Anda di halaman 1dari 28

KEGIATAN BELAJAR I

KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA
PADA SISTEM PENDINGIN DAN TATA UDARA

Lembar Informasi
1. Kompresor
Kompresor adalah bagian yang terpenting pada sistem refrigerasi
dan tata udara. Kompresor berfungsi untuk memompa bahan pendingin ke
seluruh sistem. Ibarat manusia, kompresor dapat diidentikkan dengan
jantung yang memompa darah keseluruh tubuh. Kerja kompresor adalah
untuk :
1. Menurunkan tekanan di dalam evaporator, sehingga bahan
pendingin cair di evaporator dapat menguap pada suhu yang lebih
rendah dan menyerap panas lebih banyak dari ruang di dekat
evaporator.
2. Menghisap bahan pendingin gas dari evaporator dengan suhu
rendah dan tekanan rendah lalu memampatkan gas tersebut
sehingga menjadi gas suhu tinggi dan tekanan tinggi. Kemudian
mengalirkannya ke kondensor, sehingga gas tersebut dapat
memberikan panasnya kepada zat yang mendinginkan kondensor
lalu mengembun.
Untuk menentukan berapa rendah suhu yang harus dicapai oleh
evaporator antara lain ditentukan oleh berapa rendah suhu penguapan di
evaporator. Hal ini tergantung dari bahan pendingin dan macam serta
ukuran kompresor yang dipakai.
Ditinjau dari metode kompresinya terdapat tiga macam kompresor
yang banyak digunakan pada sistem refrigerasi dan tata udara, yaitu:
1. Kompresor torak
2. Kompresor putar
3. Kompresor sentrifugal

1
Kompresor torak kompresinya dikerjakan oleh torak, sedang
kompresor putar oleh blade atau vane dan roller. Keduanya mempunyai
gerakan positif. Kompresor sentrifugal tidak mempunyai alat-alat tersebut,
tekanan dari gas timbul akibat tenaga sentrifugal yang terjadi karena gas
diputar oleh putaran tinggi kecepatannya dari impeller. Ketiga macam
kompresor mempunyai keunggulan pada bidangnya masing-masing.
Pemakaiannya ditentukan oleh: besarnya kapasitas, penggunaannya,
instalasinya dan macam bahan pendinginan yang dipakai.
1. Kompresor Torak
Kompresor torak bekerja seperti motor bakar dua langkah. Pada
kompresor torak juga terdapat silinder dimana torak bergerak bolak-balik
di dalamnya. Gerak bolak-balik ini disebabkan oleh gerak putar poros
engkol yang digerakkan oleh motor listrik. Pada waktu langkah hisap,
torak bergerak ke bawahdan terjadi penurunan tekanan atau vakum di
dalam silinder antara torak dan tutup silinder, sehingga katup hisap
terbuka. Bahan pendingin gas dapat dihisap masuk melalui katup hisap ke
dalam silinder.
Pada langkah tekan, torak bergerak ke atas memampatkan gas
dan mendorongnya ke luar melalui katup tekan ke kondensor. Kemudian
torak bergerak ke bawah dan kembali ke atas lagi. Demikianlah kerja torak
bolak-balik ke atas dan ke bawah. Untuk lebih jelasnya kerja dari
kompresor torak dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

2
Gambar 1. Cara Kerja Kompresor Torak

Sampai saat ini, kompresor torak masih yang paling banyak


digunakan pada mesin refrigerasi. Terutama dipakai dengan bahan
pendingin yang memerlukan pergerakan torak yang kecil dan mengembun
pada tekanan yang tinggi, dan dapat juga digunakan pada sistem yang
memerlukan tekanan evaporator di atas satu atmosfir. Bahan pendingin
yang banyak dipakai dengan kompresor torak: R-12, R-22, R-500, R502
dan R-717 (Amonia).
Kompresor torak mempunyai lubang yang sempit pada dudukan
katupnya, maka tidak dapat dipakai secara ekonomis untuk bahan
pendingin dengan tekanan rendah yang memerlukan volume yang besar.
Kompresor torak dibuat mulai dari daya ½ HP sampai 100HP, bahkan
lebih pada instalasi untuk keperluan industri yang besar. Bentuk
kompresor torak untuk open unit seperti pada gambar 2.

