Anda di halaman 1dari 47

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

DISUSUN OLEH :
INSTRUKTUR PRAKTIK LAB PKKR 2
KELAS XII

PURWANTO, S.Pd
KOMPETENSI DASAR

3.8 Menerapkan cara perawatan Sistem Air Conditioner (AC)


4.8 Merawat Berkala Sistem Air Conditioning (AC)

3.9 Mendiagnosis Kerusakan Sistem Air Conditioning (AC)


4.9 Memperbaiki Sistem Air Conditioning (AC)
FUNGSI SISTEM AC

 Memberikan Udara Sejuk Ke Dalam Ruangan


Kendaraan
 Menghindari Udara Kotor Masuk Ke Dalam Ruangan
 Menghilangkan Dengan Cepat Kondensasi Pada Kaca
Mobil Waktu Hujan Atau Udara Lembab
Prinsip Kerja Sistem AC

a. Zat pendingin bertekanan tinggi dari kompresor berupa gas


b. Zat pendingin yang sudah didinginkan oleh kondensor berubah bentuk dari gas menjadi
cair
c. Zat pendingin yang telah diturunkan tekanannya oleh katup ekspansi, berubah bentuk
menjadi uap
d. Zat pendingin telah menyerap panas pada evaporator berubah bentuk menjadi gas
 Zat pendingin yang berbentuk gas diberi tekanan oleh kompresor (1) sehingga
beredar dalam sistem AC, karena adanya tekanan maka zat pendingin menjadi
panas.
 Kondensor (2) akan mendinginkan zat pendingin tersebut (kondensasi), sementara
tekanan zat pendingin masih tetap tinggi dan berubah bentuk menjadi cair.
 Saringan / filter (3) akan mengisap uap air dan menyaring kotoran dalam zat
pendingin agar tidak beredar pada sistem.
 Tekanan zat pendingin pada sistem akan diturunkan oleh katup ekspansi (4)
berubah bentuk dari cair menjadi uap.
 Evaporator akan mengambil panas di sekelilingnya, menyebabkan zat pendingin
menguap menjadi gas dan kembali ke kompresor.
KOMPONEN – KOMPONEN AC

Komponen AC
1. Kompresor
2. Kondensor
3. Saringan
4. Slang AC
5. Katup ekspansi
6. Evaporator
7. Pemanas ruangan
KOMPRESSOR

Fungsi :
Memberi tekanan pada zat
pendingin, agar mengalir
(bersirkulasi) dalam sistem.
MAGNETIC CLUTCH

FUNGSI :
MENGHUBUNGKAN DAN
MEMUTUSKAN PUTARAN DARI
MESIN KE KOMPRESSOR
Jenis
1. Kompresor torak gerak tegak lurus

Keterangan Gambar
1. Katup hisap
2. Katup tekan
3. Saluran tekan/hisap
4. Dudukan katup
5. Torak
6. Silinder
7. Batang penggerak
8. Poros engkol
Prinsip Kerja

Langkah Hisap Langkah Kompresi


2. Kompresor torak gerak memanjang

Keterangan gambar :
1. Torak
2. Roda gigi gerak putar
3. Piring dudukan goyang
4. Bantalan piring
5. Roda gigi gerak putar dan goyang
6. Poros kompresor
3. Kompresor torak gerak aksial (berlawanan).

Keterangan gambar :
1. Silinder
2. Torak
3. Bola baja
4. Poros
5. Bantalan
6. Piring goyang
4. Kompresor torak gerak radial

5. Kompresor gerak torak menyudut.


Kerugian kompresor model torak :
a. Momen putar yang diperlukan tidak merata maka kejutan/getaran lebih
besar
b. Bentuk dan konstruksi lebih besar dan memakan tempat

Keuntungan :
a. Dapat dipakai untuk segala macam jenis AC
b. Konstruksi lebih tahan lama

Untuk mengurangi kerugian akibat getaran maka kompresor model torak


dibuat bersilinder banyak
4. Kompresor model Rotary

Keuntungan :
1)Karena setiap putaran menghasilkan Kelemahan :
langkah langkah hisap dan tekan secara Sampai saat ini hanya dipakai
bersamaan maka momen putar lebih untuk sistem AC yang kecil saja
merata akibatnya getaran/kejutan lebih sebab pada volume yang besar,
kecil rumah dan rotornya harus besar
2)Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih pula dan kipas pada rotor tidak
kecil dan menghemat tempat. cukup kuat menahan gesekan.
KONDENSOR

Fungsi :
mendinginkan zat pendingin yang telah diberi tekanan
oleh kompresor.

Penempatan kondensor Kondensor dengan kipas pendingin


pada kendaraaan
Konstruksi Kondensor
RECEIVER DRIER

Fungsi :
Menyimpan: mengurangi fluktuasi aliran
Memisahkan cair dan gas
Menyerap uap air
Pengaman tekanan (mekanis / elektrik
Sight glass
JENIS KATUP EKSPANSI

ORIFICE TUBE JENIS BOX


 Zat pendingin yang sudah dikondensasi oleh kondensor tekanannya harus diturunkan
oleh katup ekspansi supaya zat pendingin dapat menyerap panas di sekeliling
evaporator.

