NIM 20303001
MATA KULIAH UAS POMPA
3. Pengkondisian udara Ruang Komputer Komputer adalah perangkat yang dapat menjadi
sumber panas karena komponen-komponenannya , sedangkan kalau komputer bekerja
pada kondisi dimana udara panas akan terjadi hank. Dengan alasan tersebut, pemasangan
pengkondisi udara harus tepat. Fungsi utama pada kondisi tersebut adalah mengontrol
temperatur
Kondensor merupakan sebuah alat yang mempunyai fungsi sebagai penukar kalor,
mengubah wujud refrigerant dari bentuk gas sampai menjadi cair, dan menurunkan
suhu temperature refrigerant.Pada bagian ini biasanya menggunakan udara untuk
sebagai media pendinginnya. Sejumlah kalor yang terdapat pada refrigerant dilepaskan
ke udara lepas dengan bantuan kipas motor pada AC.
Compressor
Komponen ini merupakan alat yang memiliki fungsi sebagai pusat sirkulasi
(mengedarkan dan memompa) bahan pendingin atau refrigerant ke seluruh bagian Air
Conditioner atau AC.
Kompresor juga berguna untuk membentuk dua daerah tekanan yang berbeda-beda,
antara daerah yang mempunyai tekanan rendah dan daerah yang mempunyai tekanan
tinggi.
Pipa Kapiler
Pipa kapiler adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi untuk menurunkan tekanan
refrigerant serta mengatur aliran refrigerant menuju evaporator. Fungsi utama dari pipa
kapiler sendiri sangatlah vital, sebab pipa ini mempunyai hubungan dengan dua bagian
tekanan yang berbeda-beda, yaitu tekanan rendah dan tekanan tinggi.
Evaporator
Fungsi dari evaporator ini adalah mengalirkan dan menyerap panas dari udara ke dalam
ruangan refrigerant. Wujud cair dari refrigerant akan berubah menjadi gas setelah melalui
pipa kapiler.
AC pada mobil diawali dari kompresor. Pada komponen ini, terdapat magnetic
clutch yang bertugas mengatur kerja kompresor dengan menyambungkan atau
memutuskan putaran pulley.Pulley sendiri terhubung dengan putaran pulley poros engkol
melalui V-Belt.
Pada saat kunci kontak dalam posisi On, magnetic clutch akan ikut pada posisi On juga
dan akan segera menghubungkan kompresor dengan putaran pulley guna memompa freon
agar dapat bersirkulasi pada sistem AC mobil.Ketika baru saja keluar dari kompresor, freon
masih berbentuk gas dengan tekanan dan suhu tinggi yang kemudian akan dikirim ke
kondensor.Ketika sudah memasuki kondensor, freon akan didinginkan dengan bantuan
cooling fan sehingga freon akan berubah wujud menjadi cair, tapi tekanan dan suhunya
masih cukup tinggi.
Perubahan wujud gas menjadi cair pada freon ini terjadi akibat penyerapan panas dari freon
oleh kondensor. Dari kondensor, kemudian freon akan disalurkan menuju ke receiver
dryer.
Di komponen ini akan terjadi proses penyerapan air dan kotoran yang terangkut
freon. Penyaringan diperlukan agar kotoran tidak ikut masuk ke dalam sistem AC sehingga
dapat merusak komponen di dalamnya. Nantinya freon yang keluar dari receiver dryer akan
berwujud cair dengan suhu dan tekanan tinggi untuk selanjutnya dikirim ke expansion
valve.
Pada bagian expansion valve, freon akan diuapkan agar tekanan dan suhu freon
turun menjadi lebih rendah.Expansion valve sendiri merupakan komponen yang memiliki
lubang keluar berukuran kecil dan di sinilah tempat penguapan terjadi.
Penguapan terjadi ketika freon bertekanan tinggi melewati lubang keluar expansion valve
yang kecil kemudian freon akan keluar menjadi kabut atau uap. Selanjutnya, freon akan
menuju ke evaporator. Freon yang sudah berbentuk partikel kecil selanjutnya akan masuk
ke evaporator yang mana saat ini freon sudah bersuhu dingin. Freon akan membuat suhu
evaporator menjadi dingin. Selanjutnya, blower akan bertugas menekan udara keluar
melalui evaporator.
Ketika udara melewati evaporator, udara akan menjadi lebih dingin. Sebab panas
dari udara sudah diserap freon. Udara yang keluar dari evaporator ini sudah bersuhu dan
bertekanan rendah tentunya. Freon kemudian akan dikirim kembali ke kompresor agar
dapat bersirkulasi lagi di sistem pendingin mobil kamu. Begitu seterusnya sampai AC
dimatikan.
b. Sebutkan Komponen utama dan komponen pendukung sistem AC pada mobil beserta
fungsi masing-masing komponen tersebut ( lengkapi dengan gambar skema untuk
memperjelas uraian )
Filter dryer merupakan salah satu komponen pendukung AC mobil yang diletakkan
diantara kondensor sebelum katup ekspansi. Dalam receiver juga ada saringan atau filter
yang bisa berfungsi sebagai penyerap kotoran serta air yang terbawa saat bersirkulasi
dengan refrigerant. Filter ini terpasang pada saluran receiver di bagian dalam. Fungsinya
untuk menyaring kotoran yang tidak masuk dalam katup ekspansi. Juga, receiver menjadi
tempat penyimpanan refrigerant sementara.
Accumulator
Komponen pelengkap yang satu ini seringkali digunakan pada ssstem AC mobil yang
memiliki orifice tube, sebagai alat penurun dari tekanan refrigerant setelah adanya
kondensor. Accumulator fungsinya sebagai alat penampung sementara dari refrigerant cair
yang memiliki temperatur rendah dan campuran minyak pelumas dari evaporator. Letaknya
ada di antara evaporator sebelum kompresor. Kemduian gas yang tersimpan dialirkan dari
atas accumulator.
Saft Seal
Refrigerant dan minyak pelumas rentan terhadap kebocoran. Baik ketika kompresor
sedang bererja ataupun berhenti. Saft seal (saft seal dan plate seal) merupakan komponen
yang bisa membantu kendala tersebut. Dua jenis ini merupakan mechanical seal dan lip
seal. Shaft seal terdiri dari gelang penahan, ring karbon, plat seal dan juga o-ring. Umunya
kebocoran yang terjadi akibat saft seal yang sudah aus.
Pipa Refrigerant
Pipa refrigerant merupakan komponen pendukung Ac mobil yang terbuat dari bahan
karet atau pipa elastic dan juga pipa logam, yang dirancang tahan terhadap tekanan serta
temperatur tinggi maupun getaran. Bagian dalam pipa logam sterbuat dari tembaga dan
juga aluminium agar lebih tahan terhadap unsur kimia yang ada dalam refrigerant.
Diameter dari High Pressure Hose ini lebih kecil jika dibandingkan dengan saudaranya
yakni Low Pressure Hose. Perbedaan diameter ini menyebabkan adanya perbedaan pada
tekanan yang nantinya juga akan difungsikan untuk membuat sebuah sistem spraying dapat
bekerja.
Seperti yang sudah sedikit dijelaskan pada poin diatas, Low Pressure Hose memiliki
diameter yang sedikit lebih besar daripada sang adik, yakni High Pressure Hose. High
Pressure Hose memang difungsikan untuk menyalurkan freon yang berada dalam bentuk
cair.
Sedangkan Low Pressure Hose ini fungsinya untuk menyalurkan freon yang sudah
berbentuk gas dari bagian evaporator kembali lagi ke bagian kompresor. Meski terlihat
serupa, namun High Pressure Hose dan Low Pressure Hose memiliki fungsi yang berbeda.
