Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

INDUSTRI ASAM SULFAT



Selain bahan kimia yang sangat aktif, asam sulfat juga merupakan bahan kimia yang
paling banyak dipakai dan merupakan produk teknik yang amat penting. Zat ini digunakan
sebagai bahan untuk pembuatan garam-garam sulfat dan untuk sulfonasi, tetapi lebih sering lagi
dipakai terutama karena merupakan asam anorganik yang agak kuat dan agak murah. Asam
sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, kulit, platina, pengolahan minyak, dan dalam
pewarnaan tekstil.
Proses kontak pertama kali ditemukan pada tahun 1831 oleh Philips, seorang Inggris,
yaitu dengan melewatkan campuran sulfur dioksida dan udara melalui katalis. Pada tahun 1889,
diketahui bahwa proses kontak dapat ditingkatkan dengan menggunakan oksigen secara
berlebihan di dalam campuran gas reaksi. Proses kontak sekarang telah banyak mengalami
penyempurnaan dalam rincinya dan dewasa ini telah merupakan suatu proses industri yang
murah, kontinu dan dikendalikan secara otomatis. Semua pabrik asam sulfat yang baru
menggunakan proses kontak. Salah satu kelemahan proses kamar yang menyebabkan orang tidak
memakainya lagi adalah karena proses ini hanya mampu menghasilkan asam sulfat dengan
konsentrasi sampai 78% saja. Pemekatannya merupakan suatu operasi yang mahal, sehingga
pada tahun 1980, hanya tinggal satu pabrik saja yang menggunakan proses kamar yang masih
beroperasi di Amerika Serikat.
Salah satu perusahaan yang memproduksi asam sulfat adalah PT. Dunia Kimia Utama
yang berlokasi di Indralaya, Sumatera Selatan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai uraian
proses dari PT. Dunia Kimia Utama dalam memproduksi asam sulfat.


BAB II
KEGUNAAN ASAM SULFAT

Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, , produksi asam sulfat
suatu negara merupakan indikator yang baik terhadap kekuatan industri negara tersebut.
Kegunaan asam sulfat, yaitu:
Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia) asam sulfat adalah dalam "metode
basah" produksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium
fosfat untuk deterjen.
Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk menghilangkan
oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil.
Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk pembuatan aluminium sulfat.
Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas untuk
menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp menjadi
permukaan kertas yang keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk membuat aluminium
hidroksida. Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan bauksit dengan asam sulfat:
Al
2
O
3
+ 3 H
2
SO
4
Al
2
(SO
4
)
3
+ 3 H
2
O
Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Sebagai contoh, asam sulfat
merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah sikloheksanonoksim
menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk membuat nilon.

BAB III
BAHAN BAKU

Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan asam sulfat adalah belerang,
oksigen, air dan katalis vanadium pentaoksida sebagai bahan pembantu. Dimana belerang dan
vanadium pentaoksida di impor langsung dari Singapura, sedangkan oksigen di dapat dari udara
bebas. Untuk air yang digunakan didapat dari sumur bor yang melalui tahap pengolahan. Adapun
sifat fisik dari bahan baku pembuatan asam sulfat yaitu:
No. Komponen Bentuk Warna Bau
Titik
didih
(
o
C)
Titik
Leleh
(
o
C)
1.
2.
3.
4.
Belerang
Oksigen
Vanadium Pentaoksida
Air
Padatan
Gas
Padatan
Cairan
Kuning
-
Kuning
-
Menyengat
-
-
-
444,6
-183
1750
100
120
-218,4
800
-
Sumber : Perrys Chemical Engineerings Hand Book, 1998

Sifat kimia dari bahan baku pembuatan asam sulfat yaitu:
No. Komponen
BM
(gr/mol)
Spgr Kelarutan
1.
2.
3.
4.
Belerang
Oksigen
Vanadium Pentaoksida
Air
32,06
32
181,9
18
2,046
1,14
3,357
1,004
Hygroskopis
-
Larut dalam asam dan alkali
Berfungsi sebagai pelarut
Sumber : Perrys Chemical Engineerings Hand Book, 1998



BAB IV
URAIAN PROSES

Proses produksi asam sulfat di PT. Dunia Kimia Utama, menggunakan proses kontak.
Proses yang dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu:

1. Pembakaran Belerang
Proses produksi asam sulfat di awali dengan peleburan sulfur (S) yang digunakan sebagai
bahan baku utama dengan menggunakan steam yang dialirkan pada coil-coil di Sulfur Melter
pada tekanan 4 Kg/cm
2
. Kemudian sulfur cair dipompakan dari Sulfur Melter melalui pipa-pipa
dan disemprotkan ke dalam Furnace. Di dalam Furnace terjadi pembakaran belerang dengan
udara.
Reaksi : S
(g)
+ O
2(g)
SO
2(g)

Udara yang digunakan disuplai oleh Main Blower yang sudah mengalami proses
pengeringan. Proses pengeringan udara dilakukan di Drying Tower dengan menggunakan asam
sulfat sirkulasi dengan konsentrasi 93%-98%. Proses pengeringan udara tersebut dimaksudkan
untuk mencegah korosi oleh gas pada pembakaran dan untuk menghilangkan kandungan air
dalam udara.
Proses pembakaran belerang cair menjadi SO
2
dengan temperature pembakaran kurang
lebih 750-770
o
C. Gas hasil pembakaran di Furnace kemudian dialirkan ke Boiler melalui tube-
tube untuk diambil panasnya guna menghasilkan steam yang digunakan untuk mencairkan
belerang di Sulfur Melter, sebagian gas yang lain dialirkan ke Heat Exchanger bersama dengan
gas keluar dari Boiler yang telah diambil panasnya. Di dalam Heat Exchanger gas didinginkan
dengan menggunakan udara yang di suplai oleh Blower. Setelah itu aliran gas mengalami proses
penyaringan dan penstabilan suhu gas di Hot Gas Filter.

2. Oksidasi Katalitik SO
2
Menjadi SO
3
dengan Bantuan Katalis
Dari Hot Gas Filter aliran gas masuk ke Converter. Converter ini terdiri dari empat bed
katalis V
2
O
5
. Aliran gas masuk ke setiap bed diatur pada temperature 425-440
o
C. Dengan
bantuan katalis ini aliran gas tersebut (SO
2
) diubah menjadi gas SO
3
. Reaksi ini merupakan
reaksi eksoterm sehingga gas tersebut harus didinginkan pada tahap-tahap katalis.
Aliran gas keluar bed I dan bed II didinginkan dalam 1
st
and 2
nd
Heat Exchanger.
Sedangkan aliran gas dari bed III langsung masuk ke bed IV karena perbedaan temperature gas
keluar dan bed III dan bed IV sudah kecil.
Reaksi : SO
2(g)
+ 1/2O
2(g)
SO
3(g)

Dari converter aliran gas SO
3
masuk ke dalam SO
3
Cooler A untuk didinginkan.
Kemudian didinginkan lebih lanjut ke SO
3
Cooler B setelah itu aliran gas tersebut masuk ke
Absorbing Tower.

3. Absorbsi Gas SO
3

Di Absorbing Tower terjadi proses penyerapan gas SO
3
dengan menggunakan sirkulasi
asam sulfat dengan konsentrasi 98-99% yang diatur di AT Pump Tank. Asam resirkulasi tersebut
kemudian diencerkan dengan menambahkan air dan setelah itu baru dialirkan kembali ke dalam
AT Pump Tank. Asam sulfat yang dihasilkan pada AT Pump Tank setelah mencapai level
maksimum yang ditentukan, kemudian ditransfer dan ditampung di Sulphuric Acid Storage
Tank.
Reaksi yang terjadi di absorbing tower yaitu:
SO
3(g)
+ H
2
SO
4(l)
H
2
SO
4
.SO
3(aq)

H
2
SO
4
.SO
3(aq)
+ H
2
O
(l)
2 H
2
SO
4(aq)

PT. Dunia Kimia Utama memiliki dua buah Acid Storage Tank berkapasitas 1000 ton dan satu
buah Acid Storage Tank berkapasitas 200 ton

Flowsheet Pembuatan Asam Sulfat












BAB V
REAKSI KIMIA YANG TERJADI

Reaksi kimia yang terjadi yaitu:
a. S
(s)
+ O
2(g)
SO
2(g)


Reaksi pembakaran belerang dengan udara ini terjadi di dalam furnace.

b. SO
2(g)
+ O
2(g)
SO
3(g)

Reaksi ini terjadi di dalam converter.

c. SO
3(g)
+ H
2
SO
4(l)
H
2
SO
4
.SO
3(aq)

H
2
SO
4
.SO
3(aq)
+ H
2
O
(l)
2 H
2
SO
4(aq)
Reaksi ini terjadi di absorbing tower.


BAB VI
PERALATAN PROSES PEMBUATAN

Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan asam sulfat, yaitu:
1. Sulfur Melter
Fungsinya sebagai tempat pencairan atau peleburan belerang dengan bantuan panas steam
pada coil.

2. Pompa Sulfur
Fungsinya sebagai pengalir sulfur cair ke furnace. Pompa ini mempunyai pipa-pipa
penyaluran luar bermantel uap, sehingga belerang tidak menjadi dingin dan membeku,
karena titik lebur belerang adalah 115
o
C.

