Anda di halaman 1dari 24

Makalah Disain Komponen Utama Turbin Gas

(Compressor Section)

Oleh :

1. Kristoper

2. Riyon Riyan Saputra

3. Dimas Rizky Hermanto

4. Joko Pransytio

Jurusan Teknik Mesin


Fakultas Teknik
Universitas Lampung
2014
1. Pengertian Kompresor
Kompresor merupakan komponen yang digunakan untuk meningkatkan
tekanan pada gas yang mengalir. Pada turbin gas, kompresor merupakan
salah satu komponen yang sangat mempengaruhi efisiensi kerja sistem.
oleh karena itu, salah satu langkah untuk meningkatkan efisiensi termal
dari turbin gas adalah dengan meningkatkan efisiensi dari kompresor.
antara lain dengan meningkatkan entalpi, kecepatan, rasio tekanan, laju
aliran massa, kompressor yang biasa digunakan pada turbin gas yaitu
aksial dan sentrifugal.

Berfungsi untuk memampatkan udara, sehingga ekspansi udara pada


saat keluar dari combustion chamber terjadi secara maksimal.
kompresor berfungsi untuk menghisap udara atmosfer dan
mengkompresi udara yang selanjutnya akan disalurkan ke ruang bakar.
Tanpa kompressor mesin tidak dapat menghasilkan daya dorong. Selain
itu fungsi nya untuk pemanfaatan pendinginan suhu turbin gas.

Gambar 1 Konsruksi kompresor pada turbin gas

2. Bagian-Bagian (Komponen Kompresor)


Bagian-bagian kompresor terbagi menjadi dua bagian yang meliputi
bagian statis dan bagian dinamis.
A. Bagian statis

1) Casing

casing merupakan bagian yang paling luar kompresor yang


berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh mekanik dari
luar, sebagai pelindung dan penumpu /pendukung dari bagian-
bagian yang bergerak, dan sebagai tempat kedudukan nozzel
suction dan discharge serta bagian dalam lainnya

2) Inlet wall

Inlet wall adalah diafragma (dinding penyekat) yang dipasang


pada sisi suction sebagai inlet channel dan berhubungan dengan
inlet nozzel. Karena berfungsi sebagai saluran gas masuk pada
stage pertama, maka materialnya harus tahan terhadap abrasive
dan korosi

3) Guide Vane

Guide vane di tempatkan pada bagian depan eye impeller


pertama pada bagian suction (inlet channel). Fungsi utama guide
vane adalah mengarahkan aliran agar gas dapat masuk impeller
dengan distribusi yang merata. Konstruksi vane ada yang fixed
dan ada yang dapat di atur (movable) posisi sudutnya dengan
tujuan agar operasi kompresor dapat bervariasi dan dicapai
effisiensi dan stabilitas yang tinggi.

4) Eye Seal

Eye seal ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan


di tumpu oleh inlet wall. Eye seal selalu berbentuk satu set ring
logam yang mengelilingi wearing ring impeller. Berfungsi
untuk mencegah aliran balik dari gas yang keluar dari discharge
impeller (tekanan tinggi) kembali masuk ke sisi suction (tekanan
rendah).

5) Diffuser

Diffuser berfungsi untuk merubah energi kecepatan yang keluar


dari discharge impeller menjadi energi potensial (dinamis).
Untuk multi stage dipasang diantara inter stage impeller.

6) Labirinth Seal

Labirinth seal digunakan untuk menyekat pada daerah :

Shaft dan diafragma sebagai shaft seal.

Casing dan shaft sebagai casing seal.