Cooling Fan
Komponen AC mobil dan fungsinya yang harus Anda tahu selanjutnya adalah cooling
fan. Sesuai dengan namanya, piranti ini tentu berhubungan dengan proses pendinginan.
Cooling fan berfungsi untuk mendinginkan bagian kondensor pada AC mobil yang terletak
pada bagian depan radiator mobil.Fungsi cooling fan ini sangatlah penting untuk AC mobil.
Hal ini dikarenakan saat cooling fan sudah berputar dan berhembus, suhu panas yang ada
pada freon akan berkurang saat melewati bagian kondensor.
Blower
Memiliki bentuk yang cukup mirip dengan cooling fans, blower memiliki fungsi yang
berbeda cukup jauh dengan komponen tersebut. Fungsi utama dari blower adalah
menghembuskan udara yang melalui bagian evaporator. Komponen AC mobil yang satu
ini menjadi ventilator dari sebuah sistem ventilasi yang ada di mobil. Melihat dari deskripsi
tersebut, tentu Anda sudah dapat mengetahui seberapa pentingnya blower pada AC mobil.
Freon
Sejak awal pembahasan, nama freon sudah cukup sering disebut. Namun, tahukah
Anda apa itu freon dan fungsi utamanya? Tugas dari freon adalah sebagai refrigerant.
Dapat dikatakan bahwa freon merupakan sebuah gas khusus yang umumnya memiliki suhu
normal yang dingin.
Sebelum freon melalui proses pendinginan, suhunya sudah mencapai angka 0 derajat
celcius. Penggunaan freon dalam AC mobil ini didasarkan pada kemampuannya dalam
menahan radiasi panas yang lebih baik.
Magnetic Clutch
Beralih pada komponen electrical, yang pertama ada magnetic clutch. Komponen
penting dan canggih ini akan mengatur waktu yang tepat bagi kompresor untuk bekerja
meski pulley pada mesin tetap berputar sebagaimana seharusnya.Keberadaan dari magnetic
clutch ini sangatlah penting karena pada saat kompresor mulai bekerja, tekanan pada freon
akan menjadi semakin tinggi. Jika tekanan freon sedang tinggi, magnetic clutch akan
menghentikannya.
Thermostat
Komponen utama lain yang tidak kalah pentingnya dari piranti lain adalah thermostat.
Komponen ini sangat penting karena thermostat lah yang akan memberikan sinyal terhadap
kondisi temperatur yang terdapat dalam kabin ke bagian kompresor secara otomatis.
Tidak hanya itu saja, dalam tubuh thermostat juga terdapat sebuah sensor yang
fungsinya untuk mendeteksi suhu yang ada di dalam evaporator. Dapat dikatakan pula
bahwa thermostat memiliki peranan penting karena dapat menjadi pengatur kerja
kompresor AC.
Pressure Switch
Demi menjaga keamanan sistem kerja AC mobil, ada sebuah piranti yang disebut
dengan Pressure Switch atau singkatnya Press Switch. Komponen ini memiliki sensor
liquid yang secara otomatis akan bekerja berdasar pada tekanan yang diberikan.
Relay
Nama relay tentu sudah sangat tidak asing lagi pada komponen mobil, termasuk pada
komponen AC mobil. Fungsi utama dari si populer relay ini adalah, untuk mengalirkan
arus listrik yang berasal dari magnetic clutch, blower, dan piranti lain agar tidak terjadi
kerusakan pada bagian lain.
c. Sebutkan syarat dan karakteristik refrigerant dan minyak pelumas yang baik untuk sistem AC
mobil
karateristik Oli Kompresor AC Mobil
Kompresor perlu diberi oli agar sistem tidak mudah aus dan lama kelamaan akan rusak. Kamu
perlu tahu bahwa oli kompresor mobil berbeda dengan oli lainnya seperti oli mesin, oli transmisi,
oli gardan, dan oli power steering.
