Anda di halaman 1dari 79

Bagaimana Refrigerator Bekerja

 
 
 
 
 
 
Rate This

Refrigerator (Lemari es atau kulkas ) tentu membuat hidup kita jauh lebih mudah. Berkat
refrigerator, kita dapat menyimpan makanan selama berhari-hari. Suhu dingin di dalam
lemari pendingin mampu memperlambat pertumbuhan bakteri dalam makanan sehingga
dengan demikian dapat mempertahankan makanan lebih lama. Tapi bagaimana
tepatnya bagian dalam lemari es sehingga tetap dingin?
Kulkas adalah mesin yang membuat makanan tetap segar dengan beberapa sains dan
teknologi yang sangat pintar. Sepanjang waktu, kulkas Anda akan bersiklus dimana
cairan berubah menjadi gas, air berubah menjadi es, dan makanan Anda tetap segar
nikmat. Mari kita lihat lebih dekat cara kerja kulkas!

Gambar 1. Refrigerator dan komponen-komponennya


Prinsip kerja kulkas cukup sederhana. Gas menjadi lebih panas ketika Anda
memadatkannya (kompresi) menjadi volume yang lebih kecil karena Anda harus bekerja
untuk mendorong molekul energiknya bersama-sama. Ketika Anda mengembangkan gas,
maka anda dapat mengisi volume lebih banyak. Energi panas dengan kandungan
molekulnya sekarang terbagi atas volume ruang yang jauh lebih besar, sehingga suhu
gas turun (semakin dingin).
Prinsip lain yang bekerja di lemari es adalah ketika Anda memiliki dua benda yang
berbeda suhu kemudian bersentuhan atau dekat satu sama lain. Permukaan yang lebih
panas akan mendingin dan permukaan yang lebih dingin akan memanas. Ini adalah
hukum fisika yang disebut Hukum II Termodinamika.
Gambar 2. Siklus Kompresi Uap. A (dapur), B (Kabin Refrigerator)
Gas khusus yang disebut refrigeran digunakan dalam siklus kompresi uap pada lemari
es. Dulu adalah CFC (chlorofluorocarbon). Namun karena masalah lingkungan dengan
CFC, yaitu, penipisan lapisan ozon, maka gas yang digunakan saat ini adalah HFC-134a,
yang juga disebut tetrafluoroethane. Refrigeran melewati berbagai komponen siklus
pendinginan yang tercantum pada gambar 3.
 

Gambar 3.  Siklus Kompresi Uap atau Siklus Refrigerasi


Berikut ini bagaimana komponen siklus pendinginan berinteraksi untuk mendinginkan
makanan Anda:
1. Kompresor mengkompresi uap refrigeran, menaikkan tekanan dan suhu, dan
mendorongnya ke dalam gulungan kondensor di bagian luar lemari es.
2. Ketika gas panas di dalam koil kondensor bertemu dengan udara yang lebih
dingin dari dapur, maka uap akan menjadi cair.
3. Refrigeran dalam bentuk cair pada tekanan tinggi, kemudian mendingin saat
mengalir melalui katup ekspansi ke koil evaporator di dalam freezer dan lemari
es.
4. Refrigeran menyerap panas di dalam lemari es ketika mengalir melalui kumparan
evaporator, mendinginkan udara di lemari es.
5. Terakhir, refrigeran menguap menjadi gas karena pengaruh suhu naik dari
ruangan yg dikondisika (baca: kabin kulkas) dan kemudian mengalir kembali ke
kompresor, di mana siklus mulai dari awal lagi.

Komponen utama kulkas yang membutuhkan daya adalah kompresor. Ini pada


dasarnya adalah sebuah pompa yang digerakkan oleh motor. Dengungan yang
Anda dengar ketika kulkas menyala adalah bahwa kompresor bekerja. Termostat
mengontrol suhu lemari es dengan menyalakan dan mematikan kompresor.
Referensi:
https://engineeringinsider.org/how-refrigerator-works/2/

MAKALAH MESIN PENDINGIN


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 SEJARAHNYA

Pada awalnya untuk pengawetan makanan digunakan es atau salju sejak 1000 tahun
sebelum masehi. Pada tahun 1850 mulai dipakai mesin pendingin yang memakai kompressor dengan
bahan pendingin udara. Kemudian dipakai bahan pendingin amonia, keburukannya beracun, sampai
akhirnya di temukan bahan pendingin freon yang lebih aman dan digunakan sampai sekarang.

1.2 Jenis dan Tipe Mesin pendingin

Jenis dan tipe mesin pendingin disesuaikan dengan kegunaan dan daya yang dimilikinya.
Misalnya AC untuk kantor-kantor besar berbeda dengan AC untuk rumah tangga. Begitu juga untuk
jenis kulkas.Karena di pasaran sudah tersedia berbagai jenis dan tipe mesin pendingin.

1.2.1 Jenis-jenis Mesin Pendingin

Dari berbagai mesin pendingin yang ada, serta ditinjau dari segi kegunaan dan fungsinya,
yang umum kita kenal ada 4 macam mesin pendingin, antara lain :

1.2.1.1 Refrigerant

Jenis ini lebih dikenal dengan sebutan kulkas atau lemari es. Tipe dan kapasitasnya
bermacam-macam, dan umumnya digunakan untuk rumah tangga. Fungsinya untuk mendinginkan
minuman, mengawetkan bahan makanan, menhasilkan es. Suhu untuk lemari es dipertahankan 3 o -
100 C

1.2.1.2 Freezer

Jenis yang satu ini tidak berbeda dengan kulkas, hanya saja kapasitas lebih besar, dan
suhunya lebih rendah.

1.2.1.3 Air Conditioner  (AC)

Manusia selalu berusaha untuk membuat keadaan disekelilingnya menjadi lebih baik dan
suasana lebih nyaman. Air Conditioner adalah salah satu yang dapat memenuhi kebutuhan itu.
Dengan membuat keadaan menjadi lebih sejuk. Sesuai dengan namanya air conditioner berarti
pengatur udara diperlukan sekurangnya 3 peraturan

a. Suhu udara

Adalah derajat panas atau dingin dari udara yang diukur dengan thermo-meter. Udara harus
didinginkan untuk membuat suhu di dalam ruangan menjadi sejuk. Suhu kamar yang sejuk dan
nyaman adalah 240 – 270 C
b. Kelembaban

Untuk mendapatkan udara yang sejuk dan nyaman di dalam ruangan, kita harus mengatur
kelembaban udara dengan mengambil uap air dari udara atau menambahkan uap air pada udara
yang mengalir di dalam ruangan. Jumlah uap air di dalam udara dinyatakan dengan %. Jadi AC selain
dapat menyejukkan udara juga dapat membersihkan udara yang ada dalam ruangan. AC rumah
tangga dapat dioperasikan dengan listrik satu phase pada 110 Volt atau 220 Volt. Kapasitas mulai
4.000 s/d 25.000 BTU/h.

1.2.1.4 Kipas Angin

Walaupun pada dasarnya peralatan yang satu ini tidak menghasilkan udara atau suhu yang dingin
sebagaimana kulkas atau AC, tetapi putaran dan sistem kerjanya mirip dengan kerja dari kedua
peralatan diatas.

BAB II

PEMBAHASAN

            2.1.   Prinsip Kerja Mesin Pendingin

1.      Prinsip Kerja AC

Ø Kompresor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan
fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalamkompresor AC dialirkan ke kondensor yang
kemudian dimampatkan di kondensor. 

Ø Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap
menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang
terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah
jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaporator dari
substansi yang akan didinginkan. 

Ø Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondensor relatif jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipa-pipa evaporator. 

Ø Setelah refrigent lewat kondensor dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka
refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan
sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator,
di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase
ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati
katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun. Kejadian ini akan berulang
kembali seperti di atas

Ø Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih
besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang adapada kondenser. Dengan adanya perubahan
kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase
uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang
dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan. 
2.    Prinsip Kerja Kulkas
Dalam menjalani tujuan hidupnya untuk mendinginkan barang-barang yang berada di dalam dirinya,
kulkas memiliki 2 prinsip (sistem) kerja yang utama, yaitu:
1. Kerja mendinginkan (cooling).
2. Kerja mencairkan es di evaporator (defrost).

Kedua jenis kerja tersebut (cooling dan defrost) harus bekerja baik secara bergantian agar


proses pendinginan di dalam kulkas berjalan optimal sebagaimana mestinya. Bila salah satu atau
kedua jenis kerja tersebut terganggu, maka performa kulkas akan menurun .

Ø  Kerja mendinginkan

Proses pendinginan dalam kulkas hamper sama dengan proses pendinginan air conditioner. Kita
mulai dari hisapan kompresor. Dengan adanya aliran listrik maka motor kompresor akan bekerja
mengisap gas refrigeran yang bersuhu dan bertekanan rendah dari saluran hisap (dan evaporator).
Kompresor kemudian memampatkan gas refrigeran sehingga menjadi uap/gas bertekanan tinggi dan
bersuhu tinggi, gas tersebut ditekan keluar oleh kompresor memasuki kondensor yang dingin. Gas
refrigeran yang panas dan bertekanan tinggi tersebut di dalam kondensor akan didinginkan oleh
udara di luar kulkas (panasnya berpindah dari kondensor ke udara sekelilingnya) sehingga suhunya
turun (menjadi dingin) mencapai suhu kondensasi (berkondensasi atau mengembun) dan wujudnya
berubah menjadi cair tetapi tekanannya tetap tinggi. Refrigeran cair yang bertekanan tinggi (tetapi
suhunya telah rendah) ini selanjutnya mengalir kedalam penyaring (strainer dan drier). Refrigeran
cair kemudian memasuki pipa kapiler yang berdiameter kecil dan panjang sehingga tekanannya turun
drastis. Dari pipa kapiler, refrigeran cair yang tekanannya sudah sangat rendah ini
kemudian memasuki ruang evaporator yang memiliki tekanan yang rendah hingga vakum sehingga
titik didihnya yang memang ditakdirkan sudah rendah semakin bertambah rendah pula, oleh sebab
itu dia segera berubah wujud menjadi gas (menguap). Ketika berubah wujud dari cair menjadi gas di
dalam pipa evaporator yang panjang dan berkelok-kelok itu, oleh sebab zat refrigeran memiliki kalor
laten penguapan yang besar (lagi-lagi karakteristik refrigeran memainkan perannya yang penting!)
maka dia memerlukan kalor laten yang besar pula dan kalor (panas) ini diambilnya dari
sekeliling evaporato  ryaitu isi kulkas. Kerja ini diperkuat oleh adanya daya hisap kompresor yang
menyebabkan molekul-molekul gas refrigeran mendapat percepatan sehingga bergerak melesat di
sepanjang lorong panjang evaporator sambil mengambil panas dari sekeliling evaporator dengan efek
resultantenya adalah isi kulkas menjadi dingin. Kemudian gas refrigeran memasuki akumulator.
Eitt ... ternyata kadang-kadang ada juga refrigeran yang masih berwujud cairan atau belum berubah
menjadi gas. Akumulator akan memisahkan refrigeran antara yang berbentuk gas dan yang masih
berbentuk cairan. Hanya refrigeran yang berwujud gas saja yang diperkenankan memasuki saluran
hisap kemudian kembali ke kompresor. Di dalam kompresor, refrigeran berbentuk gas akan
dimampatkan dan dipompakan lagi kekondensor,begitu seterusnya proses ini berulang-ulang.

Ø  Kerja mencairkan es (defrost)

Kalau kerja mendinginkan (cooling) merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan lemari pendingin,
maka kerja mencairkan es (defrost) merupakan kerja pendukung yang sangat diperlukan kulkas agar
berfungsi sebagaimana mestinya. Bila defrost  tidak bekerja maka bunga es akan semakin banyak
bertumpuk di luar pipa evaporator sehingga akhirnya daya mendinginkan kulkas jauh berkurang dan
kulkas tidak bisa mendinginkan lagi. 
Kerja defrost ada 2 jenis yaitu manual dan otomatis. Defrost manual banyak diterapkan pada lemari
es model lama dan sederhana, sedangkan defrost otomatis banyak diterapkan pada lemari es masa
kini. Kerja mencairkan es di evaporator dikerjakan oleh defrost heater (pemanas listrik) yang dibantu
oleh alat-alat listrik yang kecil-kecil yang membentuk rangkaian listrik dengan berbagai variasi
rangkaian  (tergantung merek kulkas) tetapi prinsip kerjanya sama yaitu mengatur waktu
(saat) pendinginan dan pencairan es secara bergantian agar tercapai pendinginan yang optimal di
dalam lemari es. Sirkuit listrik defrost cycles bersama motor kompresor merupakan bagian tak
terpisahkan dari keseluruhan system kelistrikan pada sebuah kulkas. System kelistrikan
kulkas merupakan bagian yang cukup rumit dan paling sering mengalami gangguan/kerusakan yang
menyebabkan kulkas tidak berfungsi, tetapi kita dapat mudah memahami bila kita telah
mempelajarinya dengan seksama.

Ketika steker kulkas dicolok pada stop kontak sumber listrik (tegangan PLN), maka arus listrik segera
mengalir ke control thermo (ceritanya ini kulkas baru sehingga suhu kulkas masih panas dan
kontak control thermo sedang terhubung) lalu menuju defrost timer (kebetulan pula terminal C dan B
sedang terhubung) dan menyetrum kompresor. Arus listrik PLN mengalir melalui kumparan utama
kompresor, overload motor protector, kembali ke sumbernya (PLN). Arus listrik PLN juga
mengaliri starter capacitor, kaki-kaki starter relay, kumparan pembantu kompresor, overload motor
protector, dan kembali ke sumbernya. Kumparan pembantu membantu memberikan putaran awal
pada kompresor. Segera kompresor mulai bekerja dan sayup-sayup terdengarlah desir getaran
rotornya yang sedang berputar. Kipas di dalam kulkas juga berputar. Body kompresor semakin panas
pertanda dia bekerja baik, body bagian belakang kulkas bila diraba juga terasa hangat pertanda
kondensor bekerja baik. Bila proses pendinginan evaporator berjalan baik, isi kulkas semakin
bertambah dingin. Bila beban kulkas besar karena isinya banyak maka kompresor semakin lama
berputar. Apabila kulkas telah dingin dan suhu cut-off pengatur suhu telah tercapai maka kontaknya
membuka dan arus listrik terputus (off) sehingga kompresor berhenti (beristirahat), juga kipas
dan timer motor berhenti. Bila suhu cut-on control thermo tercapai maka kontaknya menutup dan
kompresor, kipas dan timer motor bekerja kembali.

Oleh kerja timer motor, maka pada suatu saat kontak C-B terbuka dan kontak C-D terhubung
sehingga kompresor dan kipas berhenti bekerja dan defrost heater (pemanas listrik) mendapat aliran
listrik dan mulai panas, memanaskan evaporator sehingga bunga es di evaporator mencair, airnya
dialirkan ke bagian pembuangan di bagian belakang bawah kulkas. Timer motor dapat tetap bekerja
karena mendapat arus listrik dari sumbernya (tegangan PLN) melalui control thermo (sedang cut-on),
C-A, thermo fuse  dan kembali ke sumber listrik PLN. 

Setelah bunga-bunga es di evaporator mencair seluruhnya menjadi air, perlahan-lahan temperatur di


evaporator naik, bila temperaturnya sudah mencapai 5 o C maka bimetal yang berada di dalam defrost
thermostat mengalami perubahan bentuk sehingga kontaknya membuka, akibatnya aliran listrik
ke defrost heater terputus dan defrost heater berhenti bekerja dengan akibat lebih jauh adalah
terhentinya proses mencairkan es di evaporator. Pada saat ini kompresor belum bekerja karena timer
motor (Tm) masih harus menuntaskan kerjanya hingga + 15-30 menit (waktu yang dibutuhkan
untuk kontak C dan D berhubungan). Masih ada sisa waktu beberapa menit menjelang kompresor
bekerja kembali, sisa waktu ini dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengalirkan seluruh air ke tempat
pembuangannya di bagian belakang kulkas. Setelah itu kontak C-D membuka dan kontak C-B
berhubungan kembali sehingga motor kompresor mendapat arus listrik, terdengar suara "klik" disusul
suara berdesir yang berasal dari kompresor tanda kompresor telah 'hidup' dan kipas juga
hidup kembali. Proses pendinginan kulkas (cooling cycles) dimulai kembali.  
2.2.   Jenis mesin pendingin

Jenis mesin pendingin


Dari berbagai mesin pendingin yang ada serta di tinjau dari segi kegunaan dan fungsinya, di kenal 4
macam mesin pendingin antara lain:

a.Refrigerant 

Jenis ini lebih di kenal dengan sebutan kulkas atau lemari es. Tipe dan kapasitasnya
bermacam – macam, dan umumnya di gunakan untuk rumah tangga. Fungsinya tidak lain adalah
untuk mendinginkan minuman, mengawetkan bahan makanan seperti sayur – sayuran, daging, ikan
laut dan lain – lain. 

Untuk kapasitas besar dapat digunakan untuk es batu

b.Freezer

Jenis yang satu ini tidak berbeda dengan kulkas atau lemari es, hanya saja kapasitasnya jauh
lebih besar.  Sebab umumnya digunakan oleh perusahaan-peurusahaan pembuat es maupun untuk
penyimpan bahan makanan dalam jumlah banyak.

c.Air Conditioner (AC)

Pada waktu yang lalu peralatan penghasil ruangan sejuk yang dinamakan AC ini masih
tergolong barang mewah dan hanya gedung-gedung tinggi saja yang mempergunakanya seperti
kantor-kantor, gedung-gedung pemerintahan,hotel-hotel maupun restaurant-restourant besar. 

Tetapi sejak pabrik-pabrik penghasil AC mulai berlomba dengan produknya, dan


mengeluarkan berbagai tipe untuk berbagai keperluan, seperti untuk mobil, untuk ruangan kamar
rumah dan sebagainya dan dengan harga yang bersaing, sejak itu AC menjadi barang umum dan
kian memasyarakat. Sehingga tidak hanya gedung – gedung saja melainkan ruangan dalam kamar. 

d.Kipas angin 

Walaupun pada dasarnya peralatan yang satu ini tidak menghasilkan udara atau suhu yang
dingin sebagaimanan kilkas atau AC, tetapi karena putaran kipas dan system kerjanya mirip dengan
kerja dari kedua peralatan di atas, maka kipas dan system kerjanya mirip dengan kedua peralatan di
atas, maka kipas angin salah satu dari mesin pendingin.

