Anda di halaman 1dari 29

CHILLER STUDY FOR ENGINEER 1

Teori Dasar Chiller

Chiller atauTeknik pendingin adalah ilmu yang mempelajari teknik suatu pertukaran kalor atau
panas dari media yang lebih panas ke media yang lebih dingin dan mempertahankannya.
Dalam penggunaannya teknik pendingin dibagi menjadi 3 bagian :
1. High Temperature : temperature evaporator adalah +3 C s/d +10 C
2. Medium Temperature : temperature evaporator adalah –10 C s/d +5 C
3. Low Temperature : Dimana temperature evaporator adalah –40 C s/d 5 0C
High temperature biasa disebut Air Conditioning ( AC )
Medium dan Low temperature biasa disebut Refrigeration
Dalam aplikasi di lapangan Refrigeration dibagi dalam 3 bagian :

1. Home appliance refrigeration : Kulkas, small freezer, dispenser dll


2. Commercial Refrigeration : Commersial Chiller, Show case, Cold storage, dll
3. Industrial Refrigeration : Blast freezer, Brine cooling, Industial Chiller, dll

Sistem pendinginan dalam teknik pendingin ini ada beberapa macam, diantaranya :

1. Sistem kompresi uap adalah system pendingin yang menggunakan kompresor sebagai
komponen utamanya, condenser, expansion valve dan evaporator.
2. Sistem absorpsi adalah system yang menggunakan campuran biner sebagai bahan
pendinginnya.
3. Sistem Thermoelektrik adalah system yang menggunakan 2 jenis semi konduktor yang
berbeda, yaitu jenis P dan N yang disatukan membentuk satu junction. Semi konduktor P
mempunyai harga yang positif sedangkan semi konduktor N mempunyai harga yang
negatif. Pada setiap junction dipasang piringan metal sebagai permukaan perpindahan
panas. Salah satu permukaan (Cooled junction) akan menyerap kalor dan bertindak mirip
dengan evaporator pada kompresi uap, sedangkan hot junction akan melepas kalor ke
lingkungan/udara sekitar yang berfungsi mirip condenser dalam system kompresi uap.
Batterai catu daya sumber searah digunakan untuk memberikan arus pada rangkaian
analog dengan kompresor.
By. sofyan

4. Sistem Steam jet adalah system pendingin yang menggunakan system refrigerasi
konvensional (kompresi uap), secara khusus menggunakan steam ejection / booster. Air
digunakan sebagai refrigerant dan efek pendinginan dihasilkan dari penguapan sebagian
air di evaporator pada tekanan absolute.
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 2

5. Sistem Tabung Vortex adalah system yang menggunakan suatu alat yang dapt dipakai
untuk pendingin sekaligus untuk pemanas. Sumber energinya adalah udara
bertekanan/terkompresi.
6. dll
Pada aplikasinya system kompresi uap lebih banyak dipergunakan karena sederhana, mudah
dalam perawatan dan mudah dalam perbaikan.
Chiller Service
belajar chiller, sistem pendingin chiller, teori dasar chiller, teori chiller, teori dasar mesin
pendingin

Chiller Basic

Apa itu chiller?


Chiller adalah alat refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan suatu bangunan, biasanya
bangunan yang besar, seperti: mall, hotel, rumah sakit, dll. Chiller dan AC (air conditioner)
berbeda, meskipun memiliki fungsi yang sama sebagai pendingin ruangan. Perbedaannya
terletak pada media yang didinginkan, AC akan langsung mendinginkan udara didalam ruangan
yang dikehendaki. Sedangkan chiller mendinginkan air, yang kemudian air dingin ini digunakan
untuk mendinginkan ruangan.

Berdasarkan jenisnya chiller dapat dibagi menjadi 2, yaitu chiller berpendingin udara (Air-
cooled) dan chiller berpendingin air (water-cooled).

By. sofyan

chiller berpendingin udara


CHILLER STUDY FOR ENGINEER 3

Chiller berpendingin air

Perbedaan mendasar dari keduanya terletak pada media pendingin yang digunakan untuk
mendinginkan kondenser. Pada air-cooled chiller media pendingin berupa udara langsung yang
dibantu dengan induced draft fan atau kipas penghisap. Sedangkan pada water-cooled chiller
media pendingin kondenser berupa air yang disirkulasikan menuju tower pendingin (cooling
tower).

Untuk beban pendinginan yang lebih besar, seperti gedung bertingkat pemakaian water-cooled
chiller lebih disarankan. Sedangkan untuk beban yang lebih kecil, air-cooled dapat digunakan.
Tetapi semua terkandung kondisi lapangan, water-cooled chiller selain membutuhkan banyak
pompa dan suplai air yang cukup, juga membutuhkan ruang yang lebih luas untuk membangun
tower pendingin.

By. sofyan
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 4

water-cooled chiller system

Dasar-dasar pada Sistem Pendingin Chiller

Pada blog ini saya akan berbagi tentang sistem pendingin pada chiller,dimana biasa chiller
digunakan pada setiap gedung-gedung besar dan komersial,terutama penggunaan khusunya
pada Hotel.

Fungsi dari Chiller ini kita sudah tentunya tahu,terutama untuk teman-teman yang ahli pada
By. sofyan

bidang ini,tepatnya para Teknisi atau Engineer khususnya divisi HVAC,sudah tidak asing lagi
dengan Chiller...?.

