Anda di halaman 1dari 6

Sistem Linde Frankl dibuat pada tahun 1930-an untuk memenuhi permintaan O2 dan N2

yang sangat besar dari industri kimia dan baja. Bagian pencairan dari sistem ini sangat mirip
dengan sistem pencairan Ammonia Precooked Dual Pressure Claude. Sistem Linde Frankl ini
dioperasikan dengan konsumsi daya sebesar satu setengah kali daya yang dikonsumsi oleh sistem
Linde Double Column.
Udara yang sudah difilter akan ditekan dengan kompresor rotary hingga 0.55 Mpa. Sekitar
96 % dari total aliran udara akan dialirkan melewati 2 pasang regenerator. Di situ udara akan
didinginkan dan uap air serta CO2 akan dibuang. Aliran O2 dingin dan gas N2 yang kembali dari
kolom distilasi menjadi media pendingin di regenerator. 4% sisa aliran udara akan dialirkan ke
scrubber untuk menyingkirkan CO2. Udara yang sudah akan didinginkan oleh beberapa heat
exchanger yang disusun secara seri yang terdiri dari sebuah precooler, ammonia heat exchanger
dan 2 heat exchanger untuk gas N2 . Udara dingin hasil dari heat exchanger tersebut akan
diekspansi oleh expansion valve dan akan dikombinasikan (dicampur) dengan aliran terekspansi
dari regenerator. Aliran gabungan ini dialirkan ke reboiler yang berada di kolom bawah dengan
kondisi tekanan sebesar 0.5 Mpa.
Pada dasarnya cairan N2 murni akan dialirkan dari top kolom bawah dan dikirim ke
subcooler dan kemudian diekspansi hingga 0.101 Mpa dan diumpankan ke top kolom atas.
Pendinginan di subcooler berfungsi untuk mencegah terjadinya flashing pada cairan yang masuk
ke kolom atas. Gas N2 dengan kemurnian tinggi akan dikeluarkan dari top kolom atasdan
digunakan untuk mendinginkan N2 cair dari kolom bawah. Gas N2 juga dikeluarkan dari top kolom
bawah dan gas ini digunakan untuk mendinginkan lebih lanjut aliran udara (ammonia precooled)
dan kemudian diekspansi oleh mesin ekspansi hingga hingga 0.101 Mpa untuk mengurangi suhu
gas N2. Sebagian dari aliran gas N2 terekspansi ini digunakan untuk mendinginkan aliran udara
yang lebih kecil, sedangkan sisanya digunakan untuk proses pendinginan di regenerator.
Proses linde-frankl yang menghasilkan oksigen dengan kemurnian rendah.Bahan baku
udara dimasukan ke turbo copressor pada tekanan 4-5 atm dan didinginkan pada cooler,
dipompakan ke menara C02 scrubbe tower. O2 dan N2 dipisahkan dengan tekanan tinggi.Setelah
didinginkan,jika suhu masi terlalu tinggi maka didinginkan dengan NH3 dengan cara ditekan dan
dikondensasikan. Gas O2 dan N2 dialirkan ke regenerator N2 dan ke regenerator 02. Gas N2
dikondensasi menghasilkan cairan N2 yang dingin. N2 ditampung ke switch excanger yang akan
menjadi produk N2
Gas nitrogen dan oksigen adalah bagian dari sesuatu hal yang tidak pernah kita lihat tetapi
selalu dapat kita rasakan karena manfaatnya yang begitu besar. Kedua gas ini tersedia melimpah
di udara yang memiliki kandungan 78,08% nitrogen, 20,95% oksigen, 0,93% argon, dan sisanya
merupakan CO2 dan uap air. Dalam setiap hela nafas yang kita lakukan tanpa sadar, seluruh gas-
gas ini terlibat di dalamnya. Selanjutnya, di bagian alveoli pada paru-paru, hanya gas oksigen lah
yang diambil. Sementara itu gas-gas lainnya seperti nitrogen, CO2, dan lainnya dibuang melalui
hembusan nafas. Walaupun tetap ada nitrogen yang terlarut di dalam darah, zat ini tidak akan
bereaksi karena sifat dari gas inert adalah sulit untuk bereaksi.
Dengan semakin berkembangnya teknologi di bidang industri, aplikasi kedua gas oksigen
dan nitrogen untuk kebutuhan industri pun semakin luas. Oksigen dipergunakan dalam
pembakaran bahan bakar, tabung oksigen untuk olahraga menyelam, tabung oksigen kesehatan,
dan masih banyak lagi. Sementara nitrogen yang merupakan gas inert merupakan salah satu dari
sistem utilitas untuk menunjang operasi setiap pabrik, baik itu pabrik minyak dan gas maupun
pabrik manufaktur lainnya. Nitrogen tersebut biasa digunakan untuk packaging di industri
makanan sebagai pengisi udara di dalam bungkus makanan agar makanan terhindar dari
pertumbuhan mikroorganisme, melakukan pengosongan di pipa atau vessel di industri kimia,
petrochemical, refinery atau minyak dan gas, menghindari terjadinya api atau kebakaran, serta
untuk breathing di tanki agar tidak terjadi vakum ataupun overpressure. Nitrogen sendiri adalah
senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman, sehingga nitrogen seringkali dijadikan bahan utama
dalam industri pupuk.