1. ND-oil 8
Kompresor berjenis piston dan rotary (scroll & SV) dan refrigerant jenis R134a cocok
menggunakan oli jenis Denso ND-oil 8.
2. ND-oil 9
Sedangkan kompresor jenis vane dengan refrigerant R134a lebih baik menggunakan oli
Denso ND-oil 9.
3. ND-oil 11
Jenis oli kompresor AC mobil berikutnya adalah untuk refrigerant R134a atau R123yf.
Jenis oli Denso ND-oil 11 digunakan pada kompresor jenis electric driven scroll.
4. ND-oil 12
Kompresor jenis piston dan rotary tetapi dengan jenis refrigerant R1234yf atau R134a juga
bisa menggunakan oli kompresor AC mobil jenis Denso ND-oil 12.
Fluida compressible adalah fluida yang dapat dimampatkan, sehingga saat mengalir massa
jenisnya akan berubah tergantung tekanan atau suhu.
Contoh: gas seperti gas oksigen, nitrogen
P = Kg.= .
Rumus Daya air di atas perlu dibagi 1000 untuk mengkonversi dari Watt menjadi KiloWatt,
dimana satuan Q adalah M3/detik dan H adalah Meter, sedangkan rho adalah massa jenis air yaitu
998 kg/m3, dan g adalah percepatan gravitasi 9,8 m/s2
Jika kita hitung data di atas maka akan didapat Daya Air sebesar:
P = (998 kg/m3 . 0,166 m3/dt . 9,8 m/s2 . 40 meter) / 1000
P = 65,21 KW
jadi untuk memindahkan air 600 m3/jam dengan ketinggian 40 meter maka pompa membutuhkan
daya sebesar 65,21 kW
Jika kita memberikan Daya Penggerak sebesar 65,21 KW kepada pompa maka yang terjadi adalah
pompa tidak dapat mengalirkan air dengan spesifikasi di awal sebesar Q = 600 m3/jam, H = 40
meter. Hal ini disebabkan oleh penurunan efisiensi pompa yang disebabkan oleh gesekan antara
air dengan rumah pompa/ sudu-sudu impeller, bantalan dan seal. Oleh sebab itu perlu
diperhitungkan adanya penurunan efisiensi yang terjadi dengan cara meningkatkan daya transimisi
dengan menghitung Daya Poros.
daya poros pompa
daya poros adalah daya yang harus ditransmisikan oleh poros ke pompa ditambah kerugian daya
di dalam pompa, sehingga pompa bisa bekerja sesuai dengan Daya Air-nya. Rumus untuk
menentukan Daya Poros adalah:
P poros = Daya air / efisiensi pompa
Jika pada kasus di atas diketahui bahwa efisiensi pompa adalah 84% maka daya poros yang harus
tersedia adalah:
P poros = 65,21 kW / 0,84 = 77,63 kW
Penurunan efisiensi juga akan terjadi jika Daya penggerak yang pilih sebesar 77,63 KW.
Inefisiensi ini terjadi karena motor penggerak memiliki efisiensinya sendiri. Sehingga daya motor
penggerak harus ditingkatkan.
c. Efisiensi pompa
1. Efisiensi hidrolis, memperhitungkan losses akibat gesekan antara cairan dengan impeler
dan losis akibat perubahan arah yang tiba‐tiba pada impeler.
2. Efisiensi volumetris, memperhitungkan losses akibat resirkulasi pada ring, bushing, dll.
3. Efisiensi mekanis, memperhitungkan losis akibat gesekan pada seal, packing gland,
bantalan, dll.