Chiller atau sering disebut dengan AC sentral merupakan mesin refrigerasi yang mempunyai
fungsi utama sebagai pendingin air pada sisi evaporatornya,dimana air dingin yang dihasilkan
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 5

evaporator selanjutnya dikirim ke mesin penukar panas/kalor atau sering disebut dengan
FCU(Fan Coil Unit) pada kapasitas kecil dan AHU(Air Handling Unit)pada kapasitas besar.Pada
sistem pendingin,Chiller dibedakan berdasarkan jenis kompresor dan juga kondensornya.

Jenis Chiller berdasarkan jenis kompresornya :

1.Reciprocating

2.Screw

3.Centrifugal

Jenis Chiller berdasarkan jenis kondensornya :

1.Air Cooler (Media dengan menggunakan udara sekitar)

2.Water Cooler (Media dengan menngunakan air)

Gambar skema Chiller :

By. sofyan

Cara kerja Chiller pada gambar disamping menjelaskan refrigerant didalam kompresor
dikompresikan kemudian dialirkan ke kondensor,refrigerant yang mengalir ke kondensor
mempunyai tekanan dan temperatur tinggi,dikonsensor refrigerant yang bertemperatur tinggi
didinginkan oleh udara sekitar oleh fan(kipas) kondensor,sehingga terjadi perubahan fase dari
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 6

uap menjadi cair,kemudian refrigerant mengalir menuju pipa kapiler dan terjadi penurunan
tekanan,dan setelah keluar dari pipa kapiler,refrigeran masuk kedalam evaporator.Didalam
evaporator refrigeran mulai menguap,hal ini disebabkan terjadinya penurunan tekanan yang
mengakibatkan titik didih refrigern menjadi lebih rendah.Didalam evaporator terjadi fase
perubahan refrigeran dari cair menjadi uap,dan terjadi perpindahan kalor yang bersuhu
rendah,dimana air didinginkan oleh refrigeran.Didalam evaporator air sebagai bahan pendingin
sekunder yang telah didinginkan sampai temperatur tertentu kemudian dialirkan oleh sebuah
pompa menuju koil-koil pendingin dalam ruangan,dan air akan bersirkulasi terus menerus
selama sistem pendingin bekerja.

Prinsip kerja Cooling Tower

Salah satu komponen utama pada AC sentral selain chiller, AHU, dan ducting adalah cooling
tower atau menara pendingin. Fungsi utamanya adalah sebagai alat untuk mendinginkan air
panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa
menggunakan fan/kipas. Konstruksi cooling tower terdiri dari system pemipaan dengan banyak
nozzle, fan/blower, bak penampung, casing, dsb.
Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system AC sentral dengan system
kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi dan evaporasi. Proses ini
terjadi dalam satu siklus tertutup yang menggunakan fluida kerja berupa refrigerant yang
mengalir dalam system pemipaan yang terhubung dari satu komponen ke komponen lainnya.
Kondensor pada chiller biasanya berbentuk water-cooled condenser yang menggunakan air
untuk proses pendinginan refrigeran. Secara umum bentuk konstruksinya berupa shell & tube
dimana air mengalir memasuki shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam pipa
yang berada di dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran
superheat berubah fasa menjadi cair yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat
ekspansi, sementara air yang keluar memiliki temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini akan
digunakan lagi untuk proses pendinginan kondensor maka tentu saja temperaturnya harus
diturunkan kembali atau didinginkan pada cooling tower. Langkah pertama adalah memompa
air panas tersebut menuju cooling tower melewati system pemipaan yang pada ujungnya
memiliki banyak nozzle untuk tahap spraying atau semburan. Air panas yang keluar dari nozzle
secara langsung melakukan kontak dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa
karena pengaruh.fan/blower yang terpasang pada cooling tower. Sistem ini sangat efektif
dalam proses pendinginan air karena suhu kondensasinya sangat rendah mendekati suhu wet-
bulb udara. Air yang sudah mengalami penurunan temperature ditampung dalam bak/basin
untuk kemudian dipompa kembali menuju kondensor yang berada di dalam chiller. Pada
By. sofyan

cooling tower juga dipasang katup make up water yang dihubungkan ke sumber air terdekat
untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative
cooling tersebut. Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam “range” dan
“approach”, dimana range adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan
approach adalah selisih antara udara suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar.
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 7

Perpindahan kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh. Ada
dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan
parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat
sistem ini lebih hemat energi jika digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti
chiller. Salah satu kekurangannya adalah bahwa sistem ini tidak praktis karena jarak yang jauh
antara chiller dan cooling tower sehingga memerlukan system pemipaan yang relative panjang.
Selain itu juga biaya perawatan cooling tower cukup tinggi dibandingkan system lainnya.

PRINSIP KERJA COOLING TOWER PADA SISTEM AC SENTRAL

Salah satu komponen utama pada AC sentral selain chiller, AHU, dan ducting adalah
cooling tower atau menara pendingin. Fungsi utamanya adalah sebagai alat untuk
mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara
secara konveksi paksa menggunakan fan/kipas. Konstruksi cooling tower terdiri dari system
pemipaan dengan banyak nozzle, fan/blower, bak penampung, casing, dsb.

Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system AC sentral dengan
system kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi dan evaporasi. Proses
ini terjadi dalam satu siklus tertutup yang menggunakan fluida kerja berupa refrigerant yang
mengalir dalam system pemipaan yang terhubung dari satu komponen ke komponen lainnya.
Kondensor pada chiller biasanya berbentuk water-cooled condenser yang menggunakan air
untuk proses pendinginan refrigeran.

Secara umum bentuk konstruksinya berupa shell & tube dimana air mengalir memasuki
shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam pipa yang berada di dalam tabung
sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran superheat berubah fasa menjadi cair
yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat ekspansi, sementara air yang keluar memiliki
temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan lagi untuk proses pendinginan
kondensor maka tentu saja temperaturnya harus diturunkan kembali atau didinginkan pada
cooling tower.

Langkah pertama adalah memompa air panas tersebut menuju cooling tower melewati
system pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak nozzle untuk tahap spraying atau
semburan. Air panas yang keluar dari nozzle secara langsung melakukan kontak dengan udara
sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh.fan/blower yang terpasang pada cooling
tower. Sistem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu kondensasinya
sangat rendah mendekati suhu wet-bulb udara. Air yang sudah mengalami penurunan
By. sofyan

temperature ditampung dalam bak/basin untuk kemudian dipompa kembali menuju kondensor
yang berada di dalam chiller. Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang
dihubungkan ke sumber air terdekat untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi
kehilangan air ketika proses evaporative cooling tersebut.
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 8

Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam “range” dan “approach”, dimana
range adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach adalah selisih
antara udara suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar. Perpindahan kalor yang terjadi
pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh. Ada dua penyebab terjadinya
perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan parsial antara air dan udara.
Suhu pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat sistem ini lebih hemat energi
jika digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti chiller. Salah satu
kekurangannya adalah bahwa sistem ini tidak praktis karena jarak yang jauh antara chiller dan
cooling tower sehingga memerlukan system pemipaan yang relative panjang. Selain itu juga
biaya perawatan cooling tower cukup tinggi dibandingkan system lainnya.

Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap
AHU akan memiliki :

1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga
diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.

2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan


udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.

3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara
dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh
air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut
masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang
telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan
melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang
jauh sekalipun bisa terjangkau.

Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan
dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk.
Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada
termostat di koil pendingin pada komponen AHU. (source : ccitonline)

Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Sentral sangat berbeda dengan AC Split baik dari
segi fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Sentral (Central) diperuntukkan untuk
instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per
ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa
ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan
By. sofyan

membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh AC Central adalah di
mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-AC.
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 9

PERALATAN UTAMA & FUNGSI.

1. CHILLER.
Adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi
evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar
kalor ( AHU, FCU / Fan Coil Unit).

Jenis chiller didasarkan pada jenis compressornya:


a. Reciprocating
b. Screw
c. Centrifugal

Jenis chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan condensornya :


a. Air Cooler
b. Water Cooler

2. AHU dan FCU.


Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan
melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya
didistribusikan ke ruangan.

3. COOLINGTOWER
Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan
condenssor chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower
yang dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah.

4. POMPA SIRKULASI.
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ). berfungsi mensirkulasikan air dingin
dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU.
b. Poma Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump).
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan
air pendingin dari kondensor Chiller ke Tower dan seterusnya.
By. sofyan

Pengenalan bagian-bagian chilled water system


1. Chiller

Seperti halnya air conditioning (AC), chiller memiliki bagian-bagian berupa kompresor,
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 10

evaporator, condenser dan katup ekspansi. Perbedaan antara AC dan chiller terletak pada
media yang didinginkan. AC mendinginkan udara, sedangkan chiller mendinginkan air. Secara
sederhana fungsi dari bagian-bagian chiller yaitu:

• Kompresor
Berfungsi untuk menaikan tekanan dan temperature dari refrigerant. Hal ini diperlukan agar
dapat terjadi perpindahan kalor antara condenser dan lingkungan. Prinsip perpindahan kalor:
mengalir dari temperature tinggi menuju temperature yang lebih rendah.

• Condenser
Berfungsi sebagai penukar panas (heat exchanger) antara refrigerant dengan lingkungan luar
yang dibantu oleh kipas pendingin.

• Katup ekspansi
Berfungsi untuk menurunkan tekanan, dengan turunnya tekanan otomatis akan menurunkan
temperature (sesuai persamaan PV= nRT). Selain menurunkan tekanan, katup ekspansi juga
membuat refrigerant kembali ke titik cair.

• Evaporator
Setelah dari katup ekspansi, refrigerant menuju evaporator. Evaporator memiliki fungsi yang
sama dengan condenser. Sama-sama merupakan penukar panas (heat exchanger).
Perbedaannya evaporator berfungsi menyerap panas dari ruangan yang akan didinginkan
dengan bantuan refrigerant. Perpindahan panas dapat terjadi karena temperature titik cair
refrigerant jauh dibawah temperature media yang akan didinginkan. Titik cair refrigerant
mencapai 0o C, bahkan bisa mencapai dibawah nol derajat.

Siklus dibawah ini dapat menjadi gambaran cara kerja dari chiller:

By. sofyan
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 11

Sistem Chiller dan Cooling Tower

Untuk mengkondisikan udara gedung-gedung besar AC biasa mungkin sudah tidak efisien
lagi. Dapat dibayangkan jika menggunakan AC biasa sangat banyak refrigerant yang harus
digunakan. Begitu pula dengan kerja kompresornya. Oleh karena itu sering kali sistem yang
digunakan adalah sistem Chiller.

