Pengertian Chiller
Mempelajari apa itu pengertian chiller membuat kita harus mengenal lebih jauh
seputar sistem pendingin udara dengan tujuan untuk bermacam keperluan. Chiller adalah
mesin refrigerasi yang memiliki fungsi utama mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air
dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor (FCU/Fan Coil
Unit). Pada sistem pendinginan ini dikenal beberapa jenis chiller berdasarkan kompresor dan
kondensornya. Lebih jauh mengenai apa dan bagaimana sistem tersebut bekerja mari kita
lanjutkan pada pembahasan cara kerja chiller pada sistem pendingin.
Pada bagian Heat Exchanger seperti di atas berlangsung proses pertukaran kalor antara
refrigeran yang dengan air. Kalor dari air ditarik ke refrigerant sehingga setelah melewati
Heat Exchanger menyebabkan air di dalamnya menjadi semakin dingin.
Air yang sudah menjadi dingin tersebut lalu diteruskan mengalir ke AHU (Air
Handling Unit) yang berfungsi untuk menjadikan udara menjadi dingin. AHU terdiri dari
/heat Exchanger yaitu pipa dengan kisi-kisi yang mempunyai fungsi utama mendinginkan air
dan udara dengan proses pertukaran antara kedua komponen tersebut sehingga menghasilkan
suhu tertentu sesuai yang diinginkan.
Jenis-Jenis Chiller
Berdasarkan jenis kompressornya :
a. Kompresor Piston (Reciprocating compressor)
Kompresor piston kerja tunggal
Kompresor piston kerja tunggal adalah kompresor yang memanfaatkan
perpindahan piston, kompresor jenis ini menggunakan piston yang didorong
oleh poros engkol (crankshaft) untuk memanpatkan udara/gas. Udara akan
masuk ke silinder kompresi ketika psiton bergerak pada posisi awal dan udara
akan keluar saat piston/torak bergerak pada posisi akhir/depan.
Kompresor piston kerja ganda
Kompresor piston kerja ganda beroperasi sama persis dengan kerja tunggal,
hanya saja yang menjadi perbedaan adalah pada kompresor kerja ganda,
silinder kompresi memiliki port inlet dan outlet pada kedua sisinya. Sehingga
meningkatkan kinerja kompresor dan menghasilkan udara bertekanan yang
lebih tinggi dari pada kerja tunggal.
Kompresor diafragma
Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari kompresor piston dan
mempunyai kesamaan dengan kompresor piston, hanya yang membedakan
adalah jika pada kompresor piston menggunakan piston untuk memampatkan
udara, pada kompresor diafragma menggunakan membrane fleksibel atau
diafragma.
Mesin refrigerasi dengan pendinginan udara (air cooled chiller), pada prinsipnya
hampir sama dengan split duct AC, tetapi dalam ukuran besar. Unit mesin ini pada
umumnya berada di atas atap beton dari sebuah bangunan.
Komponen utama dari 1 unit ACC adalah 2 kompresor atau lebih, dengan katup
ekspansi dan evaporator berada dalam unit utama, termasuk kondensornya. Evaporator
mendinginkan air dan air dingin disirkulasi kesetiap tingkat melalui alat pengatur
udara (air handling unit) atau disingkat AHU. Dari AHU dengan blower besar
menyalurkan udara dingin, yang diperoleh dari hembusan melalui pipa-pipa aliran air
dingin utama diatas, keruangan yang akan dikondisikan. Udara dingin yang masuk ke
dalam ruangan AHU ini diatur dengan diffuser yang ada disetiap ruanagan, atau
kadang-kadang dengan pipa-pipa langsung keruangan melalui alat kipas koil (Fan coil
unit) atau disingkat FCU.
Dalam desain gedung, bila menggunakan air cooled chiller perlu diperhatikan lokasi
dan luas atap beton untuk penempatan unit-unit chillernya. Yang sering kurang
diperhatikan dalam desain atap untuk air cooled chiller adalah akses untuk
pemeliharaan unit tersebut. Ada kalanya terjadi perubahan desain dari water cooled
chiller ke air cooled chiller, karena terutama masalah waktu instalasi ataupun keadaan
air setempat. Tetapi perubahan seperti itu pada akhirnya berakibat fatal terhadap
konstruksi air cooled chiller tersebut yang mengambil ruang (space) apa adanya.
b. Water Coler
Mesin refrigerasi dengan pendinginan air (water cooled chiller), pada prinsipnya
hampir sama dengan mesin refrigerasi pendinginan udara (air cooled chiller) dalam
distribusi udara dingin melalui AHU atau FCU. Perbedaan utamanya adalah
pendinginan refirgerasinya, bukan dengan udara, tetapi dengan air, dimana airnya
didinginkan melalui menara air atau cooling tower. Mesin refrigerasi dengan
pendinginan air, pada umumnya ditempatkan dalam lantai bawah (basement) suatu
bangunan. Dalam desain yang perlu diperhatikan adalah ventilasi keruangan chiller
harus dihitung dengan baik, agar ruangan tersebut jangan menjadi neraka bagi
pengerjanya.
Sama halnya dengan mesin refirigerasi pendinginan udara, refrigerant dari kompresor
ditekan melalui katup ekspansi masuk berembun dalam alat evaporator. Evaporator
mendinginkan air dan air dingin disirkulasi ke setiap tingkat melalui alat pengatur
udara (air handling unit) atau disingkat AHU. Dari AHU dengan blower besar
menyalurkan udara dingin, yang diperoleh dari hembusan melalui pipa-pipa aliran air
dingin unit utama diatas, keruangan yang akan dikondisikan. Udara dingin yang
masuk ke dalam ruangan dari AHU ini diatur dengan diffuser yang ada di setuap
ruangan, atau kadang-kadang dengan pipa-pipa langsung keruangan melalui alat kipas
koil (Fan coil unit) atau disingkat FCU.
Pendinginan air melalui menara air (cooling tower), dalam desain gedung perlu
diperhatikan aliran udara yang diperoleh dari kipas udara. Aliran udara dan aliran air
di dalam menara pendingin ini dapat berlawanan arah (counter flow), arah melintang
(cross flow), aliran parallel (parallel flow) aliran melalui dek atau aliran pancar.
c. Absorpsi Chiller
Karena perubahan fase yang terjadi dan yang member dampak pendinginan adalah
melalui media air. Fluida kedua yang mengatur proses ini adalah garam, yang
dikatakan sebagai Litium Bromida (lithium bromide). Panas dibutuhkan untuk
memisahkan kedua fluida ini, yang kemudian dipertemukan kembali dalam
lingkungan yang hampir vakum. Air ini mengalami perubahan fase pada waktu
dicampur kembali dengan garam pada suhu yang sangat rendah. Pada tekanan atmosfir
yang normal, air menguap pada suhu 212F, dalam suatu alat absorpsi, air menguap
cukup dingin untuk menghasilkan air dingin pada 46F.
Karena suhu air dingin yang dihasilkan oleh chiller absorpsi paling rendah adalah
46F, maka chiller jenis ini tidak dapat digunakan dalam penerapan refrigerasi dengan
suhu rendah.
Peralatan tata udara dengan sistem absorpsi ini sebenarnya sangat efisien dan
pemeliharaannya mudah, tetapi bila ada kerusakan pada peralatan ini perbaikannya
memerlukan waktu lama dan biaya yang besar. Bahkan untuk kerusakan tertentu,
maka seluruh unit tidak dapat difungsikan kembali. Ini menyebabkan penggunaan
peralatan pengkondisian udara dengan sistem absorpsi ini kurang diminati.
Ikhtisar I
Pendingin penyerapan mendinginkan air menggunakan energy yang disediakan oleh
sumber panas. Mereka berbeda dari konvensional sistem (kompresi uap) pendinginan dalam
dua cara. Proses penyerapan termokimia di alam, sebagai lawan mekanik. Juga, pendingin
penyerapan beredar air sebagai pendingin bukan chlorofluorocarbons hidro (CFC atau HCFC,
yang juga dikenal sebagai Freon).
Sistem chiller penyerapan standar menggunakan air, sebagai pendingin, dan bromide
lithium, sebagai penyerap, dalam siklus. Bromide lithium memiliki afinitas yang tinggi untuk
air. Proses ini berlangsung dalam ruang hampa, memungkinkan refrigerant (air) mendidih
pada suhu yang lebih rendah dan tekanan daripada biasanya akan membantu untuk
mentransfer panas dari satu tempat ke tempat lain.
Perumahan berukuran unit-unit kecil menggunakan ammonia sebagai refrigerant, dan
air sebagai penyerap.
Aplikasi
Selain menjadi langsung dipecat oleh gas alam, pendingin penyerapan dapat
menjalankan off air panas, uap, atau limbah panas, membuat mereka merupakan bagian
integral dari sistem kogenerasi atau kemanapun limbah panas dalam bentuk apapun yang
tersedia.
Pendingin penyerapan umumnya digunakan dimana tingkat kebisingan dan getaran
yang menjadi masalah, terutama di ruma sakit, sekolah, dan gedung perkantoran.
Peralatan Pilihan
Pendingin penyerapan bisa dipecat langsung maupun tidak langsung, dan dapat
tunggal-efek ganda. Pendingin langsung dipecat menggunakan panas dari sumber lain,
sedangkan pendingin langsung dipecat menggunakan kompor gas alam untuk daya siklus.
Efek ganda pendingin mendaur ulang beberapa limbah panas yang dihasilkan selama siklus,
dan dengan demikian lebih efisien per unit input panas. Efisiensi ini dating pada biaya yang
membutuhkan input panas seperti uap atau gas alam.
Ukuran peralatan partikel berkisar dari 4,5 ton pendinginan hingga beberapa ratus ton
pendinginan.
Sumber Daya
1. Equipment Manufacturer database
2. Gas AC Konsorsium
Pada hal tersebut terakhir terdapat dua saluran, satu saluran menyalurkan jumlah udara
yang minimal diperlukan, sedangkan saluran lainnya menyalurkan jumlah udara
sesuai dengan pembukaan katup udara yang diatur oleh thermostat. Pemasukan udara
diatur oleh tekanan udara yang bekerja pada tirai dari alat pengatur udara konstan dan
gaya pegas. Pemasukan udara minimum harus diatur supaya distribusi udara di dalam
ruangan dapat berlangsung sebaik-baiknya, dengan jumlah ventilasi udara yang
minimal. Jumlah udara masuk akan berkurang dengan turunnya beban kalor, sehingga
apabila jumlah udara masuk menjadi kecil daripada jumlah udara masuk yang
minimal, maka temperature udara masuk akan berubah.
Dalam sistem volume variable, putaran atau sudu isap dari kipas udara dapat diatur
sesuai dengan perubahan pemasukan udara yang diinginkan. Sistem pengaturan kipas
udara tersebut diatas memungkinkan penghematan daya listrik yang diperlukan untuk
menggerakkan kipas udara pada beban parsial.
b. Sistem Udara Penuh