Anda di halaman 1dari 21

A.

Pengertian Evaporator AC
Evaporator merupakan jaringan pipa yang berfungsi sebagai penguapan. Zat
cair yang berasal dari pipa kondensor masuk ke evaporator lalu berubah wujud
menjadi gas dingin karena mengalami penguapan. Selanjutnya udara tersebut mampu
menyerap kondisi yang ada dalam ruangan mesin pendingin. Selanjutnya gas yang
ada dalam evaporator akan mengalir menuju kompresor karena terkena tenaga
hisapan. atau dengan penjelasan detail: refrigent menyerap panas dalam ruangan
melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam
ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan
rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk
ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi
cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui
kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya,
evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari
refrigent.

B. Tipe-tipe Evaporator

1.Evaporator efek tunggal (single effect)

Yang dimaksud dengan efek tunggal adalah bahwa produk hanya melalui satu
buah ruang penguapan dan panas diberikan oleh satu lias pemukaan pindah panas.

2. Evaporator efek ganda

Di dalam proses penguapan bahan dapat digunakan dua, tiga, empat, atau
lebih dalam sekali proses, inilah yang disebut dengan evaporator efek majemuk.
Penggunaan evaporator efek majemuk berprinsip pada penggunaan uap yang
dihasilkan dari evaporator sebelumnya.
Tujuan penggunaan evaporator efek majemuk adalah untuk menghemat panas secara
keseluruhan, hingga akhirna dapat mengrangi ongkos produksi. Keuntungan
evaporator efek majemuk adalah merupakan penghematan yaitu dengan
menggunakan uap yang dihasilkan dari alat penguapan untuk memberikan panas pada
alat penguapan lain dan dengan memadatkan kembali uap tersebut. Apabila
dibandingkan dengan antara alat penguapan n-efek , kebutuhan uap diperkirakan 1/n
kali, dan permukaan pindah panas berukuran n-kali dari pada yang dibutuhkan untuk
alat penguapan berefek tunggal, untuk pekerjaan yang sama.

Pada evaporator efek majemuk ada 3 macam penguapan, yaitu :

1. Evaporator Pengumpan Muka


2. Evaprator Pengumpan Belakang
3. Evaporator Pengumpan Sejajar
Macam-macam peralatan penguapan/evaporator : evaporator kancah terbuka,
evaporator dengan tabung pendek yang melintang, evaporator dengan tabung pendek
yang tegak, evaporator yang mempunyai sirkulasi alamiah dengan kalanria bagian
luar, evaporator dengan sirkulasi yang dipaksa, evaporator bertabung panjang,
evaporator piring, evaporator sentrifugal dan evaporator pengaruh berganda.

Pada banyak system pendinginan, refrigerant akan menguap di evaporator dan


mendinginkan fluida yang melalui evaporator. Evaporator ini disebut sebagai direct-
expansion evaporator. Berdasarkan zat yang didinginkan, evaporatordibedakan
menjadi evaporator pendingin udara dan pendingin cairan. Berdasarkan
konstruksinya, evaporator pendingin udara dibedakan menjadi plat, bare tube, dan
finned evaporator. Evaporator plat biasa digunakan pada kulkas rumah. Evaporator
pendingin udara ini umumnya digunakan untuk system pengkondisian udara (AC).
Evaporator pendingin cairan umumnya digunakan untuk mendinginkan air, susu, jus,
dan kegunaan industry lainnya. Jenis evaporatoryang sering digunakan adalah
evaporator bare-tube karena proses pengambilan panas terjadi langsung dari bahan ke
refrigerant. Terdapat beberapa tipe evaporator yang sering digunakan, seperti : pipa
ganda, Baudelot cooler, tipe tank, shell and coil cooler dan shell and tube cooler.

Tipe-tipe evaporator lainnya, antara lain :

a. Evaporator sirkulasi alami/paksa

Evaporator sirkulasi alami bekerja dengan menambahkan sirkulasi yang terjadi


akibat perbedaan densitas yang terjadi akibat pemanasan. Pada evaporator tabung,
saat air mulai mendidih, maka buih air akan naik ke permukaan dan memulai
sirkulasi yang mengakibtakan permisahan liquid dan uap air di bagian atas dari
tabung pemanas. Jumlah evaporasi bergantng dari perbedaan temperature uap dengan
larutan. Seringkali pendididhan mengakibatkan system kering.untuk menghindari hal
ini dapat digunakan sirkulasi pkasa, yaitu dengan menambahkan pompa untuk
meningkatkan tekana dan sirkulasi sehingga pendidihan tidak terjadi.