Chilled Water

Untuk mendinginkan udara dalam gedung, chiller tidak langsung mendinginkan udara
melainkan mendinginkan fluida lain (biasanya air) terlebih dahulu. Setelah air tersebut dingin
kemudian air dialirkan melaui AHU (Air Handling Unit). Di sinilah terjadi pendinginan udara.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 1.

By. sofyan

Gambar 1. Skema Chiller


CHILLER STUDY FOR ENGINEER 12

Chiller dapat dibuat dengan prinsip siklus refrigerasi kompresi uap atau sistem absorbsi. Dalam
tulisan ini yang dibahas adalah chiller yang menggunakan sistem refrigerasi kompresi uap.
Sistem refrigerasi yang digunakan dalam chiller tidak jauh berbeda dengan AC biasa, namun
perbedaannya adalah pertukaran kalor pada sistem chiller tidak langsung mendinginkan udara.

Pada evaporator terjadi penarikan kalor. Heat Exchanger disini mungkin berupa pipa yang
didalamnya terdapat pipa. Di pipa yang lebih besar mengalir air sedangkan pipa yang lebih kecil
mengalir refrigeran (bagian evaporator siklus refrigerasi). Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat Gambar

Gambar 2. Penampang Heat Exchanger Chiller

Di Heat Exchanger tersebut terjadi pertukaran kalor antara refrigeran yang dengan air. Kalor
dari air ditarik ke refrigeran sehingga setelah melewati Heat exchanger air menjadi lebih dingin.
Air dingin ini kemudian dialirkan ke AHU (Air Handling Unit) untuk mendinginkan udara. AHU
terdiri dari Heat exchanger yang berupa pipa dengan kisi-kisi di mana terjadi pertukaran kalor
antara air dingin dengan udara.

Air dingin yang telah melewati AHU suhunya menjadi naik karena mendapatkan kalor dari
udara. Setelah melewati AHU air akan mengalir kembali ke Chiller (Bagian Evaporator) untuk
By. sofyan

didinginkan kembali.
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 13

Cooling Water
Seperti dijelaskan sebelumnya dalam chiller juga terdapat perangkat refrigerasi yang sistemnya
terdapat bagian yang menarik kalor dan membuang kalor. Dalam hal pembuangan kalor sering
kali chiller menggunakan perantara air untuk media pembuangan kalornya. Untuk lebih jelasnya
lihat gambar 3.

By. sofyan

Gambar 3. Skema Cooling water dengan Cooling Tower


CHILLER STUDY FOR ENGINEER 14

Hampir sama dengan Chilled water, pertukaran kalor chiller pada kondensernya juga melalui
perantara air. Air dialirkan melalui kondenser. Kondenser ini juga merupakan Heat
exchanger berupa pipa yang didalamnya terdapat pipa. Pipa yang lebih besar untuk aliran air
dan pipa yang lebih kecil untuk aliran refrigeran. Di Heat exchanger ini terjadi pertukaran kalor
dimana kalor yang dibuang kondenser diambil oleh air. Akibatnya air yang telah melewati
kondenser akan menjadi lebih hangat. Kemudian air ini dialirkan ke cooling tower untuk
didinginkan dengan udara luar. Setelah air ini menjadi lebih dingin, kemudian alirkan kembali ke
kondenser untuk mengambil kalor yang dibuang kondenser.

Jadi di dalam sistem Chiller yang dijelaskan diatas dapat dijadikan satu kesatuan sistem yang
terdiri dari tiga buah siklus, yaitu: siklus refrigerasi (Chiller), Siklus Chilled Water, dan siklus
Cooling Water. Untuk menjelaskan hal ini dapat dilihat

gambar

By. sofyan

Gambar 4. Skema Chiller, Chilled Water dan Cooling Water


CHILLER STUDY FOR ENGINEER 15

Penanganan Gangguan (TroubleShooting) Chiller


Penanganan Gangguan (Troubleshooting) Chiller
Walaupun berada di bawah suatu program perawatan yang sempurna, setiap peralatan pasti
akan membutuhkan perbaikan atau troubleshooting jika ada masalah. Prosedur
troubleshooting (pendekatan logika) yang harus diikuti untuk penanganan masalah tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Pernyataan masalah yang terjadi (State the problem)
2. Pengumpulan data (Collect the data)
3. Analisi data (Analyze the data)
4. Penentuan langkah-langkah perbaikan (Decide on an action)
5. Melakukan aksi perbaikan (Perform the action)
6. Periksa hasil yang terjadi (Check the result)

1.7.1 Troubleshooting kompresor

Suatu system refrigerasi masih dapat berjalan dengan condenser atau evaporator yang
bermasalah, tetapi system tersebut tidak akan dapat bekerja jika kompresornya rusak. Jika
kompresor rusak maka semua system akan macet. Masalah kompresor adalah masalah utama
sehingga harus dibenahi segera. Masalah kompresor ada 2 jenis yaitu :
1. yang bersifat mekanis
2. yang bersifat elektris
Penyebab kerusakan dari kompresor tersebut bervariasi tergantung dari jenis kompresornya
sendiri (Torak,rotary,screw,scroll atau sentrifugal).

