ANGGOTA KELOMPOK :
1. KEVIN RENALDI (17644004)
2. QORINA APRILIYANI (17644001)
3. DELISA ADELIA (17644042)
4. HILDA LAILATUL M (17644058)
(Penyusun,Kelompok 5)
i
Daftar Isi
Kata pengantar…………………………………………………………… i
Daftar isi…………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………… 2
1.3 Tujuan…………………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………… 3
2.1 Amonia…………………………………………………………. 3
2.2 Pembuatan Amonia dengan Proses haber Bosch………………. 3
2.3 Perkembangan Industri Sintesa Amonia di Indonesia…………. 8
2.4 Bahan Baku dan produk yang dihasilkan pada
industri sintesa ammonia………………………………………. 9
2.5 Diagram proses dan fungsi fungsi setiap peralatan
yang terlibat dalam industri sintesa amonia.…………………… 15
Daftar Pustaka…………………………………………………………… 25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Memahami deskripsi singkat yang terlihat dalam proses sintesa ammonia
dan mengetahui letak industri sintesa ammonia di Indonesia.
Memahami bahan baku dan produk yang dihasilkan pada industry sintesa
ammonia.
Memahami diagram proses dan fungsi fungsi setiap peralatan yang terlibat
dalam industry sintesa ammonia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. Amonia
3
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh Fritz
Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri
pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh
Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman. Persamaan termokimia reaksi
sintesis amonia adalah :
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hydrogen ditemukan oleh Fritz
Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri
pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl
Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman. Persamaan termokimia reaksi
sintesis amonia adalah :
N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) ∆H = -92,4Kj Pada 25oC : Kp = 6,2×105
Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk
ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukanNH3) adalah suhu rendah dan tekanan
tinggi. Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah,
5
bahkan pada suhu 500oC sekalipun. Dipihak lain, karena reaksi ke kanan
eksoterm, penambahan suhu akan mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch
semula dilangsungkan pada suhu sekitar 500oC dan tekanan sekitar 150-350
atm dengan katalisator, yaitu serbuk besi dicampur dengan Al2O3, MgO, CaO,
dan K2O.
Reaksi kekanan pada pembuatan amonia adalah reaksi eksoterm. Reaksi
eksoterm lebih baik jika suhu diturunkan, tetapi jika suhu diturunkan maka
reaksi berjalan sangat lambat . Amonia punya berat molekul 17,03. Amonia
ditekanan atmosfer fasanya gas. Titik didih Amonia -33,35 oC, titik bekunya -
77,7 oC, temperatur & tekanan kritiknya 133 oC & 1657 psi. Entalpi
pembentukan (∆H), kkal/mol NH3(g) pada 0oC, -9,368; 25 oC, -11,04. Pada
proses sintesis pd suhu 700-1000oF, akan dilepaskan panas sebesar 13
kkal/mol. Kondisi optimum untuk dapat bereaksi dengan suhu 400- 600oC,
dengan tekanan 150-300 atm. Kondisi optimum pembuatan amonia (NH3)
dapat digambarkan pada tabel berikut :
Kondisi Optimum Pembuatan NH3
Reaksi : N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) ∆H= -924 kJ
A. Suhu
1. Reaksi bersifat eksoterm
2. Suhu rendah akan menggeser kesetimbangan kekanan.
3. Kendala:Reaksi berjalan lambat 400-600Oc
B. Tekanan
1. Jumlah mol pereaksi lebih besar dibanding dengan jumlah mol produk.
2. Memperbesar tekanan akan menggeser kesetimbangan kekanan.
3. Kendala Tekanan sistem dibatasi oleh kemampuan alat dan faktor
keselamatan pada 150-300 atm
6
3. Konsentrasi
Pengambilan NH3 secara terus menerus akan menggeser kesetimbangan
kearah kanan
4. Katalis
Katalis tidak menggeser kesetimbangan kekanan, tetapi mempercepat laju
reaksi secara keseluruhan
Fe dengan campuran Al2O3 KOH dan garam lainnya
Pengaruh katalis pada sistem kesetimbangan adalah dapat mempercepat
terjadinya reaksi kekanan atau kekiri, keadaan kesetimbangan akan tercapai
lebih cepat tetapi katalis tidak mengubah jumlah kesetimbangan dari spesies-
spesies yang bereaksi atau dengan kata lain katalis tidak mengubah nilai
numeris dalam tetapan kesetimbangan. Peranan katalis adalah mengubah
mekanisme reaksi kimia agar cepat tercapai suatu produk.
