Anda di halaman 1dari 46

SISTEM REFRIGERASI

a. TUJUAN
Setelah mempelajari kegiatan belaja rini dengan diberikan satu unit system refrigerasi lengkap dengan
satu set peralatan diharapkan mampu mengindentifikasi komponen sistem refrigerasi dengan prosedur
yang benar.

b. URAIAN MATERI I
1.1. Umum.
Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup manusia. Kemajuan dalam bidang
refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari perkembangan sistem kontrol yang menunjang kinerja dari
sistem refrigerasi.
Apalikasi dari sistem refrigerasi tidak terbatas, tetapi yang paling banyak digunakan adalah untuk
pengawetan makanan dan pendingin suhu, misalnya lemasi es gambar 1 freezer, cold strorage, air
conditioner/AC Window, AC split gambar 2 dan AC mobil. Dengan perkembangan teknologi saat ini,
refrigeran (bahan pendingin) yang di pasarkan dituntut untuk ramah lingkungan, disamping aspek teknis
lainnya yang diperlukan. Apapun refrigeran yang dipakai, semua memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing oleh karena itu, diperlukan kebijakan dalam memilih refrigerant yang paling aman
berdasarkan kepentingan saat ini dan masa yang akan datang.
Selain itu, tak kalah pentingnya adalah kemampuan dan ketrampilan dari para
teknisi untuk mengaplikasikan refrigeran tersebut, baik dalam hal mekanisme kerja
sistem, pengontrolan maupun keselamatan kerja dalam pemakaiannya.

Gambar 1. Freezer Gambar 2. AC Splite

1.2. Siklus Refregerasi

Prinsip terjadinya suatu pendinginan di dalam sistem refrigerasi adalah penyerapan


kalor oleh suatu zat pendingin yang dinamakan refrigeran. Karena kalor yang berada disekeliling
refrigeran diserap, akibatnya refregeran akan menguap, sehingga temperatur di sekitar refrigeran akan
bertambah dingin. Hal ini dapat terjadi mengingat penguapan memerlukan kalor.
Di dalam suatu alat pendingin (misal lemari es) kalor ditesarap di“ evaporator” dan dibuang ke
“kondensor” Perhatikan skema dengan lemari es yang sederhana gambar 3. Uap refrigeran yang berasal
dari evaporator yang bertekanan dan bertemperatur rendah masuk ke kompresor melalui saluran hisap. Di
kompresor, uap refrigerant tersebut dimampatkan, sehingga ketika ke luar dari kompresor, uap refrigeran
akan bertekanan dan bersuhu tinggi, jauh lebih tiggi dibanding temperatur udara sekitar. Kemudian uap
menunjuk ke kondensor melalui saluran tekan. Di kondensor, uap tersebut akan melepaskan kalor,
sehingga akan berubah fasa dari uap menjadi cair (terkondensasi) dan selanjutnya cairan tersebut
terkumpul di penampungan cairan refrigeran. Cairan refrigeran yang bertekanan tinggi mengalir dari
penampung refrigean ke aktup ekspansi. Keluar dari katup ekspansi tekanan menjadi sangat berkurang dan
akibatnya cairan refrigeran bersuhu sangat rendah. Pada saat itulah cairan tersebut mulai menguap yaitu di
evaporator, dengan menyeap kalor dari sekitarnya hingga cairan refrigeran habis menguap. Akibatnya
evaporator menjadi dingin. Bagian inilah yang dimanfaatkan untuk mengawetkan bahan makanan atau
untuk mendinginkan ruangan. Kemudian uap rifregean akan dihisap oleh kompresor dan demikian
seterusnya proses-proses tersebut berulang kembali.
Gambar 3a. Diagram lemari Es

Gambar 3b. Diagram kulkas

Gambar 3c. Diagram AC mobil


1.3. Komponen Sistem Refrigerasi

Mekanik mesin pendingin terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing dihubungkan
dengan menggunakan pipa-pipa tembaga atau selang pada akhirnya merupakan sebuah system yang
bekerja secara serempak ( simultan )
Komponen-komponen mesin pendingin yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Kompresor
b. Condensor
c. Filter / Strainer
d. Flow Control
e. Evaporator
f. Pipa refrigerant.

1.3.1. Kompresor

Fungsi dan cara kerja kompresor torak

Kompresor gambar 4 merupakan jantung dari sistem refrigerasi. Pada saat yang sama komrpesor
menghisap uap refrigeran yang bertekanan rendah dari evaporator dan mengkompresinya menjadi uap
bertekanan tinggi sehingga uap akan tersirkulasi.
Kebanyakan kompresor-kompresor yang dipakai saat ini adalah dari jenis torak. Ketika torak bergerak
turun dalam silinder, katup hisap terbuka dan uap refrigerant masuk dari saluran hisap ke dalam silinder.
Pada saat torak bergerak ke atas, tekanan uap di dalam silinder meningkat dan katup hisap menutup,
sedangkan katup tekan akan terbuka, sehingga uap refrigean akan ke luar dari silinder melalui saluran
tekan menuju ke kondensor.
Kebocoran katup kompresor dan terbakarnya motor kompresor.
Beberapa masalah pada kompresor adalah bocornya katup terkabarnya motor kompresor. Jika katup
tekan bocor ketika torak menghisap uap dari saluran hisap, sebagian uap yang masih tertinggal disaluran
tekan akan terhisap kembali ke dalam silinder, sehingga mengakibatkan efisiensinya berkurang. Hal yang
sama juga dapat terjadi bila katup hisap bocor ketika torak menekan uap ke saluran tekan, sebagian uap di
alam silinder akan tertekan kembali ke saluran hisap. Untuk mencegah kebocoran torak terhadap dinding
silinder, biasanya dipasang cincin torak. Jika cincin ini aus atau pecah, refrigeran dapat bocor sehingga
“tekanan tekan” akan lebih rendah dan menyebabkan kekurangan efisiensi. Jika motor kompresor
terbakar, terutama untuk jenis hermetik dan semi hermetik, dan jika rifrigeran yang dipakai adalah CFC
dan HCFC, maka akan timbul asam yang bersifat korosif.

Pengecekan kompresor.
Beberapa tes sederhana dapat dilakukan untuk mengetahui jika ada kebocoran yang nyata dalam
kompresor. Pertama jika saluran hisap disumbat, maka saluran hisap kompresor akan vakum/hampa udara.
Jika katup hisap atau katup tekan atau torak bocor, refrigeran yang akan dipompa oleh kompresor tak akan
sebesar yang dikehendaki. Tes kebocoran yang lain diperlihatkan jika kompresor dapat mempertahankan
vakum yang dapat dicapai. Jika kompresor dimatikan, tekanan hisap diamati apakah turun dengan nyata.
Jika katup hisap atau katup tekan torak bocor, tekanan bisap akan turun. Tes yang
sama dapat dilakukan dengan mengamati “tekanan tekan”. Jika saluran tekan disumbat, kompresor akan
mempertahankan tekanan tersebut. Jika katup tekan bocor tekanan tekan akan turun.
Gb. Kompresor Jenis Hermetic Gb. Kompresor mobil

Gambar 4. Kompresor
Energi mekanik pada motor penggerak dirubah menjadi energi pneumatis oleh kompresor,
sehingga zat pendingin beredar dalam instalasi sistem AC.
Secara umum kompresor ada 2 jenis.
1. Kompresor model torak : terdiri dari beberapa bentuk gerak torak :
A. Tegak lurus C. Aksial
B. Memanjang D. Radial
E. Menyudut (model V)
Untuk menghisap dan menekan zat pendingin dilakukan oleh gerakan torak di dalam silinder
kompresor.

2. Kompresor model rotari


Gerakan rotor di dalam stator kompresor akan menghisap dan menekan zat pendingin.
A. Kompresor torak gerak tegak lurus

1. Katub hisap
2. Katub tekan
3. Saluran hisap / tekan
4. Dudukan katub
5. Torak
6. Silinder
7. Batang penggerak
8. Poros engkol
Cara kerja
Langkah hisap Langkah tekan

 Katub hisap terbuka, akibat hisapan dari  Katup tekan terbuka,


torak akibat tekanan torak terhadap
 Zat pendingin masuk ke dalam silinder zat pendingin
 Katup tekan tertutup  Katup hisap tertutup

Konstruksi katup – katup dan dudukannya :

Pada waktu hisap katup hisap melengkung ke bawah akibat hisapan torak … saluran hisap terbuka,
sebaliknya pada langkah tekan, katup tekan akan melangkung ke atas.

B. Kompresor Torak Gerak Memanjang

1. Torak
2. Roda gigi gerak putar
3. Piring dudukan goyang
4. Bantalan piring
5. Roda gigi gerak putar &
goyang
6. Poros kompresor
Kompresor model ini akan terlihat diameternya lebih kecil dan badan tidak terlalu panjang.
C. Kompresor Torak Gerak Aksial (Berlawanan)

1. Silinder
2. Torak
3. Bola baja
4. Poros
5. Bantalan
6. Piring goyang

Dengan mekanisme piring goyang (6) gerakan torak dapat diatur berlawanan.
Kompresor ini badannya panjang dari kompresor gerak torak memanjang, oleh karena itu cocok dipasang
pada ruangan mesin yang kecil/sempit, tapi cukup besar untuk arang yang memanjang.
Kompresor Torak Gerak Radial
.

Agar gerakan torak pada silinder dapat


menuju ke arah diameter luar kompresor,
maka dipasang sebuah eksentrik pada
poros kompresor.