Pemisahan udara untuk memperoleh kedua senyawa nitrogen dan oksigen dalam keadaan
mendekati murni dapat dilakukan secara kriogenik dan non-kriogenik. Dalam hal ini, kita akan
membahas terlebih dahulu proses pemisahan secara kriogenik. Kriogenik diartikan sebagai operasi
yang dilangsungkan dalam keadaan temperatur yang sangat rendah. Secara garis besar, udara
dengan komponen-komponen penyusunnya dicairkan kemudian dilakukan pemisahan dengan
metode distilasi yang memanfaatkan konsep kesetimbangan uap-cair antara nitrogen dan oksigen.
Ada berbagai macam variasi dalam proses pemisahan udara pada industri gas. Variasi tersebut
bergantung pada berbagai hal diantaranya jumlah produk yang hendak dihasilkan, kemurnian
produk, tekanan gas berkaitan dengan transportasi fluida, dan lain-lain. Namun secara umum,
semua proses pemisahan udara secara kriogenik memiliki tahap-tahap yang sama.
Pemisahan udara secara kriogenik menggunakan perbedaan titik didih antara nitrogen,
oksigen, dan argon untuk memisahkan dan memurnikan produk-produk tersebut. Tahap pertama
adalah filtering dan kompresi udara. Kompresi umumnya dilakukan hingga tekanan 90 psig atau
6 bar. Udara terkompresi kemudian didinginkan hingga mendekati temperatur ruangan
menggunakan alat penukar kalor atau alat dengan sistem refrigerasi. Tahap kedua adalah proses
penyingkiran uap air dan karbon dioksida yang masih tertinggal pada udara. Keduanya harus
dihilangkan karena pada temperatur yang sangat rendah dapat membeku dan terdeposit pada
permukaan alat pemroses. Efisiensi proses penyingkiran ini ditambah dari proses pendinginan
sebelumnya yang membuat uap air mengembun saat udara dilewatkan pada kompresor dan
terpisah dari udara itu sendiri.

Ada dua metode yang umum digunakan untuk menyingkirkan uap air dan karbon dioksida,
yaitu reversing exchangers dan molecular sieve units. Pada reversing exchangers, udara umpan
masuk ke dalam alat penukar panas dan didinginkan hingga air dan karbon dioksida membeku
pada permukaan dinding alat penukar kalor. Setelah udara lewat, fungsi alat penukar kalor
dibalikkan dengan dialirkannya waste gas yang bersifat sangat kering, sehingga menguapkan air
dan menyublimkan karbon dioksida. Sementara untuk menyingkirkan hidrokarbon diperlukan
pengadsorb tambahan. Pada molecular sieve units, molecular sieve akan mengadsorb uap air serta
pengotor lainnya seperti hidrokarbon (untuk desain tertentu) yang terkandung di dalam udara yang
dilewatkan. Molecular sieve umumnya terdiri dari dua bagian yang bekerja secara bergantian. Jika
salah satu sedang bekerja, maka satu yang lain akan melakukan regenerasi.

Pada tahap berikutnya, udara yang telah bebas pengotor memasuki alat penukar kalor yang
akan membawa udara pada temperatur kriogenik ( -185oC). Proses pendinginan ini menghasilkan
produk dingin dan waste gas. Waste gas ini kemudian dinaikkan lagi temperaturnya agar kering
dan dapat digunakan untuk proses penyingkiran pengotor. Untuk mencapai temperatur kriogenik
sehingga proses distilasi dapat dilakukan, pendinginan dilakukan dengan proses refrigerasi yang
mencakup proses ekspansi.

Tahap selanjutnya adalah proses distilasi. Banyak pabrik proses pemisahan udara
mendasarkan kepada lindes double distillation collumn process yang memiliki dua unit
pemisahan. Unit pertama digunakan untuk mendapatkan produk-produk ringan seperti oksigen dan
nitrogen. Unit ini memiliki dua kolom distilasi. Udara yang telah berada pada temperatur kriogenik
memasuki kolom pertama yang bertekanan rendah. Temperatur kriogenik udara (-185oC) berada
pada rentang titik didih nitrogen (-195,9oC) dan oksigen (-183,0oC) sehingga terjadilah
kesetimbangan uap-cair pada sistem nitrogen-oksigen. Nitrogen yang lebih mudah menguap akan
lebih mendominasi fasa uap dibandingkan oksigen. Fasa uap yang merupakan produk atas akan
diumpankan ke bagian atas kolom kedua, sedangkan produk bawah diumpankan di tengah kolom.
Di kolom kedua ini, umpan dari recycle unit dua untuk kolom bagian atas juga masuk. Akhirnya
pada kolom kedua inilah produk akhir dihasilkan berupa gas nitrogen dengan kemurnian sekurang-
kurangnya 99-99,5% dan oksigen dengan kemurnian 95-99,5%. Cairan yang kaya akan oksigen
selanjutnya dilewatkan pada penukar panas tidak langsung dengan udara umpan sehingga
dihasilkanlah produk gas oksigen.

Pada unit kedua, terdapat tiga kolom distilasi disertai adanya reaktor pembakar. Nitrogen
yang terbawa ke unit kedua ini akan memasuki kolom pertama yang memisahkan nitrogen tersebut
untuk direcylce ke unit pertama. Produk yang dikirim ke unit pertama adalah produk atas
sementara produk bawah akan dikirim ke kolom kedua. Pada kolom kedua, produk atas akan
dikirim ke reaktor sementara produk bawah akan dikirim kembali ke unit pertama. Produk atas
kolom kedua ini akan dicampur dengan hidrogen dan dikirim ke reaktor pembakar. Reaktor ini
berfungsi untuk menghilangkan hidrogen dengan reaksi pembakaran hidrogen yang menghasilkan
air. Air yang dihasilkan selanjutnya dipisahkan di kolom reflux yang kemudian dibuang ke waste
water treatment. Sementara gas yang komponen utamanya adalah nitrogen dan argon akan menjadi
umpan kolom ketiga. Di kolom terakhir ini argon dan gas ringan yang masih bercampur akan
dipisahkan. Produk utamanya berupa gas argon dan trace gas yang dibuang ke udara. Argon akan
dihasilkan sebagai produk bawah sedangkan trace gas lainnya akan dihasilkan sebagai produk atas
kolom distilasi.

Di negara-negara maju, studi mengenai aplikasi teknologi kriogenik untuk pembekuan


produk pangan telah dimulai sejak dekade 1990-an. Beberapa kelebihan teknologi kriogenik untuk
pembekuan produk pangan dibandingkan teknologi pembekuan konvensional telah ditemukan, di
antaranya yaitu :

a) teknologi kriogenik mempunyai kemampuan mencegah rusaknya adenosintrifosfat (ATP) pada


produk pangan laut segar selama periode penyimpanan.
b) mampu mempercepat pembekuan produk pangan seperti daging dan telur.
c) menghambat pertumbuhan mikroorganisme perusak produk pangan lebih baik
d) mencegah rusaknya nutrisi produk pangan lebih baik.

2.2 REAKSI KIMIA YANG TERJADI

Reaksi kimia yang terjadi yaitu:


Pada menara pemisahan CO2 pada scrubbing tower
2NaOH +CO2 Na2CO3 +H2O + H2O

Anda mungkin juga menyukai