b. Falling film evaporator

Evaporator ini berbentuk tabung panjang (4-8 meter) yang dilapisi denan jaket uap.
Distribusi larutan yang sergaam sangat penting. Larutann masuk dan memperoleh
gaya gerak karena arah larutan yang menurun. Kecepatan gerakan larutan akan
mempengaruhi karakteristik medium pemanas yang juga mengalir turun. Tipe ini
cocok untuk menangani larutan kental sehingga sering digunakan untuk industry
kimia, makanan dan fermentasi.
c. Rising film (Long tube vertical) evaporator

Pada evaporator tipe ini, pendidihan berlangsung di dalam tabung dengan sumber
panas berasal dari luar tabung (biasanya uap). Buih air akan timbu dan menimbulkan
sirkulasi

d. Plate evaporator

Mempunyai luas permuakan yang besar, plate biasanya tidak rata dan ditopang oleh
bingkai (frame. Uap mengalir melalui ruang-ruang diantara plate. Uap mengalir
secara co-current dan counter current terhadap larutan. Larutan dan uap masuk ke
separasi yang nantinya uap akan disalurkan ke condenser. Evaporator jenis ini sering
dipakai pada industry susu dan fermentasi karena flesibilitas ruangan.

e. Multi effect evaporator

Menggunaan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya. Semakin banyak
tahp, semakin rendah konsumsi energinya Biasanya maksimal teridri dari tujuh tahap,
bila lebih seringkali ditemui biaya pembuatan melebihi biaya penghematan energy
Ada 2 tipe aliran, aliran maju dimana larutan masuk dari tahap paling panas ke yang
lebih rendah, dan aliran mundur kebalikan dari aliran maju. Cocok untuk mengani
produk yang sensitive terhadap panas seperti enzim dan protein.

F. Evaporator ekspansi langsung (direct/dry expansion type – DX).

Pada evaporator ini terdapat bagian, yaitu di bagian keluarannya, yang dirancang
selalu terjaga ‘kering’, artinya di bagian itu refrigeran yang berfasa cair telah habis
menguap sebelum terhisap keluar ke saluran masuk kompresor.
G. Evaporator genangan (flooded/wet expansion type).

Pada evaporator jenis ini seluruh permukaan bagian dalam evaporator selalu dibanjiri,
atau bersentuhan, dengan refrigeran yang berbentuk cair. Terdapat sebuah tandon
(reservoir, low pressure receiver), di mana cairan refrigeran terkumpul, dan dari
bagian atas tandon tersebut uap refrigeran yang terbentuk dalam evaporator tersebut
dihisap masuk ke kompresor.

C. Fungsi Evaporator

Evaporator ini berfungsi untuk menguapkan gas/uap refrigerant yang


bertemperatur dan bertekanan rendah. Bila udara melewati evaporator menjadi dingin
sampai temperatur tekanan dibawah pengembunan, uap air akan mengembun dan
menempel pada sirip evaporator dalam bentuk tekanan air. Bila pada saat ini
temperatur sirip sampai dibawah 0° C, tetesan air akan berubah menjadi es.

J
Proses Kerja Evaporator

Untuk mengetahui bagaiman proses kerja suatu evaporator kita terlebih dahulu harus
siklus aliran Ac.

Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisi udara merupakan modifikasi


pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk
memberikan udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh.
Penggunaan AC ini sering ditemui di daerah tropis yang terkenal dengan musim
panas. Suhu udara pada saat musim panas yang sedemikian tinggi dapat
mengakibatkan dehidrasi cairan tubuh yang dapat mengakibatkan kematian.
Selain itu, AC dimanfaatkan sebagai pemberi kenyamanan. Di lingkungan tempat
kerja AC juga dimanfaatkan sebagai salah satu cara dalam upaya peningkatan
produktivitas kerja. Karena dalam beberapa hal manusia membutuhkan lingkungan
udara yang nyaman untuk dapat bekerja secara optimal. Tingkat kenyamanan suatu
ruang juga ditentukan oleh temperatur, kelembapan, sirkulasi dan tingkat kebersihan
udara.

Prinsip Kerja Pendingin

a. Siklus Aliran Refrigeran


Mesin pendingin udara ruangan (Air Conditioner/AC) adalah alat yang menghasilkan
dingin dengan cara menyerap udara panas sekitar ruangan. Proses udara menjadi
dingin adalah akibat dari adanya pemindahan panas. Sedangkan bahan yang
digunakan sebagai bahan pendingin dalam mesin pendingin disebut refrigeran. Di
dalam Air Conditioner dibagi menjadi 2 ruang. Ruang dalam dan ruang luar. Dibagian
ruang dalam udaranya dingin karena adanya proses pendnginan. Dibagian ruang luar
digunakan untuk melepaskan panas ke udara sekitar. Secara umum gambaran
mengenai prinsip kerja AC adalah:
1) Penyerapan panas oleh evaporator
2) Pemompaan panas oleh kompresor
3) Pelepasan panas oleh kondensor

Prinsip kerja AC tidak berbeda jauh dengan prinsip pada Kulkas, hanya saja
pada AC pemindahan panas diperlukan energi tambahan yang ekstra besar karena
yang udara didinginkan skalanya lebih besar dan banyak. Di dalam mesin Air
Conditioner (AC) bentuk refrigeran berubah-ubah bentuk dari bentuk gas ke bentuk
cairan. Pada kompresor refrigeran masih berupa uap, tekanan dan panasnya dinaikkan
dengan cara dimampatkan oleh piston dalam silinder kompresor. Kemudian uap panas
tersebut didinginkan pada saluran pipa kondensor agar menjadi cairan. Pada saluran
pipa kondenser diberi kipas untuk mempercepat proses pendinginan. Proses
pelapasan panas ini disebut teknik pengembunan.
Selanjutnya cairan refrigeran dimasukkan ke dalam evaporator dan dikurangi
tekanannya sehingga menguap dan menyerap panas udara sekitar. Di dalam AC
bagian dalam ruangan, udara dingin disebarkan menggunakan kipas blower. Dalam
bentuk uap (gas) refrigeran dihisap lagi oloeh kompresor. Demikian proses tersebut
berulang terus sampai gas habis terpakai dan harus di isi kembali.

b) Siklus Aliran Udara


Dibagian ruang dalam yang udara di sekitarnya panas akan digantikan oleh udara
yang telah didinginkan melalui kipas blower. Udara panas akan terserap masuk ke
dalam kipas blower dan didinginkan didalam ruang kipas blower.
Di bagian luar ruangan terdapat kondesor yang melepas panas refrigerant setelah
proses pemampatan kompresor. Untuk mempercepat proses pelepasan panas maka
ditambahkan kipas.
Secara Umum AC terdiri dari beberapa bagian, diantaranya:
1. KOMPRESOR
Kompresor adalah suatu alat mekanis dan bertugas untuk mengisap uap refrigeran
dari evaporator. Kemudian menekannya (mengkompres) dan dengan demikian suhu
dan tekanan uap tersebut menjadi lebih tinggi. Tugas kompresor adalah
mempertahankan perbedaan tekanan dalam sistem. Kompresor atau pompa hisap
tekan berfungsi mengalirkan refrigeran keseluruh sistem pendingin. Sistem kerjanya
adalah dengan mengubah tekanan sehingga berpindah dari sisi bertekanan tinggi ke
sisi bertekanan lebih rendah. Semakin tinggi temperatur yang dipompakan semakin
besar tenaga yang dikeluarkan oleh kompresor.

Komponen-komponen penting yang terdapat pada kompresor adalah:


a) Katup Isap
Katup ini memasukkan gas refrigeran ke dalam silinder atau ruang torak. Daya isap
dan kemampuan kompresor bergantung dari kecepatan gerak dan kecapatan udara
dari semua bagian yang berhubungan dengan katup ini. Katup ini biasanya terbuat
dari baja khusus (compressor valve steel).

b) Katup Buang
Katup buang bertugas untuk membuang gas-gas keluar dari silinder atau ruang-ruang
torak. Katup-katup buang ini biasanya terbuat dari bahan-bahan yang sama dengan
katup-katup isap.

c) Katup Servis
Katup ini berguna untuk menguji kompresor dan memperbaiki system pendingin.

d) Bak Penampungan (Reservoir)


Penampung minyak diperlukan untuk pelumasan semua bagina-bagian. Biasanya bak
engkol (crank case) digunakan sebagai bak penampung minyak, kecuali pada
kompresor-kompresor yang besar yang mempunyai sistem pelumasan khusus. Ada
beberapa jenis kompresor, diantaranya:
a) Kompresor bolak-balik
Kompresor bolak-balik merupakan jenis yang banyak dipakai. Kompresor ini dapat
bersilinder tunggal atau ganda. Dinamakan kompresor bolak-balik, karena gerak
toraknya yang maju mundur dalam silindernya. Panjang gerakan dari torak disebut
langkah (strok) atau panjang langkah. Panjang langkah ini biasanya sama dengan
diameter silinder. Kapasitas kompresor tergantung dari faktor-faktor: jumlah silinder,
panjang langkah, jumlah putaran permenit dan lain-lain. Gerak dari torak yang bolak-
balik ini didapat dari poros engkol yang menerima gerakan dari motor listrik.