Kompresor jenis ini akan lebih baik


dipasang pada ruang mesin yang sempit
tapi cukup luas pada arah diameter
kompresor.
D. Kompresor Gerak Torak Menyudut
Kompresor ini hampir sama dengan kompresor gerak torak tegak lurus hanya gerakan torak dan
batang penggeraknya dibuat menyudut (V)
Kerugian kompresor model torak :

 Momen putar yang dibutuhkan tidak merata, maka kejutan/getaran lebih besar
 Bentuk dan konstruksi lebih besar dan memakan tempat
Keuntungan :
 Dapat dipakai untuk segala macam jenis AC
 Konstruksi lebih tahan lama
Untuk mengurangi kerugian akibat getaran, maka kompresor model torak dibuat bersilinder
banyak seperti gerak memanjang, aksial, radial atau model V.
Kompresor Rotari

struksi dan cara kerja


Rotor adalah bagian yang berputar di dalam stator. Rotor terdiri dari dua baling – baling (1) dan (4).
Langkah hisap terjadi saat pintu masuk (2) mulai terbuka dan berakhir setelah pintu masuk tertutup, pada
waktu pintu masuk sudah tertutup dimulai langkah tekan, sampai katup pengeluaran (5) membuka,
sedangkan pada pintu masuk secara bersamaan sudah terjadi langkah hisap demikian seterusnya.
Keuntungan kompresor rotari
 Karena setiap putaran menghasilkan langkah – langkah hisap dan tekan secara bersamaan, maka
momen putar lebih merata akibatnya getaran/kejutan lebih kecil.
 Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil & menghemat tempat.
Kerugian :
 Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja sebab pada volume yang besar,
rumah dan rotornya harus besar pula dan kipas pada rotor tidak cukup kuat menahan gesekan.

Gb. Kompresor rotasi-stationary blade

1.3.2. Kondensor

Kondensor gambar 5 juga merupakan salah satu komponen utama dari sebuah mesin pendingin. Pada
kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran dari uap super-heated (panas lanjut) bertekanan tinggi ke
cairan sub-cooled (dingin lanjut) bertekanan tinggi. Agar terjadi perubahan wujud refrigeran (dalam hal ini
adalah pengembunan/ condensing), maka kalor harus dibuang dari uap refrigeran.

Kalor/panas yang akan dibuang dari refrigeran tersebut berasal dari :


1. Panas yang diserap dari evaporator, yaitu dari ruang yang didinginkan
2. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja

Jelas kiranya , bahwa fungsi kondensor adalah untuk merubah refrigeran gas menjadi cair dengan
jalan membuang kalor yang dikandung refrigeran tersebut ke udara sekitarnya atau air sebagai medium
pendingin/condensing.
Gas dalam kompresor yang bertekanan rendah dimampatkan/dikompresikan menjadi uap bertekanan
tinggi sedemikian rupa, sehingga temperatur jenuh pengembunan (condensing saturation temperature)
lebih tinggi dari temperature medium pengemburan (condensing medium temperature). Akibatnya kalor
dari uap bertekanan tinggi akan mengalir ke medium pengembunan, sehingga uap refrigean akan
terkondensasi.

Gambar 5. Kondensor

1.3.3. Flow Control / Katup Ekspansi


Setelah refrigeran terkondensasi di kondensor, refrigeran cair tersebut masuk ke katup ekspansi yang
mengontrol jumlah refrigeran yang masuk ke evaporator. Ada banyak jenis katup ekspansi, tiga
diantaranya adalah pipa kapiler, katup ekspansi otomatis, dan katup ekspansi termostatik.
a. Pipa Kapiler (capillary tube)
Katup ekspansi yang umum digunakan untuk sistem refrigerasi rumah tangga adalah pipa kapiler.
Pipa kapiler adalah pipa tembaga dengan diameter lubang kecil dan panjang tertentu. Gambar 6. Besarnya
tekanan pipa kapiler bergantung pada ukuran diameter lubang dan panjang pipa kapiler. Pipa kapiler
diantara kondensor dan evaporator
Refrigeran yang melalui pipa kapiler akan mulai menguap. Selanjutnya berlangsung proses
penguapan yang sesungguhnya di evaporator. Jika refrigeran mengandung uap air, maka uap air akan
membeku dan menyumbat pipa kapiler. Agar kotoran tidak menyumbat pipa kapiler, maka pada saluran
masuk pipa kapiler dipasang saringan yang disebut strainer.
Ukuran diameter dan panjang pipa kapiler dibuat sedemikian rupa, sehingga refrigeran cair harus
menguap pada akhir evaporator. Jumlah refrigeran yang berada dalam sistem juga menentukan sejauh
mana refrigeran di dalam evaporator berhenti menguap, sehingga pengisian refrigeran harus cukup agar
dapat menguap sampai ujung evaporator. Bila pengisian kurang, maka akan terjadi pembekuan pada
sebagian evaporator. Bila pengisian berlebih, maka ada kemungkinan refrigerant cair akan masuk ke
kompresor yang akan mengakibatkan rusaknya kompresor. Jadi sistem pipa kapiler mensyaratkan suatu
pengisian jumlah refrigeran yang tepat.

Gambar 6. Pipa Kapiler

b. Katup Ekspansi Otomatis

Sistem pipa kapiler sesuai digunakan pada sistem-sistem dengan beban tetap (konstan) seperti pada
lemari es atau freezer, tetapi dalam beberapa keadaan, untuk beban yang berubah-ubah dengan cepat harus
digunakan katup ekspansi jenis lainnya.
Beberapa katup ekspansi yang peka terhadap perubahan beban, antara lain adalah katup ekspansi
otomatis (KEO) yang menjaga agar tekanan hisap atau tekanan evaporator besarnya tetap konstan.
Gambar 7.
Bila beban evaporator bertambah maka temperatur evaporator menjadi naik karena banyak cairan
refrigeran yang menguap sehingga tekanan di dalam saluran hisap (di evaporator) akan menjadi naik pula.
Akibatnya “bellow” akan bertekan ke atas hingga lubang aliran refrigeran akan menyempit dan ciran
refrigeran yang masuk ke evaporator menjadi berkurang. Keadaan ini menyebabkan tekanan evaporator
akan berkurang dan “bellow” akan tertekanan ke bawah sehingga katup membuka lebar dan cairan
refrigeran akan masuk ke evaporator lebih banyak. Demikian seterusnya.

c. Katup Ekspansi Termostatik (KET)

Jika KEO bekerja untuk mempertahankan tekanan konstan di evaporator, maka katup ekspansi
termostatik (KET) adalah satu katup ekspansi yang mempertahankan besarnya panas lanjut pada uap
refrigeran di akhir evaporator tetap konstan, apapun kondisi beban di evaporator. Lihat gambar 8.

Cara kerja KET adalah sebagai berikut :

Jika beban bertambah, maka cairan refrigran di evaporator akan lebih banyak menguap, sehingga
besarnya suhu panas lanjut di evaporator akan meningkat. Pada akhir evaporator diletakkan tabung sensor
suhu (sensing bulb) dari KET tersebut. Peningkatan suhu dari evaporator akan menyebabkan uap atau
cairan yang terdapat ditabung sensor suhu tersebut akan menguap (terjadi pemuaian) sehingga tekanannya
meningkat. Peningkatan tekanan tersebut akan menekan diafragma ke bawah dan membuka katup lebih
lebar. Hal ini menyebabkan cairan refrigeran yang berasal dari kondensor akan lebih banyak masuk ke
evaporator. Akibatnya suhu panas lanjut di evaporator kembali pada keadaan normal, dengan kata lain
suhu panas lanjut di evaporator di
jaga tetap konstan pada segala keadaan beban.
Gambar 7. K. E. O Gambar 8. K.E.T

1.3.4. Evaporator

Pada evaporator, refrigeran menyerap kalor dari ruangan yang didinginkan. Penyerapan kalor ini
menyebabkan refrigeran mendidih dan berubah wujud dari cair menjadi uap (kalor/panas laten).

Panas yang dipindahkan berupa :

1. Panas sensibel (perubahan tempertaur) Temperatur refrigeran yang memasuki evaporator dari katup
ekspansi harus demikian sampai temperatur jenuh penguapan (evaporator saturation temparature).
Setelah terjadi penguapan, temperatur uap yang meninggalkan evaporator harus pupa dinaikkan
untuk mendapatkan kondisi uap panas lanjut (super-heated vapor)

2. Panas laten (perubahan wujud)

Perpindahan panas terjadi penguapan refrigeran. Untuk terjadinya perubahan wujud, diperlukan
panas laten. Dalam hal ini perubahan wujud tersebut adalah dari cair menjadi uap atau menguap
(evaporasi). Refrigeran akan menyerap panas dari ruang sekelilingnya. Adanya proses perpindahan
panas pada evaporator dapat menyebabkan perubahan wujud dari cair menjadi uap.
Kapasitas evaporator adalah kemampuan evaporator untuk menyerap panas dalam periode waktu
tertentu dan sangat ditentukan oleh perbedaan temperatur evaporator
(evaporator temperature difference).
Perbedaan tempertur evaporator adalah perbedaan antara temperatur jenis evaporator (evaporator
saturation temperature) dengan temperatur substansi/benda yang didinginkan.
Kemampuan memindahkan panas dan konstruksi evaporator (ketebalan, panjang
dan sirip) akan sangat mempengaruhi kapaistas evaporator lihat gambar 9.

Gambar 9. Evaporator

c. Rangkuman 1

Lemari es. Feezer, cold storage, dan AC merupakan peralatan sistem refrigerasi yang berfungsi untuk
pengawetan makanan dan pendinginan suhu. Refrigeran sebagai bahan pendingin yang digunakan dalam
sistem refrigerasi haruslah memenuhi apsek teknis dan ramah lingkungan. Siklus refrigerasi pada sistem
adalah terjadinya perubahan menjadi refrigeran gas menjadi cair pada kondensor dan sebaliknya
perubahan wujud refrigeran cair menjadi gas pada evaporator. Komponen utama pada sistem refrigerasi
terdiri dari kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Katup ekspansi terdiri dari katup
ekaspansi otomatis dan katup ekspansi thermostatis.

c. Tugas 1

1. Amati sistem refrigerasi yang terdapat pada lemari es dan air conditioner (AC)
2. Identifikasi komponen-komponen yang ada pada lemari es dan AC
3. Operasikan sistem selama lebih kurang 15 menit, kemudian ukur temperatur pada evaporator
4. Bandingkan antara sistem yang memakai katup ekspansi thermostatis
dengan pipa kapiler selama sistem dioperasikan
5. Lakukan tes sederhana pada kompesor untuk mengetahui kompresinya.

