Anda di halaman 1dari 29

NAMA VEBRI ALFIARANDA

NIM 20303001
MATA KULIAH UAS POMPA

1. Jelaskan dengan lengkap dan komprehensif tentang :


a. Sebutkan klasifikasi mesin refrigerasi beserta masing-masing contohnya
- kelasifikasinya
1. Mesin refrigerasi daur kompresi uap
2. Mesin refrigersi daur absorpsi
3. Pompa kalor Mesin refrigerasi daur kompresi uap banyak dipakai untuk mesin mesin
pengkondisi udara skala kecil, fluidanya menggunakan refrigeran khusus.
- contohnya
1.Pengkondisian udara untuk industri Pada industri terdapat banyak benda yang dapat
menimbulkan panas seperti mesin-mesin, peralatan komputer, dan jumlah karyawan Pipa
kapiler Evaporator Kondesor Kompresor Tempat freezer Udara ruangan

2. Pengkondisian udara untuk Laboratorium Peralatan-peralatan pada laboratorium


biasannya harus besih dan higines, tidak boleh terkontaminasi dengan penyakit dan
kotoran. Kelembaban udara harus dijaga pada kondisi dimana orang yang bekerja merasa
nyaman dan juga menjamin tidak terjadi kondisi dimana kelembaban cocok untuk
perkembangan jamur atau penyebab penyakit lainnya

3. Pengkondisian udara Ruang Komputer Komputer adalah perangkat yang dapat menjadi
sumber panas karena komponen-komponenannya , sedangkan kalau komputer bekerja
pada kondisi dimana udara panas akan terjadi hank. Dengan alasan tersebut, pemasangan
pengkondisi udara harus tepat. Fungsi utama pada kondisi tersebut adalah mengontrol
temperatur

b. Jelaskan Prinsip kerja system pendingan udara (AC) pada ruangan


Udara hangat ini akan dihisap oleh blower yang terletak di dalam evaporator dan
panas dari udara hangat ini akan ditransfer ke refrigerant dingin yang mengalir di dalam
tube coil sehingga udara hangat tersebut menjadi dingin dan akan dihembuskan kembali
ke dalam ruangan Anda. Dan sekarang bagaimana pembuangan panas yang terkandung di
dalam refrigerant tersebut? Setelah keluar dari evaporator, refrigerant ini berada dalam fase
gas dan panas.
Refrigerant ini akan diolah lagi hingga kembali dalam fase cair dan dingin. Proses
pertama adalah refrigerant akan dimasukkan ke dalam compressor untuk kembali
dimampatkan. Setelah keluar dari compressor, refrigerant tentunya akan mempunyai
tekanan dan temperature tinggi. Setelah itu, refrigerant akan dimasukkan ke dalam tube
coil condenser yang berada di luar rumah Anda. Di dalam condenser ini lah panas yang
terkandung di dalam refrigerant tersebut akan ditransfer ke udara luar. Refrigerant panas
mengalir di dalam tube coil dan cooling fan akan menghembuskan udara dingin sehingga
refrigerant menjadi dingin dan udara akan kembali menjadi hangat. Setelah keluar dari
condensor, refrigerant bertekanan tinggi dan bersuhu rendah ini akan masuk ke dalam
katup ekspansi. Refrigerant akan berubah fase dari gas ke cair karena terjadinya penurunan
tekanan pada katup ekspansi dan juga terjadi penurunan temperature pada condensor dalam
waktu yang hampir bersamaan. Proses ini terjadi secara berulang hingga terjadi
pendinginan udara pada ruangan kita.

c. Sebutkan Komponen utama dan komponen pendukung sistem pendinginan udara


ruangan beserta
- KOMPONEN PENDUKUNG AC RUANGAN
 Kondensor

Kondensor merupakan sebuah alat yang mempunyai fungsi sebagai penukar kalor,
mengubah wujud refrigerant dari bentuk gas sampai menjadi cair, dan menurunkan
suhu temperature refrigerant.Pada bagian ini biasanya menggunakan udara untuk
sebagai media pendinginnya. Sejumlah kalor yang terdapat pada refrigerant dilepaskan
ke udara lepas dengan bantuan kipas motor pada AC.
 Compressor

Komponen ini merupakan alat yang memiliki fungsi sebagai pusat sirkulasi
(mengedarkan dan memompa) bahan pendingin atau refrigerant ke seluruh bagian Air
Conditioner atau AC.
Kompresor juga berguna untuk membentuk dua daerah tekanan yang berbeda-beda,
antara daerah yang mempunyai tekanan rendah dan daerah yang mempunyai tekanan
tinggi.

 Pipa Kapiler

Pipa kapiler adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi untuk menurunkan tekanan
refrigerant serta mengatur aliran refrigerant menuju evaporator. Fungsi utama dari pipa
kapiler sendiri sangatlah vital, sebab pipa ini mempunyai hubungan dengan dua bagian
tekanan yang berbeda-beda, yaitu tekanan rendah dan tekanan tinggi.
 Evaporator

Fungsi dari evaporator ini adalah mengalirkan dan menyerap panas dari udara ke dalam
ruangan refrigerant. Wujud cair dari refrigerant akan berubah menjadi gas setelah melalui
pipa kapiler.

- Berikut komonen pendukung AC


1. Accumulator
Accumulator mampunyai fungsi sebagai penampung sementara refrigerant cair yang
bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas evaporator.
2. Strainer
Strainer merupakan sebuah komponen yang berfungsi sebagai penyaring kotoran yang
terbawa oleh refrigerant di dalam sistem Air Conditioner atau AC.
3. Blower atau Kipas
Blower atau kipas ini terletak pada indoor yang mempunyai fungsi untuk mensirkulasikan
udara di dalam ruangan sehingga udara yang ada di ruangan dapat bersirkulasi melalui
evaporator.
4. Minyak Pelumas Kompresor
Komponen ini berfungsi untuk melumasi bagian kompresor yang bergesekan sehingga bisa
menghindari terjadinya kehausan. Selain itu juga minyak pelumas bisa berfungsi sebagai
pedingin kompresor.
- Komponen pendukung Kelistrikan
 PCB Kontrol
 Thermistor
 Overload
 Kapasitor
 Mode Listrik
d. Gambarkan Siklus kompresi uap mesin pendingin udara ruangan dilengkapi dengan
diagram T-S,
kemudian jelaskan dengan lengkap masing-masing proses dalam siklus kompresi uap
tersebut.
 Siklus kompresi uap mesin pendingin
Siklus pendingin kompresi uap ideal merupakan siklus yang sering diaplikasikan atau
digunakan pada mesin pendingin karena siklus ini cukup sederhana dan Coefficient of Peformance
(COP) yang didapatkan juga cukup baik
Prinsip kerja siklus dimulai dari nomor 1 ketika refrigerant dalam fase uap jenuh di dalam
kompresor dinaikkan tekanannya, yang menyebabkan suhu refrigerant meningkat. Ketika
refrigerant mencapai titik 2, fase refrigerant berubah menjadi superheat vapor. Setelah keluar dari
kompresor, refrigerant masuk ke kondensor. Saat berada di kondensor,
refrigerant melepas sejumlah kalor ke lingkungan dan berkondensasi sehingga suhu
refrigerant menurun dan fase berubah menjadi cair jenuh kembali. 5 Universitas Kristen Petra
Setelah keluar dari kondensor seperti yang terlihat pada titik 3, refrigerant memasuki expansion
valve. Fase refrigerant sudah kembali menjadi cair jenuh tetapi masih dalam tekanan yang tinggi.
Saat mencapai expansion valve, refrigerant mengalami ekspansi sehingga tekanan menurun dan
berujung pada penurunan suhu. Pada titik 4, fase refrigerant menjadi campuran antara cairan dan
uap. Kemudian refrigerant memasuki evaporator untuk menyerap kalor dan membuat campuran
berubah fase menjadi uap jenuh. Selanjutnya siklus akan berulang terus-menerus.
2. Jelaskan dengan lengkap dan komprehensif tentang :
a. Jelaskan Prinsip kerja system pendingan udara (AC) pada kendaraan mobil

AC pada mobil diawali dari kompresor. Pada komponen ini, terdapat magnetic
clutch yang bertugas mengatur kerja kompresor dengan menyambungkan atau
memutuskan putaran pulley.Pulley sendiri terhubung dengan putaran pulley poros engkol
melalui V-Belt.
Pada saat kunci kontak dalam posisi On, magnetic clutch akan ikut pada posisi On juga
dan akan segera menghubungkan kompresor dengan putaran pulley guna memompa freon
agar dapat bersirkulasi pada sistem AC mobil.Ketika baru saja keluar dari kompresor, freon
masih berbentuk gas dengan tekanan dan suhu tinggi yang kemudian akan dikirim ke
kondensor.Ketika sudah memasuki kondensor, freon akan didinginkan dengan bantuan
cooling fan sehingga freon akan berubah wujud menjadi cair, tapi tekanan dan suhunya
masih cukup tinggi.
Perubahan wujud gas menjadi cair pada freon ini terjadi akibat penyerapan panas dari freon
oleh kondensor. Dari kondensor, kemudian freon akan disalurkan menuju ke receiver
dryer.
Di komponen ini akan terjadi proses penyerapan air dan kotoran yang terangkut
freon. Penyaringan diperlukan agar kotoran tidak ikut masuk ke dalam sistem AC sehingga
dapat merusak komponen di dalamnya. Nantinya freon yang keluar dari receiver dryer akan
berwujud cair dengan suhu dan tekanan tinggi untuk selanjutnya dikirim ke expansion
valve.
Pada bagian expansion valve, freon akan diuapkan agar tekanan dan suhu freon
turun menjadi lebih rendah.Expansion valve sendiri merupakan komponen yang memiliki
lubang keluar berukuran kecil dan di sinilah tempat penguapan terjadi.
Penguapan terjadi ketika freon bertekanan tinggi melewati lubang keluar expansion valve
yang kecil kemudian freon akan keluar menjadi kabut atau uap. Selanjutnya, freon akan
menuju ke evaporator. Freon yang sudah berbentuk partikel kecil selanjutnya akan masuk
ke evaporator yang mana saat ini freon sudah bersuhu dingin. Freon akan membuat suhu
evaporator menjadi dingin. Selanjutnya, blower akan bertugas menekan udara keluar
melalui evaporator.
Ketika udara melewati evaporator, udara akan menjadi lebih dingin. Sebab panas
dari udara sudah diserap freon. Udara yang keluar dari evaporator ini sudah bersuhu dan
bertekanan rendah tentunya. Freon kemudian akan dikirim kembali ke kompresor agar
dapat bersirkulasi lagi di sistem pendingin mobil kamu. Begitu seterusnya sampai AC
dimatikan.
b. Sebutkan Komponen utama dan komponen pendukung sistem AC pada mobil beserta
fungsi masing-masing komponen tersebut ( lengkapi dengan gambar skema untuk
memperjelas uraian )

 Receiver (Filter Dryer)

Filter dryer merupakan salah satu komponen pendukung AC mobil yang diletakkan
diantara kondensor sebelum katup ekspansi. Dalam receiver juga ada saringan atau filter
yang bisa berfungsi sebagai penyerap kotoran serta air yang terbawa saat bersirkulasi
dengan refrigerant. Filter ini terpasang pada saluran receiver di bagian dalam. Fungsinya
untuk menyaring kotoran yang tidak masuk dalam katup ekspansi. Juga, receiver menjadi
tempat penyimpanan refrigerant sementara.
 Accumulator
Komponen pelengkap yang satu ini seringkali digunakan pada ssstem AC mobil yang
memiliki orifice tube, sebagai alat penurun dari tekanan refrigerant setelah adanya
kondensor. Accumulator fungsinya sebagai alat penampung sementara dari refrigerant cair
yang memiliki temperatur rendah dan campuran minyak pelumas dari evaporator. Letaknya
ada di antara evaporator sebelum kompresor. Kemduian gas yang tersimpan dialirkan dari
atas accumulator.

 Oli Kompresor atau Minyak Pelumas


Oli kompresor berfungsi sebagai pelumas di bagian kompresor yang seringkali
bergesekan. Fungsi minyak pelumas untuk meredam panas dan juga melancarkan
pergerakan bagian kompresor. Pemilihan oli kompresor harus memenuhi persyaratan
seperti struktur kimia yang stabil, tidak merusak bahan tembaga, tidak mengandung air,
lilin dan kotoran lainnya.