7) Return Bend

Return bend sering juga disebut crossover yang berfungsi


membelokan arah aliran gas dari diffuser ke return channel
untuk masuk pada stage/impeller berikutnya. Return bend
di bentuk oleh susunan diafragma yang dipasang dalam
casing. Bentuk dan posisi dari return bend

8) Return Channel

Return channel adalah saluran yang berfungsi memberi arah


aliran gas dari return bend masuk ke dalam impeller berikutnya.
Return channel ada yang dilengkapi dengan fixed vane dengan
tujuan memperkecil swirl (olakan aliran gas) pada saat masuk
stage berikutnya sehingga dapat memperkecil vibrasi
9) Diafragma

Diafragma adalah komponen bagian dalam kompresor yang


berfungsi sebagai penyekat antar stage dan tempat kedudukan
eye seal maupun inter stage seal. Dengan pemasangan
diafragma secara seri, akan terbentuk tiga bagian penting, yaitu
diffuser, return bend, dan return channel. Diafragma
ditempatkan didalam casing dengan hubungan tongue-groove
sehingga mudah dibongkar pasang.

B. Bagian Dinamis

1) Shaft and Shaft Sleeve

Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeller


dan meneruskan daya dari pengerak ke impeller. Untuk
penempatan impeller pada shaft di gunakan pasak (key) dan pada
multi stage, posisi pasak di buat selang-seling agar seimbang.
Sedangkan jarak antar stage dari impeller di gunakan shaft sleeve,
yang berfungsi sebagai pelindung shaft terhadap pengaruh korosi,
erosi dan abrasi dari aliran dan sifat gas dan untuk penempatan
shaft seal diantara stage impeller.

2) Impeller

Impeller berfungsi untuk menaikan kecepatan gas dengan cara


berputar, sehingga menimbulkan gaya. Hal ini menyebabkan gas
masuk/mengalir dari inlet tip (eye impeller) ke discharge tip.
Karena adanya perubahan jari-jari dari sumbu putar antara tip
sudu masuk dengan tip sudu keluar maka terjadi kenaikan energi
kecepatan.
3) Bantalan (Bearing)

Bearing adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk


mendukung beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan
memperkecil gesekan dan mencegah kerusakan pada komponen
lainnya.Pada kompresor sentrifugal terdapat dua jenis bearing,
yaitu :

a. Journal bearing

Digunakan untuk mendukung beban dengan arah radial (tegak


lurus poros).

b. Thrust bearing

Digunakan untuk mendukung beban kearah aksial (sejajar poros).

4) Oil Film Seal

Oil film seal merupakan salah satu jenis seal yang digunakan
dalam kompresor. Oil film seal terdiri dari satu atau dua seal ring.
Pada seal jenis ini diinjeksikan minyak (oil) sebagai
penyekat/perapat (seal oil) antara kedua seal ring yang memiliki
clearence sangat kecil terhadap shaft. Tekanan masuk seal oil
dikontrol secara proporsional berdasarkan perbedaan tekanan
sekitar 5 psi diatas tekanan internal gas dan perbedaan tekanan
oil-gas selalu dipertahankan.

3. Prinsip Kerja kompresor


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet)
setelah masuk ke kompresor maka udara akan dimampatkan sehingga
tekanan udara meningkat, sehingga temperatur udara juga meningkat.
Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar.

4. Jenis Kompresor
1. Kompresor Sentrifugal
Centrifugal compressor merupakan mesin dinamis yang melakukan
kompresi dengan mengaplikasikan gas inersia terhadap gas dengan
memutar pendorong. Pada centrifugal compressor, fluida masuk ke
pendorong (impeller) dan diberi gaya sepanjang sepanjang
impeller blades yang berputar. Kemudian fluida mengalir pada
diffuser mengikuti pola spiral yang menurunkan kecepatan dan
meningkatkan tekanan.

Gambar 2 kompresor sentrifugal

Berdasarkan hukum kekekalan energi bahwa energi tidak dapat


diciptakan dan dimusnahkan, Tetapi energi hanya dapat
dikonversikan dari suatu bentuk energi ke energi yang lainnya.
Begitu juga kompresor sentrifugal juga menggunakan prisip
konversi energi untuk menaikan tekanan. Kompresor Sentrifugal
termasuk dalam kelompok kompresor dinamik adalah kompresor
dengan prinsip kerja mengkonversikan energi kecepatan gas/udara
yang dibangkitkan oleh aksi/gerakan impeller yang berputar dari
energi mekanik unit penggerak menjadi energi potensial (tekanan)
di dalam diffuser.
Proses kerja kompresor sentrifugal adalah kompresor yang bekerja
dengan memberikan tambahan energi pada udara atau gas melalui
gaya sentrifugal yang diberikan oleh impelernya. Gas dihisap
kedalam kompresor melalui saluran hisap kemudian diteruskan
kedalam Diafragma yang berfungssi sebagai pengarah aliran dan
selanjutnya masuk kedalam impeller, kemudian impeller
memberikan pusaran dengan kecepatan yang sangat tinggi. Akibat
dari putaran yang tinggi tersebut maka gas akan terlempar keluar
dari impeller karena adanya gaya sentrifugal yang terjadi,
Kemudian tekanan dan kecepatan dari gas akan naik setelah gas
lepas dari ujung impeller.

Gas diperlambat dalam suatu saluran yang disebut diffuser, yang


ternyata lebih mudah dan efisien untuk mempercepat aliran
dibandingkan memperlambat. Karena dengan diperlambat aliran
cendrung tersebar dengan tidak terarah. Akibat dari aliran tidak
terarah akan menyebabkan adanya kecendrungan timbulnya aliran
turbulen dan arus stedy, yaitu merubah energi kinetik menjadi
energi panas dari energi-energi tekanan. Oleh karena itu perlu di
jaga aliran tersebut tetap searah dengan memasang penyearah
(Guide Vane).

Gambar 3 bentuk kompresor sentrifugal


Karakteristik kompresor sentrifugal secara umum dibagi menjadi
berikut ini :

Aliran Discharge Uniform.

Kapasitas Tersedia Dari Kecil Sampai Besar.

Tekanan Discharge Dipengaruhi Oleh Density Gas/Udara.

Mampu Memberikan Unjuk Kerja Pada Efisiensi Yang


Tinggi dengan Beroperasi Pada Range Tekanan Dan
Kapasitas Yang Besar.

Kompresor ini umumnya beroperasi pada putaran tinggi, diatas


3000 rpm digerakkan oleh motor listrik atau turbin uap. Untuk
tekanan discharge (keluaran) yang tinggi, dipakai kompresor
bertingkat banyak (Impeler nya lebih dari satu) Ada juga
kompresor yang mempunyai aliran hisap bertingkat lebih dari satu
dengan pendingin antara (Intercooler)

Kompresor sentrifugal pada dasarnya mempunyai keuntungan dan


kerugian antara lain sebagai berikut:

1. Keuntungan kompresor sentrifugal

a. Mampu beroperasi dalam jangka waktu yang lama.

b. Kapasitas dan tekanan mudah di atur (baik dengan


discharge valve atau dengan variable speed)

c. Aliran secara kontinyu dan seragam

d. Vibrasi atau getaran relatif lebih rendah

2. Kerugian kompresor sentrifugal


a. Kontruksinya lebih rumit (perlu ketelitian dalam
pemasangannya agar efisiensi dapat dipertahankan)

b. Sangat peka terhadap sifat udara atau gas

c. Biaya investasi relatif lebih tinggi

Daftar tiap bagian dari aplikasi kompresor sentrifugal meliputi:

a. Pada saluran pengangkutan gas-alam untuk memindahkan


gas dari lokasi produksi kepada konsumen.

b. Pada penyulingan minyak, pabrik pemrosesan gas alam,


pabrik kimia dan petrokimia

c. Pada pabrik separasi udara untuk membuat hasil gas akhir


yang bersih.

d. Pada refrigerasi dan peralatan bahan pendingin alat


beredar pendingin.

e. Pada industri dan pabrikasi untuk menyediakan udara


bertekanan untuk semua jenis peralatan pneumatik.

f. Pada turbin gas dan unit daya bantu

g. Pada pesawat terbang bertekanan untuk menyediakan


tekanan udara pada ketinggian tertentu.

h. Pada mesin otomotif dan mesin diesel turbochargers.

i. Pada re-injection ladang minyak dari gas-alam tekanan


tinggi untuk meningkatkan pengolahan minyak.

2. Kompresor Aksial
Aliran aksial adalah bahwa jalan aliran udara arahnya paralel atau
memanjang searah dengan shaft dari rotor. Kompresor aksial terdiri
dari beberapa tingkat (dapat mencapai 30 tingkat), masing-masing
tingkat terdiri dari satu baris sudu gerak pada rotor, dan satu baris
sudu tetap pada stator untuk memperoleh efisiensi yang tinggi
diperlukan rasio kompresi yang tinggi. Namun, karena dalam satut
ingkathanya dapat memberikan kenaikan tekanan yang kecil, maka
kenaikan tekanan yang diperoleh dalam satubaris sudu tidak besar.
Dengan demikian untuk memperoleh effisiensi yang tinggi
diperlukan beberapa tingkat kompresor aksial dalam seri.
Komponen utama sebuah kompresor aksial adalah rotor dengan
sudusudu gerak dan stator dengan sudusudu tetap. Penampang
suduber bentuk airfoil. Biasanya sudu dipasangkan longgar pada
rotor untuk memberi ruang pemuaian saat sudah panas ketika
beroperasi [2 dan 3].

Gambar 4 Konstruksi kompresor aksial

Kompresor aksial terdiri dari komponen yang tidak bergerak dan


komponen yang bergerak berputar. Suatu poros menggerakkan drum
pusat, yang ditahan oleh bearing, yang mempunyai sejumlah baris
aerofoil berbentuk gelang berpasangan. Poros ini berputar diantara
baris aerofoil yang tidak bergerak yang jumlahnya sama, terhadap
selubung yang berbentuk pipa.

Aerofoil yang berputar berbaris selang seling (rotor) dan aerofoil


yang diam (stator), dengan rotor yang memberikan/menyalurkan
energi ke dalam cairan, dan stator yang mengubah penambahan
energi kinetik secara rotasi menjadi tekanan statis melalui proses
difusi.. Sepasang aerofoil yang berputar dan tidak bergerak disebut
suatu satu stage. Daerah penampang melintang antara rotor drum
dan selubung dikurangi arah alirannya untuk menjaga percepatan
axial ketika cairan dimampatkan.

a. Kelebihan :

Nilai efisiensi tinggi.


Daerah aliran di bagian depan yang relatif lebih
kecil
Aliran secara kontinyu dan seragam
Vibrasi atau getaran relatif lebih rendah
Mampu beroperasi dalam jangka waktu yang lama
Kapasitas dan tekanan mudah di atur
Meningkatkan kenaikan tekanan , semakin banyak
stage dengan rugi yang kecil.
Good for high compression ratios (20:1)

b. Kelemahan :

Kontruksinya lebih rumit (perlu ketelitian dalam


pemasangannya agar efisiensi dapat dipertahankan)
Sangat peka terhadap sifat udara atau gas
Biaya relatif tinggi
Bobot nya relatif lebih berat
Perlu Penyalaan awal dengan tenaga besar

3. kombinasi / dual kompresor


merupakan ombinasi dari dua tipe diatas. Dengan menggunakan
karakteristik operasi yang sama. Kebanyakan gas turbin engine
digunakan pada army aircraft yaitu dual kompressor desain.
Biasanya terdiri dari 5 7 stage aksial kompressor dan 1 sentrifugal
kompresor. Dual kompresor hanya di tumpu pada satu poros dan
berputar diarah yang sama dan kecepatan yang sama. Sentrifugal
kompresor terpasang pada shaft aksial kompresor. Aksial kompresor
terdiri dari banyak airfoil blade dan vane yang bertujuan
menggerakan atau mengarahkan massa udara kedalam ruang bakar
pada tekanan maksimal. Sentrifugal kompresor menaikan kecepatan
massa udara dalam arah radial.

Gambar 5 kompresol dual

5. Klasifikasi kompressor
Kompressor terdapat dalam berbagai jenis dan model tergantung pada
volume dan tekanan yang dihasilkan. Istilah kompressor ini banyak
dipakai untuk bertekanan tinggi, blower digunakan untuk tekanan
menengah rendah dan fan untuk tekanan sangat tinggi. Pada umumnya
kompressor dapat dibagi menjadi dua jenis utama yaitu:
1. Kompressor positif dimana gas dihisap masuk kedalam silinder dan
dikompressikan.
2. Kompressor nonpositif dimana gas yang dihisap masuk dipercepat
alirannya oleh sebuah impeler yang kemudian mengubah energi
kinetik untuk menaikkan tekanan.
Kompressor juga dapat diklasifikasikan beberapa macam yaitu:
1. Berdasarkan metode kompressi
a. Metode kompressi positif
b. Metode kompressi sentrifugal

2. Berdasarkan bentuk
a. Jenis vertikal
b. Jenis horizontal
c. Jenis silinder banyak (jenis V, jenis W, jenis VV).

3. Berdasarkan kecepatan putar


a. Jenis kecepatan rendah
b. Jenis kecepatan tinggi

4. Berdasarkan jenis refigeran yang digunakan


a. Kompresspr ammonia
b. Kompressor freon
c. Kompressor CO2

5. Berdasarkan konstruksi
a. Jenis terbuka
b. Jenis hermatik
c. Jeis semi hermatik

Beberapa parameter penting yang harus diperhatikan dalam pengoerasian


kompressor dan pemilihannya adalah:
1. Berat jenis
Berat jenis suatu gas bervariasi tergantung pada tekanan dan
temperaturnya karena itu dalam menyatakan berat jenis suatu gas harus
disebutkan tekanan dan temperaturnya.
2. Panas jenis
Panas jenis adalah panas yang diperlukan untuk menaikkan 1 kg zat
sebesar 1o C. Sedangkan jumlah panas yang diperlukan untuk
menaikkan temperatur suatu benda sebesar 1o C disebut kapasitas termal
suatu benda. Panas jenis suatu gas dibedakan dalam dua bagian yaitu
panas jenis pada tekanan tetap dan panas jenis pada volume tetap.

3. Kelembaban
Kelembaban mutlak yaitu berat uap (dalam kg atau gram) di dalam 1 m3
lembab, sedangkan kelembaban relatif yaitu perbandingan antara
kelembaban mutlak udara lembab dengan kelembaban udara jenuh pada
temperatur yang sama, dinyatakan dalam persen.

4. Tekanan
Bila suatu gas menempati ruang tertutup, maka pada dinding ruangan
tersebut akan bekerja suatu gaya. Gaya persatuan luas dinding disebut
tekanan. Untuk menyatakan besarya tekanan biasanya dipakai satuan Pa
(Pascal).

5. Proses kompressi gas


Pemapatan gas dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
a. Proses isotermal
b. Proses adiabatik
c. Proses politropik

6. Jenis-Jenis Material yang Digunakan Kompresor


Material yang dapat digunakan di dalam kompresor dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 1 material kompresor

Kondisi operasi kompresor yang bekerja dengan kecepatan sangat tinggi


memberikan tegangan sentrifugal yang tinggi pada sudu. selain karena
tegangan yang tinggi ini juga berpengaruh pada temperatur kompressor.
Verstarete dari hasil penelitiannya mengemukakan bahwa tegangan
geser izin merupakan fungsi dari temperatur material . Maka, perlu
dilakukan pemilihan material yang tempat untuk kompresor sentrifugal.

Beberapa jenis material yang digunakan adalah, high strenghth titanium


alloy grade 5 (Ti,6Al-4V) dengan properti : Aluminium RR 58, Stainless
steel : A286, greek ascology, FV 535, FV 520, 17-4 Ph, 403,
Precipitation Hardening super alloy, inco 718, nimonic 901 sampai saat
ini, semua produksi blade untuk kompresor dibuat dari 12 persen
kromium mengandung martensitic stainless steel grade 403 atau 403 cb.
Korosi dari kompresor blade dapat terjadi karena uap lembab yang
mengandung garam dan asam yang menggenang pada blade. Sifat
material yang menentukan dalam pemilihan logam untuk instalasi turbin
gas adalah daya tahan/kekuatan logam untuk menerima beban dalam
jangka waktu yang lama (creep strength).

7. Kriteria Pemilihan Material Kompresor


Dalam pemilihan meterial untuk kompresor harus memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Komponen diharapkan kuat dan tahan lama untuk beban mekanik
dan termal, serta mudah dan murah untuk dibuat.
2. Impeler biasanya terbuat dengan cara pemesinan.
3. Difuser lebih banyak terbuat dengan cara dicor.
4. Rotor disk/cakram rotor (biasa disebut roda atau hub) dan sudu
(blade) lebih mudah dikerjakan secara terpisah,
5. Cakram dapat terbuat dengan pemesinan hingga bentuk jadi.
6. Poros yang biasanya mempunyai jalur pasak juga dengan
pemesinan, dan biasanya dikerjakan terpisah dari poros turbin.
7. Meskipun daerah kompresor mengalami tegangan mekanik yang
tinggi, temperatur lingkungan di daerah tersebut hanya merupakan
faktor yang kecil saja dibandingkan dengan daerah ruang bakar dan
turbin. Hal ini harus dipertimbangkan dalam pemilihan material
untuk ketiga daerah yang berbeda tersebut.

8. Perhitungan Perancangan dan Aliran Kompresor

Gambar 6 Segitiga kecepatan aliran pada kompresor sentrifugal


Dalam aliran udara pada kompresor sentrifugal udara masuk karena
terhisap oleh putaran impeler lalu udara masuk menabrak kompresor
sehingga arah udara di belokkan oleh impeler maka udara termampatkan
oleh difuser tekanan pun naik dan aliran udara yang terjadi semakin
besar karena terjadi pengecilan volume .

Gambar 7 Aliran yang terjadi di kompresor aksial

Gambar 8 Segitiga kecepatan aliran pada kompresor aksial

Pada kompresor aksial (lihat Gambar 8) maka udara yang masuk di


simbolkan dengan V1 lalu menabrak rotor dengan kecepatan U maka
kecepatan yang datang tersebut arahnya sedikit menyimpang dan
kecepatannya pun meningkat dengan di simbolkan Vr1 serta
membentuk sudut sebesar 1. Setelah keluar dari rotor maka aliran yang
dihasilkan adalah V2 yang kecepatannya pun semakin besar dari Vr1 dan
arah alirannya membentuk sudut 2 dari udara yang datang. Setelah itu
V2 masuk kedalam stator(sudu diam), karena sudunya diam serta arah
aliran yang akan memasuki stator hampir sejajar maka aliran disina
hanyalah diarah kan saja menghasilkan kecepatan V3.

9. Perhitungan Efesiensi
Proses di dalam kompresor dapat dianggap adiabatik, tetapi bukan
tanpa gesekan. Jadi proses kompresi sebenarnya tidak adaibatik maka,
kompresor yang sebenarnya (WKs) memerlukan kerja kompresi yang
lebih besar daripada kompresor ideal (WK, tanpa ada rugi gesekan),
WK > WKs, dimana
2 1
= =
2 1
Jika dimasukan rugi-rugi mekanis ( ) maka persamaan nya menjadi:
2 1
=
2 1 +
Dimana 2 3% dari wke(kerja yang harus diberikan pada
kompresor) .

10. Aksesoris dan Sistem Pengamanan Kompresor

Untuk sistem pengamanan kompresor dapat menggunakan Air Inlet


Section yang berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang
terbawa dalam udara sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri
dari:

a. Air Inlet Housing merupakan tempat udara masuk dimana


didalamnya terdapat peralatan pembersih udara.
Gambar 9 Air Inlet Housing

b. Inertia Separator berfungsi untuk membersihkan debu-debu


atau partikel yang terbawa bersama udara masuk.

Gambar 10 Inertia Separator

c. Pre-Filter merupakan penyaringan udara awal yang dipasang


pada inlet house.

d. Main Filter merupakan penyaring utama yang terdapat pada


bagian dalam inlet house, udara yang telah melewati penyaring
ini masuk ke dalam kompresor aksial.

e. Inlet Bellmouth berfungsi untuk membagi udara agar merata


pada saat memasuki ruang kompresor.