Tabung kontrol, pipa kapiler dan ruangan di atas membram diisi dengan cairan khusus
yang sensitive terhadap perubahan temperatur, tabung kontrol dan pipa kapiler ini
didekatkan dengan pipa keluar evaporator. Bila temperatur evaporator rendah tekanan
cairan di atas membram tidak mampu melawan tekanan pegas, katup jarum menutup
saluran masuk evaporator, penguapan zat pendingin terhenti sehingga temperatur
evaporator akan naik kembali.
Sebaliknya pada saat temperatur evaporator naik, tekanan cairan di atas membram akan
naik pula, sampai melebihi tekanan pegas, katup terdorong ke bawah, saluran terbuka,
suhu evaporator turun kembali, demikian seterusnya
EVAPORATOR

Fungsi Merubah refrigerant dari cair menjadi gas


Pada evaporator zat pendingin akan mengambil
panas dan berubah bentuk menjadi gas.
Supaya pengambilan panas pada evaporator dapat
berlangsung sempurna, maka evaporator
dilengkapi dengan motor blower yang juga
berfungsi untuk menghembuskan udara dingin ke
dalam ruang kendaraan.
SAKLAR MOTOR BLOWER.

O - Motor blower mati


L - Motor blower putaran rendah
M - motor blower putaran medium
H - Motor blower putaran tinggi
TERMOSTAT

Fungsi Memberikan sinyal kondisi temperatur kabin

Keterangan gambar:
1. Terminal
2. Pipa kontrol temperatur
3. Selektor temperatur
Cara Kerja Termostat

Bagian pipa kontrol temperatur diisi dengan cairan yang sentitif


terhadap perubahan suhu evaporator dan piap itu dihimpitkan
dengan pipa evaporator. Bila temperatur evaporator naik,
maka tekanan cairan dalam pipa kontrol juga naik sampai
kontak pemutus berhubungan sehingga kompresor dapat
bekerja sampai suhu evaporator turun lagi, tekanan cairan pipa
kontrol juga akan turun demikian seterusnya.
4.8 Merawat berkala sistem AC
Cara perawatan AC secara Berkala

1. Rajin Membersihkan kabin dari kotoran dan debu, khususnya


pada karpet bagian depan
2. Periksa filter kabin secara teratur
3. Tidak membuka jendela terlalu lebar ketika AC dinyalakan
4. Tidak merokok dalam kondisi AC Menyala
5. Pastikan Kondisi AC mati ketika menyalakan mobil. Tunggu
hingga kerja mesin stabil baru kemudian menyalakan AC
6. Nyalakan AC minimal sekali dalam seminggu
7. Bersihkan Kondesor secara berkala
8. Jika parkir hindari tempat yang terkena matahari terik
9. Mematikan AC sebelum mematikan AC Mobil
Pemeriksaan Komponen AC

Pemeriksaan Magnetic Clutch

Menggunakan arus dari baterei hubungkanlah arus dengan


terminal positif (+) magnetic clutch maka center piece
akan menempel pada puli kompresor AC
Pemeriksaan Kompresor

Menggunakan manifold gauge ukurlah tekanan yang keluar


dari kompresor pada katup sisi tekanan tinggi manifold
gauge
Pemeriksaan kondensor
Kondensor diperiksa apabila ada kotoran/debu yang
menempel, kebengkokan sirip pendingin/fin, karat atau lobang

Pemeriksaan Receiver/Dryer
Pemeriksaan Receiver/Dryer meliputi karat atau kerusakan dan
juga kebocorannya
Pemeriksaan Expansion Valve

Pemeriksaan expansion valve meliputi kotoran atau kerusakan dan juga


tekanan yang keluar

Pemeriksaan Evaporator

Pemeriksaan evaporator seperti halnya kondensor yaitu kotoran atau


debu dan kebengkokan atau kerusakan sirip/fin dan juga karat atau
lobang pada evaporator
Diagnosa sistem ac
Gejala kerusakan AC dan Kemungkinan Penyebabnya

Gejala Kemungkinan Penyebab Tindakan


Perbaikan
AC tidak dingin dan keluar • Tombol AC rusak Ganti
hembusan udara • Belt kendor/aus
• Kompressor rusak
• Kondensor rusak
• Dryer tersumbat
• Freon kurang
Kompressor kasar atau ngorok • Oli komperssor kurang Ganti
• Terjadi keausan pada
piston
• Bearing kompressor
longgar karena jumlah
freon kurang
Asap Putih • Termostat rusak Ganti
• Evaporator Tersumbat
• Magnetic Clutch rusak
• Pressure Switch rusak
Gejala Kemungkinan Penyebab Tindakan
Perbaikan
AC mengeluarkan Bau • Ada Bakteri dan kotoran Ganti
yang menempel pada
evaporator
SISTEM AC BEKERJA NORMAL

TR : Kran manometer tekanan


rendah (warna biru)
TT : Kran manometer tekanan
tinggi (warna merah)

Sistem AC bekerja normal


TR : 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi)
TT : 14,5 – 15 bar (200 – 213 psi).
KURANG DINGIN

TR dan TT rendah tekanannya


Diagnosa :
•Pengisian freon masi kurang
•Kebocoran freon
Perbaikan:
• Periksa kebocoran
• Tambah isi freon dalam sistem
TR : tekanannya kosong/vakum
TT : tekanannya kecil sekali

Diagnosa :
Pengisian freon terlalu sedikit
Evaporator kotor, aliran dari motor
blower terhambat sehingga terjadi
pembekuan dalam evaporator

Perbaikan :
• Lepas evaporator dan bersihkan
• Periksa kerja motor blower
• Bersihkan dan vakum sistem
• Isi freon kembali
AC Bekerja Normal
Suatu Ketika TR Jadi Vakum Dan TT Turun.

Diagnosa :
• Filter yang sudah tua tidak
mampu lagi menyerap uap
air, akibatnya pipa
evaporator tersumbat oleh
es
• Evaporator yang kotor akan
menghambat aliran udara
juga akan mengakibatkan
hal yang sama
Perbaikan :
•Ganti filter
•Bersihkan evaporator
•Periksa kerja motor blower
TR naik TT turun

Diagnosa :
Kerusakan pada kompresor, kebocoran katup-
katup, kebocoran torak, cincin torak dengan
silinder kompresor, mengakibatkan TR naik dan TT
turun

Perbaikan :
Perbaiki atau ganti kompresor
TR dan TT lebih besar

Diagnosa :
Pengisian freon terlalu banyak
Pendinginan kondensor kurang
Pemasangan kondensor salah (terbalik)
Katup ekspansi selalu terbuka

Perbaikan :
Kurangi isi freon
Bersihkan kondensor, periksa kerja kipas listrik kondensor, periksa
dan betulkan pemasangan kondensor (sambungan pipa sebelah atas
harus dari kompresor dan bagian bawah ke filter)
Periksa dan ganti katup ekspansi.
Pengisian Zat pendingin.

1. Pengosongan/kevakuman
bertujuan untuk menghilangkan/menghisap uap air yang beredar
dalam sistem. Lamanya pengosongan/kevakuman 15 menit

Kran tekanan tinggi dan tekanan rendah dibuka sehingga udara


dan uap air dapat dikeluarkan dari dalam sistem AC. oleh pompa
vakum.
2. Cara pengisian :

Mengisi Melalui Saluran Tekanan Tinggi.

1.Tekanan zat pendingin pada tabung


harus dinaikkan dengan cara
memanaskan zat pendingin dalam alat
pengisian khusus (charging station)
2.Kran tekanan rendah ditutup dan
tekanan tinggi dibuka
3.Tabung zat pendingin dibalik agar
yang masuk ke dalam sistem adalah zat
pendingin cair
4.Karena tekanan saluran hisap
kompresor cukup rendah maka
pengisian pada saluran hisap ini lebih
mudah dilakukan tetapi keamanan pada
kompresor kurang terjamin.
Mengisi Melalui Saluran Tekanan Rendah.

1.Kran tabung zat pendingin dibuka, kran saluran


tekanan tinggi ditutup.
2.Kran tekanan rendah manometer dibuka
sedikit/pelan pelan saja agar zat pendingin yang
masuk berupa gas, sesuai dengan keadaan zat
pendingin yang masuk pad aslauran hisap
kompresor pada waktu sistem bekerja normal.
3.Tabung zat pendingin tidak boleh dibalik karena
tabung yang terbalik menyebabkan zat pendingin
masuk berbentuk cair akibatnya kompresor lebih
cepat rusak.
4.Karena tekanan saluran hisap kompresor cukup
rendah maka pengisian pada saluran hisap ini lebih
mudah dilakukan tetapi keamanan pada kompresor
kurang terjamin.
Penuhnya pengisian zat pendingin ke dalam sistem dapat
diketahui ada tiga cara yang dapat dilakukan :

1. Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan.

Pemeriksaan melalui gelas pengintai


(sight glass) :
1) Hidupkan mesin pada 2000 rpm.
2) Posisikan AC pada kontrol
maksimum.
3) Lihat refrigeran melalui gelas
pengintai.
4) Jika terdapat busa terus menerus
berarti pengisian kurang.
5) Jika tidak terdapat busa sama
sekali mungkin refrigeran penuh atau
kosong.
2. Dengan manometer.

Tekanan zat pendingin dalam sistem


dapat dilihat pada manometer
manometer :
1) Bila tekanan pada saluran tekanan
rendah sudah menunjukkan 1,5 – 2 bar
(21 – 29 psi) dan saluran tekanan tinggi
14, 5 – 15 bar (200 – 213 psi), hal ini
menunjukkan sistem sudah terisi penuh.
2) Cara ini dapat dilakukan bila kita
sudah memastikan sistem AC bekerja
secara normal.
Terimakasih
Semoga apa yang kita pelajari
dihari ini mendapat dan
menjadikan ilmu yang
bermanfaat dikemudian hari.
Aamiiin...

Anda mungkin juga menyukai