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA


Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 01
Prog Keahlian: TPTL Waktu : 4 x 45 menit
PENGAMATAN KOMPRESOR
Prog Diklat : P3LRT Tanngal :
Tingkat : II
BAGIAN MEKANIK Nama/No ab :

I. Tujuan :
Setelah menyelesaikan modul ini, anda harus mampu :
(i) Menjelaskan siklus kompresi pada kompresor torak
(ii) Menentukan ratio kompresi.
(iii) Menguji kemurnian minyak kompresor
(iv) Menguji kebocoran kompresor
(v) Menentukan efisiensi volumetrik
(vi) Menguji efisiensi kompresi

II. Teori singkat :


Kompresor
Fungsi kompresor Bagian – bagian kompresor :
Kompresor lihat gambar merupakan jantung dari sistem refrigerasi. Pada saat yang sama
komrpesor menghisap uap refrigeran yang bertekananNorendah Namadarikomponen
evaporator dan mengkompresinya
menjadi uap bertekanan tinggi sehingga uap akan tersirkulasi.
1 Ada 3 macam kompresor antara lain :
kompresor jenis torak (resiprotaing), kompresor jenis rotasi
2 (rotary) dan kompresor jenis centrifugal.
Kebanyakan kompresor-kompresor yang dipakai 3 saat ini adalah dari jenis torak. Ketika torak
bergerak turun dalam silinder, katup hisap terbuka dan uap
4 refrigerant masuk dari saluran hisap ke dalam
silinder. Pada saat torak bergerak ke atas, tekanan uap 5 di dalam silinder meningkat dan katup hisap
menutup, sedangkan katup tekan akan terbuka, sehingga6 uap refrigeran akan ke luar dari silinder melalui
saluran tekan menuju ke kondensor. 7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
III. Alat dan bahan :
Alat :
NO Nama alat Spesifikasi Jumlah
1 Tang Kombinasi 6” 1
2 Kunci Pas 4” – 8” 1 set
3 Micro meter 0 – 500 Cm 1
4 Jangka Sorong 0 - 1000 1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1

Bahan : ( catat sesuai dengan name plate yang anda praktekan )

IV. Keselamatan kerja :


a. Gunakan selalu pakaian kerja, agar bekerja lebih leluasa
b. Pusatkan perhatian pada pekerjaan, jangan sambil bersendau gurau.
c. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d. Jangan menyambung kabel dalam keadaan berarus.
e. Letakan alat/bahan ditempat yang aman jangan sampai terinjak atau jatuh.
f. Jika akan melihat jenis motornya hati-hati cara membukanya.

V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Catat name plat yang akan di amati.
3. Lepaskan / bukalah kompresor yang akan diamati .
4. Periksalah kondisi dari kompresor bagian-bagiannya.
5. Ukurlah diameter dan tingginya rumah kompresor tersebut.
6. Ukurlah pipa hisap dan pipa dorong dari kompresor tersebut catat hasilnya.
7. Bongkarlah kepala sinlinder pelan-pelan sambil diamati bagaimana prinsip kerjanya.
8. Lakukan pengukuran diameter torak, silinder, membrane dll.
9. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
10. Kembalikan kedudukan seperti semula jika pengamatan sudah selesai dan tahu prinsip.
11. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
12. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.

VI. Gambar semua hasil pengukuran mekaniknya tulislah pinsip kerja kompresor.
VII. Gambar rangkaian Vigtorial diagram :

VIII. Prinsip kerja kompresor :

IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi minyak yang terdapat pada kompresor!
2. Sebutkan 3 macam kompresor yang sering dipakai pada mesin-mesin pendingin?
3. Jelaskan perbedaan kompresor untuk kulkas dan kompresor untuk AC.

X. Kesimpulan :
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA
Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 02
Prog Keahlian: TPTL Waktu : 4 x 45 menit
PENGAMATAN KOMPRESOR
Prog Diklat : P3LRT Tanngal :
Tingkat : II
AC MOBIL BAGIAN MEKANIK Nama/No ab :
I. Tujuan :
Setelah menyelesaikan modul ini, anda harus mampu :
(i) Menjelaskan siklus kompresi pada kompresor torak
(ii) Menentukan ratio kompresi.
(iii) Menguji kemurnian minyak kompresor
(iv) Menguji kebocoran kompresor
(v) Menentukan efisiensi volumetrik
(vi) Menguji efisiensi kompresi

II. Teori singkat :


Kompresor

Fungsi kompresor pada sistem AC Mobil adalah :


Memberi tekanan pada zat pendingin, agar mengalir
(bersirkulasi) dalam sistem.
Secara garis besar kompresor ada dua jenis yaitu :
1. Kompresor torak
2. Kompresor rotari
Untuk menggerakkan kompresor dipakai tenaga
motor dari mobil itu sendiri atau memakai motor
penggerak tersendiri
Alat :
NO Nama alat Spesifikasi Jumlah
1 Tang Kombinasi 6” 1
2 Kunci Pas 4” – 8” 1 set
3 Micro meter 0 – 500 Cm 1
4 Jangka Sorong 0 - 1000 1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1

Bahan : ( catat sesuai dengan name plate yang anda praktekan )

IV. Keselamatan kerja :


a. Gunakan selalu pakaian kerja, agar bekerja lebih leluasa
b. Pusatkan perhatian pada pekerjaan, jangan sambil bersendau gurau.
c. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d. Jangan menyambung kabel dalam keadaan berarus.
e. Letakan alat/bahan ditempat yang aman jangan sampai terinjak atau jatuh.
f. Jika akan melihat jenis motornya hati-hati cara membukanya.

V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Catat name plat yang akan di amati.
3. Lepaskan / bukalah kompresor yang akan diamati .
4. Periksalah kondisi dari kompresor bagian-bagiannya.
5. Ukurlah diameter dan tingginya rumah kompresor tersebut.
6. Ukurlah pipa hisap dan pipa dorong dari kompresor tersebut catat hasilnya.
7. Bongkarlah kepala sinlinder pelan-pelan sambil diamati bagaimana prinsip kerjanya.
8. Lakukan pengukuran diameter torak, silinder, membrane dll.
9. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
10. Kembalikan kedudukan seperti semula jika pengamatan sudah selesai dan tahu prinsip.
11. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
12. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.

VI. Gambar semua hasil pengukuran mekaniknya tulislah pinsip kerja kompresor.

VII. Gambar rangkaian Vigtorial diagram :


VIII. Prinsip kerja kompresor :

IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi minyak yang terdapat pada kompresor!
2. Sebutkan 2 macam kompresor yang sering dipakai pada mesin-mesin pendingin?
3. Jelaskan perbedaan kompresor untuk kulkas dan kompresor untuk AC Mobil.

X. Kesimpulan :
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA
Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 03
Prog Keahlian: TPTL Waktu : 4 x 45 menit
PENGAMATAN KOMPRESOR
Prog Diklat : P3LRT Tanngal :
Tingkat : II
BAGIAN KELISTRIKAN Nama/No ab :

I. Tujuan :
Setelah menyelesaikan modul ini, anda harus mampu :
a. Menjelaskan bagian-bagian kelistrikan kompresor.
b. Menyebutkan motor yang dipakai pada kompresor.
c. Bentuk belitan motor yang digunakan.

II. Teori singkat :


Pengidentifikasian Terminal Kelistrikan kompresor.
Ada beberapa perbedaan jenis terminal pada beberapa model kompresor merk tercumseh. Terminal
kelistrikan pada kompresor tercumseh terdiri dari 1 buah terminal Common (C) ; 1 buah terminal Start (S)
dan 1 buah terminal Run (R) . Untuk mengidentifikasi terminal, kita dapat menggunakan petunjuk
dibawah ini yang memperlihatkan gambar dari jenis pada model kompresor yang berbeda. Kompresor
yang berbeda. Kompresor modern mempunyai kode terminal yang digambarkan pada bagian penutup
terminal. Untuk mengetahui posisi C ; S ; R dapat mengukur besarnya tahanan masing-masing terminal.
Adapun besarnya tahanan biasanya diukur antara : C dan R < C dan S
C dan R < R dan S
C dan S < R dan S
C C

S R S R

III. Alat dan bahan :


Alat :
NO Nama alat Spesifikasi Jumlah
1 Tang Kombinasi 6” 1
2 Kunci Pas 4” – 8” 1 set
3 Multi meter SP- 20 1
4 Volt meter 0 – 300 V 1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1
8 Tang Amper 6A 1

Bahan : ( catat sesuai dengan name plate yang anda praktekan )

IV. Keselamatan kerja :


a. Gunakan selalu pakaian kerja, agar bekerja lebih leluasa
b. Pusatkan perhatian pada pekerjaan, jangan sambil bersendau gurau.
c. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d. Jangan menyambung kabel dalam keadaan berarus.
e. Letakan alat/bahan ditempat yang aman jangan sampai terinjak atau jatuh.
f. Jika akan melihat jenis motornya hati-hati cara membukanya.