1. Keran hisap
2. Saluran minyak pelumas kembali
3. Tempat memantau minyak pelumas
4. Keran tekan

Gambar 2. Kompresor torak untuk open unit

3
2. Kompresor Putar (Rotary)
Terdapat dua macam kompresor putar, yaitu jenis daun pisau diam
(stationary blade atau roller type) dan jenis daun pisau berputar (rotary
blade atau vane type).
a. Kompresor putar jenis daun pisau diam.
Kompresor jenis ini terdiri dari roller sebuah besi baja berbentuk
silinder yang berputar pada ujung poros rotor yang tidak sepusat
(excentric). Roller dan ujung poros tersebut berputar dalam rumah yang
bentuknya silindris (silinder). Oleh karena ujung poros tidak sepusat, maka
roller juga berputar tidak sepusat dan menyinggung bagian dalam dinding
silinder pada satu garis. Jika poros berputar, roller juga ikut berputar pada
bagian dalam dari silinder tersebut.

Gambar 3. Kompresor Putar dengan Daun Pisau Tetap

b. Kompresor putar jenis daun pisau berputar


Kompresor ini terdiri dari satu silinder yang di dalamnya terdapat
roller yang dilengkapi dengan 2 atau 4 buah daun pisau. Ujung poros yang
tidak sepusat dapat memutar roller di dalam silinder dengan satu sisi roller
selalu menyinggung dinding silinder bagian dalam. Jarak dari rollerdan
silinder hanya dipisahkan oleh lapisan minyak yang sangat tipis. Kedua
dinding penutup silinder menutup bagian bawah dan atas silinder sambil
memegang poros yang berputar.

4
Pada waktu poros berputar ujung pisau selalu menempel pada
dinding silinder bagian dalam. Ujung pisau ini dapat menempel pada
dinding silinder, karena dorongan gaya sentrifugal dari poros yang sedang
berputar. Ada juga yang diberi pegas dibelakang pisau agar dapat
menekan lebih kuat dan rapat.
Gas masuk melalui saluran hisap dan dimampatkan oleh pisau-
pisau yang berputar lalu mendorongnya keluar melalui saluran tekan.
Kompresor ini mempunyai sebuah katup tekan pada saluran tekan, untuk
menghindarkan gas tekanan tinggi mengalir kembali ke kompresor pada
waktu kompresor sedang berhenti. Silinder, roller dan pisau semuanya
direndam dalam minyak pelumas kompresor, hanya saluran hisap dan
tekan yang keluar dari minyak pelumas tersebut.

Gambar 4. Kompresor Putar dengan Daun Pisau Berputar


c. Kompresor sentrifugal adalah kompresor mengkompreskan
uap refrigeran dengan aksi sentrifugal. Impeler (sudu
pendorong) berputar cepat menyebabkan uap terhisap
masuk kedalam lubang dekat poros penggerak dan
mengeluarkannya lagi pada kecepatannya yang sangat
tinggi. Kecepatan uap ini biasanya diikuti perubahan pada

5
tekanannya. Agar didapat jumlah putaran yang diperlukan,
maka komperesor sentrifugal harus mempunyai motor
penggerak yang dapat berputar pada kecepatan tinggi.

Berdasarkan konstruksinya, kompresor dapat dibedakan menjadi


tiga macam, yaitu:
1. kompresor terbuka (open Type),
2. kompresor hermetic dan
3. semi hermetic.
Masing-masing jenis kompresor akan diuraikan lebih rinci di bawah ini.
4. Kompresor terbuka (open type)
Kompresor terbuka adalah kompresor yang terpisah dari tenaga
penggeraknya, dimana puli dari kompresor dihubungkan dengan tenaga
penggeraknya melalui streng (V-belt). Tenaga penggerak kompresor
dapat berupa motor listrik, motor bensin, ataupun diesel.
Putaran kompresor antara 500-1500 putaran per menit. Kecepatan
putaran kompresor dapat diatur dengan mengubah diamater puli. Putaran
kompresor yang lambat dapat memperpanjang masa kerja dari bantalan,
katup, torak dan lain-lain.Disamping itu kompresor lebih mudah start,
sehingga tidak memerlukan motor listrik yang lebih besar dengan daya
start yang tinggi.
Kelebihan dari kompresor terbuka antara lain:
1. Apabila penggeraknya rusak, bisa diperbaiki penggeraknya saja
tanpa mengganggu kompresor dan bahan pendingin pada sistem.
2. Kecepatan putaran kompresor mudah diatur dengan mengubah
diameter puli.
3. Minyak pelumas di dalam kompresor mudah diperiksa melalui
gelas pemeriksa.
4. Pada daerah yang tidak ada listrik, kompresor terbuka dapat
dipakai tenaga penggerak motor bensin atau diesel.

Adapun kekurangan dari kompresor terbuka ini adalah:

6
1. Bentuknya lebih besar , lebih berat dan harganya lebih mahal.
2. Sil pada poros engkol dari kompresor sering rusak yang
mengakibatkan minyak pelumas dan bahan pendingin sering
bocor.

Gambar 5. Kompresor Terbuka


5. Kompresor Hermetik
Pada kompresor hermetik motor listrik ditempatkan di dalam rumah
kompresor, Rotor motor listrik dijadikan satu dengan poros kompresor,
sehingga jumlah kumparan kompresor sama dengan jumlah putaran
motor listrik.
Kelebihan dari kompresor hermetik antara lain adalah:
1. Tidak memakai sil pada porosnya, sehingga jarang terjadi
kebocoran bahan pendingin.
2. Bentuknya kecil, kompak dan harganya murah.
3. Suaranya lebih tenang dan getarannya kecil.
Adapun kekurangannya adalah:
1. Bagian yang rusak di dalam rumah kompresor tidak dapat
diperbaiki sebelum rumah kompresor dipotong.
2. Minyak pelumas sukar diperiksa.

Konstruksi dari kompresor hermetik dapat dilihat pada Gambar 6 di


bawah ini.

7
Gambar 6. Kompresor hermetik

3. Kompresor Semi Hermetik


Pada dasarnya, kompresor semi hermetic hampir sama dengan
kompresor hermetic. Perbedaannya hanya terletak pada cara
penyambungan rumah kompresor dengan stator motor penggeraknya.
Pada kompresor hermetic penyambungan rumah kompresor (baja)
dengan stator motor dipergunakan las, sehingga baik kompresor maupun
motor listrik tidak dapat diperiksa tanpa memotong rumak kompresor.
Pada kompresor semi hermetic, penyambungan rumah kompresor yang
terbuat dari besi tuang dengan sator motor dipergunakan baut-baut,
sehingga bagian penutup dan penyambungannya masih dapat dibuka.

8
Gambar 7. Kompresor Semi Hermetik

2. Kondensor
Kondensor adalah alat untuk membuat kondensasi bahan
pendingin dari kompresor dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi. Bahan
pendingin di dalam kondensor dapat mengeluarkan kalor yang diserap
dari evaporator dan panas yang ditambahkan oleh kompresor. Kondensor
berfungsi untuk membuang kalor dan mengubah wujud bahan pendingin
dari gas menjadi cair. Kondensor diletakkan antara kompresor dan alat
pengatur bahan pendingin, yaitu pada sisi tekanan tinggi dari sistem.
Kondensor ditempatkan di luar ruangan yang sedang didinginkan agar
dapat membuang panasnya ke luar kepada zat yang mendinginkannya.
Kondensor dapat dibagi tiga macam, tergantung dari zat yang
mendinginkannya:
1. Kondensor dengan pendingin udara (air cooled)
2. Kondensor dengan pendingin air (water cooled)
3. Kondensor dengan pendingin campuran udara dan air
(evaporative)
Gambar 8. Macam-macam Kondensor
Kondensor dengan pendingin udara digunakan untuk sistem-sistem
yang kecil seperti lemari es, pendingin udara ruang. Udara yang

9
mendinginkan kondensor dapat mengalir karena aliran udara secara
alamiah atau aliran udara yang ditiupkan oleh fan motor. Berdasarkan
udara yang meniup Air Cooled Condensor dibagi dalam dua type
pendingin:
 Natural Draugh Condensor adalah kondensor yang didinginkan udara
alami. Mesin pendingin yang kecil memakai kondensor dengan
pendingin udara secara alamiah (konveksi) atau kondensor statis.
Konstruksi dari kondensor statis ada tiga macam, yaitu:
1. Pipa dengan jari-jari penguat
2. Pipa dengan pelat besi
3. Pipa dengan sirip-sirip.

Gambar 9. Macam-macam Kondensor Statis


 Forced Air Cooled Condensor adalah kondensor yang didinginkan oleh
udara yang dipaksakan. Mesin pendingin yang besar menggunakan
kondensor dengan fan motor. Fan motor dapat meniupkan udara ke
arah kondensor dalam jumlah yang lebih besar sehingga kapasitas
kondensor bertambah.

10
Gambar 10. Kondensor dengan Fan Motor
Water cooled kondensor disini air digunakan sebagai medium
pendingin dan digunakan untuk sistem komersial dan sistem-sistem di
industri. Air lebih baik perpindahan kalornya dibanding dengan udara. Ada
dua jenis aliran air pada water cooled yaitu waste water system (sistem air
yang dibuang) dan resircuited water system (sistem air yang
disirkulasikan).
Evaporative condenser dimana kondenser ini didinginkan oleh air
dan udara secara bersama-sama.
3. Pengering (drier) dan Saringan (strainer)
Pengering berfungsi untuk menyerap uap air dan menyaring
kotoran di dalam sistem. Di dalam pengering diisikan bahan pengering
silicagel (dessicant) untuk R-12 dan kawat saringan, tujuan memakai
silicagel adalah untuk menyerap dan menyaring uap air, asam, kotoran
dan lain-lain benda yang tidak diperlukan di dalam sistem. Tujuan
memakai pengering adalah untuk menyerap semua kotoran, seperti air,
uap air, asam, hasil uraian minyak pelumas, tir, lumpur, dan endapan-
endapan. Sedangkan saringan pada pengering untuk menyaring butir-butir
kotoran di dalam sistem. Macam=macam bahan pengering:
 Silicagel (silicon dioxide) SiO2, bentuknya butir-butir atau kristal,
warnanya putih atau biru dan dapat menyerap air sampai 40% dari
berat sendiri. 1 pound silicagel dapat menyerap air 0,95 liter.
 Aluminium Oxide (Al 2 O3), bentuknya butir-butir atau kristal dan dapat
menyerap air sampai 14% dari beratnya sendiri.

11
Gambar 11. Pengering

Gambar 12. Saringan dengan 1, 2 dan 3 Lubang Pipa Kapiler

4. Penguap (Evaporator)
Evaporator atau sering juga disebut boiler, freezer, froster, cooling
coil, chilling unit, dan lain-lain. Fungsi dari evaporator adalah untuk
menyerap panas dari udara atau benda di dalam mesin pendingin dan
mendinginkannya. Kemudian membuangnya kalor tersebut melalui
kondensor di ruang yang tidak didinginkan. Kompresor yang sedang
bekerja menghisap bahan pendingin gas dari evaporator, sehingga
tekanan di dalam evaporator menjadi rendah dan vakum.

12
Evaporator fungsinya kebalikan dari kondensor, yaitu tidak
membuang panas kepada udara di sekitarnya, tetapi untuk mengambil
panas dari udara di dekatnya. Kondensor ditempatkan di luar ruangan
yang sedang didinginkan, sedangkan evaporator ditempatkan di dalam
ruangan yang sedang didinginkan. Kondensor terletak pada sisi tekanan
tinggi, yaitu diantara kompresor dan alat pengatur bahan pendingin.
Evaporator terletak pada sisi tekanan rendah, yaitu diantara alat pengatur
bahan pendingin dan kompresor.
Evaporator merupakan sebuah ruangan tempat bahan pendingin
cair menguap. Bahan pendingin ditampung di akumulator, kemudian
mengalir ke kompresor. Evaporator memberi panas kepada bahan
pendingin cair sebagai kalor laten penguapan, sehingga bahan pendingin
menguap. Bahan pendingin gas membawa kalor tersebut ke kompresor
dan membuangnya ke luar melalui kondensor.
Evaporator terbuat dari logam tergantung dari bahan pendingin
ysng dipakai dan pemakaian dari evaporator sendiri. Logam yang banyak
di pakai adalah besi, baja, tembaga, kuningan, dan aluminium.
Berdasarkan prinsip kerjanya evaporator dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
1. Evaporator banjir (Flooded evaporator)
2. Evaporator kering (Dry or Direct-expansion evaporator)
Evaporator banjir mempunyai sebuah tabung untuk menampung
bahan pendingin cair dan gas. Dari tabung tersebut bahan pendingin cair
mengalir ke evaporator lalu menguap. Sisa bahan pendingin yang tidak
sempat menguap di evaporator kembali ke dalam tabung, di mana bahan
pendingin cair dan gas memisah. Bahan pendingin gas pada bagian atas
dihisap melalui saluran hisap oleh kompresor, sedangkan cairan mengalir
kembali ke evaporator. Tabung tersebut juga berfungsi sebagai
akumulator.
Tinggi permukaan cairan di dalam tabung dan evaporator diatur
oleh keran pelampung agar tinggi permukaannya tetap. Tinggi
permukaan bahan pendingin air dibuat agar selalu hampir mengisi penuh

13
evaporator. Evaporator hampir selalu terisi dengan bahan pendingin cair,
sehingga dinamakan evaporator banjir.
Keuntungan dari evaporator banjir yaitu dapat membuat permukaan
bagian dalam dari evaporator selalu dalam keadaan basah pada semua
keadaan beban, sehingg efisiensi perpindahan kalor sangat besar. Melalui
dinding-dinding evaporator terjadi perpindahan kalor secara konduksi,
sehingga bahan pendingin menguap. Evaporator banjir memerlukan
jumlah bahan pendingin yang lebih banyak daripada evaporator kering.

Gambar 13. Evaporator Banjir

Evaporator kering terdiri dari sebuah pipa tembaga yang panjang.


Bahan pendingin masuk dari salah satu ujungnya, sambil menguap
wujudnya berubah dari cair menjadi gas dan mengambil panas dari
sekitarnya, kemudian keluar dari ujung yang lain sebagai gas dingin atau
gas panas lanjut.

14
Gambar 14. Evaporator Kering
Pengisian bahan pendingin dari bagian atas atau dari bagian
bawah evaporator. Di dalam evaporator selalu terisi campuran bahan
pendingin dalam wujud cair dan gas. Tidak ada kemungkinan dari bahan
pendingin gas atau cair untuk bersirkulasi kembali di dalam evaporator,
atau untuk menambah bahan pendingin di dalam evaporator.
Konstruksi evaporator kering ada tiga macam:
1. Permukaan datar (plate surface)
2. Pipa (bare tube)
3. Pipa dengan sirip-sirip (Finned tube)

15
Gambar 15. Beberapa bentuk evaporator kering

5. Akumulator
Akumulator berfungsi untuk menampung bahan pendingin cair
dan campuran minyak pelumas dari evaporator yang bersifat sementara.
Hanya bahan pendingin gas yang dapat mengalir dari bagian atas
akumulator tersebut melalui saluran hisap kompresor. Jadi akumulator
mencegah bahan pendingin cair mengalir ke saluran hisap. Selain itu juga
akumulator berguna untuk menghindarkan kepekaandari jumlah bahan
pendingin yang diisikan ke dalam sistem. Bahan pendingin yang terlalu
banyak diisikan akan mengumpul di akumulator.
Kompresor direncanakan untuk memampatkan gas, bukannya
cairan. Banyak sistemrefrigerasi yang mengembalikan banyak bahan
pendingin cair ke kompresor. Akibatnya bahan pendingin cair dapat

16
menyerap minyak pelumas kompresor dan mencuci bantalan (bearing)
dan pada beberapa kemungkinan dapat menyebabkan kekurangan
minyak pelumas di dalam penampang minyak kompresor. Selain itu juga
menyebabkan katup kompresor pecah atau mematahkan torak, tangkai
torak atau poros engkol.
Akumulator dapat melindungi sistem dari kerusakan-kerusakan
tersebut di atas dengan harga yang relatif murah, apabila dibandingkan
dengan harga komponen kompresor yang rusak. Selain itu akumulator
juga dapat berfungsi sebgai peredam suara pada sisi tekanan rendah dari
sistem.

Gambar 16. Akumulator


6. Alat Pengatur Bahan Pendingin (Metering devices)
Alat pengatur bahan pendingin pada sistem refrigersi merupakan
suatu tahanan yang terletak diantara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan
rendah. Bahan pendingin cair yang mengalir melalui alat pengatur,
tekanannya diturunkan dan jumlahnya diatur sesuai keperluan evaporator.