Setiap pompa dirancang pada kapasitas dan head tertentu, meskipun dapat juga dioperasikan pada
kapasitas dan head yang lain. Efisiensi pompa akan mencapai maksimum pada designed point
tersebut, yang dinamakan dengan titik BEP.Untuk kapasitas yang lebih kecil atau lebih besar
efisiensinya akan lebih rendah. Efisiensi pompa adalah perbandingan antara daya hidrolis pompa
dengan daya poros pompa
Pompa dinamis atau dynamic pump adalah jenis pompa yang dapat menghasilkan fluida dengan
kecepatan tinggi dan mengkonversi kecepatan fluida menjadi tekanan melalui perubahan
penampang aliran fluida.
Pompa dinamis tersusun dari poros, sudu-sudu impeller, rumah volute dan saluran keluar. Poros
pompa memperoleh energi mekanis dari luar untuk memutar impeller. Putaran dari impeller
membuat head dari fluida menjadi lebih tinggi karena mengalami percepatan. Sehingga prinsip
kerja dari pompa dinamis adalah mengubah energi mekanis dari poros menjadi energi fluida.
terlihat bahwa fluida kerja masuk melalui inlet pompa menuju sela-sela roda gigi
luar yang diputar oleh roda gigi dalam. Fluida tersebut bergerak menuju sisi outlet akibat dorongan
dari roda gigi luar. Selanjutnya roda gigi dalam masuk ke sela-sela roda gigi luar sehingga
mendorong fluida kerja untuk keluar ke sisi outlet pompa.
Pompa Roda Gigi Eksternal (External Gear Pump).
Sama dengan pompa roda gigi internal, pompa roda gigi eksternal ini juga menggunakan
dua roda gigi sebagai komponen utamanya. Yang membedakan adalah kedua roda gigi berada
pada posisi yang sejajar, dan roda gigi penggerak tidak berada di dalam roda gigi yang digerakkan.
4. Jelaskan dengan lengkap komponen utama dan fungsi masing-masing komponen dari
pompa berikut ( lampirkan gambar masing2 komponen untuk mempermudah penjelasan)
:
2. pompa dinamis
Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan saluran inlet di tengah-tengahnya.
Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar, fluida mengalir menuju casing di sekitar
impeler sebagai akibat dari gaya sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan
aliran fluida sementara kecepatan putar impeler tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan
menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida dapat menuju titik outletnya.
Pompa Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan sebagian besar
tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan di
sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal single-stage lebih umum digunakan, akan tetapi
kadang pompa aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis penerapannya. Pompa aksial horisontal
digunakan untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang kecil dan biasanya melibatkan
a. Pompa sentrifugal
Cara kerja pompa ini secara kompleks dimulai dari penggerakannya oleh mesin atau motor. Motor
memberikan daya sehingga poros pompa bisa memutar impeller yang terpasang pada poros.
Dengan demikian, fluida yang ada di dalam impeller bisa berputar karena dorongan komponen
sudu-sudu. Gaya sentrifugal terjadi karena zat cair mengalir dari tengah impeller melewati saluran
lalu meninggalkan impeller. Hal ini terjadi dengan kecepatan tinggi sehingga zat cair akan keluar
melalui saluran.
Lama-lama zat cair yang keluar dari saluran akan keluar melalui penampang. Tak heran jika head
kecepatan akan berubah menjadi head tekanan.
1. Casing
Fungsi casing pada pompa jenis ini adalah untuk mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan.
Caranya adalah dengan menurunkan kecepatan aliran fluida lalu tekanannya dinaikkan. Selain itu,
casing volute juga akan menyeimbangkan tekanan hidrolik pada pompa.
2. Impeller
Impeller adalah komponen yang berputar ketika pompa sentrifugal beroperasi. Bagian impeller ini
didesain dengan berbaga jenis variasi. Desainnya tergantung dari kebutuhan kecepatan aliran,
tekanan, dan sistem yang digunakan.Adapun fungsi dari impeller sendiri adalah untuk
mengkonversi energi mekanik menjadi energi kecepatan pada fluida yang dipompa secara
kontinyu. Tak heran jika fluida yang ada di sisi hisap akan mengisi kekosongan secara terus-
menerus.