1.7.1.1 Masalah-masalah mekanis

Masalah-masalah mekanis dasar pada kompresor yang biasa terjadi umumnya terbagi ke dalam
llima kategori, yaitu:
 kemacetan bagian-bagian kompresor (Seizure of parts)

kurangnya pelumasan pada kompresor dapat menyebabkan terjadinya kemacetan pada


bagian-bagian kompresor yang bergerak. Kurangnya pelumasan biasanya disebabkan oleh :
a. oli separator tidak berfungsi dengan baik
b. adanya jebakan-jebakan oli di system
By. sofyan

c. tidak cukup oli pada system


d. kebanjiran refrigerant
e. refrigerant sangat kurang
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 16

 berisik/bising (Noise)
Bising dapat juga dijadikan sebagai pertanda adanya masalah pelumasan yang pada akhirnya
dapat memacetkan kompresor. Cegah dan hindari rusaknya kompresor dengan selalu
mendeteksi adanya kebisingan pada kompresor.
 Terlampau panas (Overheating)

overheating adalah masalah yang sering dijumpai. Penyebab dari overheating adalah sebagai
berikut :
a. Beban terlalu besar (ditandai dengan tekanan suction yang tinggi)
b. Rasio kompresi yang tinggi
c. Tekanan head yang tinggi
d. Oil level rendah
 gagal untuk memompa (Failure to pump)
Tanda-tanda yang biasanya terjadi untuk kompresor gagal memompa pada jenis kompresor
open type adalah :
a. Tekanan suction tinggi
b. Tekanan discharge yang rendah
c. Kapasitas pendinginan berkurang atau bahkan hilang
d. Head silinder terlalu panas
Kompresor terus menerus bekerjaPenyebab terjadinya failure to pump adalah sebagai berikut :
 Gasket silinder head bocor
 Katup-katup discharge dan suction bocor
 Cylinder unloading system tidak berfungsi, biasanya ditandai dengan rendahnya tekanan
oli
 Kurangnya refrigerant pada kompresor hermetik
1. Kebocoran pada seal as kompresor untuk jenis open type (Failur of seal)
Jika seal as kompresor open type bocor maka akibatnya adalah :
 Refrigerant akan hilang
 Temperature operasi terlalu tinggi
 Konsumsi daya terlalu tinggi
Masalah-masalah mekanis lain yang sering dijumpai adalah :
 Getaran yang berlebihan
By. sofyan

 Gasket-gasket yang rusak atau bocor


Getaran-getaran yang berlebihan dapat disebabkan oleh tidak seimbangnya poros engkol, fly
wheel atau kopling yang salah. Eliminator vibrasi yang sudah tidak berfungsi juga dapat
menyebabkan getaran yang berlebihan,disamping pipa suction atau discharge yang terlalu
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 17

kaku. Gasket –gasket yang bocor juga dapat menyebabkan masalah yang serius seperti
kebocoran oli atau refrigerant yang pada akhirnya dapat merusakkan kompresor. Terjadinya
slip pada sabuk kompresor open type juga menandakan kurang kencangnya sabuk. Kelurusan
kopling atau sabuk yang tidak benar, juga dapat menyebabkan beban tambahan yang tidak
seimbang pada motor shaft seal yang cepat rusak.

1.7.1.2 Masalah kelistrikan

Masalah-masalah kelistrikan kompresor sering sekali sukar dideteksi, misalnya :


1. Kompresor tidak mau jalan
2. kompresor mulai jalan lalu kemudian mati segera
3. kompresor jalan terus menerus tanpa henti

1.7.1.2.1 Kompresor tidak mau jalan

Penyebab dari kompresor yang tidak mau jalan adalah sebagai berikut :
 switch yang terbuka
 fuse yang putus
 Overload relay yang membuka
 Refrigerant yang terlalu sedikit
 Motor terbakar
 Stator motor terbakar
 System kontrol tidak bekerja
 Oil level terlalu sedikit di crankcase
 Starting relay atau kapasitor rusak
 Start winding terbakar
Jjika motor mendengung, maka penyebabnya mungkin adalah (untuk motor 3 fasa putusnya
salah satu fuse atau coil/winding atau kontak starter. Juga dapat disebabkan karena tegangan
listrik yang rendah.

1.7.1.2.2 Kompresor mulai jalan tetapi mendadak mati (short cycling)

Penyebab dari terjadinya short cycling adalah sebagai berikut :


1. Low pressure switch di set terlalu tinggi
By. sofyan

2. high pressure switch di set terlalu rendah


differential kontrol diset terlalu dekat
1. evaporator penuh dengan bunga es atau kotor
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 18

2. isi refrigerant terlalu sedikit atau justru terlalu banyak


3. condenser (Air cooled/water cooled) yang kotor menyebabkan tekanan tinggi
4. run kapasitor atau start kapasitor terbakar

1.7.1.2.3 kompresor jalan tak mau berhenti

Penyebab yang mungkin :


 condenser kotor
 beban terlalu tinggi
 insulasi bocor
 katup-katup kompresor bocor
 unloading tidak bekerja
 juga system-sistem kontrol lainnya

By. sofyan
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 19

By. sofyan
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 20

Memelihara Water Cooled Condenser

Metoda membersihkan (cleaning) unit pipa air condenser , tergantung pada kualitas air
pendingin yang digunakan sebagai media pendingin, dan tergantung pada konstruksi condenser
yang digunakan. Kualitas air yang digunakan sebagi pendingin mempunyai tingkat kekotoran
yang berbedabeda. Tergantung pada tingkat kekotoran air, maka tingkat pengendapan
atau lapisan kerak/lumpur yang dapat menempel pada permukaan coil kondenser juga
berbeda-beda. Endapan atau lapisan kerak/lumpur pada coil condenser dapat berpengaruh
terhadap performa condensernya.
Condenser dengan heat yang dapat dilepas, memudahkan pekerjaan kita untuk membersihkan
pipa – pipa airnya dengan menggunakan sikat baja. Setelah pipa-pipanya terbebas dari
endapan/lapisan kerak/lumpur karena disikat dengan sikat baja, maka saluran pipa airnya
diguyur atau disiram dengan menggunakan air bersih untuk membersihkan atau membuang
sisasisa kotoran keluar dari saluran pipa air.
Bila endapan/lapisan kerak lumpur susah dihilangkan dengan disikat, maka perlu dibersihkan
dengan cara lain, yaitu dengan menggunakan cairan kimia yang khusus disediakan untuk
membersihkan kerak air. Pada saat menginstall condensing unit, ingatlah selalu, bahwa
condensing unit perlu dibersihkan (cleaning) secara periodik. Maka perlu disediakan space
ruang yang agak longgar pada removable heat-nya, untuk
memudahkan pekerjaan cleaning.
Setelah pekerjaan pencucian (cleaning) selesai dilakukan, maka pada saat merakit kembali,
SELALU gunakan head gasket YANG BARU. Cara yang paling efektif untuk membersihkan pipa
air (water tube) adalah dengan menggunakan cairan kimia (tube cleaner) yang telah
disediakan secara khusus untuk keperluan itu. Bila endapan/lapisan kerak lumpur tidak terlalu
tebal, maka tidak perlu digunakan alat bantu lain untuk memasukkan cairan pembersih
tersebut ke dalam pipa-pipanya, cukup dengan cara alami yang memanfaatkan grafitasi
(grafitation circulation). Tetapi bila lapisan kerak air sangat tebal, maka untuk memasukkan
cairan pembersih ke dalam pipa-pipa air condenser, perlu menggunakan bantuan pompa air
(forced circulation).
By. sofyan
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 21

B
Chiller Service

Cara Perawatan Chiller Water Colled


Water Chiller System. Setiap perusahaan maupun industri pasti menginginkan keuntungan atau
pendapatan yang sebesar-besarnya. Keuntungan tersebut salah satunya dapat diambil dari segi
penjualan barang-barang produksi. Produksi barang yang sangat efektif mampu mendongkrak
surplus pendapatan suatu perusahaan. Untuk menghasilkan produksi yang optimal tersebut,
maka kinerja mesin-mesin pun harus lancar nan efektif.
By. sofyan
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 22

Efektif tersebut dalam arti besarnya angka downtime mesin seminimal mungkin. Untuk
meminimalisir angka downtime tersebut maka diperlukan perawatan mesin secara rutin
sehingga mesin-mesin tersebut tidak banyak mengalami trouble. Perawatan tersebut sangat
efektif dalam meminimalisir trouble mesin.

Demikian pula dengan mesin Water Cooled Chiller. Mesin ini pun membutuhkan perawatan
tertentu untuk mengefektifkan kinerjanya. Untuk perawatan mesin chiller, dibagi dalam
beberapa tingkatan, diantaranya cek / control harian, perawatan mingguan, bulanan, dan 4
bulanan. Masing-masing perawatan memiliki beberapa aspek yang harus dilakukan,
By. sofyan
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 23

Perawatan Water Chiller System

Cek / Control harian


Memulai pengecekan, yang pertama pastikan terlebih dahulu bahwa compressor chiller
berjalan normal. Kemudian periksa apakah icy water tersirkulasi, serta periksa kondisi panel
chiller. Pastikan tidak ada trouble pada chiller tersebut. Selanjutnya periksa beberapa item di
bawah ini dan masukkan dalam lembar checklist harian sesuai dengan prosedur kerjanya.

 Temperatur pada display chiller


 Low Pressure Compressor 1
 Low Pressure Compressor 2
 High Pressure Compressor 1
 High Pressure Compressor 2
 Tekanan icy water yang tersirkulasi

Display Chiller
Untuk temperature chiller, usahakan jangan sampai melebihi batas yang telah ditentukan. Jika
temperature chiller tidak sesuai dengan suhu normal, segera lakukan pengecekan pada chiller
yang lain ( jika ada ). Mungkin ada chiller yang trouble. Temperatur air chiller yang terlalu
panas, menyebabkan pendinginan mesin injection kurang optimal, sehingga temperature mesin
injection menjadi panas pula. Selain itu, produksi pun menjadi jelek.

Untuk low pressure dan high pressure, dapat dilihat pada pressure gauge. Standar untuk low
pressure adalah 35 – 50 psi. sedangkan untuk high pressure standarnya adalah 170 – 300 psi.

Perawatan mingguan, Chiller Water Colled meliputi :

Periksa kondisi pompa sirkulasi

Untuk pengecekan pompa sirkulasi dengan cara memeriksa apakah air terpompa ke dalam
chiller. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memegang ujung pipa saluran outlet pada water
tank. Jika airnya mengalir maka pompa tersebut bekerja dengan baik. Jika tidak mengalir, maka
By. sofyan

pompa tesebut ngempos.


