Anda di halaman 1dari 70

KOMPRESOR

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah

Konversi energi

Yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Ir. Djoko Kustono M.Pd.

OLEH

BAHTIAR RAMADHANI 180511625586

DODIK ARIEF WAHYU PUTRA 180511625526

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan


rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Penyusun makalah ini bertujuan unruk menyelesaikan tugas dari mata kuliah konversi
energy tentang ‘‘Kompresor’’.

Dalamm penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah bersedia memberi masukan. Kami selaku penyusun mengucapkan banyak
terima kasih kepada Dosen Pengampu yang telah banyak membantu dalam proses
penyelesaian makalah ini.

Disadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya
makalah ini sangat diharapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat.

Malang, 24 agustus 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan.........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4
A. Pengertian kompresor................................................................................................4
B. Klasifikasi kompresor................................................................................................4
1. Kompresor pemindahan positif (positive displacement compressor)........................4
2. Kompresor dinamik ( dynamic compressor )..........................................................15
C. Penggerak kompresor..............................................................................................27
1. Kompresor listrik...................................................................................................27
D. Komponen kompresor.............................................................................................29
 Kerangka (frame).......................................................................................................29
E. Peralatan Pembantu.................................................................................................32
1. Saringan Udara.......................................................................................................32
2. Katup Pengaman dan Received..............................................................................32
3. Tangki Udara..........................................................................................................33
4. Alat Pengatur Kapasitas.........................................................................................33
5. Pembebas Beban Katup Asap.................................................................................33
6. Pembebas Beban dengan Pemutus Dtomatik..........................................................33
7. Pelumas..................................................................................................................33
F. Hubungan antara tekanan dan kompresi...............................................................34
1. Proses Kompresi Gas.............................................................................................35
G. Efisiensi volumentrik...........................................................................................39
H. Faktor penyebab kompresor cepat rusak...........................................................41
I. Gangguan yang sering terjadi pada kompresor.....................................................42
1. Surge pada Kompresor...........................................................................................42
2. Terjadinya overload dan overheating.....................................................................43

1
3. Terjadinya Pemanasan Berlebih Pada Udara Hisap................................................43
4. Terbukanya Katup Pengaman Kompresor..............................................................44
5. Timbulnya Korosi (karat).......................................................................................44
J. Cara merawat kompresor........................................................................................45
K. Aplikasi kompresor..............................................................................................45
L. Instalasi kompresor udara.............................................................................................46
1. Pemilihan Tempat.............................................................................................................46
M.Cara membaca pressure-gauge pada kompresor.........................................................48
N. Bahaya kompresor udara jika tidak digunakan sesuai fungsinya..................................52
BAB III PENUTUP....................................................................................................................53
A. Kesimpulan................................................................................................................53
B. Saran..........................................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................54
CONTOH SOAL DAN JAWABAN..............................................................................................55

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan seiring kemajuan teknologi yang semakin cepat ,sering kita
menjumpai alat alat atau benda yang berhubungan dengan kebutuhan hidup.
Salah satunya adalah kompresor, kompresor biasa digunakan untuk mengisi
angin pada ban mobil, pendingin ruangan, sebagai alat pengungkit, juga
digunakan untuk mengangkat benda-benda berat.
Kompresor bisa diartikan sebagai alat untuk memasukan udara atau mengirim
udara dengan tekanan tinggi. Kompresor juga mempunyai banyak jenis yaitu
dikelompokan menjadi dua type Kompresor pemindahan positif dan
kompresor dinamis.
Kompresor adalah sebuah tipe yang menggunakan bantuan pengerak listik,
diesel, dan bensin. Adapun ganguan dan penyebab terjadinya kerusakan pada
kompresor ,yaitu akibat dari getaran pada pistonya, tidak seibangnya udara
yang masuk pada tabung gas, ada berbagai macam solusi dan cara perawatan
kompresor dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kompresor?
2. Bagaimana system pengerak pada kompresor?
3. Bagaimana komponen pada kompresor?
4. Bagaimana peralatan pembantu pada kompresor?
5. Bagaimana hubungan antara tekanan dan kompresi pada kompresor?
6. Bagaimana Efisiensi volumentrik pada kompresor?
7. Bagaimana Faktor penyebab kompresor cepat rusak?
8. Bagaimana Cara merawat kompresor?
9. Bagaimana Aplikasi kompresor?
10. Bagaiman instalasi pada kompresor?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kompresor.
2. Mengetahui system pengerak pada kompresor.

3
3. Mengetahui komponen pada kompresor.
4. Mengetahui peralatan pembantu pada kompresor.
5. Mengetahui hubungan antara tekanan dan kompresi pada kompresor.
6. Mengetahui Efisiensi volumentrik pada kompresor.
7. Mengetahui Faktor penyebab kompresor cepat rusak.
8. Mengetahui Cara merawat kompresor.
9. Mengetahui Aplikasi kompresor.
10. Mengetahui instalasi pada kompresor.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kompresor

Kompressor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara. Tekanan gas dapat dinaikkan
dengan memaksakan untuk mengurangi volumenya. Ketika volumenya dikurangi,
tekanannya naik. Sebuah kompresor “positive displacement”, memaksa gas dengan
cara ini. Tetapi sebuah kompresor sentrifugal mencapai kenaikkan tekanan dengan
dua tahap. Kompresor ini menambah energi pada gas dalam bentuk kecepatan (energi
kinetik) dan kemudian merubah bentuk ini menjadi energi tekanan.

Sebuah kompresor sentrifugal menggunakan konsep kecepatan-tekanan untuk


menaikkan tekanan gas. Gas masuk ke sebuah impeler yang berputar melalui “mata”
(eye). Vanes (daun impeler) mendorong gas ke sisi luar, melemparkan gas melalui
jalur tertentu pada kecepatan tinggi. Gasnya dilemparkan ke jalur “diffuser” dan
“volute” yang berada disekitar impeler, yang relatif memiliki volume besar, jadi
kecepatannya terhambat dengan cepat. Energi kecepatan diubah menjadi energi
tekanan, dengan demikian tekanannya meningkat. Kompresor biasanya menggunakan
motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai tenaga penggeraknya. Udara
bertekanan hasil dari kompresor biasanya diaplikasikan atau digunakan pada
pengecatan dengan teknik spray/ air brush, untuk mengisi angin ban, pembersihan,
pneumatik, gerinda udara (air gerinder) dan lain sebagainya.

Kompresor udara memiliki prinsip kerja yang sudah tertata dengan baik.
Prinsip kerja kompresor merupakan satu kesatuan yang saling mendukung, sehingga
kompresor dapat bekerja dengan maksimal. Prinsip kerja dari sebuah kompresor
biasanya terbagi menjadi empat prinsip utama, yaitu:

1. Staging

4
Selama proses kerja kompresor, suhu dari mesin kompresor menjadi
tinggi dan meningkat sesuai dengan tekanan yang terdapat dalam kompresor
tersebut. Sistim ini lebih dikenal dengan nama polytopic compression. Jumlah
tekanan yang terdapat pada kompresor juga meningkat seiring dengan
peningkatan dari suhu kompresor itu sendiri.

Kompresor mempunyai kemampuan untuk menurunkan suhu tekanan


udara dan meningkatkan efisiensi tekanan udara. Tekanan udara yang
dihasilkan oleh kompresor mampu mengendalikan suhu dari kompresor
untuk melanjutkan proses berikutnya.

5
3

2. Intercooling
Pengendali panas, atau yang lebih dikenal dengan intercooler
merupakan salah satu langkah penting dalam proses kompresi udara.
Intercooler mempunyai fungsi untuk mendinginkan tekanan udara yang
terdapat dalam tabung kompresor, sehingga mampu digunakan untuk
keperluan lainya.
Suhu yang dimiliki oleh tekanan udara dalam kompresor ini biasanya
lebih tinggi jika dibandingkan dengan suhu ruangan, dengan perbedaan suhu
berkisar antara 10°Fahrenheit (sekitar -12°Celcius) sampai dengan
15°Fahrenheit (sekitar -9°Celcius).
3. Compressor Displacement and Volumetric Efficiency
Secara teori, kapasitas kompresor adalah sama dengan jumlah
tekanan udara yang dapat ditampung oleh tabung penyimpanan kompresor.
Kapasitas sesungguhnya dari kompresor dapat mengalami penurunan
kapasitas.
Penurunan ini dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan pada intake,
pemanasan dini pada udara yang masuk ke kompresor, kebocoran, dan
ekspansi volume udara. Sedangkan yang dimaksud dengan volumetric
efficiency adalah rasio antara kapasitas kompresor dengan compressor
displacement.
4. Specific Energy Consumption
Yang dimaksud dengan specific energy consumption pada kompresor
adalah tenaga yang digunakan oleh kompresor untuk melakukan kompresi
udara dalam setiap unit kapasitas kompresor. Biasanya specific energy
consumption pada kompresor ini dilambangkan dengan satuan bhp/100 cfm.
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu
positive displacement compressor dan dynamic compressor.
4

B. Klasifikasi kompresor

1. Kompresor pemindahan positif (positive displacement compressor)

Positif displacement compressor, menaikkan tekanan dengan memperkecil atau


memampatkan volume gas yang dihisap kedalam silinder atau stator oleh torak.
Kompresor pemindahan positif dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu compressor piston
( reciprocating compressor ) dan compressor putar (rotary) .

1) Kompressor piston (reciprocating compressor)

Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak
yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup
masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi
pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan
masuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak dari
5

titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi,
selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung penyimpanan
dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki tidak akan
kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh
tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung
penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan dalam
tabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau mesin
penggerak akan mati secara otomatis.

Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi. Terdapat empat jenis


yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal balance-opposed,
dan tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan untuk kapasitas antara
50 – 150 cfm. Kompresor horisontal balance opposed digunakan pada kapasitas
antara 200 – 5000 cfm untuk desain multi tahap dan sampai 10,000 cfm untuk desain
satu tahap.
Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana penekanan
dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang bekerja
menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi ganda.
Sebuah kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan
penekanan dilakukan menggunakan satu silinder atau beberapa silinder yang paralel.
Beberapa penerapan dilakukan pada kondisi kompresi satu tahap. Rasio kompresi
yang terlalu besar (tekanan keluar absolut/tekanan masuk absolut) dapat
menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan atau masalah desain lainnya. Mesin
dua tahap yang digunakan untuk tekanan tinggi biasanya mempunyai suhu
pengeluaran yang lebih rendah (140 to 160oC),sedangkan pada mesin satu tahap suhu
lebih tinggi (205 to 240oC). Untuk keperluan praktis sebagian besar plant kompresor
reciprocating diatas 100 horsepower atau Hp merupakan unit multi tahap dimana dua
atau lebih tahap compressor dikelompokan secara seri udara biasanya didinginkan
diantara masing masing tahap untuk menurunkan suhu dan volum sebelum memasuki
tahap berikutnya, Kompresor udara reciprocating tersedia untuk jenis pendingin udara
6

maupun pendingin air menggunakan pelumasan maupun tanpa pelumasan, mungkin


dalam bentuk paket, dengan berbagai pilihan kisaran tekanan dan kapasitas. Yang
termasuk kopresor reciprocating adalah kompresor turbo dan kompresor torak.
Kompresor adalah penghembus udara turbo dengan tekanan 738 mmHg (10 m Aq )
mempunyai sifat dapat mengeluarkan terus-menerus gas dengan komposisi beraturan,
dan ia sesuai bagi penerapan tekanan rendah dan aliran gas besar. Motor dihubungkan
langsung atau melalui roda gigi penggerak untuk memperbesar perputaran, dan
kompresor dijalankan pada perputaran tinggi.
Kompresor torak adalah kompresor yang kompresinya dikerjakan oleh
piston torak dalam silinder, dan macam kompresor ini sesuai untuk tekanan tinggi
( 5kgcm 2 atau lebih ). Pada umumnya untuk kerja perputaran lambat, ia digerakan
dengan dikopel langsung pada motor berkutub jamak atau melalui hubungan
sabuk yang sesuai. Aa banyak digunakan untuk keperluan industri. /umlah silinder
yang digunakan dapat berupa silinder tunggal misalnya yang banyak diterapkan pada
unit domestic dan dapat berupa multi silinder. /umlah silinder dapat mencapai 16
buah silinder yang diterapkan pada unit komersial dan industrial.
Cara kerja reciprocating compresor

Siklus dari gambar tersebut adalah :

1. Saat piston di titik 1 (botom dead center), cylinder terisi penuh dengan gas
pada tekanan isap, semua katup tertutup.
2. Piston bergerak dari titik 1 ke 2, menekan gas secara isotropic (tanpa
perpindahan panas, turbulensi, gesekan), sampai tekanan discharge.
3. Piston bergerak dari titik 2 ke 3, Pada tekanan tersebut katup suction tertutup
sedangkan katup discharge terbuka dan gas mengalir keluar.
7

4. Piston bergerak dari titik 3 ke 4, Pada titik ini gas terperangkap pada
clearence, karena semua katup tertutup.
5. Piston bergerak dari titik 4 (top dead center) menuju 1 ( botom dead center),
katup suction terbuka dan gas masuk memenuhi silider. Sedangkan katup
discharge tertutup. Setelah mencapai titik 1 maka siklus telah selesai.