Katalis yang dipergunakan untuk mempercepat reaksi memberikan mekanisme
suatu reaksi yang lebih rendah dibandingkan reaksi yang tanpa katalis. Dengan
energi aktivasi lebih rendah menyebabkan maka lebih banyak partikel yang
memiliki energi kinetik yang cukup untuk mengatasi halangan energi aktivasi
sehingga jumlah tumbukan efektif akan bertambah sehingga laju meningkat.
Perbandingan reaksi dengan katalis dan tanpa katalis dapat dilihat pada gambar
dihalaman berikut:
Dengan kemajuan teknologi sekarang digunakan tekanan yang jauh lebih besar,
bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang
terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen
dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan.
Kemudian campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama
katalisator sehingga terbentuk amonia. Diagram alur dari proses Haber-bosch
untuk sintesis amonia
7
2.3 Perkembangan Industri Sintesa Amonia di Indonesia
Kebutuhan amoniak yang paling besar adalah dalam industri pupuk,
karena amoniak merupakan bahan dasar pembuatan pupuk berbasis nitrogen.
Fungsi utama dari amoniak adalahsebagai penyedia nitrogen dalam bentuk siap
pakai. Penyediaan nitrogen akan lebih mudah jikanitrogen itu berbentuk
amoniak, dinbandingkan dengan penyediaan nitrogen dalam bentuk molekul
yang sifatnya cenderung inert (tidak mudah bereaksi). Selain untuk bahan
bakupembuatan pupuk nitrogen, amoniak banyak dimanfaatkan untuk bahan
baku pembuatan asamnitrat, pembuatan garam amonium, dan pembuatan
bahan peledak. Amoiak diperdagangkan dalam bentuk amoniak anhidrit dan
dalam bentuk larutan dalam air. Sebagian besar amoniak dibuat secara sintesis,
tetapi ada juga yang diperoleh sebagai hasil sampingan pembuatan bahan lain.
Teknologi pembuatan amoniak sintesis secara komersial dilakukan pertama
kali tahun 1813 dengan menggunakan proses Haber Bosch. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi cara-cara pembuatan amoniak
terus dikembangkan menjadi lebih effisien. Perkembangan industri amoniak di
Indonesia sendiri memperlihatkan suatu pertumbuhan yang positif. Di
Indonesia terdapat beberapa produsen amoniak yang pada umumnya
terintegrasi dengan pupuk jenis lain. Sebagaimana terlihat pada tabel 1.1
diperlihatkan beberapa pabrik amoniak yang berkembang di Indonesia beserta
kemampuan produksinya dalam waktu satu tahun produksi.
8
Tabel 1. Produsen amoniak dan kapasitas produksinya (tahun 2010)
Kapasitas
Berdiri
Produsen Lokasi Produksi
(tahun)
(ton/tahun)
PT. Pupuk
Palembang,Sumatra selatan 1959 1.499.000
Sriwijaya
PT. Petrokimia
Gresik, Jawa Timur 1972 445.000
Gresik
PT.Pupuk Kujang Cikampek, JawaBarat 1975 713.000
PT. Pupuk
Bontang,Kalimantan Timur 1977 1.848.000
Kalimantan Timur
PT.Pupuk Iskandar
Lhok Seumawe,Aceh 1982 762.000
Muda
2.4 Bahan Baku dan produk yang dihasilkan pada industri sintesa
ammonia
Amonia (gas) terdiri dari hidrogen & nitrogen yang biasanya perbandingan
molarnya 3:1 , terdapat Metan, Argon, dan CO2. Amonia disintesis menggunakan
reaksi reversibel antara hidrogen dengan nitrogen. Reaksi dibawah ini:
9
Sumber nitrogen itu biasanya adalah udara. Dan sumber hidrogen biasanya di
dapat dari berbagai jenis bahan mentah seperti air, hidrokarbon ringan/berat hasil
dari pemurnian minyak mentah, gas alam, maupun kombinasi dari bahan-bahan itu
yang memiliki kandungan hydrogennya.Tabel berikut dibawah nunjukin macam-
macam reaksi untuk bahan mentah yang dipakai untuk produksi hidrogen.
Reaksi-reaksi tersebut, kecuali elektrolisis air, diikuti dengan reaksi pergeseran
CO (water-gas shift reaction=WGSR).
[GAMBAR 1: Tabel Reaksi Pembuatan Hidrogen]
10
Tahap 1:Persiapan Bahan Baku Gas Sintesis
Terdiri dari 4 tahap yang besar:
[GAMBAR 3:Flowchart Persiapan Bahan Baku Syn Gas]
11
Tujuan menghilangkan Sulfur ini karena sulfur mengganggu reaksi sintesis
ammonia. Dan dari reaksi kedua yang ada di hydrotreater terlihat ada CO yang
terbentuk. Hal ini bisa jadi bertambahnya beban pada methanator nantinya.
Kandungan CO2 atau ammonia di FG besar, akan menghambat penyerapan H2S
oleh ZnO karena ZnO terlebih dulu bereaksi dengan CO2 menghasilkan hidratnya,
dan ammonia akan menghambat kerja.
Tahap 1.2:Steam Reforming
NG bebas sulfur dari tahap 1.1 dicampur dengan steam medium pressure
dengan ratio Steam/Carbon atau S/C tertentu, untuk kemudian disteam reforming,
hingga intermediate levelnya terbentuk. Karena membutuhkan steam, maka
disebut Steam reforming. Steam reforming ini dilakukan dalam primary reformer
catalyst tubes yang ada didalam furnace. Panas yang diperoleh dari membakar fuel
gas.
Overall reaksi diatas adalah endoterm. Karena heat yang dibutuhkan oleh
reaksi endoterm jauh lebih besar daripada heat yang dihasilkan oleh reaksi eksoterm
yang lainnya, sehingga tetap dibutuhkan panas dari hasil pembakar fuel gas. Katalis
yang digunakan adalah Nikel.
Tahap 1.3:Secondary Reforming
Secondary reforming dilakukan dalam secondary reformer. Diproses ini
metana yang masih bersisa di kurangi dengan reaksi steam reformer hingga level
yang sangat kecil, dan mulai menyampurkan udara dengan NG.
12
didalam secondary reformer ini O2 dalam udara dibakar hingga menghasilkan panas
yang bisa digunakan untuk reaksi steam reforming yang tersisa. Udara yang
dimasukkan mengikuti ratio Nitrogen-hydrogen yang dibutuhkan untuk optimasi
sintesis ammonia. Dari reaksi steam reforming (baik pada primary maupun
secondary) ada produk sampingan yang tidak diinginkan berupa CO, walaupun
dalam tempat yang sama juga terjadi reaksi shift reaction, yang mengubah CO
menjadi CO2, tetap saja masih banyak CO yang tersisa. CO dan CO2 adalah zat
yang racun terhadap sintesa ammonia nantinya sehingga kedua zat ini harus
dihilangkan.
Tahap 1.3:Shift Conversion:High temperature and Low temperature.
Shift Conversion dibagi menjadi 2 tahap. HTSC (high temperature shift
conversion) baru kemudian LTSC (low temperature shift conversion). Konsep dari
tahap ini adalah mengubah semua CO menjadi CO2. Pada tahapan selanjutnya akan
ada tahapan CO2 removal. Sehingga baik CO maupun CO2 kandungannya sangat
minim dalam Syn Gas yang akan dijadikan ammonia. Reaksi tersebut dilakukan di
Low Temperature.