17
Alat pengatur harus memberikan kapasitas maksimum kepada evaporator,
tetapi tidak membuat beban lebih kepada kompresor.
Alat pengatur bahan pendingin ada beberapa macam diantaranya:
1. Keran ekspansi yang diputar dengan tangan
2. Keran pelampung sisi tekanan rendah
3. Keran pelampung sisi tekanan tinggi.
4. Keran ekspansi otomatis
5. Keran ekspansi termostatis
6. Pipa kapiler

1. Keran ekspansi yang diputar dengan tangan


Sistem refrigerasi yang memakai keran ekspansi yang diputar
dengan tangan harus selalu diawasi oleh seorang penjaga agar dapat
memberikan jumlah bahan pendingin yang tertentu sesuai dengan
keperluan dan keadaan sistem. Jumlah bahan pendingin yang mengalir
ke evaporator dapat ditambah atau dikurangi dengan membuka atau
menutup keran ekspansi tersebut. Kekurangan dari sistem ini adalah tidak
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan beban pada sistem. Sistem
ini banyak digunakan pada industri besar, seperti pabrik es, cold storage,
dan lain-lain.

2. Keran pelampung sisi tekanan rendah


Pelampung berada di dalam tabung evaporator pada bagian sisi
tekanan rendah. Gunanya untuk mengatur dan mempertahankan tinggi
permukaan bahan pendingin cair di dalam evaporator. Jika evaporator
menyerap panas dari sekitarnya, maka bahan pendingin akan menguap
danpermukaan cairan di dalam tabung akan menurun. Pelampung di
dalam tabung juga akan turun dan membuka jarum. Bahan pendingin cair
dengan tekanan yang lebih tinggi akan mengalir masuk ke dalam tabung
untuk menggantikan cairan yang telah menguap, tanpa dipengaruhi oleh
suhu dan tekanan di dalam evaporator.
Lubang saluran hisap ditempatkan di dalam tabung pada bagian atas,
sehingga pada keadaan normal hanya bahan pendingin gas saja yang

18
dapat mengalir melalui lubang tersebut. Bahan pendingin tidak dapat
mencapai lubang tersebut.

Gambar 17.
Keran Pelampung Sisi Tekanan Rendah pada Evaporator Banjir

3. Keran Pelampung Sisi Tekanan Tinggi


Pelampung dan jarum ditempatkan pada bagian sisi tekanan tinggi
dari sistem, yaitu pada saluran cairan . Perbedaan dngan keran
pelampung sisi tekanan rendah, yaitu tabung, pelampung dan keran
ditempatkan di luar evaporator, maka dapat diperoleh lebih banyak
ruangan kosong pada evaporator. Berfungsi untuk mengatur dan
mempertahankan tinggi permukaan bahan pendingin cair pada sisi
tekanan tinggi dari sistem. Bahan pendingin cair dari kondensor mengalir
masuk ke dalam tabung. Permukaan cairan di dalam tabung akan naik,
mengangkat pelampung dan membuka jarum, sehingga bahan pendingin
cair mengalir ke luar kemudian masuk ke evaporator.

19
Gambar 18. Keran Pelampung Sisi Tekanan Tinggi

4. Keran Ekspansi Otomatis


Keran ekspansi otomatis disebut juga keran tekanan tetap, karena
dapat mempertahankan tekanan yang tetap pada beban evaportor yang
berubh-ubah. Prinsipkerjanya berdasarkan tekanan yang seimbang pada
membram (bellow). Tekanan tersebut terdiri dari dua tekanan yang saling
mengimbangi: tekanan evaporator (P2) dan tekanan dari pegas (P3).
Tekanan dari evaporator P2 menekan membram ke atas, membuat
lubang saluran bahan pendingin menutup. Tekanan dari pegas (P3) yang
dapat diatur menekan membram ke arah yang berlawanan membuat
lubang saluran bahan pendingin membuka. Bekerjanya secara otomatis,
yaitu mengatur jumlah bahan pendingin yang mengalir ke evaporator dan
dari pegas dalam keadaan seimbang. Sistem ini tidak efisien, sehingga
hanya cocok untuk sistem yang berkapasitas kecil.

20
Gambar 19. Keran Ekspansi Otomatis.

5. Keran Ekspansi Termostatis


Keran ekspansi termostatis adalah suatu alat yang secara otomatis
mengukur jumlah aliran bahan pendingin cair yang masuk ke evaporator,
sambil mempertahankan gas panas lanjut pada akhir evaporator seperti
yang telah direncanakan. Karena tekanan di evaporator rendah, maka
sebagian bahan pendingin cair waktu melalui keran ekspansi masuk ke
dalam evaporator wujudnya berubah dari cair menjadi gas dingin.
Prinsip kerja dipengruhi oleh dua keadaan, yaitu (1) keseimbangan
tekanan di atas dan di bawah membram, (2) penambahan dan
pengurangan gas panas lanjut. Perubahan panas lanjut sangat besar
penguruhnya kepada thermal bulb. Tekanan P1 dari gas jenuh di dalam
thermal bulb akan menekan membram ke bawah atau ke arah
membukanya lubang keran. Berlawanan dengan tekanan P1 adalah
tekanan di bawah membram yang menekan ke atas untuk menutup
lubang keran, yaitu tekanan P2 yang ditimbulkan oleh bahan pendingin di
evaporator dan P3 yang diberikan oleh pegas pengatur panas lanjut. Pada
beban evaporator yang tetap dengan panas lanjut tertentu, membram
dalam keadaan seimbang P1=P2+P3. Keran ekspansi termostatis
mengatur jumlah bahan pendingin yang tertentu, sesuai dengan beban
pada evaporator.

21
Jika beban evaporator bertambah, bahan pendingin cair akan
menguap dengan kecepatan tinggi dan menaikkan tekanan P2 di
evaporator. Tekanan evaporator yang lebih tinggi juga diikuti oleh suhu
evaporator yang lebih tinggi. Perubahan suhu dan tekanan di evaporator
akan menambah tekanan pada bagian bawah dari membram. Sedangkan
penambahan suhu dan tekanan pada thermal bulb akan menambah
tekanan P1 pada bagian atas membram. Jadi pada bagian atas dan
bagian bawah membram tekanannya bertambah dan berusaha untuk
saling mengimbangi.
Keran ekspansi thermostatis tidak terpengaruh oleh bertambah
atau berkurangnya beban pada evaporator. Untuk mendapatkan panas
lanjut yang tepat pada setiap. Untuk mendapatkan panas lanjut yang tepat
pada setiapubahan beban yang terjadi, keran ekspansi thermostatis
mudah diatur dari baut pengatur panas lanjut.
Pada waktu kompresor tidak bekerja, tekanan evaporator P2 menjadi
tinggi dan menutup lubang aliran bahan pendingin. Apabila thermal bulb
menerima pemanasan yang tinggi, melebihi tekanan P2+P3 yang
menekan ke atas, lubang aliran bahan pendingin dapat terbuka kembali

Gambar 20. Prinsip Kerja Keran Ekspansi Thermostatis.


6. Pipa Kapiler
Pipa kapiler sering disebut juga impedance tube, restrictor tube
atau choke tube. Pipa kapiler terbuat dari pipa tembaga dengan lubang
yang sangat kecil. Panjang dan lubang pipa kapiler dapat mengontrol

22
jumlah bahan pendingin yang mengalir ke evaporator. Pipa kapiler
berfungsi untuk:
1. Menurunkan tekanan bahan pendingin cair yang mengalir di
dalamnya
2. Mengatur jumlah bahan pendingin cair yang melaluinya
3. Membangkitkan tekanan bahan pendingin di kondensor
Pipa kapiler tidak boleh dibengkok terlalu tajam karena dapat
menyebabkan lubang pipa kapiler tersebut buntu. Pipa kapiler
menghubungkan saringan dan evaporator, merupakan batas antara sisi
tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah dari sistem. Pada bagian
tengahnya sebanyak mungkin dilekatkan dengan saluran hisap dan
disolder. Bagian yang disolder ini disebut heat exchanger.
Sistem yang memakai pipa kapiler berbeda dengan yang memakai
keran ekspansi atau keran pelampung. Pipa kapiler tidak dapat menahan
atau menghentikan aliran bahan pendingin pada waktu kompresor sedang
bekerja maupun sedang berhenti. Pada waktu kompresor dihentikan,
bahan pendingin dari sisi tekanan tinggi akan terus mengalir terus ke sisi
tekanan rendah, sampai tekanan kedua bagian tersebut menjadi sama.
Keuntungan sistem yang menggunakan pipa kapiler adalah
harganya murah. Sedang kerugiannya adalah tidak sensitif terhadap
beban, karena lubang pipa kapiler tidak dapat diubah lagi setelah
dipasang pada sistem. Memakai pipa kapiler pada sistem refrigerasi harus
memperhatikan dua hal:
1. Kebersihan, jangan sampai kotoran dapat masuk ke lubang pipa
kapiler.
2. Ukuran, panjang dan diameter dalam (ID) sangat sensitive dalam
menentukan besar tahanannya.
Jika kita tidak mempunyai ukuran panjang dan ID pipa kapiler yang
tepat untuk lemari es yang hendak diperbaiki, kita dapat memakai Daftar
Pemakaian Pipa Kapiler pada Tabel 1. Panjang dan ID dari setiap pipa
kapiler di atas dapat diubah dan disesuaikan dengan ID pipa kapiler yang
telah kita miliki, dengan mamakai Daftar Perbandingan Panjang Pipa
Kapiler.

23
Tabel 1. Daftar Pemakaian Pipa kapiler

24
Tabel 2. Daftar Perbandingan Pipa Kapiler

Caranya:
1. Letakkan ukuran ID pipa kapiler yang telah diketahui pada lajur
paling kiri.
2. Tarik garis mendatar ke kanan sampai memotong lajur ukuran ID
pipa kapiler yang akan dipakai, didapatkan faktor perkalian. Pilih
beberapa faktor perkalian di dalam kurung.
3. Kalikan panjang pipa kapiler yang diketahui dengan factor yang
diperoleh. Untuk lemari es pilihlah pipa kapiler dengan panjang
minimum 1,5 meter dan maksimum 4,5 meter.
4. Hasilnya didapatkan pipa kapiler dengan ID yang baru dan
panjang yang tertentu, dengan tahanan dan sifat yang sama
seperti yang telah diketahui.

25
Gambar 21. Cara pemasangan pipa kapiler pada system
7. Sight Glass
Sight glass dipasang pada saluran liquid (liquid line) setelah filter
drier. Fungsinya untuk mengontrol/melihat bentuk fhasa dari refrigerant
yang mengalir di dalam system pada saluran cairan tersebut.

Gambar 22. Bentuk Sight Glass

26
Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1. Kompresor..................................................................... 1 buah
2. Kondensor..................................................................... 1 buah
3. Evaporator..................................................................... 1 buah
4. Pengering dan saringan................................................ 1 buah
5. Akumulator.................................................................... 1 buah
6. Keran ekspansi............................................................. 1 buah
7. Pipa kapiler................................................................... 1 buah
8. Unit lemari es............................................................... 1 buah
9. Unit pendingin udara ruang........................................... 1 buah

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Hati-hati pada saat mengamati komponen!
2. Letakkanlah alat dan bahan pada tempat yang aman!
3. Pada waktu mengamati Jangan saling berebut dengan temannya,
amatilah secara bergantian!
4. Setelah selesai mengamati, kembalikanlah alat dan bahan pada
tempat semula dengan rapi!

Langkah Kerja
1. Persiapkanlah peralatan dan bahan yang diperlukan!
2. Lakukanlah pengamatan terhadap komponen sistem refrigerasi dan
tata udara yang ada di laboratorium!
3. Catatlah pelat nama dari tiap-tiap komponen yang anda amati (jika
ada)!
4. Catatlah data-data, jenis, ukuran, dan spesifikasi untuk masing-
masing komponen sesuai permintaan dalam Tabel 3.
5. Lengkapilah Tabel 3 dengan fungsi dan kegunaan masing-masing
komponen pada sistem refrigerasi dan tata udara!
6. Lakukanlah pengamatan terhadap komponen-komponen utama
pada unit refrigerator (lemari es) dan mesin pendingin udara ruang
seperti langkah no. 2-4 di atas!

27
7. Catatlah hasil pengamatan ke dalam Tabel 4 untuk unit refrigerator
dan Tabel 4 untuk unit mesin pendingin dara ruang!
8. Jangan lupa catatlah pelat nama, model dari unit yang anda amati!
9. Setelah selesai kembalikanlah alat dan bahan pada tempat semula!
Tabel 3. Daftar Pengamatan Komponen

No. Nama Jenis/model Ukuran, Kegunaan Keterangan


Komponen spesifikasi
1.
2.
3.
4.
Tabel 4. Daftar Pengamatan Komponen pada Unit Lemari Es

No. Nama Jenis/model Ukuran, spesifikasi Keterangan


komponen
1
2
3
4

Tabel 5.
Daftar Pengamatan Komponen pada Unit Pendingin Udara Ruang

No. Nama Jenis/model Ukuran, spesifikasi Keterangan


komponen
1
2
3
4

Lembar Latihan
1. Sebutkan macam-macam kompresor yang anda ketahui?
2. Apakah perbedaan dari kondensor dan evaporator?
3. Sebutkan macam-macam alat pengatur bahan pendingin?

28

Anda mungkin juga menyukai