CHILLER STUDY FOR ENGINEER 24

Bersihkan chiller dan lingkungan sekitar

Untuk perawatan ini, biasanya dilakukan dengan kebersihan sampah-sampah yang berada di
sekitar area mesin chiller. Hal ini dilakukan untuk menjaga keindahan dan kesehatan lingkungan
kerja.

Perawatan Bulanan Chiller Water Colled


Bersihkan panel listrik

Dalam membersihkan panel kita harus ekstra hati-hati. Jangan menggunakan tangan kosong
dan kain lap biasa. Resiko tersengat tegangan 380 V sangat besar. Gunakanlah alat yang paling
aman. Misalnya selang angin dan air gun. Hubungkan selang dengan napple angin compressor.
Semprotkan angin ke arah rangkaian komponen dengan jarak kurang lebih 30 cm. Debu yang
terdapat pada sela-sela komponen akan hilang.

Panel listrik Chiller

Ukur arus compressor

Dalam pengukuran arus compressor alat yang digunakan adalah tang ampere. Lingkarkan tang
ampere pada salah satu kabel sumber compressor. Catat hasilnya pada checklist.

Ukur temperature condensor

Untuk mengukur temperature condenser kita dapat menggunakan raytec. Sebelumnya buka
terlebih dahulu body chiller. Selanjutnya arahkan raytec pada condenser. Tekan tombol untuk
mengaktifkan raytec hingga muncul sinar laser. Hasil pengukuran akan nampak pada display
raytec, catatlah dalam tabel checklist.

Periksa expantion valve

Untuk pengecekan expantion valve, dapat kita lakukan dengan cara memeriksa kondisinya,
apakah masih bisa bekerja optimal atau tidak. Selain itu, periksa pula apakah pipanya beku atau
tidak. Bila terjadi kebekuan, maka setting ulang piston. Mungkin settingannya terlalu besar
sehingga tekanan pada Freon pun semakin besar.
By. sofyan
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 25

Perawatan 4 Bulanan Chiller Water Colled


Jika pada perawatan tingkat mingguan dan bulanan dilakukan tanpa mematikan mesin, pada
perawatan 4 bulanan ini, mesin chiller harus dalam kondisi non aktif. Untuk itu, biasanya
perawatan ini dilakukan ketika beban chiller tidak terlalu berat. Jika temperature chiller berada
di atas batas normal, maka perawatan ini ditunda terlebih dahulu. Perawatan yang dilakukan
adalah :

Bersihkan Condensor

1. Condensor merupakan komponen chiller yang sangat vital dalam proses pendinginan icy
water. Untuk menjaganya agar condensor ini tetap bekerja optimal, maka diperlukan
perawatan yang rutin. Perawatan ini dilakukan setiap 4 bulan sekali. Biasanya setelah
bekerja penuh selama 4 bulan, condensor ini mengalami penumpukan kerak di
dalamnya. Kerak ini dihasilkan dari pendinginan condenser oleh air cooling tower. Kerak
pada cooling tower ikut terpompa dan mengendap di dalam lubang condenser.
Kotornya condenser ini juga dapat di analisa melalui tingginya angka high pressure.
2. Pembersihan condenser ini dilakukan dengan cara merojok masing-masing lubang yang
terdapat di dalamnya. Untuk mengawalinya matikanlah mesin terlebih dahulu. Setelah
breaker utama diturunkan kemudian buka body chiller bagian samping dan belakang.
Selanjutnya tutup ball valve pada pipa sirkulasi air cooling tower. Kemudian buka flange
penghubung pipa. Buka baut tutup condenser pada ujungnya. Setelah itu, rojok tiap
lubang condensor dengan besi. Besi tersebut diikatkan pada bor listrik sehingga lubang
yang dirojok akan bersih secara merata. Selain itu, sirami tiap lubang dengan air
bersamaan dengan proses pengrojokan.
3. Bersihkan pula tutup condenser dari kerak yang menempel. Setelah semuanya bersih,
pasang kembali tutup condenser. Hubungkan kedua pipa tadi dengan flange tersebut.
Selanjutnya buka kembali ball valve pada pipa sirkulasi agar air cooling tower mengalir
di dalamnya. Setelah itu, running test mesin chiller. Perhatikan perubahan pada high
pressure. Angka high pressure akan mengalami penurunan dan berada pada kondisi
normal. Jika high pressure masih tinggi, kemungkinan ada trouble pada filter driernya.
Bisa jadi filter dryernya macet.
By. sofyan
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 26

Setting ulang temperature

Penyettingan ulang standar value temperature dilakukan pada temperature control. Sesuaikan
standar temperature dengan kebutuhan.

Masalah masalah yang terjadi pada chiller

masalah dalam mengetahui penyebab kerusakan dari sebuah machine chiller, apa saja masalah
itu:
By. sofyan

1. low pressure adalah kejadian dimana tekanan pressure di pressure gauge low nya rendah ini
terjadi dikarenakan tidak sirkulasinya freon pada saat compresor hidup (freon tersumbat),
tersumbatnya freon dikarenakan beberapa part yang tidak berkerja secara baik apa saja part itu
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 27

1. evapurator adalah mempunyai fungsi untuk mendinginkan air, biasa yang terjadi
jika low pressure maka di bagian pipa dari expansition valve ke evapurator mengalami
kebekuan di bagian luar ini menandakan air evapurator tersumbat di pipa AIR
evapurator, ada 2 pipa di evapurator untuk air dan freon bagaiman kerja evapurator
berikut gambarnya :

freon yang di kabutkan dari expantion valve masuk di IN refrigerant INLET, kenapa freon di
kabutkan di expantion valve? karena freon adalah sebuah gas cair yang jika di kabutkan akan
membuat gas itu mempunyai temperature rendah yang bisa membuat air menjadi dingin
sehingga gas itu sirkulasi di bagian evapurator dan keluar di OUT refrigerant outlet. gas yang
keluar dari out nya ini akan kembali ke compresor berikut skema gambarnnya di bawah ini.

By. sofyan
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 28

freon tidak akan tersumbat di pipa evapurator, tapi pipa freon evapurator bisa bocor didalam
evapurator, kebocoran dari pipa freon ini bisa membuat low pressure, dan kebocoran ini di
tandai dengan pressure gauge low rendah pressurenya tidak ada tekanan sama sekali (pressure
gauge di 0 dan pressure high pressure juga 0)

jika yang terjadi hanya low pressure gauge nya saja yang rendah tidak sampai 0 itu
menandakan tidak ada kebocoran di pipa freon evapurator penyebab dari pipa freon di
evapurator bocor adalah karena kualitas air di sirkulasi in dan out air evapurator kalian bisa

setelah check tidak ada kebocoran di evaprator kalian harus check in dan out air yang sirkulasi
di evapurator caranya buka bagian out air evapurator sediakan penampung air (plastik atau
ember ) buka kran in air evapurator( dalam chiller kondisi off ) lalu kalian lihat air di outnya jika
pressurenya kecil itu menandakan sirkulasi air di evapurator tersumbat untuk mengatasinya
lakukan scaling dengan menggunakan pelarut kimia penghilang korosi untuk pelarut kimia ini
saya tidak tahu banyak pelarut kimia apa yang di pakai kalian bisa hubungi sapkon di pt kalian
masing masing,,caranya buka in air evapurator dan sirkulasi kan pelarut kimia itu sehingga
keluar dari out evapurator sirkulasikan selama 30 menit sampai 1 jam waktu tergantung dari
maker kimia, setelah itu lihatlah kimia yang di sirkulasikan di wadahnya jika warnanya hitam itu
menandakan kotoran nya banyak dan proses penghilang korosinya berjalan dengan baik.
setelah selesai proses scaling tutup in dan outnya evapurator, dan trial chiller

apabila masih ada masalah maka yang harus kalian check adalah expantion valve biasanya
expantion valve tersumbat bisa mengakibatkan low pressure rendah di tandai dengan beku dari
filter dryer yang menuju expantion valve tapi sebelum kalian mengganti expantion valve tanya
dulu ke maker chiller kalian kondisi freon full atau kurang dan coba check compresor nya bagus
atau rusak.

2. penyebab chiller high pressure

high pressure adalah masalah yang terjadi karena temperature dari chiller itu high (pressure
high terus naik) dalam kejadian hal ini terjadi di karenakan freon gas yang di kompresikan dari
kompresor ke condensor tidak bisa di cooling oleh air dari input condensor ke out condensor.
lebih jelasnya panas gas nya tidak bisa turun, condensor adalah memiliki fungsi untuk
menurunkan panas gas freon yang di kompresi dari kompresor kenapa harus di
kompresikan?di dalam compresor ada sebuah piston yang berfungsi untuk memompa gas
By. sofyan

freon dari hasil pompa piston ini gas yang di pompa menimbulkan panas sehingga harus
didinginkan di condensor kenapa harus didinginkan? karena gas freon yang panas tidak akan
bisa di kabutkan di expansion valve, gas yang panas mempunyai tekanan yang tinggi dan
membuat evap tidak bisa untuk mendinginkan air
CHILLER STUDY FOR ENGINEER 29

maka untuk mengecheck high pressure kalian harus buka out condensor dan check pressure air
nya, pressure air out nya tidak boleh lebih atau sama dengan input air condensor karena jika hal
itu terjadi maka akan membuat condensor tidak bisa cooling, normalnya biasanya temperature
out air dari condensor itu panas pegang pipa out nya dan rasakan jika tidak panas maka ada
masalah di condensor, stelah itu buka valve in air condensor dan lepas pipa out nya lihat aliran
air yang keluar dari outnya jika kecil maka condensor tersumbat dan kalian harus scaling pipa
air condensor.

3. pressure pompa kecil

masalah ini terjadi karena beberapa hal langkah pertama yang kalian check putaran pompa,
normalnya searah jarum jam jika sudah check dan benar kalian harus check bypass di to mold
and from mold, jika bypass valve terbuka full itu akan membuat pressure pompanya kurang
maka kalian harus menutupnya tapi jangan tutup full harus buka dikit 1,5 putaran kenapa??
karena bypass juga berfungsi sebagai safety karena jika kalian tutup full maka apabila ada
macet/tersumbat di mold akan membuat pompa air tidak sirkulasi dan membuat ampere tinggi
dan thermal trip dan jika dipakasakan akan jebol mechanical sealnya (pompa bocor)

By. sofyan

Anda mungkin juga menyukai