Anda di halaman 1dari 14

KOMPRESOR PENDINGIN

KELOMPOK 3
1. ARHAM
2. DIKA AL FAHRI
3. CANDRA PATA GALIB
4. FADHELL MUH. ANSYORI YAHYA
5. GRUNFOS TARSIS AGUNG PASKAL PAMULA
6. ALIF DARMAWAN
PENGERTIAN
Kompresor pendingin adalah
alat yang berfungsi untuk mengalirkan
refrigerant ke seluruh sistem pendingin
dengan menghirup gas dengan tekanan
rendah ( dingin ) yang kemudian di
ubah menjadi gas dengan tekanan
tinggi ( panas ) . Gas dengan tekanan
tinggi tersebut akan di pompa ke
kondensor dan mengalami proses
kondensasi yang akan di ubah menjadi
cairan.
KOMPONEN-KOMPONEN KOMPRESOR
PENDINGIN
1. Housing compressor
Housing compressor berfungsi sebagai rumah dari compressor dan sebagai saluran
udara dari intercooler atau saringan udara menuju intake
2. Crankshaft
Crankshaft berfungsi sebagai mengubah gerak naik turun piston yang ada. Gerak naik
turun piston ini akan menjadi gerak putar sehingga bisa menggerakkan fly wheel dengan
optimal. Cranks biasanya bekerja dengan cara berputar di bagian bawah blok silinder serta di
hubungkan dengan piston
3. Crankcase
Crankcase berfungsi sebagai rumah bagian komponen generator, pompa oli, kopling,
crankcase, gigi transmisi dan oli pelumas
4. Rotor
Rotor berfungsi untuk menghasilakn tegangan yang di bangkitkan oleh medan magnet
dan di induksikan ke stator
5. Stator
Fungsi stator yaitu untuk menghasilkan arus listrik
6. Casing
Casing berfungsi sebagai pelindng komponen-komponen di dalamnya
7. Connecting Rod
Connecting rod berfungi sebagai penghubung piston ke bagian poros engkol
8. Piston
Fungsi piston yaitu sebagai pengatur volume silinder, menghisap udara ke dalam
silinder, mengompers campuran udara dan bahan bakar, mengubah daya ekspansi pembakaran
menjadi energi mekanik, serta mendorong gas sisa pembakaran ke luar
9. Cylinder
Cylinder berfungsi sebagai tempat atau dudukan untuk naik dan turun nya silinder
10. Suction valve
Suction valve berfungsi untuk mengatur volume bahan bakar dari feed pump yang
akan menuju plunger
11. Disch harge valve
Disch harge valve berfungsi sebagai tempat keluarnya air hasil kondensat yang akan di
alirkan pada cooling tower untuk di normalkan suhunya kemudian air dan udara di alirkan
kembali ke kondensor di jadikan sebagai sistem pendingin
12. Head group
Head goup berfungsi sebagai tempat untuk membakar campuran udara dan bahan
bakar sehingga dapat menghasilkan tenaga
13. Suction port
Suction port berfungsi sebagai mengarahkan aliran gas atau cair pendingin masuk ke
ruang pendingin
CARA KERJA KOMPRESOR PENDINGIN
Jenis pendingin yang biasa dipakai di kapal adalah menggunakan media pendingin
yaitu Freon 22 (R-22). Adapun prosesnya yaitu kompresor menghisap gas freon dari
evaporator yang mempunyai tekanan rendah dan dikeluarkan dari kompresor dengan tekanan
tinggi. Freon yang keluar dari kompresor masih berupa gas dengan suhu tinggi, dan kemudian
mengalir melalui pemisah (oil separator) karena berat jenis gas freon lebih ringan, maka
minyak yang terbawa selalu berada di bawah, yang kemudian mengalir kembali ke dalam
carter kompresor.
Adanya minyak ikut di dalam peredaran disebabkan pelumasan pada kompresor
seperti, pada bantalan-bantalan, ring dengan torak/ cilinder.Freon yang telah dipisahkan dari
minyak dialirkan menuju kondensor, dan selanjutnya gas freon di dalam kondensor
didinginkan dengan menggunakan air lau, agar gas freon berubah jadi freon cair yang
kemudian ditampung di dalam penampung (receiver) yang selanjutnya dialirkan ke katup
ekspansi yang sebelumnya melalui pengering (dehydrator) dan melewati solenoid valve
diteruskan ke katup ekspansi dan freon cair masuk ke evaporator.