2.3  Proses Dasar Terjadinya Dingin

Dingin merupakan hasil yang diciptakan oleh mesin pendingin terutama kulkas dan freezer.
Sedangkan AC lebih ke keadaan sejuk. Proses terjadinya pendinginan yang diciptakan oleh mesin
pendingin sebenarnya merupakan tiruan terjadinya dinginyang disebabkan oleh alam. Dan dingin
sebenarnya merupakan suatu proses penguapan karena adanya panas akan menimbulkan udara
dingin disekitarnya. Dingin terjadi karena adanya penguapan, dan penguapan berlangsung karena
adanya panas.

2.4 Terjadinya Dingin Pada Ruang mesin

Proses dingin di dalam mesin pendingin karena adanya pemindahan panas. Setiap mesin pendingin
mampu menghasilkan suhu dingin dengan cara menyerap panas dari udara yang ada dalam ruang
pada mesin pendingin itu sendiri. Bahan yang digunakan untuk menghasilkan penguapan yang begitu
cepat sehingga mampu menghasilkan udara dingin. Biasanya untuk keperluan ini digunakan gas
Freon. Gas ini dalam sistem pendinginan memiliki bentuk yang berubah-ubah, yaitu dari bentuk
cairan menjadi bentuk gas (uap). Pada kompresor, gas yang telah berubah menjadi uap tadi takanan
dan panasnya dinaikkan untuk selanjutnya uap panas yan berasal dari gas itu diturunkan atau
didinginkan pada bagian kondensor sampai membentuk cairan. Kemudian sesampainya pada
evaporator cairan itu diturunkan tekanannya sehingga menguap dan menyerap panas yang ada di
sekitarnya. Kemudian dalam bentuk uap refrigerant tadi dihisap kembali oleh bagian kompresor dan
dikeluarkan lagi seperti semula. Proses seperti ini berlangsung secara berulang. Dalam sistem mesin
pendingin jumlah refrigerant yang digunakan adalah tetap, yang berubah adalah bentuknya karena
adanya proses seperti diatas.

2.5 Istilah – istilah Teknik di Bidang Pendinginan

2.5.1 Tekanan

Tekanan ialah gaya yang bekerja secara vertikal pada bidang datar luas 1 cm 2, oleh benda padat, cair
atau gas. Pada umumnya satuannya kg/cm2.

2.5.2 Temperatur / Suhu

Suhu adalah derajat panas atau tingkat kedinginan. Ukuran suhu dinyatakan dengan angka dan
angka ini disebut derajat seperti 0C (derajat Celcius), 0F(derajat Fahrenheit)

2.5.3 Kalor (Panas)

Kalor adalah energi yang diterima oleh benda, sehingga suhu benda atau wujudnya berubah. Jika
kalor dilepaskan suhu benda akan turun. Kalor adalah suatu bentuk energi yang dapat dipindahkan,
tetapi tidak dapat dihilangkan. Kalor dapat diukur meskipun kita tidak melihatnya. Satuan dari kalor
joule (J), Kalori , BTU.

2.5.4 Kalor Jenis

Kalor jenis suatu zat ialah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kilo zat itu sebesar
10K atau satu derajat Kelvin. Bilangan kalor jenis dinyatakan dengan satuan K Cal/Kg 0C.

2.5.5 Panas Bebas

Umumnya, apabila memanaskan atau mendinginkan suatu benda, suhu dari benda tersebut
mengalami perubahan. Panas yang mempengaruhi langsung pada suatu benda demikian disebut
panas bebas.
2.5.6 Kalor Laten

Panas yang diperlukan untuk mengubah wujud zat dari padat menjadi cair, dan cair menjadi gas atau
sebaliknya tanpa mengubah suhunya disebut kalor laten (panas laten). Satuan Kalor Laten : Joule,
Kalori, BTU,

2.5.7 Kalor Sensibel

Kalor sensibel adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu suatu
benda. Satuan dalam : Joule, Kalori, atau BTU.

2.5.8 Massa Jenis

Massa sebuah benda banyaknya zat atau materi yang dikandung suatu benda satuan Kg. Massa
Jenis suatu zat ialah massa zat itu dibagi volumenya pada 0 0C. satuannya Kg/m3, Kg/l.

2.5.9 Bahan Pendingin (Refrigerant)

Refrigerant adalah suatu zat yang mudah menguap dan berfungsi sebagai penghantar panas dalam
sirkulasi pada saluran instalasi mesin pendingin. Bahan pendingin (refrigerant) adalah suatu zat yang
mudah berubah wujud dari gas menjadi cair atau sebaliknya. Dapat mengambil panas dari evaporator
dan membuangnya di kondensor. Untuk instalasi Refrigerator/kulkas, AC dipakai freon R-12 atau R-
22 sebagai refrigerant.

2.5.10 Effek Pendinginan

Adalah kemampuan membawa kalor dari bahan pendingin atau jumlah kalor yang dapat diserap oleh
1 pound bahan pendingin waktu mulai evaporator. Satuannya dalam K Cal/Kg.

BAB III

PENUTUP

Mesin pendingin adalah suatu  rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu
atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas, freezer atau AC. Namun AC
fungsinya adalah sebagai penyejuk atau pendingin suhu udara dalam ruangan.

Adapun proses kerjanya adalah “ Penguapan”. Untuk mendapatkan penguapan diperlukan


gas (udara) yang mencapai temperature tertentu (panas). Setelah udara tersebut panas diubah agar
kehilangan panas, sehingga terjadi penguapan. Disaat adanya penguapan, maka timbullah suhu di
dalam temperature rendah (dingin).  
Cara Kerja Lemari Pendingin / Lemari Es
   Label: Teknik
Ketika di aliri listrik, motor kompresor akan berputar dan memberikan tekanan pada refrigerant atau gas
freon. Gas Freon ini mempunyai sifat bila mendapat tekanan akan berubah sifatnya menjadi gas yang
bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi, ini bisa kita buktikan bahwa ketika lemari es dalam kondisi hidup
seluruh body lemari es akan terasa panas bila dipegang.

Selanjutnya adalah Gas Freon yang bertekanan dan bersuhu tinggi tersebut melewati kondensor, ketika
berada dalam kondensor ini gas freon tadi diubah lagi sifatnya menjadi gas cair dengan suhu rendah
namun tetap bertekanan tinggi hingga akhirnya mencapai suhu kondensasi.

Kemudian gas freon tadi akan melewati filter lalu menuju pipa kapiler yang berdiameter sangat kecil,
kemudian masuk ke saluran Evaporator. Pada saat berada di Evaporator inilah gas Freon yang bersuhu
sangat rendah namun bertekanan tinggi ini akan menguap dan kembali ke wujud semula yaitu gas namun
tetap bersuhu rendah.

Penguapan ini terjadi karena adanya penyerapan panas dari ruang Evaporator, akibatnya udara yang
berada di ruangan Evaporator ini akan terkondensasi. Karena kondisi ini terus berulang selama masih
dialiri listrik, lama kelamaan udara tersebut akan menjadi butiran-butiran es. Hal tersebut juga akan terjadi
pada benda yang diletakkan di dalam ruangan Evaporator.

Aliran Freon tersebut akhirnya meninggalkan Evaporator dan kembali menuju kompresor. Proses ini akan
terus berputar dan berulang-ulang. Pada kondisi normal dan tidak ada kebocoran, gas freon akan terus
mengalir dan tidak akan pernah habis.
Skema kerja lemari es
===================================================
=====
Pengertian Kulkas, Bagian-Bagian Kulkas, Dan Cara Kerja Kulkas

Kulkas atau lemari es atau lemari pendingin adalah sebuah alat rumah tangga listrik yang

menggunakan refrigerasi (proses pendingin) untuk menolong pengawetan makanan. Kulkas

bekerja menggunakan pompa panas pengubah fase beroperasi dalam sebuah

putaran  refrigeration. Kulkas terdiri dari lemari pendingin atau lemari pembeku atau keduanya.

Sistem dua lemari ini diperkenalkan pertama kali oleh General Electric pada 1939. Beberapa kulkas
sekarang dibagi menjadi empat ruang untuk penyimpanan jenis makanan yang berbeda:

1.  -18 °C (-64.4 °F) (pembeku)

2.  0 °C (32 °F) (daging)

3.  4 °C (39.2 °F) (pendingin)

4.  10 °C (50 °F) (sayuran), untuk menaruh berbagai jenis makanan.

Kapasitas sebuah kulkas diukur dalam liter. Biasanya isi pembeku adalah 100 liter dan pendingin

140 liter (namun dapat sangat bervariasi).

Berikut ini adalah bagian-bagian kulkas beserta cara kerjanya : 

1. Kompresor

Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem mesin pendingin. Kompresor berfungsi memompa

bahan pendingin keseluruh bagian kulkas. Kompresor akan memompa gas refrigerant dibawah

tekanan dan panas yang tinggi pada sisi tekanan tinggi dari sistem dan menghisap gas bertekanan

rendah pada sisi intake (sisi tekanan rendah).

Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu :

 Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator dikondensasi

dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan.


 Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga membuat

temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke kondensor, dan dikabutkan pada

temperatur yang tinggi.

 Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu dengan

mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi.

Kompresor merupakan bagian terpenting di dalam kulkas. Apabila di analogikan dengan tubuh

manusia, kompresor sama dengan jantung yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.

Begitu juga dengan kompresor, berfungsi memompa bahan pendingin keseluruh bagian kulkas.

2. Kondensor 

Kondensor berfungsi sebagai alat penukaran kalor, menurunkan temperatur refrigerant dari bentuk

gas menjadi cair. Kondensor di dalam sistem kulkas merupakan alat yang digunakan untuk

merubah gas refrigrant bertekanan tinggi menjadi cairan. Alat tersebut melakukan cara ini dengan

menghilangkan panas dari refrigerant ke temperatur atmosfir. Kondensor terdiri

dari coil dan fan yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup diantaranya.

Sejumlah kalor yang terdapat pada refrigerant dilepaskan ke udara bebas dengan bantuan kipas

(fan motor).  Kondensor ditempatkan didepan radiator yang pendinginanya dijamin oleh kipas.

Untuk refrigrant jenis R-134a menggunakan kondensor jenis parallel flow untuk memperbaiki efek

pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek pendinginan udara dapat diperbaiki sekitar 15%

sampai 20%.  Agar proses pelepasan kalor bisa lebih cepat, pipa kondensor didesain berliku dan

dilengkapi dengan sirip. Untuk itu, pembersihan sirip-sirip pipa kondensor sangat penting agar

perpindahan kalor refrigran tidak terganggu. Jika sirip-sirip kondensor dibiarkan dalam kondisi

kotor, akan mengakibatkan mesin pendingin menjadi kurang dingin.


3. Filter (Receiver Drier)

Receiver drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga berisikan fiber

dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap air dari

sirkulasi refrigerant. Filter / Reciever drier mempunyai 3 fungsi ,yaitu menyimpan refrigerant,

menyaring benda-benda asing dan uap air dengan desiccant dan filter agar tidak bersirkulasi pada

sistem mesin pendingin, dan memisahkan gelembung gas dengan cairan refrigrant sebelum

dimasukkan ke katup ekspans Receiver drier menerima cairan refrigerant bertekanan tinggi dari

kondensor dan disalurkan ke katup ekspansi (katup ekspansi). Receiver drier terdiri dari main body

filter, desiccant, pipe, dan side glass. Cairan refrigerant dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan

ke katup ekspansi melalui outlet pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body setelah

tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter dan desiccant.

4. Evaporator

Zat pendingin cair dari receiver drier dan kondensor harus dirubah kembali menjadi gas

dalam evaporator, dengan demikian evaporator harus menyerap panas, agar penyerapan panas ini

dapat berlangsung dengan sempurna, pipa–pipa evaporator juga diperluas permukaannya dengan

memberi kisi–kisi (elemen) dan kipas listrik (blower), supaya udara dingin juga dapat dihembus ke
dalam ruangan.

Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air yang mengumpul

disekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini juga akan membersihkan kotoran–kotoran

yang menempel pada kisi–kisi evaporator, karena kotoran itu akan turun bersama

air. Evaporator di buat dari bahan logam anti karat, yaitu tembaga dan almunium.

5. Thermostat

Jika suhu pengabutan refrigrant menurun dibawah 0°C maka akan terbentuk pembekuan (frost)

pada fan evaporator dan hal ini menyebabkan menurunya aliran udara serta kapasitas pendinginan

menurun.. Untuk mencegah seperti pembekuan / frosting ini, dan agar temperatur ruang dalam

kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang diinginkan, maka thermostats dipasangkan. Alat

berupa saklar ini terpasang pada evaporator case dengan pipa kapilernya terpasang dan

terbungkus rapat pada pipa saluran masuk evaporator. Thermostat dihubungkan ke magnetic

clutch pada kompresor secara seri. Thermostat akan melepaskan magnetic clutch ketika

temperatur permukaan evaporator fan ada dibawah sekitar 1 C dan akan

menghubungkan magnetic clutch dengan kompresor ketika suhunya telah mencapai > 4 C.


6. Heater

Untuk menghancurkan salju yang ada dalam mesin pendingin kulkas. Hampir keseluruan

kulkas nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost dilengkapi dengan pemanas (  heater ). Pemanas

berfungsi mencairkan bunga es yang terdapat di evaporator. selain itu pemanas dapat mencegah

terjadinya penimbunan bunga es pada bagian rak es dan rak penyimpan buah di bawah rak es.

7. Fan Motor

Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin. Pada mesin pendingin kulkas

ada dua jenis fan:

 Fan motor evaporator

Berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator keseluruh bagian rak ( rak es , sayur ,dan

buah ).

 Fan motor kondensor

Kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki kondensor yang berukuran

kecil yang berfungsi mengisap atau mendorong udara melalui kondensor dan kompresor. Selain itu

berfungsi mendinginkan kompresor.

8. Overload Motor Protector

Overload Motor Protector adalah komponen pengaman yang letaknya menyatu dengan terminal

kompresor. Cara kerjanya serupa dengan sekering yang dapat menyambung dan memutus arus
listrik. Alat ini dapat melindungi komponen kelistrikan dari kerusakan, akibat arus yang dihasilkan

kompresor melebihi arus acuan normal. 

9. Bahan Pendingin (Refrigerant)

Refrigerant adalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun sebaliknya.

Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan pendingin memiliki karakteristik yang

berbeda.

==========================================================================================

=================

CARA KERJA KULKAS | LEMARI PENDINGIN

PRINSIP KERJA LEMARI ES KULKAS

Mungkin pada postingan sebelumnya sudah saya bahas sebagian cara kerja lemari
pendingin kulkas, namun pada kesempatan kali ini akan kami bahas secara tuntas
mengenai kulkas khususnya pada lemari pendingin kulkas 2 dua pintu no frost.
Lemari pendingin kulkas 2 dua pintu no frost terdiri dari dua ruang, pada umumnya
ruang pintu atas adalah ruang freezer, dan pada ruang kulkas pintu bawah adalah
ruang chiller.

Perbedaan kulkas 2 dua pintu nofrost dan kulkas 1 satu pintu defrost
Perbedaan pada kulkas 2 pintu dengan kulkas 1 pintu dari segi fisik

1. Kulkas dua pintu letak pendinginan sudah terbagi menjadi 2 dua ruang yaitu pintu
atas untuk freezer dan pintu bawah untuk ruang chiller.
2. Letak pipa evaporator untuk kulkas 2 pintu terdapat di ruang pintu atas ( freezer
yang ditutup dengan penyekat, pendinginan dibantu dengan motor kipas untuk
sirkulasi udara pendingin.

Sedangkan untuk kulkas satu pintu pipa evaporator dibuat sebagai rak freezer yang
rentan terhadap kebocoran gas freon.

Pipa evaporator kulkas satu pintu dan pipa evaporator kulkas dua pintu

Perbedaan kulkas 2 pintu no frost dengan kulkas 1 satu pintu dari segi
pencairan bunga es adalah :

Sistem pencairan bunga es pada kulkas dua pintu secara otomatis dengan
menggunakan heater, dan bekerja sendiri ( otomatis ) oleh defrost timer sebagai
pengatur waktu.

Pada kulkas satu pintu proses pencairan bunga es harus dilakukan secara manual
dengan cara memutar pengaturan suhu ke posisi off atau mencabut listrik, tapi
sebagian tipe kulkas 1 pintu proses pencairan bunga es menggunakan tombol
defrost yang terletak di tengah putaran pengaturan suhu dengan cara memencet
tombol dan akan kembali hidup secara otomatis pada saat bunga es sudah mencair.

Sistem kelistrikan kulkas 2 dua pintu dengan timer defrost 1-3

Komponen kulkas 2 dua pintu nofrost

1. Mesin Compressor
2. Pipa Kondensor
3. Filter ( COOPER STRAINER )
4. Pipa Kapiler
5. Pipa Evaporator
6. Timer Defrost
7. Thermo Defrost
8. Thermo Fuse
9. Motor Kipas
10. Thermostat
11. Switch Lampu + Switch Motor Kipas
12. Overload
13. PTC Relay
Komponen kulkas 1 satu pintu
1. Mesin Compressor
2. Pipa Kondensor
3. Filter ( COOPER STRAINER )
4. Pipa Kapiler
5. Pipa Evaporator
6. Thermostat
7. Overload
8. PTC Relay
9. Switch Lampu

Fungsi dan cara kerja masing-masing componen kulkas

Mesin Compressor
Fungsi dari mesin compressor pada lemari pendingin kulkas adalah sebagai motor
pompa, yaitu untuk memumpa / mendorong gas freon refrigrant untuk diolah dari
gas diubah menjadi gas cair dan kembali menjadi gas.
Mesin Compressor bekerja sangat berpengaruk dengan tingkat kedinginan, bila
kemampuan untuk memompa gas berkurang maka tingkat kedinginan akan
berpengaruh.
Mesin compressor bisa dibilang merupakan jantungnya alat pendingin refrigerator.

Pipa Kondensor
Pipa kondensor merupakan pipa yang berfungsi membuang kalor / energi panas dari
proses pemampatan gas refrigrant berfungsi merubah gas menjadi embun gas
( Kondensasi ).
Tekanan gas refrigrant tertinggi terdapat pada pipa Kondensor setelah melalui pipa
discharge atau pipa tekan dari mesin compressor.

Filter ( Cooper Strainer )


Filter atau Cooper Strainer berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat pada
mesin compressor dan ikut bersirkulasi terbawa oleh oli dan gas sebelum masuk ke
pipa kapiler.
Filter gas sangat penting didalam proses pendinginan, tanpa filter bisa berakibat
kebuntuan jalur gas pada pipa kapiler.

Pipa Kapiler
Dilihat dari fisiknya pipa kapiler seperti hanya kawat tembaga karena mempunyai
lubang berdiameter sangat kecil bahkan untuk kulkas lubangnya lebih kecil dari
jarum, yaitu untuk ukuran pipa kapiler kulkas 0,28 dengan panjang sekitar 1,8
meter.
Pipa kapiler dengan lubang kecil dan panjang dapat berfungsi untuk memampatkan
gas freon di pipa kondensor.
Pipa kapiler kulkas berfungsi untuk mengurangi tekanan gas cair refrigrant.

Pipa Evaporator
Fungsi evaporator merubah gas cair menjadi gas ( evaporasi )
Pada pipa evaporator ini berfungsi untuk menyerap kalor dan isi pada ruang
pendinginan di bawa ke mesin compressor.

Thermostat
Thermostat pada pendingin kulkas sebagai pengatur suhu dengan cara mematikan
dan menghidupkan mesin compressor berdasarkan suhu yang dikehendaki.
Thermostat kulkas merupakan sebuah saklar on / off arus listrik mesin compressor
sesuai putaran suhu yang di inginkan.

Timer Defrost
Fungsi alat ini sebagai pengatur waktu, yaitu mengatur waktu kapan terjadinya
proses pendinginan dan pengatur waktu kapan mulai pencairan bunga es di pipa
evaporator dengan cara perpindahan pin arus ke mesin compressor beralih ke
sensor bunga es ( thermo defrost ) yang sebelumnya sudah terhubung ke heater
pada suhu dibawah 13° Celcius.
Timer defrost menentukan waktu terjadinya pencairan bunga es setiap kurang lebih
7 jam sekali.
Pada waktu proses pencairan bunga es, timer defrost berhenti bekerja sampai bunga
es di evaporator sudah mencair dan thermo defrost memutus arus ke heater.
Sesudah proses pencairan bunga es, timer defrost berhenti menghubungkan ke
mesin compressor dan kipas pendingin selama kurang lebih setengah jam, hal ini
agar udara panas diruang evaporator tidak terbawa ke ruang pendinginan.

Thermo Defrost
Fungsi dari thermo defrost sebagai sensor untuk menyambung dan memutus arus
listrik ke heater ( pemanas ).
Thermo defrost akan terhubung pada suhu dibawah 13° celcius dan akan memutus
pada suhu diatas 13° celcius.
Thermo defros diletakkan pada pipa moffler yang terletak di pipa evaporator.
Thermo defrost berbentuk kotak atau bulat yang dibungkus plastik tebal kedap
udara dan kedap air.

Heater Kulkas
Fungsi heater kulkas adalah untuk memanaskan ruang evaporator agar bunga es
cepat mencair.
Heater akan bekerja untuk memanaskan ruang evaporator bila thermo defrost
terhubung pada waktu timer defrost berpindah ke proses pencairan bunga es.

Thermo Fuse
Fungsi dari thermo fuse sebagai pengaman heater dengan cara memutus arus listrik
ke heater bila suhu ruang evaporator lebih dari 72° celcius.
Thermo fuse berguna untuk memutus arus ke heater bila terjadi kerusakan pada
thermo defrost yaitu selalu terhubung dan tidak mau memutus arus.
Timer defrost tidak akan bekerja bila terjadi kerusakan pada heater maupun thermu
fuse, karena bila thermo defrost memutus arus, heater dan thermo fuse sebaga
penghubung arus ke timer.

Motor kipas
Fungsi dari motor kipas yang terletak di freezer kulkas pintu atas adalah untuk
menghembuskan udara dingin dari ruang evaporator dengan cara sirkulasi, yaitu
sedot dan hembuskan udara dingin.
Kulkas tidak akan dingin maksimal bila terjadi kerusakan pada motor kipas atau jalur
motor kipas tertutup makanan dan minuman yang memenuhi ruang pendinginan.

Switch Lampu dan Switch Motor Kipas


Fungsi dari Switch pintu untu lampu adalah menghubungkan listrik ke lampu bila
pintu lemari pendingin terbuka, dan akan memutus arus listrik ke lampu bila pintu
tertutup.
Fungsi dari switch motor kipas yang terletak di pintu adalah sebagai memutus arus
listrik ke motor kipas.
Motor kipas akan berhenti untuk menghembuskan udara dingin bila pintu terbuka.

Overload Compressor
Overload berfungsi sebagai pengaman lilitan motor compressor.
Overload akan memutus arus bila arus listrik drop atau tidak setabil.
Overload akan memutus arus listrik bila terjadi kerusakan pada lilitan motor
compressor.
Overload akan memutus arus listrik ke motor compressor bila compressor terlalu
panas ( over head ).
Overload yang biasanya disebut overload motor protector adalah sebagai
penghubung dari listrik ke thermostat lalu ke overload dan terhubung ke terminal pin
Common pada lilitan motor compressor.

PTC Relay
PTC Relay menghubungkan arus listrik ke terminal pin running dan terminal pin
starting, pada saat motor tercapai putaran tinggi maka PTC Relay yang
menghubungkan ke lilitan starting akan memutus.
Itulah komponen serta fungsi dari setiap komponen kulkas tersebut, mungkin
lumayan banyak ya yang mesti di pelajari dan dihafalkan setiap komponen tersebut
heheheee
Tapi jangan khawatir, setiap postigan saya akan kami terangkan se jelas mungkin,
semakin sering mengunjungi blog ini akan banyak manfaatnya.
Kalau capek baca dan mempelajarinya, mungkin sambil minum kopi dan makan
gorengan bisa sobat lakukan heheheee
Dari bermacam-macam komponen dan fungsinya pada kulkas 2 dua pintu tersebut,
mungkin sobat akan lebih cepat memahami prinsip atau cara kerja kulkas 2 dua
pintu dalam proses pendinginan.
CARA KERJA LEMARI ES KULKAS 2 DUA PINTU
Prinsip kerja dari lemari es atau lemari pendingin kulkas 2 dua pintu akan saya ulas
satu persatu dari awal proses kulkas di hidupkan.

Pertama
Pada saat lemari pendingin kulkas dua pintu hidupkan maka mesin compressor akan
hidup, timer hidup berputar, motor kipas berputar.

Kedua
Pada saat mesin compressor hidup, maka gas freon ( refrigerator ) mulai dipompa
melewati pipa tekan ( discharge ), gas freon selanjutnya menuju pipa kondensor
untuk di mampatkan atau ditekan, di tempat ini gas terjadi tekanan sangat tinggi.
Pipa kondensor / bagian body kulkas akan mulai panas, pembuangan energi panas /
kalor menyebabkan gas dalam pipa kondensor terjadi proses pengembunan
( kondensasi ).
Ketiga
pada ujung pipa kondensor gas yang terjadi pengembunan sudah hangat karena
mengalami pelepasan kalor / energi panas memasuki filter ( cooper stainer ) untuk
disaring dari segala jenis kotoran dan selanjutnya masuk ke pipa kapiler ( disini
tekanan masih tinggi ).

Keempat
Gas yang sudah berwujud cair masuk kepipa kapiler dengan tekanan tinggi.
Gas freon cair masuk sepanjan sekitar 1,80 meter tekanannya mulai melemah pada
saat mau memasuki pipa evaporator.

Kelima
Gas cair mulai masuk ke pipa evaporator yang diameter lubang cukup besar sebesar
pipa hisap compressor.
Gas cair menyembur dan menguap menjadi gas kembali menyebabkan energi panas
/ kalor pada pipa dan ruangan di ambil dan kembali ke compressor. Proses seperti ini
terus berlangsung selama mesin compressor hidup.
Di pipa masuk dari pipa kapiler ke pipa evaporator mulai dingin dan merampat
keseluruh pipa evaporator hingga terjadi bunga es tipis.

Keenam
Thermo defrost mulai terhubung pada suhu sekitar kurang dari 13° celcius.

Ketujuh
Pada ruang pintu atas sudah mulai dingin berembun seperti uap. Pada pintu bawah
mulai dingin.

Kedelapan
Bila suhu sudah tercapai, yaitu ruang freezer sekitar -10 sampai -20° sesuai
pengaturan suhu dan pada ruang pintu bawah sekitar 0 sampai 10° celcius, maka
thermostat akan memutus arus listrik ke mesin compressor.
Thermostat akan menghubungkan kembali arus ke mesin compressor setelah suhu
naik sekitar 5° celcius.
Proses hidup mati mesin compressor tidak berpengaruh dengan lainnya, hanya suhu
turun dan naik sekitar suhu setelan.

Kesembilan
Sekitar 7 jam pendinginan, evaporator mulai hampir penuh bunga es dan menutupi
sirip evaporator maka timer defrost berpindah ke proses pencairan bunga es.

Kesepuluh
Pada saat proses pencairan bunga es, mesin compressor off, motor kipas off, motor
defrost timer off
Pada proses pencairan bunga es posisi thermo defrost menyambung dari arus listrik
defrost timer ke pemanas ( heater ).
Bunga es mulai mencair dan menetes melewati pipa buang menuju ke
penampungan air diatas mesin compressor.

Kesebelas
Bunga es mulai mencair semua dan suhu ruang evaporator naik hingga sekitar 13°
celcius lalu thermo defrost memutus arus listrik ke heater dan motor timer mulai
berputar kembali.
Pada waktu timer mulai berputar semua masih keadaan off hingga sekitar setengah
jam ( waktu jeda ), hal ini berfungsi agar udara panas efek dari heater biar normal.
Selanjutnya timer defros baru menghubungkan arus listik ke mesin compressor dan
motor kipas untuk bekerja mendinginkan seluruh ruang, baik ruang freezer maupun
chiller seperti pada awal kulkas dihidupkan.

http://www.agamtorik.web.id/2016/05/cara-mendeteksi-kerusakan-pada-kulkas-2.html?
m=1
http://www.agamtorik.web.id/2016/09/cara-mendeteksi-kerusakan-pada_15.html?m=1
https://agamtutorial.blogspot.co.id/2017/03/8-langkah-perbaiki-compressor-macet.html?
m=1
http://www.agamtorik.web.id/2016/09/cara-perbaiki-kulkas-freezer-showcase_10.html?
m=1
http://www.agamtorik.web.id/2016/09/cara-memperbaiki-kebocoran-gas-freon_62.html

Penyebab Kompressor Macet / Ngejem / Gagal


Start
   Label: Teknik
Compressor pendingin refrigerator merupakan sebuah alat pumpa gas refrigrant yang berfungsi
untuk menyirkulasi gas freon, merubah dari bentuk gas dan mengembun di ruang pipa
kondensor dengan cara memampatkan dan selanjutnya berubah wujud menjadi cair bertekanan
tinggi melalui pipa kapiler.

Gambar mesin compressor dengan model terbuka.

Gas freon ( refrigrant ) mengalir ke pipa kapiler dengan tekanan tinggi, karena pipa kapiler
mempunyai ukuran lumayan panjang sesuai dengan ukurannya, maka tekanan gas cair
berkurang dan menyembur ke ruang pipa evaporator.
Gas freon yang berada di ruang evaporator dan bertekanan rendah mengalami evaporasi, yaitu
perubahan wujud dari zat cair menguap menjadi gas.

Perubahan gas dari cair menguap menjadikan ruang pipa evaporator dingin, hal ini dikarenakan
udara / ruang evaporator diambil energi panasnya oleh proses penguapan.

Sebagai contoh :
Bensin / alkohol ketika diteteskan pada tangan akan terasa dingin, hal ini
dikarenakan energi panas diambil oleh bensin / alkohol dengan cara perubahan zat
cair menjadi uap.

Gas freon yang menguap selanjutnya kembali ke mesin compressor.

Dari kerja compressor yang begitu berat maka kemungkinan bisa terjadi kerusakan.

Macam kerusakan pada mesin compressor


1. Kawat kumparan kebakar / short.
2. Tekanan berkurang karena putaran menurun atau karena piston ngeplos.
3. Compressor macet.

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan kenapa compressor bisa macet ? apa
penyebab compressor macet ?

PENYEBAB COMPRESSOR MACET


Berikut ini hal yang mungkin bisa Anda ketahui pemicu terjadinya kerusakan.

OVERLOAD / OVERHEAD MENYEBABKAN COMPRESSOR MACET


Penyebab terjadinya ;

Panas berlebih ( OVERLOAD ) bisa terjadi dikarenakan kerja compressor terlalu berat
akibat penggunaan dengan beban bahan makanan, sayuran atau minuman terlalu
banyak. 

Menutup pintu tidak rapat atau karet pintu yang sudah rusak bisa berakibat mesin
compressor bekerja terlalu berat karena udara dingin keluar dan membuat umur
pendek.

Meletakkan lemari pendingin terlalu dekat dinding tembok atau barang lain yang
berhimpitan menyebabkan mesin compressor panas tinggi karena kondensor tidak
dapat membuang energi panas dengan sempurna, hal ini juga akan mengganggu
proses pendinginan. 
Kebuntuan gas freon ( refrigrant ) yang berakibat kerja mesin cukup berat. 

Kebocoran gas yang menyebabkan hidup terus menerus karena pengatur suhu
( thermostat ) tidak memutus arus ke mesin compressor.

LISTRIK DROP / VOLTASE MENURUN TIDAK SETABIL BISA MENYEBABKAN


COMPRESSOR MACET

Penyebab terjadinya ;

Voltase listrik tidak stabil bisa berpengaruh dengan compressor macet / ngejem,
karena terjadi gagal start.

KEMASUKAN AIR DARI KEBOCORAN PIPA EVAPORATOR MENJADI PENYEBAB MESIN


COMPRESSOR RUSAK

Air es yang mencair karena rusak masuk ke lubang kebocoran tersedot masuk ke
mesin compressor bercampur dengan oli berakibat karat dan menimbulkan
kemacetan serta kumparan short.

Sebelum melakukan langkah perbaikan mesin compressor yang ngejem dan panas, saya
sarankan sebaiknya mengganti compressor baru, karena pasti ada salah satu yang cacat /
hampir rusak, entah itu kumparan / lilitan, atau piston yang sudah lecet atau barit.

Namun karena harga untuk membeli mesin compressor baru lumayan tinggi, maka saya
beritahukan solusi mengatasi kerusakan pada mesin compressor secara aman agar bisa dipakai
lama.

CARA MENGATASI / PERBAIKI COMPRESSOR MACET DENGAN AMAN


Agar bisa dipakai kembali dalam jangka waktu cukup lama, maka bisa Anda coba langkah
berikut :

1. Buang oli yang berada didalam compressor melalui pipa hisap.


2. Belah compressor secara melingkar dibawah bekas las pabrikan. Untuk membelah
compressor jangan sampai tembus kedalam, untuk membelah hanya untuk membuka
bekas las pabrikan, saya sarankan untuk memakai gergaji besi untuk pertama kali
membelah compressor. Bila sudah berpengalaman, supaya mudah, cepat dan tidak
capek bisa dengan gerinda.
3. Compressor yang sudah terbelah akan terlihat seperti pada gambar dibawah ini

Langkah yang Anda perlu lakukan adalah ketok pelan-pelan secara bergantian pada tanda
panah tersebut sambil tuangkan oli sedikit demi sedikit diatas as dan pistonnya, sampai bisa
bergerak memutar dengan lancar.

Putar dengan tangan, bila sudah tidak terlalu berat bisa Anda coba dengan menghidupkan
compressor dan ukur ampere beserta tekanan compressor, bila semua kondisi bagus
selanjutnya pasang lagi compressor seperti semula.

Tempel penutup compressor dengan las listrik dengan rapat supaya tidak bocor pada waktu isi
gas freon ( refrigrant ).

Demikian cara memperbaiki compressor kulkas, freezer atau showcase macet / ngejem

Mengenal Kompressor Dan Komponen Jaringan


Freon Pada Kulkas
   Label: Teknik
Kompresor yang dipakai pada mesin pendingin seperti kulkas, showcase, freezer adalah
kompresor jenis reciprocating, adapun karena pemasangannya didalam casing yang tertutup
maka kompresor ini juga disebut hermetic compressor, hermetic artinya terbungkus dengan seal.
Bagian-bagian pada compressor kulkas serta komponen penunjang nya diperlihatkan pada
gambar dibawah ini:

Mari kita simak bagian bagian bertanda alpahabet pada gambar diatas:

1. Thermostat (A), Thermostat memiliki banyak sebutan antara lain temperatur kontrol dan
cool control. Apapun sebutannya, thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor secara
otomatis bedasarkan setting suhu pada setiap bagian kulkas. Bisa dikatakan, thermostat
adalah saklar otomatis berdasarkan pengaturan suhu. Jika suhu evaperator sesuai
dengan pengatur suhu thermostat, secara otomatis thermostat akan memutuskan listrik ke
kompresor.
2. Terminal (B), bagian ini adalah bagian yang menghubungkan arus listrik dari sumber
listrik ke motor kompressor, terminal ini posisinya di las ke bodi casing, pada umumnya
semua kulkas memiliki 3 buah pin pada terminal ini, masing –masing pin memiliki fungsi
tersendiri jadi pada saat penyambungan dengan kabel power tidak boleh tertukar, jika
tertukar bisa mengakibatkan kerusakan pada gulungan atau menyebabkan putaran motor
jadi terbalik. Lebih detail penjelasan tentang pin power ini simak dalam artikel “cara
mengatasi gangguan pada kompressor kulkas”
3. Komponen hermetic (C), didalam casing terdapat  komponen hermetic yang terdiri dari
material mekanik yaitu silinder, piston, rod koneksi, discharge valve dan suction valve.
Serta material listrik yaitu stator dan rotor, stator pada kompresor kulkas dibangun oleh 2
macam lilitan yaitu lilitan Start dan lilitan Run, kabel yang membangun lilitan start
ukurannya lebih kecil dibanding dengan kabel yang membangun lilitan Run.
4. Suction line( D), ciri-cirinya memiliki ukuran tubing lebih besar dari tubing bagian
discharge,  terletak pada sisi tekanan rendah (low pressure) dan jika kompresor dibalik
maka dari  tubing suction ini  oli bisa keluar.
5. Discharge line (E),  ciri-cirinya ukuran tubing lebih kecil daripada tubing pada suction line
letaknya pada sisi tekanan tinggi (high pressure line) tersambung ke bagian condenser, oli
tidak akan keluar pada saat compressor posisinya dibalik.
6. Filter-Drier, (F), adalah perangkat yang berfungsi sebagai penyaring segala kotoran agar
tidak lolos ke expansion valve serta berfungsi juga sebagai pengering yang dapat
mencegah lolosnya freon yang lembab ke dalam compressor, freon yang lembab dapat
mengakibatkan kerusakan pada compressor, adapun sistim pengeringan terjadi karena
didalam dryer terdapat material penyerap kelembaban seperti, silica alumina atau silikat
synthetic.
7. Pipa kapiler (G), pipa dengan diameter kecil ini berfungsi sebagai pengatur aliran freon
ke condenser, keluar dari alat ini tekanan Freon akan menurun drastis sehingga
menyebabkan penurunan temperature yang drastis pula, pipa kapiler  bisa dikatakan
bekerja sebagaimana halnya expansion valve hanya saja flow yang mengalir melalui pipa
kapiler konstan.
8. Proses line (H), letaknya pada sisi tekanan rendah gunanya sebagai saluran pengisian
freon, proses line ini juga dapat digunakan sebagai saluran suction.
9. Casing atau Dome (J), bagian ini adalah bagian yang membungkus komponen
kompressor seperti silinder, rotor, stator, piston, dan valve. Biasanya bila hendak
memperbaiki compressor casing ini harus dibelah. Pembelahan dianjurkan menggunakan
mesin gerinda dan tidak boleh memakai api las, karena api yang terkalu panas dapat
menyebabkan kerusakan pada gulungan stator.

Cara memeriksa gangguan pada kompressor kulkas


Dalam sebuah sistem pendingin seperti AC, Kulkas, Freezer, Chiller, Show case dan lain-lain,
kompresor adalah sebuah komponen vital yang berfungsi mensirkulasikan Gas Refrigerant
(Freon). Jika kompresor mengalami gangguan atau mengalami kerusakan, pada umumnya
pemilik kulkas enggan untuk mengganti kompresor dengan yang baru, mengingat harga
kompresor di pasaran memang cukup tinggi, harga kompresor kulkas 1 pintu saja bisa dibandrol
tidak terpaut jauh dengan harga beli kulkas bekas yang masih layak pakai. Namun sebenarnya
ada beberapa jenis kerusakan kompresor yang masih bisa diperbaiki tanpa harus menggantinya
secara keseluruhan, contoh kerusakan yang masih bisa diperbaiki diantaranya; kerusakan
gulungan elektro motor dan kerusakan mekanis seperti piston dan valve, hanya saja agak sulit
untuk menemukan bengkel yang bersedia menerima order perbaikan seperti ini. Alasan lain
bengkel tidak mau menerima order reparasi compressor yaitu; untuk kompresor ukuran kecil
spare partnya tidak ada yang baru dipasaran, melainkan  harus dicari di pasar loak, kemudian
pengerjaannya juga sulit karena kompresor harus dibelah sehingga membutuhkan waktu yang
lama dalam perbaikan.

Berikut ini adalah tips untuk memeriksa kompresor yang mengalami gangguan, sebelum kita
membawanya ke bengkel kulkas, alat yang diperlukan adalah obeng, AVO meter dan tang
amphere, silahkan ikuti cara-caranya;

–      Dalam keadaan kulkas mati ukurlah tahanan atau besarnya Ohm antara pin pada terminal,
body dan grounding. Pertama tempelkan probe AVO meter  yang satu ke bagian body
kompresor yang terbuka yang tidak ada catnya, dan probe yang satu nya lagi tempelkan ke
lantai tempat dimana kompresor diletakkan, kalau hasil pengukuran menunjukkan “Ohm tak
terhingga” atau nilai Ohm yang sangat besar hingga mega Ohm berarti isolasi compressor masih
dalam keadaan baik, tidak ada bagian yang terkelupas atau short, sebaliknya kalau diperoleh
nilai Ohm yang kecil bahkan hanya nol Ohm berarti ada kerusakan pada bagian isolasi dinding
hermetic yang harus diperbaiki.

–      Masih dalam keadaan kabel power kulkas tidak dicolokkan ke sumber listrik kita akan
melakukan pengukuran di tiga pin yang terpatri pada body kompresor, lihat gambar pin pada
gambar skema rangkaian listrik pada kulkas download disini Dengan kondisi AVO meter yang
disetel pada skala Ohm, ukur tahanan antara pin C dengan pin R, tempelkan satu probe AVO
meter pada pin C dan satu probe lainnya pada pin R hasilnya harus menunjukkan antara 3 Ohm
sampai 5 Ohm, lalu ukur tahanan antara pin C dengan pin S, tempelkan satu probe AVO meter
pada pin C dan satu probe lainnya pada pin S, hasilnya harus menunjukkan nilai 15 Ohm sampai
dengan 20 Ohm, jika ternyata hasilnya nol Ohm berarti ada bagian kumparan motor yang short/
konslet sebaliknya kalau hasilnya menunjukkan nilai maksimum berarti ada bagian gulungan
motor yang putus, untuk memperbaiki kerusakan inilah diperlukan bengkel yang bisa membuat
gulungan kumparan motor yang baru.

Dalam gambar dibawah ini disebutkan nilai tahanan antar pin C-S-R bagi kompresor yang masih
dalam keadaan baik
Bila hasil pemeriksaan CSR pada langkah diatas tidak menemukan adanya keganjilan maka
lanjutkan dengan memeriksa kondisi compressor pada saat diberi sumber listrik. Colokan
kompresor ke sumber listrik lalu pergunakan tang amphere untuk mengukur besarnya arus listrik
yang dikonsumsi kompresor, perhatikan gambar dibawah untuk mengetahui bagaimana cara
menggunakan tang amphere, alat ini memiliki bagian seperti gelang yang harus di kalungkan
pada kabel yang mau diukur, oleh karena itu alat ini disebut Clamp amphere, cara
mengalungkannya bukan pada kedua kabel melainkan hanya pada satu kabel saja, oleh karena
itu kabel power kulkasnya harus dipisahkan dulu, dengan cara ini maka nilai arus yang
dikonsumsi oleh kompresor kulkas dapat terukur, adapun untuk mengetahui bagus tidaknya hasil
pengukuran kita harus mengetahui spesifikasi dari kompresor yang akan diukur, biasanya
informasi ini ada pada label yang ditempelkan di body kompresor. Misalnya pada label itu tertulis
“current:1,2 Amp” maka hasil pengukuran harus menunjukkan nilai amphere yang sama atau
lebih kecil dari nilai 1,2 Amphere, jika ternyata lebih besar berarti ada gangguan pada kompresor
misalnya piston nya macet , gulungan motor konslet atau isolasi antara gulungan dengan body
kompresor ada yang  terkelupas.

Tang amphere

Setelah mengetahui bagaimana cara mendeteksi gangguan pada kulkas, akan sangat berfaedah
bila di ikuti dengan usaha untuk memperbaiki sendiri kerusakan yang berhasil dilacak.  Salah
satu kerusakan yang sering terjadi biasanya berhubungan dengan mesin kompressornya, 

Cara mengatasi kompresor kulkas yang macet

Sebagaimana kita ketahui bahwa kompresor kulkas terdiri atas dua bagian yaitu bagian
kelistrikan dan bagian mekanikal. Setelah kita mengetahui beberapa penyakit kulkas dari segi 
kelistrikannya yang dimuat dalam artikel  berjudul : “Cara memeriksa kompresor kulkas” kali ini
saya akan membahas  penyakit kompresor dari sisi mekanikalnya. Mari kita  simak dulu bagan
mekanikal kompresor kulkas ya ng ditunjukan pada gambar dibawah ini:

Keterangan Gambar :

A-Kepala silinder
B-Line Masuk
C-Line keluar
D-Valve keluar
E-Piston
F-Batang penghubung
G-Crank shaft
H-Valve masuk

Cara kerja kompresor tersebut adalah sebagai berikut;

Crank shaft yaitu komponen yang menghubungkan motor dengan bagian pengompres,  jadi
crank shaft (G) di satu sisinya mengikat  pada shaft rotor daripada motor dan bagian  yang
satunya mengikat pada pully daripada batang penghubung (F), crank shaft ini didesain
sedemikian rupa sehingga ketika motor bergerak memutar maka batang penghubung akan
bergerak naik turun, pergerakan batang penghubung menyebabkan piston (E) didalam silinder
(J) ikut bergerak, piston yang penempatannya memenuhi bagian silinder memiliki dua muka,
muka yang satu yaitu yang terhubung ke batang penghubung (1), sedang muka yang satunya
ada di bagian dalam silinder yang terisolasi (2), keadaan terisolasi ini menyebabkan efek vakum
atau menyedot ketika piston bergerak kebawah, oleh karena itu pada saat piston bergerak
kebawah  udara atau freon akan masuk melalui line masuk (B) sebaliknya ketika piston bergerak
ke atas akan terjadi proses kompresi atau penaikan tekanan dan udara atau freon  yang
bertekanan akan keluar melalui line keluar(C). Untuk menjaga terjadinya tekanan balik pada sisi
masuk dan sisi keluar ditempatkan masing masing sebuah valve, valve pada sisi masuk (B) akan
membuka pada saat proses vakum, sedang valve keluar (D) akan membuka pada saat proses
kompresi.

Dari penjelasan tersebut diatas dapat kita duga bahwa,  penyakit yang lebih sering menjadi
pemicu kerusakan kompresor dari sisi mekanikal adalah, kompresor yang tidak mampu
bergerak, hal ini biasanya disebabkan karena hal-hal berikut;  piston macet karena kotor ,
bearing  aus, batang penghubung bengkok, valve  macet, atau karena kehilangan  oli refrigerant.
Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kompresor macet bisa dicoba langkah-
langkah berikut ini:

1. Memasang kapasitor  tambahan untuk membuat putaran motor terbalik.  Pasangkan


sebuah kapasitor pada rangkaian listrik seperti ditunjukkan pada gambar di bawah, lalu
alirkan sumber tenaga listrik hanya untuk 1 atau 2 detik saja bila berhasil terputar
kemudian buka kapasitor tambahan tersebut dan kembalikan rangkaian listik seperti
aslinya, coba berikan power untuk menjalankan kompresor, jika sampai 4 kali dicoba tidak
berhasil maka hentikan usaha ini, mengganti kompresor menjadi pilihan pemecahan
masalah. 

2. Cara kedua yaitu dengan memberikan tenaga listrik yang tegangan nya lebih besar
daripada tegangan yang tertera pada spesifikasi kompresor, misalnya untuk kompresor
dengan tegangan normal yang dibutuhkan 220Volt salurkan tegangan 450V hanya untuk
beberapa detik saja. Karena kalau kelamaan dapat merusak kumparan motor, cara ini
`bisa membantu mengatasi kompresor yang macet tetapi jika tidak berhasil maka
kompresor harus diganti.
3. Cara ketiga yaitu dengan memberi tosri lebih terhadap motor, caranya dengan
memasang kapasitor dengan nilai 100 microfarad lebih antara pin S dan pin C , lakukan
juga hal ini hanya untuk hitungan detik, karena jika kelamaan bisa mengakibatkan motor
rusak, jika cara ini juga tidak berhasil mengatasi masalah  maka disarankan untuk
mengganti kompresor. Lihat gambar dibawah yang menunjukkan rangkaian sumber listrik
ke kulkas yang di beri tambahan kapasitor.

Selain penyakit yang diakibatkan oleh adanya komponen macet, adalagi penyakit yang dapat
menyebabkan daya tekan kompresor melemah, yaitu terjadinya erosi pada dinding silinder ,
phenomena ini yang dapat menyebabkan daya  hisap dan daya tekan kompresor berkurang,
inilah yang disebut sillinder over size, untuk penyakit ini biasanya diatasi dengan cara ,
menambal dinding silinder lalu dilapping agar ukurannya kembali normal lagi.
Adapun penyakit yang diakibatkan oleh valve yaitu karena melemahnya daya tutup valve
sehingga masih ada celah udara lolos, hal ini dapat mengakibatkan daya hisap dan daya tekan
kompresor berkurang, cara mengatasinya tentu saja dengan mengganti valve-valve tersebut.
Berikut ini adalah cara untuk memeriksa daya hisap dan daya tekan kompresor, cara ini sangat
efektif untuk mencari tahu apakah kompresor benar benar perlu di belah untuk diperbaiki atau
kerusakan kulkas dikarenakan adanya kerusakan lain.
Buka kompresor dari jaringan Freon kulkas. Pasang vakum pressure gauge pada saluran masuk
freon dan pasang pressure gauge pada saluran keluar.  Hidupkan kompresor, amati tekanan
pada vakum gauge dan tekanan pada pressure gauge, misalnya tekanan pada sisi suction
menunjukkan 25inchHg (vacuum) dan pada sisi discharge menunjukkan 130 PSI. Matikan
kompresor, jika tekanan bisa bertahan lebih dari 15 menit tandanya tidak ada kebocoran pada
inlet  valve.

Ukuran Sebuah Compressor


   Label: Teknik
Ukuran Sebuah Compressor HP ( horse power ) atau PK ( paar de kraft /
daya kuda )

Menentukan PK | Ampere | Watt Compressor


Mengetahui sebuah ukuran, kapasitas ,daya Compressor sangat penting sekali pada saat harus
mengganti unit mesin Compressor refrigerator. Ukuran pk Compressor terlalu besar atau
kekecilan bisa mengurangi tingkat kedinginan dan keawetan compressor.

Hal yang harus Anda ketahui untuk ukuran suatu Compressor.


Ukuran suatu compressor berdasarkan daya yaitu daya kuda atau horse power ( HP - Inggris )
dan paar de kraft ( PK - Belanda ).

Berikut Konversi Satuan Daya tersebut ;

 1 Daya Kuda ( HP ) = 745,7 Watt


 1 HP = 1,014 PK
Dari selisih yang tidak begitu banyak antara HP dan PK bisa kita anggap sama.
 Untuk single phase ( 1 phase ) 220 volt : 1 HP = 745,7 Watt : 220 volt = 3,39
Ampere
 Untuk 3 phase 380 volt : 1 HP = 745,7 Watt : ( 380x1,73 ) = 1,13 Ampere

bilangan 1,73 berasal dari (√3 x Cos ρ)


Dengan catatan semua perhitungan dengan menganggap Cos phi (ρ) nya = 1 (satu).

Kesimpulannya :
Compressor menurut rumusnya

 1 phase ( fasa )

1 PK = 3,39 Ampere
1/2 PK = 1,69 Ampere
1/4 PK = 0,84 Ampere
1/6 PK = 0,56 Ampere
1/8 PK = 0,42 Ampere

 3 phase
1 PK = 1,13 Ampere
1/2 PK = 0,58 Ampere
1/4 PK = 0,28 Ampere
1/6 PK = 0,18 Ampere
1/8 PK = 0,14 Ampere

Sedangkan untuk ukuran AC ( Air Condition ) biasanya pada Outdoor tertulis BTU, untuk
menentukan pk sebuah compressor AC berdasarkan BTU yaitu ;
5000 BTU/hr   =1/2 pk
7000 BTU/hr   =3/4 PK
9000 BTU/hr   =   1 PK
12000 BTU/hr = 1,5 PK
18000 BTU/hr =2 PK
24000 BTU/hr =2,5 PK
Mengenal Kompressor Dan Komponen Jaringan
Freon Pada Kulkas
   Label: Teknik
Kompresor yang dipakai pada mesin pendingin seperti kulkas, showcase, freezer adalah
kompresor jenis reciprocating, adapun karena pemasangannya didalam casing yang tertutup
maka kompresor ini juga disebut hermetic compressor, hermetic artinya terbungkus dengan seal.
Bagian-bagian pada compressor kulkas serta komponen penunjang nya diperlihatkan pada
gambar dibawah ini:

Mari kita simak bagian bagian bertanda alpahabet pada gambar diatas:

1. Thermostat (A), Thermostat memiliki banyak sebutan antara lain temperatur kontrol dan
cool control. Apapun sebutannya, thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor secara
otomatis bedasarkan setting suhu pada setiap bagian kulkas. Bisa dikatakan, thermostat
adalah saklar otomatis berdasarkan pengaturan suhu. Jika suhu evaperator sesuai
dengan pengatur suhu thermostat, secara otomatis thermostat akan memutuskan listrik ke
kompresor.
2. Terminal (B), bagian ini adalah bagian yang menghubungkan arus listrik dari sumber
listrik ke motor kompressor, terminal ini posisinya di las ke bodi casing, pada umumnya
semua kulkas memiliki 3 buah pin pada terminal ini, masing –masing pin memiliki fungsi
tersendiri jadi pada saat penyambungan dengan kabel power tidak boleh tertukar, jika
tertukar bisa mengakibatkan kerusakan pada gulungan atau menyebabkan putaran motor
jadi terbalik. Lebih detail penjelasan tentang pin power ini simak dalam artikel “cara
mengatasi gangguan pada kompressor kulkas”
3. Komponen hermetic (C), didalam casing terdapat  komponen hermetic yang terdiri dari
material mekanik yaitu silinder, piston, rod koneksi, discharge valve dan suction valve.
Serta material listrik yaitu stator dan rotor, stator pada kompresor kulkas dibangun oleh 2
macam lilitan yaitu lilitan Start dan lilitan Run, kabel yang membangun lilitan start
ukurannya lebih kecil dibanding dengan kabel yang membangun lilitan Run.
4. Suction line( D), ciri-cirinya memiliki ukuran tubing lebih besar dari tubing bagian
discharge,  terletak pada sisi tekanan rendah (low pressure) dan jika kompresor dibalik
maka dari  tubing suction ini  oli bisa keluar.
5. Discharge line (E),  ciri-cirinya ukuran tubing lebih kecil daripada tubing pada suction line
letaknya pada sisi tekanan tinggi (high pressure line) tersambung ke bagian condenser, oli
tidak akan keluar pada saat compressor posisinya dibalik.
6. Filter-Drier, (F), adalah perangkat yang berfungsi sebagai penyaring segala kotoran agar
tidak lolos ke expansion valve serta berfungsi juga sebagai pengering yang dapat
mencegah lolosnya freon yang lembab ke dalam compressor, freon yang lembab dapat
mengakibatkan kerusakan pada compressor, adapun sistim pengeringan terjadi karena
didalam dryer terdapat material penyerap kelembaban seperti, silica alumina atau silikat
synthetic.
7. Pipa kapiler (G), pipa dengan diameter kecil ini berfungsi sebagai pengatur aliran freon
ke condenser, keluar dari alat ini tekanan Freon akan menurun drastis sehingga
menyebabkan penurunan temperature yang drastis pula, pipa kapiler  bisa dikatakan
bekerja sebagaimana halnya expansion valve hanya saja flow yang mengalir melalui pipa
kapiler konstan.
8. Proses line (H), letaknya pada sisi tekanan rendah gunanya sebagai saluran pengisian
freon, proses line ini juga dapat digunakan sebagai saluran suction.
9. Casing atau Dome (J), bagian ini adalah bagian yang membungkus komponen
kompressor seperti silinder, rotor, stator, piston, dan valve. Biasanya bila hendak
memperbaiki compressor casing ini harus dibelah. Pembelahan dianjurkan menggunakan
mesin gerinda dan tidak boleh memakai api las, karena api yang terkalu panas dapat
menyebabkan kerusakan pada gulungan stator.