Pada roda gigi eksternal, gigi-gigi dari pompa membentuk ruang kosong melalui tautan antar gigi
(mesh) dan cairan mengalir melalui rongga-rongga antar gigi tersebut. Kemudian cairan ditekan
antara mesh lalu didorong menuju lubang discharge.
Sementara pompa roda gigi internal menggunakan dua buah elemen berbentuk gigi yang berputar
membentuk ruang terisolasi (sealed chamber). Ruang isolasi ini volumenya bervariasi seiring
dengan berputarnya elemen berbentuk gigi. Fluida akan masuk ke ruang terisolasi yang awalnya
akan mengalami pembesaran dan kemudian mengalami penyempitan
1. Driver Gear:
Driver Gear terhubung ke penggerak utama. Berputar menggunakan kekuatan dari
penggerak utama.
2. Driven Gear Atau Idle Gear:
Roda gigi yang digerakkan menyatu dengan roda gigi penggerak dan berputar saat roda
gigi penggerak berputar.
3. Casing:
Baik roda gigi penggerak maupun roda gigi yang digerakkan dikemas di dalam casing gear
pump.
4. Bagian Inlet Atau suction:
Ini adalah bagian di gear pump di mana cairan memasuki gear pump. Cairan bertekanan
rendah memasuki pompa dari Bagian Inlet.
5. Bagian Outlet Atau discharge:
Ini adalah bagian di gear pump di mana cairan bertekanan dikirim ke area yang diperlukan.
Cairan bertekanan tinggi mengalir keluar dari pompa dari Bagian Outlet.
6. Penggerak utama:
Dalam gear pump, penggerak utama digunakan untuk memberikan daya ke poros tempat
roda gigi penggerak dipasang. Ini bisa berupa Motor Listrik atau Mesin I.C atau bisa berupa
tenaga kerja manual.
7. Katup Pengaman atau Katup Pelepas:
Katup pengaman atau katup pelepas dipasang di sisi pelepasan sehingga jika terdapat
tekanan berlebih maka dapat dilepaskan. Ini akan mencegah pompa agar tidak rusak.
c. Pompa piston/torak
- Piston bergerak mundur/kekiri
katup buang sisi kanan piston tertutup rapat, sedangkan katup buang sisi kiri piston terbuka
sehingga fluida bagian kiri piston menuju ke ruang outlet dan keluar melalui pipa penyalur
Katup isap kiri tertutup rapat, sedangkan tekanan di ruang selinder kanan menurun sehingga terjadi
isapan dan membuat katup isap kanan terbuka kemudian fluida mengalir masuk ke selinder bagian
kanan piston.
- Piston bergerak maju/kekanan,
Katup buang kiri selinder tertutup rapat, sedangkan tekanan ruang bagian kanan selinder
meningkat membuat katup buang kanan terbuka sehingga fluida mengalir ke ruang outlet dan
keluar pompa melalui pipa penyalur
Katup isap kanan tertutup rapat, sedangkan tekanan ruang selinder kin menurun sehingga terjadi
isapan membuat katup isap kiri terbuka dan fluida masuk ke ruang selinder bagian kiri piston, dan
selanjutnya piston bergerak mundur - maju secara berkelanjutan
- KOMPONEN UTAMA
1. Piston / plunger berfungsi untuk mengisap fluida ke dalam selinder dan menekannya kembali
keluar selinder.