13
Konsep dasarnya adalah:
[GAMBAR 7: CO2 Removal]
Untuk melucuti CO2 dari Syn Gas, selain menggunakan absorbent, juga
menggunakan pressure yang tinggi. Pressure yang tinggi ini dimaksudkan untuk
mencairkan CO2 sehingga kelarutannya dalam absorbent semakin besar. Selain itu
juga temperature yang rendah. Stripper digunakan untuk merubah CO2 dari
absorbent sehingga absorbent bisa digunakan lagi, dan CO2 bisa digunakan sebagai
bahan dasar urea. Kondisi operasi stripper berkebalikan dengan absorber. Tekanan
rendah, untuk menjadikan CO2 gas, dan temperature tinggi.
Keluaran dari Absorber adalah syn gas yg kandungan CO2nya sangat kecil.
tetapi masih mengandung sedikit CO. yang pada akhirnya CO yang masih tersisa
tersebut akan dihilangkan di methanation unit, dengan melakukan reaksi
pembentukan metana dan air. Reaksi tersebut adalah reaksi kebalikan dari reaksi
pembentukan hydrogen pertama.
[GAMBAR 8: Methanation]
14
Penting untuk dijaga pada reaksi tersebut adalah :
1. Kondisi operasi : pressure dan temperature
2. Ratio Hydrogen/Nitrogen
3. Katalis
4. Murni dari Sulfur, CO, dan CO2
Selain itu ada faktor bentuk ammonia converternya. Ada vertikal
dan ada horisontal (1 buah), seri atau paralelnya (lebih dari satu buah), serta
jumlah dan susunan kompartemen dalam converter tersebut. Karena
pressure dan tekanan sangat berpengaruh maka konsentrasi besar ditaruh di
pengaturan tekanan. Bisa menggunakan compressor. Di dalam unit ini ada
sub unit refrigerant/liguefaction yang digunakan untuk mendinginkan
ammonia hingga menjadi cair dan dapat dsimpan dalam volume
kecil.selanjutnya mengenai treatment produk dan treatment buangan
sebenarnya bukan inti dari pembuatan ammonia.
2.5 Diagram proses dan fungsi fungsi setiap peralatan yang terlibat
dalam industri sintesa amonia.
Amonia adalah bahan utama pembuatan pupuk urea oleh sebab itu amoniak harus
disintesis terlebih dahulu untuk kemudian diproses menjadi urea. berikut adalah
prosesnya:
GasAlam
Komponen utamanya adalah C , H , O. Dibutuhkan unsur “H” -nya untuk reaksi
pembentukan amoniak ( NH3 ), dan dibutuhkan sebagai sumber energi
pembakaran (fuel ) untuk proses dan pembangkit steam. Untuk pembuatan
amoniak, gas alam yang digunakan antara lain: CH4 , C2H6 , C3H8 , C4H10
,C5H12,C6H14 dan impuritasnya.
Air
Dalam proses pembuatan amoniak, air juga dapat digunakan sebagai penghasil
unsur “H”. Air yang digunakan dalam proses ini merupakan air dengan tingkat
kemurnian yang sangat tinggi. Air ini dihasilkan melalui proses demineralisasi pada
DeminPlant.
Udara
Udara yang digunakan berasal dari ambient ( sekeliling ) yang perlu dinaikkan
tekanannya lebih dulu melalui kompressor agar dapat masuk kedalam alat proses
yang bertekanan tinggi. Dalam hal ini unsur yang dibutuhkan terutama unsur N2 (
nitrogennya ) yang dibutuhkan dalam membentuk produk amoniak serta bahan
pembakaran didalam alat pemanas , maupun dalam proses.
Utilitas
Bahan ini didapat dari hasil proses pabrik utilitas antara lain: demin water, tenaga
listrik, udara instrument, cooling water, steam bertekanan ( start up atau saat trouble
), nitrogen murni, plant air, dan drinking water. Bahan –bahan diatas digunakan
dalam proses pembuatan amoniak.
16
BahanPembantu
Dalam proses pembuatan amoniak, terdapat juga bahan pembantu dalam
prosesnya seperti:
b.Proses
Proses pembuatan amoniak yang digunakan di PT Pusri Palembang terbagi
menjadi 8 bagian proses utama yakni:
Feed treating
Reforming
Purifikasi :
CO-shift converter
CO2 removal
Methanator
Synthesa loop
Refrigeration
17
Feedtreating
Gas alam yang berasal dari Pertamina disalurkan melalui pipa gas yang berada pada
gas station meter menuju semua pabrik. Aliran gas ini dibedakan menjadi 2 yakni
untuk bahan baku proses dan gas alam untuk bahan bakar.
Bahan baku yang diterima masih mengandung unsur yang tidak diinginkan, seperti:
partikel padat, sulfur, heavy hydrocarbon (HHC), karbon dioksida, dan air. Semua
unsur ini dipisahkan di area feed treating unit dengan tujuan untuk mendapatkan
gas metan yang murni. Tahapan treatment gas alam adalah sebaga berikut:
19
Purifkasi
Tujuan dari proses ini adalah untuk memurnikan gas outlet secondary reformer
agar dapat sebagai umpan pada area syntesa amoniak yang dipisahkan adalah
senyawa CO dan CO2 pemisahan dengan urutan adalah di HTSC, LTSC, CO2
removal,methanator.
CO-shiftconverter
Pada proses shift converter ini akan memproses gas hasil keluaran dari secondary
reformer yang mana akan bertujuan untuk mengubah gas CO CO2 yang kemudian
nantinya akan dipisahkan pada proses selanjutnya. Pada proses ini terdapat 2 proses
yang berbeda yaitu HTS (high temprature shift converter) dan LTS (low temprature
shiftconverter).
Dari hasil reaksi diatas pada HTS dan LTS sama-sama mengubah gas CO menjadi
CO2 sehingga komponen gas CO tinggal sedikit sedangkan gas CO2 mengalami
penambahan dari hasil reaksi pada kolom HTS dan LTS. Setelah proses ini gas
keluarannya akan menuju ke proses CO2¬ removal. Sehingga gas yang keluar dari
proses shift converter yaitu H2,CO2, dan N2.
CO2Removal
Pada proses CO2 removal terdapat 2 proses yaitu CO2 absorption yang mana
berfungsi untuk memisahkan gas CO2 yang masuk dari LTS dengan bantuan CO2
absorption.
20
Dengan menggunakan 2 senyawa CO2 absorption yang sering digunakan yaitu larutan
amine : MDEA (mono diethanol amine) dan larutan benfield : K2CO3. Pada proses
ini digunakan larutan benfield dengan reaksi yang terjadi yaitu sebagai berikut:
Dari reaksi diatas terlihat gas CO2 yang direaksikan dengan larutan benfield dan
air akan membentuk senyawa kalium bikarbonat. Dengan kata lain senyawa inlet
yang masuk ke CO2 absorber akan berikatan dengan larutan benfield dan air
sehingga membentuk senyawa baru dan terpisah dari gas H2 , N2 dan CO. Setelah
terbentuk senyawa KHCO3 maka akan diumpan ke dalam kolom CO2 Stipper,
kolom ini berfungsi untuk memisahkan KHCO3 dengan CO2 sehingga akan
kembali membentuk larutan benfield (K2CO3) yang dapat digunakan kembali
sebagai CO2 absorption. Sedangkan gas CO2 dikeluarkan dari kolom. Biasanya
pabrik pembuatan amonia akan berdampingan dengan pabrik pupuk urea, yang
mana CO2 yang dikelurakan dari kolom akan dikirim ke pabrik CO2 untuk proses
pembuatan pupuk urea. Gas hasil keluaran CO2 removal yaitu hanya tinggal
kandungan : H2 , N2, dan CO.
Methanator
Pada proses ini akan mengubah gas CO menjadi methana, yang mana tujuan dari
pengubahan CO yaitu untuk mencegah terjadinya reaksi antara katalis yang
digunakan saat mensitesis N2 dan H2¬ pada proses sintesis amonia nantinya.
Dengan kata lain CO bila bertemu dengan katalis (Fe) pada proses produksi amonia
maka mereka akan bereaksi sehingga menghambat pembentukan amonia.
21
Methana (CH4) yang terbentuk tidak akan bereaksi pada proses selanjutnya
sehingga proses pembuatan amonia sudah dapat dilakukan karena gas keluaran dari
methanator hanya tinggal gas untuk pembuatan amonia yaitu : N2, H2, CH4, dan
H2O.
Synthesaloop
Proses synthesa loop bertujuan untuk mensintesa amoniak (NH3) dari hidrogen
(H2) dan nitrogen (N2) dengan katalis besi dan memurnikan produknya. Dalam
proses pembuatan amonia, nantinya akan berlangsung pada tekanan tinggi,
sehingga untuk mencapai tekanan tinggi gas hasil keluaran methanator akan
diumpankan ke alat synthetic gas compressor, yang berfungsi untuk menaikkan
tekanan. Pada proses pembuatan amonia setelah gas keluar dari proses synthetic gas
compressor maka pada proses pertama akan langsung diumpan ke dalam proses
synthesis converters yang mana proses ini akan mengubah / mensintesis gas N2 dan
H2 menjadi amonia dengan reaksi sebagai berikut:
N2 + H2 --> 2 NH3
Reaksi berlagsung pada suhu : 480 – 500 0C , tekanan : 140-150 kg/cm2 dengan
bantuan katalis : Fe2O3. Konversi reaksi pembentukan amonia hanya mencapai 12
%. Dan amonia yang terbentuk tidak dapat langsung didapatkan hasil amonianya.
Gas hasil keluaran dari synthesis converters (N2 , H2 , CH4 dan NH3) yang mana
sebagiannya akan diumpan ke kolom HRU (hydrogen recovery unit) proses ini
dilakukan untuk memisahkan gas CH4 dan merecovery gas H2. Gas keluaran dari
HRU kemudian akan diolah lagi menuju synthesis converters agar menjadi amoniak
sementara gas CH4 akan masuk kembali ke unit pengolahan gas alam untuk
diproseskembali.
Refrigeration
Produk amoniak cair dengan temperatur 6 0C – (-5) 0C ini selanjutnya dikirim ke
Refrigerasi untuk dimurnikan dari H2, N2, CO, CO2, H2O dan inert yang terlarut
dalam amoniak cair dan didinginkan hingga temperatur -31 0C.
c. Output
Produk amoniak cair dari amoniak separator yang masih mengandung gas
inert terlarut, melalui sistem flashing dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan
yang lebih rendah, terjadi proses pemurnian produk amoniak , berupa hot
amoniak yang dikirim ke urea plant dan cold amoniak yang dikirim ke storage.
High pressure purge gas , yang merupakan gas yang tidak ikut bereaksi di
synthesa amoniak, harus dilepaskan dari sistem agar tidak terakumulasi karena
dapat mengganggu proses synthesa itu sendiri .
Low pressure purge gas yang berasal dari sistem pemurnian amoniak
seperti gas NH3 yang kemudian akan dimasukkan kembali ke Amoniak
recovery unit (ARU)
CO2 yang merupakan by product pabrik amoniak, sebagai bahan baku
pabrik urea
Limbah, antara lain: blow down, oil, chemical, dll .
23
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
24
DAFTAR PUSTAKA
http://sindhuw.blogspot.com/2012/01/pembuatan-amonia.html
https://edoc.site/download/proses-industri-kimia-pdf-free.html?reader=1
http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xi/reaksi-kesetimbangan-di-industri-kimia/
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/33539642/INDUSTRI_PEMBUAT
AN_AMONIA.docx
25
SOAL DAN JAWABAN
1. Apa itu Ammonia?
Ammonia adalah bahan kimia dengan formula kimia NH3. Molekul ammonia
mempunyai bentuk segi tiga.Ammonia terdapat di atmosfera dalam kuantiti yang
kecil akibat pereputan bahan organik.Ammonia juga dijumpai di dalam tanah,
dan di tempat berdekatan dengan gunung berapi. Oleh itu, ammonia juga terdapat
di planet dan satelit semulajadi planet lain.
5 Sebutkan apa saja produk yang dihasilkan dari proses sintesa amonia ?
Produk amoniak cair, High pressure purge gas, Low pressure purge gas, CO2
dan Limbah.
26