Cara memeriksa gangguan pada kompressor kulkas


Dalam sebuah sistem pendingin seperti AC, Kulkas, Freezer, Chiller, Show case dan lain-lain,
kompresor adalah sebuah komponen vital yang berfungsi mensirkulasikan Gas Refrigerant
(Freon). Jika kompresor mengalami gangguan atau mengalami kerusakan, pada umumnya
pemilik kulkas enggan untuk mengganti kompresor dengan yang baru, mengingat harga
kompresor di pasaran memang cukup tinggi, harga kompresor kulkas 1 pintu saja bisa dibandrol
tidak terpaut jauh dengan harga beli kulkas bekas yang masih layak pakai. Namun sebenarnya
ada beberapa jenis kerusakan kompresor yang masih bisa diperbaiki tanpa harus menggantinya
secara keseluruhan, contoh kerusakan yang masih bisa diperbaiki diantaranya; kerusakan
gulungan elektro motor dan kerusakan mekanis seperti piston dan valve, hanya saja agak sulit
untuk menemukan bengkel yang bersedia menerima order perbaikan seperti ini. Alasan lain
bengkel tidak mau menerima order reparasi compressor yaitu; untuk kompresor ukuran kecil
spare partnya tidak ada yang baru dipasaran, melainkan  harus dicari di pasar loak, kemudian
pengerjaannya juga sulit karena kompresor harus dibelah sehingga membutuhkan waktu yang
lama dalam perbaikan.

Berikut ini adalah tips untuk memeriksa kompresor yang mengalami gangguan, sebelum kita
membawanya ke bengkel kulkas, alat yang diperlukan adalah obeng, AVO meter dan tang
amphere, silahkan ikuti cara-caranya;

–      Dalam keadaan kulkas mati ukurlah tahanan atau besarnya Ohm antara pin pada terminal,
body dan grounding. Pertama tempelkan probe AVO meter  yang satu ke bagian body
kompresor yang terbuka yang tidak ada catnya, dan probe yang satu nya lagi tempelkan ke
lantai tempat dimana kompresor diletakkan, kalau hasil pengukuran menunjukkan “Ohm tak
terhingga” atau nilai Ohm yang sangat besar hingga mega Ohm berarti isolasi compressor masih
dalam keadaan baik, tidak ada bagian yang terkelupas atau short, sebaliknya kalau diperoleh
nilai Ohm yang kecil bahkan hanya nol Ohm berarti ada kerusakan pada bagian isolasi dinding
hermetic yang harus diperbaiki.

–      Masih dalam keadaan kabel power kulkas tidak dicolokkan ke sumber listrik kita akan
melakukan pengukuran di tiga pin yang terpatri pada body kompresor, lihat gambar pin pada
gambar skema rangkaian listrik pada kulkas download disini Dengan kondisi AVO meter yang
disetel pada skala Ohm, ukur tahanan antara pin C dengan pin R, tempelkan satu probe AVO
meter pada pin C dan satu probe lainnya pada pin R hasilnya harus menunjukkan antara 3 Ohm
sampai 5 Ohm, lalu ukur tahanan antara pin C dengan pin S, tempelkan satu probe AVO meter
pada pin C dan satu probe lainnya pada pin S, hasilnya harus menunjukkan nilai 15 Ohm sampai
dengan 20 Ohm, jika ternyata hasilnya nol Ohm berarti ada bagian kumparan motor yang short/
konslet sebaliknya kalau hasilnya menunjukkan nilai maksimum berarti ada bagian gulungan
motor yang putus, untuk memperbaiki kerusakan inilah diperlukan bengkel yang bisa membuat
gulungan kumparan motor yang baru.

Dalam gambar dibawah ini disebutkan nilai tahanan antar pin C-S-R bagi kompresor yang masih
dalam keadaan baik
Bila hasil pemeriksaan CSR pada langkah diatas tidak menemukan adanya keganjilan maka
lanjutkan dengan memeriksa kondisi compressor pada saat diberi sumber listrik. Colokan
kompresor ke sumber listrik lalu pergunakan tang amphere untuk mengukur besarnya arus listrik
yang dikonsumsi kompresor, perhatikan gambar dibawah untuk mengetahui bagaimana cara
menggunakan tang amphere, alat ini memiliki bagian seperti gelang yang harus di kalungkan
pada kabel yang mau diukur, oleh karena itu alat ini disebut Clamp amphere, cara
mengalungkannya bukan pada kedua kabel melainkan hanya pada satu kabel saja, oleh karena
itu kabel power kulkasnya harus dipisahkan dulu, dengan cara ini maka nilai arus yang
dikonsumsi oleh kompresor kulkas dapat terukur, adapun untuk mengetahui bagus tidaknya hasil
pengukuran kita harus mengetahui spesifikasi dari kompresor yang akan diukur, biasanya
informasi ini ada pada label yang ditempelkan di body kompresor. Misalnya pada label itu tertulis
“current:1,2 Amp” maka hasil pengukuran harus menunjukkan nilai amphere yang sama atau
lebih kecil dari nilai 1,2 Amphere, jika ternyata lebih besar berarti ada gangguan pada kompresor
misalnya piston nya macet , gulungan motor konslet atau isolasi antara gulungan dengan body
kompresor ada yang  terkelupas.
Tang amphere

Setelah mengetahui bagaimana cara mendeteksi gangguan pada kulkas, akan sangat berfaedah
bila di ikuti dengan usaha untuk memperbaiki sendiri kerusakan yang berhasil dilacak.  Salah
satu kerusakan yang sering terjadi biasanya berhubungan dengan mesin kompressornya, 

Cara mengatasi kompresor kulkas yang macet

Sebagaimana kita ketahui bahwa kompresor kulkas terdiri atas dua bagian yaitu bagian
kelistrikan dan bagian mekanikal. Setelah kita mengetahui beberapa penyakit kulkas dari segi 
kelistrikannya yang dimuat dalam artikel  berjudul : “Cara memeriksa kompresor kulkas” kali ini
saya akan membahas  penyakit kompresor dari sisi mekanikalnya. Mari kita  simak dulu bagan
mekanikal kompresor kulkas ya ng ditunjukan pada gambar dibawah ini:
Keterangan Gambar :

A-Kepala silinder
B-Line Masuk
C-Line keluar
D-Valve keluar
E-Piston
F-Batang penghubung
G-Crank shaft
H-Valve masuk

Cara kerja kompresor tersebut adalah sebagai berikut;

Crank shaft yaitu komponen yang menghubungkan motor dengan bagian pengompres,  jadi
crank shaft (G) di satu sisinya mengikat  pada shaft rotor daripada motor dan bagian  yang
satunya mengikat pada pully daripada batang penghubung (F), crank shaft ini didesain
sedemikian rupa sehingga ketika motor bergerak memutar maka batang penghubung akan
bergerak naik turun, pergerakan batang penghubung menyebabkan piston (E) didalam silinder
(J) ikut bergerak, piston yang penempatannya memenuhi bagian silinder memiliki dua muka,
muka yang satu yaitu yang terhubung ke batang penghubung (1), sedang muka yang satunya
ada di bagian dalam silinder yang terisolasi (2), keadaan terisolasi ini menyebabkan efek vakum
atau menyedot ketika piston bergerak kebawah, oleh karena itu pada saat piston bergerak
kebawah  udara atau freon akan masuk melalui line masuk (B) sebaliknya ketika piston bergerak
ke atas akan terjadi proses kompresi atau penaikan tekanan dan udara atau freon  yang
bertekanan akan keluar melalui line keluar(C). Untuk menjaga terjadinya tekanan balik pada sisi
masuk dan sisi keluar ditempatkan masing masing sebuah valve, valve pada sisi masuk (B) akan
membuka pada saat proses vakum, sedang valve keluar (D) akan membuka pada saat proses
kompresi.

Dari penjelasan tersebut diatas dapat kita duga bahwa,  penyakit yang lebih sering menjadi
pemicu kerusakan kompresor dari sisi mekanikal adalah, kompresor yang tidak mampu
bergerak, hal ini biasanya disebabkan karena hal-hal berikut;  piston macet karena kotor ,
bearing  aus, batang penghubung bengkok, valve  macet, atau karena kehilangan  oli refrigerant.
Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kompresor macet bisa dicoba langkah-
langkah berikut ini:

1. Memasang kapasitor  tambahan untuk membuat putaran motor terbalik.  Pasangkan


sebuah kapasitor pada rangkaian listrik seperti ditunjukkan pada gambar di bawah, lalu
alirkan sumber tenaga listrik hanya untuk 1 atau 2 detik saja bila berhasil terputar
kemudian buka kapasitor tambahan tersebut dan kembalikan rangkaian listik seperti
aslinya, coba berikan power untuk menjalankan kompresor, jika sampai 4 kali dicoba tidak
berhasil maka hentikan usaha ini, mengganti kompresor menjadi pilihan pemecahan
masalah. 

2. Cara kedua yaitu dengan memberikan tenaga listrik yang tegangan nya lebih besar
daripada tegangan yang tertera pada spesifikasi kompresor, misalnya untuk kompresor
dengan tegangan normal yang dibutuhkan 220Volt salurkan tegangan 450V hanya untuk
beberapa detik saja. Karena kalau kelamaan dapat merusak kumparan motor, cara ini
`bisa membantu mengatasi kompresor yang macet tetapi jika tidak berhasil maka
kompresor harus diganti.
3. Cara ketiga yaitu dengan memberi tosri lebih terhadap motor, caranya dengan
memasang kapasitor dengan nilai 100 microfarad lebih antara pin S dan pin C , lakukan
juga hal ini hanya untuk hitungan detik, karena jika kelamaan bisa mengakibatkan motor
rusak, jika cara ini juga tidak berhasil mengatasi masalah  maka disarankan untuk
mengganti kompresor. Lihat gambar dibawah yang menunjukkan rangkaian sumber listrik
ke kulkas yang di beri tambahan kapasitor.

Selain penyakit yang diakibatkan oleh adanya komponen macet, adalagi penyakit yang dapat
menyebabkan daya tekan kompresor melemah, yaitu terjadinya erosi pada dinding silinder ,
phenomena ini yang dapat menyebabkan daya  hisap dan daya tekan kompresor berkurang,
inilah yang disebut sillinder over size, untuk penyakit ini biasanya diatasi dengan cara ,
menambal dinding silinder lalu dilapping agar ukurannya kembali normal lagi.
Adapun penyakit yang diakibatkan oleh valve yaitu karena melemahnya daya tutup valve
sehingga masih ada celah udara lolos, hal ini dapat mengakibatkan daya hisap dan daya tekan
kompresor berkurang, cara mengatasinya tentu saja dengan mengganti valve-valve tersebut.
Berikut ini adalah cara untuk memeriksa daya hisap dan daya tekan kompresor, cara ini sangat
efektif untuk mencari tahu apakah kompresor benar benar perlu di belah untuk diperbaiki atau
kerusakan kulkas dikarenakan adanya kerusakan lain.
Buka kompresor dari jaringan Freon kulkas. Pasang vakum pressure gauge pada saluran masuk
freon dan pasang pressure gauge pada saluran keluar.  Hidupkan kompresor, amati tekanan
pada vakum gauge dan tekanan pada pressure gauge, misalnya tekanan pada sisi suction
menunjukkan 25inchHg (vacuum) dan pada sisi discharge menunjukkan 130 PSI. Matikan
kompresor, jika tekanan bisa bertahan lebih dari 15 menit tandanya tidak ada kebocoran pada
inlet  valve

Pengoperasian Dan Perawatan Mesin Refrigerasi

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Umum Mesin Pendingin

            Mesin pendingin adalah suatu alat untuk mengendalikan suhu dari suatu ruangan pendingin.
Mesin pendingin ini pada prinsipnya terdiri atas beberapa komponen yang saling berhubungan dan
saling menunjang untuk dapat menghasilkan suhu ruangan yang hendak dikendalikan itu.

            Mesin Pendingin dapat diartikan sebagai suatu proses pemindahan panas, yaitu perpindahan
panas suatu zat ( substan ) ke zat yang lain, yang terjadi karena adanya pengaruh kerja mekanik
mesin pendingin.

            Menurut Budi Hartanto (1986) pendingin adalah suatu proses penyerapan panas pada suatu
benda dimana proses ini terjadi karena adanya penguapan bahan pendingin (refrigerant), untuk
mendapatkan jumlah penyerapan panas yang besar maka cairan bahan pendingin yang akan
diuapkan harus bertekanan rendah agar titik didihnya lebih rendah pula.
            Pada suhu udara yang lebih tinggi, jasad renik (bakteri) dapat berkembang biak lebih cepat
lagi, sehingga jumlahnya berlipat ganda menjadi ribuan kali. Dan telah disilidiki bahwa pada suhu
rendah 4 - 10o C atau 40o F batas suhu yang paling baik dimana jasad renik (bakteri) sukar
berkembang biak sehingga produk yang didinginkan akan lebih bertahan lama (E. Karyanto, 2003)

            Mesin Pendingin merupakan proses pemeliharaan tingkat tinggi suhu dari bahan atau
ruangan pada tingkat yang lebih rendah dari suhu lingkungan atau atmosfer sekitarnya dengan cara
penyerapan atau penarikan panas dari bahan ruangan tersebut ( Sofyan IIyas, 1983 ).

            Secara umum mesin pendingin didefinisikan sebagai proses perpindahan panas. Secara
khusus dapat didefinisikan sebagai bagian dari ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan proses
penurunan suhu ruangan atau material dibawah suhu sekitarnya.

2.2 Komponen mesin pendingin

            Berdasarkan fungsi atau kegunaannya komponen mesin pendingin sistim kompresi dibedakan
menjadi 3 bagian yaitu : komponen pokok, komponen bantu, komponen kontrol.

           

2.2.1 Komponen pokok

            Yang dimaksud dengan komponen pokok adalah komponen atau alat yang harus ada atau
mutlak digunakan pada mesin pendingin. Komponen pokok tersebut meliputi : kompresor, kondensor,
tangki penampung (receiver), katup ekspansi dan evaporator. Dari kelima komponen tersebut
diantaranya (kecuali tangki penampung / receiver) disebut juga komponen utama.

            Adapun jenis – jenis komponen pokok berdasarkan spesifikasinya adalah sebagai berikut:

1. Kompresor

            Kompresor adalah digunakan untuk memapatkan uap bahan pendingin  Kompresi uap terdiri
atas sebuah torak yang bekerja bolak – balik didalam silinder yang mempunyai katup buang ( suction
valve )  sehingga berlangsung proses pemompaan, proses ini yang membuat perbedaan tekanan,
sehingga bahan pendingin dapat mengalir dari satu bagian kebagian lain.

            Ada 2 jenis kompresor yaitu kompresor single stage dan double stage. Kompresor single
stage hanya melakukan satu kali hisap dan satu kali tekan. Berbeda dengan double stage yang
melakukan hisap dan tekan masing-masing sebanyak dua kali. Kompresor double stage digunakan
untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih tinggi. Ketika udara masuk akan dikompresi oleh torak
pertama,  kemudian udara tersebut didinginkan, yang selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua 
untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang diinginkan. Pada Kompresor double
stage, pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperature udara akan naik
selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan memasang sistem
pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya dengan sistem udara atau dengan
system air bersirkulasi.

 
Gambar 1 : Kompresor Torak dua Tingkat Sistem Pendinginan Udara

Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untuk
kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar, sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya hingga 15
bar.

2. Kondensor         

            Kondensor adalah alat yang digunakan untuk mengembunkan atau mengubah uap bahan
pendingin bertekanan tinggi menjadi cairan bahan pendingin bertekanan tinggi. Ada 2 jenis kondensor
yaitu kondensor air cooler dengan kondensor water cooler.

                                                                                                                                                                  
                 Cairan refrigerant masuk        Air pendingin keluar
                                   

                          
Cairan refrigeran keluar             air pendingin
masuk                                                                                                                                                       
                                                                                

Gambar 2. Skema sirkulasi pendinginan  kondensor water cooler

                                                                                                                       

            Untuk pendinginan di kondensor menggunakan air (water cooler), air tersebut dipompa
kekondensor. Air tersebut masuk melalui lubang masuk dan mengalir melalui pipa – pipa yang ada di
dalam kondensor. Air laut tersebut akan mendinginkan refrigerant yang ada di dalam kondensor
sehingga panas refrigerant terserap oleh air, dan air tersebut keluar kembali.

            Pendinginan kondensor dengan udara (air cooler) menggunakan kipas (fan) untuk
mendinginkan gas refrigerant, dengan hembusan udara dari kipas tersebut akan membawa panas
bersama udara sehingga gas refrigerant dingin dan menjadi cairan.

3. Tangki Penampung (receiver)

            Receiver adalah suatu alat (tempat) yang berupa sebuah tabung atau silinder yang digunakan
untuk menampung cairan bahan pendingin bertekanan tinggi hasil proses pengembunan di
kondensor. Sesuai dengan fungsinya pada umumnya receiver hanya digunakan pada mesin
pendingin yang berkapasitas besar.

Berdasarkan kedudukan jenis receiver dibedakan menjadikan dua macam, yaitu:

1.      Receiver yang ditempatkan secara horisontal (datar)

2.      Receiver yang ditempatkan secara vertikal (tegak)

            Untuk jenis receiver yang besar dilengkapi dengan beberapa perlengkapan seperti : gelas
penduga (sigh glass), safety valve (keran pengaman), keran cerat.

4. Katup Ekspansi

Katup ekspansi merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengatur  jumlah aliran
refrigerant dan menurunkan tekanan cairan bahan pendingin.

5. Evaporator
            Evaporator adalah alat yang digunakan untuk menguapkan atau merubah cairan bahan
pendingin bertekanan rendah menjadi uap bahan pendingin bertekanan rendah .

2.2.2 Komponen Bantu

            Yang dimaksud dengan komponen pembantu adalah sutau komponen atau alat yang
digunakan untuk membantu kelancaran kerja mesin pendingin, oleh karena itu tidak mutlak harus ada
atau digunakan. Pada mesin pendingin jenis alat bantu yang digunakan tergantung pada kapasitas
mesin pendingin dan jenis bahan pendinginnya. Penggunaan mesin bantu pada mesin pendingin di
pengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini :

  Jenis bahan pendingin yang digunakan

  Temperatur akhir pendinginan yang dikehendaki

Jenis komponen bantu yang digunakan pada mesin pendingin antara lain:

Oil separator, filter / dryer, indicator, heat exchanger, solenoid valve dan accumulator.

1. Oil separator

            Yaitu suatu alat yang digunakan untuk memisahkan minyak pelumas yang ikut termampatkan
oleh kompresor dengan uap bahan pendingin bertekanan tinggi.

2. Filter / Dryer

            Filter / dryer suatu alat yang digunakan untuk menyaring kotoran dan menyerap kandungan
air yang terbawa oleh  bahan pendingin bertekanan tinggi diantara kondensor sampai katup ekspansi.

3. Indikator

            Indikator merupakan suatu alat untuk mendeteksi aliran cairan refrigeran yang ditempatkan
pada saluran cairan tekanan tinggi atau tempatnya setelah penempatan filter / dryer. Dalam keadaan
demikian maka indikator akan berfungsi sebagai alat untuk mendekteksi kerja atau keadaan filter /
dryer.

4. Heat Exchanger

            Heat Exchanger merupakan suatu alat penukar panas untuk menambah kapasitas mesin
pendingin dan alat ini merupakan suatu tempat terjadinya perpindahan panas dari cairan bahan
pendingin bertekanan tinggi keuap bahan pendingin yang akan dihisap oleh kompresor. Heat
Exchanger hanyalah merupakan tempat persinggungan saluran bahan pendingin bertekanan tinggi
dari tangki penampung dengan saluran uap bahan pendingin sistem evaporator kering.
5. Solenoid valve

            Yaitu jenis kran yang kerjanya dipengaruhi oleh terbentuknya elektro magnetik pada alat
tersebut, oleh sebab itu untuk mengoperasikan diperlukan arus listrik.

6. Akumulator

            Yaitu suatu tempat yang digunakan untuk memisahkan uap dan cairan refrigeran bertekanan
rendah. Pada mesin pendingin sistim evaporator basah peranan akumulator sebagai komponen
pokok, namun pada evaporator sistim kering peranan akumulator sebagai komponen bantu.

7. Gas purger

            Gas purger merupakan komponen mesin pendingin yang bekerja untuk mengeluarkan udara
dari uap refrigeran didalam sistim. Prinsipnya dengan cara memisahkan udara yang dikandung oleh
gas refrigeran dengan cara mendinginkannya.

2.2.3 Komponen Kontrol

            komponen kontrol merupakan komponen yang berfungsi sebagai alat kontrol keadaan
pengoperasian mesin pendingin yang pada umumnya berkaitan dengan keadaan tekanan dan
temperatur.

Jenis komponen kontrol dibagi dua, yaitu :

  Komponen kontrol non automatik

Yaitu komponen kontrol yang dapat menunjukan keadaan tekanan dan temperatur pada bagian
mesin pendingin yang di kontrol.

  Komponen kontrol aotumatik

Yaitu komponen yang berupa saklar listrik yang kerjanya dipengaruhi oleh keadaan tekanan atau
temperatur mesin pendingin. Jenis komponen kontrol automatik antara lain : Hight Pressure Control
(HPC), Low Pressure Control (LPC), Pressostat, Oil Pressure Control ( OPS ),  dan Thermostat.

Komponen-komponen bantu tersebut adalah :

1. Manometer

Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan. Pada mesin pendingin biasanya terdapat
beberapa manometer yaitu :
  Manometer tekanan tinggi

  Manometer tekanan rendah

  Manometer tekanan pelumas

2. Thermometer

             Alat ini digunakan untuk mengukur temperatur. Pada mesin pendingin biasanya digunakan
untuk mengukur temperatur ruang pendingin, media (air) pendingin kondensor, pengeluaran dan
penghisapan kompresor dan sebagainya.

3. High Pressure Control (HPC)

             Pada prinsipnya alat ini merupakan sakelar yang bekerja karena adanya tekanan
pengeluaran kompresor, oleh sebab itu alat ini selalu dihubungkan dengan saluran pengeluaran
kompresor.

4. Low Pressure Control (LPC)

             Pada prinsipnya alat ini adalah suatu sakelar yang kerjanya dipengaruhi oleh tekanan
penghisapan kompresor, sehingga selalu dihubungkan dengan saluran penghisapan kompresor.

5. Oil Pressure Control (OPC)

             Pada prinsipnya alat ini merupakan sakelar yang kerjanya dipengaruhi oleh keadaan
perbedaan tekanan pelumas dan tekanan penghisapan kompresor, untuk itu maka alat ini selalu di
hubungkan dengan saluran pelumasan dan saluran penghisapan kompresor.

6. Thermostat

             Pada prinsipnya alat ini merupakan saklar yang kerjanya dipengaruhi oleh temperatur dalam
ruang pendingin, untuk itu alat ini dilengkapi dengan tabung perasa (Sensor Bulb) yang digunakan
untuk mendekteksi temperatur ruang pendingin.

 2.3 Prinsip Kerja Mesin Pendingin

            Bahan pendingin atau refrigeran yang dipakai pada mesin refrigerasi bersirkulasi secara terus
– menerus selama kompresor terus bekerja. Refrigeran tersebut mengalami berbagai macam
perubahan wujud, yaitu dari gas menjadi cair dan kemudian berubah karena menguap menjadi gas
kembali dan seterusnya.

            Secara garis besar proses terjadinya pendinginan adalah sebagai berikut : Refrigeran dari
evaporator yang mempunyai suhu dan tekanan rendah dan dihisap oleh kompresor untuk
dikompresikan, setelah dikompresikan maka refrigeran tersebut akan menjadi bersuhu dan
bertekanan tinggi, dari gas refrigeran mengalir melewati oil saparator untuk dibebaskan dari
kandungan minyak pelumasnya. Gas refrigeran selanjutnya mengalir kekondensor untuk didinginkan
dengan air. Oleh karena pendingin tersebut maka refrigeran mengalami kondensasi sehingga
refrigeran berubah dari gas menjadi cair dengan suhu yang rendah akan tetapi tekanan tetap tinggi,
selanjutnya refrigeran tersebut di alirkan ke katup ekspansi. Pada bagian katup ekspansi ini refrigeran
mengalami jatuh tekan yaitu dari tekanan tinggi ketekanan rendah, akibatnya refrigeran cair tadi
berubah menjadi uap yang bersuhu dan bertekanan rendah yang kemudian dialirkan kedalam pipa –
pipa evaporator yang di pasang pada sebuah mesin refrigerasi.

            Temperatur evaporator lebih rendah dari temperatur produk sehingga energi panas yang
dikandung oleh produk dihisap oleh evaporator akibatnya temperatur produk semakin rendah bahkan
bisa menjadi beku. Gas refrigeran di evaporator yang menyerap panas dari produk, kemudian dihisap
kembali oleh kompresor, selanjutnya disirkulasikan lagi keseluruh sistem.

2.4 Bahan Pendingin

            Substansi kerja dalam sistem refrigerasi disebut refrigeran, dimana bahan ini menyerap panas
pada proses penguapan dan melepaskan panas pada proses pengembunan. Refrigeran yang
dikehendaki adalah yang efektif dalam pemakaian dan murah dalam perawatan alat – alat.

Agar suatu proses pendinginan bisa berjalan lancar diperlukan suatu bahan yang mudah
dirubah wujudnya dari gas menjadi cair atau dari cair menjadi gas. Untuk keperluan ini tentunya
diperlukan suatu baha pendingin yang cocok dengan karakteristik thermodinamic yang tepat. Banyak
yan mengatakan bahwa bahn pendingin ini bernama “freon”. Sebenarnya freon bukanlah nama gas
merupaka nama sebuah merk dagang. Gas ini tidak beracun dan tidak berbau menyengat, juga idak
mudah erbakar atau meledak bila bercampur dengan bahan lain. Tidak menyebabkan karat pada
logam yang dipakai. Mudah mencari kebocoran bila terjadi kebocoran.  Tekanan kondensasi dan titik
didih yang rendahnsert  susunan kimia yang stabil sehingga setiyap kali dimampatkan,diembunkan,
diinapkan tidak terurai. Karena sifat sifat yang dimiliki gas ini memenuhi persyaratan dalam suatu
proses pendinginan, maka bahan inilah yang paling tepat untuk dipakai. Bahan gas tersebut adalah
“REFRIGERANT”.
            Bahan yang umum dipakai antara lain R11,R12,R22 dan R502. AC dan instalasi pompa
panas menggunakan R11, karena bahan ini mempunyai titik didih yang relatif tinggi   rumus kimianya
adalah CCL2F. Formula lainya yakni R12 merupakan senyawa dari kelompok methane dan
mempunyai titik didih -30 . Biyasanya hanya digunakan pada mesin refrigrasi kecil karena panas

perjumlah refrigran relatif kecil. Sedangkan pada mesin freezer dan sebgainya yang menghendaki
temperatur lebih rendah, biasa dipakai R22 dimana titik didihnya -42   rumus kimianya adalah

CHP2CL. Kalau R502 adalah campuran azeotropic dari refrigeran akan didapat dengan konsentrasi
yag sama diseluruh mesin. Titik didihnya jauh lebih rendah dari R22 yaitu -46  .

            Refrigeran yang dipakai dalam sistem refrigerasi hendaknya dipilih jenis refrigeran yang
sesuai dengan jenis kompresor yang dipakai, dan karakteristik termodinamikanya yang meliputi
temperatur penguapan dan tekanan penguapan serta temperatur pengembunan dan tekanan
pengembunan ( Arismunandar, 1995 )

2.4.1 Persyaratan Bahan Pendingin

            Unit – unit refrigerasi banyak digunakan untuk daerah temperatur yang luas, dari unit untuk
keperluan pendinginan udara sampai refrigerasi. Untuk unit refrigerasi agar tetap baik, hendaknya
dapat dipilih jenis refrigeran yang paling sesuai janis kompresor yang dipakai, dan karakteristik
termodinamikanya yang antara lain meliputi temperatur penguapan dan tekanan penguapan serta
temperatur pengembunan dan tekanan pengembunan.

            Persyaratan refrigeran untuk unit refrigerasi adalah sebagai berikut :

1)            Tekanan penguapannya harus cukup tinggi

Sebaiknya refrigeran memiliki temperatur penguapan pada tekanan yang lebih tinggi, sehingga dapat
dihindari kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator, dan turunnya efisiensi volumetrik karena
naiknya perbandingan kompresi.

2)            Tekanan pengembunan yang tidak terlalu tinggi

Apabila tekanan pengembunannya rendah, maka perbandingan kompresinya menjadi lebih rendah
sehingga penurunan prestasi kompresor dapat dihindarkan. Selain itu, dengan tekanan kerja yang
lebih rendah, mesin dapat bekerja lebih aman karena kemungkinan terjadinya kebocoran,kerusakan,
ledakan, dan sebagainya, menjadi lebih kecil.
3)            Kalor Laten penguapan harus tinggi

Refrigeran yang memiliki kalor laten penguapan yang tinggi lebih menguntungkan karena untuk
kapasitas refrigeran yang sama, jumlah refrigeran yang bersirkulasi menjadi lebih kecil.

4)            Volume spesifik ( terutama dalam fase gas ) yang lebih kecil 

Refrigeran dengan kalor laten penguapan yang besar dan volume spesifik gas yang kecil (berat jenis
yang besar) akan memungkinkan penggunaan kompresor dengan volume langkah torak yang lebih
kecil. Dengan demikian, untuk kapasitas refrigeran yang sama, ukuran unit refrigerasi yang
bersangkutan menjadi lebih kecil. Namun untuk unit pendingin air sentrifugal yang kecil, lebih
dikehendaki refrigeran dengan volume spesifik yang agak besar. Hal tersebut diperlukan untuk
menaikkan jumlah gas yang bersirkulasi, sehingga dapat mencegah menurunnya efesiensi kompresor
sentrifugal.

5)            Koefisien Prestasi harus tinggi

Dari segi karakteristik termodinamika dari refrigeran, koefesien prestasi merupakan parameter yang
terpenting untuk menentukan biaya operasi.

6)            Konduktivitas termal yang tinggi

Konduktivitas termal sangat penting untuk menentukan karakteristik perpindahan kalor.

7)            Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas

Dengan turunnya tahanan aliran refrigeran dalam pipa, kerugian tekanan akan berkurang.

8)            Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil, tahanan listrik yang besar, serta tidak menyebabkan
korosi pada material isolator listrik

Sifat – sifat tersebut dibawa ini sangat penting, terutama untuk refrigeran yang akan dipergunakan
pada kompresor hermetik.

9)            Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang dipakai, jadi juga tidak
menyebabkan korosi.

10)    Refrigeran tidak boleh beracun dan berbau merangsang

11)    Refrigeran tidak boleh mudah terbakar dan mudah meledak

12)    Refrigeran harus mudah dideteksi, jika terjadi kebocoran


13)    Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh

2.5 Tujuan Perawatan Mesin Pendingin

            Perawatan adalah kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan dalam rangka
mempertahankan atau mengembalikan suatu kondisi yang dapat diterima dan berfungsi seperti sedia
kala atau paling tidak paling mendekati (Maimun 1995)

            Adapun tujuan perawatan dan pemeliharaan adalah diantaranya sebagai masa pakai barang
(mesin) berikut :

  Memperpanjang

  Menjamin kesiapan peralatan kerja

  Menjamin keselamatan kerja

  Menjamin kesiapan alat

Suatu program perawatan pelaksanaannya dapat dilihat pada skema berikut ini :

Skema jenis perawatan

                                                          Perawatan

            Terencana                                                                      Tidak Terencana

                                                                                              Perawatan darurat
                                                           

            Pencegahan                 Korektif / Perbaikan

            Waktu sedang         Waktu sedang              Reparasi           Overhaul /        

                berjalan                    berhenti                       kecil                terencana

           

                Sumber : Maimun, Manajemen perawatan mesin, 1995                            

                        Gambar 3. Skema jenis perawatan                             

            Dalam melaksanakan perawatan mesin pendingin pada kapal – kapal perikanan akan
mendapatkan perbedaan sistem dan cara perawatan yang akan dilakukan pada setiap operator –
operator mesin dikapal. Perawatan diatas kapal dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

 a. Tiap Hari (24 jam kerja) 

 Memeriksa jumlah minyak pelumas dalam kompresor

 Memeriksa tekanan minyak pelumas kompresor.

 Memeriksa tegangan ampere, frekuensi pada box listrik (panel box)

 Memeriksa frost / bunga es pada evaporator dan lakukan defrosting bila perlu.

b. Tiap Minggu (168 jam kerja)

 Memeriksa kebocoran bahan pendingin. 

 Memeriksa bagian penutup poros atau seal kompresor. Hentikan kompresor dan periksa
minyak yang keluar melalui penutup poros. Bila minyak itu banyak, periksa apakah terjadi kebocoran
refrigerant ditempat itu. Penutup poros harus di ganti bila refrigerant bocor melalui tempat itu.

c. Tiap bulan (720 jam kerja)

 Memeriksa ketegangan V belt.

 Memeriksa udara dalam kondensor buang bila perlu

 Memeriksa kelurusan roda gila kompresor dengan penerus putaran tenaga penggeraknya 

  Memeriksa baut – baut pondasi


d. Tiap 6 bulan (4320 jam kerja)

  Membersihkan saluran pendingin kondensor dan memeriksa kebocoran bahan pendinginnya

  Memeriksa alat – alat kontrol seperti manometer, dan thermometer.

  Periksa sakelar – sakelar tekanan tinggi, rendah dan pelumas.

e. Tiap tahun (8600 jam kerja)

 Periksa dan bersihkan semua relay, stater, contactor listrik

 Membersihkan saluran pendingin kompresor

 Ganti pelumas kompresor dengan yang baru dari jenis yang sama. Buang pelumas dari oil
saparator.

 Buka kepala silinder, periksa klep – klep kompresor dan bersihkan. Harus tersedia packing
yang baru untuk penggantian packing yang rusak dari CAF (compressed asbestos fibre)

f. Tiap 2 tahun (17200 jam kerja)

 Periksa seluruh bagian mesin pendingin yang dapat diihat dari luar terhadap kerusakan yang
ada.

2.6   Peralatan Perawatan Mesin Pendingin

2.6.1        Pompa Vakum ( Vacuum Pump  )

untuk membuat vacuum pada system refrigerasi sebelum diisi dengan bahan pendingin
(Refrigeran). Pompa vacuum harus dapat mengeluarkan semua gas, udara dan uap air dari system.
Pompa vakum harus dapat menurunkan tekanan system dengan cepat sekitar 0,005 milibar = 35
microns. Kapasitas pompa vakum sekitar 20 – 58 Liter/menit.

            Pompa vakum berfungsi untuk mengosongkan pipa dari gas, udara, uap air dan kotoran pipa
– pipa  kapiler yang akan di reparasi ( di tambal atau di potong ) harus vakum terlebih
dahulu. Sebelum diisi bahan pendingin pun, pipa kapiler harus di buat vakum terlebih dahulu. Untuk
merawat pompa vakum  di pasang saringan pada bagian penyedotnya. Saringan ini bermanfaat untuk
menyaring kotoran atau endapan yang ada di dalam pipa. Bila tidak di saring, kotoran bisa merusak
pompa vakum.
Gambar 4 : Pompa
Vacum ( E.Karyanto, Dkk, 2004 )

2.6.2        Tubing Cutter  (Pemotong Pipa )

            Fungsi alat ini, selain untuk memotong pipa, juga untuk memperkecil ujung pipa.Karena
perbaikan mesin pendingin memerlukan hasil yang rapi pekerjaan memotong pipa harus
menggunakan alat ini.

            Cara menggunakan alat Tube Cutters

            Pipa tembaga dimasukkan antara roller dan roda pemotong kemudian putar knop pengeras
untuk menyesuaikan dengan diameter pipa tembaga yang dipotong. Pemotong pipa diputar
melingkari pipa tembaga sambil pisau pemotong ditekan sedikit demi sedikit. Jika kita memotong pipa
dengan pemotong pipa, pada bagian dalam pipa akan terjadi lekukan ke dalam, sehingga diameter
dalam pipa mengecil. Makin lunak sebuah pipa tembaga, makin besar lekukan ke dalam yang dibuat
oleh sebuah pisau pemotong pipa.
 

Gambar 5 : Cara Menggunakan Tube Cutting ( E. Karyanto, Dkk, 2004 )

2.6.3        Clamp Tester (Tang Ampere)

Clamp tester di gunakan untuk mengukur arus ( ampere), tegangan (voltase ) dan hambatan
(ohm) komponen – komponen listrik mesin pendingin.

Mengukur arus

            Sebelum memeriksa ampere komponen listrik mesin pendingin perhatikan terlebih dahulu
label kompresor berapa besar arus yang di hasilkannya. Ini karena pada start, arus bisa naik sampai
enam kali saat kompresor berjalan normal .untuk mencegah kerusakaan clamp tester putarlah skala
ampermeter pada angka yang tinggi baru di lakukan pengukuran. Pengukuran dapat di lakukan
dengan membuka mulut pengait clamp tester, kemudian mengaitkannya ke kabel yang di
periksa. Setelah itu, tutup kembali mulut tadi, sehingga kabel berada di dalam pengait .

