Anda di halaman 1dari 5

Pengertian freon dan jenis-jenis freon

Pengertian freon – Freon adalah refrigerant, namun refrigerant tidak selalu freon. Sebenarnya
freon adalah produk refrigerant yang diproduksi oleh perusahaan Amerika, yaitu DuPont.
Banyak orang salah mendeskripsikan hal ini, layaknya kita menyebut “aqua” untuk semua air
mineral dalam kemasan.

Jadi pengertian freon adalah produk refreigerant yang diproduksi oleh Perusahaan DuPont.
Sementara Refrifgerant adalah senyawa yang berbentuk liquid (cair) atau gas dan berfungsi
untuk menyerap panas dari udara dalam ruangan, sehingga suhu dalam ruangan menjadi lebih
rendah atau dingin.

Tanpa refrigerant, tidak akan ada AC, pendingin atau teknologi pembekuan. AC mengandung
zat pendingin di dalam kumparan tembaga. Saat refrigerant menyerap panas dari udara dalam
ruangan, ia bertransisi dari gas bertekanan rendah ke cairan bertekanan tinggi. Nah nantinya
kompresor akan mengirim refrigerant ke luar di mana kipas akan menghembuskan udara
panas ke atas kumparan dan membuangnya ke luar.

Refrigerant kemudian mendingin dan berubah kembali menjadi gas bertekanan rendah. Kipas
angin lain yang terletak di dalam ruangan akan mendistribusikan udara dingin yang
dihasilkan ke seluruh bangunan. Kemudian siklus berulang. Simak CARA KERJA SIKLUS
REFRIGERAN.

Jenis freon ada banyak, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Pembagian jenis ini
berdasarkan jenis fluida yang digunakan. Jenis-jenis freon antara lain CFS
(Chlorodifluorocarbon), HCFC (Hydrochlorofluorocarbon), HFC (Hydrofluorocarbon), HC
(Hydrocarbon), dan jenis natural yang langsung digunakan dari alam.

 Freon fluorocarbon terhidrogenasi (HFC)


Jenis ini terdiri dari hidrogen, fluorin, dan karbon. Karena jenis ini tidak
menggunakan atom klor (yang digunakan dalam sebagian besar refrigerant) maka
jenis ini adalah salah satu yang berbahaya bagi lapisan ozon.
 Freon Terhidrogenasi klorofluorokarbon (HCFC)
Freon jenis ini terdiri dari hidrogen, klorin, fluorin, dan karbon. Dampaknya terhadap
ozon lebih sedikit, namun ada wacana akan dihapus sepenuhnya pada tahun 2020 lalu.
 Freon chlorofluorocarbon (CFC)
Jenis freon ini mengandung klorin, fluorin dan karbon. Merupakan refrigerant yang
paling berbahaya dan merusak lapisan ozon.

Baca juga Cara Mengatasi Masalah Bunga Es Pada Kulkas

Bahaya Freon / Refrigerant

 Karakteristrik gas freon yaitu tidak berbau, Jadi kamu sebaiknya berhati-hari karena
gas freon yang terhidup manusia beresiko menyebabkan gangguan kesehatan.
 Gas freon yang bocor tidak dapat dengan cepat diketahui, kamu harus lebih teliti
karena jika mengalami kebocoran maka akan cepat habis.
 Ada beberapa gas freon yang amat merusak lapisan ozon jika sampai bocor ke udara
luar.
 Gas refrigerant yang dihirup dalam jumlah banyak akan mengakibatkan seseorang
pingsan keracunan.

Tipe-tipe Freon

 Freon R22
Tipe ini memiliki kelebihan, dimana tidak mudah terbakar. Namun memiliki dampak
terhadap kerusakan ozon sebesar 0.05, padahal tipe freon lain bernilai 0.
 Freon R410A
Tipe ini juga tidak mudah terbakar dan tidak berpotensi merusak lapisan ozon. Freon
R410A digunakan untuk AC Inverter
 Freon R32
Merupakan freon atau refrigerant yang ramah lingkungan. Potensi pemanasan global
yang diberikan juga sangat rendah jika dibandingkan tipe R22 dan R410A.
Kekurangan tipe ini yaitu mudah terbakar, tapi tenang, karena masih aman digunakan
untuk AC rumah tangga.
 Freon R290
Jenis freon ini adalah tipe dengan potensi pemanasan global yang paling rendah.
Namun index dinginnya rendah dan lebih beresiko mudah terbakar.

Jangan lupa Ikuti INSTAGRAM dan FACEBOOK kami di ILMU TEKNIK dan dapatkan
informasi seputar dunia teknik setiap harinya.

CARA KERJA SIKLUS REFRIGERAN


SIKLUS REFRIGERAN

Secara umum siklus operasi, yaitu segala sesuatu yang terjadi di dalam sebuah lemari
pendingin. Hal tersebut sangat perlu untuk diketahui sebelum mengadakan diagnosis dengan
tepat terhadap masalah gangguan atau pemeliharaan lemari pendingin. Karena pada dasarnya
seseorang akan dapat menguasai bidang lemari pendingin hanya dengan cara mempelajari
keseluruhan pokok fundamentalnya.
Suatu siklus didefinisikan sebagai suatu interval atau periode waktu yang dipergunakan untuk
satu putaran atau gerak maju kejadian dalam urutan seri. Sistem pendingin di Amerika
memberikan bentuk siklus operasi yang sempurna.

Zat pendingin di dalam sistem secara terus-menerus berubah bentuk fisiknya di dalam
evaporator dari cairan ke gas, dan di dalam kondensor berubah dari gas menjadi cairan.

Panas total yang ditambahkan pada zat pendingin di dalam evaporator bertambah panas
selama kompresi, karena terjadi perubahan tenaga mekanis menjadi tenaga panas, dan jumlah
panas yang ditambahkan tepat ekivalen dengan jumlah panas yang diambil dari zat pendingin
di dalam kompresor oleh udara luar. Marilah kita meminjam komponen-komponen dalam
suatu sistem pendingin dan melihat bagaimana mereka bekerja dalam suatu siklus zat
pendingin.

Karena evaporator merupakan tempat efek pendinginan yang dikehendaki maka suatu hal
yang logis jika kita memulai dari titik ini untuk menggambarkan aliran zat pendingin melalui
sistem itu. Harus diingat bahwa perpindahan panas selalu dari tingkat suhu yang lebih tinggi
ke tingkat suhu yang lebih rendah, dan panas yang bergerak dari ruang makanan ke
permukaan evaporator disebabkan oleh arus udara konveksi secara alami yang timbul dalam
ruang makanan itu atau karena konveksi paksaan oleh kipas, kemudian bergerak secara
konduksi melalui dinding atau pipa-pipa evaporator ke zat pendingin.

Jika perpindahan panas terjadi di antara udara yang mengalir di atas permukaan evaporator
dan zat pendingin di dalam pipa-pipa evaporator, maka akan tercipta perbedaan suhu antara
udara dan zat pendingin. Bila sistem tidak bekerja, suhu dan tekanan cairan pendingin dalam
evaporator ditentukan oleh suhu udara sekeliling evaporator. Misalnya, jika suhu ruangan
70°F, maka udara dalam ruang makanan pun akan bersuhu 70°F dan zat pendingin dalam
evaporator juga mencapai 70°F.

Pintu keluar pipa evaporator biasanya bermuara dalam “accumulator” atau kamar. Di dalam
cairan pendingin, gas yang berupa uap dikumpulkan. Dari bagian atas ruangan itu gas diisap
oleh pompa kompresor melalui pipa isap yang menghubungkan accumulator dengan sisi
pengisap dari pompa.
Bila pompa kompresor mulai beroperasi, sejumlah gas R12 berpindah dari tabung evaporator
atau pipa-pipanya, menyebabkan turunnya tekanan dalam evaporator. Jika tekanannya
menjadi rendah, suhu dan titik didih juga menjadi rendah, menciptakan selisih suhu antar zat
pendingin dengan udara dalam kabinet. Perbedaan ini menyebabkan aliran panas dari udara
dalam kabinet yang mengelilingi evaporator menuju ke cairan zat pendingin. Kompresor
bekerja mengisap gas secara terus menerus. Sehingga dipertahankan tekanan yang terrendah
dan suhu didih rendah dalam evaporator, dan cairan zat pendingin akan terus mengalir dari
udara di kabinet ke dalam zat pendingin. Panas laten penguapan zat pendingin itu
didayagunakan. Setiap ons zat pendingin yang berubah menjadi gas, sejumlah satuan panas
(BTU) terambil dari kompartemen (lemari) makanan.

Untuk menguapkan atau mendidihkan sejumlah besar cairan zat pendingin dalam evaporator,
permukaan sebelah dalam evaporator perlu terus dibasahi cairan pendingin. Dengan cara itu
maka akan memberikan efisiensi maksimum permukaan evaporator dan evaporator yang
demikian termasuk kelas “flooded”.

Uap zat pendingin meninggalkan evaporator pada suhu jenuh, sama dengan suhu cairan
dalam evaporator. Sejumlah tetesan cairan mungkin terbawa oleh gas yang meninggalkan
evaporator, dan tetesan cairan pendingin itu akan menguap dalam saluran pengisap,
menyebabkan saluran itu mendingin. Hal ini tidak memberikan arti yang bermanfaat kecuali
menolong teknisi menentukan apakah zat pendingin dalam sistem diisikan dengan tepat.
Teknisi dapat merasakan saluran pengisap dan mengetahui apakah cairan mengalir balik.
Jumlah cairan yang berlebih akan terbawa oleh gas dan meninggalkan evaporator kemudian
akan merendahkan kapasitas pompa kompresor.

Gas yang diisap akan meninggalkan evaporator le dalam head exchangers, dan selanjutnya
akan terhubung langsung dengan cairan pendingin yang hangat dari kondensor. Dikarenakan
cairan memiliki suhu yang lebih tinggi daripada gas akan memicu terjadinya perpindahan
panas dari cairan ke gas, dan hal ini mengakibatkan :

1. Dapat mendinginkan cairan yang panas sebelum masuk ke evaporator

2. Dapat memanaskan lebih lanjut gas yang dihisap sebelum masuk ke dalam kompressor.

Pendinginan cairan itu sangat berguna, karena jika sebelum masuk evaporator cairan itu
semakin dingin, maka akan semakin kecil kerugian pendinginan yang diperlukan untuk
mendinginkan sisa cairan dalam evaporator sampai di_bawah suhu didih. Kerugian
pendinginan terdiri dari ”flash gas”, atau bagian cairan yang masuk ke dalam evaporator
berubah mendadak menjadi gas, menyerap panas dari sisa cairan, mendinginkannya sampai
di_bawah suhu didih. Akibatnya secara keseluruhan ialah meningkatkan efisiensi atau
kapasitas pendinginan dari sistem itu.

Gas yang telah dipanaskan meninggalkan head exchanger mengalir melalui pipa isap masuk
ke dalam sungkup kompresor. Pompa kompresor mengisap gas dari bagian atas sungkup
karena bagian itu merupakan bagian yang paling bebas dari minyak dan partikel cairan
pendingin.
Gas itu memasuki silinder kompresor pada saat langkah (stroke) mengisap melalui katup isap
kompresor. Pada waktu piston mencapai titik akhir langkah mengisap dan mulai pada
langkah kompresi. Katup isap menutup dan piston mengadakan kompresi terhadap gas,
tekanan dalam silinder bertambah besar hingga melebihi tekanan dalam saluran pelepasan.
Katup pembuangan kompresor terbuka dan gas yang dikompresi nengalir ke saluran
pelepasan.
Pada waktu piston mencapai titik akhir langkah kompresi, katup pembuangan tertutup dan
menyumbat saluran pembuangan dari silinder.
seperti yang telah diuraikan bahwa tujuan kondensor adalah untuk menghilangkan panas,
mengembungkan gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi menjadi cairan. Untuk
menghilangkan panas dari gas, suhunya harus lebih tinggi atau dinaikkan lebih tinggi dari
medium pendingin (udara dalam ruangan). Hal ini dilakukan oleh kompresor, dengan
mempompakan gas yang mempunyai tekanan dan kerapatan tinggi secara terus-menerus ke
dalam kondensor. Tiap ons gas mengandung sejumlah satuan panas. Jika jumlah gasnya
semakin banyak maka panas yang ditambahkan ke dalam volume tertentu gas dalam
kondensor pun akan semakin banyak dan suhu gas akan meningkat sampai terdapat
perbedaan suhu yang cukup antara gas itu dengan medium pendingin atau udara dalam
ruangan. Hal itu menyebabkan dalam ruangan cairan panas dari gas menuju ke udara.

Jika gas panas yang melalui pipa-pipa kondensor, semakin jauh maka akan semakin banyak
gas yang didinginkan oleh udara akan semakin banyak, sampai akhirnya tercapai suhu jenuh.
Menghilangkan panas lebih lanjut akan mengubah gas itu menjadi cairan. Cairan tersebut
masih dengan tekanan tinggi kemudian keluar kondensor melalui saluran dan masuk ke
saluran cairan yang berdiameter kecil, Sebelum masuk ke saluran itu, terlebih dahulu cairan
melewati saringan zat pendingin untuk menghilangkan parlikel bebas dan kotoran atau benda
asing yang mungkin dapat melubangi saluran kapiler.

Cairan bertekanan tinggi mengalir melalui Pipa kapiler masuk ke evaporator. Pada saat
mengalir dalam Pipa kapiler tekanannya makin berkurang sampai tiba pada tekanan isap
evaporator. Turunnya tekanan yang terjadi dalam Pipa kapiler disebabkan oleh beberapa
faktor. Diameter dalam kapiler yang kecil menyebabkan tahanan gesekan pada aliran cairan.
Panjang Pipa, kepekatan cairan, perbedaan tekanan antara ujung akhir Pipa merupakan
faktor-faktor yang lain. Faktor tersebut menentukan ukuran dan panjang Pipa yang dipakai.

Karena Pipa kapiler disolder pada saluran pengisap, maka membentuk heat excharger. Cairan
pendingin dalam Pipa kapiler sedikit didinginkan oleh gas dingin Yang diisap, pendinginan
yang sedikit itu mengurangi kandungan panasnya dan juga suhunya sebelum masuk
evaporator, Jadi siklus selesai dengan kembalinya zat pendingin ke dalam evaporator dengan
suhu didih Yang rendah, dan siap untuk mengambil jumlah panas tertentu dan mulai
mengulangi siklus lagi. Siklus tersebut akan bersambungan terus selama kompresornya
bekerja.

Anda mungkin juga menyukai