V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Catat name plat yang akan di amati.
3. Lepaskan / bukalah kompresor yang akan diamati .
4. Periksalah kondisi dari kompresor bagian-bagiannya.
5. Keluarkan lilitan dari kompresor tersebut.
6. Periksalah bentuk lilitan tersebut dan gambarkan bentuk lilitannya.
7. Ukurlah diameter kawat lilitan dan jumlahnya baik pada lilitan bantu atau lilitan utama.
8. Periksalah over lood dan termostatnya.
9. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
10. Kembalikan kedudukan seperti semula jika pengamatan sudah selesai dan tahu prinsip kerjanya.
11. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
12. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.

VI. Gambar semua hasil pengamatan kelistrikan tulislah pinsip kerjanya.

VII. Gambar rangkaian Vigtorial diagram :


VIII. Prinsip kerja motor kompresor :

IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi Over lood yang terdapat pada kompresor!
2. Apakah relay star arus pada kompresor yang sering dipakai pada mesin-mesin pendingin?
3. Sebutkan fungsi kondensator yang terdapat pada kompresor!
4. Sebutkan perbedaan antara over lood internal dengan over lood external!

X. Kesimpulan :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA


Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 04
Prog Keahlian: TPTL Waktu : 4 x 45 menit
Prog Diklat : P3LRT PENGAMATAN KONDENSOR Tanngal :
Tingkat : II Nama/No ab :

I. Tujuan :
Setelah menyelesaikan modul ini, anda harus mampu :
a. Menjelaskan bagian-bagian kondensor.
b. Menjelaskan prinsip perubahan gas Freon yang terdapat pada kondensor

II. Teori singkat :


Kondensor
Kondensor lihat gambar juga merupakan salah satu komponen utama dari sebuah mesin
pendingin. Pada kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran dari uap super-heated (panas lanjut)
bertekanan tinggi ke cairan

Kondensor dengan pendingin

a. Udara
b. Air
c. Campuran udara dan air
sub-cooled (dingin lanjut) bertekanan tinggi. Agar terjadi perubahan wujud refrigeran (dalam hal ini
adalah pengembunan/ condensing), maka kalor harus dibuang dari uap refrigeran. Kalor/panas yang akan
dibuang dari refrigeran tersebut berasal dari :
1. Panas yang diserap dari evaporator, yaitu dari ruang yang didinginkan
2. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja
Jelas kiranya , bahwa fungsi kondensor adalah untuk merubah refrigeran gas menjadi cair dengan jalan
membuang kalor yang dikandung refrigeran tersebut ke udara sekitarnya atau air sebagai medium
pendingin/condensing. Gas dalam kompresor yang bertekanan rendah dimampatkan/dikompresikan
menjadi uap bertekanan tinggi sedemikian rupa, sehingga temperatur jenuh pengembunan (condensing
saturation temperature) lebih tinggi dari temperature medium pengemburan (condensing medium
temperature). Akibatnya kalor dari uap bertekanan tinggi akan mengalir ke medium pengembunan,
sehingga uap refrigeran akan terkondensasi

III. Alat dan bahan :


Alat :
NO Nama alat Spesifikasi Jumlah
1 Tang Kombinasi 6” 1
2 Kunci Pas 4” – 8” 1 set
3 Micro meter 0 – 0,5 1
4 Jangka Sorong 0 – 0,5 1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1

Bahan : ( catat sesuai dengan name plate yang anda praktekan )

IV. Keselamatan kerja :


a. Gunakan selalu pakaian kerja, agar bekerja lebih leluasa
b. Pusatkan perhatian pada pekerjaan, jangan sambil bersendau gurau.
c. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d. Jangan menyambung kabel dalam keadaan berarus.
e. Letakan alat/bahan ditempat yang aman jangan sampai terinjak atau jatuh.
f. Jika akan melihat jenis motornya hati-hati cara membukanya.

V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Catat name plat yang akan di amati.
3. Bongkarlah tiap-tiap mesin pendingin satu demi satu sampai kelihatan jenis kondensornya.
4. Ukurlah diameter dan panjang kondensor dari macam-macam mesin pendingin!
5. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
6. Kembalikan kedudukan seperti semula jika pengamatan sudah selesai dan tahu prinsip kerjanya.
7. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
8. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.

VI. Gambar semua hasil pengamatan tulislah pinsip kerjanya.

VII. Gambar rangkaian Vigtorial diagram :


VIII. Tabel Pangamatan kondensor

NO Kondensor Kulkas AC Window AC Spit Lemari es AC Mobil


1 Dia meter luar

2 Dia meter dalam

3 Panjang

4 Luas Penampang

IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi kondesor yang terdapat pada mesin pendingin!
2. Sebutkan 3 macam kondensor yang sering dipakai pada mesin-mesin pendingin?
3. Faktor apakah yang penting untuk menentukan kapasitas kondensor?

X. Kesimpulan :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA


Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 05
Prog Keahlian: TPTL Waktu : 4 x 45 menit
PENGAMATAN FILTER /
Prog Diklat : P3LRT Tanngal :
Tingkat : II
STRAINER Nama/No ab :

I. Tujuan :
Setelah menyelesaikan modul ini, anda harus mampu :
a. Menjelaskan bagian-bagian Filter.
b. Menjelaskan fungsi filter.

II. Teori singkat :


Biasanya filter (saringan) terdiri atas silica gel & screen. Silica gel berfungsi menyerap kotoran, air,
sedang screen yang terdiri dari kawat kasa yang halus gunanya untuk menyaring kotoran dalam system
umpamanya potogan timah, karat dan lain-lain.
Jadi didalam system harus tidak ikut mengalir : air, asam, serbuk-serbuk/kotoran-kotoran. Pada
kompresor hermetic apabila motornya terbakar, saringan harus diganti yang baru. Apabila kotoran-kotoran
akibat kawat yang terbakar tersebut melewati pipa kapiler atau keran expansi, akan menyebabkan saluran
buntu. Waktu penyambungan saringan dengan pipa kapiler/kran expansi, bagian saringan yang disambung
dengan refrigerant control letaknya sebaiknya lebih rendah dibandingkan dengan bagian saringan yang
disambung dengan kondensor agar hanya refrigerant cair saja yang mengalir masuk ke refrigerant control.

Keterangan
1. Tutup pengaman
2. Saklar tekanan
3. Kaca pengontrol
4. Filter penyaring
5. Sel silika
III. Alat dan bahan :
Alat :
NO Nama alat Spesifikasi Jumlah
1 Tang Kombinasi 6” 1
2 Kunci Pas 4” – 8” 1 set
3 Micro meter 0 – 0,5 1
4 Jangka Sorong 0 – 0,5 1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1

Bahan : ( catat sesuai dengan name plate yang anda praktekan )

IV. Keselamatan kerja :


a. Gunakan selalu pakaian kerja, agar bekerja lebih leluasa
b. Pusatkan perhatian pada pekerjaan, jangan sambil bersendau gurau.
c. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d. Jangan menyambung kabel dalam keadaan berarus.
e. Letakan alat/bahan ditempat yang aman jangan sampai terinjak atau jatuh.
f. Jika akan melihat jenis motornya hati-hati cara membukanya.

V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Catat name plat yang akan di amati.
3. Bongkarlah tiap-tiap mesin pendingin satu demi satu sampai kelihatan jenis saringannya.
4. Ukurlah diameter dan panjang saringan dari macam-macam mesin pendingin!
5. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
6. Kembalikan kedudukan seperti semula jika pengamatan sudah selesai dan tahu prinsip kerjanya.
7. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
8. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.

VI. Gambar semua hasil pengamatan tulislah pinsip kerjanya.

VII. Gambar rangkaian Vigtorial diagram :


VIII. Tabel Pangamatan saringan

NO Filter / Saringan Kulkas AC Window AC Spit Lemari es AC Mobil


1 Diameter luar

2 Diameter dalam

3 Panjang

4 Luas penampang

IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi Filter yang terdapat pada mesin pendingin!
2. Sebutkan bagian dalam dari filter dan juga apakah fungsi dari masing-masing bagian tersebut?
3. Mengapa Filter harus diganti jika motor dari kompresor tersebut terbakar?

X. Kesimpulan :
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA
Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 06
Prog Keahlian: TPTL Waktu : 4 x 45 menit
PENGAMATAN KATUP
Prog Diklat : P3LRT Tanngal :
Tingkat : II
EXPANSI Nama/No ab :

I. Tujuan :
Setelah menyelesaikan modul ini, anda harus mampu :
a. Menjelaskan bagian-bagian katup expansi.
b. Menjelaskan fungsi katup expansi.

II. Teori singkat :


Katup Ekspansi
Setelah refrigeran terkondensasi di kondensor, refrigeran cair tersebut masuk ke katup ekspansi
yang mengontrol jumlah refregeran yang masuk ke evaporator. Ada banyak jenis katup ekspansi, tiga
diantaranya adalah pipa kapiler, katup ekspansi otomatis, dan katup ekspansi termostatik.
a. Pipa Kapiler (capillary tube) b. Katup Expansi Otomatic
. c. Katup Expansi Thermostatic

III. Alat dan bahan :


Alat :
NO Nama alat Spesifikasi Jumlah
1 Tang Kombinasi 6” 1
2 Kunci Pas 4” – 8” 1 set
3 Micro meter 0 – 0,5 1
4 Jangka Sorong 0 – 0,5 1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1

Bahan : ( catat sesuai dengan name plate yang anda praktekan )

IV. Keselamatan kerja :


a. Gunakan selalu pakaian kerja, agar bekerja lebih leluasa
b. Pusatkan perhatian pada pekerjaan, jangan sambil bersendau gurau.
c. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d. Jangan menyambung kabel dalam keadaan berarus.
e. Letakan alat/bahan ditempat yang aman jangan sampai terinjak atau jatuh.
f. Jika akan melihat jenis motornya hati-hati cara membukanya.