Untuk cara kerjanya, perjalanan refrigeran dari dan masuk ke kompresor diatur oleh
katup pembuang (discharge) dan klep pengisap (suction). Refrigeran keluar melalui
katup pebuang dan masuk melalui katup penghisap. Apabila torak bergerak menjauhi
katup, maka langkah
ini disebut suction-stroke dan tekanan akan berkurang. Oleh karena tekanan didalam
kompresor lebih rendah dari tekanan saluran isap, maka uap refrigeran masuk
kedalam kompresor. Jika torak bergerak mendekati katup, tekanan didalam
kompresornya naik sehingga katup penghisap tertutup. Sedangkan klep buang terbuka
menyebabkan uap
refrigeran mengalir kesaluran tekan (discharge line) luar. Demikian seterusnya.
b) Kompresor Rotary
Kompresor ini mempunyai tugas yang sama dengan kompresor bolakbalik, yaitu
menekan gas guna menimbulkan perbedaan tekanan pada sistem dan menabah
pengaliran refrigeran dari satu bagian ke bagian lain. Proses pemadatan gas atau uap
refrigeran dilakukan oleh peluru (roller). Lihat gambar 3.2. Pada gambar tersebut bola
putar berputar eksentrik pada sumbu di dalam suatu ruang yang sejajar dengan
sumbu. Ruang ini disebut pompa.

2. KONDENSOR (pengembun)
kondensor bertugas untuk menguapkan refrigeran dengan jalan melepaskan kalor uap
refrigeran tersebut disekelilingnya. Kondensor adalah alat untuk membuat kondensasi
bahan pendingin dari kompresor dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi. Bahan
pendingin di dalam kondensor dapat mengeluarkan kalor yang diserap dari evaporator
dan panas yang ditambahkan oleh kompresor. Kondensor berfungsi untuk membuang
kalor dan mengubah wujud bahan pendingin dari gas menjadi cair. Kondensor
diletakkan antara kompresor dan alat pengatur bahan pendingin, yaitu pada sisi
tekanan tinggi dari sistem. Kondensor ditempatkan di luar ruangan yang sedang
didinginkan agar dapat membuang panasnya ke luar kepada zat yang
mendinginkannya. Untuk memperbesar perpindahan kalor, maka pada konstruksi
pipa-pipanya diberi sirip-sirip (fins). Selain untuk memperluas permuakaan pipa,
sirip-sirip ini juga untuk menambah kekuatan konstruksi dari kondensor. Seperti yang
telah diterangkan bahwa refrigeran meninggalkan kompresor dalam bentuk uap yang
bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi pula. Uap ini harus dicairkan untuk dapat
dicairkan lagi. Hal tersebut menjadi tugas kondensor.
Ada beberapa jenis kondensor menurut sistem pendinginannya:
a) Pendinginan Air
Kondensor type ini terdiri dari suatu ruangan untuk menampung gas refrigeran dari
kompresor. Di dalamnya terdapat jalu-jalur pipa untuk pendinginan. Air dilairkan
melewati pipa-pipa ini baik dari aliran air minum kota (PDAM) atau dari tempat-
tempat lain. Air tidak boleh kotor atau mengandung larutan-larutan kimia yang bisa
menyumbat dan merusak pipa-pipa tersebut.
Uap refrigeran dimasukkan pada bagian atas dari ruangan ini. Tekanan dan suhunya
tinggi oleh karena itu air uap ini mengembun dan ditampung untuk digunakan
kembali.

b).PendinginanUdara
Pendinginan dilakukan oleh udara yang dilakukan pada susunan pipa-pipa yang
mengalirkan uap refrigeran. Kapasitas dari pendinginan ini sangat tergantung pada
suhu udara luar. Jika udara luarnya sangat panas, maka efisiensi pendinginannya
ebrkurang.

c)PenguapanAir
Pendinginan ini dilakukan oleh udara dan air. Air disemprotkan pada kondensor.
Sedang udara dihembuskan dari bawah ke atas. Pada kondensor jenis ini dilengakapi
dengan pompa air yang berfungsi untuk mensirkulasikan air dan kipas untuk
mengalirkan udara.

d) Kombinasi Pendinginan Udara dan Air


Bekerjanya sama dengan kondensor jenis penguapan air. Hanya saja disini air diatur
oleh suatu klep dan hanya bekerja dengan adanya ketidakmampuan dari udara
pendinginan untuk mencapai suhu pendinginan yang dikehendaki.