2.6.4        Manifold

            Manifold berfungsi untuk menunjukan vakum, mengisi bahan pendingin, menambah minyak
pelumas kompresor, memeriksa tekanan sistem kompresor.

Manifold terdiri dari bagian – bagian berikut :

         Meter tekan berguna untuk mengukur tekanan tinggi dengan skala 0 – 500 psi
         Meter ganda berguna untuk mengukur sisi tekanan rendah batas skala di bawah atmosfir 0 -30 in
CmHg dan diatas atmosfir 0 – 200 psi

                                  Gambar 6 : Manifold

2.6.5        Flaring Tool

            Flaring tool berfungsi untuk mengembangkan ( memperbesar diameter) ujung


pipa.Perbesaran ujung pipa ini berguna untuk penyambungan pipa.

Gambar 7 : Flaring tool ( E. Karyanto, Dkk, 2004 )

Gambar 8 : Flaring tools dan Swaging Tools ( E.Karyanto, Dkk, 2004 )


 

REFRIGERASI
2.      TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Pengertian Umum Refrigerasi

    Refrigerasi adalah produksi dan pemeliharaan tingkat suhu dari suatu bahan atau ruangan
agar suhunya lebih rendah dari suhu lingkungan sekitarnya atau atmosfir dengan cara penyerapan
atau penarikan panas dari  bahan atau ruangan itu. Refrigerasi juga dapat diartikan sebagai suatu
pengelolaan terhadap panas (Ilyas, 1983).

            Refrigerasi adalah suatu proses penyerapan panas pada suatu benda dimana setiap benda
akan mempunyai kandungan panas yang besarnya tergantung dari temperatur benda tersebut.
(Hartanto,1986)

2.1.1  Prinsip Dasar Refrigerasi


Secara umum, prinsip refrigerasi adalah proses penyerapan panas dari dalam ruangan yang
tertutup (kedap), lalu memindahkan serta mengenyahkan panas keluar dari ruangan tersebut (Ilyas,
1983).

Atau dapat pula diartikan sebagai suatu sistem yang mengatur kondisi udara di dalam suatu
ruangan untuk mempertahankan suhu yang dikehendaki. 
Refrigerasi memanfaatkan sifat – sifat panas (thermal) dari refrigerant selagi bahan itu berubah
keadaan dari bentuk cair menjadi gas dan sebaliknya dari gas menjadi cair.

Fungsi utama sistem refrigerasi yaitu untuk mengambil panas yang tidak diperlukan dari suatu
ruangan. Kemudian panas tersebut dipindahkan ke tempat lain di luar ruangan yang tidak
mengganggu. Kerja tersebut dapat dilakukan dengan mengalirkan refrigerant yang bersirkulasi di
dalam sistem refrigerasi (Handoko, 1981).

          

                 Gambar 1 .  Sirkulasi refrigerant

                 Sumber : Ilyas, S. 1983

Keterangan :

1. Kompresor
2. Kondensor
3. Tangki Penampung (Receiver Tank)
4. Katup Ekspansi (Expantion Valve)

5. Evaporator

2.1.2 Bahan Pendingin (Refrigerant)


Bahan Pendingin (refrigerant) adalah sejenis cairan yang mempunyai titik didih sangat rendah
pada tekanan satu atmosfir.(Mulyanto, 2001)

Refrigerant adalah suatu zat yang mudah menguap, mudah diubah wujudnya dari gas menjadi
cair atau sebaliknya dan berfungsi sebagai penghantar panas dalam sirkulasi instalasi mesin
refrigerasi, yaitu mengambil panas dari evaporator dan membuangnya di kondensor.(Karyanto, 2003)

Refrigerant adalah suatu zat yang dimanfaatkan sifat-sifat thermal-nya untuk menyerap panas


dari produk di dalam sistem refrigerasi. Zat ini mempunyai titik didih yang sangat rendah pada
tekanan 1 atm. Di dalam sistem, refrigerant tersebut dihisap dan ditekan oleh kompresor sehingga
mengalir di dalam sistem refrigerasi. Di samping mengalami perubahan suhu dan tekanan akibat
proses kompresi, refrigerant  tersebut juga mengalami perubahan wujud dari cair ke gas dan
sebaliknya.  Sifat penyerapan panas yang ditimbulkan pada saat perubahan wujud itulah yang
dimanfaatkan untuk kepentingan refrigerasi.(Hartanto, 1986)

Berikut ini jenis–Jenis bahan pendingin (refrigerant)  :


Bahan pendingin (refrigerant) yang di gunakan dalam mesin refrigerasi terdiri dari 2 jenis
antara lain:

1)   Amonia (R 717 atau NH3)

Amonia adalah jenis refrigerant yang mempunyai banyak kelemahan diantaranya menimbulkan


karat bila bercampur dengan air dan uap air, tidak larut dalam pelumas, beracun, dapat merusak
mata, kulit dan paru- paru serta mudah meledak bila bercampur dengan udara yang mengandung
oksigen pada perbandingan tertentu.

2)  Halogen

          Halogen adalah refrigerant yang ’aman’ dan tidak beracun yang banyak dipakai sekarang ini,
maksud ’aman’ disini adalah aman bagi manusia secara langsung ketika terhisap dibandingkan
dengan amonia. Adapun di pasaran dikenal dengan  freon, genetron, frigen, areton, isotron, asahi
frond dan lain-lain.    

Jenis halogen ini terdiri dari : R11 (Tricloromono fluoro metane = CCI3F), R12   (Dichloro difluoro
methane = CCL2F2), R 22 (Monochloro difluoro methane = CHCLF2), dan R 502 (Campuran antara
CCL2F2 - CF3 = 51,2 % dan CHCLF2 = 48,8%) (Hartanto, 1986).

2.2      Komponen Mesin Refrigerasi

Berdasarkan peranannya, jenis komponen mesin refrigerasi diklasifikasikan menjadi tiga


kelompok yaitu : komponen utama, komponen bantu dan komponen pengontrol (Hartanto, 1986).
2.2.1          Komponen Utama

1)                  Kompresor

Kompresor berfungsi menghisap gas refrigerant  yang bertekanan dan bertemperatur rendah


dari evaporator, selanjutnya gas yang bertemperatur dan bertekanan rendah dikompresikan. Tekanan
dan temperatur gas refrigerant yang tinggi dari kompresor mengalir ke kondensor sehingga
gas refrigerant berubah wujudnya menjadi cairan setelah mengalami proses pengembunan
(kondensasi).

2)                  Kondensor

Kondensor berfungsi untuk merubah gas refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur


tinggi menjadi cairan refrigerant yang bertekanan tinggi dan bersuhu biasa melalui proses
penyerapan panas yang disebut kondensasi. Selama proses penyerapan, panas refrigerant uap
diserap melalui permukaan kondensor oleh media pendingin.

Tipe kondensor yang biasa dipakai di kapal adalah tipe shell and tube dengan media
pendingin air laut sistem buangan yang di lengkapi sebuah pompa dan alat pengaman. Kecepatan
aliran air pendingin sangat mempengaruhi perpindahan kalor untuk mencairkan gas refrigerant yang
bertekanan dan bertemperatur tinggi di dalam kondensor.

3)                  Tangki Penampung (Receiver Tank)

Sebelum refrigerant disirkulasikan ke evaporator melalui katup


ekspansi, refrigerantditampung terlebih dahulu dalam receiver. Refrigerant yang tertampung sudah
berbentuk cairan, sehingga dalam keadaan tidak beroperasi jumlah refrigerant dalam sistem dapat
diketahui melalui gelas penduga (sigh glas) yang diberi skala.

Dalam Receiver kadang– kadang yang tertampung bukan hanya refrigerant cair, juga udara
dan minyak pelumas. Untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan receiver dilengkapi dengan
katup pengaman, oil drain dan equalizer yang dihubungkan dengan kondensor.

4)                  Katup ekspansi

 Katup ekspansi berfungsi untuk mengatur jumlah refrigerant  yang akan mengalir ke


evaporator dan menurunkan tekanan cairan refrigerant untuk mendapatkan jatuh tekan. Jadi katup
ekspansi merupakan alat untuk mengatur batasan antara tekanan tinggi dengan tekanan rendah.
5)                  Evaporator

Evaporator berada dalam ruang pendingin dan diletakkan sesuai dengan tipe yang dipakai.
Sama halnya dengan kondensor, evaporator adalah bagian pemindah panas melalui permukaan yang
terdiri dari plat – plat maupun koil – koil (gulungan) pendingin.

2.2.2  Komponen bantu

            Keberadaan komponen bantu pada mesin refrigerasi  hanya sebagai alat yang membantu
kelancaran aliran refrigerant pada saat bersirkulasi, oleh karena itu keberadaannya tidak mutlak.
Penggunaan jenis komponen bantu di setiap mesin refrigerasi tidak selalu sama, terutama akan
dipengaruhi oleh jenis refrigerant yang digunakan dan temperatur akhir yang akan dicapai. Menurut
(Hartanto, 1986)

            Untuk sistem refrigerasi dua tingkat (two stage) mempunyai ciri-ciri yaitu


dilengkapi Intercooler/ gas cooler. Alat ini dipasang diantara dua tingkat pemampatan yang berguna
mendinginkan atau mengurangi superheat uap yang akan dimampatkan lagi dengan maksud agar
temperature pengeluaran akhir tidak terlampau tinggi dan untuk meningkatkan efisiensi dari
kompresor tingkat kedua. Pada dasarnya , intercooler/ gas cooler  ialah suatu pendingin yang
menggunakan cairan refrigerant  untuk mendinginkan uap mampat. (Sunarman, 1977).

             Jenis, kegunaan dan penempatan setiap komponen bantu pada mesin refrigerasi adalah
sebagai berikut:

1)                  Oil Separator

            Oil saparator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan minyak pelumas kompresor
dengan uap refrigerant bertekanan tinggi, alat ini ditempatkan pada saluran refrigerant antara
kompresor sampai kondensor.

Minyak Pelumas dalam kompresor dapat terbawa oleh uap refrigerant yang telah dimampatkan oleh
kompresor, ini dapat terjadi karena :

a.       Jumlah minyak pelumas dalam kompresor terlalu banyak,

b.      Ada bagian-bagian pada kompresor yang telah aus misalnya ring piston,

c.       Tekanan penghisapan kompresor terlalu rendah.

           

Minyak pelumas yang telah bercampur dengan uap refrigerant apabila dibiarkan saja akan terus
masuk menuju ke kondensor dan akhirnya ke evaporator. Di dalam evaporator tersebut pelumas
tersebut akan menghambat proses pendinginan. Untuk mesin refrigerasi yang menggunakan
refrigerant R-22, karena R-22 hanya dapat bercampur dengan minyak pelumas pada temperatur/
tekanan tinggi saja maka mesin refrigerasi sebaiknya memakai oil separator.

            Perpisahan minyak pelumas dalam oil saparator pada prinsipnya terjadi karena berat jenisnya
lebih tinggi dibandingkan uap refrigerant, oleh sebab itu minyak pelumas yang telah terpisah akan
tertampung di bagian dasar oil saparator sedangkan uap refrigerant akan berada di bagian atasnya.

            Minyak pelumas yang telah terpisah dalam oil saparator yang digunakan pada mesin
pendingin dengan jenis halogen selanjutnya akan dialirkan kembali kedalam kompresor.

            Sedangkan minyak pelumas yang telah terpisah dalam oil saparator yang digunakan mesin
refrigerasi dengan jenis refrigerant amonia umumnya langsung dibuang keluar melalui saluran
pembuangannya (Sunarman, 1977)

2)                  Filter Dryer  

            Adalah suatu alat yang digunakan untuk menyerap kandungan air dan kotoran yang
terkandung didalam refrigerant pada instalasi mesin refrigerasi. Alat ini merupakan suatu tabung yang
didalamnya terdapat bahan pengering atau dissicant, saringan kotoran dan penahan agar bahan
pengering tidak terbawa oleh aliran refrigerant yang dipasang pada kedua ujung tabung tersebut.
Untuk memadatkan bahan pengering dalam tabung maka pada salah satu bagian saringannya
dipasang pegas.

Uap air yang terkandung dalam refrigerant apabila dibiarkan akan mengakibatkan:

1.      Uap air apabila sampai di evaporator akan membeku dan ini akan menggangu aliran refrigerant.

2.      Uap air dapat menimbulkan korosi/ karat pada instalasi mesin refrigerasi.

3.      Apabila berccampur dengan minyak pelumas akan menimbulkan endapan yang dapat merusak
kompresor.

            Adapun uap air yang terdapat pada mesin refrigerasi berasal dari udara yang ada dalam mesin
refrigerasi. Udara ini dapat masuk disebabkan oleh :

a.       Kurang sempurnanya pada saat penghampaan mesin refrigerasi.

b.      Melakukan pengisian minyak pelumas atau refrigerant.

c.       Adanya kebocoran pada instalasi mesin refrigerasi yaitu pada bagian saluran yang bertekanan
kurang dari 1 atm.
            Filter Dryer merupakan alat bantu yang digunakan pada mesin refrigerasi dengan jenis
refrigerant halogen khususnya R. 22. didalam filter dryer berisi suatu bahan pengering
yang(Dessicant) yang digunakan untuk menyerap air yang dikandung refrigerant, jenis bahan
pengering yang sering digunakan adalah silica gel karena mempunyai daya serap air lebih
besar. Bahan pengering tersebut setelah kotor ada yang dapat diganti dan ada pula yang tidak dapat
diganti tergantung dari konstruksi tabung filter dryer. Pada mesin refrigerasi alat bantu filter dryer
ditempatkan di saluran cairan refrigerant tekanan tinggi yaitu saluran antara kondensor dan ekspansi
(Sunarman, 1977)

       Ada beberapa jenis Dessicant  (bahan pengering) yang sering digunakan pada mesin refrigerasi,
diantaranya adalah :

a.                Silica Gel  ( Si O2 )

Jenis ini berbentuk butir-butir kecil atau kristal yang berwarna putih atau kebiru-biruan, ciri-cirinya :

1.            Tidak dapat hancur menjadi tepung dan tidak bereaksi dengan minyak pelumas kompresor,

2.            Dapat menyerap uap air tanpa merubah keadaannya,

3.            Dapat menyerap air sampai 40 % dari beratnya sendiri,

4.            Dapat diaktifkan lagi dengan memanaskannya antara 120 – 250C dan setelah dingin dapat
digunakan kembali.

b.          Activated Alumina ( Al 2 O3 )

Banyak digunakan pada AC, ciri-cirinya adalah :

1.          Berbentuk butir-butir kecil seperti kristal, tidak korosif dan tidak larut dalam air,

2.    Dapat menyerap uap air tanpa merubah keadaanya,

3.    Mepunyai daya serap air sampai 14 % dari beratnya sendiri,

4.          Dapat diaktifkan kembali dengan memanaskannya sampai sekitar 177 – 300C.     

c.           Calcium Clorida ( Ca Cl2 )


Berbentuk butir-butir kecil dan tidak dapat dipasang secara permanen karena setelah menyerap uap
air akan terjadi perubahan keadaan sehingga dapat mengakibatkan filter dryer  menjadi buntu/
tersumbat. Jenis ini dapat menyerap air sebanyak 100 % dari beratnya sendiri namun jenis ini tidak
banyak digunakan.

d.          Molecular Sieve

Jenis ini berbentuk bulat seperti lada putih dan dapat dipakai secara permanen, jenis ini juga benyak
digunakan dan mempunyai daya serap yang kuat ( lebih kuat daripada silica gel ), Dapat diaktifkan
kembali dengan cara dipanasi sampai sekitar 200 – 300 C (Handoko, 1981)

3)                  Akumulator   

            Adalah alat untuk memisahkan cairan dan uap refrigerant yang bertekanan rendah dimana
alat ini berbentuk tabung yang jenis logamnya disesuaikan dengan refrigerant. Sistem pemisahan
cairan dan uap hanya berdasarkan perbedaan berat jenis. Cairan refrigerant karena berat jenisnya
lebih besar akan berada pada bagian dasar sedangkan uap refrigerant akan terletak pada bagian
atasnya.

            Pada prinsipnya akumulator merupakan tempat berbentuk tabung yang digunakan untuk
memisahkan cairan refrigerant yang tidak dapat menguap di evaporator dengan uap refrigerant
bertekanan rendah, sehingga akumulator dapat pula dikatakan sebagai tempat menampung
cairan refrigerant bertekanan rendah atau Low Receiver.

            Akumulator pada mesin refrigerasi selalu ditempatkan pada saluran uap tekanan rendah,
sesuai dengan kegunaannya maka keberadaannya akan dapat menghindari terhisapnya
cairan refrigerant oleh kompresor disaat pengoperasiannya.

4)                  Alat Penukar Panas ( Heat Exchanger  )

            Heat exchanger atau penukar kalor merupakan suatu tempat terjadinya proses pemindahan


kalor dari cairan refrigerant bertekanan tinggi kepada uap refrigerant tekanan rendah. Sebagai
akibatnya jumlah kandungan kalor cairan refrigerant yang akan diuapkan di evaporator akan
berkurang, dengan keadaan demikian pada saat proses penguapannya akan memungkinkan
menyerap kalor lebih banyak.

            Penerapan heat exchanger dapat berbentuk suatu alat bantu dengan cara hanya


menyinggungkan pipa saluran cairan refrigerant tekanan tinggi dengan pipa saluran
uap refrigeranttekanan rendah.

2.3  Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi


            Pengambilan panas dari suatu benda atau zat dapat dilakukan dengan berbagai cara disebut
proses pendinginan. Terjadinya pendinginan sangat dipengaruhi oleh tekanan dan temperature.

            Pada mesin refrigrasi sistem kompresi pendinginan terjadi karena bahan pendingin
(refrigerant) dimampatkan sehingga tingkat energi uap naik, dimana tekanan dan temperatur menjadi
tinggi. Selanjutnya refrigerant dikondensasikan atau didinginkan menyebabkan temperatur turun dan
tekanan relative tinggi. Melalui pengatur jumlah refrigerant (katup ekspansi), refrigerantdikabutkan
sehingga tekanan turun akibatnya refrigerant menyerap panas untuk menguap pada tekanan dan
temperatur  yang cukup rendah.

            Secara garis besar siklus refrigerant dalam unit mesin refrigerasi sistem kompresi adalah
sebagai berikut :

2.3.1  Kompresi

            Dimana refrigerant uap dengan tekanan dan temperatur rendah dihisap kompresor dari
evaporator, kemudian di dalam kompresor dimampatkan untuk mendapatkan tekanan dan
temperature yang tinggi. Untuk sistem dua tingkat maka temperatur kompresi pada tekanan tinggi
dicegah agar tidak terlalu tinggi (over heated) selain itu juga memperbaiki COP (Coefisient of
Performence) sehingga diperoleh massa refrigerant yang besar. Setelah gas refrigerant yang
keluar inter cooler dihisap oleh kompresor pada sisi tekanan tinggi maka gas refrigerant itu di
kompresi kembali.