V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Catat name plat yang akan di amati.
3. Bongkarlah tiap-tiap mesin pendingin satu demi satu sampai kelihatan jenis katup expansinya.
4. Ukurlah diameter dan panjang katup expansi dari macam-macam mesin pendingin!
5. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
6. Kembalikan kedudukan seperti semula jika pengamatan sudah selesai dan tahu prinsip kerjanya.
7. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
8. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.

VI. Gambar semua hasil pengamatan tulislah pinsip kerjanya.


a. Pengamatan pada refrigerant.

b. Pengamatan pada frezer.

c. Pengamatan pada AC split

d. Pengamatan pada AC window


e. Pengamatan pada AC mobil

VII. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi Pipa kapiler yang terdapat pada mesin pendingin!
2. Sebutkan bagian-bagian katup expansi otomatic dan apakah fungsi dari masing-masing bagian?
3. Mengapa Filter harus diganti jika motor dari kompresor tersebut terbakar?

VIII. Kesimpulan :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA


Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 07
Prog Keahlian: TPTL Waktu : 4 x 45 menit
Prog Diklat : P3LRT PENGAMATAN EVAPORATOR Tanngal :
Tingkat : II Nama/No ab :

I. Tujuan :
Setelah menyelesaikan modul ini, anda harus mampu :
a. Menjelaskan bagian-bagian Evaporator.
b. Menjelaskan prinsip perubahan gas Freon yang terdapat pada Evaporator.

II. Teori singkat :


Evaporator
Pada evaporator, refrigeran menyerap kalor dari ruangan yang didinginkan. Penyerapan kalor ini
menyebabkan refrigeran mendidih dan berubah wujud dari cair menjadi uap (kalor/panas laten). Panas
yang dipindahkan berupa :
1. Panas sensibel (perubahan tempertaur)
Temperatur refrigeran yang memasuki evaporator dari katup ekspansi harus demikian sampai
temperatur jenuh penguapan (evaporator saturation temparature). Setelah terjadi penguapan,
temperatur uap yang meninggalkan evaporator harus pipa dinaikkan untuk mendapatkan kondisi
uap panas lanjut (super-heated vapor)
2. Panas laten (perubahan wujud)
Perpindahan panas terjadi penguapan refrigeran. Untuk terjadinya perubahan wujud, diperlukan
panas laten. Dalam hal ini perubahan wujud tersebut adalah dari cair menjadi uap atau
menguapan (evaporasi). Refrigeran akan menyerap panas dari ruang sekelilingnya.
Keterangan
A. Pipa dengan rusuk-rusuk
B. Pipa saja.
C. Permukaan pelat.

Adanya proses perpindahan panas pada evaporator dapat menyebabkan perubahan wujud dari cair
menjadi uap. Kapasitas evaporator adalah kemampuan evaporator untuk menyerap panas dalam periode
waktu tertentu dan sangat ditentukan oleh perbedaan temperatur evaporator (evaporator temperature
difference). Perbedaan tempertur evaporator adalah perbedaan antara temperatur jenis evaporator
(evaporator saturation temperature) dengan temperatur substansi/benda yang didinginkan. Kemampuan
memindahkan panas dan konstruksi evaporator (ketebalan, panjang dan sirip) akan sangat mempengaruhi
kapaistas evaporator.

III. Alat dan bahan :


Alat :
NO Nama alat Spesifikasi Jumlah
1 Tang Kombinasi 6” 1
2 Kunci Pas 4” – 8” 1 set
3 Micro meter 0 – 0,5 1
4 Jangka Sorong 0 – 0,5 1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1

Bahan : ( catat sesuai dengan name plate yang anda praktekan )

IV. Keselamatan kerja :


a. Gunakan selalu pakaian kerja, agar bekerja lebih leluasa
b. Pusatkan perhatian pada pekerjaan, jangan sambil bersendau gurau.
c. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d. Jangan menyambung kabel dalam keadaan berarus.
e. Letakan alat/bahan ditempat yang aman jangan sampai terinjak atau jatuh.
f. Jika akan melihat jenis motornya hati-hati cara membukanya.

V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Catat name plat yang akan di amati.
3. Bongkarlah tiap-tiap mesin pendingin satu demi satu sampai kelihatan jenis evaporatornya.
4. Ukurlah diameter dan panjang evaporator dari macam-macam mesin pendingin!
5. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
6. Kembalikan kedudukan seperti semula jika pengamatan sudah selesai dan tahu prinsip kerjanya.
7. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
8. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.

VI. Gambar semua hasil pengamatan tulislah pinsip kerjanya.

VII. Gambar rangkaian Vigtorial diagram :

VIII. Tabel Pangamatan kondensor

NO Kondensor Kulkas AC Window AC Spit Lemari es AC Mobil


1 Dia meter luar

2 Dia meter dalam

3 Panjang

4 Luas Penampang

IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi evaporator yang terdapat pada mesin pendingin!
2. Apakah yang di sebut dengan panas sensible dan panas laten?
3. Faktor apakah yang penting untuk menentukan penguapan yang lebih luas?

X. Kesimpulan :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA


Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 08
Prog Keahlian: T. Listrik Pemakaian Waktu : 4 x 45 menit
FLARING, SWAGING,
Prog Diklat : P3LRT Tanngal :
Tingkat : III
SAMBUNG T, BENGKOK PIPA Nama/No ab :

I. Tujuan :
Setelah selesai praktek diharapkan siswa dapat.
1. dapat membuat macam-macam bengkokan pipa pada mesin pendingin.
2. dapat membuat macam-macam sambungan pipa pada mesin pendingin.
3. dapat mengelas pipa pada mesin pendingin.
4. dapat membuat lubang pipa pada mesin pendingin.
5. dapat memotong macam-macam pipa pada mesin pendingin.

II. Teori Singkat :

Syarat-syarat pengelasan pada pipa mesin pendingin adalah sebagai berikut :

a. Bersih kedua permukaan pipa yang akan di las.


b. Rapat kedua permukaan pipa yang akan di las.
c. Arah api di dalam pipa yang akan di las yang tebal.
d. Untuk pengelasan dengan bahan yang berlainan yang akan disambung maka pada waktu
pengelasan, panas api kedua bahan tersebut harus sama-sama rata.
e. Panjang pipa yang akan disambung (las) masing-masing ± 5 cm.
f. Jika yang di las pada rak yang lubangnya besar maka dapat ditambal dulu baru di las.
g. Untuk hasil yang maksimal untuk pengelasan maka dibelakang pipa yang di las diberi tameng.

Gb. Flaring Gb. Swaging

1/3 dari pipa 1 dari pipa

III. Alat dan bahan :

Alat :
NO Nama alat Spesifikasi Jumlah
1 Tube cutter Standart 1
2 Las Soudo gas Standart 1
3 Mistar ukur Standart 1
4 Kunci inggris 0 – 23 mm 1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1
8 Alat Swaging, Flaring Standart 1
9 Pembengkok pipa Standart 1
10 Penjepit pipa ( Ragum ) Standart 1
11 Tameng ( plat besi /seng/genting ) Standart 1
Bahan : ( catat sesuai dengan name plate yang anda praktekan )

IV. Keselamatan kerja :

a. Gunakan selalu pakaian kerja, agar bekerja lebih leluasa


b. Pusatkan perhatian pada pekerjaan, jangan sambil bersendau gurau.
c. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d. Jangan membuka kompor terlalu lama jika tidak menyala.
e. Letakan alat/bahan ditempat yang aman jangan sampai terinjak atau jatuh.
f. Hati-hati dengan pekerjaan dengan kompor jangan pegang pipa yang baru di las..

V. Langkah kerja.

1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Ukurlah bahan yang akan disambung dengan ketentuan :
a. Ukuran pipa ¼ panjang 20 cm.
b. Ukuran pipa 3/16 panjang 10 cm.
c. Ukuran pipa 0,26” panjang 30 cm.
3. Bengkoklah pipa yang ukurannya ¼ setengah lingkaran.
4. Potonglah pipa tersebut 1/3 dari panjang pipa dan bengkoklah dengan sudut 900
5. Buatlah swaging dari potongan pipa tersebut.
6. Ujungnya di sambung dengan pipa kapiler sedang pipa yang besar di pipihkan.
7. Untuk ujung yang lain dilubang dibuat sambungan T dengan pipa yang lebih kecilnya.
8. Ujung pipa pada sambungan T di buat flaring.
9. Sebelumnya itu pipa kapiler dililitkan dan dimasukan pada pipa yang besar.
10. Lakukan pengelasan satu demi satu dengan teori yang sudah deterimanya.
11. Lakukan peniupan pada pipa yang anda alas tersebut apakah bocor atau tersumbat.
12. Laporkan hasil pengelasan.
13. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
14. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya

IV. Gambar kerja :

V. Kesimpulan :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA


Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 09
Prog Keahlian: T. Listrik Pemakaian Waktu : 4 x 45 menit
PENGAMATAN
Prog Diklat : P3LRT Tanngal :
Tingkat : III
REFRIGENERATOR (KULKAS) Nama/No ab :

I. Tujuan :
Setelah selesai praktek diharapkan siswa dapat
1. Mengetahui bagian-bagaian refrigenerator (kulkas ).
2. Mengoperasikan refrigenerator dengan benar.
3. Mengetahui prinsip kerja gas pendingin dengan baik.
4. Mengukur temperature pada bagian-bagian refrigenerator dengan benar.

II. Teori singkat :


Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup manusia. Kemajuan dalam
bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari perkembangan sistem kontrol yang menunjang
kinerja dari sistem refrigerasi. Apalikasi dari sistem refrigerasi tidak terbatas, tetapi yang paling
banyak digunakan adalah untuk pengawetan makanan dan pendingin suhu, misalnya lemasi es.
freezer, cold strorage, air conditioner/AC Window, AC split dan AC mobil. Dengan perkembangan
teknologi saat ini, refrigeran (bahan pendingin) yang di pasarkan dituntut untuk ramah lingkungan,
disamping aspek teknis lainnya yang diperlukan.
Apapun refrigeran yang dipakai, semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
oleh karena itu, diperlukan kebijakan dalam memilih refrigerant yang paling aman berdasarkan
kepentingan saat ini dan masa yang akan datang. Selain itu, tak kalah pentingnya adalah kemampuan
dan ketrampilan dari para teknisi untuk mengaplikasikan refrigeran tersebut, baik dalam hal
mekanisme kerja sistem, pengontrolan maupun keselamatan kerja dalam pemakaiannya.

III. Alat dan bahan :

Alat :
NO Nama alat Spesifikasi Jumlah
1 Thermometer 0 – 3000C 1
2 Amper meter 0 – 5A 1
3 Volt meter 0 – 250 V 1
4 Ohm meter 0 – 1000  1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1
8 Tahco meter standart 1

Bahan : ( catat sesuai dengan name plate yang anda praktekan )

IV. Keselamatan kerja :


g. Gunakan selalu pakaian kerja, agar bekerja lebih leluasa
h. Pusatkan perhatian pada pekerjaan, jangan sambil bersendau gurau.
i. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
j. Jangan menyambung kabel dalam keadaan berarus.
k. Letakan alat/bahan ditempat yang aman jangan sampai terinjak atau jatuh.
l. Jika akan melihat jenis motornya hati-hati cara membukanya.

V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Ukurlah tahanan waktu belum dihubungkan kesumber tegangan tahap demi tahap.
3. Gambarkan rangkaian cara pengukurannya
4. Laporkan hasil gambar tersebut kepada instruktor.
5. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan.
6. Ukur V, I, T seperti permintaan tabel data, atur saklar step demi step.
7. Matikan sumber tegangan jika dirasa sudah selesai.
8. Hitung harga-harga satuanya yang belum diketahui misalnya P, W, , R.
9. Buat kesimpulan dari percobaan anda.
10. Bongkar rangkaian tersebut dan kembalikan kedudukan seperti semula.
11. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
12. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.

VI. Gambar rangkaian kelistrikan :

VII. Gambar rangkaian Vigtorial diagram :


VIII. Tabel data kulkas :
0
1. Suhu ruang : C
0
2. Suhu Evaporator : C ( sebelum lemari es hidup ).
3. Tegangan sumber : Volt.
4.
Suhu (0C)
NO Bagian I (A) Ketengan
15’ 25’ 35’ 45’ 60’
1 Kompresor
2 Tekan
3 Kondensor
4 Erpansi
5 Evaporator
6 Isap

IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi masing-masing bagaian pada lemari es tersebut diatas!
2. Gambarkan kelistrikan dari model lain yang anda ketahui?

X. Kesimpulan :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA


Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 10
Prog Keahlian: T. Listrik Pemakaian Waktu : 4 x 45 menit
Prog Diklat : P3LRT PENGAMATAN FREEZER Tanngal :
Tingkat : III Nama/No ab :
I. Tujuan :
Setelah selesai praktek diharapkan siswa dapat
1. Mengetahui bagian-bagaian .freezer
2. Mengoperasikan freezer dengan benar.
3. Mengetahui prinsip kerja gas pendingin dengan baik.
4. Mengukur temperature pada bagian-bagian freezer dengan benar.

II. Teori singkat :


Untuk penguapan cairan diperlukan panas. Lemari es ( freezer ) memanfaatkan sifat ini. Bahan
pendingin yang digunakan dalam lemari es, sudah menguap pada – 200 C sampai – 300 C. Panas yang
diperlukan untuk penguapan ini, diambil dari ruang pendinginnya dilapisi dengan bahan isolasi panas.
supaya tidsak menyerap panas dari lingkungannya.
Penguapannya berlangsung dalam sebuah evapolator yang ditempatkan dalam ruang pendingin.
Karena sirkulasi udara, ruang pendingin ini akan menjadi dingin seluruhnya. Suhunya ditentukan oleh
sebuah pengtur suhu yang ditempatkan dalam ruang pendingin.
Secara internasional telah ditetapkan suatu bintang untuk menyatakan rendahnya suhu dalam ruang
beku sebuah lemari es, yaitu sebagai berikut :
1. 1 bintang berarti : - 60 C;
2. 2 bintang berarti : - 120 C;
3. 3 bintang berarti : - 180 C.
Berdasarkan cara peredaran bahan pendinginnya, dapat dibedakan dua sistim yaitu :
a. Sistim Kompresi ( menggunakan kompresor )
b. Sistim absorpsi ( menggunakan elemen pemanas ) Yaitu suatu gas oleh zat cair atau zat padat.
Sebagai bahan pendingin umumnya digunakan amoniak ini mudah larut dalam air.

Bagaian - bagian freezer :

1. .................................................................

2. ..................................................................

3. .................................................................

4. .................................................................

5. ................................................................

6. ................................................................

7. ................................................................

8. ................................................................

9. ................................................................

10. ...............................................................

III. Alat dan bahan :


Alat :
NO Nama alat Spesifikasi Jumlah
1 Thermometer 0 – 3000C 1
2 Amper meter 0 – 5A 1
3 Volt meter 0 – 250 V 1
4 Ohm meter 0 – 1000  1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1
8 Tahco meter standart 1
Bahan : ( catat sesuai dengan name plate yang anda praktekan )

IV. Keselamatan kerja :


a. Gunakan selalu pakaian kerja, agar bekerja lebih leluasa
b. Pusatkan perhatian pada pekerjaan, jangan sambil bersendau gurau.
c. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d. Jangan menyambung kabel dalam keadaan berarus.
e. Letakan alat/bahan ditempat yang aman jangan sampai terinjak atau jatuh.
f. Jika akan melihat jenis motornya hati-hati cara membukanya.

V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Ukurlah tahanan waktu belum dihubungkan kesumber tegangan tahap demi tahap.
3. Gambarkan rangkaian cara pengukurannya
4. Laporkan hasil gambar tersebut kepada instruktor.
5. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan.
6. Ukur V, I, T seperti permintaan tabel data, atur saklar step demi step.
7. Matikan sumber tegangan jika dirasa sudah selesai.
8. Hitung harga-harga satuanya yang belum diketahui misalnya P, W, , R.
9. Buat kesimpulan dari percobaan anda.
10. Bongkar rangkaian tersebut dan kembalikan kedudukan seperti semula.
11. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
12. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.

VI. Gambar rangkaian kelistrikan :

VII. Gambar rangkaian Vigtorial diagram :


VIII. Tabel data lemari es :
0
1. Suhu ruang : C
0
2. Suhu Evaporator : C ( sebelum lemari es hidup ).
3. Tegangan sumber : Volt.
4.
Suhu (0C)
NO Bagian I (A) Ketengan
15’ 30’ 45’ 60’ 80’
1 Kompresor
2 Tekan
3 Kondensor
4 Exspansi
5 Evaporator
6 Isap

IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi masing-masing bagaian pada lemari es tersebut diatas!
2. Jelaskan perbedaan kulkas dengan lemari es !
3. Gambarkan instalasi kelistrikannya dengan model lain?

X. Kesimpulan :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA


Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 11
Prog Keahlian: T. Listrik Pemakaian Waktu : 4 x 45 menit
Prog Diklat : P3LRT PENGAMATAN RAC WINDOW Tanngal :
Tingkat : III Nama/No ab :

I. Tujuan :

Setelah selesai praktek diharapkan siswa dapat


1. Mengetahui bagian-bagaian .freezer
2. Mengoperasikan freezer dengan benar.
3. Mengetahui prinsip kerja gas pendingin dengan baik.
4. Mengukur temperature pada bagian-bagian freezer dengan benar.

II. Teori singkat :


RAC WINDOW ( Room Air Conditioner ) atau sering disebut AC Window yaitu mesin tata udara
yang dipasang pada lubang dinding (jendela) suatu ruangan. AC Window mempunyai 3 bagian utama,
yaitu :
1. Bagian mekanik.( bahan pendingin )
2. Bagian kabin ( aliran udara )
3. Bagian listrik ( alat-alat listrik )

1. Bagian mekanik AC window terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing dihubungkan
dengan menggunakan pipa-pipa tembaga yang pada akhirnya merupakan sebuah sistem yang bekerja
secara serempak (simultan ). Adapaun bagian-bagian komponennya adalah :

2. Bagian kabin AC window dapat dibagi 2 bagian yang terpisah :


1. Bagian muka atau bagian yang dingin.
2. Bagian belakang atau bagian yang panas.

3. Bagian listrik AC window adalah bagian yang paling banyak variasinya dan paling banyak
menimbulkan gangguan-gangguan. Pada prinsinya dapat dibagi dalam 2 bagian : Fan motor dan
kompresor motor dengan alat-alat pengaman dan pengaturnya.
III. Alat dan bahan :

Alat :

NO Nama alat Spesifikasi Jumlah


1 Thermometer 0 – 3000C 1
2 Amper meter 0 – 5A 1
3 Volt meter 0 – 250 V 1
4 Ohm meter 0 – 1000  1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1
8 Tahco meter standart 1

Bahan : ( catat sesuai dengan name plate yang anda praktekan )


IV. Keselamatan kerja :
g. Gunakan selalu pakaian kerja, agar bekerja lebih leluasa
h. Pusatkan perhatian pada pekerjaan, jangan sambil bersendau gurau.
i. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
j. Jangan menyambung kabel dalam keadaan berarus.
k. Letakan alat/bahan ditempat yang aman jangan sampai terinjak atau jatuh.
l. Jika akan melihat jenis motornya hati-hati cara membukanya.