3. Main Blower
Fungsinya sebagai penyuplai udara untuk proses pembakaran ke furnace. Main blower yang
digunakan adalah tipe turbo fun dengan kapasitas 117 m
3
/menit dan tekanan operasi 1800
mmHg.

4. Drying Tower
Fungsinya sebagai unit proses tempat terjadinya pengeringan udara oleh sirkulasi asam sulfat
(minimal 93%) dari DT Pump Tank. Drying Tower yang dipakai adalah tipe packed column
dengan tinggi 8,254 m, diameter dalam 2,62 m dan diameter luar 2,86 m.

5. DT Pump Tank
Fungsinya sebagai tangki penampungan sirkulasi asam sulfat yang dari atau ke Absorbing
Tower. DT pump tank yang digunakan mempunyai tinggi 1,8 m, diameter dalam 2,76 m,
diameter luar 3 m dan kapasitas 8,8 m
3
/menit.


6. AT Pump Tank
Fungsinya sebagai tangki penampungan sirkulasi asam sulfat yang dari atau ke absorbing
tower dan juga sebagai tangki produksi, yaitu pengenceran (hidrasi) dengan air. AT Pump
Tank yang digunakan mempunyai tinggi 1,8 m, diameter dalam 2,76 m, diameter luar 3m,
dan kapasitas 8,8 m
3
/menit.

7. Furnace
Fungsinya sebagai tempat berlangsungnya proses pembakaran belerang cair dengan udara
menjadi gas SO
2
. Furnace yang dipakai berbentuk silinder mendatar dengan panjang 7,02 m,
diameter luar 2,04 m dan diameter ruang bakar 1,65 m.

8. Boiler
Fungsinya sebagai tempat memproduksi steam. Boiler yang digunakan berbentuk silinder
mendatar dengan dapur dan pipa-pipa api (fire tube). Boiler ini mempunyai panjang 4,6 m
dan tekanan operasi 4 kg/cm
2
.

9. Absorbing tower
Fungsinya sebagai unit proses terjadinya proses penyerapan gas SO
3
oleh sirkulasi asam
sulfat (98,3%-99%) Absorbing Tower yang digunakan adalah tipe packed column dengan
tinggi 8,875 m, diameter dalam 2,62 m dan diameter luar 2,86 m.

10. AT Pump
Fungsinya sebagai alat untuk memompakan sirkulasi asam sulfat dari AT Pump Tank ke
Absorbing Tower. AT Pump yang digunakan mempunyai kecepatan putar 1450 Rpm dan
kapasitas 1,2 m
3
/menit.

11. DT Pump
Fungsinya sebagai alat untuk memompakan sirkulasi asam sulfat dari DT Pump Tank ke
Drying Tower. DT Pump yang digunakan mempunyai kapasitas 1,2 m
3
/menit.


12. Plug Vlave
Fungsinya sebagai pengatur aliran gas dari furnace dan boiler.

13. Heat exchanger (on gas filter)
Fungsinya sebagai alat untuk mendinginkan aliran gas dari furnace dan boiler yang akan
masuk ke converter. Heat exchanger yang digunakan adalah tipe shell and tube dengan
jumlah tube 109 buah dan panjang tube 2,47 m. Heat exchanger mempunyai tinggi 3 m dan
diameter 1,40 m.

14. Gas filter
Fungsinya sebagai alat penyaring untuk aliran gas yang akan masuk ke converter. Gas filter
mempunyai tinggi 1,53 m dan diameter 3,448 m.

15. Converter
Fungsinya sebagai unit proses berlangsungnya proses perubahan gas SO
2
menjadi gas SO
3

dengan bantuan katalis vanadium pentaoksida. Converter yang digunakan mempunyai jumlah
bed 4 buah, tinggi 8,5 m, diameter dalam 2,76 m dan diameter luar 3,002 m.

16. 1
st
and 2
nd
Heat exchanger
Fungsinya sebagai tempat mendinginkan aliran gas yang keluar dari converter khususnya
dari bed I dan bed II. Tipe yang digunakan adalah tipe shell and tube.

17. SO3 Cooler
Fungsinya sebagai tempat pendingin aliran gas SO
3
yang akan masuk ke Absorbing Tower.
Cooler yang dipakai adalah tipe shell and tube dengan tinggi 1,78 m.

18. Distributor
Fungsinya sebagai alat untuk menyebarkan aliran asam sulfat di dalam absorbing tower dan
drying tower.

19. Cooling tower
Fungsinya sebagai tempat pendingin air yang keluar dari acid cooler.

20. Cooling water pump
Fungsinya sebagai alat untuk memompakan sirkulasi pendingin dari cooling water pit ke acid
cooler.

21. Plate Heat exchanger (acid cooler)
Fungsinya sebagai unit mendinginkan sirkulasi asam sulfat dari AT/DT Pump Tank ke
AT/DT. Plate heat exchanger (acid cooler) yang digunakan adalah tipe plate dengan tekanan
operasi 5 kg/cm
2


BAB VII
PRODUK
Produk asam sulfat yang dihasilkan oleh PT. Dunia Kimia Utama memiliki konsentrasi
98,5%. Sifat fisik asam sulfat yang dihasilkan yaitu:
No. Parameter Sifat Fisik Produk
1.
2.
3.
4.
5.
Bentuk
Warna
Bau
Titik Didih
Titik Leleh
Cairan
Jernih
Menyengat
340
o
C
10,49
o
C

Sedangkan sifat kimia asam sulfat yang dihasilkan yaitu:
No. Parameter Sifat Kimia Produk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rumus Molekul
BM
Densitas
Spgr
Kelarutan
Viskositas
H
2
SO
4

98,08 gr/mol
1,84 g/cm
3

1,834
Larut dalam air dengan semua perbandingan
26,7 cP (20 C)



BAB VIII
PENGELOLAAN LINGKUNGAN


a. Pengolahan limbah gas
Dilakukan dengan pemasangan alat filter yang berfungsi untuk menyaring partikel gas asam
yang mungkin terbawa gas buangan akibat proses absorbsi kurang sempurna.

b. Pengolahan limbah cair
Menggunakan system netralisasi dan sedimentasi dengan bahan pembuatan batu kapur, soda ash
atau soda kaustik (NaOH).

c. Pengolahan limbah padat
Limbah padat diolah dengan cara mengumpulkannya pada suatu tempat penampungan dan
secara periodic limbah padat tersebut diangkat oleh dinas kebersihan.

d. Pengolahan limbah yang berupa debu dan kebisingan
Mengadakan penghijauan di sekeliling pabrik, mengisolir sumber bising dengan tembok,
memasang alat penghisap debu, dan mewajibkan karyawan memakai masker dan ear protector.

BAB IX
NERACA MASSA

Reaksi pada Furnace
S + O
2
SO
2

1 tmol 1 tmol -
1 tmol 1 tmol 1 tmol
- - 1 tmol
Komponen
Input Output
tmol ton tmol ton
S
O
2

SO
2

1
1
-
32
32
-
-
-
1
-
-
64


64

64


Reaksi pada Converter
SO
2
+ O
2
SO
3

1 tmol 0.5 tmol -
1 tmol 0.5 tmol 1 tmol

- - 1 tmol





Komponen
Input Output
tmol ton tmol ton
SO
2

O
2

SO
3

1
0.5
-
64
8
-
-
-
1
-
-
80


72

80

Reaksi pada Absorber
SO
3
+ H
2
SO
4
H
2
SO
4
.SO
3

1 tmol 1 tmol -
1 tmol 1 tmol 1 tmol

- - 1 tmol

Komponen
Input Output
tmol ton tmol ton
SO
3

H
2
SO
4

H
2
SO
4
.SO
3

1
1
-
80
98
-
-
-
1
-
-
178


178

178


H
2
SO
4
.SO
3
+ H
2
O 2H
2
SO
4

1 tmol 1 tmol -
1 tmol 1 tmol 2 tmol

- - 2 tmol






Komponen
Input Output
tmol ton tmol ton
H
2
SO
4
.SO
3

H
2
O
H
2
SO
4

1
1
-
178
18
-
-
-
2
-
-
196


196

196

















DAFTAR PUSTAKA

Bareta, Winda. 2005. Laporan Akhir Tinjauan Tinggi Packing Absorbing Tower
Terhadap Daya Serap Gas SO
3
Dalam Pembuatan Asam Sulfat PT. Dunia Kimia Utama
Inderalaya Kab. Ogan Ilir. Palembang.
Austin, George T. 1996. Industri Proses Kimia. Jilid 1. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Perry, R.H., Perrys Chemical Engineerings Hand Book, 6
th
edition, McGraw Hill Book
Company.
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_Sulfat
http://herusantoso17.blogspot.com/2012/11/industri-asam-sulfat.html













PROSES INDUSTRI KIMIA
PABRIK ASAM SULFAT







DISUSUN OLEH :
KELAS 3KB

1. Melda Dwitasari (061230400321)
2. Lia Fitri Fujiarsi (0613304003)
3. Muhammad ( 0613304003



DOSEN PEMBIMBING :



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
TAHUN AJARAN 2012-2013

Anda mungkin juga menyukai