 Saft Seal
Refrigerant dan minyak pelumas rentan terhadap kebocoran. Baik ketika kompresor
sedang bererja ataupun berhenti. Saft seal (saft seal dan plate seal) merupakan komponen
yang bisa membantu kendala tersebut. Dua jenis ini merupakan mechanical seal dan lip
seal. Shaft seal terdiri dari gelang penahan, ring karbon, plat seal dan juga o-ring. Umunya
kebocoran yang terjadi akibat saft seal yang sudah aus.
 Pipa Refrigerant
Pipa refrigerant merupakan komponen pendukung Ac mobil yang terbuat dari bahan
karet atau pipa elastic dan juga pipa logam, yang dirancang tahan terhadap tekanan serta
temperatur tinggi maupun getaran. Bagian dalam pipa logam sterbuat dari tembaga dan
juga aluminium agar lebih tahan terhadap unsur kimia yang ada dalam refrigerant.

 High Pressure Hose


Komponen selanjutnya pada AC mobil yang perlu Anda ketahui adalah High Pressure
Hose. Fungsi utama bagian ini adalah sebagai saluran yang akan menjadi tempat freon cair
mengalir dengan tekanan tinggi. Melihat pentingnya keberadaan High Pressure Hose ini,
Anda perlu merawatnya dengan baik.

Diameter dari High Pressure Hose ini lebih kecil jika dibandingkan dengan saudaranya
yakni Low Pressure Hose. Perbedaan diameter ini menyebabkan adanya perbedaan pada
tekanan yang nantinya juga akan difungsikan untuk membuat sebuah sistem spraying dapat
bekerja.

 Low Pressure Hose

Seperti yang sudah sedikit dijelaskan pada poin diatas, Low Pressure Hose memiliki
diameter yang sedikit lebih besar daripada sang adik, yakni High Pressure Hose. High
Pressure Hose memang difungsikan untuk menyalurkan freon yang berada dalam bentuk
cair.

Sedangkan Low Pressure Hose ini fungsinya untuk menyalurkan freon yang sudah
berbentuk gas dari bagian evaporator kembali lagi ke bagian kompresor. Meski terlihat
serupa, namun High Pressure Hose dan Low Pressure Hose memiliki fungsi yang berbeda.

 Cooling Fan
Komponen AC mobil dan fungsinya yang harus Anda tahu selanjutnya adalah cooling
fan. Sesuai dengan namanya, piranti ini tentu berhubungan dengan proses pendinginan.
Cooling fan berfungsi untuk mendinginkan bagian kondensor pada AC mobil yang terletak
pada bagian depan radiator mobil.Fungsi cooling fan ini sangatlah penting untuk AC mobil.
Hal ini dikarenakan saat cooling fan sudah berputar dan berhembus, suhu panas yang ada
pada freon akan berkurang saat melewati bagian kondensor.

 Blower
Memiliki bentuk yang cukup mirip dengan cooling fans, blower memiliki fungsi yang
berbeda cukup jauh dengan komponen tersebut. Fungsi utama dari blower adalah
menghembuskan udara yang melalui bagian evaporator. Komponen AC mobil yang satu
ini menjadi ventilator dari sebuah sistem ventilasi yang ada di mobil. Melihat dari deskripsi
tersebut, tentu Anda sudah dapat mengetahui seberapa pentingnya blower pada AC mobil.
 Freon
Sejak awal pembahasan, nama freon sudah cukup sering disebut. Namun, tahukah
Anda apa itu freon dan fungsi utamanya? Tugas dari freon adalah sebagai refrigerant.
Dapat dikatakan bahwa freon merupakan sebuah gas khusus yang umumnya memiliki suhu
normal yang dingin.
Sebelum freon melalui proses pendinginan, suhunya sudah mencapai angka 0 derajat
celcius. Penggunaan freon dalam AC mobil ini didasarkan pada kemampuannya dalam
menahan radiasi panas yang lebih baik.

 Magnetic Clutch
Beralih pada komponen electrical, yang pertama ada magnetic clutch. Komponen
penting dan canggih ini akan mengatur waktu yang tepat bagi kompresor untuk bekerja
meski pulley pada mesin tetap berputar sebagaimana seharusnya.Keberadaan dari magnetic
clutch ini sangatlah penting karena pada saat kompresor mulai bekerja, tekanan pada freon
akan menjadi semakin tinggi. Jika tekanan freon sedang tinggi, magnetic clutch akan
menghentikannya.

 Thermostat
Komponen utama lain yang tidak kalah pentingnya dari piranti lain adalah thermostat.
Komponen ini sangat penting karena thermostat lah yang akan memberikan sinyal terhadap
kondisi temperatur yang terdapat dalam kabin ke bagian kompresor secara otomatis.
Tidak hanya itu saja, dalam tubuh thermostat juga terdapat sebuah sensor yang
fungsinya untuk mendeteksi suhu yang ada di dalam evaporator. Dapat dikatakan pula
bahwa thermostat memiliki peranan penting karena dapat menjadi pengatur kerja
kompresor AC.

 Pressure Switch
Demi menjaga keamanan sistem kerja AC mobil, ada sebuah piranti yang disebut
dengan Pressure Switch atau singkatnya Press Switch. Komponen ini memiliki sensor
liquid yang secara otomatis akan bekerja berdasar pada tekanan yang diberikan.

 Relay
Nama relay tentu sudah sangat tidak asing lagi pada komponen mobil, termasuk pada
komponen AC mobil. Fungsi utama dari si populer relay ini adalah, untuk mengalirkan
arus listrik yang berasal dari magnetic clutch, blower, dan piranti lain agar tidak terjadi
kerusakan pada bagian lain.
c. Sebutkan syarat dan karakteristik refrigerant dan minyak pelumas yang baik untuk sistem AC
mobil
karateristik Oli Kompresor AC Mobil
Kompresor perlu diberi oli agar sistem tidak mudah aus dan lama kelamaan akan rusak. Kamu
perlu tahu bahwa oli kompresor mobil berbeda dengan oli lainnya seperti oli mesin, oli transmisi,
oli gardan, dan oli power steering.
1. ND-oil 8
Kompresor berjenis piston dan rotary (scroll & SV) dan refrigerant jenis R134a cocok
menggunakan oli jenis Denso ND-oil 8.
2. ND-oil 9
Sedangkan kompresor jenis vane dengan refrigerant R134a lebih baik menggunakan oli
Denso ND-oil 9.
3. ND-oil 11
Jenis oli kompresor AC mobil berikutnya adalah untuk refrigerant R134a atau R123yf.
Jenis oli Denso ND-oil 11 digunakan pada kompresor jenis electric driven scroll.
4. ND-oil 12
Kompresor jenis piston dan rotary tetapi dengan jenis refrigerant R1234yf atau R134a juga
bisa menggunakan oli kompresor AC mobil jenis Denso ND-oil 12.

d, Sebutkan tindakan-tindakan perawatan pada sistem AC mobil

- jaga Kebersihan Kabin Mobil


- jangan merokok
- lakukan servise berkala
3. Jelaskan dengan lengkap dan komprehensif tentang :
a. Pengertian fluida compresible dan fluida incompressible
Fluida incompressible adalah fluida yang tidak dapat dimampatkan, sehingga saat
mengalir massa jenisnya akan tetap, dan kecepatannya akan berubah sesuai dengan luas
penampang.
Contoh: air, minyak pelumas

Fluida compressible adalah fluida yang dapat dimampatkan, sehingga saat mengalir massa
jenisnya akan berubah tergantung tekanan atau suhu.
Contoh: gas seperti gas oksigen, nitrogen

b. Karakteristik fluida compresible dan fluida incompressible


Fluida yang tidak termampatkan (fluida incompressible) memiliki ciri aliran fluida di
mana massa jenis atau kerapatan (densitas) dari fluida ini tetap (konstan). Pada fluida
incompressible berlaku prinsip Bernoulli, yang menyatakan bahwa peningkatan pada kecepatan
fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Karena kerapatan fluita tak
termampatkan ini tetap, maka debit alirannya akan tetap. Ketika luas penampang (A) meningkat,
kecepatan (v) akan menurun.
fluida yang dapat dimampatkan (fluida compressible) adalah fluida dimana terdapat
perbedaan massa jenis atau kerapatan yang cukup besar pada aliran fluida ini, karena pengaruh
suhu, tekanan dan luas penampang. Akibat variasi pada kerapatan ini prinsip Bernoulli maupun
kekekalan debit tidak ebrlaku pada fluida compressible.
c. Perbedaan fluida compresible dan fluida incompressible
Fluida yang tidak termampatkan (fluida fluida yang dapat dimampatkan (fluida
incompressible) memiliki ciri aliran fluida di mana compressible) adalah fluida dimana
massa jenis atau kerapatan (densitas) dari fluida ini terdapat perbedaan massa jenis atau
tetap (konstan). Pada fluida incompressible kerapatan yang cukup besar pada aliran
berlaku prinsip Bernoulli, yang menyatakan bahwa fluida ini, karena pengaruh suhu,
peningkatan pada kecepatan fluida akan tekanan dan luas penampang. Akibat
menimbulkan penurunan tekanan pada aliran variasi pada kerapatan ini prinsip
tersebut. Karena kerapatan fluita tak termampatkan Bernoulli maupun kekekalan debit tidak
ini tetap, maka debit alirannya akan tetap. Ketika luas ebrlaku pada fluida compressible.
penampang (A) meningkat, kecepatan (v) akan
menurun.

d. Berikan masing-masing 4 contoh fluida compresible dan fluida incompressible


CONTOH FLUIDA COMPRESIBLE CONTOH FLUIDA INCOMPREESIBLE
1. Gas nitrogen 1. air
2. Oksigen 2. minyak pelumas
3. Gas 3. oli
4. Acetylene 4. minyak tanah

2. Jelaskan dengan benar parameter operasional pompa berikut ini:


a. Debit (Q) pompa dan head (H) pompa
DEBIT Q POMPA HEAD H POMPA
Debit merupakan salah satu parameter yang Head Instalasi Head pompa adalah energi per
digunakan untuk memilih jenis pompa. Kapa- satuan berat fluida yang diberikan oleh pompa
sitas atau debit adalah volum fluida yang sehingga fluida tersebut dapat mengalir dari
dipindahkan oleh pompa dari sisi isap ke sisi suction ke discharge.
buang setiap satuan waktu. Debit juga
diartikan sebagai kecepatan fluida mengalir
pada luas tempat yang dilaluinya.

b. Daya air pompa dan daya poros pompa


 daya air pompa
daya air merupakan energi yang secara efektif diterima oleh air dari pompa per satuan
waktu. Sebuah pompa membutuhkan sejumlah Daya untuk melakukan kerja yaitu memindahkan
sejumlah volume air pada ketinggian tertentu. Sebagai contoh jika terdapat data pompa dengan Q
= 600 m3/jam, H = 40 meter, artinya adalah Pompa tersebut membutuhkan daya sebesar "sekian"
kW untuk memindahkan air 600 m3/jam dengan ketinggian 40 meter.
ƿ . .
⏟=
Jika dilihat rumus daya air diataas maka satuanya sama dengan rumus daya di awal(sudah
disederhanakan) yaitu

P = Kg.= .

Rumus Daya air di atas perlu dibagi 1000 untuk mengkonversi dari Watt menjadi KiloWatt,
dimana satuan Q adalah M3/detik dan H adalah Meter, sedangkan rho adalah massa jenis air yaitu
998 kg/m3, dan g adalah percepatan gravitasi 9,8 m/s2
Jika kita hitung data di atas maka akan didapat Daya Air sebesar:
P = (998 kg/m3 . 0,166 m3/dt . 9,8 m/s2 . 40 meter) / 1000
P = 65,21 KW
jadi untuk memindahkan air 600 m3/jam dengan ketinggian 40 meter maka pompa membutuhkan
daya sebesar 65,21 kW
Jika kita memberikan Daya Penggerak sebesar 65,21 KW kepada pompa maka yang terjadi adalah
pompa tidak dapat mengalirkan air dengan spesifikasi di awal sebesar Q = 600 m3/jam, H = 40
meter. Hal ini disebabkan oleh penurunan efisiensi pompa yang disebabkan oleh gesekan antara
air dengan rumah pompa/ sudu-sudu impeller, bantalan dan seal. Oleh sebab itu perlu
diperhitungkan adanya penurunan efisiensi yang terjadi dengan cara meningkatkan daya transimisi
dengan menghitung Daya Poros.
 daya poros pompa
daya poros adalah daya yang harus ditransmisikan oleh poros ke pompa ditambah kerugian daya
di dalam pompa, sehingga pompa bisa bekerja sesuai dengan Daya Air-nya. Rumus untuk
menentukan Daya Poros adalah:
P poros = Daya air / efisiensi pompa
Jika pada kasus di atas diketahui bahwa efisiensi pompa adalah 84% maka daya poros yang harus
tersedia adalah:
P poros = 65,21 kW / 0,84 = 77,63 kW
Penurunan efisiensi juga akan terjadi jika Daya penggerak yang pilih sebesar 77,63 KW.
Inefisiensi ini terjadi karena motor penggerak memiliki efisiensinya sendiri. Sehingga daya motor
penggerak harus ditingkatkan.

c. Efisiensi pompa
1. Efisiensi hidrolis, memperhitungkan losses akibat gesekan antara cairan dengan impeler
dan losis akibat perubahan arah yang tiba‐tiba pada impeler.
2. Efisiensi volumetris, memperhitungkan losses akibat resirkulasi pada ring, bushing, dll.
3. Efisiensi mekanis, memperhitungkan losis akibat gesekan pada seal, packing gland,
bantalan, dll.
Setiap pompa dirancang pada kapasitas dan head tertentu, meskipun dapat juga dioperasikan pada
kapasitas dan head yang lain. Efisiensi pompa akan mencapai maksimum pada designed point
tersebut, yang dinamakan dengan titik BEP.Untuk kapasitas yang lebih kecil atau lebih besar
efisiensinya akan lebih rendah. Efisiensi pompa adalah perbandingan antara daya hidrolis pompa
dengan daya poros pompa

d. Head mayor losses dan Head minor losses


HEAD MAYOR LOSSES HEAD MINOR LESSES
RugiAliran akibat gesekan disebut juga Head loss minor adalah kerugian yang terjadi
karena adanya faktor kerugian aliran fluida
kehilangan energi Major Loss.Mayor lose
pada sambungan pipa penampang. Sambungan
tejadi karena adanya kekentalan zat cair dan
yang dimaksud adalah seperti penambahan
turbulensi karena adanya kekerasan dinding
sambungan bends, elbow, fitting, dan
batas pipa yang akan menimbulkan gaya gesek
perubahan luas penampang secara mendadak
yang akan menyebabkan rugi aliran di
sepajang pipa dengan kecepatan konstan pada
aliran seragam.Rugi aliran sepanjang satu
satuan panjang akan konstan selama kekerasan
dan diameter tidak berubah

e. Rangkaian pompa tunggal, rangkaian pompa seri, rangkaian pompa parallel


3. Jelaskan dengan lengkap dan komprehensif tentang :
a. Pengertian pompa perpindahan positif (positive displacement pump) dan pompa dinamik
POSITIVE DISPLACEMENT PUMP POMPA DINAMIK
Pompa perpindahan positif adalah jenis Berbeda dengan pompa perpindahan positif,
pompa yang memiliki cara kerja dengan pompa dinamik mampu menaikkan tekanan
menggunakan gaya tertentu sehingga volume tanpa harus menambah volume fluida. Hal ini
fluida tidak berubah ketika masuk dari katup dikarenakan ruang kerja pompa dinamik yang
buka (inlet valve) hingga ke katup keluar tidak berubah selama proses itu terjadi. Selain
(outlet valve). itu, perubahan tekanan dapat dilakukan
dengan merubah penampang aliran fluida.
Karena cara kerja tersebut, kapasitas pompa
ini dapat dipastikan berbanding lurus dengan Pompa dinamik memiliki elemen utama yaitu
jumlah putaran yang dilakukan setiap rotor impeller yang mampu berputar dengan
penggerak. Jenis pompa ini memiliki sangat cepat. Jenis pompa dinamik memang
kelebihan untuk menghasilkan power memiliki efisiensi yang rendah
density yang besar namun tetap menjaga dibanding positive displacement pump,
kestabilan perpindahan fluida. namun biaya perawatan pompa dinamik
tidaklah mahal.
b. Karakteristik pompa perpindahan positif dan pompa dinamik

 pompa (positive displacement pump)


Pompa ini dikenal sesuai dengan caranya beroperasi yaitu, cairan diambil dari sisi suction,
kemudian diberi gaya tekan di dalam rumah pompa dan dipindahkan ke sisi discharge, perpindahan
fluida di dalam rumah pompa berlangsung secara positif. Pompa ini digunakan di berbagai macam
sektor industri, terutama untuk memindahkan air maupun fluida berviskositas tinggi. Pompa
perpindahan positif masih digolongkan menjadi 2 jenis berdasarkan cara pemindahannya,
 POMPA DINAMIS
Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh caranya beroperasi, yaitu; impeler yang berputar akan
mengubah energi kinetik menjadi tekanan maupun kecepatan yang diperlukan untuk mengalirkan
fluida. Sama halnya dengan pompa perpindahan positif, pompa dinamik juga masih digolongkan
ke dalam dua jenis,

c. Perbedaan pompa perpindahan positif dan pompa dinamik


Cara kerja pompa displacement positive dari pompa ini yaitu dengan menekan cairan (fluida) oleh
elemen-elemen pompa dengan volume tertentu, dimana ketika cairan masuk akan langsung
dipindahkan ke sisi buang, sehingga tidak mengalami kebocoran (alir balik) ke sisi masuk

Pompa dinamis atau dynamic pump adalah jenis pompa yang dapat menghasilkan fluida dengan
kecepatan tinggi dan mengkonversi kecepatan fluida menjadi tekanan melalui perubahan
penampang aliran fluida.
Pompa dinamis tersusun dari poros, sudu-sudu impeller, rumah volute dan saluran keluar. Poros
pompa memperoleh energi mekanis dari luar untuk memutar impeller. Putaran dari impeller
membuat head dari fluida menjadi lebih tinggi karena mengalami percepatan. Sehingga prinsip
kerja dari pompa dinamis adalah mengubah energi mekanis dari poros menjadi energi fluida.

d. Berikan masing-masing 4 contoh pompa perpindahan positif dan pompa dinamis


1. pompa perpindahan positif
 pompa roda gigi internal

terlihat bahwa fluida kerja masuk melalui inlet pompa menuju sela-sela roda gigi
luar yang diputar oleh roda gigi dalam. Fluida tersebut bergerak menuju sisi outlet akibat dorongan
dari roda gigi luar. Selanjutnya roda gigi dalam masuk ke sela-sela roda gigi luar sehingga
mendorong fluida kerja untuk keluar ke sisi outlet pompa.
 Pompa Roda Gigi Eksternal (External Gear Pump).
Sama dengan pompa roda gigi internal, pompa roda gigi eksternal ini juga menggunakan
dua roda gigi sebagai komponen utamanya. Yang membedakan adalah kedua roda gigi berada
pada posisi yang sejajar, dan roda gigi penggerak tidak berada di dalam roda gigi yang digerakkan.

 Pompa Screw (Ulir).


Pompa ulir pertama kali dikembangkan oleh Archimedes, ia menggunakan satu buah ulir
untuk memindahkan air dari tempat yang rendah ke sawah-sawah untuk keperluan irigasi. Oleh
karena hal inilah pompa ulir dengan satu ulir disebut juga Pompa Ulir Archimedes.
 Vane Pump.
Dalam Bahasa Indonesia vane pump berarti pompa baling-baling. Pompa rotari ini
menggunakan silinder di bagian rotor, pangkal silinder terpasang pegas yang terhubung dengan
rotor pompa. Sumbu rotor tidak segaris dengan sumbu casing pompa, sehingga saat rotor berputar,
silinder rotor akan mengikuti bentuk casing dan mendorong fluida kerja untuk menuju outlet
pompa.

4. Jelaskan dengan lengkap komponen utama dan fungsi masing-masing komponen dari
pompa berikut ( lampirkan gambar masing2 komponen untuk mempermudah penjelasan)
:

2. pompa dinamis
 Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan saluran inlet di tengah-tengahnya.
Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar, fluida mengalir menuju casing di sekitar
impeler sebagai akibat dari gaya sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan
aliran fluida sementara kecepatan putar impeler tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan
menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida dapat menuju titik outletnya.
 Pompa Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan sebagian besar
tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan di
sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal single-stage lebih umum digunakan, akan tetapi
kadang pompa aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis penerapannya. Pompa aksial horisontal
digunakan untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang kecil dan biasanya melibatkan

efek sifon dalam alirannya.


 Special-Effect Pump
Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. Yang termasuk ke dalam pompa
jenis ini yaitu jet (eductor), gas lift, hydraulic ram, dan electromagnetic. Pompa jet-eductor
(injector) adalah sebuah alat yang menggunakan efek venturi dari nozzle konvergen-divergen
untuk mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi gerak sehingga
menciptakan area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida di sisi suction.

a. Pompa sentrifugal
Cara kerja pompa ini secara kompleks dimulai dari penggerakannya oleh mesin atau motor. Motor
memberikan daya sehingga poros pompa bisa memutar impeller yang terpasang pada poros.
Dengan demikian, fluida yang ada di dalam impeller bisa berputar karena dorongan komponen
sudu-sudu. Gaya sentrifugal terjadi karena zat cair mengalir dari tengah impeller melewati saluran
lalu meninggalkan impeller. Hal ini terjadi dengan kecepatan tinggi sehingga zat cair akan keluar
melalui saluran.
Lama-lama zat cair yang keluar dari saluran akan keluar melalui penampang. Tak heran jika head
kecepatan akan berubah menjadi head tekanan.
1. Casing
Fungsi casing pada pompa jenis ini adalah untuk mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan.
Caranya adalah dengan menurunkan kecepatan aliran fluida lalu tekanannya dinaikkan. Selain itu,
casing volute juga akan menyeimbangkan tekanan hidrolik pada pompa.
2. Impeller
Impeller adalah komponen yang berputar ketika pompa sentrifugal beroperasi. Bagian impeller ini
didesain dengan berbaga jenis variasi. Desainnya tergantung dari kebutuhan kecepatan aliran,
tekanan, dan sistem yang digunakan.Adapun fungsi dari impeller sendiri adalah untuk
mengkonversi energi mekanik menjadi energi kecepatan pada fluida yang dipompa secara
kontinyu. Tak heran jika fluida yang ada di sisi hisap akan mengisi kekosongan secara terus-
menerus.

3. Poros atau Shaft


Poros adalah komponen mekanik yang fungsinya mentransmisikan putaran pompa dari motor ke
impeller.
4. Seal
Komponen seal digunakan untuk mencegah kebocoran pada fluida yang dipompa dari bagian
casing. Terutama yang masih terhubung dengan poros, biasanya terbuat dari teflon atau asbes.
5. Bearing
Bearing berperan dalam menahan beban poros agar dapat mengurangi gesekan yang timbul setelah
berputar dengan stator.
6. Kopling
Bagian ini berfungsi untuk menyambungkan shaft pompa dan driver shaft. Kopling akan
mentransmisikan input power ke dalam pompa.
7. Lubrikasi
Fungsi bagian ini adalah untuk mengurangi koefisien gesekan yang timbul karena dua permukaan
yang bertemu. Adanya lubrikasi ini akan mengurangi resiko keausan. Adapun sistem ini biasanya
diterapkan pada bagian bearing.