V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Ukurlah tahanan waktu belum dihubungkan kesumber tegangan tahap demi tahap.
3. Gambarkan rangkaian cara pengukurannya
4. Laporkan hasil gambar tersebut kepada instruktor.
5. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan.
6. Ukur V, I, T seperti permintaan tabel data, atur saklar step demi step.
7. Matikan sumber tegangan jika dirasa sudah selesai.
8. Hitung harga-harga satuanya yang belum diketahui misalnya P, W, , R.
9. Buat kesimpulan dari percobaan anda.
10. Bongkar rangkaian tersebut dan kembalikan kedudukan seperti semula.
11. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
12. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.

VI. Gambar rangkaian kelistrikan :

VII. Gambar rangkaian Vigtorial diagram :


VIII. Tabel data AC Window :
0
1. Suhu ruang : C
0
2. Suhu Evaporator : C ( sebelum AC-window hidup ).
3. Tegangan sumber : Volt.
4.
Suhu (0C)
NO Bagian I (A) Ketengan
15’ 30’ 45’ 60’ 80’
1 Kompresor
2 Tekan
3 Kondensor
4 Exspansi
5 Evaporator
6 Isap

IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi masing-masing bagaian pada AC-window tersebut diatas!
2. Jelaskan perbedaan kulkas , lemari es dan AC Window !
3. Gambarkan instalasi kelistrikannya AC Window dengan model lain?

X. Kesimpulan :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA


Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 12
Prog Keahlian: T. Listrik Pemakaian Waktu : 4 x 45 menit
Prog Diklat : P3LRT PENGAMATAN RAC SPLIT Tanngal :
Tingkat : III Nama/No ab :
I. Tujuan :
Setelah selesai praktek diharapkan siswa dapat
1. Mengetahui bagian-bagaian .freezer
2. Mengoperasikan freezer dengan benar.
3. Mengetahui prinsip kerja gas pendingin dengan baik.
4. Mengukur temperature pada bagian-bagian freezer dengan benar.

II. Teori singkat :


AC-split adalah AC terpisah, artinya bagian-bagian dari rangkaian AC tersebut tidak menyatu
( tidak berada dalam satu paket). AC tersebut terdiri dari :
1. Chiller condensing unit yang berada dalam ruangan dan berfungsi sebagai unit alat pembuang
panas.
2. Wall air cooled / fan coil unit yang berada dalam ruangan dan berfungsi sebagai pesawat / unit alat
pendingin ruangan.
3. Pipa tembaga sebagai alat penghubung dan penyalur udara dari chiller condensing unit ke wall fan
coil unit.
Lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini :
Bagian-bagian dari AC Split :
Unit bagian dalam :
1. .............................................................................
2. .............................................................................
3. .............................................................................
4. .............................................................................
5. .............................................................................
6. .............................................................................
7. .............................................................................
8. .............................................................................
9. .............................................................................
Unit bagian luar :
10. .............................................................................
11. .............................................................................
12. .............................................................................
13. .............................................................................
14. .............................................................................

Bagian – bagian dan fungsi remote control pada AC Split AKARI

NO Nama Tombol Fungsi


1
LCD Display
2
TEMP (▲/▼)
3
AIRFLOW
4
RESET
5
ECONO
6
ON TIMER
7
FAN SPEED
8
SLEEP
9
ON/OFF
10
CLOCK
11
MODE
Mode COOL
Mode FAN
Mode DRY
Mode Auto
12 HI POWER
13 HOUR
14 MIN
15 Pemancar sinyal remote control.
Kelebihan AC-split dibandingkan dengan AC-window adalah :

1. Bentuk lebih indah dan lebih sederhana disesuaikan dengan interior ruangan.
2. Cara pemasangannya tidak perlu membobok tembok dan cara meletakan selalu dapat disesuaikan
dengan interior ruangan.
3. Suaranya lebih halus ( tidak bising ).
4. Kapasitas pendinginannya lebih tinggi.
5. Penggunaan tenaga listriknya lebih kecil / lebih efisien.

III. Alat dan bahan :


Alat :

NO Nama alat Spesifikasi Jumlah


1 Thermometer 0 – 3000C 1
2 Amper meter 0 – 5A 1
3 Volt meter 0 – 250 V 1
4 Ohm meter 0 – 1000  1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1
8 Tahco meter standart 1
9
10

Bahan : ( catat sesuai dengan name plate yang anda praktekan )

IV. Keselamatan kerja :

a. Gunakan selalu pakaian kerja, agar bekerja lebih leluasa


b. Pusatkan perhatian pada pekerjaan, jangan sambil bersendau gurau.
c. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d. Jangan menyambung kabel dalam keadaan berarus.
e. Letakan alat/bahan ditempat yang aman jangan sampai terinjak atau jatuh.
f. Jika akan melihat jenis motornya hati-hati cara membukanya.
g. Jangan menggunakan cairan pembersih apapun, gunakan kain yang lembut dan kering untuk
membersihkan AC . Untuk menghindari sengatan listrik, jangan membersihkannya dengan
menyiram air di atasnya

V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Ukurlah tahanan waktu belum dihubungkan kesumber tegangan tahap demi tahap.
3. Gambarkan rangkaian cara pengukurannya
4. Laporkan hasil gambar tersebut kepada instruktor.
5. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan.
6. Ukur V, I, T seperti permintaan tabel data, atur saklar step demi step.
7. Matikan sumber tegangan jika dirasa sudah selesai.
8. Hitung harga-harga satuanya yang belum diketahui misalnya P, W, , R.
9. Buat kesimpulan dari percobaan anda.
10. Bongkar rangkaian tersebut dan kembalikan kedudukan seperti semula.
11. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
12. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.

VI. Gambar rangkaian kelistrikan :

VII. Gambar rangkaian Vigtorial diagram :


VIII. Tabel data AC split :
0
1. Suhu ruang : C
0
2. Suhu Evaporator : C ( sebelum AC-split hidup ).
3. Tegangan sumber : Volt.

Suhu (0C)
NO Bagian I (A) Ketengan
15’ 30’ 45’ 60’ 80’
1 Kompresor
2 Tekan
3 Kondensor
4 Exspansi
5 Evaporator
6 Isap

IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi masing-masing bagaian pada AC split tersebut diatas!
2. Jelaskan perbedaan AC split dengan AC Window !
3. Jelaskan keuntungan dan kerugian menggunakan AC split dibandingkan AC window !

X. Kesimpulan :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA


Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 13
Prog Keahlian: T. Listrik Pemakaian PELEPASAN & PEMASANGAN Waktu : 4 x 45 menit
Prog Diklat : P3LRT OUTDOOR DAN INDOOR PADA Tanngal :
Tingkat : III AC SPLIT Nama/No ab :

I. Tujuan :
1. Mengendorkan atau mengeraskan kran pada pipa penyedot gas.
2. Mengetahui penggunaan dari manifold.
3. Melepas dan pemasangan pipa hisap dan pipa tekan.
4. Memasang dan melepas mesin out door pada AC spit.

II. Teori Singkat :


Lihat pada brosur AC Spit.

III. Alat dan bahan :


Alat :

NO Nama alat Spesifikasi Jumlah


1 Thermometer 0 – 3000C 1
2 Amper meter 0 – 5A 1
3 Volt meter 0 – 250 V 1
4 Ohm meter 0 – 1000  1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1
8 Manifold standart 1
9 Kunci pas standart 1
10 Tangga standart 1

Bahan : ( catat sesuai dengan name plate yang anda praktekan )

IV. Keselamatan kerja :

a. Gunakan selalu pakaian kerja, agar bekerja lebih leluasa


b. Pusatkan perhatian pada pekerjaan, jangan sambil bersendau gurau.
c. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d. Jangan menyambung kabel dalam keadaan berarus.
e. Letakan alat/bahan ditempat yang aman jangan sampai terinjak atau jatuh.
f. Jika akan melihat jenis motornya hati-hati cara membukanya.
g. Jangan menggunakan cairan pembersih apapun, gunakan kain yang lembut dan kering untuk
membersihkan AC . Untuk menghindari sengatan listrik, jangan membersihkannya dengan
menyiram air di atasnya

V. Langkah kerja pada pengosongan udara yang ada di in doornya.


1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Gambarkan rangkaian cara pengukurannya.
3. Laporkan hasil gambar tersebut kepada instruktor
4. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan
5. Pasang manifold pada expaporator .
6. Matikan kran pipa tekanan tinggi pada manifold.
7. Buka kran tekanan rendah pada manifold
8. Buka kran pada pipa tekanan tinggi perlahan-lahan agar udara keluar lewat manifold ±30 dt.
9. Tutup kran pada manifold tekanan rendah setelah menunjukan angka tekanan tinggi .
10 Cari kebocoran dan jika tak bocor hidupkan kompresornya.
11. Alat ukur akan menunjukan ± 65 psi.

VI. Langkah kerja pada pelepasan aut doornya.


1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya
2. Pasang manometer di AC spit keadaan AC hidup.
3. Matikan kran pada pipa tekanan tinggi.
4. Lihat pada manometer akan turun jika mano meter sudah menunjukan angka 0 sesegeralah listrik
dimatikan.
5. Matikan kran pada pipa tekanan rendah.
6. AC siap untuk dilepas. Lepaslah pipa-pipanya.
7. Turunkan AC nya.

VII. Gambar rangkaian kelistrikan :


VII. Gambar rangkaian Vigtorial diagram :

VIII. Pertanyaan :
1. Bagaimanakah cara mimilih tempat untuk : a.Untuk Unit Dalam b. Untuk Unit Luar.
2. Mengapa pada pipa – pipa dibungkus dengan armaflex?
3. Apa syaratnya membuat flaring?