2. Batang piston berfungsi sebagai penerus tenaga gerak dari mesin ke piston
3. Mur piston berfungsi untuk mengikat piston pada batang piston.
4. Ring/seal berfungsi untuk mencegah kebocoran fluida dari dalam selinder.
5. Selinder berfungsi sebagai tempat pergerakan piston dan tempat penampungan sementara fluida
akibat langkah hisap sebelum dikeluarkan melalui katup buang
6. Selinder liner berfungsi sebagai pelapis selinder bagian dalam yang harus mempunyai
permukaan yang halus guna memperlancar gerak piston
7. Packing berfungsi sebagai pencegah kebocoran fluida dari dalam selinder.
8. Perapat packing berfungsi sebagai penekan supaya packing tetap pada posisinya sewaktu batang
piston bergerak
9. Katup Isap berfungsi untuk mengatur pemasukan dan penutupan fluida padasaat piston langkah
isap
10. Katup buang berfungsi untuk mencegah kembalinya fluida dari ruang outlet ke dalam selinder
pada saat piston melakukkan langkah tekan
d. Pompa ulir
Pada pompa ulir, zat cair masuk pada lubang isap, kemudian akan ditekan diulir yang
mempunyai bentuk khusus. Dengan bentuk ulir tersebut, zat cair akan masuk di ruang antara ulir-
ulir, ketika ulir berputar, zat cair terdorong ke arah kanan kemudian keluar pada lubang buang.
- KOMPONEN POMPA ULIR
1. Driving shaft
Driving Shaft adalah poros yang menggerakkan screw.
2. Pumping screw
Pumping screw adalah komponen inti dari pompa yang berupa ulir untuk menimbulkan tekanan
terhadap fluida yang dipompakan.
3. Suction
Suction adalah daerah hisap atau saluran masuknya fluida akibat gaya hisap yang ditimbulkan dari
putaran screw atau ulir.
4. Timing gears
Timing gears adalah roda gigi yang mengatur timing atau cepat lambatnya putaran screw atau ulir.
d. Pompa jet ( Jet pump)
Alat ini terdiri dari beberapa komponen diantaranya, baling – baling untuk menyedot air, motor
dengan daya besar, serta alat penyemprotan air bertekanan tinggi. Kinerja dan cara kerja pompa
air jet pumps diukur dari kekuatannya untuk mengambil atau menghisap air dari sebuah tempat
yang sangat dalam untuk dibawah naik kepermukaan. Prinsip kerja jet pumps memakai sistem
ejector. Pada sistem ini nozzle akan mengalami perubahan tekanan akhir pedoman media berupa
gas ataupun cairan. Perubahan tekanan itulah yang akan mengangkat air menuju keatas. Jet Pump
mempunyai motor dengan dua fasa dan kapasitor yang akan menggeser fasa. Mesin pompa yang
sangat sederhana ini tidak dilengkapi dengan bagian-bagian penggerak.Pompa jenis jet pumps
memang bisa mengangkat air ke dalam sampai 20 meter.
Tetapi cara kerja jet pumps mempunyai keterbatasan terutama kalau dipakai untuk menyedot air
yang kotor, berpasir serta mengandung limbah.Air yang menyerupai ini sanggup membuat abrasi
pada bagian mekanik dengan cepat dan akan membuat pompa air mudah rusak.Untuk
mengatasinya akan lebih baik jika kita menentukan jenis pompa air lift yang memang dibentuk
untuk air yang tidak bersih.
e. Pompa hidram
Prinsip kerja pompa hidram adalah merupakan perubahan energi atau konversi energi dari energi
kinetis aliran air menjadi tekanan dinamik dan sebagai akibatnya menimbulkan palu air (water
hammer) sehingga terjadi tekanan tinggi dalam pipa. 6 Dengan mengusahakan supaya katup
limbah (waste valve) dan katup pengantar (delivery valve) terbuka dan tertutup secara bergantian,
maka tekanan dinamik diteruskan sehingga tekanan inersia yang terjadi dalam pipa pemasukan
memaksa air naik ke pipa pengantar
Bagian bagian utama yang menyusun alat ini terdiri dari :
1. Pipa pemasukan (drive pipe)
2. Pipa pengeluaran atau pipa pengantar (delivery pipe)
3. Katup limbah (waste valve)
4. Katup pengantar (delivery valve)
5. Katup udara (air valve)
6. Ruang udara (air chamber)
f. Pompa plunger
Cara kerja plunger sebenarnya sangat sederhana. Untuk dapat bekerja dengan maksimal
maka setiap bagian plunger dibuat presisi sehingga tekanan bahan bakar yang dihasilkan
maksimal. Plunger akan bergerak naik turun akibat tekanan tappet roller akibat tekanan dari
camshaft atau nokken as. Hal ini berfungsi untuk penekanan bahan bakar. Selain itu, plunger dapat
bergeser ke kenan dan ke kiri untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan.
Plunger memiliki peranan penting pada pompa injeksi. Tanpa adanya plunger maka pompa injeksi
tidak mampu menginjeksikan bahan bakar. Oleh karena itu perlu dipelajari berbagai hal mengenai
plunger.
1. Barrel atau Silinder
Barrel atau silinder adalah salah satu komponen plunger (elemen pompa) yang berfungsi sebagai
silinder atau rumah tempat penekanan bahan bakar solar. Untuk menghasilkan tekanan bahan
bakar yang sesuai dengan kebutuhan mesin maka plunger dan barrel dibuat sangat presisi.
3. Feed Hole
Feed hole adalah salah satu komponen plunger (elemen pompa) yang berfungsi sebagai saluran
masuk bahan bakar kedalam barrel atau silinder. Bahan bakar solar akan masuk kedalam pompa
injeksi dan akan di pompa oleh feed pump sehingga akan masuk kedalam barrel melalui feed hole.
Masuknya bahan bakar kedalam barrel juga akibat adanya kevakuman akibat gerakan plunger ke
bawah. Bahan bakar yang masuk kedalam barrel kemudian akan ditekan oleh plunger.
3. Control Groove atau Helix
Control groove atau helix adalah salah satu komponen plunger (elemen pompa) yang berfungsi
sebagai alu yang digunakan untuk mengontrol bahan bakar. Control groove atau helix ini akan
mengatur banyaknya bahan bakar yang masuk kedalam barrel yaitu dengan mengatur panjang
pendeknya langkah efektif plunger. Saat control groove bertemu dengan feed hole maka langkah
efektif plunger akan berhenti.
4. Driving Face
Driving face adalah salah satu komponen plunger (elemen pompa) yang berfungsi untuk mengatur
gerakan plunger ke kiri dan ke kanan Pengaturan gerakan plunger ini diatur bersama-sama dengan
control rack dan control sleeve. Driving face digerakkan oleh control sleeve berdasarkan kinerja
dari governor
d. Pompa ulir
Prinsip kerjanya yaitu zat cair masuk pada lubang isap, kemudian akan ditekan diulir yang
mempunyai bentuk khusus. Dengan bentuk ulir tersebut, zat cair akan masuk di ruang antara ulir-
ulir, ketika ulir berputar, zat cair terdorong ke arah kanan kemudian keluar pada lubang buang.
d. Pompa jet ( Jet pump)
Prinsip kerjanya yaitu membuat adanya perubahan tekanan yang kemudian akan mengangkat air
dari bawah menuju atas. Tekanan tersebut dihasilkan oleh aliran media, bisa dalam bentuk cairan
maupun gas dalam tabung
e. Pompa hidram
Prinsip kerjanya yaitu merupakan perubahan energi atau konversi energi dari energi kinetis aliran
air menjadi tekanan dinamik dan sebagai akibatnya menimbulkan palu air (water hammer)
sehingga terjadi tekanan tinggi dalam pipa.
f. Pompa plungera.
Prinsip kerjanya yaitu membuat gerakan reciprocating sepanjang sumbu, yang kemudian
membangun tekanan di dalam silinder atau laras kerja untuk memaksa cairan melalui pompa.
Tekanan di ruangan yang menggerakkan katup pada titik hisap dan discharge.