suhu terlalu rendah, kadar tindak balas menurun. Jadi, suhu yang sesuai
adalah suhu yang membenarkan penghasilan ammonia, dan pada masa yang sama
menyokong tindak balas. Tekanan tinggi menggalakkan penghasilan molekul ammonia.
Pada mulanya, mangkin osmium dan uranium digunakan. Sekarang, mangkin magnetit
digunakan. Mangkin kalsium dan aluminium oksida serta kalium digunakan bersama
mangkin magnetit untuk melindungi mangkin magnetit.
[sunting] Keselamatan
Ammonia mudah terbakar. Jika ditelan, ammonia boleh menghakis dan menyebabkan ciritbirit dan pening. Wap ammonia sangat merangsangkan dan boleh menghakis. Larutan padat
ammonia boleh menyebabkan kerosakan mata dan kulit.
[sunting] Kegunaan
Larutan ammonia boleh digunakan untuk membersih, memutih dan mengurangkan bau
busuk. Larutan pembersih yang dijual kepada konsumer menggunakan larutan ammonia
hidroksida cair sebagai agen pembersih utama. Tetapi, pengguna haruslah berhati-hati kerana
penggunaan untuk tempoh yang lama mungkin boleh merangsangkan.
Ammonia sangat sesuai digunakan sebagai bahan penyejuk udara, kerana ammonia mudah
menukar bentuk menjadi cecair dalam tekanan. Oleh itu, ammonia digunakan dalam hampir
semua penyejuk udara sebelum penciptaan penyejuk udara yang menggunakan freon. Freon
tidak merangsangkan dan tidak toksik, tetapi ia boleh menyebabkan hakisan lapisan ozon.
Sekarang, penggunaan ammonia sebagai bahan penyejuk udara meningkat semula.
Ammonia membentuk baja semula jadi ketika dicampur dengan air, dan boleh digunakan
begitu sahaja tanpa mencampurkan bahan kimia. Baja ini sesuai untuk penanaman tumbuhan
yang bergantung kepada nitrogen, seperti jagung, tetapi memburukkan keadaan tanah.
Ammonia juga digunakan dalam pembuatan polimer dan bahan letupan.
Diambil daripada "http://ms.wikipedia.org/wiki/Ammonia"
Kategori: Kimia
Amonia punya berat molekul 17,03. Amonia ditekanan atmosfer fasanya gas. Titik didih
Amonia -33,35 oC, titik bekunya -77,7 oC, temperatur & tekanan kritiknya 133 oC & 1657 psi.
Entalpi pembentukan (H), kkal/mol NH3(g) pada 0oC, -9,368; 25 oC, -11,04. Pada proses
sintesis pd suhu 700-1000oF, akan dilepaskan panas sebesar 13 kkal/mol. Kondisi optimum
untuk dapat bereaksi dengan suhu 400- 600oC, dengan tekanan 150-300 atm. Kondisi
optimum pembuatan amonia (NH3) dapat digambarkan pada tabel berikut :
Tabel : Kondisi Optimum Pembuatan NH3
Re
No Fakak Ko
tor si : ndi
N2( si
g) Opt
+ im
3H um
2(g
)
2N
H3(
g)
H
=
-92
4
kJ
1.
1. Su Re 400
hu ak si 600
o
be C
rsif
at
ek
sot
er
m
2.
Su
hu
ren
dah
aka
n
me
ngg
ese
r
kes
eti
mb
ang
an
kek
ana
n.
3.
Ke
nda
la:
Re
aks
i
ber
jala
n
lam
bat
1.
2. TekJu 150
ana ml n ah 300
mo atm
l
pe
rea
ksi
leb
ih
be
sar
dib
an
din
g
de
ng
an
ju
ml
ah
mo
l
pro
du
k.
2.
Me
mp
erb
esa
r
tek
ana
n
aka
n
me
ngg
ese
r
kes
eti
mb
ang
an
kek
ana
n.
3.
Ke
nda
la
Tek
ana
n
sist
em
dib
ata
si
ole
h
ke
ma
mp
uan
alat
dan
fak
tor
kes
ela
mat
an.
Pe
3. Ko ng _
nse am
ntr bil
asi an
NH
3
se
car
a
ter
us
me
ne
rus
ak
an
me
ng
ge
ser
ke
set
im
ba
ng
an
ke
ar
ah
ka
na
n
Ka Fe
4. Kattali de
alis s ng
tid an
ak ca
me mp
ng ur
ge an
ser Al2
ke O3
set KO
im H
ba da
ng n
an ga
ke ra
ka m
na lai
n, nn
tet ya
api
me
mp
erc
ep
at
laj
u
rea
ksi
se
car
a
ke
sel
ur
uh
an
Pengaruh katalis pada sistem kesetimbangan adalah dapat mempercepat terjadinya reaksi
kekanan atau kekiri, keadaan kesetimbangan akan tercapai lebih cepat tetapi katalis tidak
mengubah jumlah kesetimbangan dari spesies-spesies yang bereaksi atau dengan kata lain
katalis tidak mengubah nilai numeris dalam tetapan kesetimbangan. Peranan katalis adalah
mengubah mekanisme reaksi kimia agar cepat tercapai suatu produk.
Katalis yang dipergunakan untuk mempercepat reaksi memberikan mekanisme suatu reaksi
yang lebih rendah dibandingkan reaksi yang tanpa katalis. Dengan energi aktivasi lebih
rendah menyebabkan maka lebih banyak partikel yang memiliki energi kinetik yang cukup
untuk mengatasi halangan energi aktivasi sehingga jumlah tumbukan efektif akan bertambah
sehingga laju meningkat. Perbandingan reaksi dengan katalis dan tanpa katalis dapat dilihat
pada gambar dihalaman berikut:
Dengan kemajuan teknologi sekarang digunakan tekanan yang jauh lebih besar, bahkan
mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk segera
dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi (dimampatkan)
hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian campuran gas dipanaskan dalam suatu
ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia. Diagram alur dari proses
Haber-bosch untuk sintesis amonia
diberikan pada Gambar 1 berikut ini :
air. The reaction takes place at 2atm or ~0.2MPa, heated by through the Ohmic heating of a
Carbon rod:
CaC2 + N2 CaCN2 + C
Finally in the quest to make Ammonia, the Calcium Cyanamide is mixed with water and
NaOH (as a catalyst) for hydrolysis:
CaCN2 + H2O 2NH3 + CaCO3
The Calcium Carbonate can easily be separated as it is a solid, and the Ammonia can be
distilled, allowing the NaOH to be recycled back for more hydrolysis.
Contrast this with the Haber-Bosch process for making Ammonia, which at the time required
the same costly liquid air seperator as well as an electrolytic seperator for producing
hydrogen and higher pressure catalytic reactor:
Lampiran.
Asam nitrat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Ha
la
m
an
ini
be
lu
m
at
au
ba
ru
dit
erj
e
m
ah
ka
n
se
ba
gi
an
da
ri
ba
ha
sa
In
gg
ris
.
Ba
ntu
lah
Wi
kip
edi
a
unt
uk
me
lan
jut
ka
nn
ya.
Lih
at
pa
nd
ua
n
pe
ner
je
ma
ha
n
Wi
kip
edi
a.
As
a
m
ni
tr
at
Na
m
a
IU
PA
C[s
em
bu
nyi
ka
n]
[se
mb
un
yik
an]
As
am
nit
rat
Na
ma
lai
n[s
em
bu
nyi
ka
n]
[se
mb
un
yik
an]
Hi
dr
og
en
Nit
rat
Identifikasi
Nomor CAS
[7697-37-2]
No QU
mo 57
r 75
RT 00
EC 0
S
SMILES
O[N+](=O)[O-]
Sifat
Rumu HN
s
O3
molek
ul
Ma 63,
ssa 01
mo 2
lar g/
mo
l
Pe Cai
na ran
mp be
ila nin
n g
tid
ak
ber
wa
rna
De 1,5
nsi 1
tas g/c
m,
cai
ran
tid
ak
ber
wa
rna
Titi
k
lel
eh
Titi (12
k 0.5
C
did (la
ih rut
an
68%
))
Kel ter
aru ca
tan mp
dal urk
am an
air
Vis ?
kos cP
ita at
s ?
C
Momen
dipol
2,17 0,02 D
Bahaya
Klasifikasi Oksidan (O)
EU
Korosif (C)
NFPA
704
0
4
0
OX
Fra Te
sa- mp
R lat:
R8,
R3
5
Frasa-S
Titik tidak
nyal tersed
a
ia
Se
ny
aw
a
ter
kai
t
Senyawa terkait
Asam nitrit
Dinitrogen oksida
Dinitrogen pentoksida
Senyawa kimia asam nitrat (HNO3) adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan
merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Larutan asam nitrat dengan
kandungan asam nitrat lebih dari 86% disebut sebagai asam nitrat berasap, dan dapat dibagi
menjadi dua jenis asam, yaitu asam nitrat berasap putih dan asam nitrat berasap merah.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
2 Sifat
o
2.2.2 Pemasifan
4 Referensi
5 Pranala luar
[sunting] Sejarah
Asam nitrat pertama kali disintesis sekitar 800 M oleh alkimiawan Jabir ibnu Hayyan, yang
juga menemukan distilasi modern dan proses kimiawi dasar lainnya yang masih digunakan
sekarang ini.
[sunting] Sifat
Asam nitrat murni (100%) merupakan cairan tak berwarna dengan berat jenis 1.522 kg/m. Ia
membeku pada suhu -42 C, membentuk kristal-kristal putih, dan mendidih pada 83 C.
Ketika mendidih pada suhu kamar, terdapat dekomposisi (penguraian) sebagian dengan
pembentukan nitrogen dioksida sesudah reaksi:
4HNO3 2H2O + 4NO2 + O2 (72 C)
yang berarti bahwa asam nitrat anhidrat sebaiknya disimpan di bawah 0 C untuk
menghindari penguraian. Nitrogen dioksida (NO2) tetap larut dalam asam nitrat yang
membuatnya berwarna kuning, atau merah pada suhu yang lebih tinggi. Manakala asam
murni cenderung mengeluarkan asap putih ketika terpapar ke udara, asam dengan nitrogen
dioksida terlarut mengeluarkan uap berwarna coklat kemerah-merahan, yang membuatnya
dijuluki "asam berasap merah" atau "asan nitrat berasap". Asam nitrat berasap juga dirujuk
sebagai asam nitrat 16 molar (bentuk paling pekat asam nitrat pada temperatur dan tekanan
standar).
Asam nitrat bercampur dengan air dalam berbagai proporsi dan distilasi menghasilkan
azeotrop dengan konsentrasi 68% HNO3 dan titik didih 120,5 C pada 1 atm. Terdapat dua
hidrat padat yang diketahui, yaitu monohidrat (HNO3H2O) dan trihidrat (HNO33H2O).
Nitrogen oksida (NOx) larut dalam asam nitrat dan sifat ini mempengaruhi semua sifat fisik
asam nitrat yang tergantung pada konsentrasi oksida (seperti tekanan uap di atas cair, suhu
didih, dan warna yang dijelaskan di atas).
Peningkatan konsentrasi asam nitrat dipengaruhi oleh dekomposisi termal maupun cahaya,
dan hal ini dapat menimbulkan sejumlah variasi yang tak dapat diabaikan pada tekanan uap di
atas cairan karena nitrogen oksida yang diproduksi akan terlarut sebagian atau sepenuhnya di
dalam asam.
[sunting] Sifat-sifat asam
Sebagai mana asam pada umumnya, asam nitrat bereaksi dengan alkali, oksida basa, dan
karbonat untuk membentuk garam, seperti amonium nitrat. Karena memiliki sifat
mengoksidasi, asam nitrat pada umumnya tidak menyumbangkan protonnya (yakni, ia tidak
membebaskan hidrogen) pada reaksi dengan logam dan garam yang dihasilkan biasanya
berada dalam keadaan teroksidasi yang lebih tinggi.Karenanya, perkaratan (korosi) tingkat
berat bisa terjadi. Perkaratan bisa dicegah dengan penggunaan logam ataupun aloi anti karat
yang tepat.
Asam nitrat memiliki tetapan disosiasi asam (pKa) 1,4: dalam larutan akuatik, asam nitrat
hampir sepenuhnya (93% pada 0.1 mol/L) terionisasi menjadi ion nitrat NO3 dan proton
terhidrasi yang dikenal sebagai ion hidronium, H3O+.
HNO3 + H2O H3O+ + NO3[sunting] Sifat-sifat oksidasi
[sunting] Reaksi dengan logam
Sebagai sebuah oksidator yang kuat, asam nitrat bereaksi dengan hebat dengan sebagian
besar bahan-bahan organik dan reaksinya dapat bersifat eksplosif. Produk akhirnya bisa
bervariasi tergantung pada konsentrasi asam, suhu, serta reduktor. Reaksi dapat terjadi
dengan semua logam kecuali deret logam mulia dan aloi tertentu. Karakteristik ini membuat
asam nitrat menjadi agen yang umumnya digunakan dalam uji asam. Sebagai kaidah yang
umum, reaksi oksidasi utamanya terjadi dengan asam pekat, memfavoritkan pembentukan
nitrogen dioksida (NO2).
Cu + 4H+ + 2NO3- Cu+2 + 2NO2 + 2H2O
Sifat-sifat asam cenderung mendominasi pada asam nitrat encer, diikuti dengan pembentukan
nitrogen oksida (NO) yang lebih diutamakan.
3Cu + 8HNO3 3Cu(NO3)2 + 2NO + 4H2O
Karena asam nitrat merupakan oksidator, hidrogen (H2) jarang terbentuk. Hanya magnesium
(Mg), mangan (Mn), dan kalsium (Ca) yang bereaksi dengan asam nitrat dingin dan encer
yang dapat menghasilkan hidrogen:
Mg(s) + 2HNO3(aq) Mg(NO3)2(aq) + H2(g)
Asam nitrat mampu menyerang dan melarutkan semua logam yang ada pada tabel periodik,
kecuali emas dan platina.
[sunting] Pemasifan
Kendati kromium (Cr), besi (Fe), dan aluminium (Al) akan terlarut dalam asam nitrat yang
encer, asam pekat akan membentuk sebuah lapisan logam oksida yang melindungi logam dari
oksidasi lebih lanjut. Hal ini disebut dengan pemasifan. Konsentrasi pemasifan yang umum
berkisar dari 18% sampai 22% berat.
[sunting] Reaksi dengan non-logam
Ketika asam nitrat bereaksi dengan berbagai unsur non-logam, terkecuali silikon serta
halogen, biasanya ia akan mengoksidasi non-logam tersebut ke keadaan oksidasi tertinggi
dengan asam nitrat menjadi nitrogen dioksida untuk asam pekat dan nitrogen monoksida
untuk asam encer.
C + 4HNO3 CO2 + 4NO2 + 2H2O
ataupun
3C + 4HNO3 3CO2 + 4NO + 2H2O
[sunting] Referensi
[sunting] Pranala luar
Templat:Ecb
2. Digunakan pula dalam proses pemurnian logam. Sebagai contoh platina, emas dan
perak.
4. Campuran antara asam klorida pekat dan asam nitrat pekat, dengan perbandingan 3:1,
biasa digunakan sebagai pelarut logam mulia, yaitu emas dan platina. Campuran
tersebut biasa disebut dengan Aqua Regia atau air raja.
5. HNO3 digunakan pula untuk menghilangkan atau membersihkan peralatan proses dari
kerak kalsium dan magnesium yang menempel di dalamnya.
membawa banyak manfaat karena kemudahan mendapat pupuk. Di sisi lain amonia berarti
bahan baku mesiu dapayt diperoleh dengan mudah pula.
Proses modern untuk menghasilkan asam nitrat HNO3 adalah okidasi amonia di udara.
Dalam proses ini, amonia dicampur dengan udara berlebih, dan campurannya dipanaskan
sampai temperatur tinggi dengan katalis platina. Amonia akan diubah menjadi nitrogen
oksida NO, yang kemudian dioksidasi lebih lanjut di udara menjadi nitrogen dioksida NO2.
Nitrogen dioksida direaksikan dengan air menghasilkan asam nitrat. Metoda ini
dikembangkan oleh Ostwald, kimiawan yang banyak memberikan kimia katalis, dan disebut
proses Ostwald.