Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN TEKNIK PERAWATAN

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015

MODUL

: Kompresor , Blower, dan Fan

PEMBIMBING

: Ir. Bintang Moehady, MT

Praktikum

: 09 April 2015

Penyerahan

: 16 April 2015

Oleh:
Kelompok

: VI (enam)

Nama

:1. Nenden K Anggraeni131411017

Kelas

2. Noer Khoiriyah

131411018

3. Nudia Rahmania

131411019

: 2A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

BAB I
I.1 Latar Belakang
Di dalam industri terdapat berbagai macam proses dengan menggunakan fluida gas.
Untuk memperlancar proses, fluida gas tersebut dialirkan menggunakan sebuah alat.
Kompresor, fan dan blower yang merupakan alat untuk mentransportasikan gas yang sering
digunakan.
Fan, blower dan kompresor dibedakan oleh metode yang digunakan untuk menggerakan
udara, dan oleh tekanan sistim operasinya. The American Society of Mechanical Engineers
(ASME) menggunakan rasio spesifik, yaitu rasio tekanan pengeluaran terhadap tekanan
hisap, untuk mendefinisikan fan, blower, dan kompresor (lihat Tabel 1).
Tabel 1. Perbedaan antara Fan, Blower dan Kompresor

Perbandingan Spesifik
Fan
Blower
Kompresor

Sampai 1,11
1,11 1,20
> 1,20

Kenaikan Tekanan
(mmWg)
1136
1136 2066
-

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

I.2 Tujuan
1. Memahami bagian-bagian penting dari compressor, fan dan blower
2. Dapat menguraikan dan merangakai kembali unit compressor, fan dan blower
3. Menggambarkan skema alat pada bagian penting dari 3 (tiga) arah yang berbeda
4. Mengetahui metode perawatan dan perbaikan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Kompresor
Kompresor berfungsi untuk membangkitkan/menghasilkan udara bertekanan dengan
cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di dalam tangki udara
kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik). Kompresor dilengkapi dengan
tabung untuk menyimpan udara bertekanan, sehingga udara dapat mencapai jumlah dan
tekanan yang diperlukan. Tabung udara bertekanan pada kompresor dilengkapi dengan katup
pengaman, bila tekanan udaranya melebihi ketentuan, maka katup pengaman akan terbuka
secara otomatis.
Untuk menunjang proses kerja dan keamanan maka setiap kompresor dilengkapi
komponen penunjang antara lain :
a. Check Valve berfungsi untuk mengatur aliran udara dari dalam selinder ke dalam
tangki atau dapat langsung digunakan ke luar sesuai kebutuhan.
b. Safety Valve berfungsi untuk menjaga dan melepas tekanan lebih yang terjadi di
dalam tangki. Disamping melepas tekanan lebih juga berfungsi untuk menekan
tombol menjadi off sehingga motor listrik mati.
c. Regulator (Pressure Adjustable) berfungsi untuk mengatur tekanan udara yang
dapat dikeluarkan dari dalam tanki.
d. Pressure Gauge berfungsi untuk menunjukkan tekanan udara yang sedang
dialirkan keluar melalui pipa penghubung
e. Compressed air supply berfungsi sebagai pipa/selang untuk menyalurkan udara
bertekanan ke tujuan sesuai kebutuhan.
f. Fan berfungsi sebagai pedingin dengan jalan meniup udara ke sekeliling dinding
kompresor.
g. Air filter berfungsi untuk menyaring udara supaya udara yang masuk ke dalam
selinder bebas dari debu atau kotoran.
h. Cooling Fins berfungsi sebagai sirip pendingin kepala kompresor.

i. Motor and Body Hausing berfungsi sebagai dudukan dan pelindung komponen
kompresor dan motor penggerak.
1.1.1.

Klasifikasi Kompresor

Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian,


yaitu Positive Displacement compressor dan Dynamic compressor (Turbo). Positive
Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic
compressor (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat
dari klasifikasi di bawah ini:

Gambar 1. Klasifikasi Kompresor


Sumber : sinelectronic.blogspot.com, 2001

A. Kompresor Positive Displacement


Kompresor Positive Displacement adalah kompresor yang menghasilkan udara
bertekanan tinggi dengan jalan menurunkan besar volume. Jenis-jenis dari kompresor
positive displacement, yaitu :

1) Kompresor Torak (Reciprocating Compressor)


Di dalam industri, kompresor reciprocating paling banyak digunakan untuk
mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti pompa
sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan pada
kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas kompresor proporsional
langsung terhadap kecepatan. Keluarannya, seperti denyutan.
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat empat
jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal balance
opposed,dan tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan untuk
kapasitas antara 50 150 cfm. Kompresor horisontal balance opposed digunakan
pada kapasitas antara 200 5000 cfm untuk desain multitahap dan sampai 10,000
cfm untuk desain satu tahap (Dewan Produktivitas Nasional,1993).
Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana
penekanan dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang
bekerja menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi ganda.Sebuah kompresor
dianggap sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan penekanan dilakukan
menggunakan satu silinder atau beberapa silinder yang parallel.
Beberapa penerapan dilakukan pada kondisi kompresi satu tahap. Rasio
kompresi yang terlalu besar (tekanan keluar absolut/tekanan masuk absolut) dapat
menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan ataumasalah desain lainnya.
Mesin dua tahap yang digunakan untuk tekanan tinggi biasanya mempunyai suhu
pengeluaran yang lebih rendah (140 to 160oC), sedangkan pada mesin satu tahap
suhu lebih tinggi (205 to 240oC).

Gambar 2. Penampang Melintang Kompresor Reciprocating


Sumber : www.chem-is-try.org, 2009

2) Kompresor Rotari (Rotary Compressor)


Kompresor rotary merupakan kompresor kontinyu, dengan paket yang sudah
termasuk pendingin udara atau pendingin air. Kompresor ini mempunyai rotor
sebagai pengganti piston dan memberikan pengeluaran udara secara kontinyu tanpa
denyutan.

Kompresor

beroperasi

pada

kecepatan

tinggi

dan

umumnya

menghasilkan keluaran yang lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating.


Kompresor ini memiliki desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagianbagian yang bergerak sehingga biaya investasi dari kompresor ini rendah, mudah
pengoperasiannya dan mudah perawatannya sehingga kompresor ini sangat popular
di industry. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 200 HP atau 22 150 kW.
Jenis-jenis dari kompresor rotary, yaitu :
a.

Kompresor Screw (Sekrup)


Kompresor Screw termasuk jenis kompresor perpindahan positif yang
tergolong macam kompresor putar (rotary). Kompresor ini menggunakan 2
helical screw yang berputar menghasilkan udara terkompresi. Prinsip kerja
dari pada kompresor sekrup secara umum adalah : Kompresor screw

mempunyai sepasang rotari berbentuk sekrup yang satu mempunyai alur yang
permukaannya cembung dan yang satu permukaannya cekung. Pasangan rotar
ini berputar dalam arah saling berlawanan seperti sepasang roda gigi seperti
diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. Kompresor Screw (Sekrup)


Sumber : onnyapriyahanda.com, 2012

b. Rotary vane compressor


Kompresor ini menggunakan vane atau blade pada sisi rotor. Udara yang
masuk dari sisi inlet akan dikompresi oleh sudut-sudut yang berputar di dalam
casing menuju sisi outlet.

Gambar 4. Kompresor Rotary Vane


Sumber : onnyapriyahanda.com, 2012

c. Scroll compressor
Kompresor ini menggunakan 2 vane yang berbentuk spiral, yang posisi
keduanya tidak sejajar.

Gambar 5. Kompresor Scroll


Sumber : onnyapriyahanda.com, 2012

B. Dynamic (Turbo)
Kompresor dinamik adalah kompresor yang menggunakan impeller atau vane
berputar untuk meningkatkan kecepatan dan pressure dari fluida (gas). Kompresor ini
menghasilkan udara kompresor yang besar pada tekanan rendah. Jenis-jenis dari
kompresor dynamic (turbo) yaitu :

1) Centrifugal Compressor
Kompresor sentrifugal merupakan kompresor dinamis yang tergantung pada
transfer dari energy putar impeller ke udara. Rotor melakukan pekerjaan ini
dengan mengubah energy kinetic menjadi tekanan udara. Kompresor ini
mempunyai karakteristik berbeda dengan mesin reciprocating. Kompresor
sentrifugal lebih sesuai diterapkan utnuk kapasitas besar diatas 12.000 cfm.
Prinsip kerja kompresor ini menggunakan prinsip gaya sentrifugal yaitu
udara masuk melalui sisi inlet di tengah-tengah kompresor, lalu melewati impeller
yang berputar dan melewati volute casing sebelum keluar menuju outlet
kompresor.
Contoh penggunaan kompresor sentrifugal antar lain pada mesin jet, turbin
gas, supercharger dan turbocharger pada mesin disesl, perusahaan kimia, air
conditioning dan refrigerator, dan lain sebagainya.

Gambar 6. Kompresor Sentrifugal


Sumber : onnyapriyahanda.com, 2012

2) Axial Compressor

Kompresor ini terdiri atas blade yang berputar pada rotor dan blade yang
diam di sisi stator. Kompresor ini menggunakan gaya axial dengan aliran udara
yang searah dengan sumbu poros.

Gambar 7. Kompresor Axial


Sumber : en.wikipedia.org, 2012

3) Ejector
Ejector merupakan peralatan yang sederhana yang menggunakan aliran fluida
jet bertekanan sangat tinggi untuk memampatkan (compress) gas. Peralatan
seperti ini banyak digunakan untuk aplikasi vacuum (hampa).

Gambar 8. Ejector
Sumber : www.scribd.com

1.2. Fan & Blower


Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk ventilasi dan untuk
proses industri yang memerlukan aliran udara. Fan secara luas digunakan di industri dan
pengaplikasian komersial seperti ventilasi, material handling, boiler, refrigerasi, dust
collection, aplikasi pendingin dan lainnya. Pada industri, fan pada umumnya digunakan untuk
pasokan ventilasi atau udara pembakaran, untuk mensirkulasi udara atau gas lainnya
melewati alat dan untuk mengeluarkan udara atau gas lainnya dari alat.
Sedangkan blower yang merupakan mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan
atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu
juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu. Biasanya pada industri
kimia, alat ini digunakan untuk mensirkulasikan gas-gas tertentu di dalam tahap prosesproses secara kimiawi dikenal dengan nama booster atau circulator. Bila untuk keperluan
khusus, blower kadang kadang diberi nama lain misalnya untuk keperluan gas dari dalam
oven kulkas disebut dengan nama exhouter. Blower dapat juga digunakan untuk
menghasilkan tekanan negatif untuk sistem vakum di industri. Blower dapat mencapai
tekanan yang lebih tinggi daripada fan, sampai 1,20 kg/cm2.

1.2.1.

Klasifikasi

1.2.1.1.

Klasifikasi Fan

Secara umum, fan dibagi menjadi 2 jenis yaitu :


a. Fan sentrifugal menggunakan impeler berputar untuk menggerakan aliran udara.
b. Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan.

A. Fan Sentrifugal
Fan sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran udara dengan impeler
berputar. Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung blades dan kemudian
diubah ke tekanan. Fan ini mampu menghasilkan tekanan tinggi yang cocok
untuk kondisi operasi yang kasar, seperti sistim dengan suhu tinggi, aliran udara
kotor atau lembab, dan handling bahan. Fan sentrifugal dikategorikan
berdasarkan bentuk bladenya.

Gambar 23. Fan Sentrifugal


Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

Jenis-jenis dari fan sentrifugal, yaitu :


1) Fan radial dengan blade datar

Gambar 24. Fan radial dengan blade datar


Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

2) Backward inclined fan, dengan blades yang miring jauh dari arah perputaran
(jenis blade : datar, lengkung dan airfoil)

Gambar 26. Backward inclined fan


Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

Fan dengan blades air-foil yang tipis akan menjadi sasaran erosi dan kurang
stabil karena mengandalkan pada pengangkatan yang dihasilkan oleh tiap
blade.

B. Fan Axial
Fan aliran aksial dirancang untuk menangani laju alir yang sangat tinggi dan
tekanan rendah. Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan. Cara
kerja fan seperti impeler pesawat terbang: blades fan menghasilkan pengangkatan

aerodinamis yang menekan udara. Fan ini terkenal di industri karena murah,
bentuknya yang kompak dan ringan.

Gambar 27. Fan Axial


Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

Jenis-jenis dari fan axial, yaitu :


1) Fan propeller

Gambar 28. Fan Propeller


Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

2) Fan pipa aksial, pada dasarnya merupakan fan propeller yang ditempatkan di
bagian dalam silinder

Gambar 29. Fan Pipa Aksial


Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

3) Fan dengan baling-baling aksial

Gambar 30. Vane Axial Fan


Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

2.2.1.2.

Klasifikasi Blower

A. Blower Sentrifugal
Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal daripada fan.
Impelernya digerakan oleh gir dan berputar 15.000 rpm. Pada blower multi-tahap,
udara dipercepat setiap melewati impeler. Pada blower tahap tunggal, udara tidak
mengalami banyak belokan, sehingga lebih efisien.
Blower sentrifugal beroperasi melawan tekanan 0,35 sampai 0,70 kg/cm2,
namun dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi. Satu karakteristiknya adalah
bahwa aliran udara cenderung turun secara drastis begitu tekanan sistem
meningkat, yang dapat merupakan kerugian pada sistem pengangkutan bahan
yang tergantung pada volum udara yang mantap. Oleh karena itu, alat ini sering
digunakan untuk penerapan sistem yang cenderung tidak terjadi penyumbatan.

Dari bentuk sudut (blade) impeller ada 2 jenis blower yaitu :


a) Forward Curved Blade
Forward Curved adalah bentuk blade yang arah lengkungan bagian
ujung terpasang diatas searah dengan putaran roda. Pada forward curved
terdapat susunan blade secara paralel (multi blade) keliling shroud. Karena
bentuknya, maka pada jenis ini udara atau gas meninggalkan blade dengan
kecepatan yang tinggi sehingga mempunyai discharge velocity yang tinggi
dan setelah melalui housing scroll sehingga diperoleh energi potensial yang
besar.

Gambar 31. Forward Curved Blade


Sumber : repository.usu.ac.id

b) Backward Curved Blade.


Type ini mempunyai susunan blade yang sama dengan forward curved
blade, hanya arah dan sudut blade akan mempunyai sudut yang optimum dan
merubah energi kinetik ke energi potensial (tekanan secara langsung).
Blower ini didasarkan pada kecepatan sedang, akan tetapi memiliki range
tekanan dan volume yang lebar sehingga membuat jenis ini sangat efisien
untuk ventilator.

Gambar 32. Backward Curved Blade


Sumber : repository.usu.ac.id

Keterangan Gambar 21 dan Gambar 22 :


1. Shroud
2. Hub (pusat)
3. Blade (bilah / pisau)

c) Radial Blade
Di dalam pemakaiannya dirancang untuk tekanan statis yang tinggi pada
kapasitas yang kecil. Namun demikian perkembangan saat ini jenis bentuk
radial blade dibuat pelayanan tekanan dan kecepatan putaran tinggi.

Gambar 33. Radial Blade Blower


Sumber : www.peerlessblowers.com, 2000

B. Blower Positive Displacement


Blower jenis positive displacement memiliki rotor, yang "menjebak" udara
dan mendorongnya melalui rumah blower. Blower ini menyediakan volum udara
yang konstan bahkan jika tekanan sistemnya bervariasi. Cocok digunakan untuk
sistem yang cenderung terjadi penyumbatan, karena dapat menghasilkan tekanan
yang cukup (biasanya sampai mencapai 1,25 kg/cm 2) untuk menghembus bahanbahan yang menyumbat sampai terbebas. Mereka berputar lebih pelan daripada
blower sentrifugal (3.600 rpm) dan seringkali digerakkan dengan belt untuk
memfasilitasi perubahan kecepatan.

Jenis positive displacement blower yang sering digunakan adalah rotary


blower (blower rotary) yaitu :
a) Vane Blower
Pada umumnya digunakan untuk kapasitas yang kecil dengan fluida yang
bersih. Ditinjau dari bentuk dan cara kerja elemen impeler vane blower dibagi
menjadi dua type yaitu : Slanding vane dan Fleksibel vane.

Slanding vane adalah impeller yang berputar terdapat suatu mekanisme


yang dapat bergerak slading ( keluar masuk ) didalamnya dan lazim disebut
vane. Karena gerakan impeller eksentrik terhadap casing maka terjadilah
perubahan ruang dimana udara atau gas dialirkan oleh vane tersebut.
Jumlah vane untuk satu blower bervariasi tergantung besarnya kapasitas
dan tekanan discharger yang diharapkan.

Flexible vane adalah : pada bagian luar impeller terdapat sirip sirip yang
flexible dan karena gerakan impeller eksentrik terhadap casing maka vane
akan diperoleh tekanan udara yang ada diruang casing lalu tekanan udara
atau gas itu dipindahkan keluar.

2.2.2.

Komponen Sistem Fan

Gambar 34. Contoh Komponen Sistem Fan

Sumber : www.eere.energy.gov, 2003

Sebuah system fan khusus terdiri dari sebuah fan, motor elektrik, system
penggerak, saluran atau pipa, perangkat control aliran, dan peralatan pendingin udara
(filter, koil pendingin, heat exchanger, dll). Sistim fan ini penting untuk menjaga pekerjaan
proses industry.

Penggerak Utama
Kebanyakan fan di industry didorong oleh motor listrik arus bolak-balik (AC).
Kebanyakan motor induksi disediakan dengan 3 fase, 240- atau 280- volt listrik.
Komponen lain dari penggerak utama adalah pengontrol motor (motor controller).
Controller adalah mekanisme saklar yang menerima sinyal dari rangkaian daya rendah
(seperti saklar on/off) dan memberikan energy pada motor dengan enghubungkan atau
melepaskan gulungan motor ke tegangan listrik. Soft starter adalah perangkat yang
sering dipasang denga motor controller untuk mengurangi tegangan listrik terkait
dengan start-up pada motor besar.

Sistem Penggerak
System penggerak sering menawarkan peluang besar untuk meningkatkan
efisiensi energy dan menurunkan biaya system operasi secara keseluruhan. Ada 2 jenis
utama dari system penggerak yaitu direct drive dan belt drive. Gear drive juga
digunakan tetapi kurang umum.
Dalam system direct drive, fan terpasang pada poros motor. Ini merupakan
system sederhana yang efisien tapi memiliki fleksibilitas kurang sehubungan dengan
penyesuaian kecepatan. Karena sebagian besar fan dioperasikan dengan motor
induksi, kecepatan rotasi dari fan direct drive dibatasi dalam beberapa persen dari
kecepatan motor sinkron (umumnya 1200, 1800 dan 3600 rpm).

Adjustable speed drive (ASD) biasa digunakan di dalam direct drive untuk
meningkatkan fleksibilitas kecapatan rotasi. ASD pada umumnya digunakan untuk fan
yang beroperasi pada berbagai kondisi. Pada fan axial, direct drive memiliki beberapa
keuntungan penting. Aplikasi pada suhu rendah dan system udara yang bersih sangat
cocok untuk direct drive.
Belt drive memberikan fleksibilitas dalam pemilihan kecepatan kipas. Jika
perkiraan awal salah atau persyaratan system berubah, belt drive memungkinkan
fleksibilitas dalam mengubah kecepatan fan. Pada fan axial, belt drive menjadi
keuntungan dalam aplikasi pada suhu tinggi atau lingkungan yang korosif.
Ada beberapa jenis belt drive diantaranya standard belt, V-belt, cogged V-belt dan
synchronous belt. Secara umum, synchronous belt adalah yang paling efisien karena
menggunakan tipe mesh yang membatasi slip dan dapat menurunkan biaya operasi.
Synchronous belt biasanya menghasilkan kebisingan lebih dari belt lainnya.
Sedangkan, V-belt paling sering digunakan karena efisiensinya, biaya operasinya yang
rendah, fleksibilitas operasi dan operasi yang kuat.
Cogged V-belt pada umumnya memiliki efisiensi sekitar 70-80%. Tetapi sistem
ini cenderung lebih mahal daripada alternative belt drive. Cogged belt ini cenderung
memerlukan pemeriksaan lebih sering dan lebaih baik dalam aplikasi dengan akses
yang sangat terbatas.

BAB III
METODOLOGI
3.1

Alat dan Bahan

Tabel 3.1 Alat yang digunakan


Nama Alat
Kompresor
Fan
Blower
Kunci Pas
Palu
Obeng
Tang
Tabel 3.2 Bahan yang digunakan
Nama Bahan
Ampelas 1000 mesh
Lap

Jumlah
1
1
1
3
1
2
1

3.2

Skema Kerja

MM ee mrnn a gg nb aag go mma kn m aag tibk ik aa a r n k e m b a l i


bbkar taaes i ggrk ca iie aan t rnnsg a --k bb ac aa a lgg ru iia aa rnn dd aa rr ii
kkk ooe rmm j a pp arr eel ass too rr dd aa nn b l o w e r
b lo w e r

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambar Kompresor dan Blower/Fan di Laboratorium
No

Gambar

Keterangan
Kompresor

Motor yang terdapat di kompresor.


Bagian dalamnya terdiri dari torsi,
torak, dan pelat-pelat

Torsi yang berputar

Pelat-pelat sebagai media keluar


masuknya udara

Inlet atau katup masuknya udara

Poros motor yang menyebebakan


adanya gerak pada torsi sehingga torak
bergerak naik turun

Blower kecil

Tombol power blower dan motor pada


blower beserta fan sebagai pendingin
alat

Bagian yang terdiri dari polite dan


impeller

Blower besar/Fan

Motor pada blower besar beserta


pendinginnya

Impeller

Kunci-kunci yang digunakan

4.2 Sketsa Kerja Kompresor

Arus
Menggerakkan

MemutarMotor

Torsi

Menaik turunkan

Torak

Udara masuk
Pelat

Udara Keluar

Tekanan tertentu akan berhenti

Katup Kendali

Tangki

4.3 Sketsa Kerja Blower/Fan

Arus

Menggerakkan
Motor

Angin

Propeller

Impeller

Udara Keluar

4.4 Pembahasan
4.4.1 Nenden Kurniasih Anggraeni (131411017)
Pada praktikum kali ini melakukan perawatan dan perbaikan pada kompresor, blower,
dan fan. Praktikum ini bertujuan agar dapat memahami bagian-bagian penting dari
kompressor, fan dan blower, dapat menguraikan dan merangakai kembali unit
kompressor, fan dan blower, menggambarkan skema alat pada bagian penting dari 3
(tiga) arah yang berbeda serta mengetahui metode perawatan dan perbaikan.
Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara dengan cara
memampatkan gas atau udara yang kerjanya didapat dari poros. Kompresor biasanya
bekerja dengan menghisap udara atmosfir. Kompresor bekerja dengan adanya arus
listrik yang menggerakan motor sehingga memutar torsi dan mengakibatkan torak
bergerak ke atas dan kebawah. Udara masuk melalu katup masuk dan torak bergerak
keatas maka udara akan terdorong menuju katup keluaran dan sebaliknya ketika
uadara masuk dan torak bergerak kebawah maka udara akan terhisap. Udara keluar
menuju ke tangki penampung udara dimana katup kendali akan memberi sinyal
sehingga pada tekanan tertentu katup akan menutup. Komponen utama dari
kompresor terdiri dari kerangka, poros engkol (crank shaft), batang penghubung
(connecting rod), kepala silang (cross head), slilinder (cyilinder), linier silinder
(cyilinder linier) front and rear cyilinder cover, water jacket, torak (piston), cincin
torak, batang torak, cincin penahan gas, ring oil scraper, dan katup kompresor.
Berdasarkan literatur, berikut merupakan beberapa masalah yang sering terjadi.
a. Kapasitas rendah/turun
b. Temperatur discharge tinggi/naik
c. Temperatur discharge rendah/turun
d. Tekanan minyak pelumas rendah
e. Kebocoran pada oil seal/scraper piston rod
f. Banyak deposit/carbon pada valve
g. Noise dalam cylinder
h. Noise dalam crank case

Pemeliharaan dan pengecekan kompresor dilakukan terhadap komponenkomponen penunjang antara lain :
1) Pelumasan
2) Saringan udara. Saringan udara masuk sangat mudah tersumbat terutama pada
lingkungan yang berdebu
3) Traps. Traps otomatis harus diperiksa untuk memastika bahwa tidak ada kebocoran
udara tekan.
4) Pemeriksaan kebocoran dan kehilangan tekanan diseluruh system secara teratur.
5) Menghindari praktek yang tidak benar, untuk memastikan penggunaan udara yang
bebas kadar air pada titik penggunaan.
6) Mengatur seluruh operasi titik penggunaan pada tekanan serendah mungkin dengan
menggunakan regulator yang baik.
7) Mematikan pasokan udara ke peralatan produksi yang sedang tidak bekerja.
8) Memantau penurunan tekanan dalam system pemipaan.
9) Menggunakan teknologi pengeringan yang member tekanan maksimum yang
diperbolehkan untuk titik pengembunan.
10) Memilih suku cadang kompresor yang terbaik.
Blower merupakan mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau
memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu
juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu. Secara umum fungsi
dari blower dan fan sama. Perbedaan blower dan fan yaitu fan menghasilkan aliran gas
dengan sedikit tekanan dan volume gas yang lebih besar, sementara blower menghasilkan
rasio tekanan yang relatif lebih tinggi dengan volume aliran gas yang lebih besar. Blower
dan fan berkerja karena adanya arus listrik yang memutar motor sehingga menyebabkan
impeller/propeller berputar dan udara masuk menyebar ke dalam polite sehingga udara

terdorong keluar. Berdasarkan literatur, dibawah ini adalah masalah yang sering timbul
pada fan / blower.
-

Kinerja yang buruk

Kebisingan yang berlebihan

Kegagalan Komponen

Getaran

Pemeliharaan rutin untuk mempertahankan tingkat kinerja. Kegiatan pemeliharaan


meliputi :
-

Pemeriksaan periodik semua komponen sistem

Pelumasan bantalan dan penggantian

Pengencangan belt dan penggantian

Perbaikan atau penggantian motor

Pembersihan fan

4.4.2

Noer Khoiriyah (131411018)

Pada praktikum kompressor, fan dan blower bertujuan untuk memahami bagianbagian penting dari kompressor, fan dan blower, dapat menguraikan dan merangakai
kembali unit kompressor, fan dan blower,

dan mengetahui prinsip kerja dari

compressor, fan dan blower. Identifikasi dilakukan dengan membuka rangkaian dari
compressor, fan dan blower menggunakan kunci pas dan obeng setelah itu mengamati
prinsip kerja dari alat tersebut.
Kompressor berfungsi untuk menaikkan tekanan suatu gas. Sumber arus listrik
memutar motor dan mengerakkan torsi untuk mengangkat dan naik turun torak, jika
torak naik maka menekan udara keluar jika torak turun menghidap udara masuk.
Kompressor dilengkapi dengan tabung untuk menyimpan udara bertekanan, sehingga
udara dapat mencapai jumlah dan tekanan yang diperlukan. Tabung udara bertekanan
pada kompresor dilengkapi dengan katup pengaman, bila tekanan udaranya melebihi
ketentuan, maka katup pengaman akan menutup secara otomatis. Komponenkomponen kompresor yaitu; kerangka (frame), batang penghubung (connecting rod),
kepala silang (cross head) , silinder (cylinder), liner silinder (cylinder liner), front and
rear cylinder cover, water jacket, torak (piston) , cincin torak (piston rings), poros
engkol (crank shaft) dan batang torak (piston rod) , cincin penahan gas (packing rod) ,
ring oil scraper, katup kompresor (compressor valve)
Perawatan kompresor yang baik dan benar akan meningkatkan efisiensi kinerja
system. Untuk keperluan tersebut maka perlu pemeliharaan dan pengecekan secara
terjadwal. Perawatan yang dilakukan yaitu:
-

Pelumasan. Tekanan minyak pelumas kompresor harus secara visual diperiksa


setiap hari dan saringan minyak pelumasnya diganti setiap bulan.

Saringan udara. Saringan udara masuk sangat mudah tersumbat terutama pada
lingkungan yang berdebu. Saringan harus diperiksadan diganti secara teratur.

Traps kondensat. raps manual harus secar berkala dibuka dan ditutup kembali
untuk menguras fluida yang terakumulasi, traps otomatis harus diperiksa untuk
memastika bahwa tidak ada kebocoran udara tekan.

Pantau penurunan tekanan dalam system pemipaan.

Pilihlah suku cadang kompresor yang terbaik.


Fan dan blower berkerja dengan prinsip yang sama,
fan dan blower digerakkan oleh motor dan pusat
motor(rotor) akan bergerak, volite membuka tutup ketika
ada udara masuk dan memutar propeler/impeller dan
udara pun keluar.
Perbedaan antara fan dan blower yaitu fan

menghasilkan aliran gas

dengan sedikit tekanan dan volume gas yang lebih besar,

sementara blower menghasilkan rasio tekanan yang relatif lebih tinggi dengan volume aliran
gas yang lebih besar.
Fan dan blower pada umumnya memiliki karakteristik yang serupa, sehingga
perawatan keduanya pun akan sama. Untuk menjaga efisiensi energy pada fan dan blower
maka perawatan yang harus dilakukan adalah :
-

Gunakan kerucut saluran masuk udara yang halus dan bulat untuk saluran masuk
udara fan

Hindarkan distribusi aliran yang buruk pada saluran masuk fan

Bersihkan screens, filter dan blades fan secara teratur

Periksa tekanan belt secara teratur

Gunakan motor yang efisien energinya untuk operasi sinambung atau yang
mendekati sinambung

Matikan fan dan blower jika tidak digunakan

Turunkan kecepatan fan dengan modifikasi diameter pully bila motornya


kebesaran

Gunakan inlet guide vanes sebagai pengganti pengendali damper

Ubah impeller dari plastik yang dilapisi logam/ kaca (GRP) dengan impeller
FRP berlubang yang lebih efisien energinya dengan desain aerofoil

Minimalkan resistansi dan penurunan tekanan sistim dengan memperbaiki sistim


salurannya

Pastikan penyambungan antara sistim penggerak dan yang digerakkan sudah


benar

4.4.3 Nudia Rahmania (1314110)


Pada praktikum ini, praktikan melakukan perawatan kompresor, fan/blower. Praktikum
ini bertujuan untuk memahami bagian-bagian penting kompresor, fan/blower,
menguraikan dan merangkaikan kembali alat, menggambar skema alat pada bagian
penting dari 3 (tiga) arah yang berbeda, mengetahui metoda secara umum perawatan dan
perbaikan.
Kompresor berfungsi untuk membangkitkan/menghasilkan udara bertekanan dengan
cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di dalam tangki
udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik). Prinsip kerja kompresor
adalah kompresor

mempunyai rotor sebagai pengganti piston dan memberikan

pengeluaran udara secara kontinyu tanpa denyutan. Kompresor beroperasi pada kecepatan
tinggi dan umumnya menghasilkan keluaran yang lebih tinggi dibandingkan kompresor
reciprocating.
Fan secara luas digunakan di industri dan pengaplikasian komersial seperti ventilasi,
material handling, boiler, refrigerasi, dust collection, aplikasi pendingin dan lainnya.
Pada industri, fan pada umumnya digunakan untuk pasokan ventilasi atau udara
pembakaran, untuk mensirkulasi udara atau gas lainnya melewati alat dan untuk
mengeluarkan udara atau gas lainnya dari alat. Sedangkan blower yang merupakan mesin
atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas
yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau
pemvakuman udara atau gas tertentu. Operasi blower atau fan hampir sama dengan
operasi pompa, waktu menstart atau menstop haruslah dicekin terlebih dahulu untuk
mengurangi beban penggeraknya. Tetapi hanya satu hal saja yang perlu diperhatikan
selama pengoperasian, yakni pengecekkan yang dilakukan sesekali terhadap temperatur
dan jumlah oil atau dapat dilihat dari batas kerja / jam kerjanya.
Agar alat-alat tersebut dapat berjalan, perlu diperhatikan standar operasional
prosedurnya dan perawatan terhadap peralatan. Hal ini bertujuan untuk menjamin
keamanan selama proses berlangsung, memperpanjang umur alat serta mempertahankan
efisiensi alat. Perawatan ini dapat berupa pembersihan, pengecekan alat, penggantian
komponen alat yang dapat dilakukan secara berkala yaitu mingguan, setiap bulan, setiap
tahun atau ketika alat sudah ada yang rusak tergantung keperluan).

Perawatan kompresor yang baik dan benar akan meningkatkan efisiensi kinerja
system. Untuk keperluan tersebut maka perlu pemeliharaan dan pengecekan secara
terjadwal. Pemeliharaan dan pengecekan kompresor dilakukan terhadap komponenkomponen penunjang antara lain :
1. Pelumasan,
2. Saringan udara.
3. Traps kondensat
4. Pengering udara
5. Periksa kebocoran dan kehilangan tekanan diseluruh system secara teratur
6. Hindari praktek yang tidak benar, untuk memastikan penggunaan udara yang bebas
kadar air pada titik penggunaan
7. Atur seluruh operasi titik penggunaan pada tekanan serendah mungkin dengan

menggunakan regulator yang baik


8. Matikan pasokan udara ke peralatan produksi yang sedang tidak bekerja.
9. Pantau penurunan tekanan dalam system pemipaan.
10. Gunakan

teknologi

pengeringan

yang

member

tekanan

maksimum

yang

diperbolehkan untuk titik pengembunan.


11. Pilihlah suku cadang kompresor yang terbaik.
Pemeliharaan fan/blower secara rutin untuk mempertahankan tingkat kinerja.
Kegiatan pemeliharaan meliputi :
-

Pemeriksaan periodik semua komponen sistem

Pelumasan bantalan dan penggantian

Pengencangan belt dan penggantian

Perbaikan atau penggantian motor

Pembersihan fan
Konsekuensi yang paling mahal dari perawatan yang tidak benar adalah downtime.
Untuk meminimalisasi downtime, perawatan system dasar harus diterapkan secara
teratur.

4.5 Kesimpulan
4.5.1

Komponen utama kompresor

Kerangka (frame)

Batang penghubung (connecting rod)

Kepala silang (cross head)

Silinder (cylinder)

Liner silinder (cylinder liner)

Front and rear cylinder cover

Water jacket, torak (piston)

Cincin torak (piston rings)

Poros engkol (crank shaft)

Batang torak (piston rod)

Cincin penahan gas (packing rod)

Ring oil scraper

Katup kompresor (compressor valve)

4.5.2

Komponen utama blower/fan

Propeller/impeller

Polite

Motor

4.5.3
-

Perawatan kompresor
Pelumasan

Saringan udara. Saringan udara masuk sangat mudah tersumbat terutama pada
lingkungan yang berdebu

Traps. Traps otomatis harus diperiksa untuk memastika bahwa tidak ada
kebocoran udara tekan.

Pemeriksaan kebocoran dan kehilangan tekanan diseluruh system secara


teratur.

Menghindari praktek yang tidak benar, untuk memastikan penggunaan udara


yang bebas kadar air pada titik penggunaan.

Mengatur seluruh operasi titik penggunaan pada tekanan serendah mungkin


dengan menggunakan regulator yang baik.

Mematikan pasokan udara ke peralatan produksi yang sedang tidak bekerja.

Memantau penurunan tekanan dalam system pemipaan.

Menggunakan teknologi pengeringan yang member tekanan maksimum yang


diperbolehkan untuk titik pengembunan.

4.5.4

Memilih suku cadang kompresor yang terbaik.


Perawatan Blower/Fan

Pemeriksaan periodik semua komponen sistem

Pelumasan bantalan dan penggantian

Pengencangan belt dan penggantian

Perbaikan atau penggantian motor

Pembersihan fan

Anda mungkin juga menyukai