b. Pompa roda gigi

Pada roda gigi eksternal, gigi-gigi dari pompa membentuk ruang kosong melalui tautan antar gigi
(mesh) dan cairan mengalir melalui rongga-rongga antar gigi tersebut. Kemudian cairan ditekan
antara mesh lalu didorong menuju lubang discharge.
Sementara pompa roda gigi internal menggunakan dua buah elemen berbentuk gigi yang berputar
membentuk ruang terisolasi (sealed chamber). Ruang isolasi ini volumenya bervariasi seiring
dengan berputarnya elemen berbentuk gigi. Fluida akan masuk ke ruang terisolasi yang awalnya
akan mengalami pembesaran dan kemudian mengalami penyempitan
1. Driver Gear:
Driver Gear terhubung ke penggerak utama. Berputar menggunakan kekuatan dari
penggerak utama.
2. Driven Gear Atau Idle Gear:
Roda gigi yang digerakkan menyatu dengan roda gigi penggerak dan berputar saat roda
gigi penggerak berputar.
3. Casing:
Baik roda gigi penggerak maupun roda gigi yang digerakkan dikemas di dalam casing gear
pump.
4. Bagian Inlet Atau suction:
Ini adalah bagian di gear pump di mana cairan memasuki gear pump. Cairan bertekanan
rendah memasuki pompa dari Bagian Inlet.
5. Bagian Outlet Atau discharge:
Ini adalah bagian di gear pump di mana cairan bertekanan dikirim ke area yang diperlukan.
Cairan bertekanan tinggi mengalir keluar dari pompa dari Bagian Outlet.
6. Penggerak utama:
Dalam gear pump, penggerak utama digunakan untuk memberikan daya ke poros tempat
roda gigi penggerak dipasang. Ini bisa berupa Motor Listrik atau Mesin I.C atau bisa berupa
tenaga kerja manual.
7. Katup Pengaman atau Katup Pelepas:
Katup pengaman atau katup pelepas dipasang di sisi pelepasan sehingga jika terdapat
tekanan berlebih maka dapat dilepaskan. Ini akan mencegah pompa agar tidak rusak.

c. Pompa piston/torak
- Piston bergerak mundur/kekiri
katup buang sisi kanan piston tertutup rapat, sedangkan katup buang sisi kiri piston terbuka
sehingga fluida bagian kiri piston menuju ke ruang outlet dan keluar melalui pipa penyalur
Katup isap kiri tertutup rapat, sedangkan tekanan di ruang selinder kanan menurun sehingga terjadi
isapan dan membuat katup isap kanan terbuka kemudian fluida mengalir masuk ke selinder bagian
kanan piston.
- Piston bergerak maju/kekanan,
Katup buang kiri selinder tertutup rapat, sedangkan tekanan ruang bagian kanan selinder
meningkat membuat katup buang kanan terbuka sehingga fluida mengalir ke ruang outlet dan
keluar pompa melalui pipa penyalur
Katup isap kanan tertutup rapat, sedangkan tekanan ruang selinder kin menurun sehingga terjadi
isapan membuat katup isap kiri terbuka dan fluida masuk ke ruang selinder bagian kiri piston, dan
selanjutnya piston bergerak mundur - maju secara berkelanjutan
- KOMPONEN UTAMA
1. Piston / plunger berfungsi untuk mengisap fluida ke dalam selinder dan menekannya kembali
keluar selinder.
2. Batang piston berfungsi sebagai penerus tenaga gerak dari mesin ke piston
3. Mur piston berfungsi untuk mengikat piston pada batang piston.
4. Ring/seal berfungsi untuk mencegah kebocoran fluida dari dalam selinder.
5. Selinder berfungsi sebagai tempat pergerakan piston dan tempat penampungan sementara fluida
akibat langkah hisap sebelum dikeluarkan melalui katup buang
6. Selinder liner berfungsi sebagai pelapis selinder bagian dalam yang harus mempunyai
permukaan yang halus guna memperlancar gerak piston
7. Packing berfungsi sebagai pencegah kebocoran fluida dari dalam selinder.
8. Perapat packing berfungsi sebagai penekan supaya packing tetap pada posisinya sewaktu batang
piston bergerak
9. Katup Isap berfungsi untuk mengatur pemasukan dan penutupan fluida padasaat piston langkah
isap
10. Katup buang berfungsi untuk mencegah kembalinya fluida dari ruang outlet ke dalam selinder
pada saat piston melakukkan langkah tekan

d. Pompa ulir

Pada pompa ulir, zat cair masuk pada lubang isap, kemudian akan ditekan diulir yang
mempunyai bentuk khusus. Dengan bentuk ulir tersebut, zat cair akan masuk di ruang antara ulir-
ulir, ketika ulir berputar, zat cair terdorong ke arah kanan kemudian keluar pada lubang buang.
- KOMPONEN POMPA ULIR
1. Driving shaft
Driving Shaft adalah poros yang menggerakkan screw.
2. Pumping screw
Pumping screw adalah komponen inti dari pompa yang berupa ulir untuk menimbulkan tekanan
terhadap fluida yang dipompakan.

3. Suction
Suction adalah daerah hisap atau saluran masuknya fluida akibat gaya hisap yang ditimbulkan dari
putaran screw atau ulir.
4. Timing gears
Timing gears adalah roda gigi yang mengatur timing atau cepat lambatnya putaran screw atau ulir.
d. Pompa jet ( Jet pump)

Alat ini terdiri dari beberapa komponen diantaranya, baling – baling untuk menyedot air, motor
dengan daya besar, serta alat penyemprotan air bertekanan tinggi. Kinerja dan cara kerja pompa
air jet pumps diukur dari kekuatannya untuk mengambil atau menghisap air dari sebuah tempat
yang sangat dalam untuk dibawah naik kepermukaan. Prinsip kerja jet pumps memakai sistem
ejector. Pada sistem ini nozzle akan mengalami perubahan tekanan akhir pedoman media berupa
gas ataupun cairan. Perubahan tekanan itulah yang akan mengangkat air menuju keatas. Jet Pump
mempunyai motor dengan dua fasa dan kapasitor yang akan menggeser fasa. Mesin pompa yang
sangat sederhana ini tidak dilengkapi dengan bagian-bagian penggerak.Pompa jenis jet pumps
memang bisa mengangkat air ke dalam sampai 20 meter.
Tetapi cara kerja jet pumps mempunyai keterbatasan terutama kalau dipakai untuk menyedot air
yang kotor, berpasir serta mengandung limbah.Air yang menyerupai ini sanggup membuat abrasi
pada bagian mekanik dengan cepat dan akan membuat pompa air mudah rusak.Untuk
mengatasinya akan lebih baik jika kita menentukan jenis pompa air lift yang memang dibentuk
untuk air yang tidak bersih.

e. Pompa hidram
Prinsip kerja pompa hidram adalah merupakan perubahan energi atau konversi energi dari energi
kinetis aliran air menjadi tekanan dinamik dan sebagai akibatnya menimbulkan palu air (water
hammer) sehingga terjadi tekanan tinggi dalam pipa. 6 Dengan mengusahakan supaya katup
limbah (waste valve) dan katup pengantar (delivery valve) terbuka dan tertutup secara bergantian,
maka tekanan dinamik diteruskan sehingga tekanan inersia yang terjadi dalam pipa pemasukan
memaksa air naik ke pipa pengantar
Bagian bagian utama yang menyusun alat ini terdiri dari :
1. Pipa pemasukan (drive pipe)
2. Pipa pengeluaran atau pipa pengantar (delivery pipe)
3. Katup limbah (waste valve)
4. Katup pengantar (delivery valve)
5. Katup udara (air valve)
6. Ruang udara (air chamber)

f. Pompa plunger
Cara kerja plunger sebenarnya sangat sederhana. Untuk dapat bekerja dengan maksimal
maka setiap bagian plunger dibuat presisi sehingga tekanan bahan bakar yang dihasilkan
maksimal. Plunger akan bergerak naik turun akibat tekanan tappet roller akibat tekanan dari
camshaft atau nokken as. Hal ini berfungsi untuk penekanan bahan bakar. Selain itu, plunger dapat
bergeser ke kenan dan ke kiri untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan.
Plunger memiliki peranan penting pada pompa injeksi. Tanpa adanya plunger maka pompa injeksi
tidak mampu menginjeksikan bahan bakar. Oleh karena itu perlu dipelajari berbagai hal mengenai
plunger.
1. Barrel atau Silinder
Barrel atau silinder adalah salah satu komponen plunger (elemen pompa) yang berfungsi sebagai
silinder atau rumah tempat penekanan bahan bakar solar. Untuk menghasilkan tekanan bahan
bakar yang sesuai dengan kebutuhan mesin maka plunger dan barrel dibuat sangat presisi.
3. Feed Hole
Feed hole adalah salah satu komponen plunger (elemen pompa) yang berfungsi sebagai saluran
masuk bahan bakar kedalam barrel atau silinder. Bahan bakar solar akan masuk kedalam pompa
injeksi dan akan di pompa oleh feed pump sehingga akan masuk kedalam barrel melalui feed hole.
Masuknya bahan bakar kedalam barrel juga akibat adanya kevakuman akibat gerakan plunger ke
bawah. Bahan bakar yang masuk kedalam barrel kemudian akan ditekan oleh plunger.
3. Control Groove atau Helix
Control groove atau helix adalah salah satu komponen plunger (elemen pompa) yang berfungsi
sebagai alu yang digunakan untuk mengontrol bahan bakar. Control groove atau helix ini akan
mengatur banyaknya bahan bakar yang masuk kedalam barrel yaitu dengan mengatur panjang
pendeknya langkah efektif plunger. Saat control groove bertemu dengan feed hole maka langkah
efektif plunger akan berhenti.
4. Driving Face
Driving face adalah salah satu komponen plunger (elemen pompa) yang berfungsi untuk mengatur
gerakan plunger ke kiri dan ke kanan Pengaturan gerakan plunger ini diatur bersama-sama dengan
control rack dan control sleeve. Driving face digerakkan oleh control sleeve berdasarkan kinerja
dari governor

5. Jelaskan dengan lengkap prinsip kerja / mekanisme kerja pompa berikut :


a. Pompa sentrifugal b. Pompa roda gigi
c. Pompa piston/torak d. Pompa ulir
d. Pompa jet ( Jet pump)
e. Pompa hidram
f. Pompa plunger
jawab;
a. Pompa sentrifugal
prinsip kerjanya yaitu mengubah energi kinetik (kecepatan) cairan menjadi energi potensial
melalui suatu impeller yang berputar dalam casing. Gaya sentrifugal yang timbul karena adanya
gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan lengkung (melingkar).
b. Pompa roda gigi
Prinsip kerjanya yaitu dengan menggunakan dua buah roda gigi yang berfungsi untuk mengisap
dan menekan fluida. Fluida yang mengisi ruang antara dua roda gigi akan ditekan menuju sisi
buang (outlet) karena fluida dari sisi isap akan terus masuk mengisi ruang yang kosong pada kedua
sisi roda gigi. Proses isap dan buang akan berlansung secara terus menerus selama pompa tersebut
dioperasikan. Pompa roda gigi dikategorikan sebagai fixed displacement karena jumlah fluida
yang dialirkan setiap putarannya selalu tetap.
c. Pompa piston/torak
Prinsip kerjanya yaitu dari Selubung putar akan melakukan putaran sehingga menyebabkan piston
bergerak naik turun. Fluida akan masuk ke dalam silinder melalui suction. Selanjutnya fluida akan
dipindahkan ke saluran buang (discharge) karena adanya gerakan naik turun piston yang menekan
fluida.

d. Pompa ulir
Prinsip kerjanya yaitu zat cair masuk pada lubang isap, kemudian akan ditekan diulir yang
mempunyai bentuk khusus. Dengan bentuk ulir tersebut, zat cair akan masuk di ruang antara ulir-
ulir, ketika ulir berputar, zat cair terdorong ke arah kanan kemudian keluar pada lubang buang.
d. Pompa jet ( Jet pump)
Prinsip kerjanya yaitu membuat adanya perubahan tekanan yang kemudian akan mengangkat air
dari bawah menuju atas. Tekanan tersebut dihasilkan oleh aliran media, bisa dalam bentuk cairan
maupun gas dalam tabung
e. Pompa hidram
Prinsip kerjanya yaitu merupakan perubahan energi atau konversi energi dari energi kinetis aliran
air menjadi tekanan dinamik dan sebagai akibatnya menimbulkan palu air (water hammer)
sehingga terjadi tekanan tinggi dalam pipa.
f. Pompa plungera.
Prinsip kerjanya yaitu membuat gerakan reciprocating sepanjang sumbu, yang kemudian
membangun tekanan di dalam silinder atau laras kerja untuk memaksa cairan melalui pompa.
Tekanan di ruangan yang menggerakkan katup pada titik hisap dan discharge.

Anda mungkin juga menyukai