2.3.2  Kondensasi

            Refrigerant uap yang telah dimampatkan lalu didinginkan di kondensor, sehingga terjadi


kondensasi dimana refrigerant uap berubah menjadi cair dengan temperature biasa dan tekanan
masih relative tinggi.

2.3.3  Ekspansi

            Jumlah refrigerant yang mengalir di perkecil untuk mendapatkan jatuh tekan dan


diekspansikan yang memungkinkan refrigerant dapat menguap pada tekanan rendah di evaporator.

2.3.4  Evaporasi

            Tahap terakhir dimana refrigerant menyerap panas dari sekelilingnya setelah diekspansikan


(dikabutkan), sehingga terjadi pendinginan di evaporator. Tekanan rendah di evaporator dapat
dipertahankan oleh kompresor yang secara terus menerus mengadakan penghisapan dan
penekanan refrigerant.
            Secara singkatnya dapat diuraikan bahwa refrigerant di hisap kompresor dari evaporator
melalui suction line, kemudian ditekan dan mengalir ke kondensor. Di kondensor terjadi
kondensasi refrigerant uap menjadi cair, yang kemudian ditampung dalam receiver. Refrigerant cair
kemudian mengalir ke evaporator  melalui katup ekspansi dan terjadi peristiwa jatuh tekan. Di
evaporator refrigerant menguap, adakalanya refrigerant tidak semuanya menguap dan terus mengalir
ke akumulator. Untuk mencegah kompresi cair (liquid back), refrigerant yang tidak menguap dialirkan
kembali ke evaporator, sedang yang berbentuk uap mengalir ke kompresor untuk disirkulasikan
kembali ke dalam sistem.

2.4   Pedoman Pengoperasian Mesin Refrigerasi

            Setiap kegiatan dalam pengoperasian unit mesin refrigerasi dilakukan secara bertahap
dimana jenis tahapannya tidak selalu sama. Ini dipengaruhi oleh kelengkapan jenis komponen yang
digunakan oleh mesin refrigerasi tersebut, semakin banyak jenis komponen yang digunakan maka
prosedur mengoperasikannyapun akan semakin banyak pula tahapannya. Oleh sebab itu tehnik
pengoperasian suatu unit mesin refrigerasi mempunyai tehnik pengoperasian yang tidak harus selalu
sama.(Sunarman, 1977)

            Adapun hal-hal yang pokok dalam kegiatan pengoperasian unit mesin refrigerasi adalah
sebagai berikut :

2.4.1   Persiapan Sebelum Start

            Kegiatan ini dimaksud untuk mempersiapkan keadaan mesin refrigerasi untuk siap
dioperasikan sehinggga dapat mencegah terjadinya hal atau keadaan yang tidak diinginkan pada saat
mesin dioperasikan . Keadaan yang perlu diperhatikan adalah keadaan tenaga/ sumber penggerak
mesin refrigerasi, keadaan kompresornya dan keadaan disekitar bagian-bagian mesin refrigerasi
yang bergerak/ berputar.

a.       Periksa keadaan sumber tegangannya,

b.      Periksa keadaan baut-baut pondasi,

c.       Periksa jumlah minyak pelumas kompresor,

d.      Memeriksa transmisi/ kopel kompresor,

e.       Memeriksa keadaan lingkungan ruang mesin refrigerasi.

2.4.2   Menjalankan Mesin Refrigerasi (Start)


            Untuk menjalankan mesin refrigerasi ini banyak ragamnya, namun yang terpenting adalah
memastikan terbukanya saluran uap refrigerant yang bertekanan tinggi sehingga begitu kompresor
bergerak maka refrigerant yang dimampatkan dapat langsung mengalir ke komponen lainnya. Selain
itu perlu diperhatikan pula aliran media pendingin kompresor atau kondensor sehingga tidak akan
terjadi keterlambatan proses pendinginannya dan setelah itu kemudian mengatur pembukaan kran-
kran lain yang diperlukan agar refrigerant  dapat bersirkulasi secara normal.

uka semua kran pada saluran refrigerant bertekanan tinggi,

alankan sirkulasi media pendinginan kompresor dan kondensor,

enjalankan penggerak kompresor,

engatur pembukaan katup ekspansi dan kran hisap kompresor,

enjalankan tenaga penggerak perantara pendinginan.

2.4.3   Pemeriksaan Selama Mesin Refrigerasi Beroperasi

            Secara rutin kegiatan ini perlu dilakukan sehingga keadaan mesin refrigerasi dapat dimonitor
keadaanya sehingga apabila terjadi kelainan secepatnya dapat diambil tindakan untuk perbaikannya.

Adapun bagian-bagian yang perlu diperiksa antara lain adalah tekanan refrigerant, temperatur
pendinginan, keadaan sumber tenaga penggeraknya, dll.

1. Periksa tekanan pengeluaran, penghisapan dan pelumasan kompresor,

2. Perika temperatur media pendinginan kondensor dan kompresor,

3. Periksa temperatur pendinginan dalam ruang pendinginan,

4. Periksa keadaan sumber tenaga penggeraknya.

2.4.4  Mematikan (Stop) Mesin  Refrigerasi

            Pada saat mesin refrigerasi terutama dalam jangka waktu yang cukup lama
diharapkan refrigerant dapat tertampung dalam kondensor atau receiver tank  . Untuk itu sebelum
kompresor dimatikan sebaiknya kran yang mengalirkan refrigerant bertekanan tinggi dari receiver
tank  ditutup terlebih dahulu selanjutnya setelah tekanan penghisapan kompresor turun, tenaga
penggerak kompresor dimatikan dan menutup kran penghisapan kompresor serta kran-kran lainnya.

1.      Tutup kran pada saluran cairan refrigerant tekanan tinggi,

2.      Matikan tenaga penggerak kompresornya,

3.      Tutup kran pada saluran refrigerant bertekanan tinggi,


4.      Matikan sirkulasi media pendinginan pada kondensor dan kompresor,

5.      Matikan tenaga penggerak perantara pendinginan.  

2.5  Peranan Buku Jurnal Harian Mesin Refrigerasi di atas kapal

            Buku harian sangat penting dan mutlak harus ada pada unit mesin refrigerasi khususnya yang
berkapasitas besar yang digunakan untuk mencatat keadaan pengoperasian dan hal yang terjadi
pada saat itu.

            Dengan demikian secara umum fungsi buku harian terhadap pengoperasian mesin refrigerasi
adalah sebagai berikut :

1.      Sebagai data otentik (sebenarnya) keadaan pengoperasian mesin refrigerasi yang selanjutnya
dipakai sebagai bahan untuk menganalisa keadaan pengoperasiannya

2.      Mengetahui jam pengoperasian mesin refrigerasi sehingga dapat memudahkan dalam menentukan
perawatannya

3.      Pengisian jurnal secara rutin membantu operator mengenal keadaan pengoperasian mesin
refrigerasi

4.      Dapat mengetahui kerusakan yang terjadi pada mesin refrigerasi. (Maimun, 2004)

2.6    Pemeriksaan dan Perawatan Mesin refrigerasi         


Perawatan adalah kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan
atau mengembalikan suatu kondisi yang dapat diterima dan berfungsi seperti disediakala atau paling
tidak mendekati sehingga kegiatan produksinya dapat berjalan dengan lancar (mesin dan
peralatannya paling tidak mencapai umur ekonomisnya dan menghindari kemacetan serta kerusakan
sekecil mungkin) sehingga kapal dapat beroperasi secara efektif, efisien, produktif dan tepat waktu
sesuai dengan yang telah direncanakan. (Maimun, 2004)

2.6.1   Tujuan Pemeriksaan dan Perawatan

            Tujuan diadakannya pemeriksaan dan perawatan mesin refrigerasi ini adalah untuk
memperoleh :

1.      Waktu operasi yang maksimal

2.      Operasi mesin refrigerasi yang aman

3.      Umur mesin yang panjang

4.      Operasi yang memuaskan melalui penjadwalan perawatan yang tepat, pemeriksaan berkala,
penghematan energi, tenaga dan suku cadang (spare part)

Kegiatan perawatan itu sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitu :


1.      Perawatan berkala

2.      Perawatan rutin. (Maimun, 2004).

2.6.2        Perawatan Berkala

            Mesin refrigerasi yang telah beroperasi selama 6000 jam atau satu tahun beroperasi harus
diadakan pemeriksaan secara umum (general checking). Pemeriksaan dan perawatan ini pada
seluruh komponen mesin refrigerasi sesuai dengan buku petunjuk. Hal ini dilakukan untuk melihat
keausan yang terjadi pada bagian mesin yang bergesekan seperti  cylinder liner, bantalan – bantalan,
poros engkol dan keadan sistemnya.

            Pemeriksaan terhadap sistemnya dimaksudkan untuk mengetahui adanya kebocoran –


kebocoran pada sistem. Untuk pembongkaran kompresor, diperiksa bagian – bagian yang
bergesekan atau bergerak seperti keadaan piston terhadap cylinder sleevennya dan saluran air
pendingin yang mengalir dikompresor atau di kondensor.

2.6.3  Perawatan Rutin

            Supaya mesin refrigerasi bekerja dengan baik selama kapal beroperasi maka secara rutin
perlu diadakan perawatan dan dicatat dalam buku jurnal mesin refrigerasi (log book of refrigerating
mechinery). Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan mesin refrigerasi adalah :

1.      Memeriksa jumlah minyak pelumas didalam crank case. Warna dan buih yang terjadi pada minyak
pelumas pada saat kompresor beroperasi merupakan tanda bahwa minyak pelumas tersebut
mengalami penurunan kualitas karena viscositas minyak pelumas telah berkurang. Warna hitam pada
minyak pelumas menandakan tercampurnya minyak pelumas dengan karbon dan buih disebabkan
karena tercampurnya minyak pelumas dengan refrigerant, sehingga perlu dilakukan penggantian
minyak pelumas.

2.      Memeriksa sirkulasi air pendingin kompresor dan kondensor, hal ini sangat mempengaruhi
kemampuan kerja mesin refrigerasi

3.      Memeriksa dan mendengarkan suara kompresor pada saat kompresor beroperasi. Suara yang kasar
menandakan ada bagian – bagian tertentu didalam kompresor tidak bekerja secara normal seperti
patahnya ring, piston pecah, connecting rod patah, katup dischargedan katup suction tidak bekerja
dengan baik dan lain – lain.

4.      Memeriksa dan mencatat pada buku harian mesin refrigerasi yang meliputi:

a.       Tekanan dan temperatur discharge pada kompresor


b.      Tekanan dan temperatur suction pada kompresor

c.       Tekanan minyak pelumas

d.      Arus listrik motor kompresor

e.       Temperatur air pendingin kondensor

5.      Jumlah cairan refrigerant di dalam receiver, perlu diatur jumlahnya di dalam tanki tersebut.

6.      Temperatur palka dan freezer melalui thermometer recorder.

      .(Maimun, 2004)

2.7      Penyebab dan Cara Mengatasi Kerusakan Mesin Refrigerasi

Didalam memperbaiki unit mesin refrigerasi, operator harus tahu dalam menganalisa : bagian
apa dari unit mesin refrigerasi itu yang harus diperbaiki berdasarkan analisis gejala-gejala gangguan,
memilih alat-alat kerja secara tepat, menjaga sistem refrigerasi agar tetap bersih dan kering dalam
mengerjakan. (Karyanto, 2004)

Tabel 1.  Penyebab dan Cara Mengatasi Kerusakan Mesin Refrigerasi

1.      Tekanan Pengeluaran Kompresor

a.       Tekanan pengeluaran kompresor terlalu tinggi

PENYEBAB CARA MENGATASI

a.  Air pendingin terlalu sedikit ataua.  Tambah volume sirkulasi air pendingin.


temperaturnya terlalu tinggi.
b.  Bersihkan.
b.  Saluran air pendingin kotor.
c.  Kurangi.
c.  Terlalu banyak refrigerant.
d. Buang udaranya.
d. Kondensor berisi udara.
e.  Perbesar kapasitasnya, kalau bersifat
e.  Kapasitor kondensor terlalu kecil sementara perkecil katup ekspansi.

b.      Tekanan kompresor terlalu rendah

efrigerant kurang. Periksa kebocoran, kemudian tambah.


b.      Temperatur media pendingin terlalu Biarkan
rendah

2.      Tekanan Penghisapan Kompresor

 Tekanan penghisapan kompresor terlalu rendah

a.       Katup ekspansi terbuka terlalu kecil atau Periksa dan bersihkan.


kotor.

b.Didalam evaporator terdapat minyak


Keluarkan.
pelumas.

c. Evaporator tertutup bunga es/frost


Lakukan Defrost.
d.            Temperatur pendingin terlalu rendah
Matikan kompresor.

Tekanan penghisapan kompresor terlalu tinggi

a.  Beban pendinginan bertambah. Atur beban.

b.  Kapasitas mesin telah berkurang. Periksa dan perbaiki.

c.  Pembukaan katup ekspansi terlalu besar. Atur pembukaanya.

3.      Tekanan Minyak Pelumas

a.       Tekanan minyak pelumas terlalu tinggi

a.  Pengaturan tekanan yang salah Atur kembali tekanannya

b.  Kekentalan minyak pelumas bertambah Perkecil pembukaan katup ekspansi

b.      Tekanan minyak pelumas terlalu rendah


a.  Minyak pelumas terlalu encer. Atur kembali tekanannya

b.  Minyak pelumas kotor. Ganti yang baru.

c.  Filter kotor. Bersihkan

d. Pompa minyak pelumas rusak Periksa dan perbaiki.

4.      Temperatur Pengeluaran

a.       Temperatur pengeluaran terlalu tinggi

a.  Tekanan pengeluaran tinggi. Lihat keterangan No.1

b.  Perbandingan kompresi tinggi. Lihat keterangan No.1

c.  Air pendingin kompresor kurang. Perbesar alirannya

d. Kompreor terlalu panas. Perbesar pembukaan katup ekspansi

e.  Penyumbatan pada bagian pengeluaran Periksa dan perbaiki


kompresor.

f.   Uap refrigerant bocor melalui silinder


Periksa dan perbaiki
kompresor

b.      Temperatur  pengeluaran terlalu rendah

a.  Cairan refrigerant masuk kedalam Perkecil pembukaan


kompresor.

b.  Beban kompresor terlalu kecil atau


Periksa dan perbaiki
kompresor kerja Unload (bebas beban).

c.  Tekanan pengeluaran kecil

(Sumber : Sunarman, 1977)

2.7  Peranan Teknologi Refrigerasi dalam Bidang Perikanan


Teknologi refrigerasi mempunyai peranan khusus penting dalam produksi dan distribusi pangan
manusia dan hewan. Teknologi ini tidak hanya diterapkan dalam pemanfaatan pasca panen (sesudah
dipanen) tetapi juga dalam kegiatan produksi pangan pra-panen (dalam budidaya tanaman, ternak,
ikan dan lain–lain), jadi diterapkan dalam seluruh kegiatan mata rantai mulai dari produksi sampai
pada penanganan, pengolahan dan distribusi serta konsumsi pangan (Ilyas, 1983).

Dalam dunia usaha perikanan secara umum dapat dikemukakan bahwa penerapan teknik
refrigerasi dalam bentuk pendinginan dan khususnya pembekuan, memberi keuntungan sebagai
berikut :

a.             Memperluas jangkauan penangkapan sehingga dapat memanfaatkan sumberdaya perikanan yang


berlokasi jauh di laut dalam dan wilayah ekonomi eksklusif.

b.            Mengamankan hasil tangkapan pada periode tangkapan besar dan menyalurkannya pada periode
paceklik, dengan demikian dapat mengatur suplai dan menstabilkan harga.

c.             Memperpanjang masa operasi pabrik pengolahan, karena dapat menghimpun stok bahan baku
pada waktu musim raya.

d.            Memperpanjang waktu penyimpanan dan memperluas jaringan distribusi.

e.             Memperluas jaringan pemasaran ke luar negeri, sehingga memperbesar pemasukan devisa.

f.             Meningkatkan pendapatan nelayan dan petani produsen berhubung dapat memperkuat posisinya
dalam proses penawaran dan permintaan.

Mengenai keunggulan teknik refrigerasi, dikatakan bahwa dengan beban penduduk yang
semakin membesar di muka bumi ini dalam lalulintas komunikasi yang demikian pesat, peranan
teknik refrigrasi semakin besar dalam ekonomi pangan dunia. Refrigerasi diterapkan secara luas
dalam dunia pengusahaan pangan, terutama karena keunggulannya dalam mengatasi gejala dan
proses alamiah pangan yang cenderung cepat rusak dan sumbangannya dalam meningkatkan nilai
ekonomi pangan. Keunggulan teknik refrigerasi diantaranya adalah :

a.             Refrigerasi mampu menghambat proses pembusukan pangan, meniadakan kerugian total pada
pangan cepat-busuk dan memperpanjang daya awetnya.

b.            Refrigrasi dapat meningkatkan produksi pertanian (perikanan).

c.             Dapat mengawetkan nilai gizi dan nilai organik seperti rupa, tekstur, citarasa (flafour), bau (odor)
dan karakteristik dari pangan tersebut.
d.            Hanya teknik refrigerasilah sebagai satu–satunya teknik pengawetan yang sukses mempertahankan
nilai – nilai asli kesegaran tiap jenis pangan.

e.             Refrigerasi mampu menghimpun cadangan pangan secara besar–besaran untuk jangka waktu
panjang.

f.             Refrigerasi mempunyai dampak ekonomis langsung bagi produksi dan cadangan pangan.

g.            Refrigerasi dapat memperluas perdagangan internasional dan meningkatkan pendapatan devisa dari
sektor perikanan (Ilyas, 1983).

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Perikanan, 2005. Statistik Ekspor Hasil Perikanan, Jakarta.

andoko, 1981.  Teknik Lemari Es. PT. Ictiar Baru, Cetakan II, Jakarta

artanto. B. 1986. Mesin Pendingin Bidang Perikanan I. Jakarta

Ilyas, S. 1983. Teknologi Refrigrasi Hasil Perikanan Jilid I. Badan Peneliti dan Pengembangan Pertanian

_________1993. Teknologi Refrigrasi Hasil Perikanan Jilid II. Badan Peneliti dan Pengembangan Pertanian

Maimun, 2004. Manajemen Pengoperasian dan Perawatan Mesin Pendingin. Sekolah Tinggi Perikanan.


Jakarta.

Moelyanto, 1992. Pengawetan Dan Pengolahan Ikan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sunarman dkk, 1977.  Mesin Pendingin, Friga Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai