Anda di halaman 1dari 34

MESIN TENAGA FLUIDA

Kompresor

Pengertian Kompresor

Kompresor adalah suatu peralatan mekanik yang digunakan untuk

menaikkan tekanan kepada fluida compressible (gas atau udara). Kenaikkan

tekanan udara/gas yang dihasilkan kompresor disebabkan adanya proses

pemampatan yang dapat berlangsung secara intermittent (berselang) dan kontinyu.

Gas atau udara yang masuk ke dalam kompresor akan memperoleh tambahan

energi tekanan dan kecepatan dari kompresor yang digerakkan oleh penggerak

mula (primover).

Pemanfaatan udara atau gas dari kompresor sangat bermacam-macam

sesuai kebutuhan dan penggunanya, sehingga jenis dan ukurannya juga bervariasi.

Kompresor secara umum digunakan untuk keperluan proses, transportasi dan

distribusi.

Klasifikasi Kompresor

Kompresor diklasifikasikan untuk memudahkan dalam memilih jenis dan

ukuran peralatan tersebut sesuai kebutuhan operasi di lapangan. Berdasarkan cara

kerjanya, kompresor dapat diklelompokkan dalam dua jenis, yaitu:

1) Kompresor Pemindah Positip (Positive Displacement Compressor).

2) Kompresor Dinamik (Dinamic Compressor).

Kompresor Pemindah Positip (Positive Displacement Compressor)

Kompresor pemindah positip adalah kompresor dengan prinsip kerja

menaikkan tekanan udara atau gas dengan merubah volume udara atau gas dari

1
besar ke kecil di dalam ruang tertutup. Kompresor ini menggunakan prinsip Jika

suatu gas di dalam ruangan diperkecil volumenya atau dipersempit ruangannya,

maka gas tersebut akan mengalami penambahan tekanan.

Menurut gerakan komponen pemindah energinya, kompresor pemindah

positip terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu:

1) Kompresor Reciprocating

Yaitu kompresor dimana komponen pemampatannnya terdiri dari piston atau

torak yang bergerak translasi (bolak-balik) di dalam silinder. Gerakan ini

diperoleh dengan menggunakan poros engkol yang bergerak berputar dan batang

penggerak yang merubah gerakan putar poros engkol gerak bolak-balik pada

torak. Gerakan torak inilah yang menghisap udara masuk kedalam silinder dan

memampatkannya, sehingga terjadi penambahan energi pada udara berupa

tekanan. Contoh: Kompresor Torak.

2) Kompresor Putar (Rotary Compressor)

Kompresor Rotary yaitu kompresor dimana untuk memperoleh tekanan udara

menggunakan elemen yang berputar (rotor) terhadap stator, kompresor jenis

rotary yang umum digunakan, yaitu kompresor sudu luncur dan kompresror

screw (kompresor sekrup).

1. Kompresor sudu luncur mempunyai sebuah rotor bersudu dan berputar

didalam stator berbentuk silinder. Rotor dipasang secara eksentrik terhadap

silinder, sudu-sudu dipasang pada alur di sekeliling rotor dan ditekan ke dinding

silinder oleh pegas dalam alur. Jika rotor berputar maka sudu akan ikut berputar

sambil meluncur di permukaan dalam dinding silinder untuk menekan udara.


2. Kompresor sekrup mempunyai sepasang rotor berbentuk sekrup. Dimana

salah satu poros dari rotor kompresor dihubungkan langsung dengan motor

penggerak yang disebut driver, dan yang satunya lagi adalah driven. Pasangan ini

berputar serempak dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti roda

gigi dan memberikan tekanan pada gas/udara.

Kompresor Dinamik

Kompresor dinamik yaitu kompresor dengan prinsip kerja merubah

kecepatan udara atau gas yang digerakkan oleh impeller ke dalam tekanan.

Kompresor ini terdiri dari:

1) Kompresor sentrifugal

Kompresor udara sentrifugal merupakan kompresor dinamis, yang tergantung

pada transfer energi dari impeller berputar ke udara. Rotor melakukan pekerjaan

ini dengan mengubah momen dan tekanan udara. Ketika sebuah objek benda

diputar dalam gerak melingkar, benda tersebut akan cenderung terlempar keluar

dari pusat lingkaran.

Satu cara untuk menambah energi kepada fluida adalah dengan memutar

fluida tersebut dalam arah melingkar. Gaya yang mengakibatkan sebuah objek

terlempar keluar dalam gerak melingkar disebut gaya sentrifugal. Momen ini

dirubah menjadi tekanan tertentu dengan penurunan udara secara perlahan dalam

difuser statis.

Kompresor udara sentrifugal adalah kompresor yang dirancang bebas minyak

pelumas. Gir yang dilumasi minyak pelumas terletak terpisah dari udara dengan

pemisah yang menggunakan sil pada poros dan ventilasi atmosferis. Sentrifugal

merupakan kompresor yang bekerja kontinyu dengan sedikit bagian yang


bergerak,
lebih sesuai digunakan pada volume yang besar dimana dibutuhkan bebas minyak

pada udaranya.

2) Kompresor aksial

Kompresor ini memiliki prinsip kerja seperti jenis rotari yaitu system udara

alir dan cocok sebagai penghantar udara yang besar. Kompresor aliran ada yang

dibuat arah masukannya udara secara aksial dan ada yang radial. Keadaan udara

dirubah dalam satu roda turbin atau untuk lebih mengalirkan kecepatan udara.

Energi kinetik yang ditimbulkan diubah ke energi yang berbentuk

tekanan. Pada komporesor aliran aksial, udara mendapatkan percepatan oleh sudut

yang terdapat pada rotor alirannya ke arah aksial. Percepatan yang ditimbulkan

oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan berikutnya secara

radial.

Pada lubang masukan pertama udara dilemparkan keluar menjauhi sumbu dan

oleh dinding ruangan dipantulkan dan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat

pertama masuk lagi ketingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat yang

dibutuhkan. Disini nosel masuk berfungsi mengarahkan dan mempercepat aliran

gas atau udara ke dalam sudu pengarah. Dari sudu pengarah, gas akan masuk ke

sudu putar yang akan menambahkan energi ke daam gas. Sudu tetap berfungsi

sebagai difuser dan pembelok arah aliran ke deretan sudu gerak pada tingkat

berikutnya. Kompresor ini umumnya dipakai untuk kapasitas yang besar tetapi

dengan tekanan yang tidak terlalu tinggi.

Kompresor Screw ( Screw Compressor )

Kompresor screw termasuk jenis kompresor pemindah positip yang

tergolong dalam kompresor putar (Rotary Compressor). Kompresor ini


memampatkan (menambahkan energi) udara atau gasnya dengan putaran

serempak kaitan gigi-gigi rotor atau roda gigi yang berputar dengan arah yang

berlawanan dan saling berkaitan. Rotor tersebut yang satu mempunyai alur

cembung (male rotor) dan yang satunya mempunyai alur cekung (female rotor)

yang saling mengait satu sama lain, kedua rotor tersebut ditumpu kedua ujungnya

oleh bantalan yang salah satu ujungnya diberi bantalan aksial untuk menahan gaya

aksial yang timbul dari perbedaan tekanan udara yang bekerja pada kedua ujung

rotor.

Putaran serempak dan berlawanan inilah yang memindahkan dan

memberikan tekanan kepada udara sepanjang alur rotor dari sisi masuk ke sisi

keluar.

GAMBAR 3.1 Penampang Kompresor Screw

Bagian – Bagian Kompresor Scew


Gambar 3.2 Komponen Utama Kompresor Scew
Komponen-Komponen Utama kompresor screw:
1. Frame

Berfungsi untuk mendukung bagian kompresor diatas pondasi. Frame harus kuat

menahan seluruh beban dan getaran yabg ditimbulkan oleh kompresor.

2. Casing

Casing adalah bagian paling luar dari kompresor yang berfungsi sebagai pelindung

bagian-bagian di dalamnya, juga sebagai tempat kedudukan rotor.

3. Rotor

Female Rotor

Male Rotor

Gambar 3.3 Male dan Female Rotor

Rotor merupakan elemen utama dari kompresor screw, terdiri dari dua buah rotor

yaitu: Rotor Cembung (Rotor Male) sebagai driver dan Rotor Female sebagai

driven, fungsi rotor sendiri adalah sebagai media untuk memampatkan udara.

5. Bantalan Poros (bearing)

Bearing berfungsi untuk menahan gaya aksial karena perbedaan tekanan antara

discharge dan suction kompresor selain itu bearing juga berfungsi sebagai

peredam getaran karena putaran tinggi dan juga untuk mengurangi keausan poros
akibat gesekan putaran. Kompresor ini menggunakan tapered roller bearing di

ujung discharge untuk menahan gaya aksial rotor.

6. Mechanical Seal

Mechanical seal berfungsi mencegah kebocoran diantara sela-sela poros yang

keluar dari casing (poros yang dihubungkan dengan penggerak).

7. Poros (Shaft)

Merupakan tempat atau kedudukan dari rotor (ulir) sehingga rotor dapat berputar.

8. Katup geser (slide valve)

Berfungsi mengatur kapasitas kompresor dari 0 % - 100 % atau sebaliknya. Katup

ini digerakkan oleh unloader valve.

9. Unloader valve

Berfungsi menggerakkan katup pengatur kapasitas, Unloader piston bergerak

otomatis setelah tekanan discharge mencapai ±5.9 bar, tekanan akan turun sampai

4.4 Bar dan kemudian setelah ±7 detik kompresor akan load kembali secara

otomatis. Katup ini digerakkan secara hidrolik.

Unloader Valve

Gambar 3.4 Unloader Valve


10. Piston Keseimbangan

Berfungsi menahan gaya aksial dari rotor (mengurangi beban dari thrust bearing).

11. Lubang Minyak Pelumas

Berfungsi sebagai tempat masuknya minyak pelumas ke dalam kompresor.

Minyak pelumas digunakan untuk melumasi rotor, bearing, balance piston dan

Unloader valve.

12. Katup hisap

Berfungsi untuk mengatur udara masuk ke dalam kompresor.

13. Sisi keluar

Berfungsi sebagai saluran keluar udara setelah proses kompresi.

Peralatan Pembantu Kompresor Screw

Peralatan Pembantu Kompresor Screw terdiri dari:

1. Batt Intake

Berfungsi untuk menangkap debu atau patikel-partikel kecil yang lain yang terikut

bersama udara bebas sebelum masuk ke inlet air filter kemudian ke kompresor.

2. Inlet Air Filter

Berfungsi untuk menyaring partikel-partikel yang terikut dalam udara sebelum

masuk ke kompresor.

3. Tangki Pemisah Minyak

Berfungsi memisahkan minyak dengan udara hasil kompresi dan sebagai

penampung minyak pelumas hasil pemisahan, kemudian minyak ini diinjeksikan

kembali ke kompresor untuk melumasi rotor-rotor nya.


4. Oil temperature bypass

Berfungsi untuk mengatur jumlah aliran pelumas yang dibutuhkan oleh

kompresor untuk menyediakan temperatur injeksi yang sesuai. Setelah dari tangki

pemisah minyak kemudian minyak akan mengalir melewati bypass terlebih

dahulu, ketika suhu minyak dingin bypass valve akan tertutup dan minyak

langsung diteruskan ke oil filter, jika temperatur minyak naik di atas pengaturan

valve maka bypass valve akan terbuka dan minyak dialirkan ke pendingin dahulu

sebelum diteruskan ke oil filter.

5. Aftercooler

Untuk mendinginkan udara dan minyank yang telah mengalami kompresi dan

terpisah didalam separator supaya temperaturnya turun. Sistem aftercooler terdiri

dari heat exchanger, pemisah kondensat, dan automatic drain trap.

6. Oil filter

Berfungsi untuk memisahkan kotoran-kotoran dari minyak setelah melewati

pendinginan ataupun setelah dari tangki pemisah minyak.

7. Moisture Separator/drain trap

Untuk memisahkan udara dengan air dari hasil pengembunan karena perbedaan

tekanan.

8. Vessel

Untuk menyimpan udara bertekanan dari kompresor sebelum diteruskan ke unit

pemanfaatan baik instrumentasi ataupun bckwash, udara bertekanan dari

kompresor akan turun suhunya ketika ditampung di vessel, karena memungkinkan

ada uap air maka vessel dilengkapi dengan drain.


Gambar 3.5 Vessel

9. Selang (Hoses)

Berfungsi sebagai penyalur udara bertekanan dan minyak pelumas agar dapat

bersirkulasi.

10. Air Dryer

Untuk mengeringkan udara bertekanan dari kompresor. Hal ini dimaksudkan

untuk menghasilkan udara bertekanan yang benar-benar kering, bebas dari

kandungan uap air yang dapat merusak peralatan. Sebagai media pengeringannya

menggunakan refrigerant. Air dryer ini akan menguras air secara otomatis bila air

sudah terkumpul dengan ketinggian tertentu, kemudian air terssebut secara

otomatis akan dikeluarkan melalui automatic water drain yang terletak dibawah.
Gambar 3.6 Air Dryer

11. Oil Catcher

Berfungsi untuk menangkap oli atau partikel-partikel halus dari udara sebelum

masuk ke air dryer.

12. System Intellysis Control

Berfungsi untuk mengatur kompresor dan juga peralatan pembantu agar bekerja

secara otomatis.

Gambar 3.7 System Intellisys Control


14. Pengukur Suhu (thermometer)

Berfungsi untuk mengukur suhu (temperature) udara yang masuk maupun yang

keluar dari keluar kompresor. Selain itu, juga mengukur suhu minyak pelumas

yang masuk ke kompresor.

15. Pengukur tekanan (Pressure gauge)

Berfungsi untuk mengukur tekanan udara yang masuk maupun yang telah

mengalami proses kompresi di dalam kompresor. Alat ini juga berfungsi

mengukur tekanan minyak pelumas yang masuk ke kompresor.

16. Regulator

Berfungsi untuk menurunkan tekanan sebelum masuk ke alat instrumentasi agar

tekanan tidak terlalu tinggi.

Cara Kerja Kompresor Screw

Pada kompresor ini, udara atau gas dipindahkan oleh sepasang rotor yang

berbentuk sekrup (screw). Pasangan rotor ini berputar serempak dan arah

putaranya berlawanan di dalam rumah (casing) yang tingginya tetap. Salah satu

rotor tersebut sebagai driver (dihubungkan langsung dengan motor penggerak)

yang dikenal dengan male rotor dan yang satunya sebagai driven (digerakkan oleh

rotor male) yang dikenal dengan nama female rotor yang kedua ujungnya ditumpu

oleh bantalan.

Saat udara atau gas memasuki kompresor melalui sisi isap, udara atau gas

isapan ini dengan segera akan ditutup/disekat oleh putaran sekrup. Setiap

pemasukan udara atau gas ditangkap diantara celah rotor dan rumah (casing),

kemudian udara atau gas dipindahkan sepanjang alur rotor dari sisi masuk ke sisi
keluar. Dalam kompresor screw volume udara atau gas berkurang pada saat udara

atau gas didorong atau dipindahkan kearah sisi keluar. Pengurangan volume ini

menyebabkan tekanan udara atau gas naik.

Posisi (a) Posisi (b)

Posisi (c) Posisi (d)

GAMBAR 3.8 Cara Kerja Kompresor Screw

Pada gambar 3.2 dijelaskan langkah pemampatan pada kompresor screw

Pada posisi (a) udara diisap sepenuhnya melalui lubang isap masuk ke dalam

ruang alur. Isapan akan selesai setelah ruang alur tertutup seluruhnya oleh dinding

rumah (casing) langkah ini disebut langkah akhir hisapan.

Pada posisi (b) menunjukkan pertengahan proses kompresi dimana volume udara

atau gas di dalam ruang alur sudah ada di tengah, langkah ini disebut langkah

awal kompresi.

Pada posisi (c) memperlihatkan akhir kompresi dimana udara atau gas yang

terkurung sudah mencapai lubang keluar, langkah ini disebut langkah akhir

kompresi.
Pada posisi (d) udara atau gas yang terkurung dalam alur tadi telah dikeluarkan

sebagian hingga tinggal sebagian yang akan diselesaikan, langkah ini disebut

langkah pengeluaran.

Karena proses pengisapan, kompresi, dan pengeluaran dilakukan secara

kontinyu, dengan begitu aliranya lebih stabil dibanding kompresor torak.

Jenis Kompresor Screw

Kompresor screw ada dua macam yaitu kompresor screw jenis injeksi

minyak dan kompresor screw jenis bebas minyak.

1) Kompresor screw jenis injeksi minyak

Kompresor ini mempunyai konstruksi yang sederhana. Biasanya digerakkan

oleh motor listrik yang porosnya dihubungkan langsung dengan rotor yang beralur

cembung. Sebagai bantalan rotor dipakai bantalan rol atau bantalan bola kontak

sudut.

Seiring dengan putaran rotor. Udara akan terhisap kedalam kompresor karena

perbedaan tekanan melalui filter udara dan katup kontrol hisap. Udara akan

dimam- patkan oleh celah antara putaran rotor male dan female dan casing

sepanjang kontak antara putaran rotor. Setelah dimampatkan dan kemudian keluar

melalui sisi keluar, kemudian udara dialirkan bersama minyak injeksi ke dalam

pemisah minyak yang berfungsi untuk memisahkan minyak dari udara. Udara

yang dikompresikan setelah dipisahkan dari minyak kemudian disalurkan melalui

katup cegah pengatur tekanan.

Minyak dalam penampung selanjutnya didinginkan bersama dengan udara

oleh pendingin (aftercooler) dimana udara mengalir diatas dan minyak berada

dibawah
karena density, setelah melewati pendingin, minyak diinjeksikan kembali kedalam

kompresor yang dihubungkan dengan ujung poros rotor kompresor.

Partikel-partikel minyak yang halus dan terbawa oleh aliran udara akan ter-

tangkap oleh oil catcher lalu terkumpul di dasar pemisah wol ini. Minyak yang

terkumpul akan disirkulasikan kembali kedalam lubang isap kompresor melalui

pipa minyak tangkapan.

Minyak ini berfungsi :

1. Untuk merapatkan celah antara alur-alur rotor yang berkait dengan dinding

rumah sehingga kebocoran dapat dikurangi.

2. Mendinginkan udara atau gas yang sedang mengalami kompresi agar

kompresinya berjalan secara isotermal.

3. Memberikan pelumasan yang cukup antar kontak bagian rotor agar rotor

tidak cepat aus.

4. Sebagai penyekat antara dua kontak permukaan rotor.

5. Melumasi mechanical seal.

6. Melumasi bearing.

2) Kompresor screw jenis bebas minyak

Rotor pada kompresor screw bebas minyak ini digerakkan melalui roda

gigi peningkat putaran. Rotor yang beralur cekung mempunyai 6 gigi dan yang

beralur cembung mempunyai 4 gigi. Kedua alur lni berputar dalam arah

berlawanan dengan perbandingan putaran 2:3 yang diperoleh melalui sepasang

roda gigi.
Rotor ditumpu kedua ujungnya oleh bantalan yang salah satu ujungnya

diberi bantalan aksial untuk menahan gaya aksial yang timbul dari perbedaan

tekanan udara yang bekerja pada kedua ujung rotor. Celah antara putaran gigi

rotor dan dinding dalam rumah dibuat tetap, sedangkan celah antara kedua

rotor dapat dijaga tetap baik dengan menyesuaikan kelonggaran pasangan roda

gigi. Selama tidak ada sentuhan antara gigi dengan gigi rotor maupun antara

gigi rotor dengan rumah maka tidak diperlukan pelumasan.

Untuk merapatkan poros pada rumah agar kebocoran udara dapat dicegah

dipergunakan perapat labirin yang terbuat dari cincin-cincin karbon. Untuk

mencegah minyak terisap ke dalam rumah, poros diperlengkapi dengan paking

penyapu minyak di antara bantalan dan paking poros. Semua minyak pelumas

mengalir melalui sebuah lubang pada ujung poros rotor melalui rongga tengah

rotor untuk mendinginkan rotor.

Kompresor ini tidak membutuhkan minyak pelumas untuk membantu

proses kerja, sehingga udara bertekanan yang dihasilkan lebih bersih dan bebas

minyak dibandingkan dengan tipe injeksi minyak. Kompresor ini

menggunakan sistem roda gigi untuk menggerakkan rotor-rotornya.

Kelebihan dan Kekurangan Kompresor Screw

Kelebihan

1. Fluktuasi aliran sangat kecil.

2. Getaran (vibrasi) kecil karena tanpa ada bagian yang bergerak

bolak-balik.

3. Ukurannya ringkas untuk daya yang sama dibanding kompresor torak.


4. Konstruksinya dan operasi mesin serta fasilitasnya sederhana.

5. Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dan peralatan lebih mudah.

6. Aliranya lebih kontinyu dibandingkan kompresor reciprocating.

Kekurangan

1. Tidak dapat memberikan tekanan akhir yang tinggi.

2. Efisiensi volumetrisnya rendah bila bagian-bagiannya kurang presisi.

3. Memerlukan perhatian lebih dalam sistem pelumasan screwnya.


I. PEMBAHASAN

Fungsi Kompresor

Kompresor Screw berada di Bagian Utilitis tepatnya di Boiler Plant.

Kompresor ini berfungsi sebagai penggerak alat Instrumentasi, dan sebagai

backwash di sand filter dan softener untuk mengurangi endapan lumpur dari pasir

silica di sand filter ataupun untuk backwash untuk mengurangi kotoran-kotoran

dari recin di softener di unit proses pengolahan air industri yang akan digunakan

sebagai air umpan untuk boiler dengan cara memberikan udara bertekanan yang

alirannya kebalikan dari aliran proses. Udara bebas masuk ke kompresor melalui

filter kemudian dikompresi sehingga menghasilkan udara bertekanan yang

kemudian digunakan sebagai penggerak alat instrumentasi melalui regulator

ataupun backwash di unit pengolahan air industri.

Data teknik Kompresor

Table 1. Data Teknis Kompresor

Nama Alat Ingersoll Rand Screw Compressor

Pabrik Pembuat Ingersol Rand

Model MM45

Type Oil injected

Serial Number 31701-DJFG-AI-I

Berat 953 Kg
Suhu ambient 1.7°C - 46°C

Casing Horisontal Split

Material Casing Cast iron

Tekanan Kerja Maksimal 0.85 Mpa (8.5 Bar)

Suhu Maksimal yang Diizinkan 109°C

Kapasitas 7.1 M³/min

Jumlah Lube Male : 4 Female : 6

Rpm 2995 r/min

Arah Putaran Searah Jarum Jam (clockwise)

Motor :

Pabrik Pembuat Ingersoll Rand

Berat 313 Kg

Daya 45 KW

Voltase 400 Volt

Phase Three phase

Rpm 2995 r/min

Diagram alir Kompresor Ingersoll Rand

Udara bebas dari alam akan dihisap oleh kompresor melalui air filter yang

sudah terpasang di kompresor itu sendiri, kemudian udara dikompresi sehingga

menghasilkan udara bertekanan, udara bertekanan tersebut bercampur dengan


minyak kemudian campuran udara dan minyak ini diteruskan ke separator untuk

dipisahkan antara udara dengan minyak, selanjutnya udara bertekanan akan

dialirkan melalui aftercooler dengan maksud supaya temperaturnya bisa turun,

setelah melalui aftercooler selanjutnya udara bertekanan akan ditampung kedalam

vessel besar tekanan ± 4 – 6 bar, dalam vessel mengalami penurunan tekanan dan

akan disalurkan ke air dryer supaya udara benar-benar kering dan bebas dari uap

air, sebelum melewati air dryer dilewatkan dahulu melalui oil catcher agar

minyak pelumas yang masih tercampur bisa terperangkap dan jatuh ke bawah,

setelah melalui air dryer kemudian diteruskan ke alat instrumentasi ataupun

keperluan untuk backwash tetapi dilewatkan dahulu melalui air filter supaya

udara benar- benar bersih, untuk alat penggerak instrumentasi tekanannya

dikurangi terlebih dahulu menggunakan regulator sampai ± 0.1 Mpa. Secara

sederhana dapat digambarkan seperti gambar berikut.

Sand filter / Softener

CV

Vessel .

Oil catcher
Kompresor screwAir dryerAir filter Control valve

Gambar 4.1 Diagram Alir Kompresor Screw


Pelumasan

Kompresor Ingersoll Rand merupakan kompresor Screw jenis injeksi

minyak. Sehingga pelumasan pada kompresor Ingersoll Rand merupakan hal yang

sangat penting, karena kompresor jenis ini membutuhkan pelumasan yang cukup

untuk pengoperasian selama kompresor bekerja. Kompresor ini menggunakan

pelumas SSR ULTRA COOLANT (Standard Factory Fill) 5.0 gallon (18.9 liter)

untuk penggantian setelah setiap 8000 jam atau setiap dua tahun atau SSR H1-F

Food Grade (Optional) 5.0 gallon (18.9 liter) untuk penggantian setelah setiap

1000 jam atau sekitar 6 bulan.

Adapun tujuan dari pelumasan ini adalah:

1. Melumasi rotor yang berputar.

2. Sebagai penyekat antara dua kontak permukaan rotor.

3. Melumasi mechanical seal.

4. Melumasi bearing.

5. Mendinginkan udara kompresor.

6. Melumasi Balance Piston.

Adapun Peralatan utama dalam sistem pelumasan kompresor screw adalah

sebagai berikut:

1. Tangki penampung dan pemisah minyak

Berfungsi memisahkan minyak pelumas yang yang bercampur dengan udara

setelah proses kompresi dan sebagai penampung minyak pelumas hasil

pemisahan. Di dalam tangki ini minyak pelumas akan jatuh ke bawah

sementara gas akan naik ke atas karena perbedaan density.


Gambar 4.8 Sump Tank

2. Oil temperature bypass

Berfungsi untuk mengatur jumlah aliran pelumas yang dibutuhkan oleh

kompresor untuk menyediakan temperatur injeksi yang sesuai. Setelah dari

tangki pemisah minyak kemudian minyak akan mengalir melewati bypass

terlebih dahulu, ketika suhu minyak dingin bypass valve akan tertutup dan

minyak langsung diteruskan ke oil filter, jika temperatur minyak naik di atas

pengaturan valve maka bypass valve akan terbuka dan minyak dialirkan ke

pendingin dahulu sebelum diteruskan ke oil filter.

3. Pendingin Minyak Pelumas

Berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas sebelum masuk kembali ke

dalam kompresor. Pendingin minyak pelumas ini dipasang utuh bersama core,

fan dan fan motor yang terpasang didalam unit kompresor.


4. Oil filter

Berfungsi sebagai penyaring oli dengan udara, supaya udara bebas dari minyak,

kemudian pelumas akan dikembalikan lagi ke separator tank.

Pengoperasian Kompresor Screw Ingersoll Rand

Pengoperasian kompresor screw Ingersoll Rand terdiri dari beberapa tahap


yang harus dilakukan, diantaranya: persiapan sebelum start up, mengoperasikan,
dan pemeriksaan selama kompresor beroperasi, sampai dengan kompresor shut
down.

Persiapan Pengoperasian

1. Periksa level minyak pelumas pada subtank separator.

2. Periksa level pendingin, tambahkan jika diperlukan.

3. Periksa bahwa pengukur tekanan dan pengukur suhu, pastikan dalam

kondisi baik.

4. Yakinkan bahwa katup untuk drain dalam kondisi tertutup rapat.

5. Pastikan bahwa tidak ada peralatan mekanik atau lainnya di daerah operasi.

6. Pastikan katup isolasi utama dalam keadaan terbuka.

7. Tutup sakelar pemutus utama, lampu “POWER” menunjukkan bahwa garis

dan pengontrol tegangan telah teredia untuk dilakukan start. kemudian

“UNLOAD” indikator akan menyala.

8. Pastikan semua peralatan dalam kondisi baik dan siap untuk dijalankan.

9. Pastikan tidak ada baut yang longgar atau kendor.


Prosedur Start Up

1. Pastikan kompresor pada kondisi bebas udara tekan, buang udara tekan

terlebih dahulu.

2. Pastikan bahwa lampu indicator power menyala dan terdapat tanda

"READY TO START”.

3. Tekan tombol “START”. Kemudian Motor Penggerak akan berputar

menggerakkan kompresor. Kemudian kompresor akan berputar dan akan

load secara otomatis dan tekanan udara akan naik jika ada desakan udara

yang cukup.

Pemeriksaan Selama Operasi

1. Suhu temperatur udara discharge tidak boleh dari 109°C.

2. Tekanan discharge. Lebih rendah dari 0.85 Mpa (8.5 Bar) jika temperatur

minyak pelumas dalam kondisi normal.

3. Berbagai suara abnormal. Periksa jika terdapat suara abnormal pada rotor

casing, dan bearing head pada kompresor.

4. Kebocoran minyak pelumas.

5. Penurunan tekanan filter minyak pelumas Ketika perbedaan tekanan

muncul hingga 0.5 Bar atau lebih, bersihkan atau ganti elemen filter.

Prosedur Shut Down

1. Tekan tombol “UNLOADED STOP”. Kompresor akan segera berputar

unload dan kemudian kompresor akan unload ±7 detik, Kemudian

Kompresor akan berhenti.


2. Jika kompresor berputar saat kondisi Unlod ketika tombol “UNLOADED

STOP” ditekan, maka kompresor langsung mati.

3. Buka saklar pemutus utama.

Emergency-Stopping

1. Jika kondisi ini dibutuhkan, hentikan kompresor dengan segera atau jika

ditekan tombol “UNLOADED STOP” dan kompresor tidak berhenti

setelah 7 detik, tekanlah tombol “EMERGENCY STOP”.

2. Buka saklar pemutus utama.

Pemeliharaan

Pemeliharaan kompresor dilakukan untuk menjaga agar kondisi peralatan

tersebut tetap andal. Sebelum melakukan perbaikan sebaiknya harus melakukan

hal-hal berikut:

a. Bacalah Instruksi Keamanan

b. Gunakanlah alat yang sesuai

c. Gunakan suku cadang yang direkomendasikan

Adapun tujuan pemeliharaan lainya adalah:

1) Mencegah terganggunya proses produksi di kilang karena kerusakan.

2) Supaya kondisi kompresor tidak cepat menurun.

3) Mengetahui kerusakan sedini mungkin.

4) Mencegah kerusakan yang lebih parah.

Pemeliharaan Kompresor di Pusdiklat Migas Cepu adalah Sebagai berikut:


Pemeliharaan Harian

 Pemeriksaan kebocoran minyak pelumas.

 Pemeriksaan tekanan dan suhu udara discharge.

 Pemeriksaan vibrasi pada motor dan kompresor.

 Periksa tekanan sump tank.

 Drain vessel dan isolation valve per shift.

Pemeliharaan Mingguan

 Periksa elemen separator.

 Periksa filter udara delta P (pada beban penuh).

 Periksa level minyak pelumas.

Pemeliharaan Bulanan (1000 jam)

 Cek Temperatur sensor.

 Ganti Food Grade Coolant (jika digunakan) untuk penggunaan pertama

dan 6 bulan untuk pergantian seterusnya.

 Periksa kondisi selang.

Pemeliharaan 3 bulan (2000 jam)

 Menganti filter element minyak pelumas.

 Pemeriksaan kualitas minyak pelumas.

 Analisa getaran-getaran yang timbul.

 Pemeriksaan kelurusan kopling (coupling aligment).


Pemeliharaan 5 bulan (4000 jam)

 Bersihkan scavange screen and orifice.

 Bersihkan coolant cores.

 Ganti filter udara.

Pemeliharaan tahunan (8000jam)

 Ganti Ultra coolant (jika digunakan) untuk pergantian pertama dan 2 tahun

untuk pergantian berikutnya.

 Ganti kontaktor motor starter.

Troubleshooting

Table 2. Troubleshooting

Trouble Penyebab Aksi

- Level minyak pelumas - Cek level, kuras jika


berlebihan diperlukan
- Ada elemen separator - Cek penurunan tekanan
yang tersumbat di separator
- Ada elemen separator - Cek penurunan
Kelebihan konsumsi yang bocor tekanan. Jika rendah
Pelumas / Pelumas di - ganti elemen
sistem udara - Kompresor beroperasi - Operasikan kompresor
pada tekanan rendah pada tekanan sesuai
(75psig/5barg). dengan ketentuan
- Kebocoran pada sistem - Periksa dan Perbaiki
pelumasan jika ada kebocoran

- Moisture separator - Periksa dan bersihkan


/ drain trap rusak jika dibutuhkan. Ganti
- jika aus /rusak
Air didalam sistem udara - Trap drain / sambungan - Periksa dan bersihkan
penguras tersumbat
- Inti aftercooler kotor - Periksa dan bersihkan
- Kesalahan dalam - Pasang ulang dengan
memasang drain line / benar
drain leg
- Tidak ada sistem - Hubungi call center
pengeringan udara distributor pabrik
refrigerated maupun pembuat
desicant
- Kerusakanan komponen - Hubungi segera
yang berputar (Bearing distributor terdekat,
atau kontak rotor aus) jangan operasikan unit
Tingkat kebisingan terlebih dahulu
- Kelonggaran dalam - Periksa dan kemudian
meningkat
pemasangan komponen Kencangkan
- Ada benda asing atau - Periksa dan bersihkan
peralatan mekanik yang atau pindahkan
berada di kompresor
- Komponen longgar - Periksa, kencangkan
Getaran berlebihan - Motor atau bearing - Hubungi distributor,
kompresor aus jangan operasikan unit
- Sumber dari luar - Periksa daerah sekitar
- Kompresor beroperasi - Atur bessar tekanan
Pressure relief valve pada tekanan berlebih pada Intellisys
terbuka - Kerusakan Valve control
- Ganti valve
- 110/220V Control - Cek fuse. Cek trafo dan
tegangan tidak tersedia sambungan kabel
- Kegagalan Starter 1SL - Periksa penghubung ke
(2SL) motor starter
- Emergency Stop - Lepaskan tombol putar
emergency stop, dan
tekan tombol SET dua
Kompresor gagal untuk kali
- Penggerak mula - Atur ulang Penggerak
Start up
kelebihan beban mula atau penggerak
- Fan motor kelebihan fan overload relay.
beban Tekan tombol SET dua
kali
- Sensor tekanan rusak - Cek sensor yang cacat,
- Sensor teemperatur sensor yang kabelnya
rusak jelek, atau kabel sensor
yang rusak
- Temperatur udara yang - Pastikan berada pada
Kompressor Shut Down masuk terlalu tinggi ventilasi yang cukup
- Pastikan bahwa
sendiri
cooling fan beroperasi
- Cek level pelumas.
Tambah jika diperlukan
- Inti cooler kotor.
Bersihkan
- Tekanan udara terlalu cooler
tinggi - Cek tekanan minimal
Check valve
- Tekanan di separator
terlalu rendah - Cek kebocoran udara
dari tanki atau pipa
blowdown
- Tambah tekanan di
- Sensor tekanan atau separator
sensor suhu rusak - Cek kerusakan sensor,
hubungan sensor yang
jelek, atau kabel sensor
- Cek putaran motor yang rusak
- Tukar dua garis
koneksi (L1,L2,L3)
- Motor utama kelebihan pada starter
beban - Cek kabel yang loggar/
kabel yang lepas
- Cek penyedia tegangan
- Motor fan kelebihan - Cek ukuran heater
muatan - Cek kabel yang loggar/
kabel yang lepas
- Cek penyedia tegangan
- Fan motor overload
terputus
- Cek inti cooler yang
- Kegagalan starter 1SL kotor
(2SL) - Periksa penghubung ke
motor starter
- Cek kabel yang loggar/
kabel yang lepas
- Kompresor beroperasi - Tekan tombol
pada UNLOAD mode “UNLOAD /LOAD”
- Pengontrol off-line di - Tekan tombol
setting terlalu rendah “UNLOAD/STOP”,
Tekanan sistem udara atur dengan angka yang
lebih tinggi
terlalu rendah
- Filter udara kotor - Cek kondisi filter, ganti
jika diperlukan
- Kebocoran udara - Cek pipa sistem udara
- Katup masuk tidak - Periksa dan perbaiki.
terbuka penuh Cek sistem pengontrol
operasi.
- Baut penguras - Periksa dan perbaiki
Moisture separator
masih terbuka

Keselamatan Kerja

Dalam melaksanankan pekerjan kaselamatan harus diutamakan. Tata cara

keselamatan yang telah tercantum di peraturan harus dipahami dan dipatuhi oleh

semua pekerja agar pekerjaan tersebut berjalan lancar dan aman bagi pekerjaannya

maupun bagi pekerjanya. Keselamatan kerja menyangkut keselamatan

orang/pekerja dan lingkungan sekitar. Beberapa hal yang harus dipatuhi dalam

menjaga keselamatan kerja antara lain:

1) Keselamatan bagi pekerja

Untuk menghindari berbagai kemungkinan kecelakaan pada waktu

melaksanakan pekerjaan, setiap pekerja diwajibkan memakai alat palidung diri

(APD) antara lain:

 Memakai helm safety.

 Memakai baju kerja (wear pack).

 Memakai sepatu safety.

 Memakai ear plug di tempat yang bising.

 Memakai sarung tangan.

 Patuhi tanda peringatan yang tertera pada alat dan lingkungan kerja.

 Bekerjalah sesuai SOP (Standard Operating Procedure) dan aturan

yang belaku.
 Hati-hati ketika berada di dekat komponen yang panas, gunakan alat

pelindung.

 Hati-hati terhadap sumber arus tegangan tinggi.

2) Keselamatan lingkungan kerja

Lingkuangan kerja sekitar kompresor harus dalam keadaan aman

usahakan tetap bersih dari benda-benda asing yang dapat membahayakan

pekerja maupun peralatan. Seperti genangan air, tumpahan minyak pelumas,

debu, dll. Agar tidak menyebabkan gangguan pada pekerja maupun peralatan,

kondisi tersebut harus segera di tangani (dibersihkan).


II. PENUTUP

Simpulan

1) Kompresor screw Ingersoll Rand mempunyai peranan yang penting di Boiler

Plant. Karena jika kompresor itu mengalami gangguan, maka produksi di unit

tersebut akan terhambat karena ketidakadanya udara bertekanan yang

digunakan untuk menggerakkan alat instrumentasi ataupun digunakan untuk

backwash.

2) Pemeliharaan kompresor screw Ingersoll Rand terdiri dari pemeliharaan

harian, pemeliharaan bulanan, dan pemeliharaan tahunan.

3) Dalam melaksanankan pekerjaan yang diutamakan adalah keselamatan. Baik

keselamatan pribadi, keselamatan alat maupun keselamatan lingkungan.

4) Semakin tinggi tekanan discharge maka temperaturnya juga semakin tinggi.

Saran

1) Pemerikasaan rutin hendaknya dilakukan secara teratur agar kondisi

kompresor termonitoring dengan baik.

2) Penyimpanan data-data tentang peralatan sebaiknya disimpan dengan baik.

Sehingga akan dengan mudah ditemukan bila diperlukan.

3) Hendaknya semua pegawai mematuhi peraturan yang telah disetujui bersama.

4) Peralatan yang kurang memadai sebaiknya segera diganti, demi kelancaran

proses operasi.

5) Untuk ruang kelas sebaiknya ditambah dengan LCD projector agar kegiatan

belajar mrngajar menjadi lebih mudah.

Anda mungkin juga menyukai