Dari katup ekspansi ke evaporator,karena evaporator mempunyai volume pipa yang


lebih besar. Freon tersebut mengalami pengembangan volume dan penurunan tekanan. Di
dalam evaporator, freon diuapkan kembali dengan mengambil panas yang berada di sekitar
evaporator (dalam ruangan dingin) dimana evaporator ditempatkan. Setelah freon berubah
menjadi gas, kemudian dihisap kembali oleh evaporator dan proses berjalan seperti semula.
CARA PERBAIKAN DAN PERAWATAN
KOMPRESOR PENDINGIN
A. PERBAIKAN
1. Motor penggerak piston tidak berputar
Apabila motor penggerak piston tidak mau berputar, kemungkinan kerusakannya ialah
motor tidak mendapat sumber tegangan listrik, sakalar rusak, capasitor rusak, atau bisa jadi
kumparan terbakar
2. Kompresor tidak mau menyala dan mati secara otomatis
Apabila saat tekanan pada tabung berkurang, compressor tidak mau menyala secara
otomatis kemungkinan terjadi kerusakan pada pressure switch atau kabel yang menuju
pressure switch terputus. Kalau hanya kabelnya yang putus, cukup melakukan perbaikan pada
kabelnya saja. Namun apabila ditemukan kerusakan pada pressure switch, maka harus diganti.
3. Korosi (karat)
Udara yang masuk ke dalam kompresor dan tercampur dengan senyawa asam dan basa
lain, akan berubah jadi korosif. Biasanya mesin yang sedang tidak beroperasi, udara dalam
tabung akan mengalami pendinginan dan menempel di komponen mesin. Cara mengatasinya
ialah dengan memasangkan sistem katup cegah air di bagian luar kompresor untuk mengurangi
air yang masuk pada udara tekan.
4. Kapasitor meleleh
Apabila terjadi kerusakan pada motor dikarenakan kapasitor, maka kemungkinan
penyebabnya ada dua, yaitu tegangan berlebihan, ini bisa dilihat dari kapasitor yang rusak
dan motor yang gosong. Lalu kedua, pemakaian kompresor yang melebihi kapasitas,
sehingga menyebabkan kapasitor meleleh dan motor terbakar.
B. PERAWATAN
1. Ganti oli secara berkala
Gantilah oli yang sesuai dengan kondisi pemakaian normal, bisa dilakukan maksimal
500 jam atau sekitar 20 – 21 hari penggantian oli yang pertama. Kemudian untuk kedua
maksimal 1.500 jam pemakaian. Penggantian oli ketiga dan seterusnya dapat dilakukan
maksimal 2.000 jam.
2. Kebersihan motor
Peliharalah kebersihan motor dari debu dan kotoran yang disebabkan oleh sirkulasi
udara masuk. Bersihkan pula filter udara bila kotor atau berdebu
3. Kabel listrik
Periksa kabel listrik, apabila Anda melihat sesuatu yang tidak biasa, selidiki lebih
lanjut sebelum menghidupkan kompresor.
4. Komponen terpasang sempurna
Cek komponen yang longgar dan kencangkan. Kelonggaran biasanya terjadi karena
kompresor bergetar saat dinyalakan.
5. V-Belt
Standar tingkat kelenturan dari V-Belt adalah padat. Maka, jangan pasang terlalu keras
karena akan memecahkan poros rotor atau mengurangi waktu pemakaian pada bantalan air-end.
Dan jangan biarkan juga V-Belt terpasang terlalu kendur, karena dapat membuat V-Belt
tergelincir sehingga kompresor tidak dapat bekerja maksimal.
Itu tadi gangguan yang sering terjadi pada kompresor pendingin dan solusi atau cara
perawatannya. Dengan adanya manajemen perawatan tersebut, tentunya kompresor pendingin
akan dapat termonitor dan menjadi lebih tahan lama.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai