Seperti yang sudah kita bahas pada artikel sebelumnya, kompressor merupakan salah
satu komponen utama sistem refrigerasi kompresi uap yang berfungsi untuk
memompa refrigerant agar bersirkulasi dalam sistem.
Selanjutnya pada artikel kali ini kita akan membahas jenis kompressor sistem
pendingin berdasarkan cara kerjanya yang terbagi menjadi 3 jenis yaitu :
Torak, Sentrifugal dan Rotary
1. Kompressor Torak (Reciprocating)
Kompressor ini memiliki torak/piston yang berada di dalam silinder. Piston bergerak
turun naik untuk menciptakan langkah hisap (suction) dan langkah tekan (discharge).
Pada saat piston bergerak turun ke bawah maka terjadi penurunan tekanan atau vakum
di dalam silinder antara torak dan tutup silinder, sehingga katup hisap (suction
valve) terbuka dan refrigerant (bahan pendingin) pun terhisap masuk ke dalam
silinder. Pada posisi ini dinamakan sebagai langkah hisap (suction).
Sebaliknya pada saat piston bergerak naik ke atas maka terjadi pemampatan/kompresi
sehingga refrigerant (bahan pendingin) terdorong ke luar melalui katup
tekan (discharge valve) menuju kondensor. Pada posisi ini dinamakan sebagai
langkah tekan (discharge).
Lebih jelasnya tentang pergerakan naik turun piston/ torak dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :
Namun secara ekonomis jenis kompressor ini tidak cocok dipakai untuk mesin
pendingin yang memerlukan bahan pendingin dengan tekanan rendah yang jumlah
volumenya besar, karena pada kompressor torak terdapat lubang yang sempit pada
dudukan katupnya.
2. Kompressor Sentrifugal
Keluar dari impeller gas refrigerant bertekanan tersebut akan mengalir melalui
diffuser dan volute. Kecepatan gas refrigerant saat melalui diffuser dan volute akan
dikurangi sehingga tekanannya akan bertambah besar.
Selanjutnya gas refrigerant yang memiliki tekanan tinggi ini akan dialirkan keluar
melalui saluran tekan (discharge line).
3. Kompressor Rotary
Sesuai namanya "Rotary" yang berarti putar, kompressor jenis ini pada dasarnya
menggunakan mekanisme putar pada sistem kerjanya dimana kompressor ini memiliki
rotor di dalamnya.
Kompressor jenis rotary ini lebih banyak digunakan di industri karena biaya
investasinya lebih rendah dimana kompressor ini lebih mudah dalam perawatan, lebih
awet dan konsumsi listriknya lebih hemat.
Selain itu dari segi bentuk kompressor ini lebih kompak sehingga getaran saat
dioperasikannya kecil dan tidak berisik (noise rendah).
Namun kompressor jenis ini harganya relatif lebih mahal dibandingkan jenis torak dan
apabila mengalami kerusakan sulit untuk diperbaiki.
Kompressor jenis rotary memiliki tiga macam tipe yaitu : Tipe Screw , Tipe Vane dan
Tipe Scroll.
a. Tipe Screw
Kompressor tipe Screw ini menggunakan dua buah screw/ twin screw (male dan
female) yang berbentuk seperti rotor sebagai alat pengkompresinya. Male screw
digerakkan oleh motor, sedangkan female screw bergerak mengikuti gerakan male
screw.
Gambar Komponen Kompressor Rotary Tipe Twin Screw
Selain itu ada pula kompressor tipe screw yang hanya menggunakan satu/ single
screw dilengkapi dengan dua buah gate rotor (star gate) sebagai alat
pengkompresinya.
Stationary Blade
Pada jenis stationary Blade atau diartikan juga "daun pisau tetap" terdapat sebuah
pisau (blade) yang ditekan oleh pegas sehingga bergerak maju mundur menekan roller
yang berputar karena perputaran poros pada bagian dalam silinder.
1. Gas refrigerant masuk melalui saluran hisap dan ditekan oleh roller yang
bergerak ke bawah
2. Roller berputar menggulung gas refrigerant bergerak menuju ke atas
3. Gas refrigerant tergulung dan naik tekanannya menuju ke arah saluran tekan
4. Gas refrigerant bertekanan menuju ke saluran tekan keluar dari tabung
kompressor
Rotary Blade
Ujung poros rotor yang tidak terpusat mengakibatkan roller dapat berputar dengan
satu sisinya menyinggung dinding bagian dalam dari silinder.
Untuk memperjelas cara kerja dari kompressor Rotary Blade ini dapat kita lihat pada
gambar beikut ini :
Langkah Kompressor Rotary Blade
c. Tipe Scroll
Kompressor tipe Scroll menggunakan prinsip kerja menjebak gas refrigerant dan
mengkompresnya dengan cara menyempitkan volume refrigerant secara perlahan-
lahan.
Pada kompressor tipe scroll ini terdapat dua buah scroll yang dipasang berhadapan.
Scroll yang berada di bawah dinamakan stationary scroll, sedangkan yang berada di
atas dinamakan driven scroll.
Stationary scroll merupakan scroll yang diam sedangkan driven scroll adalah scroll
yang berputar karena perputaran poros motor.
Gambar Komponen Kompressor Scroll
Sekian dulu pembahasan kita tentang jenis kompressor berdasarkan cara kerjanya.
Semoga bermanfaat.