Dalam upaya untuk meningkatkan efesiensi dan meminimalisir


kerusakan pada kompresor dapat dilakukan hal berikut.
A. Cleaning Compressor
Cleaning compressor adalah pembersihan yang dilakukan pada
sudu-sudu kompresor yang bertujuan selain untuk menjaga
performance turbin gas, juga untuk mengurangi tingkat
pertambahan fouling pada sudu-sudu kompresor turbin gas.

Prosedur Pelaksanaan Cleaning Compressor:


a. Persiapan (Preparation)
b. Pencucian (Washing)
c. Pembilasan (Rinsing)
d. Pemulihan (Restoration)

1. Persiapan
Membuka inlet guide vanes

Gambar 11 Inlet guide vanes

Menutup katup flame detector


Mengamati waktu starting device selama periode cranking.
Mengatur temperature whellspace

2). Pencucian

Menggunakan deterjen sesuai rate specified pada tabel 2-6


Menyemprotkan larutan deterjen selama 3 sampai 5 menit,
Biarkan larutan deterjen meresap selama 20 menit.

Gambar 12 pembersihan kompresor

3). Pembilasan
pembilasan dengan air bersih selama 5-10 menit sesuai yang
telah direkomendasikan tiap tipe turbin.
Melakukan evaluasi dengan inspeksi visual atau dengan
mengamati aliran air yang keluar saat pembilasan.

Gambar 13 Cacat yang terjadi pada sudu kompresor

B. Restoration
a. Putar kompresor selama 20 menit untuk menghilangkan semua
air.
b. Setelah akhir siklus pengeringan :
Memasang ekstraksi dan atomizing pipa udara
Membuka katup flame scanner
Menutup semua katup drain valve
Menutup inlet guide vanes
Menyalakan mesin selama 24 jam 30 menit untuk
menyelesaikan proses pengeringan.
Gambar 14 pemasangan rotor di lower casing stator turbin setelah
washing.

Setelah dilakukan perawatan perbedaan yang dihasilkan adalah


sebagai berikut :

A. Sebelum dilakukan cleaning compressor pada Gas Turbin Generator


(GTG) :
efisiensi isentropic kompresor yaitu sebesar 85,60 %
efisiensi siklus Brayton yaitu sebesar 26,76 %
B. Sesudah dilakukan cleaning compressor :
efisiensi isentropic kompresor yaitu sebesar 87,71 %
efisiensi siklus Brayton yaitu sebesar 26,78 %
C. Dengan adanya proses cleaning compressor pada turbin gas tersebut
dapat meningkatkan Efisiensi kompresi dan Efisiensi siklus Brayton
serta dapat menurunkan tingkat kontaminasi (fouling) pada sudu-sudu
kompresor.
DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, Wiranto. 2002. Pengantar Turbin Gas dan Motor Propulsi. ITB :
Bandung.
B.Meher, Cyrus. Hommji. Gas Turbine Blade Failire-Causes, Avooidance, and
Troubleshooting. Houston: Texas.
Darmawan, steven. 2011. Analisis Aliran pada Sudu Kompresor Sentrufugal
Turbin Gas. Universitas Indonesia : Depok
Himawan, Boby. 2010. Pengaruh Cleaning Kompresor Terhadap Unjuk Kerja
Turbin Gas. ITS : Surabaya.
http://www.aircav.com/gencompr.html
http://www.globalsecurity.org/military/library/policy/army/accp/al0993/le7.htm
Inisiator Aceh Power Instrument. Turbine Gas.
Kurs, Rainer. 2007. Gas Turbine Tutorial-Maintenance and Operating Practices
Effects on Degradation and Lfe. San Diego : California.

Laporan KP Egi Naratama tahun 2010


L. Toburen, Tina. 2007. Monitoring Compressor Eficiency For Mazimum
Performance. Presented Power Gen.
Muktinatupaati, Nageswara Rio. Materials For Gas Turbines. UIT University :
India.
S.Sarkar. Flow Through Centrifugal and Axiaal Flow Compressors. UIT Delhi :
India.

Anda mungkin juga menyukai