Keunggulan Reciprocating Compressors

1. Kompresor torak mempunyai efisiensi volumetrik yang lebih tinggi


dibandingkan dengan jenis kompresor yang lain, sehingga kompresor ini akan
menghasilkan kapasitas udara yang lebih besar.
2. Debu dan pasir tidak mudah masuk ke dalam silinder karena udara yang
dihisap harus melalui saringan udara sebelum udara tersebut masuk silinder
memalui katup isap. Dalam hal ini silinder dan piston tidak akan cepat rusak
akibat kotoran yang masuk ke dalam silinder.
3. Kompresor torak memiliki konstruksi yang lebih sederhana,
sehingga penggunaannya lebih ekonomis.
4. Memiliki rasio kompresi yang lebih besar.

Kelemahan Reciprocating Compressors

1. Pada tekanan yang tinggi dan udara tekan yang dihasilkan rendah diperlukan
pondasi yang kuat dan dijaga keamanannya terhadap lingkungan sekitar dan
diperlukan penggunaan saluran pipa yang tahan terhadap getaran yang timbul.
2. Pada tekanan yang tinggi dan udara tekan yang dihasilkan rendah kompresor
torak membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi pada kapasitas yang
sama.

Kompresor piston ( Reciprocating Compressor ) dikelompokan menjadi :

a. Kompresor Piston Kerja Tunggal


8

Kompressor piston kerja tunggal adalah kompresor yang memanfaatkan  perpindahan


piston, kompresor jenis ini menggunakan piston yang didorong oleh poros engkol
( crankshaft ) untuk memampatkan udara /gas. Udara akan masuk ke silinder
kompresi ketika piston bergerak pada posisi awal dan udara akan keluar saat
piston/torak bergerak pada posisi akhir/ depan.

b. Kompresor Piston Kerja Ganda

Kompresor piston kerja ganda beroperasi sama persis dengan kerja tunggal, hanya
saja yang menjadi perbedaan adalah pada kompresor kerja ganda, silinder kompresi
memiliki port inlet dan outlet pada kedua sisinya. Sehingga meningkatkan kinerja
9

kompresor dan menghasilkan udara bertekanan yang lebih tinggi dari pada kerja
tunggal.

c. Kompresor Diafragma

Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari kompresor piston, dan mempunyai
kesamaan dengan kompresor piston, hanya yang membedakan adalah, jika pada
kompresor piston menggunakan piston untuk memampatkan udara, pada kompresor
diafragma menggunakan membran fleksible atau diafragma.

Bagian-bagian kompresor diafragma :

1. Check valves
2. Hydraulic inlet check valve
3. Hydraulic pistons
4. Hydraulic overpump valves
5. Overpump sight glass
6. Hydraulic injection pump
7. Frames
8. Piston rods
9. Crossheads
10. Crosshead pin
11. Connecting rods
12. Main and crankpin bearings
13. Crankshafts
10

Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak
dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak
langsung berhubungan dengan bagian bagian yang bergerak secara resiprokal.
Adanya pemisahan ruangan ini udara

akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu kompresor
diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan, farmasi, obatobatan dan
kimia.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada
sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara
bertekanan. Torak pada kompresor  diafragma tidak secara langsung menghisap dan
menekan udara, tetapi menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari
gerakan diafragma yang kembang kempis itulah yang akan menghisap dan menekan
udara ke tabung penyimpan.

2) Kompresor Putar (Rotary)

Kompresor Rotari Baling-baling Euncur Secara eksentrik rotor dipasang berputar


dalam rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang lubang masuk dan keluar.
Keuntungan dari kompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek dan
kecil, sehingga menghemat ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan halus dalam,
dapat menghantarkan dan menghasilkan udara secara terus menerus dengan mantap.
Baling-baling luncur dimasukkan ke dalam lubang yang tergabung dalam rotor dan
ruangan dengan bentuk dinding silindris. Ketika rotor mulai berputar, energi gaya
sentrifugal baling-balingnya akan melawan dinding. Karena bentuk dari rumah
baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat dengan rotornya maka ukuran ruangan
dapat diperbesar atau diperkecil menurut arah masuknya (mengalirnya) udara.
Kompresor putar dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

a. Kompresor Screw (Rotary Screw Compressor)

Kompresor screw merupakan jenis kompresor dengan mekanisme putar perpindahan


positif, yang umumnya digunakan untuk mengganti kompresor piston, bila diperlukan
udara bertekanan tinggi dengan volume yang lebih besar. Kompresor Sekrup
memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang satu
mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat
memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan
sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk
11

lurus, maka kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat-
pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-
rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap dan menekan
fluida.

b. Kompresor lobe (roots blower)

Kompresor atau blower jenis Roots mempunyai dua buah rotor yang masing-masing
mempunyai dua buah gigi (Eobe) dan bentuknya mirip dengan kepongpong. Kedua
rotor berputar serentak dengan arah yang berlawanan di dalam sebuah rumah. Sumbu
gigi kedu rotor selalu tegak lurus antara satu dengan lainnya.
Cara kerjanya adalah sebagai berikut.
Apabila kedua rotor diputar, ke dua lobe gigi akan berputar, pada saat mulai berputar
tekanan di daerah hisap vakum, sehingga udara masuk ruang diantara lobe gigi
dengan dinding blower kanan atau kiri, saling bergantian. Karena udara semakin
didesak ke ruang yang lebih sempit, tekanananya mejadi naik, dan pada daerah
pengeluaran udara tersebut dikeluarkan.
12

Kelebihan kompresor ini dibanding dengan kompresor jenis lain yaitu:

1. Kompresor tidak menimbulkan surging


2. Putarannya mudah divariasi
3. Kapasitas mudah diatur dengan jalan pintas
4. Bebas minyak 

Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi


karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul. Berbeda jika
dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah
minyak pelumas maka film-film minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara
dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu.

c. Jenis sirip (Vane) atau Jenis baling-baling putar/baling-baling luncur.

Kompresor merupakan komponen yang sangat penting di dalam system AC,


kompresor berfungsi sebagai alat untuk menaikkan tekanan refrigerant sebelum
masuk ke dalam kondensor. Kompresor berperan penting dalam siklus kerja
pendinginan, karena apabila kompresor tidak optimal maka proses pendinginan
kurang maksimal. Dalam perkembangan teknologi sekarang ini, banyak ditemukan
berbagai macam kompresor untuk peningkatan kerja system AC salah satunya ialah
kompresor type vane.
13

Fungsi Komponen
Kompresor tipe vane terdiri dari beberapa komponen yaitu :

1. Rotor berfungsi untuk tempat vane yang akan menghantarkan refrigerant


untuk dikompresi.
2. Stator fungsinya untuk tempat berputarnya rotor dan vane dalam satu ruang.
3. Katup hisap berfungsi sebagai lubang masuk refrigerant yang akan
dikompresikan.
14

4. Katup tekan berfungsi untuk lubang keluarnya refrigerant yang telah


dikompresi.
5. Filter berfungsi untuk menyaring kotoran yang ikut masuk bersama
refrigerant.

Cara Kerja Unit


Pada saat pully berputar oleh mesin maka rotor juga ikut berputar. Sehingga
refrigerant terhisap masuk melalui lubang Suction. Kemudian refrigerant masuk
keruang tekanan rendah. Refrigerant masuk kelubang ditutup stator depan menuju
lubang stator. Saat ruangan diruang stator melebar, refrigerant akan terhisap. Dan
kebalikannya jika pada saat ruang stator menyempit maka refrigerant akan terhisap.
Refrigerant ini mendorong katup tekan menuju kefilter untuk disaring kotoran-
kotoran yang ikut masuk kekompresor. Setelah itu refrigerant keluar keruangan
tekanan tinggi dan keluar melalui lubang discharge.

d. Ring cairan (Liquid Ring)

Kompresor ring cairan digunakan untuk menghasilkan udara bebas minyak pelumas
dengan perbandingan kompresi tertentu. Pada rotor terdapat susunan kipas tetap yang
dipasang didalam suatu silinder dengan kelonggaran sehingga sewaktu motor
berputar, jarak ujung kapas terhadap dinding silinder selalu berubah. Sebagian
volume silinder diisi dengan cairan. Selama rotor berputar, cairan ikut berputar akibat
putaran dan dorongan kipas kompresor. Akibat gaya sentrifugal, cairan menjadi
padat. Ruangan diantara kipas selalu berubah seperti halnya pada kompresor sudu.
Untuk menghindari timbulnya gaya radial, kompresor ini sering dilengkapi dengan
dua ruang kompresi yang simetris.

e. Gulungan (Scroll)
15

Scroll kompresor memiliki satu gulir, atau spiral, yang mengorbit dalam jalur yang
didefinisikan oleh sebuah gulungan tetap cocok. Scroll tetap melekat pada tubuh
kompresor. Gulir mengorbit digabungkan ke crankshaft dan orbit, daripada berputar.
Gerak mengorbit menciptakan serangkaian kantong gas bepergian antara dua
gulungan. Pada bagian terluar dari gulungan, kantong menarik gas, dan kemudian
pindah ke tengah gulungan, di mana gas sudah habis. Seperti gas bergerak ke kantong
batin semakin kecil, suhu dan tekanan peningkatan tekanan debit yang diinginkan.
16

2. Kompresor dinamik ( dynamic compressor )

Kompresor dinamik adalah kompresor yang menggunakan impeler atau vane berputar


untuk meningkatkan kecepatan dan pressure dari fluida (gas) yang ditimbulkan oleh
impeller  atau dengan gaya angkat yang ditimbulkan oleh sudut. Kompresor ini
menghasilkan volume udara kompresi yang besar pada tekanan yang kecil.
Kompresor sentrifugal dan aksial adalah jenis kompresor dinamik. Kompresor
sentrifugal menggunakan prinsip gaya sentrifugal, udara masuk melalui sisi inlet di
tengah-tengah kompresor, lalu melewati impeler yang berputar, dan melewati volute
cassing  sebelum keluar menuju outlet kompresor. Sedangkan kompresor aksial
terdiri atas blade yang berputar pada rotor, dan blade yang diam di sisi stator.
Kompresor ini menggunakan prinsip gaya axial, dengan aliran udara yang searah
dengan sumbu poros.
Kompresor dinamik dibagi menadi :

1) Kompresor Sentrifugal

Kompresor sentrifugal merupakan suatu kompresor dimana kecepatan dan tekanan


diberikan kepada udara dengan arah radial terhadap shaft vane atau impeler oleh satu
atau banyak kombinasi antara impeler dan difuser. Kompresor sentrifiigal
meningkatkan energi fluida dengan meningkatkan kecepatan tangensial gas. Prinsip
kerja kompresor sentrifugal sangat mirip dengan prinsip operasi pompa sentrifugal.
fluida memasuki kompresor melalui nozzle inlet yang proporsional sehingga gas
memasuki impeller dengan minimal shock atau turbulensi. Impeller, yang terdiri dari
hub dan blade, dipasang pada poros berputar. Sedangkan kompresor sentrifugal
sendiri termasuk dalam klasifikasi kompresor dinamik dimana jenis kompresor yang
tergantung pada transfer energi dari impeller yang berputar ke udara. Rotor
melakukan pekerjaan ini dengan mengubah momen dan tekanan udara. Momen ini
diubah menjadi tekanan tertentu dengan penurunan udara secara perlahan dalam
difuser statis. Sehingga kompresorsentrifugal dapat didefinisikan sebagai
kompresor dengan prinsip kerja mengkonversikan energi kecepatan gas/udara
yang dibangkitkan oleh aksi/gerakan impeller(sudu-sudu rotor) yang berputar dari
energi mekanik unit penggerak menjadi energi potensial(tekanan) didalam diffuser
dengan aliran discharge/keluaran gas/udara secara r gaya sentrifugal. Hal ini
menyebabkan gas masuk/mengalir dari inlet tip (eye impeller) ke discharge tip.
Karena adanya perubahan jari-jari dari sumbu putar antara tipe sudu masuk dengan
tipe sudu keluar maka terjadi kenaikan energi kecepatan.
17

Adapun jenis-jenis sistem penyambungan impeler diantaranya :

1. Dua lembaran tipis penyambung impeler, yang mempunyai gilingan mata pisau
dari kulitnya(piringan).
2. Dua buah lubang penyambung impeler yang mempunyai gilingan mata pisau.
3. Tiga lembaran penyambung impeller yang mata pisunya terbuat dari plat baja.
Biasanya sebuah mata pisau menggunakan tiga buah penyambung impeller.

 Bantalan(Bearing)

Bantalan adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk


mendukung beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan
memperkecil gesekan dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya.
Pada kompresor sentrifugal terdapat
dua jenis bearing yaitu:
1. Journal bearing digunakan untuk mendukung beban dengan arah radial (tegak
lurus poros).
2. Thrust bearing digunakan untuk mendukung beban ke arah aksial(sejajar
poros).

Adapun keuntungan dan kerugian penggunaan Kompresor Sentrifugal dapat dilihat


pada tabel berikut :

Advantages Disadvantage

Highly efficiency approaching two stages


reciprocating compressor High initial cost
18

Can reach pressure up to 1200 psi Complicated monitoring and control systems

High rational speed require special bearings


and sophisticated vibration and clearance
Designed to give lubricant free air monitoring

Does not require special foundations Specialized maintenance consideration


Kompresor sentrifugal memiliki konfigurasi yang berbeda-
bedaberdasarkan aplikasinya dan dapat dipilih berdasarkan kebutuhan, berikut
adalah  dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Compressors with Horizontally-split Casings
Horizontally-split casings yang terdiri dari setengah casing yang menyatu
di tengah secara horizontal digunakan untuk tekanan operasi di bawah60 bar.
Horizontally-split casing compressors dapat diidentifikasi lebih lanjut sesuai
dengan jumlah tahapannya
2. Compressors with Vertical-split Casings
Vertical Split Casing dibentuk oleh sebuah silinder yang ditutup oleh dua
penutup di bagian ujungnya seperti “barrel”. Kompresor inisecara umum
merupakan kompresor jenis multistage yang digunakan untuk kondisi tekanan
tinggi (up to 700 kg / cm 2). Dibagian dalam casing, rotor dan diafragma pada
dasarnya sama seperti horizontal split casing.
3. Compressor with Bell Casings
Kompresor dengan Bell Casing juga merupakan kompresor berjenis barel
untuk tekanan tinggi yang memiliki casing berbentuk lonceng dan
ditutup/dikunci dengan shear ring.
4. Pipeline Compressors
Berbentuk seperti lonceng dengan penutup vertikal tunggal. Tipe ini
umumnya digunakan untuk transportasi gas alam.
5. SR Compressors
Kompresor ini cocok untuk tekanan rendah. Mereka memiliki fitur
beberapa shaft dengan overhung impellers
Prinsip Kerja Kompresor Sentrifugal
19

Secara garis besar prinsip kerja pada kompresor gas, khususnya kompresor berjenis
single stage dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Fluida yang diangkut masuk ke dalam kompresor dan mengalir
melalui Saluran Impeller (Inlet).
2. Impeller terbuat dari dua buah pelat yang dipisahkan oleh rangkaian sudu.
Pada saat impeller berputar, sudu akan mendorong udara didalam impeller untuk
bergerak.Karena tidak ada gaya sentrifugal yang bekerja, putaran akan
mendorong fluida untuk terlempar keluar dari titik pusat impeller.
Kecenderungan udara atau gas untuk bergerak keluar dari pusat impeller
merupakan kecenderungan dari gaya sentrifugal.
3. Pada saat impeller berputar, ia akan menggerakkan gas menuju bagian terluar
dari impeller melalui celah pada blade atau Refrigerant Passages dan
mengakibatkan kecepatan gas tersebut bertambah. Bertambahnya kecepatan
untuk menjauhi titik pusat impeller akan menciptakan daerah yang bertekanan
rendah pada pusat impeller tersebut, dan pada akhirnya akan menyebabkan lebih
banyak gas memasuki impeller. Impeller melakukan kerja terhadap gas. Kerja
akan dikonversikan kedalam energi yang gas akan dapatkan dalam bentuk
tekanan dan kecepatan.
4. Pada saat meninggalkan impeller, gas akan diarahkan melalui jalur yang
disebut Diffuser. Radius/jari-jari diffuser lebih besar daripada radius impeller
dimana pola aliran gas yang melalui diffuser akan berbentuk spiral yang
besar.Karena pola aliran menjadi lebih besar dan tidak ada pengaruh langsung
yang dilakukan oleh sudu impeller, kecepatan gas akan berkurang sementara
tekanan gas menjadi bertambah.
5. Gas yang telah melewati diffuser selanjutnya akan memasuki Volute.
Didalam volute, pengkonversian kecepatan menjadi tekanan terus berlanjut.

Komponen kompresor sentrifugal

Terdapat banyak jenis Kompresor Sentrifugal yang bisa dikelompokan berdasarkan


konfigurasi dan aplikasinya, hal ini akan membuat komponen yang terdapat dalam
satu kompresor dan kompresor lainnya akan memiliki perbedaan. Bila ditelaah
berdasarkan prinsip kerja kompresor secara umum (poin 2.6.1) maka komponen
utama pada kompresor sentrifugal adalah sebagai berikut:
Saluran Impeller (inlet)
20

Saluran dimana fluida masuk ke dalam kompresor dan menuju ke impeller.


Impeller
Komponen pada kompresor sentrifugal yang berfungsi untuk meningkatkan energi
fluida dengan meningkatkan kecepatan tangensial gas.
Refrigerant Passages
Passages atau jalur fluida yang bebentuk sudu dan blade pada impeller menjadi jalur
fluida gas untuk bergerak ke komponen selanjutnya yaitu difusser.
Diffuser
Diffuser merupakan saluran fluida yang berfungsi merubah pola aliran menjadi lebih
besar, sehingga menyebabkan kecepatan gas berkurang dan tekanan gas bertambah.
Volute
Pada bagian volute yang merupakan saluran lanjutan dari diffuser proses
pengkonversian kecepatan menjadi tekanan terus berlanjut hingga fluida keluar dari
bagian discharge.
Perhitungan pada kompresor sentrifugal
Untuk kerja pada kompresor sentrifugal berkaitan dengan beberapa
parameter utama diantaranya Head, Efisiensi, Kapasitas dan Daya. Untuk
dapat mengetahui harga masing-masing parameter berdasarkan kondisi
operasi, maka digunakan berbagai rumus perhitungan dan proses pendekatan.
Kompresor sentrifugal didalam proses kerjanya dapat ditinjau
dengan menggunakan dua pendekatan :
1. Proses adiabatic (isentropic), yaitu proses dengan menggunakan asumsi
ideal, dimana proses berlangsung pada entropi konstan (tidak ada panas yang
masuk dan keluar) meskipun pada kenyataannya energi panas tidak bisa dirubah
secara keseluruhan menjadi kerja, karena ada kerugian.
2. Proses Politropik adalah proses kerja aktual yang dihasilkan oleh kompresor
itu sendiri.

Head Isentropik
Merupakan energi per satuan massa yang diperlukan oleh kompresor pada kondisi
tanpa adanya perpindahan panas pada sistem. Head isentropik mengabaikan kerugian-
kerugian yang terjadi selama proses untuk mencapai rasio tekanan tertentu.
Persamaan Head Isentropik:

Dimana
Hisen    : Head Isentropik (ft.lbf/lbm)
T1       : Temperatur masuk (oF)
Zavg       : Faktor kompresibilitas rata-rata saat masuk dan keluar
21

P1        : Tekanan masuk (Psia)


P2        : Tekanan keluar (Psia)
SG : specific gravity
ᴦ : Rasio panas spesifik

Head Politropik
Merupakan energi per satuan massa yang diperlukan oleh kompresor pada proses
politropik dengan kondisi gas saat masuk dan saat keluar kompresor sama. Head
politropik merupakan head yang telah mempertimbangkan kerugian-kerugian yang
terjadi selama proses penambahan energi pada aliran gas. Head yang lebih besar
dibutuhkan untuk mengkompensasikan kerugian yang terjadi selama proses kompresi
untuk mencapai suatu rasio tekanan tertentu. Persamaan Head Politropik:

Dimana :
Hisen  : Head Isentropik (ft.lbf/lbm)
T1     : Temperatur masuk (oF)
Zavg   : Faktor kompresibilitas rata-rata saat masuk dan keluar
P1     : Tekanan masuk (Psia)
P2     : Tekanan keluar (Psia)
SG : Specific gravity
ᴦ : rasio panas spesifik

Nilai n merupakan kondisi gas selama kompresi. Nilai n


membandingkan antara kondisi tekanan dan temperatur saat masuk dan keluar
kompresor. Penurunan nilai n menyebabkan penurunan nilai perbandingan
antara rasio temperatur dan rasio tekanan, sehingga head yang dibutuhkan pun
semakin kecil. Persamaan yang digunakan untuk mencari nilai n:
Dimana :
T1 : Temperatur masuk kompresor (oF)
T2 : Temperatur keluar kompresor(oF)
P1 : Tekanan masuk kompresor (psia)
P2 : Tekanan keluar kompresor (psia)

Efisiensi

Efisiensi didefinisikan sebgai perbandingan antara head pada kondisi isentropik


dengan head yang terjadi selama proses di lapangan. Efisiensi menggambarkan
22

kondisi yang dapat diraih oleh suatu kerja kompresor agar dapat mencapai suatu rasio
tekanan tertentu. Efisiensi dapat dihitung dengan persamaan:

Daya
Daya merupakan faktor penting pada kinerja kompresor sentrifugal karena berkaitan
dengan aliran massa yang dapat dialirkan pada kompresor dan head yang dihasilkan
selama proses kompresi. Daya pada kompresor sentrifugal terbagi dua :
1. Daya Poros Kompresor

Dimana :
Wcc : Daya penggerak poros (HP)
Qstd : Laju std gas (mmscfd)
SG : Specific gravity
ո : Efisiensi (%)

2. Daya Gas
Daya gas merupakan fungsi antara daya penggerak kompresor dengan efisiensi
mekanis. Selama proses kompresi, kompresor sentrifugal mengalami kehilangan daya
(intenal losses) yang terjadi friksi pada kompresor.

Wgas = Wcc + nmech

Dimana :
Wgas  : Daya yang dibutuhkan untuk mengalirkan gas (HP)
nmech  : Efisiensi mekanis

Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Kompresor Sentrifugal

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja kompresor sentrifugal adalah:

1. Pengaruh Suhu Gas Masuk (T1)

Bila suhu gas masuk naik, maka:

· Kerapatan massa gas menurun pada kapasitas yang sama.

· Laju aliran massa yang dihasilkan menurun.

· Daya yang dibutuhkan kompresor naik.

· Pressure ratio menurun.


23

· Begitu pula sebaliknya.

2. Pengaruh Tekanan Gas Masuk (P1)

Pada kompresor yang beroperasi pada putaran konstan dan laju aliran volume yang
sama, maka penurunan tekanan gas masuk menyebabkan:

· Laju aliran gas keluar kompresor turun.

· Tekanan gas keluar kompresor turun.

· Kebutuhan daya kompresor turun.

· Untuk menjaga tekanan gas keluar kompresor yang konstan, maka kompresor
diharuskan beroperasi pada putaran tinggi, akibatnya daya yang dibutuhkan
kompresor juga bertambah.

3. Pengaruh Jenis Gas (SG)

Bila jenis gas berubah komposisinya dan spesific gravity (SG) gas turun
menyebabkan:

· Laju aliran massa menurun.

· Daya yang dibutuhkan kompresor menurun.

4. Pengaruh Faktor Kompersibilitas (Z)

Pengaruh faktor kompresibiltas gas sangat dipengaruhi oleh jenis/komposisi gas,


temperatur, dan tekanan. Bila Z naik dan kapasitas konstan menyebabkan:

· Daya yang diperlukan kompresor naik.

· Pressure ratio turun.

5. Pengaruh Putaran Kompresor (N)

Perubahan putaran kompresor akan berpengaruh terhadap karakteristik kompresor.


Dengan kenaikan putaran kompresor menyebabkan:

· Naiknya kapasitas/laju aliran massa sebanding dengan kenaikan putarannya.

2) Kompresor Aksial
24

Kompresor axial terdiri dari komponen yang tidak bergerak dan komponen yang
bergerak berputar. Suatu poros menggerakkan drum pusat, yang ditahan oleh bearing,
yang mempunyai sejumlah baris aerofoil berbentuk gelang berpasangan. Poros ini
berputar diantara baris aerofoil yang tidak bergerak yang jumlahnya sama, terhadap
selubung yang berbentuk pipa. Aerofoil yang berputar berbaris selang seling (rotor)
dan aerofoil yang diam (stator), dengan rotor yang memberikan'menyalurkan energi
ke dalam cairan, dan stator yang mengubah penambahan energi kinetik secara rotasi
menjadi tekanan statis melalui proses difusi. Sepasang aerofoil yang berputar dan
tidak bergerak disebut suatu satu stage. Daerah penampang melintang antara rotor
drum dan selubung dikurangi arah alirannya untuk menjaga percepatan axial ketika
cairan dimampatkan. Kompresor ini merupakan kompresor dengan debit udara yang
yang paling besar. Pesawat terbang jenis turbo jet menggunakan kompresor jenis ini
dalam memampatkan udara menuju ruang bakar.
25

Kompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang menggunakan


serangkaian kipas airfoil untuk semakin menekan aliran fluida. Aliran udara yang
masuk akan mengalir keluar dengan cepat tanpa perlu dilemparkan ke samping
seperti yang dilakukan kompresor sentrifugal. Kompresor aksial secara luas
digunakan dalam turbin gas/udara seperti mesin jet, mesin kapal kecepatan tinggi, dan
pembangkit listrik skala kecil.
Pada aplikasi mesin jet, kompresor dihadapkan pada kondisi pengoperasian secara
luas. Pada saat takeoff tekanan pintu masuk tinggi, kecepatan pada pintu masuk nol,
dan kompresor berputar pada berbagai kecepatan ketika tenaga diterapkan. Ketika
sekali terbang tekanan pintu masuk turun, tetapi kecepatan pada pintu masuk
meningkat (dalam kaitan dengan gerakan maju pesawat terbang) untuk memulihkan
beberapa tekanan ini, dan kompresor cenderung untuk bekerja pada kecepatan
tunggal untuk periode waktu yang lama.
26

Tidak ada kompresor simpel yang s empurna untuk cakupan kondisi pengoperasian
secara luas. Geometri kompresor yang tetap, seperti saat digunakan pada mesin jet
pertama kali, terbatas untuk mendesain perbandingan tekanan sekitar 4 atau 5:1,
ketika dengan mesin panas manapun, efisiensi bahan bakar betul-betul dihubungkan
dengan perbandingan kompresinya, sehingga membutuhkan keuangan yang sangat
kuat untuk meningkatkan stage kompresor di luar perbandingan yang dibutuhkan.
Apalagi kompresor dapat menjadi lambat jika kondisi-kondisi pintu masuk berubah
dengan kasar, suatu masalah umum pada mesin awalnya. Pada beberapa kasus, jika
pelambatan terjadi dekat bagian depan mesin, semua stage yang bekerja dari titik itu
akan berhenti mengkompresi udara. Pada situasi ini energi yang diperlukan untuk
menjalankan kompresor akan turun secara tiba-tiba, dan sisa udara panas pada bagian
belakang mesin mengijinkan turbin untuk menaikkan kecepatan motor secara
dramatis. Kondisi ini, dikenal sebagai surging, yaitu suatu masalah utama pada mesin
di awal dan sering menunjukkan kompresor atau turbin itu melemparkan mata pisau.
Karena semua pertimbangan ini, kompresor axial pada mesin jet modern lebih rumit
dibandingkan dengan rancangan sebelumnya.
Kompresor berdasarkan alirannya :
1. Kompresor Aliran (turbo compressor)
Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang
besar. Kompresor aliran udara ada yang dibuat dengan arah masuknya
udara secara aksial dan ada yang secara radial. Arah aliran udara dapat
dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan kecepatan
aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energy
bentuk tekanan.

2. Kompresor Aliran Radial


Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari
ruangan ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama
udara dilemparkan keluar menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat,
maka dari tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali mendekati sumbu.
Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapa
tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan
sudusudu
tersebut maka akan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan.
Prinsip kerja kompresor radial akan mengisap udara luar melalui sudu-sudu
rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu dikompresi
dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga
tekanannya sesuai dengan kebutuhan.
3. Kompresor Aliran Aksial
Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan
oleh sudu yang terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu
searah (sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan
27

udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar secara cepat.
Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang
mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah
seperti kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang
turbo propeller. Bedanya, jika pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik
putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik dari mesin
akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara bertekanan.
Kelebihan kompresor aksial adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan debit yang besar


2. Bentuknya sangat cocok untuk keperluan mesin jenis turbojet

Kekurangannya adalah tekanan yang dihasilkan relatif rendah.

C. Penggerak kompresor

Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor, sehingga


kompresor dapat bekerja secara optiomal. Penggerak kompresor yang sering
digunakan biasanya berupa motor listrik dan motor bakar seperti gambar. Kompresor
berdaya rendah menggunakan motor listrik dua phase atau motor bensin. Sedangkan
kompresor berdaya besar memerlukan motor listrik 3 phase atau mesin diesel.
Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya digunakan bilamana lokasi
disekitarnya tidak terdapat aliran listrik atau cenderung non stasioner . Kompresor
yang digunakan di pabrik-pabrik kebanyakan digerakkan oleh motor listrik karena
biasanya terdapat instalasi listrik dan cenderung stasioner (tidak berpindah-pindah).

1. Kompresor listrik
Kompresor Listrik adalah kompresor yang cara menghidupkannya adalah
dengan menggunakan listrik atau dalam artian lainnya, kompresor listrik adalah
kompresor yang menggunakan listrik sebagai sumber tenaganya. Kompresor listrik
ini menggunakan motor listrik dan motor bakar sebagai alat penggeraknya.
Penggeraknya disini yang kami maksudkan adalah penggerak mesin agar kompresor
listrik dapat menyala dan menghasilkan angin.
Cara kerja dari kompresor listrik ini sendiri adalah dengan mengalirkan angin
kedalam tabung penyimpanan angin sampai tabung tersebut penuh akan angin
sehingga didalam tabung tersebut memiliki tekanan angin yang siap dikeluarkan
untuk hal-hal yang dapat membantu manusia.
Fungsi dari kompresor listrik ini untuk kebutuhan manusia diantaranya adalah :
28

a. Melakukan pengecatan barang, meubel ataupun kendaraan.


b. Menambahkan angin pada ban kendaraan atau alat lain yang menggunakan
roda.
c. Membersihkan mesin ataupun alat lain yang berhubungan dengan kendaraan.
d. Membersihkan sisa air pada alat-alat ataupun kendaraan agar tidak
menimbulkan karat dan kerak.
Kompresor listrik berfungsi untuk membangkitkan atau menghasilkan udara
bertekanan dengan cara menghisap dam memampatkan udara tersebut kemudian
disimpan kedalam tangki udara yang merupakan bagian dari kompresor listrik itu
sendiri untuk disuplai kepada objeknya ( ban, air tools, dll ). Tangki atau tabung dari
kompresor listrik dibuat untuk menyimpan udara bertekanan, sehingga udara dapat
mencapai jumlah dan tekanan yang diperlukan. Tabung dari kompresor listrik ini juga
dilengkapi dengan katup pengaman yang akan terbuka secara otomatis untuk
melepaskan tekanan angin pada tabung / tangki saat tekanan udara pada tabung /
tangki kompresor listrik tersebut melebihi kapasitasnya.
Setiap kompresor listrik memiliki kapasitas udara pada tabungnya dan juga
memiliki batas maksimal tekanan yang dikeluarkan, sehingga kompresor listrik ini
hanya dapat bekerja sesuai dengan kapasitasnya. Mesin kompresor listrik akan cepat
rusak jika kompresor listrik tersebut digunakan tidak sebagaimana mestinya atau
melebihi kapasitasnya. Karena memang kebanyakan user atau para pengguna
kompresor listrik sering memaksakan kapasitas dari kompresor tersebut dengan
menyalakan mesin kompresor untuk mengatasi tekanan yang melebihi kapasitas. Hal
ini masih sangat banyak kita jumpai di bengkel-bengkel yang ada disekitar kita,
mereka menyalakan mesin kompresornya untuk digunakan pada kendaraan atau
kapasitas tekanan yang melebihi kapasitasnya. Memang mesin kompresor tersebut
dapat mengatasi hal ini, tetapi hal tersebut dapat mengurangi umur kompresor listrik
itu sendiri.
Kelebihan kompresor listrik
Seperti yang sudah kita ketahui pada artikel kami sebelumnya tentang tipe dan
kompresor angin, salah satunya adalah kompresor listrik. Kompresor listrik ini
29

memberikan kelebihan dibandingkan dengna kompresor manual, yang kelebihan dari


kompresor listrik tersebut adalah diantaranya :
1. Harga dari kompresor listrik lebih murah dibandingkan dengan
kompresor manual.
2. Cara penggunaannya tidka menggunakan tenaga extra, sehingga lebih
mudah dalam menyalakannya.
3. Ukurannya tidak terlalu besar, sehingga mudah dipindahkan dan dibawa-
bawa.
Kekurangan kompresor listrik
Jika kita telah berbicara tentang kelebihan, ada baiknya kita juga berbicara
tentang kekurangan. Hal ini kami rasa perlu dibahas agar kita juga dapat menentukan
tipe kompresor apa yang paling cocok untuk kita gunakan pada aplikasi yang akan
kita kerjakan. Dan kekurangan dari kompresor listrik ini diantaranya :
1. Saat listrik padam, kompresor tidak akan dapat digunakan, kecuali hanya
dengan genset.
2. Ukurannya yang kecil membuat kapasitas udara dan tekanan udara yang
dihasilkan juga tidak terlalu besar.
3. Butuh teknisi khusus untuk memperbaiki kompresor listrik ini, jika
mengalami kerusakan.

D. Komponen kompresor
 Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai
tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak
pelumas.

 Poros engkol (crank shaft)


30

Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik
(translasi).

 Batang penghubung(connecting rod)


Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang,
batang penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban
pada saat kompresi.

 Kepala silang(cross head)


Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang
dapat meluncur pada bantalan luncurnya.

 Silinder(cylinder)
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket.
31

 Liner silinder(cylinder liner)


Liner terbuat dari besi cor berkelas dan dilengkapi dengan jaket air di sekitarnya
untuk menyerap/meredam panas yang disebabkan selama proses kompresi. Liner
dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menurunkan tekanan udara menjadi tekanan
minimum.

 Front and rear cylinder cover


Aadalah tutup silinder bagian head end/front cover bagian crank end/rear coover yang
berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.

 Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin.

 Torak(piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas'udara pada proses pemasukan (suction),
kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge).

 Cincin torak(piston rings)


Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding
liner silinder.

 Batang Torak(piston rod)


32

Batang torak (piston rod) terbuat dari campuran baja, dilengkapi dengan ring anti
gesekan untuk mencegah dari kemungkinan bocornya kompresi udara. Berfungsi
untuk meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.

 Cincin Penahan Gas(packing rod)


Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah(clearance) antara bagian yang
bergerak(batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas ini
terdiri dari beberapa ring segment.

 Ring Oil Scraper


Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame.

 Katup kompresor(compressor valve)


Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau
keluar silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat adanya
perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder.

E. Peralatan Pembantu

1. Saringan Udara
Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder dan cincin
torak akan cepat aus.

Saringan yang banyak dipakai biasanya terdiri dari tabungtabung penyaring yang
berdiameter 10 mm dan panjang 10 mm. Dengan demikian jika ada debu yang
terbawa akan melekat pada saringan sehingga udara yang masuk kompresor menjadi
bersih, seperti pada gambar 2.9, yang menjelaskan tentang air filter.

2. Katup Pengaman dan Received


33

Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat kompresor.
Katup ini harus membuka dan membuang udara keluar jika tekanan melebihi 1.2 kali
tekanan normal maksimum kompresor, seperti gambar dibawah ini yang menjelaskan
tentang penampang katup pengaman. Recceiver digunakan untuk mengurangi getaran
yang terjai pada kompresor, agar saat pembacaan di gauge lebih valid.

3. Tangki Udara
Alat ini dipakai untuk menyimpan udara tekan agar apabila ada kebutuhan udara
tekan yang berubah- ubah jumlahnya dapat dilayani dengan baik dan juga udara yang
disimpan dalam tangki udara akan mengalami pendinginan secara pelan-pelan dan
uap air yang mengembun dapat terkumpul didasar tanki.

4. Alat Pengatur Kapasitas


Kompresor harus dilengkapi dengan alat yang dapat mengatur laju volume udara
yang diisap sesuai denga laju aliran keluar yang dibutuhkan yang disebut pembebas
beban (unloader). Pembebas beban dapat digolongkan menurut a1as kerjanya yaitu
pembebas beban katup isap, pembebas beban celah katup, pembebas beban trolel isap
dan pembebas beban dengan pemutus otomatik.
Untuk mengurangi beban pada waktu kompresor distart agar penggerak mula dapat
berjalan lancar, maka pembebas beban dapat dioperasikan secara otomatik atau
manual. Pembebas beban jenis ini disebut pembebas beban awal. Adapun ciri- ciri,
cara kerja dan pemakaian berbagai jenis pembebas beban adalah sebagai berikut :

5. Pembebas Beban Katup Asap


Jenis ini sering dipakai pada kompresor berukuran Kecil/sedang. Jika kompresor
bekerja maka udara akan mengisi tanki udara sehingga tekanannya akan naik sedikit
demi sedikit. Tekanan ini disalurkan kebagian bawah katup pilot dari pembebas
beban. Namun jika tekanan didalam tanki udara naik maka katup isap akan dodorong
sampai terbuka. Jika tekanan turun melebihi batas maka gaya pegas dari katup pilot
akan mengalahkan gaya dari tekanan tanki udara. Maka katup pilot akan jatuh, laluan
udara tertutup dan tekanan dalam pipa pembebas beban akan sama dengan tekanan
atmosfer.

6. Pembebas Beban dengan Pemutus Dtomatik


Jenis ini dipakai untuk kompresor yang relative kecil, kurang dari 7.5 KW. Disini
dipakai tombol tekanan ( pressure switch) yang dipasang ditanki udara. Motor
penggerak akan dihentikan oleh tombol ini secara otomatis bila tekanan udara dalam
tanki udara melebihi batas tertentu. Pembebas beban jenis ini banyak dipakai pada
kompresor kecil sebab katup isap pembebas beban yang berukuran kecil agak sukar
dibuat.

7. Pelumas
Bagian-bagian kompresor yang memerlukan pelumas adalah bagian- bagian yang
saling meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal- metal bantalan batang
penggerak.
34

Tujuan pelumasan adalah untuk mencegah keausan, merapatkan cincin torak dan
paking, mendinginkan bagian-bagian yang saling bergesek, dan mencegah
pengkaratan. Pada kompresor kerja tunggal yang biasanya dipergunakan sebagai
kompresor berukuran kecil, pelumasan kotak engkol dan silinder disatukan.
Sebaliknya kompresor kerja ganda yang biasanya dibuat untuk ukuran sedang dan
besar dimana silinder dipisah dari rangka oleh paking tekan, maka harus dilumasi
secara terpisah. Dalam hal ini pelumasan untuk silinder disebut pelumasan dalam dan
pelumasan untuk rangkanya disebut pelumasan luar. Untuk kompresor kerja tunggal
yang berukuran kecil, pelumasan dalam maupun pelumasan luar dilakukan secara
bersama dengan cara pelumasan percik atau dengan pompa pelumas jenis rocla gigi.
Pelumasan percik, menggunakan tuas pemercikminyak yang dipasang pada ujung
besar batang penggerak. Tuas ini akan menyerempet permukaan minyak di dasar
kotak engkol sehingga minyak akan terpercik ke silinder dan bagian lain dalam kotak
engkol. Metoda pelumasan paksa menggunakan pompa roda gigi yang dipasang pada
ujung poros engkol. Putaran poros engkol akan diteruskan ke poros pompa ini
melalui sebuah kopling jenis Oldham. Minyak pelumas mengalir melalui saringan
minyak oleh isapan pompa. Oleh pompa tekanan minyak dinaikkan sampai mencapai
harga tertentu lalu dialirkan ke semua bagian yang memerlukan melalui saluran di
dalam poros engkol dan batang penggerak.

F. Hubungan antara tekanan dan kompresi

Menurut Dr. Ing. Thomas Krist sebagai berikut, jika sebuah alat
penyuntik tanpa jarum dan berisi udara atau gas ditutup ujungnya dengan jari
telunjuk dan tangkainya didorong dengan ibu jari maka pada jari telunjuk
akan terasa adanya tekanan yang bertambah besar. (hal yang sama juga dapat
dilakukan dengan pompa sepeda). Bertambahnya tekanan tersebut adalah
35

merupakan akibat dari mengecilnya volume semakin dikecilkan, tekanan


akan semakin besar.
Hubungan antara tekanan dan volume gas dalam proses kompresi
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut, jika selama kompresi temperature
gas juga tetap (tidak bertambah panas) maka pengecilan volume menjadi ½
kali akan menaikan tekanan menjadi 2 kali lipat. Demikian pula jika volume
menjadi 1/3 kali, tekanan menjadi 3 kali lipat, dan seterusnya. Jadi secara
umum dapat dikatakan sebagai berikut ”jika gas dikompresikan pada
temperature tetap, maka tekanannya akan berbanding terbalik dengan
volumenya. Pernyataan ini disebut dengan hokum boyle.

1. Proses Kompresi Gas


Kompresi gas dapat dilakukan menurut tiga cara, yaitu dengan proses
isothermal, adiabatic dan politropik. adapun perilaku masing-masing proses
dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Kompresi Isotermal
Bila suatu gas di kompresikan, maka ini berarti ada energi mekanik
yang di berikan dari luar gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga
temperature gas akan naik jika tekanan semakin tinggi. Namun jika proses
kompresi di ikuti dengan pendinginan untuk mengeluarkan panas yang terjadi,
temperatur dapat dijaga tetap. Kompresi ini disebut kompersi isothermal
(temperature tetap).
Kompresi isothermal merupakan suatu proses yang berguna dalam
analisa teoritis, namun untuk perhitungan kompresor tidak banyak
kegunaannya. Pada kompresor yang sesungguhnya, meskipun silinder
didinginkan sepenuhnya adalah tidak mungkin untuk menjaga temperature
udara yang tetap dalam silinder. Hal ini disebabkan oleh cepatnya proses
kompresi (beberapa ratus sampai seribu kali permenit) didalam silinder.
Proses isotermal yaitu proses dimana setiap gas mengalami kenaikan
temperatur. Hal ini disebabkan karena sebagian energi mekanik torak yang
dikenakan pada gas diubah menjadi energi panas. Pada proses ini, gas yang
memiliki temperatur tinggi didinginkan sehingga tidak ada kenaikan
temperatur, sehingga temperaturnya konstan. Pada proses isotermal apabila
gas dianggap sebagai gas ideal maka memiliki persamaan :
36

b. Kompresi Adiabatik

Jika silinder diisolasi secara sermpurna terhadap panas yang keluar


dari gas atau masuk kedalam gas. Proses ini disebut sebagai adiabatik.
Dalam praktek, proses adiabatik tidak pernah terjadi secara sempurna karenan isolasi
terhadap silinder tidak pernah terjadi secara sempurna karena isolasi terhadap silinder
tidak pernah terjadi secara sempurna pula. Namun proses adiabatik sering dipakai
dalam kajian teoritis proses kompresi , sehingga kompresi adiabatik akan
menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari pada proses isothermal. Sebagai contoh,
jika volume diperkecil menjadi ½, maka tekanan pada kompresi adiabatik akan
menjadi 2,64 kali lipat, sedangkan pada proses isothermal hanya menjadi 2 kali lipat.
Kerena tekanan yang dihasilkan oleh kompresi adiabatik lebih tinggi
dari pada kompresi isothermal untuk memperkecil volume yang sama maka
kerja yang diperlukan pada kompresi adiabatik lebih besar.
Pada proses adiabatis panas yang dihasilkan dari kompresi gas dijaga
agar tidak keluar dari silinder. Dapat dijelaskan dengan rumus :

Keterangan :
K udara = 1,4
37

Kompresi Politropik
Kompresi pada kompresor sesungguhnya bahkan merupakan proses
isothermal, karena adanya kenaikan temperatur, namun juga bukan proses
adiabatic karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi proses kompresi
yang sesungguhnya ada diantara keduanya dan disebut politropik.
Kompresi politropik merupakan proses yang menggunakan prinsip di
antara proses isotermal dan proses adiabatis. Proses politropik dapat
dirumuskan :
n
p v =konstan

p2= p1 ¿¿
Keterangan :
1 < n < 1,4
n = indeks politropik
n = 1 (isotermal)
n = 1,4 (adiabatis)

2. Efisiensi laju kerja adiabatik kompresor


Daya yang diperlukan kompresor tidak hanya untuk proses kompresi gas, tetapi juga
untuk mengatasi kendala-kendala mekanis, gesekan-gesekan, kendala tahanan
aerodinamik aliran udara pada katup dan saluran saluran pipa, kebocoran-kebocoran
gas, proses pendinginan, dan lain-lain. Kendala-kendala tersebut akan mengurangi
daya poros kompresor. Namun untuk menentukan seberapa besar pengaruh masing-
masing kendala tersebut adalah sangat sulit. Secara teori perhitungan daya yang
dibutuhkan untuk proses pemampatan kompresi bertingkat adalah sebagai berikut:
38

Dimana :
P ad = daya untuk proses kompresi adiabatis (kW)
m = jumlah tingkat kompresi
Qs = volume gas ke luar dari tingkat terakhir (m3/menit) ( dikondisikan tekanan
dan temperatur hisap)
Ps = tekanan hisap tingkat pertama (N/m2)
Pd = tekanan ke luar dari tingkat terakhir ( N/m2)
n = 1,4 (udara) adiabatic = 1 isotermal

Daya kompresi adiabatis di atas adalah sama dengan daya poros kompresor dikurangi
dengan kendala-kendala kompresi atau dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai
berikut:

P ad = P poros – P kendala = P berguna

Secara teori, efisiensi sistem adalah perbandingan daya berguna dengan daya masuk
sistem, maka efisiensi kompresor dapat dirumuskan dengan persaman berikut:

Berdasarkan rumus tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi efisiensi, daya
poros yang dibutuhkan menjadi berkurang, sehingga secara ekonomis
menguntungkan.
39

G. Efisiensi volumentrik

Jumlah udara mampat yang ke luar kompresor tidak akan mencapai jumlah yang
sama dengan jumlah udara yang masuk kompresor pada proses penghisapan. Tingkat
pencapaian proses pemampatan udara pada kompresor didefinisikan sebagai efisiensi
volumetrik, yaitu perbandingan jumlah udara yang dikeluarkan kompresor sebagai
udara mampat dengan jumlah udara yang masuk kompresor selama perpindahan torak
pada langkah hisap. Adapun perumusannya adalah sebagai berikut ini:

1. Hukum hukum gas ideal


a. Hukum Boyle
Hukum Boyle dikemukakan oleh fisikawan Inggris yang bernama
Robert Boyle. Hasil percobaan Boyle menyatakan bahwa apabila suhu gas
yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan, maka tekanan gas
berbanding terbalik dengan volumenya. Untuk gas yang berada dalam dua
keadaan keseimbangan yang berbeda pada suhu konstan, diperoleh persamaan
sebagai berikut.

p1V1 = p2V2

Keterangan:
40

p1 : tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)


p2 : tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
V1 : volume gas pada keadaan 1 (m3)
V2 : volume gas pada keadaan 2 (m3)

b. Hukum Charles
Hukum Charles dikemukakan oleh fisikawan Prancis bernama Jacques
Charles. Charles menyatakan bahwa jika tekanan gas yang berada dalam
bejana tertutup dipertahankan konstan, maka volume gas sebanding dengan
suhu mutlaknya. Untuk gas yang berada dalam dua keadaan seimbang yang
berbeda pada tekanan konstan, diperoleh persamaan sebagai berikut.

Keterangan:
V1 : volume gas pada keadaan 1 (m3)
V2 : volume gas pada keadaan 2 (m3)
T1 : suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
T2 : suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)

c. Hukum Gay Lussac


Hukum Gay Lussac dikemukakan oleh kimiawan Perancis bernama
Joseph Gay Iussac. Gay Lussac menyatakan bahwa jika volume gas yang
berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan, maka tekanan gas
sebanding dengan suhu mutlaknya. Untuk gas yang berada dalam dua keadaan
seimbang yang berbeda pada volume konstan, diperoleh persamaan sebagai
berikut.

Keterangan:
T1 : suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
T2 : suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
p1 : tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
p2 : tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)

d. Hukum Boyle-Gay Lussac


Apabila hukum Boyle, hukum Charles, dan hukum Gay Lussac
digabungkan, maka diperoleh persamaan sebagai berikut.
41

Persamaan diatas jika dibandingkan lagi maka akan mendapatkan hasil yang sama
dengan 3 hukum diatas.

H. Faktor penyebab kompresor cepat rusak

Kompresor adalah alat yang paling utama dalam mesin pendingin sebab kompresor
adalah penggerak refrigran agar dapat bersirkulasi dan menghisap panas, kompresor
digunakan untuk memompa gas bukan cairan sebab kompresor menggunakan sistem
piston, kompresor ada beberapa jenis tapi yang akan dibahas berikut ini adalah
kompresor yang menggunakan kumparan sebagai mesin penggerak, banyak faktor
yang menyebabkan kompresor rusak yaitu:
a) Kelebihan Beban kelebihan beban terjadi karena adanya gas yang telalu
banyak untuk dipompa oleh kompresor sehingga kompresor tidak mampu
memompa lagi mengakibatkan putaran rotor berhenti/pelan dan arus sangat
tinggi mengakibatkan kumparan terbakar dan kompresor rusak.
b) Kehabisan Oli kehabisan oli terjadi karena adanya kebocoran pada sistem
refrigran sehingga oli keluar dari sistem refrigran yang mengakibatkan mesin
berputar tanpa pelumas dan mengakibatkan panas yang berlebih, panas yang
sangat tinggi mengakibatkan kumparan terbakar dan overload rusak.
c) Arus dan Tegangan arus dan tegangan sangat menentukan kerusakan yang
terjadi pada kompresor, walau pun kompresor baru kalau arus dan tegangan
tidak sesuai dapat mengakibatkan kerusakan, sebab kumparan motor sangat
peka dengan arus dan tegangan.
d) Kapasitor Mati kapasitor adalah alat yang digunakan untuk menggeser fasa
sehingga kutub bantu mempunyai kecendrungan ke kanan atau ke kiri karena
itulah kapasitor sangat berperan penting pada motor kapasitor, sehingga kalau
kapasitor mati rotor tidak dapat berputar karena tidak mempunyai
kecendrungan yang mengakibatkan lilitan terbakar karena terjadi arus pendek
pada lilitan (kompresor 1 fasa dibawah 1/2 PK menggunakan PTC dan 1/2 PK
keatas menggunakan kapasitor, fungsi PTC hampir sama dengan kapasitor
hanya saja PTC tidak menimbulkan pergeseran fasa hanya memberikan kutub
bantu yang muncul beberapa detik saja sedangkan kompresor 3 fasa tidak
menggunakan kapasitor atau PTC)
e) Buntu kebuntuan yang terjadi pada sirkulasi refrigran dapat menyebabkan
kompresor bekerja sangat keras sebab pada pipa tekan, tekanan menjadi
sangat tinggi dan pada pipa hisap menjadi sangat rendah, hal ini menyebabkan
kompresor overload karena kelebihan beban. Kebuntuan dapat terjadi pada
semua bagian sirkulasi refrigran namun yang paling sering terjadi kebuntuan
adalah pada expansi sebab expansi adalah bagian yang paling kecil jalurnya
dibanding yang lain. Kebuntuan dapat diatasi dengan flasing atau mengganti
bagian yang buntu.
42

f) Salah Pengisian kesalahan pengisian refrigran atau oli dapat menyebabkan


kerusakan pada kompresor, ini karena kompresor dirancang sedemikian rupa
oleh pabrik untuk diisi dengan refrigran dan oli tertentu saja, jika kompresor
diisi dengan refrigran dan oli yang tidak ada pada ketentuan dapat
mengakibatkan komponen-komponen yang ada kompresor menjadi rusak
karena tidak cocok dengan refrigran dan oli.
g) Aus dan karat keadaan kompresor yang sudah tua sering menimbulkan
keausan dan karat hal ini adalah wajar jika kompresor sudah berusia 5-10
tahun. Keausan yang terjadi pada kompresor biasanya pada piston ini ditandai
dengan tidak dinginnya evaporator, arus kecil, tekanan freon pada pipa tekan
dan pipa hisap tidak jauh berbeda. Karat dapat terjadi pada body kompresor
dan dapat menimbukan bocor pada kompresor. Kompresor yg telah aus atau
berkarat sebaiknya diganti.

I. Gangguan yang sering terjadi pada kompresor

1. Surge pada Kompresor


Surge(gelombang) pada kompressor menunjukkan adanya kondisi
operasi yang tidak stabil. Surge itu sendiri hanya terjadi pada kompresor jenis
aksial dan sentrifugal. Surging merupakan gejala kompresor akibat dari
rendahnya laju aliran yang masuk ke kompresor. Flow tersebut mempunyai
batas minimum tertentu. Batasan tersebut tergantung pada kecepatan putar
(rpm) dan tekanan discharge serta tekanan suction kompresor. Jika kompresor
beroperasi di bawah harga minimumnya, maka kompresor akan mengalami
surging sehingga terjadi aliran balik gas. Surging ini ditandai dengan vibrasi
yang tinggi dari kompresor tersebut. Akibat dari surging pada kompresor
adalah terjadinya kerusakan pada poros, sudu-sudu stator, sudu-sudu rotor,
dan bearing kompresor. Secara umum ada dua jenis surge yang terjadi pada
kompresor yaitu :
a) Mild Surge
43

Merupakan surge yang terjadi karena adanya osilasi aliran dengan frekuensi
tinggi dalam batas aliran sempit yang terjadi pada tekanan relative konstan. Surge ini
tidak terjadi secara simultan pada semua bagian kompresor, namun hanya pada salah
satu atau beberapa bagian saja, misalnya pada sudu-sudu akibat adanya aliran balik
atau berkurang. Surge ini terlihat berupa :
 Periodic dips (spikes) pada laju aliran, dengan durasi sekitar 0,2 detik.
 Pulsasi pada tekanan discharge, terutama jika diukur di dekat diffuser.
 Naiknya tingkat vibrasi.
 Meningkatnya temperature discharge.

b) Violent Surge
Surge ini terjadi di seluruh unit, ditandai dengan jatuhnya laju aliran secara
mendadak sehingga menimbulkan vibrasi yang sangat tinggi, bunyi bising, dan
temperature tinggi yang kemudian memungkinkan terjadinya kondisi trip pada
kompresor.
Jika kondisi proses yang menyebabkan surge ini tidak segera diatasi, maka
surge ini akan berulang dalam selang waktu hanya bebarapa detik saja. Hal ini
dikarenakan pada saat tekanan turun, kompresor akan mengembalikan aliran
dalam arah positif lagi. Arah positif ini akan menaikkan tekanan sehingga laju
aliran akan jatuh kembali ketika melampaui batas surge.

2. Terjadinya overload dan overheating 

Seperti yang diketahui bahwa kompresor udara merupakan sebuah mesin yang
dapat bekerja dengan menggunakan energi dari sumber lain. Energi tersebut bisa
berupa motor penggerak dengan menggunakan bahan bakar, ataupun yang
menggunakan motor listrik. Dan yang sering menjadi masalah adalah daya yang
dibutuhkan kompresor kurang dari ketetapan normalnya.
Bila sudah seperti ini, biasanya kinerja dari motor penggerak sendiri akan bekerja
lebih berat dan akan mendapatkan beban yang lebih besar. Kejadian ini disebut juga
dengan overload yang memaksa mesin untuk bekerja lebih ekstra dari batas
kemampuannya. Jika sudah terjadi overload, biasanya juga akan berdampak pada
motor listrik yang semakin panas dan bahkan dapat mengalami kebakaran di bagian
lilitan magnetnya, dan inilah yang disebut dengan overheat. Jika kedua kejadian ini
sering terjadi, maka dapat cepat merusak mesin dan membuat mesin menjadi tidak
tahan lama.
Solusinya, dalam setiap instalasi kompresor, haruslah dipikrkan dan dipertimbangkan
tiap faktor koreksi daya yang ada. Jadi dengan kata lain, kemampuan mesin dapat
menyesuaikan dengan daya yang ada sehingga tidak memaksa mesin bekerja diluar
batas kemampuannya.
44

3. Terjadinya Pemanasan Berlebih Pada Udara Hisap 

Dalam sebuah rumus dasar dari kompresor udara, apabila udara hisap
memiliki temperature yang lebih tinggi, maka dapat berdampak juga terhadap
temperature udara tekan. Hal ini tentu akan berdampak buruk pada mesin kompresor
udara, karena dapat menghambat terjadinya proses pemampatan angin / udara.
Tak hanya itu efek negatif lainnya yang akan terjadi pada mesin kompresor adalah
kerusakan yang terjadi pada tiap katup, proses kompresi yang berhenti total, piston
yang macet, hingga timbulnya karbit yang menempel pada tiap katup peralatan
lainnya.
Solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan memasang beberapa alat pendingin di
bagian mesin kompresor udara, khususnya pada tangki yang menampung udara.

4. Terbukanya Katup Pengaman Kompresor 

Jika Anda belum tahu, sistem pengaturan kapasitas yang sangat penting dalam
sebuah mesin kompresor adalah katup pengaman. Komponen ini berfungsi untuk
membatasi tekanan agar tetap dalam keadaan normal. Namun sayangnya, katup
pengaman ini juga sering mengalami masalah seperti tersumbat ataupun terlalu
disetel dalam posisi tekanan yang tinggi.
Jika katup pengaman sudah mengalami kerusakan atau terbuka, maka sistem kontrol
tekanan menjadi kacau balau bahkan bisa melebihi batas normal dan tak terkontrol.
Kondisi ini sangat membahayakan bagi operator ataupun wilayah sekitar mesin
kompresor berada.
Solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan secara teliti memperhatikan dan
melakukan penyetelan yang presisi dan memenuhi standar operasional mesin
kompresor. Para operator juga harus melakukan pengecekan kebersihan dari tiap
katup tersebut agar tidak ada kotoran-kotoran yang menyumbat.

5. Timbulnya Korosi (karat) 

Udara tentunya akan mengandung senyawa air. Dan jika udara yang masuk kedalam
kompresor dan tercampur dengan berbagai senyawa asam dan basa lainnya, maka
akan berubah menjadi sangat korosif. Jika mesin sedang tidak beroperasi, maka udara
tekan yang ada di dalam tabung akan mengalami pendinginan dan uap air justru akan
mengembun dan menempel di beberapa komponen mesin, sementara lainnya
bercampur dengan pelumas.
Proses pengembunan inilah yang dapat mengakibatkan korosi ataupun karatan pada
berbagai bahan logam yang ada pada mesin. Tak hanya udara, minyak pelumas juga
bisa memicu timbulnya korosi .
Solusinya, adalah dengan memilih komponen komponen mesin berbahan logam yang
pas dan tahan terhadap korosi. Atau bisa dengan cara kedua yaitu dengan
memasangkan sistem katup cegah air otomatis pada bagian luar kompresor, untuk
mengurangi porsi air yang terlarut pada udara tekan.
45

J. Cara merawat kompresor

Adapun cara perawatan kompresor yang baik dan umum dilakukan adalah sebagai
berikut :
 Cek oli, pastikan levelnya minimal setengah dan tidak lebih dari 3/4 pada oil
glass.
 Tutup semua kran.
 Periksa belt, pastikan tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu kencang.
 Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang tertera pada
motor.
 Untuk mesin kompresor, (pastikan oli dan bahan bakar tersedia).
 Start/On pada switch (recoil untuk engine dan gunakan pengaturan gas untuk
start, setelah stabil, kembalikan pada posisi awal).
 Pastikan motor mati/OFF jika pressure gauge menunjuk 8 bar dan kembali
hidup pada 2 bar (untuk kompresor berkapasitas 12 bar akan mati/Off jika
pressure gauge menunjuk 12 bar dan kembali hidup /On pada 9 bar).
 Untuk kompresor engine, matikan secara manual dengan engine switch off.
 Setelah selesai menggunakan unit ini, buang seluruh angin yang tersisa di
dalam tangki melalui drain valve.
 Gunakan kompresor sesuai aplikasinya.
 Perhatikan debit pengisian tangki, harus lebih besar dari debit
penggunaannyan.
 Usahakan sedapat mungkin agar motor memiliki tenggang waktu yang cukup
untuk hidup dan mati, minimal 5-10 menit.
 Letakan kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang baik.
 Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara
langsung(letakan di tempat terlindung).
 Pastikan minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki dengan
angin(sebaiknya tiap hari).

K. Aplikasi kompresor
Kompressor merupakan alat yang berguna untuk mengalirkan udara atau gas. Dimana
fungsi ini sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Beberapa aplikasi kompresor
antara lain:

a) Pada bidang Otomotif


1. Pengkompressian udara untuk dimasukkan dalam reservoir yang akan
digunakan untuk pengisian ban kendaraan.
2. Untuk pengecatan semprot (dyco) pada dinding mobil, kapal laut,
pesawat dll.
46

3. Sebagai pengering dan pembersih dalm perbengkelan


b) Pada Bidang Industri
1. Dalam industri minuman botol dimana udara dalam botol dihampakan
dengan daya isap kompressor.
2. Industri pertambangan gas, gas akan diisap dengan kompressor untuk
ditampung dalam reservoir dan untuk dilanjutkan pada aplikasi
lainnya.
3. Dalam pertambangan juga digunakan dalam pengeboran hidrolik
dengan menggunakan gas yang bertekanan dari kompressor yang
menekan mata bor.
c) Aplikasi Lainnya
1. Digunakan dalam sistem pengkondisian udara untuk menaikkan
temperature dan tekanannya.
2. Digunakan dalam mekanisme turbo charge untuk memperbesar udara
yangmasuk ke silinder.
3. Digunakan dalam sistem pembangkitan listrik seperti pada PLTU dan
PLTG.

L. Instalasi kompresor udara


1. Pemilihan Tempat

Tempat istalasi kompresor harus dipilih berdasarkan beberpa kriteria berikut :


a. Instalasi kompresor harus dipasang sedekat mungkin dengan
tempat-tempat yang memerlukan udara bertekanan
b. Lingkungan instalasi kompresor tidak boleh ada gas yang mudah
terbakar atau zat yang mudah meledak
c. Lingkungan instalasi kompresor harus memungkinkan dilakukan
pemeliharaan dan pemeriksaan dan perbaikan dengan mudah dan
leluasa.
d. Ruangan tempat instalasi kompresor harus terang, luas dan
berventilasi baik.
e. Temperatur ruangan instalasi kompresor harus lebih rendah dari
40oC
f. Instalasi kompresor harus di tempat yang terlindung, seperti
ruangan atau dalam gedung.

2. Kondisi Pengisapan
47

Pengisapan udara dari atmosfir atau udara lingkungan perlu memperhatikan


hal-hal sebagai berikut :
a. Temperatur udara udara yang diisap harus dijaga serendah
mungkin dan tidak boleh lebih panas dari 40oC
b. Kandungan debu dan partikel kotoran disekitar tempat/ saluran
isap harus dijaga sekecil mungkin
c. Udara yang diisap harus sekering mungkin
3. Pondasi dan Pemasangan
Pondasi digunakan untuk menjaga agar kerja kompresor optimal dan
membuat umur pemakaian kompresor panjang. Pondasi yang baik mampu
meredam getaran, membuat perawatan dan perbaikan mudah.
4. Pemipaan
Kompresor besar atau kompresor permanen memerlukan pemipaan
untuk menyalurkan udara bertekanan kepada peralatan pemakai. Pemipaan
memerlukan kerja yang cermat dan teliti, karena pemasangan yang tidak benar
dapat menimbulkan retakan dan kerusakan yang lain. Pipa yang diperlukan
dalam instalasi antara lain : pipa keluar, pipa pembebas beban dan pipa
pendinginan. Penanganan masing-masing pipa adalah sebagai berikut :

a. Pipa Keluar
Yang perlu diperhatikan pada penanganan pipa keluar adalah :
i. Bahan pipa yang berminyak, karatan, berlapis ter arang batu
atau cat tidak boleh dipakai
ii. Untuk menyambung pipa keluar harus dipergunakan
sambungan flens las
iii. Jika pipa keluar, mulai dari kompresor s.d. tangki udara atau
pendingin akhir, beresonansi dengan pulsasi udara keluar maka
akan timbul bunyi yang keras dan getaran pada pemipaan yang
akan memperpendek umur kompresor serta menurunkan
performansi dan effisiensi. Frekuensi pribadi f ini tidak boleh
48

sama dengan frekuensi denyutan tekanan yang ditimbulkan


rotor kompresor maupun dengan frekuensi pribadi dari struktur
pipa keluar, agar tidak terjadi resonansi.
iv. Temperatur udara keluar pada umumnya berkisar antara 140
s,d, 180oC, sehingga pipa keluar harus mampu menampung
pemuaian yang terjadi. Jika pipa sangat
panjang, diperlukan dua atau satu belokan
v. Sebuah pendingin akhir harus dipasang
sedekat mungkin dengan kompresor untuk
mengurangi pemuaian thermal pada pipa
dan memperkecil kandungan air di dalam
vi. Pipa harus ditumpu dengan baik untuk mencegah getaran
vii. Pada pipa keluar tidak boleh dipasang katup penutup. Jika
penggunaan katup penutup tidak bisa dihindari maka diantara
kompresor dan katup penutup harus dipasang katup pengaman
dengan kapasitas yang cukup.
b. Pipa Pembebas Beban
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan pipa pembatas
beban antara lain adalah :
i. Pipa pembatas beban dipasang antara katup pengatur tekanan
dan tangki udara.
ii. Bagian dalam pipa pembebas beban harus bersih sempurna dari
kotoran dan minyak serta cat.

Sebelum katup pengatur tekanan dipasang harus dilakukan peniupan selama beberpa
jam untuk menghilangkan karat, geram dan kotoran

M. Cara membaca pressure-gauge pada kompresor

1. Definisi pressure Gauge


49

Secara sederhana Pressure Gauge dapat didefinisikan suatu alat untuk membaca
tekanan dengan pengamatan langsung.

Kalau dalam bahasa detail dan formal, Pressure Gauge adalah suatu Field Instrument
untuk mengukur Pressure (Psig/Bar) dengan pengamatan direct reading measurement
type. Untuk contoh spesifikasinya bisa dilihat pada datasheet di bawah.

2. Cara kerja pressure Gauge

Biasanya pressure gauge menggunakan elemen sensing yaitu berupa Bourdon Tube.
Tekanan (Pressure) masuk melalui Bourdon Tube kemudian memutar jarum secara
mekanik pada Pressure Gauge.

3. Cara instalasi preasure Gauge

Cara instalasi bisa dilihat pada gambar Hook Up Pressure Gauge di bawah. Biasanya
ditambahi multiport valve (2-way Manifold) sebagai item tambahan. Untuk keadaan
khusus yaitu dengan fluida korosif, biasanya ditambahkan “seal” sebagai item
tambahan untuk melindungi Pressure Gauge dari korosi.

4. Refrigerant Pressure Gauge

Ada dua jenis pressure gauge, yaitu:

- Pressure gauge teknikal (technical pressure gauge)

- Pressure gauge mutlak (absolute pressure gauge)

Cara membedakan pressure gauge teknikal dan pressure gauge mutlak sangat mudah,
yaitu:

Secara sederhananya apabila koneksi pressure gauge terbuka ke atmosfir dan


menunjukkan nilai “0” maka gauge ini adalah jenis pressure gauge teknikal tetapi
apabila menunjukkan nilai “1.013 bar / 14.7 psi” maka gauge ini adalah jenis pressure
gauge mutlak.

Catatan: tekanan atmosfir bervariasi tergantung dimana kita melakukan pengukuran,.


Tekanan 1.013 bar / 14.7 psi didapat jika pengukuran dilakukan di titik 0 meter dpl.

Jadi:

Tekanan mutlak = tekanan teknikal + tekanan atmosfer Pressure Gauge standard


untuk sistem pendingin selain terdapat skala tekanan, juga terdapat skala temperatur-
nya. Yaitu hubungan antara tekanan dengan temperatur-nya. Pada umumnya kita
50

mengetahui bahwa titik didih air adalah 100 °C. Tetapi sebenarnya air juga bisa
mendidih pada temperatur 25 °C atau pada titik temperatur yg lainnya mis. 45 °C.
Jadi titik didih air yg 100 °C itu adalah ketika tekanan yg bekerja pada air sebesar 1
atmosfir. Jika tekanan kita buat menjadi 2 atmosfir misalnya, maka air akan mulai
mendidih pada temperatur yg lebih tinggi, yaitu 120 °C. Begitu juga sebaliknya
apabila tekanan yg bekerja pada air tersebut dibawah 1 atmosfir maka titik didih air
akan dibawah 100 °C. Jadi titik didih suatu zat akan dipengaruhi oleh besarnya
tekanan yg bekerja pada zat tersebut.Air adalah refrigerant juga. Dalam sistem
pendingin, air dipakai sebagai refrigerant tingkat kedua (secondary refrigerant).
Biasanya digunakan pada Chiller system. Seperti halnya refrigerant yg lebih umum
dikenal seperti R-22, R134a, R404A atau yg lainnya, air juga memiliki kode
refrigeran yaitu R-718.

Pressure gauge seperti gambar diatas adalah Pressure Gauge standard untuk sistem
pendingin. Dalam beberapa pressure gauge sering dimasukkan juga sejenis cairan
yaitu glycerine yang berfungsi untuk meredam getaran jarum penunjuk, sehingga
pembacaan bisa lebih stabil.

high-pressure-gauge

Low-pressure-gauge
51

5. Pembagian tekanan Pressure Gauge:

- Absolute Pressure yaitu tekanan yang dihitung berdasarkan tekanan referensi 1 atm.
Besaran tekanan absolute lebih dikenal dengan PSIA. (PSIA = PSIG + Patm).

- Gauge pressure yaitu tekanan positif terhadap tekanan referensi 1 atm, yang berarti
tekanan ini lebih besar dari 1 atm. Besaran tekanan gauge lebih dikenal dengan PSIG.
Dalam kondisi ini maka PSIG > 1 atm.

- Vaccum pressure yaitu tekanan negatif terhadap tekanan atmosfir atau bisa juga
dikatakan tekanan vaccum ini berada dibawah tekanan atmosfir sehingga bernilai
negatif. PSIA < 1 atm.

- Hydrostatic pressure adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan ini terjadi
karena adanya berat air yang membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan.
Tekanan sebuah cairan bergantung pada kedalaman cairan di dalam sebuah ruang dan
gravitasi juga menentukan tekanan air tersebut.Hubungan ini dirumuskan sebagai
berikut: “P = ρgh” dimana ρ adalah masa jenis cairan, g (10 m/s2) adalah gravitasi,
dan h adalah kedalaman cairan.

- Differential pressure yaitu tekanan yang diukur terhadap tekanan lain. Besarannya
PSID.

B. Alat Pengatur Kapasitas pada kompresor

Kompresor harus dilengkapi dengan alat yang dapat mengatur laju volume udara
yang diisap sesuai denga laju aliran keluar yang dibutuhkan yang disebut pembebas
beban (unloader). Pembebas beban dapat digolongkan menurut azas kerjanya yaitu
pembebas beban katup isap, pembebas beban celah katup, pembebas beban trolel isap
dan pembebas beban dengan pemutus otomatik.Untuk mengurangi beban pada waktu
kompresor distart agar penggerak mula dapat berjalan lancar, maka pembebas beban
dapat dioperasikan secara otomatik atau manual. Pembebas beban jenis ini disebut
pembebas beban awal.Adapun ciri- ciri, cara kerja dan pemakaian berbagai jenis
pembebas beban adalah sebagai
berikut :
1. Pembebas Beban Katup Isap

Jenis ini sering dipakai pada kompresor berukuran kecil/sedang. Jika kompresor
bekerja maka udara akan mengisi tanki udara sehingga tekanannya akan naik sedikit
demi sedikit. Tekanan ini disalurkan kebagian bawah katup pilot dari pembebas
52

beban. Namun jika tekanan didalam tanki udara naik maka katup isap akan dodorong
sampai terbuka. Jika tekanan turun melebihi batas.
N. Bahaya kompresor udara jika tidak digunakan sesuai fungsinya

1. Kompresor udara dengan tekanan udara yang sangat kuat, yang digunakan
untuk membersihkan partikel-partikel yang mengotori permukaan benda.
Partikel-partikel ini dapat menjadi sumber bahaya karena benda ini akan
beterbangan dengan tidak beraturan serta bisa masuk ke dalam mata ataupun
mengikis kulit. Kemungkinan cedera atau kerusakan yang terjadi tergantung
pada ukuran, berat, bentuk, komposisi, dan kecepatan partikel.
2. Kerusakan pendengaran yang disebabkan oleh tekanan udara terkompresi dan
dengan suara yang dihasilkan (suara yang dihasilkan bisa berkisar antara 90-
130 dB yang melebihi nilai ambang batas 85dB)
3. Kompresi udara juga dapat memasuki aliran darah melalui pori-pori kulit atau
melalui lubang tubuh. Gelembung udara dalam aliran darah bersifat sangat
berbahaya dimana gelembung ini berpotensi menyebabkan aliran darah
tersumbat. Jika aliran darah tersumbat dapat menyebabkan koma,
kelumpuhan, bahkan kematian tergantung pada ukuran, lokasi, durasi
4. Menggunakan udara terkompresi untuk membersihkan kotoran dan partikel
debu ke udara, mebuat udara terkontaminasi dan menciptakan bahaya
pernapasan.
5. Udara terkompresi yang sengaja ditiupkan ke dalam mulut dapat
mengakibatkan bahaya yang serius bagi paru-paru, lambung atau usus.
6. Udara terkompresi yang sengaja dimasukkan ke pusar, atau saat mmbersihkan
pakaian kerja udara bertekanan bisa masuk melalui lapisan pakaian dapat
mengakibatkan pecah usus.
7. Udara terkompresi dapat masuk ke aliran darah, yang menyebabkan keatian
jika masuk ke pembuluh darah di otak
8. Partikel halus beterbangan yang mengandung logam berat, batubara, silika
apabila masuk ke kulit dapat menyebabkan penyakit kronis seperti paru-paru,
kanker, dll.
53

9. Tekanan yang tinggi yang masuk ke telinga dapat merusak genderang


telinga.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian,yaitu positive dis
placement compressor,terdiri dari reciprocating dan rotary sedangkan
dynamic compressor, terdiri dari centrifugal dan axsial.
Positive displacement compressor, menaikan tekanan dengan
memperkecil atau memampatkan volume gas yang dihisap kedalam
silinder atau torak. Komprsor dinamik adalah kompresor yang
menggunakan ipeler atau vane berputar untuk meningkatkan kecepatan
dari fluida (gas) yang ditimbukan oleh impeller atau dengan gaya
angkat yang ditimbukan oleh sudu.

B. Saran
Dengan penerpan materi tentang kompresor diatas , kami berharap
rekan rekan mahasiswa bisa lebih memahami tentang apa itu
kompresor , perawatanya, gangguan, dan prinsip kerjanya. Diharapkan
juga melalui pemahaman materi diatas rekan rekan bisa mengambil
hikmah dari suatu permasalahan untuk dijadikan bahan penelitian yang
bermanfaat bagi masyarakat.
54

DAFTAR PUSTAKA

Ir.Sularso,MSME. Prof. Dr. Tahara Haruo, 2000. Pompa dan Kompresor


PT. Pradnya Paramita, Jakarta .
Supriyanto, 2015. Pengertian dan macam-macam kompreso, (online),
(http://blog.unnes.ac.id di akses 12 september 2019).
Ikameku, 2016. Pengertian Kompresor Udara,(online),
(https://ikame.net di akses 12 september 2019).
Fresh consultant, 2013. Teori dasar sentrifugal, (online),
(https://www.freshconsultant.co.id di akses 12 september 2019)
Endurra, 2017. Komponen utama kompresor piston dan fungsinya, (online),
(https://www.endurra.co.id di akses 12 september 2019)
Fransiskus, 2014. Pengertian compressor screw dan prinsip kerja, (online),
(https://www.indotara.co.id di akses 12 september 2019)
Admes, 2015. Pengertian kompresor lobe dan cara kerjanya,
(https://dokumen.tips di akses 12 september 2019)
Digital, 2015. peralatan pembantu kompresor, (online),
(https://digital-meter-indonesia.com di akses 12 september 2019)
Libratama, 2014. Keuntungan dan kelebihan pemakaian kompresor sentrifugal,
(online),
(http://libratama.com di akses 12 september 2019)
NLG, 2017. Perawatan kompresor, (online),
(https://www.niagamas.com di akses 12 september 2019)
55

CONTOH SOAL DAN JAWABAN

1. Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah merubah


gerakan putar dari penggerak mula menjadi gerak bolak-balik torak/piston dan
gerakan ini diperoleh dari?
a. Gerakan tali kipas.Gerakan mesin.
b. Gerakan poros engkol dan batang penggerak
c. Gerakan puly.
d. Gerakan manual.
2. Kompresor udara mempunyai fungsi utama sebagai apa?
a. Menyimpan udara
b. Membersihkan udara
c. Membersihkan komponen
d. Membuat udara
e. Menghisap udara

3. Perhatikan langkah-langkah di bawah ini!


1) Torak bergerak keatas
2) Memampatkan gas
3) Mendorong gas keluar
4) Gas keluar melalui katub
Diatas merupakan cara kerja kompresor torak, pada saat langkah ….
a. Hisap
b. Tekan
c. Tunggal
d. Ganda
e. Kompresi
4. Pada langkah tekan, piston bergerak ke atas dan mendorong gas ke ….
a. Katub masuk
b. Katub buang
c. Katub apung
d. Katub tekan
56

e. Katub hisap
5. Perhatikan soal di bawah ini!
1) Katub hisab terbuka
2) Zat pendingin masuk kedalam silinder
3) Katub tekan tertutup
4) Katub tekan terbuka
5) Katub hisap tertutup
Diatas merupakan cara kerja dari kompresor gerak ….
a. Tegak lurus
b. Memanjang
c. Aksial (berlawanan)
d. Radial (searah)
e. Menyudut
6. Dibawah ini yang bukan termasuk jenis dari kompresor adalah…
a. Kompresor sentrifugal.
b. Kompresor diafragma.
c. Kompesor torak.
d. Kompresor sekrup.
7. Berikut ini yang merupakan gangguan pada kompresor kecuali....
a. Terjadinya Overload dan Overheating
b. Terjadinya pemanasan berlebih pada udara hisap
c. Terbukanya katup pengaman kompresor
d. Timbulnya korosi (Karat)
e. Terjadinya tekanan udara pada kompresor
8. Yang termasuk kompresor jenis rotary dibawah ini yang benar adalah, kecuali
?
a. Kompresor Scroll
b. Kompresor Srew
c. Kompresor Vane
d. Kompresor Liquid Ring
e. Kompresor Aksial

9. Diatas adalah gambar dari siklus yang ada pada kompresor. Pernyatan yang
paling tepat dibawah ini adalah ?
57

a. Saat piston di titik 1 (botom dead center), cylinder terisi penuh dengan
gas pada tekanan isap, semua katup tertutup.
b. Piston bergerak dari titik 1 ke 2, menekan gas secara isotropic (dengan
perpindahan panas, turbulensi, gesekan), sampai tekanan discharge.
c. Piston bergerak dari titik 2 ke 3, Pada tekanan tersebut katup suction
terbuka sedangkan katup discharge tertutup dan gas mengalir keluar.
d. Piston bergerak dari titik 3 ke 4, Pada titik ini gas keluar pada
clearence, karena semua katup terbuka.
e. Piston bergerak dari titik 4 (top dead center) menuju 1 ( botom dead
center), katup suction terbuka dan gas masuk memenuhi silider.
Sedangkan katup discharge terbuka. Setelah mencapai titik 1 maka
siklus telah selesai.
10. Jenis kompresor yang cocok untuk menghasilkan volume udara yang Besar
adalah….
a. Kompresor aliran aksial
b. Kompresor aliran radial
c. Kompresor turbo
d. Kompresor aliran aksial

11. Gambar di bawah adalah salah satu jenis dari katup yang ada pada kompresor
yang di sebut katup jenis?

a. Jenis Pita
b. Jenis Kanal
c. Jenis Cincin
d. Jenis Kepak
e. Jenis Isap
12. Yang bukan merupakan hal-hal yang tidak rencanakan dalam instalasi mesin
kompresor...
a. Pemilihan tempat
58

b. Kondisi pengisapan
c. Pondasi dan tempat
d. Pemilihan pipa
e. Pemiliahn logam

13. Gambar diatas adalah contoh kompresor?


a. Kompresor piston kerja tunggal
b. Kompresor piston kerja ganda
c. Kompresor rotary
d. Kompresor diafragma
e. Kompresor dinamis
14. Kompresor yang dikenal karena dilengkapi dengan torak yang bekerja bolak-
balik atau gerak resiprokal adalah merupakan kompresor jenis?
a. reciprocating compressor
b. diaphragma compressor
c. Rotary Compressor
d. Screw compressor
e. Turbo compressor
15. Suara yang dihasilkan dari kompresor udara yang bertekanan bisa berkisar
antara…
a. 90-130 Db
b. 40-80 dB
c. 50-100 dB
d. 100-200 dB
e. 30-80 dB

SOAL ESSAY
1. Jelaskan klasifikasi kompresor berdasarkan kontruksinya!
Jawab :
Kompresor juga dapat diklasifikasikan atas dasar konstruksinya seperti diuraikan
sebagai berikut :
a) Klasifikasi berdasar jumlah tingkat kompresi ( mis : satu tingkat, dua tingkat,
… , banyak tingkat)
59

b) Klasifikasi berdasarkan langkah kerja ( mis : kerja tunggal/ single acting dan
kerja ganda/ double acting)
c) Klasifikasi berdasarkan susunan silinder “khusus kompresor torak” (mis:
mendatar, tegak, bentuk L, bentuk V, bentuk W, bentuk bintang dan lawan
imbang/ balans oposed)
d) Klasifikasi berdasarkan cara pendinginan (mis : pendinginan air dan
pendinginan udara)
e) Klasifikasi berdasarkan transmisi penggerak (mis: langsung, sabuk V dan roda
gigi)
f) Klasifikasi berdasarkan penempatannya (mis : permanen/ stationary dan dapat
dipindah-pindah/ portable)
g) Klasifikasi berdasarkan cara pelumasannya (mis : pelumasan minyak dan
tanpa minyak)

2. Apa saja kelebihan dan kekurangan kompresor sentrifugal?


Jawab:
Kelebihan kompresor sentrifugal adalah sebagai berikut :
1. Cocok untuk operasional yang kontinyu
2. Lebih dingin dibandingkan dengan kompresor reciprocating
3. Kapasitas lebih banyak dari pada kompresor helical screw
Kekurangan dari kompresor sentrifugal adalah :
1. Jika dibandingkan dengan kompresor reciprocating tekanan yang dihasilkan
lebih kecil
2. Banyak peluang untuk terjadinya kebocoran
3. Berpeluang untuk terjadi tekanan balik jika terdiri dari banyak stage

3. Apa saja komponen-komponen utama kompressor ?


Jawab :
komponen utama kompressor:
1. Kerangka (frame)
2. Poros engkol (crank shaft)
3. Batang penghubung (connecting rod)
4. Kepala silang (cross head)
5. Silinder (cylinder)
6. Liner silinder (cylinder liner)
7. Front and rear cylinder cover.
8. Water Jacket
9. Torak (piston)
10. Cincin Torak (piston rings)
60

11. Batang Torak (piston rod)


12. Cincin Penahan Gas (packing rod)
13. Ring Oil Scraper
14. Katup kompresor (compressor valve)

4. Apa saja kelebihan dan kekurangan kompresor aksial?


Jawab:
Kelebihan jenis kompresor aksial adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan debit yang besar
2. Bentuknya sangat cocok untuk keperluan mesin jenis turbojet
Kekurangannya adalah tekanan yang dihasilkan relatif rendah.

5. Apa kompresor itu?


Jawab:
Kompresor yaitu pesawat/ mesin yang berfungsi untuk memampatkan atau
menaikkan tekanan atau memindahkan fluida gas dari suatu tekanan statis rendah ke
keadaan tekanan statis yang lebih tinggi.
6. Bagaimana cara merawat kompresor udara?

Cara merawat kompresor udara:


1. Sebelum menghidupkan kompresor, cek terlebih dahulu belt, baut dan
komponen lain yang terpasang di kompresor. Jangan menyalakan kompresor
apabila kondisi belt kendor dari biasanya, kencangkan terlebih dahulu baut
dan mur yang kendor.
2. Periksa secara berkala kotoran yang menempel pada bagian belt, jangan
sampai ada sampah atau kotoran yang mengganggu ketika komponen
bergerak pada kompresor.
3. Baiknya kompresor udara diletakkan pada ruangan yang jauh dari jangkauan
orang banyak dan pastinya bersih dari kotoran atau debu.
4. Ketika memakai kompresor udara / angin, selalu cek keadaan pressure gauge
untuk mengetahui tekanan udara didalam kompresor udara.
5. Setelah menggunakan kompresor, sebaiknya udara yang tersisa didalam
tabung kompresor dibuang sampai habis. Hal ini dilakukan agar udara tidak
mengembun dan menjadi air dikarenakan air dapat membuat karatan pada
logam dan lama kelamaan dapat merusak kompresor angin / udara milik
Anda.
7. Jelaskan bagaimana prisip kerja kompresor torak tunggal?
Kompresor torak tunggal merupakan kompresor dengan prinsip kerja dengan
gerakan bolak balik atau resiprokal. Kompresor ini memiliki dua gerakan
61

torak saja yaitu langkah hisap udara dan langkah tekan. Pemasukan udara
diatur oleh katup masuk dan dihisap poleh torak dengan gerakan menjauhi
katup dan kemudian didesak kembali oleh torak. Pada saat penghisapan,
katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup sedangkan pada saat
penekanan sebaliknya katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka. 

8. Bagaimana solusi ketika terbukanya katup pengaman kompresor seperti


tersumbat ataupun terlalu disetel dalam posisi tekanan yang tinggi ?
Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan secara teliti memperhatikan dan
melakukan penyetelan yang presisi dan memenuhi standar operasional mesin
kompresor. Para operator juga harus melakukan pengecekan kebersihan dari tiap
katup tersebut agar tidak ada kotoran-kotoran yang menyumbat.

9. Jelaskan proses kerja kompresor Piston Kerja Tunggal dan Piston Kerja
Ganda pada kompresor Reciprocating Compressor !

a. Kompresor kerja tunggal

Kompressor piston kerja tunggal adalah kompresor yang memanfaatkan


perpindahan piston, kompresor jenis ini menggunakan piston yang didorong
oleh poros engkol ( crankshaft ) untuk memampatkan udara /gas. Udara akan
masuk ke silinder kompresi ketika piston bergerak pada posisi awal dan
udara akan keluar saat piston/torak bergerak pada posisi akhir/ depan.

b. Kompresor kerja ganda

Kompresor piston kerja ganda beroperasi sama persis dengan kerja


tunggal, hanya saja yang menjadi perbedaan adalah pada kompresor kerja
ganda, silinder kompresi memiliki port inlet dan outlet pada kedua sisinya.
Sehingga meningkatkan kinerja kompresor dan menghasilkan udara
bertekanan yang lebih tinggi dari pada kerja tunggal.

Ban sepeda motor mempunyai tekanan ukur 2 atm pada suhu 27oC. Setelah
sepeda motor dikendarai, suhu di dalam ban berubah menjadi 47oC. Jika
pemuaian diabaikan maka tekanan udara di dalam ban berubah menjadi…
Pembahasan
Ubah tekanan ukur menjadi tekanan mutlak. Tekanan mutlak = tekanan ukur
+ tekanan atmosfir
Diketahui :
62

Tekanan atmosfir = 1 atm = 1 x 105 Pascal


Tekanan ukur awal = 2 atm = 2 x 105 Pascal
Tekanan mutlak awal (P1) = 1 atm + 2 atm = 3 atm = 3 x 105 Pascal
Suhu awal (T1) = 27oC + 273 = 300 K
Suhu akhirl (T1) = 47oC + 273 = 320 K
Dijawab :

10. Prinsip kerja kompresor aliran radial adalah…..


Jawaban…

mengisap udara luar melalui sudu-sudu


rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu dikompresi
dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga
tekanannya sesuai dengan kebutuhan.

11. Sebuah kompresor digunakan untuk menghasilkan udara mampat pada sebuah
instalasi industri. Pompa meghasilkan tekanan akhir sebesar 3 atm, debit
udara masuk kompresor sebesar 7200 m3/menit, hitung berapa daya
kompresor? Juga tentukan daya poros apabila efiseisi kompresor 80% !
Diketahui :
Qs = 7200 m3/jam = 7200/3600 m3/dtk = 2 m3/dtk
ps = 1 atm = 10130 Pa
Pd = 3 atm = 30390 Pa
n = 1,4
Kerja kompresor adiabatik:
63

12. Jelakan aspek-aspek yang harus dipertimbangkan pada saat pemilihan tempat
pada instalasi kompresor...

Jawab
Tempat istalasi kompresor harus dipilih berdasarkan beberpa kriteria berikut :
a. Instalasi kompresor harus dipasang sedekat mungkin dengan tempat-
tempat yang memerlukan udara bertekanan
b. Lingkungan instalasi kompresor tidak boleh ada gas yang mudah
terbakar atau zat yang mudah meledak

13. Bagaimanakah cara merawat kompresor yang baik dan benar itu dan apa saja
yg kita perhatikan saat melakukan perawatan pada kompresor ?

Jawab:

a. Kenaikan Temperatur.

Motor Penggerak dirancang untuk digunakan pada temperatur 40°C sampai dengan
80°C (pada jenis 22Kw) atau 100°C (pada jenis 37Kw). Jadi anda harus menjaga agar
temperatur kompresor saat pemakaian harus sesuai dengan petunjuk.

b. Membersihkan Motor

Peliharalah kebersihan motor dari debu dan kotoran yang disebabkan oleh sirkulasi
udara masuk. Perika penyaring udara masuk pada motor dengan megger 500 V pada
saat servis periodik. Pastikan itu harus terbaca 1M Ω atau diatasnya.

c. Pemasangan Kembali
64

Over Houl harus dilakukan selambat-lambatnya 4 tahun sekali. Namun pengoperasian


pada lokasi yang berdebu dilakukan setiap 2 tahun sekali. Dan pastikan anda
memasang semua kembali
pada tempatnya dan terpasang
dengan baik.

d. Penggunaan Gemuk (Grease)

Gunakanlah gemuk jenis


High-Lubricative dan Long
Effective pada sparepart
kompresor yang membutuhkan gemuk. Jangan biarkan kompresor anda berkarat
karena keringnya gemuk yang menempel.

e. Periksa V-Belt

Menurut standard, tingkat kelenturan dari V-Belt tersebut adalah padat. Jangan
biarkan V-Belt anda terpasang terlalu keras karena akan merusak dan memecahkan
poros rotor atau mengurangi waktu pemakaian pada bantalan air-end. Dan jangan
biarkan juga V-Belt kompresor anda terpasang terlalu kendur, karena akan membuat
V-Belt tergelincir sehingga kompresor tidak dapat bekerja maksimal.

f. Perawatan Pelumas

Penggantian Oli yang sesuai dengan kondisi pemakaian normal bisa dilakukan
maksimal 500 Jam atau sekitar 20 – 21 hari penggantian oli yang pertama. Untuk
penggantian oli kedua bisa dilakukan maksimal 1.500 Jam pemakaian atau sekitar 2
Bulan pemakaian. Sedangkan untuk penggantian Oli ketiga dan seterusnya dapat anda
lakukan maksimal 2.000 Jam pemakaian atau sekitar 2½ Bulan

14. Bagaimanakah cara kerja dari kompresor pada gambar diatas


65

Jawab:

Langkah awal yakni pada sistem rotor. Rotor adalah bagian yang berputar di dalam
stator. Rotor terdiri dari dua baling – baling. Gerakan rotor di dalam stator kompresor
akan menghisap dan menekan zat pendingin. Langkah hisap terjadi saat pintu masuk
mulai terbuka dan berakhir setelah pintu masuk tertutup, pada waktu pintu masuk
sudah tertutup dimulai langkah tekan, sampai katup pengeluaran membuka,
sedangkan pada pintu masuk secara bersamaan sudah terjadi langkah hisap demikian
seterusnya.

15. Apa saja yang perlu diperhatikan saat bekerja dengan kompressor udara?

Jawaban:
1. Spesifikasi pipa, selang serta sambungan harus sesuai dengan tekanan kerja
peralatan/kompressor.
2. Selalu gunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai seperti kacamata
pelindung atau goggle, pelindung telinga dan respirator atau masker.
3. pakaian kerja khusus yang dapat melindungi tekanan dari kompressor
udara.

Anda mungkin juga menyukai