IX. Kesimpulan :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA


Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 14
Prog Keahlian: T. Listrik Pemakaian Waktu : 4 x 45 menit
MENGHAMPAKAN DAN
Prog Diklat : P3LRT Tanngal :
Tingkat : III
PENGISIAN MESIN PENDINGIN Nama/No ab :

I. Tujuan :
1. Memeriksa dan memperbaiki kebocoran pada mekanik mesin pendingin
2. Mengopersikan pompa vacuum
3. Membuang dan mencuci bagian dalam mekanik mesin pendingin.
4. menghampakan mekanik mesin pendingin
5. Menentukan refrigerant pada mesin pendingin.
6. Menentukan tekanan kerja refrigerant pada mekanik mesin pendingin.
7. Mengisi refrigerant pada mekanik mesin pendingin.
8. Menjelaskan kerja masing-masing komponen mekanik mesin pendingin.
9. Menjelaskan siklus refrigerant pada mekanik mesin pendingin.

II. Teori singkat.


Sering disebut Evacuating atau Dehydrating, yaitu mengosongkan atau menghampakan sistem dari
udara dan lain-lain kotoran.
Membuat vacuum pada mekanik mesin pendingin sebelum diisi bahan pendingin dengan pompa
vacuum dan alat-alat pengukur yang baik adalah suatu keharusan atau standar dari pengisian alat-alat
pendingin. Sebab apabila udara di dalam sitem, udara ini akan menyebabkan tekanan temperature
naik. Apabila terdapat kotoran pada sistem, sistem akan mudah tersumbat. Apabila terdapat uap air
di dalam sistem . akan menyebabkan korosi atau uap air ini akan membeku pada bagian evaporator
dan sistem akan tersumbat. Oleh karena itu pada mekanik mesin pendingin tidak boleh ada yang
bocor.
Peralatan yang dapat untuk mencari kebocoran pada mekanik mesin pendingin adalah sebagai
berikut :

1. Pencari kebocoran busa sabun.


Untuk mencari kebocoran dengan menggunakan busa sabun terlebih dahulu mekanik mesin
pendingin diisi dengan refrigerant. Busa sabun hanya dapat digunakan pada kebocoran-
kebocoran yang relative besar serta mudah dilihat dan dijangkau oleh kita. Pulaskan air sabun
dengan menggunkan kuas pada pipa yang kemungkinan terdapat kebocoran, terutama pada
sambungan-sambungan, baik sambungan flaring maupun hasil pengelasan. Pada kebocoran yang
kecil harus ditunggu beberapa saat, hingga muncul gelembung busa sabun tetapi jika bocornya
besar akan langsung kelihatan.
Perhatian ! Jika refrigerant habis jangan melakukan pencarian dengan busa sabun sebab dapat
menyebabkan air sabun akan masuk kedalamnya.

2. Pencarian kebocoran Nyala Api.


Pencari kebocoran dengan nyala api adalah suatu alat yang digunakan untuk mencari kebocoran
dengan menggunakan bahan bakar alcohol atau propane (elpiji-LPG). Dengan nyala api ini dapat
diketahui letak kebocoran kecil, warena api akan berubah menjadi sedikit kehijauan, namun pada
kebocoran yang besar, warna api akan berubah menjadi hijau cerah atau menjadi ungu. Ruangan
di sekitar lokasi sistem harus bebas dari refrigerant, sebab apabila disekitarnya terdapat
refrigerant, nyala api akan berubah oleh pengaruh refrigerant tersebut.
Pada pencari kebocoran nyala api, dilengkapi dengan sebuah selang yang berfungsi untuk
mendektesi letak kebocoran. Dengan mendekatkan selang pada tempat yang bocor, refrigerant
yang keluar (bocor) akan mengelir melalui selang dan dialirkan ke arah api, maka refrigerant
akan terbakar. Akibat refrigerant yang terbakar ini, akan merubah api dan kebocoranpun
terdeteksi. Jangan menempelkan selang pada pipa atau menutup saluran selang, sebab udara
menjadi tidak dapat mengalir untuk membantu pembakaran api dan akhirnya api akan mati.
Nyala api tidak boleh terlalu besar, sebab pada kebocoran yang kecil, api menjadi tidak berfungsi
dan tidak mampu mempengaruhi perubahan warna api.

3. Pencari Kebocoran Elektronik


Adalah suatu alat untuk mencari kebocoran yang baik. Alat ini dapat mendeteksi perubahan
tahanan elektronik dari suatu gas tertentu (dalam hal ini refrigerant).
Apabila terjadi perubahan arus gas oleh karena terdapat kebocoran refrigerant, arus ini akan
merubah tahanan gas dan dapat dinyatakan poada perubahan jarum pada meter, nyala lampu atau
suara. Pencari kebocoran jenis ini sangat peka (sensitive). Oleh karana itu pada kebocoran yang
sekecil apapun dapat dengan mudah dideteksi.

Pengisian pada mekanik mesin pendingin ada 3 macam :


1. Pengisian berdasarkan berat refrigerant.
2. Pengisian berdasarkan suhu dsan tekanan.
3. Pengisian berdasarkan frost line.

III. a. Bahan :

1. Refrigerant 22 atau penggantinya R – 134.


2. Sabun.
3. Oil Vacuum.
4. Gas camping.
5. Perak las.
6. Kain basah.

b. Alat :

1. Mesin pendingin.
2. Manifold gauge.
3. Pompa vacuum.
4. Kuas.
5. Tang pembuntu.
6. Las Sounde gaz.
7. Tang kombinasi.
8. Thermometer Celcius.
9. Amper meter.

IV. Keslamatan kerja

a. Gunakan selalu pakaian kerja, agar bekerja lebih leluasa


b. Pusatkan perhatian pada pekerjaan, jangan sambil bersendau gurau.
c. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d. Jangan menyambung kabel dalam keadaan berarus.
e. Letakan alat/bahan ditempat yang aman jangan sampai terinjak atau jatuh.
f. Pelajari gambar pada lembar kerja sebelum melaksanakan pekerjaan.
g. Jangan terlalu banyak membuang refrigerant, upayakan tidak terdapat kebocoran.
h. Jangan mengelas bagian mekanik apabila di dalam sistem masih ada terisi refrigerant ( Freon ).

V. Langkah kerja menghampakan ( vacuum ) mesin pendingin

1. Lihat gambar kerja cara memvakum salah satu suatu mesin pendingin.

2. Siapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan.


3. Isi sistem dengan R-22 hingga tekanan rendah mencapai 45 psi. Periksa kebocoran dengan air
sabun. Apabila terdapat kebocoran , buang refrigerantnya, kemudian perbaiki kebocoran. Setelah
diperbaiki periksa ulang kebocoran.
4. Buatlah rangkaian untuk pemvacuman ( pengosongan ) . Perhatikan gambar kerjanya!
5. Lakukan pengosongan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
a. Hidupkan pompa vacuum, buka manifold perlahan-perlahan, biar sistem dikosongkanb
selama minimal 30 menit. Tekanan harus mencapai 29,92 inch Hg. Vacuum, pada manometer
tekanan rendah.
b. Tutup kran manifold gauge (kedua-duanya) dan matikan pompa vacuum. Tukar pompa
vacuum dengan tanki refrigerant 22 dan isi sistem sebanyak 45 psi ( untuk pencucian atau
pembilasan ).
c. Tukar kembali botol refrigerant dengan pompa vacuum, lakukan pengosongan ulang selama
minimal 30 menit.
d. Ulangi langkah b dan c untuk ke tiga kalinya.
e. Tekanan akhir pada proses pengosongan pada tekanan rendah adalah 29,92 inch Hg.
vacuum. Keadaan ini harus bertahan terus, tidak boleh naik. Apabila terdapat kenaikan, hal
ini masih menunjukan, adanya kebocoran. Perbaiki dan ulangi pengosongan.
6. Bereskan lokasi pekerjaan.

V. Langkah kerja pengisian ( charging ) mesin pendingin :


1. Lihat gambar kerja cara memvakum salah satu suatu mesin pendingin.
2. Siapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan.
3. Lakukan pengosongan ( vacuum )
4. Lakukan pengisian refrigerant , perhatikan rangkaian pengisian pada gambar.
a. Hidupkan compressor.
b. Buka kran tanki refrigerant R 22 atau penggantinya.
c. Buka kran manifold gauge sisi tekanan rendah selama 3 detik dan tutup kembali. Biarkan
sistem bekerja selama 5 menit.
d. Ulangi lagi langkah c , hingga sisi tekanan rendah mencapai tekanan antara 60 sampai
dengan 70 psi. Perhatikan pula sisi tekanan tinggi. tekanan tinggi harus berkisar antara 225
psi sampai dengan 245 psi.
5. Ukur temperature permukaan evaporator. temperature harus mencapai angka 100 C sampai
dengan 120C.
6. Ukur arus listrik pada motor compressor. Bandingkan dengan plat nama. Hasil ukuran harus
sesuai dengan data pada plat nama.
7. Biarkan sisitem bekerja selama 1 jam. Apabila dalam waktu ini terjadi ganguan penyubatan,
ulangi proses pengisian.
8. Buntu saluran servis dan lakukan pengelasan ( solder keras )
9. Bereskan lokasi pekerjaan
10. Kembalikan peralatan dan lapor ke intruktur. Ulangi pratek pengisian pada mesin yang lainnya,
setelah ada ijin dari instruktur supaya nambah ketrampilan.
11. Lakukan pengetesan seperti job-job diatas !

VI. Gambar rangkaian kelistrikan :

VII. Gambar rangkaian Vigtorial diagram :


VIII. Tabel data mesin pendingin :
0
1. Suhu ruang : C
0
2. Suhu Evaporator : C
3. Tegangan sumber : Volt.

Suhu (0C)
NO Bagian I (A) Ketengan
10’ 20’ 30’ 45’ 60’
1 Kompresor
2 Tekan
3 Kondensor
4 Expansi
5 Evaporator
6 Isap

IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi masing-masing bagaian pada AC split tersebut diatas!
2. Jelaskan perbedaan AC split dengan AC Window !
3. Jelaskan keuntungan dan kerugian menggunakan AC split dibandingkan AC window !

X. Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai