a. TUJUAN
Setelah mempelajari kegiatan belaja rini dengan diberikan satu unit system refrigerasi lengkap dengan
satu set peralatan diharapkan mampu mengindentifikasi komponen sistem refrigerasi dengan prosedur
yang benar.
b. URAIAN MATERI I
1.1. Umum.
Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup manusia. Kemajuan dalam bidang
refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari perkembangan sistem kontrol yang menunjang kinerja dari
sistem refrigerasi.
Apalikasi dari sistem refrigerasi tidak terbatas, tetapi yang paling banyak digunakan adalah untuk
pengawetan makanan dan pendingin suhu, misalnya lemasi es gambar 1 freezer, cold strorage, air
conditioner/AC Window, AC split gambar 2 dan AC mobil. Dengan perkembangan teknologi saat ini,
refrigeran (bahan pendingin) yang di pasarkan dituntut untuk ramah lingkungan, disamping aspek teknis
lainnya yang diperlukan. Apapun refrigeran yang dipakai, semua memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing oleh karena itu, diperlukan kebijakan dalam memilih refrigerant yang paling aman
berdasarkan kepentingan saat ini dan masa yang akan datang.
Selain itu, tak kalah pentingnya adalah kemampuan dan ketrampilan dari para
teknisi untuk mengaplikasikan refrigeran tersebut, baik dalam hal mekanisme kerja
sistem, pengontrolan maupun keselamatan kerja dalam pemakaiannya.
Mekanik mesin pendingin terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing dihubungkan
dengan menggunakan pipa-pipa tembaga atau selang pada akhirnya merupakan sebuah system yang
bekerja secara serempak ( simultan )
Komponen-komponen mesin pendingin yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Kompresor
b. Condensor
c. Filter / Strainer
d. Flow Control
e. Evaporator
f. Pipa refrigerant.
1.3.1. Kompresor
Kompresor gambar 4 merupakan jantung dari sistem refrigerasi. Pada saat yang sama komrpesor
menghisap uap refrigeran yang bertekanan rendah dari evaporator dan mengkompresinya menjadi uap
bertekanan tinggi sehingga uap akan tersirkulasi.
Kebanyakan kompresor-kompresor yang dipakai saat ini adalah dari jenis torak. Ketika torak bergerak
turun dalam silinder, katup hisap terbuka dan uap refrigerant masuk dari saluran hisap ke dalam silinder.
Pada saat torak bergerak ke atas, tekanan uap di dalam silinder meningkat dan katup hisap menutup,
sedangkan katup tekan akan terbuka, sehingga uap refrigean akan ke luar dari silinder melalui saluran
tekan menuju ke kondensor.
Kebocoran katup kompresor dan terbakarnya motor kompresor.
Beberapa masalah pada kompresor adalah bocornya katup terkabarnya motor kompresor. Jika katup
tekan bocor ketika torak menghisap uap dari saluran hisap, sebagian uap yang masih tertinggal disaluran
tekan akan terhisap kembali ke dalam silinder, sehingga mengakibatkan efisiensinya berkurang. Hal yang
sama juga dapat terjadi bila katup hisap bocor ketika torak menekan uap ke saluran tekan, sebagian uap di
alam silinder akan tertekan kembali ke saluran hisap. Untuk mencegah kebocoran torak terhadap dinding
silinder, biasanya dipasang cincin torak. Jika cincin ini aus atau pecah, refrigeran dapat bocor sehingga
“tekanan tekan” akan lebih rendah dan menyebabkan kekurangan efisiensi. Jika motor kompresor
terbakar, terutama untuk jenis hermetik dan semi hermetik, dan jika rifrigeran yang dipakai adalah CFC
dan HCFC, maka akan timbul asam yang bersifat korosif.
Pengecekan kompresor.
Beberapa tes sederhana dapat dilakukan untuk mengetahui jika ada kebocoran yang nyata dalam
kompresor. Pertama jika saluran hisap disumbat, maka saluran hisap kompresor akan vakum/hampa udara.
Jika katup hisap atau katup tekan atau torak bocor, refrigeran yang akan dipompa oleh kompresor tak akan
sebesar yang dikehendaki. Tes kebocoran yang lain diperlihatkan jika kompresor dapat mempertahankan
vakum yang dapat dicapai. Jika kompresor dimatikan, tekanan hisap diamati apakah turun dengan nyata.
Jika katup hisap atau katup tekan torak bocor, tekanan bisap akan turun. Tes yang
sama dapat dilakukan dengan mengamati “tekanan tekan”. Jika saluran tekan disumbat, kompresor akan
mempertahankan tekanan tersebut. Jika katup tekan bocor tekanan tekan akan turun.
Gb. Kompresor Jenis Hermetic Gb. Kompresor mobil
Gambar 4. Kompresor
Energi mekanik pada motor penggerak dirubah menjadi energi pneumatis oleh kompresor,
sehingga zat pendingin beredar dalam instalasi sistem AC.
Secara umum kompresor ada 2 jenis.
1. Kompresor model torak : terdiri dari beberapa bentuk gerak torak :
A. Tegak lurus C. Aksial
B. Memanjang D. Radial
E. Menyudut (model V)
Untuk menghisap dan menekan zat pendingin dilakukan oleh gerakan torak di dalam silinder
kompresor.
1. Katub hisap
2. Katub tekan
3. Saluran hisap / tekan
4. Dudukan katub
5. Torak
6. Silinder
7. Batang penggerak
8. Poros engkol
Cara kerja
Langkah hisap Langkah tekan
Pada waktu hisap katup hisap melengkung ke bawah akibat hisapan torak … saluran hisap terbuka,
sebaliknya pada langkah tekan, katup tekan akan melangkung ke atas.
1. Torak
2. Roda gigi gerak putar
3. Piring dudukan goyang
4. Bantalan piring
5. Roda gigi gerak putar &
goyang
6. Poros kompresor
Kompresor model ini akan terlihat diameternya lebih kecil dan badan tidak terlalu panjang.
C. Kompresor Torak Gerak Aksial (Berlawanan)
1. Silinder
2. Torak
3. Bola baja
4. Poros
5. Bantalan
6. Piring goyang
Dengan mekanisme piring goyang (6) gerakan torak dapat diatur berlawanan.
Kompresor ini badannya panjang dari kompresor gerak torak memanjang, oleh karena itu cocok dipasang
pada ruangan mesin yang kecil/sempit, tapi cukup besar untuk arang yang memanjang.
Kompresor Torak Gerak Radial
.
Momen putar yang dibutuhkan tidak merata, maka kejutan/getaran lebih besar
Bentuk dan konstruksi lebih besar dan memakan tempat
Keuntungan :
Dapat dipakai untuk segala macam jenis AC
Konstruksi lebih tahan lama
Untuk mengurangi kerugian akibat getaran, maka kompresor model torak dibuat bersilinder
banyak seperti gerak memanjang, aksial, radial atau model V.
Kompresor Rotari
1.3.2. Kondensor
Kondensor gambar 5 juga merupakan salah satu komponen utama dari sebuah mesin pendingin. Pada
kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran dari uap super-heated (panas lanjut) bertekanan tinggi ke
cairan sub-cooled (dingin lanjut) bertekanan tinggi. Agar terjadi perubahan wujud refrigeran (dalam hal ini
adalah pengembunan/ condensing), maka kalor harus dibuang dari uap refrigeran.
Jelas kiranya , bahwa fungsi kondensor adalah untuk merubah refrigeran gas menjadi cair dengan
jalan membuang kalor yang dikandung refrigeran tersebut ke udara sekitarnya atau air sebagai medium
pendingin/condensing.
Gas dalam kompresor yang bertekanan rendah dimampatkan/dikompresikan menjadi uap bertekanan
tinggi sedemikian rupa, sehingga temperatur jenuh pengembunan (condensing saturation temperature)
lebih tinggi dari temperature medium pengemburan (condensing medium temperature). Akibatnya kalor
dari uap bertekanan tinggi akan mengalir ke medium pengembunan, sehingga uap refrigean akan
terkondensasi.
Gambar 5. Kondensor
Sistem pipa kapiler sesuai digunakan pada sistem-sistem dengan beban tetap (konstan) seperti pada
lemari es atau freezer, tetapi dalam beberapa keadaan, untuk beban yang berubah-ubah dengan cepat harus
digunakan katup ekspansi jenis lainnya.
Beberapa katup ekspansi yang peka terhadap perubahan beban, antara lain adalah katup ekspansi
otomatis (KEO) yang menjaga agar tekanan hisap atau tekanan evaporator besarnya tetap konstan.
Gambar 7.
Bila beban evaporator bertambah maka temperatur evaporator menjadi naik karena banyak cairan
refrigeran yang menguap sehingga tekanan di dalam saluran hisap (di evaporator) akan menjadi naik pula.
Akibatnya “bellow” akan bertekan ke atas hingga lubang aliran refrigeran akan menyempit dan ciran
refrigeran yang masuk ke evaporator menjadi berkurang. Keadaan ini menyebabkan tekanan evaporator
akan berkurang dan “bellow” akan tertekanan ke bawah sehingga katup membuka lebar dan cairan
refrigeran akan masuk ke evaporator lebih banyak. Demikian seterusnya.
Jika KEO bekerja untuk mempertahankan tekanan konstan di evaporator, maka katup ekspansi
termostatik (KET) adalah satu katup ekspansi yang mempertahankan besarnya panas lanjut pada uap
refrigeran di akhir evaporator tetap konstan, apapun kondisi beban di evaporator. Lihat gambar 8.
Jika beban bertambah, maka cairan refrigran di evaporator akan lebih banyak menguap, sehingga
besarnya suhu panas lanjut di evaporator akan meningkat. Pada akhir evaporator diletakkan tabung sensor
suhu (sensing bulb) dari KET tersebut. Peningkatan suhu dari evaporator akan menyebabkan uap atau
cairan yang terdapat ditabung sensor suhu tersebut akan menguap (terjadi pemuaian) sehingga tekanannya
meningkat. Peningkatan tekanan tersebut akan menekan diafragma ke bawah dan membuka katup lebih
lebar. Hal ini menyebabkan cairan refrigeran yang berasal dari kondensor akan lebih banyak masuk ke
evaporator. Akibatnya suhu panas lanjut di evaporator kembali pada keadaan normal, dengan kata lain
suhu panas lanjut di evaporator di
jaga tetap konstan pada segala keadaan beban.
Gambar 7. K. E. O Gambar 8. K.E.T
1.3.4. Evaporator
Pada evaporator, refrigeran menyerap kalor dari ruangan yang didinginkan. Penyerapan kalor ini
menyebabkan refrigeran mendidih dan berubah wujud dari cair menjadi uap (kalor/panas laten).
1. Panas sensibel (perubahan tempertaur) Temperatur refrigeran yang memasuki evaporator dari katup
ekspansi harus demikian sampai temperatur jenuh penguapan (evaporator saturation temparature).
Setelah terjadi penguapan, temperatur uap yang meninggalkan evaporator harus pupa dinaikkan
untuk mendapatkan kondisi uap panas lanjut (super-heated vapor)
Perpindahan panas terjadi penguapan refrigeran. Untuk terjadinya perubahan wujud, diperlukan
panas laten. Dalam hal ini perubahan wujud tersebut adalah dari cair menjadi uap atau menguap
(evaporasi). Refrigeran akan menyerap panas dari ruang sekelilingnya. Adanya proses perpindahan
panas pada evaporator dapat menyebabkan perubahan wujud dari cair menjadi uap.
Kapasitas evaporator adalah kemampuan evaporator untuk menyerap panas dalam periode waktu
tertentu dan sangat ditentukan oleh perbedaan temperatur evaporator
(evaporator temperature difference).
Perbedaan tempertur evaporator adalah perbedaan antara temperatur jenis evaporator (evaporator
saturation temperature) dengan temperatur substansi/benda yang didinginkan.
Kemampuan memindahkan panas dan konstruksi evaporator (ketebalan, panjang
dan sirip) akan sangat mempengaruhi kapaistas evaporator lihat gambar 9.
Gambar 9. Evaporator
c. Rangkuman 1
Lemari es. Feezer, cold storage, dan AC merupakan peralatan sistem refrigerasi yang berfungsi untuk
pengawetan makanan dan pendinginan suhu. Refrigeran sebagai bahan pendingin yang digunakan dalam
sistem refrigerasi haruslah memenuhi apsek teknis dan ramah lingkungan. Siklus refrigerasi pada sistem
adalah terjadinya perubahan menjadi refrigeran gas menjadi cair pada kondensor dan sebaliknya
perubahan wujud refrigeran cair menjadi gas pada evaporator. Komponen utama pada sistem refrigerasi
terdiri dari kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Katup ekspansi terdiri dari katup
ekaspansi otomatis dan katup ekspansi thermostatis.
c. Tugas 1
1. Amati sistem refrigerasi yang terdapat pada lemari es dan air conditioner (AC)
2. Identifikasi komponen-komponen yang ada pada lemari es dan AC
3. Operasikan sistem selama lebih kurang 15 menit, kemudian ukur temperatur pada evaporator
4. Bandingkan antara sistem yang memakai katup ekspansi thermostatis
dengan pipa kapiler selama sistem dioperasikan
5. Lakukan tes sederhana pada kompesor untuk mengetahui kompresinya.
I. Tujuan :
Setelah menyelesaikan modul ini, anda harus mampu :
(i) Menjelaskan siklus kompresi pada kompresor torak
(ii) Menentukan ratio kompresi.
(iii) Menguji kemurnian minyak kompresor
(iv) Menguji kebocoran kompresor
(v) Menentukan efisiensi volumetrik
(vi) Menguji efisiensi kompresi
V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Catat name plat yang akan di amati.
3. Lepaskan / bukalah kompresor yang akan diamati .
4. Periksalah kondisi dari kompresor bagian-bagiannya.
5. Ukurlah diameter dan tingginya rumah kompresor tersebut.
6. Ukurlah pipa hisap dan pipa dorong dari kompresor tersebut catat hasilnya.
7. Bongkarlah kepala sinlinder pelan-pelan sambil diamati bagaimana prinsip kerjanya.
8. Lakukan pengukuran diameter torak, silinder, membrane dll.
9. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
10. Kembalikan kedudukan seperti semula jika pengamatan sudah selesai dan tahu prinsip.
11. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
12. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.
VI. Gambar semua hasil pengukuran mekaniknya tulislah pinsip kerja kompresor.
VII. Gambar rangkaian Vigtorial diagram :
IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi minyak yang terdapat pada kompresor!
2. Sebutkan 3 macam kompresor yang sering dipakai pada mesin-mesin pendingin?
3. Jelaskan perbedaan kompresor untuk kulkas dan kompresor untuk AC.
X. Kesimpulan :
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA
Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 02
Prog Keahlian: TPTL Waktu : 4 x 45 menit
PENGAMATAN KOMPRESOR
Prog Diklat : P3LRT Tanngal :
Tingkat : II
AC MOBIL BAGIAN MEKANIK Nama/No ab :
I. Tujuan :
Setelah menyelesaikan modul ini, anda harus mampu :
(i) Menjelaskan siklus kompresi pada kompresor torak
(ii) Menentukan ratio kompresi.
(iii) Menguji kemurnian minyak kompresor
(iv) Menguji kebocoran kompresor
(v) Menentukan efisiensi volumetrik
(vi) Menguji efisiensi kompresi
V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Catat name plat yang akan di amati.
3. Lepaskan / bukalah kompresor yang akan diamati .
4. Periksalah kondisi dari kompresor bagian-bagiannya.
5. Ukurlah diameter dan tingginya rumah kompresor tersebut.
6. Ukurlah pipa hisap dan pipa dorong dari kompresor tersebut catat hasilnya.
7. Bongkarlah kepala sinlinder pelan-pelan sambil diamati bagaimana prinsip kerjanya.
8. Lakukan pengukuran diameter torak, silinder, membrane dll.
9. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
10. Kembalikan kedudukan seperti semula jika pengamatan sudah selesai dan tahu prinsip.
11. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
12. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.
VI. Gambar semua hasil pengukuran mekaniknya tulislah pinsip kerja kompresor.
IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi minyak yang terdapat pada kompresor!
2. Sebutkan 2 macam kompresor yang sering dipakai pada mesin-mesin pendingin?
3. Jelaskan perbedaan kompresor untuk kulkas dan kompresor untuk AC Mobil.
X. Kesimpulan :
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA
Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 03
Prog Keahlian: TPTL Waktu : 4 x 45 menit
PENGAMATAN KOMPRESOR
Prog Diklat : P3LRT Tanngal :
Tingkat : II
BAGIAN KELISTRIKAN Nama/No ab :
I. Tujuan :
Setelah menyelesaikan modul ini, anda harus mampu :
a. Menjelaskan bagian-bagian kelistrikan kompresor.
b. Menyebutkan motor yang dipakai pada kompresor.
c. Bentuk belitan motor yang digunakan.
S R S R
V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Catat name plat yang akan di amati.
3. Lepaskan / bukalah kompresor yang akan diamati .
4. Periksalah kondisi dari kompresor bagian-bagiannya.
5. Keluarkan lilitan dari kompresor tersebut.
6. Periksalah bentuk lilitan tersebut dan gambarkan bentuk lilitannya.
7. Ukurlah diameter kawat lilitan dan jumlahnya baik pada lilitan bantu atau lilitan utama.
8. Periksalah over lood dan termostatnya.
9. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
10. Kembalikan kedudukan seperti semula jika pengamatan sudah selesai dan tahu prinsip kerjanya.
11. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
12. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.
IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi Over lood yang terdapat pada kompresor!
2. Apakah relay star arus pada kompresor yang sering dipakai pada mesin-mesin pendingin?
3. Sebutkan fungsi kondensator yang terdapat pada kompresor!
4. Sebutkan perbedaan antara over lood internal dengan over lood external!
X. Kesimpulan :
I. Tujuan :
Setelah menyelesaikan modul ini, anda harus mampu :
a. Menjelaskan bagian-bagian kondensor.
b. Menjelaskan prinsip perubahan gas Freon yang terdapat pada kondensor
a. Udara
b. Air
c. Campuran udara dan air
sub-cooled (dingin lanjut) bertekanan tinggi. Agar terjadi perubahan wujud refrigeran (dalam hal ini
adalah pengembunan/ condensing), maka kalor harus dibuang dari uap refrigeran. Kalor/panas yang akan
dibuang dari refrigeran tersebut berasal dari :
1. Panas yang diserap dari evaporator, yaitu dari ruang yang didinginkan
2. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja
Jelas kiranya , bahwa fungsi kondensor adalah untuk merubah refrigeran gas menjadi cair dengan jalan
membuang kalor yang dikandung refrigeran tersebut ke udara sekitarnya atau air sebagai medium
pendingin/condensing. Gas dalam kompresor yang bertekanan rendah dimampatkan/dikompresikan
menjadi uap bertekanan tinggi sedemikian rupa, sehingga temperatur jenuh pengembunan (condensing
saturation temperature) lebih tinggi dari temperature medium pengemburan (condensing medium
temperature). Akibatnya kalor dari uap bertekanan tinggi akan mengalir ke medium pengembunan,
sehingga uap refrigeran akan terkondensasi
V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Catat name plat yang akan di amati.
3. Bongkarlah tiap-tiap mesin pendingin satu demi satu sampai kelihatan jenis kondensornya.
4. Ukurlah diameter dan panjang kondensor dari macam-macam mesin pendingin!
5. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
6. Kembalikan kedudukan seperti semula jika pengamatan sudah selesai dan tahu prinsip kerjanya.
7. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
8. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.
3 Panjang
4 Luas Penampang
IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi kondesor yang terdapat pada mesin pendingin!
2. Sebutkan 3 macam kondensor yang sering dipakai pada mesin-mesin pendingin?
3. Faktor apakah yang penting untuk menentukan kapasitas kondensor?
X. Kesimpulan :
I. Tujuan :
Setelah menyelesaikan modul ini, anda harus mampu :
a. Menjelaskan bagian-bagian Filter.
b. Menjelaskan fungsi filter.
Keterangan
1. Tutup pengaman
2. Saklar tekanan
3. Kaca pengontrol
4. Filter penyaring
5. Sel silika
III. Alat dan bahan :
Alat :
NO Nama alat Spesifikasi Jumlah
1 Tang Kombinasi 6” 1
2 Kunci Pas 4” – 8” 1 set
3 Micro meter 0 – 0,5 1
4 Jangka Sorong 0 – 0,5 1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1
V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Catat name plat yang akan di amati.
3. Bongkarlah tiap-tiap mesin pendingin satu demi satu sampai kelihatan jenis saringannya.
4. Ukurlah diameter dan panjang saringan dari macam-macam mesin pendingin!
5. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
6. Kembalikan kedudukan seperti semula jika pengamatan sudah selesai dan tahu prinsip kerjanya.
7. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
8. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.
2 Diameter dalam
3 Panjang
4 Luas penampang
IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi Filter yang terdapat pada mesin pendingin!
2. Sebutkan bagian dalam dari filter dan juga apakah fungsi dari masing-masing bagian tersebut?
3. Mengapa Filter harus diganti jika motor dari kompresor tersebut terbakar?
X. Kesimpulan :
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) NEGERI 2 YOGYAKARTA
Bid Keahlian : T Elektro PENDINGIN No. Job sheet : 06
Prog Keahlian: TPTL Waktu : 4 x 45 menit
PENGAMATAN KATUP
Prog Diklat : P3LRT Tanngal :
Tingkat : II
EXPANSI Nama/No ab :
I. Tujuan :
Setelah menyelesaikan modul ini, anda harus mampu :
a. Menjelaskan bagian-bagian katup expansi.
b. Menjelaskan fungsi katup expansi.
V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Catat name plat yang akan di amati.
3. Bongkarlah tiap-tiap mesin pendingin satu demi satu sampai kelihatan jenis katup expansinya.
4. Ukurlah diameter dan panjang katup expansi dari macam-macam mesin pendingin!
5. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
6. Kembalikan kedudukan seperti semula jika pengamatan sudah selesai dan tahu prinsip kerjanya.
7. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
8. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.
VII. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi Pipa kapiler yang terdapat pada mesin pendingin!
2. Sebutkan bagian-bagian katup expansi otomatic dan apakah fungsi dari masing-masing bagian?
3. Mengapa Filter harus diganti jika motor dari kompresor tersebut terbakar?
VIII. Kesimpulan :
I. Tujuan :
Setelah menyelesaikan modul ini, anda harus mampu :
a. Menjelaskan bagian-bagian Evaporator.
b. Menjelaskan prinsip perubahan gas Freon yang terdapat pada Evaporator.
Adanya proses perpindahan panas pada evaporator dapat menyebabkan perubahan wujud dari cair
menjadi uap. Kapasitas evaporator adalah kemampuan evaporator untuk menyerap panas dalam periode
waktu tertentu dan sangat ditentukan oleh perbedaan temperatur evaporator (evaporator temperature
difference). Perbedaan tempertur evaporator adalah perbedaan antara temperatur jenis evaporator
(evaporator saturation temperature) dengan temperatur substansi/benda yang didinginkan. Kemampuan
memindahkan panas dan konstruksi evaporator (ketebalan, panjang dan sirip) akan sangat mempengaruhi
kapaistas evaporator.
V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Catat name plat yang akan di amati.
3. Bongkarlah tiap-tiap mesin pendingin satu demi satu sampai kelihatan jenis evaporatornya.
4. Ukurlah diameter dan panjang evaporator dari macam-macam mesin pendingin!
5. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
6. Kembalikan kedudukan seperti semula jika pengamatan sudah selesai dan tahu prinsip kerjanya.
7. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
8. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.
3 Panjang
4 Luas Penampang
IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi evaporator yang terdapat pada mesin pendingin!
2. Apakah yang di sebut dengan panas sensible dan panas laten?
3. Faktor apakah yang penting untuk menentukan penguapan yang lebih luas?
X. Kesimpulan :
I. Tujuan :
Setelah selesai praktek diharapkan siswa dapat.
1. dapat membuat macam-macam bengkokan pipa pada mesin pendingin.
2. dapat membuat macam-macam sambungan pipa pada mesin pendingin.
3. dapat mengelas pipa pada mesin pendingin.
4. dapat membuat lubang pipa pada mesin pendingin.
5. dapat memotong macam-macam pipa pada mesin pendingin.
Alat :
NO Nama alat Spesifikasi Jumlah
1 Tube cutter Standart 1
2 Las Soudo gas Standart 1
3 Mistar ukur Standart 1
4 Kunci inggris 0 – 23 mm 1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1
8 Alat Swaging, Flaring Standart 1
9 Pembengkok pipa Standart 1
10 Penjepit pipa ( Ragum ) Standart 1
11 Tameng ( plat besi /seng/genting ) Standart 1
Bahan : ( catat sesuai dengan name plate yang anda praktekan )
V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Ukurlah bahan yang akan disambung dengan ketentuan :
a. Ukuran pipa ¼ panjang 20 cm.
b. Ukuran pipa 3/16 panjang 10 cm.
c. Ukuran pipa 0,26” panjang 30 cm.
3. Bengkoklah pipa yang ukurannya ¼ setengah lingkaran.
4. Potonglah pipa tersebut 1/3 dari panjang pipa dan bengkoklah dengan sudut 900
5. Buatlah swaging dari potongan pipa tersebut.
6. Ujungnya di sambung dengan pipa kapiler sedang pipa yang besar di pipihkan.
7. Untuk ujung yang lain dilubang dibuat sambungan T dengan pipa yang lebih kecilnya.
8. Ujung pipa pada sambungan T di buat flaring.
9. Sebelumnya itu pipa kapiler dililitkan dan dimasukan pada pipa yang besar.
10. Lakukan pengelasan satu demi satu dengan teori yang sudah deterimanya.
11. Lakukan peniupan pada pipa yang anda alas tersebut apakah bocor atau tersumbat.
12. Laporkan hasil pengelasan.
13. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
14. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya
V. Kesimpulan :
I. Tujuan :
Setelah selesai praktek diharapkan siswa dapat
1. Mengetahui bagian-bagaian refrigenerator (kulkas ).
2. Mengoperasikan refrigenerator dengan benar.
3. Mengetahui prinsip kerja gas pendingin dengan baik.
4. Mengukur temperature pada bagian-bagian refrigenerator dengan benar.
Alat :
NO Nama alat Spesifikasi Jumlah
1 Thermometer 0 – 3000C 1
2 Amper meter 0 – 5A 1
3 Volt meter 0 – 250 V 1
4 Ohm meter 0 – 1000 1
5 Obeng pipih 25 cm 1
6 Obeng kembang 25 cm 1
7 Tang lancip 6“ 1
8 Tahco meter standart 1
V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Ukurlah tahanan waktu belum dihubungkan kesumber tegangan tahap demi tahap.
3. Gambarkan rangkaian cara pengukurannya
4. Laporkan hasil gambar tersebut kepada instruktor.
5. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan.
6. Ukur V, I, T seperti permintaan tabel data, atur saklar step demi step.
7. Matikan sumber tegangan jika dirasa sudah selesai.
8. Hitung harga-harga satuanya yang belum diketahui misalnya P, W, , R.
9. Buat kesimpulan dari percobaan anda.
10. Bongkar rangkaian tersebut dan kembalikan kedudukan seperti semula.
11. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
12. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.
IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi masing-masing bagaian pada lemari es tersebut diatas!
2. Gambarkan kelistrikan dari model lain yang anda ketahui?
X. Kesimpulan :
1. .................................................................
2. ..................................................................
3. .................................................................
4. .................................................................
5. ................................................................
6. ................................................................
7. ................................................................
8. ................................................................
9. ................................................................
10. ...............................................................
V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Ukurlah tahanan waktu belum dihubungkan kesumber tegangan tahap demi tahap.
3. Gambarkan rangkaian cara pengukurannya
4. Laporkan hasil gambar tersebut kepada instruktor.
5. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan.
6. Ukur V, I, T seperti permintaan tabel data, atur saklar step demi step.
7. Matikan sumber tegangan jika dirasa sudah selesai.
8. Hitung harga-harga satuanya yang belum diketahui misalnya P, W, , R.
9. Buat kesimpulan dari percobaan anda.
10. Bongkar rangkaian tersebut dan kembalikan kedudukan seperti semula.
11. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
12. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.
IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi masing-masing bagaian pada lemari es tersebut diatas!
2. Jelaskan perbedaan kulkas dengan lemari es !
3. Gambarkan instalasi kelistrikannya dengan model lain?
X. Kesimpulan :
I. Tujuan :
1. Bagian mekanik AC window terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing dihubungkan
dengan menggunakan pipa-pipa tembaga yang pada akhirnya merupakan sebuah sistem yang bekerja
secara serempak (simultan ). Adapaun bagian-bagian komponennya adalah :
3. Bagian listrik AC window adalah bagian yang paling banyak variasinya dan paling banyak
menimbulkan gangguan-gangguan. Pada prinsinya dapat dibagi dalam 2 bagian : Fan motor dan
kompresor motor dengan alat-alat pengaman dan pengaturnya.
III. Alat dan bahan :
Alat :
V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Ukurlah tahanan waktu belum dihubungkan kesumber tegangan tahap demi tahap.
3. Gambarkan rangkaian cara pengukurannya
4. Laporkan hasil gambar tersebut kepada instruktor.
5. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan.
6. Ukur V, I, T seperti permintaan tabel data, atur saklar step demi step.
7. Matikan sumber tegangan jika dirasa sudah selesai.
8. Hitung harga-harga satuanya yang belum diketahui misalnya P, W, , R.
9. Buat kesimpulan dari percobaan anda.
10. Bongkar rangkaian tersebut dan kembalikan kedudukan seperti semula.
11. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
12. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.
IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi masing-masing bagaian pada AC-window tersebut diatas!
2. Jelaskan perbedaan kulkas , lemari es dan AC Window !
3. Gambarkan instalasi kelistrikannya AC Window dengan model lain?
X. Kesimpulan :
1. Bentuk lebih indah dan lebih sederhana disesuaikan dengan interior ruangan.
2. Cara pemasangannya tidak perlu membobok tembok dan cara meletakan selalu dapat disesuaikan
dengan interior ruangan.
3. Suaranya lebih halus ( tidak bising ).
4. Kapasitas pendinginannya lebih tinggi.
5. Penggunaan tenaga listriknya lebih kecil / lebih efisien.
V. Langkah kerja.
1. Siapkan alat dan bahan yang sekiranya dibutuhkan, sekalian dicek kondisinya.
2. Ukurlah tahanan waktu belum dihubungkan kesumber tegangan tahap demi tahap.
3. Gambarkan rangkaian cara pengukurannya
4. Laporkan hasil gambar tersebut kepada instruktor.
5. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan.
6. Ukur V, I, T seperti permintaan tabel data, atur saklar step demi step.
7. Matikan sumber tegangan jika dirasa sudah selesai.
8. Hitung harga-harga satuanya yang belum diketahui misalnya P, W, , R.
9. Buat kesimpulan dari percobaan anda.
10. Bongkar rangkaian tersebut dan kembalikan kedudukan seperti semula.
11. Bersihkan tempatnya dan atur tempat duduknya dengan rapi.
12. Buatlah laporan secara lengkap disertai dengan gambar konstruksinya.
Suhu (0C)
NO Bagian I (A) Ketengan
15’ 30’ 45’ 60’ 80’
1 Kompresor
2 Tekan
3 Kondensor
4 Exspansi
5 Evaporator
6 Isap
IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi masing-masing bagaian pada AC split tersebut diatas!
2. Jelaskan perbedaan AC split dengan AC Window !
3. Jelaskan keuntungan dan kerugian menggunakan AC split dibandingkan AC window !
X. Kesimpulan :
I. Tujuan :
1. Mengendorkan atau mengeraskan kran pada pipa penyedot gas.
2. Mengetahui penggunaan dari manifold.
3. Melepas dan pemasangan pipa hisap dan pipa tekan.
4. Memasang dan melepas mesin out door pada AC spit.
VIII. Pertanyaan :
1. Bagaimanakah cara mimilih tempat untuk : a.Untuk Unit Dalam b. Untuk Unit Luar.
2. Mengapa pada pipa – pipa dibungkus dengan armaflex?
3. Apa syaratnya membuat flaring?
IX. Kesimpulan :
I. Tujuan :
1. Memeriksa dan memperbaiki kebocoran pada mekanik mesin pendingin
2. Mengopersikan pompa vacuum
3. Membuang dan mencuci bagian dalam mekanik mesin pendingin.
4. menghampakan mekanik mesin pendingin
5. Menentukan refrigerant pada mesin pendingin.
6. Menentukan tekanan kerja refrigerant pada mekanik mesin pendingin.
7. Mengisi refrigerant pada mekanik mesin pendingin.
8. Menjelaskan kerja masing-masing komponen mekanik mesin pendingin.
9. Menjelaskan siklus refrigerant pada mekanik mesin pendingin.
III. a. Bahan :
b. Alat :
1. Mesin pendingin.
2. Manifold gauge.
3. Pompa vacuum.
4. Kuas.
5. Tang pembuntu.
6. Las Sounde gaz.
7. Tang kombinasi.
8. Thermometer Celcius.
9. Amper meter.
1. Lihat gambar kerja cara memvakum salah satu suatu mesin pendingin.
Suhu (0C)
NO Bagian I (A) Ketengan
10’ 20’ 30’ 45’ 60’
1 Kompresor
2 Tekan
3 Kondensor
4 Expansi
5 Evaporator
6 Isap
IX. Pertanyaan :
1. Jelaskan fungsi masing-masing bagaian pada AC split tersebut diatas!
2. Jelaskan perbedaan AC split dengan AC Window !
3. Jelaskan keuntungan dan kerugian menggunakan AC split dibandingkan AC window !
X. Kesimpulan :