3.EVAPORATOR

Evaporator atau sering juga disebut boiler, freezer, froster, cooling coil, chilling unit,
dan lain-lain. Fungsi dari evaporator adalah untuk menyerap panas dari udara atau
benda di dalam mesin pendingin dan mendinginkannya. Kemudian membuangnya
kalor tersebut melalui kondensor di ruang yang tidak didinginkan. Kompresor yang
sedang bekerja menghisap bahan pendingin gas dari evaporator, sehingga tekanan di
dalam evaporator menjadi rendah dan vakum. Evaporator fungsinya kebalikan dari
kondensor, yaitu tidak membuang panas kepada udara di sekitarnya, tetapi untuk
mengambil panas dari udara di dekatnya. Kondensor ditempatkan di luar ruangan
yang sedang didinginkan, sedangkan evaporator ditempatkan di dalam ruangan yang
sedang didinginkan. Kondensor terletak pada sisi tekanan tinggi, yaitu diantara
kompresor dan alat pengatur bahan pendingin. Evaporator terletak pada sisi tekanan
rendah, yaitu diantara alat pengatur bahan pendingin dan kompresor. Dalam konsep
pemindahan panas sehingga menjadi dingin evaporator merupakan bagian yang
dalam mekanisme ini.
Proses percepatan yang terjadi tergantung dari beberapa faktor, yaitu:
a. Bahan Pipa
Pada panjang pipa evaporator terjadi proses perpindahan panas secara
konveksi. Maka dari itu bahan pipa yang digunakan harus mempunyai kemampuan
penghantar panas yang baik dan tahan karat. Biasanya bahan yang digunakan adalah
bahan dari aluminium, tembaga, kuningan dan baja tahan karat (stainless steel).
Aluminium dan tembaga mempunyai sifat penghantar panas yang baik tetapi tidak
asam. Baja mempunyai sifat tahan karat dan korosi akan tetapi kurang baik dalam
menghantarkan panas. Dalam praktik, pemilihan bahan ini disesuaikan dengan
kondisi kerja AC.

b.LuasPermukaan
Perpindahan panas dari satu sisi ke sisi lain sangat tergantung pada luas permukaan
evaporator. Semakin luas permukaan tempat berlangsungnya perpindahan panas,
semakin cepat laju perpindahan panas yang terjadi. Sepanjang luas permukaan
evaporator diberikan sirio yang tersusun rapi agar panas diserpa lebih banyak dan
luas.

c.faktor film
Faktor film suatu permukaan pada sirip-sirip evaporator berkaitan dengan laju
kecepatan udara yang melaluinya. Bila kecepatan udara yang melaluinya terlalu
rendah maka akan terbentuk lapisan kerak permukaan sirip-sirip sehingga akan
menghambat laju perpindahan panas.

d) Bahan Pendingin (refrigeran)


Perpindahan panas bahan pendingin cair ke cair lebih baij daripada cair ke gas.
Namun kenyataanya perindahan panas lebih sering terjadi antar udara denga
refrigeran uap. Perpindahan panas dari gas ke gas mempunyai prose yang kurang
cepat. Oleh karena itu pemakaian refrigeran hendaknya disesuaikan dengan kondisi
kerja evaporator.

e) Konstruksi Pipa Evaporator


Pipa atau koil evaporator yang digunakan terdiri berbagai macam tipe tergantung
kondisi dan kebutuhan metalasi. Perbedaan jenis pipa yang digunakan satu dengan
yang lain terletak pada sistem pengaliran udara pada pipa evaporator dan pengaliran
air yang terkondensasi. Beberapa tipe pipa evaporator yang biasa digunakan adalah
sebagai berikut :
1. Pipa Tipe Slant
Pada tipe ini biasanya digunaka untuk mengalirkan udara yang mengarah ke atas,
bawah dan horisontal. Dimana struktur pipa merupakan satu kesatuan panel yang
dipasang mempermudah pengaliran hasil kondensasi. Bak penampungan air hasil
kondensasi ditempatkan di bagian bawah.

2. Pipa Tipe A
Untuk tipe ini aliran udara mengarah ke atas atau ke bawah saja terkadang pipa tipe A
juga digunakan untuk mengalirkan udara secara horisontal. Namun untuk posisi
mengalirkan udara yang arahnya horisontal tidak umum pada tipe A ini, biasanya
untuk kondisi ini dipakai pipa evaporator tipe H. Bak penampungan air hasil
kondesasi diletakkan di bawah bentuk A.

3. Pipa Tipe H
Pipa tipe H biasanya digunakan untuk mengelirkan udara secara horisontal. Bak
penampungan hasil kondensasi terletak di bagian bentuk H. Namun bila tipe H ini
digunakan untuk mengalirkan udara secara vertikal maka bak penampungan harus
ditempatkan khusus
yang memungkinkan air hasil kondensasi tertampung dengan baik.

4. Alat Ekspansi
Alat ini digunakan untuk mengatur jumlah cairan refrigeran yang masuk ke dalam
evaporator. Alat ini terletak diantara evaporator dan kondensor. Refrigeran yang
keluar dari kondensor mempunyai suhu dan bertekanan tinggi. Sedangkan refrigeran
yang masuk ke dalam evaporator harus memiliki suhu dan tekanan rendah. Oleh
karena itu, untuk menurunkan suhu dan tekanan tinggi ini diperlukan suatu alat
ekspansi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa refrigeran yang dalam
evaporator berbentuk cair dan keluar dalam bentuk panas. Keadaan refrigeran yang
keluar dari evaporator inilah yang dijadikan dasar untuk mengatur jumlah refrigeran
cair yang masuk evaporator. Jenis katup ekspansi yang beredar ada lima yaitu:
a) Pelampung sisi atas (high side float)
b) Pelampung sisi bawah (low side float)
c) Katup ekspansi thermostatis otomatis, dan
d) Lubang tetap (fixed bore).

Pada sistem AC, ketiga jenis terakhir inilah yang paling umum digunakan.
Komponen-komponen penting yang terdapat pada katub ekspansi thermostatis antara
lain badan katup, diafragma, jarum dan dudukan pegas, serta bola sensor dan pipa
transmisinya. Beberapa katup dilengkapi dengan equalizer. Equalizer dibutuhkan bila
evaporator sangat penjang sehingga berakibat turunnya tekanan. Tugas equalizer
adalah membantu beban kerja katup. Jika beban kerja mesin pendingin bertambah
besar evaporeator akan menjadi minus refrigeran dan temperatur di evaporator
menjadi tinggi sehingga kerjanya menjadi tidak
efisien. Dengan adanya equalizer refrigeran yang masuk ke evaporator dapat menjadi
lebih banyak.
Sistem equalizer yang dipasang pada katup ekspansi thermostatis bisa diluar atau
didalam katup. Equalizer yang diluar berupa saluran yang dipasang dari katup (di
bawah diafragma) ke pipa di sisi luar evaporator. Saliran ini harus dipasang setelah
bola sensor (sensing bulb).

5. Kipas
Fungsi kipas pada AC digunakan untuk mengalirkan udara dalam sistem. Kipas yang
sering digunakan dalam sistem AC yaitu kipas sentrifugal (blower) dan kipas
propelar. Kipas sentrifugal atau blower diletakkan di dalam ruangan. Fungsi blower
adalah meniup udara dingin di dalam ruangan. Sedangkan kipas propelar diletakkan
di luar ruangan tugasnya membuang udara panas pada sisi belakang atau aplikasi
kondensor

6. Motor Listrik
Pada AC, motor listrik dipakai sebagai penggerak kompresor, pompa dan kipas.
Pengubahan energi listrik menjadi energi mekanik dilakukan dengan memanfaatkan
sifat-sifat gaya magnetik. Ada 2 motor yang digunakan pada suatu unit AC :

1) Motor kapasitor-kipas
Motor ini adalah motor kapasitor run yang digunakan pada kipas blower. Kipas
blower berfungsi untuk mengalirkan hembusan udara dingin keluar.
Gambar 3.12 Motor kipas

2) Motor kapasitor-kompresor
Motor ini adalah motor kapasitor tetap yang digunakan pada kompresor. Motor ini
berfungsi sebagai penggerak torak pada kompresor. Dengan bergerak naik turunnya
torak akan dapat mengalirkan refrigeran dan memampatkan kembali untuk dialirkan
kembali.
Ada dua macam jenis motor yang sering digunakan pada motor kipas dan kompresor :
1) Permanent Split Capasitor (PSC)
Motor listrik PSC ini banyak digunakan pada sistem AC. Arus mengalir pada running
dan starting winding motor. Pada motor ini hanya mempergunakan satu kapasitor,
yaitu kapasitor Run yang dipasang antara terminal R dan S secara seri terhadap
starting winding.
Motor jenis ini sangat peka sekali terhadap penurunan tegangan 5-10% menimbulkan
kesulitan pada waktu mulai berjalan (start). Untuk membantu kesulitan ini biasanya
dipasang thermal protector. Karena itu motor ini starting torsinya kecil sehingga kalau
kompresor tiba-tiba berhenti, sebelum tekanan sistem mencapai keseimbangan,
thermal protector akan membuka sebelum start lagi. Menunggu tekanan pada
kondensor dan saluran hisap menjadi sama.
2) Motor Split-Phase (fasa belah)
Efisiensi motor split-phase pada waktu berjalan sangat baik dan puntiran (torsi)
awalnya termasuk sedang (medium). Pada umumnya motor jenis ini memliki empat
kutub yang diatur sedemikan rupa sehingga mampu beroperasi sebagai motor dan
kutub. Yaitu dengan mengubah hubungan listrik pada terminalnya.

6. Thermo-Overload (OMP / Overload Motor Protektor)


Adalah sebuah pengaman bagi motor kompresor agar tidak terlalu panas dan arus
yang melewati tidak terlalu besar. OMP ini berfungsi seperti skring,jika terjadi panas
yang berlebihan pada kompresor maka OMP ini akan memutus arus pada motor
kompresor.

Jenis - jenis AC yang sering dipakai:


1. AC Window
AC Window adalah AC yang evaporator dan kondensornya terletak pada
1 buah mesin (kotak).
Adapun proses pemasangannya sebagai berikut:
(1) Bersihkan jendela yang akan dipasang AC dari laisan-lapisan pada jendela. Dan
pasanglah pelapis karet seal kuat dan udara tidak dapat masuk ke ruangan.
(2) Pasang AC pada tempat yang telah tersedia.
(3) Masukkan pengait ke dalam rel yang terpasang agar lebih kuat
(4) Pasang sekrup pengait pada tempat yang tersedia.

2. AC Split
AC Split adalah AC yang evaporator dan kondensor berada di 2 mesin yang berbeda.
Evaporatornya terletak di dalam ruangan. Sedangkan kondensornya terletak di luar
ruangan. Adapun proses pemasangannya sebagai berikut:
(1) Secara totalitas peasanganya akan seperti gambar dibawah ini:
(2) Pemasangannya meliputi di bagian dalam ruangan yang terdiri dari mesin
evaporatornya
(3) Pemasangan bagian luar adalah memasang mesin kondensornya
Jenis – jenis masalah yang sering timbul pada AC tipe split:
1. AC tidak dingin karena pompa kompresor tidak nyala sedangkan kipas out door
nyala, hal yang dilakukan adalah:
matikan indoor AC.ganti kapasitor kompresor dengan yang baru dan sesuai dengan
kapasitas semula. Jika tidak juga menyala maka periksa OMP (Over load Motor
Protector) kompresor dengan multi tester, jika OMP nya bagus (dalam posisi dingin
ada koneksi), kemudian coba buka kabel yang ke kompresor (kabel SCR) bersihkan
ujung soket dan periksa nilai R (hambatannya) dengan multi meter jika masih ada
tahanan pada tiap kabel berarti kompresor masih bagus, setelah soket bersih pasang
kembali pada posisi semula. Jika semua kabel sudah dipasang dengan benar maka AC
dinyalakan lagi dengan mereset stop kontak terlebih dahulu. Jika kompresor tidak
juga bekerja maka kompresor perlu di service, jika kompresor nyala beberapa waktu
dan kemudian tidak bekerja lagi maka OMP perlu diganti karna OMP tidak berfungsi
dengan baik (susah kembali pada posisi koneksi).
2. AC tidak dingin karna kipas out door tidak berputar kompresor juga tidak berputar.
Pada kondisi normal (mode cool) jika AC dinyalakan maka kipas out door dan
kompresor harus nyala dan mati bersamaan.JIka kipas tidak berputar maka periksa
nilai tahanan pada motor kipas (normal/tidak). Jika normal, coba ganti kapasitor
motor fan dengan kapasitor yang baru dengan nilai dan jenis yang sama.

3.AC tidak dingin karna kipas out door dan kompresor mati – hidup mati hidup dalm
waktu yang singkat. Hal ini menandakan termis tidak bekerja dengan baik.

4. AC tidak dingin karna kipas indoor tidak berputar. Maka periksa terlebih dahulu
sambungan – sambungan kabel pada PCB (paint circuit Board) n motor dengan multi
meter , jika semua kabel terpasang dengan benar dan tahan normal maka ganti
kapasitor running indoor yg menempel pada PCB.

5. AC tidak dingin karena Evaporator hanya dingin pada bagian atas. Hal ini
menunjukakan kalau tekanan Freon yang kurang, jika penambahan Freon tidak bisa
memaksa liquid masuk pada evaporator bagian bawah maka perlu dilakukan
pemvakuman dengan menggunakan pompa vakum atau pembersihan saluran pipa
dengan bantuan tekanan angin dari freon. Pemvakuman menghindarkan
bercampurnya udara dan Freon. Udara yang terjebak akan bercampur dengan Freon
yang mengakibatkan komposisi Freon berubah dan turunnya kualitas Freon dan lama
kelamaan akan menyebabkan korosi pada pipa – pipa dan korosi ini akan membuat
kotor system dan lama kelamaan akan membuat system terhambat dan bocor maka
ditekankan perlunya dilakukan pemakuman dengan menggunakan pompa vakum.
6. Terjadi bunga es pada Evaporator
Hal ini baiasanya terjadi karena banyak hal antara lain :
· Evaporator kotor, pemecahanya bersihkan dari kotoran dan lumut – lumut
· Saringan Buntu Atau Kotor, pemecahan permasalahanya adalah bersihkan dengan
air bertekanan sampai tidak ada lagi kotoran yang menempel
· Kurang Freon, biasanya hal ini terjadi karena terjadi kebocoran saat instalasi.
Pemecahanya : Cari dengan menggunakan air sabun dengan jalan mengusap atau
pada bagian – bagian yang rawan bocor, misalkan sambungan. Jika terjadi gelembung
– gelembung sabaun maka disitu lah summer masalahnya. Maka kencangkan kembali
sambungan tersebut atau kalau perlu sambung ulang kembali.
7. Terjadi Bunga es pada pipa kecil / besar ( out door)
Hal ini disebabkan karena kurangnya Freon dan kotornya Unit AC baik indoor dan
out door. Untuk itu AC perlu segera di service (cuci dan tambah Freon). Untuk
penambahan Freon sebaiknya jangan dilakukan pada cuaca dingin / hujan karena jika
cuaca normal lagi (panas) tekanan Freon akan naik dengan sendirinya. Jika tekanan
ini melebihi batas maksimal yang di izin kan akan menyebabkan kompresor susah
bekerja dan lama kelamaan akan rusak.
Cara mengisi Freon:
Pertama-tama yg harus dilakukan dalam pengisian freon adalah mengoperasikan AC
split. setelah outdoor unit mendapatkan supply listrik dari indoor unit, buka nepel
penutup pentil pengisian freon dengan kunci inggris.lalu pasang selang berwarna biru
yg berada pada manifold di pentil pengisian freon, adakah tekanan freon? dengan
melihat jarum manifold tekanan rendah yg berwarna biru. jika tidak ada tekanan freon
sama sekali, berarti sistem pendingin/ac split ada kebocoran. cari sampai ketemu
dimana letak kebocorannya dengan kuas kecil yg diberi air sabun, bila tidak
diperbaiki/dilas kebocorannya freon akan berkurang kembali walaupun telah diisi
sampai ac split menjadi dingin kembali. bila ruang kebocorannya harus diperbaiki
dengan cara mengelas dan pada sistem pendingin/ac split masih terdapat sisa freon,
maka yang harus kita lakukan sebelum melakukan perbaikan/pengelasan adalah
membuang sisa freon tersebut agar tidak membahayakan diri dan lingkungan sekitar.
apabila telah ditemukan letak kebocorannya dan sudah diperbaiki/dilas, sistim
pendingin/ac split harus divakum terlebih dahulu sebelum diisi freon, dengan
menggunakan mesin vakum. vakum yg baik harus mencapai 30″, Jika tidak memilki
mesin vakum maka digunakan pemvakuman dengan bantuan compressor/outdoor unit
yg akan kita isi freonnya, caranya adalah:
1. pasang selang warna biru pada pentil pengisian freon dan selang warna kuning
pada tabung freon(posisi kran ditabung freon dlm keadaan terbuka penuh dan kedua
kran pada manifold tertutup penuh).

2. buka penutup kran nepel ukuran 3/8 yg ada pada samping kanan kran nepel
outdoor unit.

3. masukan kunci L pada kran nepel 3/8 dan putar kekanan(posisi klep nepel ditutup).

4. operasikan ac split dan tunggu sampai indoor unit mensupply listrik kebagian
outdoor unit.

5. setelah outdoor unit beroperasi, lepaskan selang warna biru dari manifold, angin
akan keluar dari ujung selang warna biru dan tunggu sampai angin tidak keluar lagi
dari ujung selang warna biru.

6. setelah tidak ada angin yg keluar lagi dari ujung selang warna biru, pasang kembali
ujung selang warna biru ke manifold lalu putar ke kiri kunci L yg berada pada kran
nepel 3/8(posisi kran nepel terbuka penuh).

7. isi freon dengan memutar kran manifold warna biru kearah kiri sambil melihat
jarum manifold untuk memastikan berapa freon yg sudah masuk kedalam sistem
pendingin/ac split. pada waktu pengisian freon lakukan secara bertahap jangan
sekaligus dalam waktu singkat, agar tidak merusak klep compressor. buka kran
manifold sebenta lalu tutup kembali, lakukan berulang-ulang dan lihat berapa freon
yg sudah masuk pada jarum penunjuk yg ada dimanifold, sampai pipa instalasi ac yg
berukuran 3/8 yg berada pada outdoor unit basah berembun atau evaporator yg ada
pada indoor unit , apabila dinginnya sudah merata berarti proses pengisian freon
sudah cukup,tidak harus75 psi. bila unit ac kelebihan freon akan membuat ac menjadi
tidak dingin bukan menjadikan lebih dingin.perhatikan juga amper compressor pada
waktu pengisian freon, jangan sampai melebihi batas amper(current) yg dapat di lihat
pada sisi indoor unit.

Proses Vakum dengan mengunakan mesin vakum:


Pasang manifold gauge/analyzer pada peralatan pendingin dengan ketentuan sebagai
berikut:
- Slang warna biru dihubungkan pada niple disisi hisap(Low pressure)
- Slang warna merah dihubungkan ke niple sisi tekan (High presure) bila ada, bila
ditutup
- Slang warna kuning dihubungkan kepompa vakum.
Putar kran warna merah dan biru kearah terbuka sampai maksimium (kran di high dan
low presure)
Jalankan pompa vakum selama minimum 20 menit
Perhatikan bila mana sistem setelah divakum perlu ditambahkan oli memlalui sisi
hisap. Disarankan oli yang dipakai memiliki visiositas 4 GS atau 5 GS.
Setelah sistem divakum putar kran merah dan biru keaah tertutup.

Anda mungkin juga menyukai