Anda di halaman 1dari 17

PENGERTIAN AIR COMPRESSOR

Air Compressor Adalah udara yang dipampatkan atau dipadatkan dan disimpan dibawah tekanan
yang lebih besar dari tekanan atmosfer, biasanya udara tersebut disimpan di dalam tanki atau
biasa disebut dengan air tank atau air receiver tank. Air compressor memiliki banyak jenis,
contohnya seperti Piston Air Compressor, Rotary Screw Air Compressor dan Scroll Air
Compressor.

DISUSUN OLEH :

1. EMERSON FITTI VALDI :17103105201003( TEKNIK SIPIL/3 )

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ESA yang telah memberikan dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Di dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dengan terselesaikannya penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu
kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun. Kami berharap kiranya makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami maupun pembaca dan mudah-mudahan makalah ini dijadikan ibadah
di sisi TUHAN YME. Amiiiin.

Rengat,18 MEI 2018

Penyusun\
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………. 1

KATA PENGANTAR……………………………………………..……………………………. 2

DAFTAR ISI……………………………………………………….…………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………….……………………………. 4

1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………………… 4

1.2. Rumusan Masalah……………..…………………………………………………………….. 5

1.2. Manfaat Penulisan……………………...……………………………………………………. 5

1.3. Tujuan Penulisan………………………..…………………………………………………… 5

BABII PEMBAHASAN…………………...…………………………………………………… 6

2.1. Pengertian Kompresor………………………………………………………………………. 6

2.2. Klasifikasi Kompresor………………………………………………………………………. 6

2.3. Penggerak Kompresor……………………...………………………………………………. 15

2.4. Komponen Kompresor…………………...………………………………………………… 16

2.5. Cara Merawat Kompresor…………………..……………………………………………… 26

2.6. CARA MENGHITUNG PRODUKTIVITAS COMPRESSOR…………………………… 26

BAB III

PENUTUP …………………………………………………………………………………….. 27

3.1 Kesimpulan……………………………………………….………………………………… 27
3.2 Saran…………………………………………………………...…………………………… 27

3.3 Sumber………………………………………………………….……………………………28

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara dan atau
mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan pada alat pengungkit,
kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta alat-alat mengengkat beban yang
menggunakan tekanan untuk mengangkatnya.

Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan menggiring udara dengan tekanan
tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja kompresor pun bisa berbeda pula.

Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara dengan tekanan tinggi.
Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada mesin otomotif. Fungsi kedua dari
kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem tekanan.

Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua jenis kompresor yang
masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama adalah kompresor dengan metode kerja
positif displacement dan yang kedua adalah kompresor dengan metode kerja dynamic.

Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor ini? Yang pertama, kompresor
jenis positif displacement. Kompresor model ini bekerja dengan cara memasukkan udara ke
dalam ruang tertutup, lalu pada saat yang sama volume ruangnya diperkecil, dengan demikian
tekanan di dalam dengan sendirinya akan naik.

Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan peruntukkan
kompresor tadi. Kompresor model positif displacement ini digunakan dalam reciprocating
compressor dan rotary.

Sementara itu pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi udara yang ada
didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat yang sama kecepatan tersebut
diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena udara pada ruang yang volumenya tetap
mengalami tekanan. Kompresor yang menggunakan model dynamic ini biasanya pada alat turbo
axial flow.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan kompresor ?

2. Apa saja macam-macam kompresor ?

3. Bagaimana merawat kompresor ?

1.3 MANFAAT PENULISAN

Diharapkan dari penulisan makalah mengenai sistem kompresor ini dapat memberi manfaat
sebagai berikut.

Memudahkan transfer pengetahuan tentang kompresor kepada pelajar.


Memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi tentang kompresor.
Membantu pelajar untuk memahami kompresor secara sederhana.
1.4 TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor.

2. Mengetahui berbagai macam-macam kompresor.

3. Mengetahui bagaimana cara melakukan perawatan kompresor.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KOMPRESOR

Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara dengan cara memampatkan gas
atau udara yang kerjanya didapat dari poros. Kompresor biasanya bekerja dengan menghisap
udara atmosfir. Jika kompresor bekerja pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir
maka kompresor disebut sebagai penguat (booster), dan jika kompresor bekerja dibawah tekanan
atmosfir maka disebut pompa vakum.

Gas mempunyai kemampuan besar untuk menyimpan energi persatuan volume dengan
menaikkan tekanannya, namun ada hal-hal yang harus diperhatikan yaitu : kenaikan temperatur
pada pemampatan, pendinginan pada pemuaian, dan kebocoran yang mudah terjadi.

2.2 KLASIFIKASI KOMPRESOR


Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressordan Dynamic compressor (Turbo). Positive Displacement compressor,
terdiri atas Reciprocating dan Rotary. Sedangkan Dynamic compressor (turbo) terdiri
atas Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di bawah ini:

Berikut penjelasan beberapa jenis kompresor.

2.21 Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)

Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak yang
bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan dihisap
oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan udara di
dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder secara alami. Pada
saat gerak kompresi torak bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas
torak bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung
penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki tidak
akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh tekanan
udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung penampung ini
berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi
kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.

Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi. Terdapat empat jenis yang paling
banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal balance-opposed, dan tandem. Jenis
kompresor reciprocating vertical digunakan untuk kapasitas antara 50 – 150 cfm. Kompresor
horisontal balance opposed digunakan pada kapasitas antara 200 – 5000 cfm untuk desain multi
tahap dan sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap.

Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana penekanan dilakukan
hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang bekerja menggunakan dua sisi piston
disebut sebagai aksi ganda.

Sebuah kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan penekanan dilakukan
menggunakan satu silinder atau beberapa silinder yang paralel. Beberapa penerapan dilakukan
pada kondisi kompresi satu tahap. Rasio kompresi yang terlalu besar (tekanan keluar
absolut/tekanan masuk absolut) dapat menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan atau
masalah desain lainnya. Mesin dua tahap yang digunakan untuk tekanan tinggi biasanya
mempunyai suhu pengeluaran yang lebih rendah (140 to 160oC),sedangkan pada mesin satu
tahap suhu lebih tinggi (205 to 240oC).
Kompresor udara reciprocating tersedia untuk jenis pendingin udara maupun pendingin air
menggunakan pelumasan maupun tanpa pelumasan, mungkin dalam bentuk paket, dengan
berbagai pilihan kisaran tekanan dan kapasitas.

2.22 Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara

Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih tinggi.
Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya
dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang
diinginkan. Pemampatan (pengkompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperatur udara
akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan
memasang sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya, dengan
sistem udara atau dengan sistem air bersirkulasi.

Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untuk kompresor
satu tingkat tekanan hingga 4 bar. Sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya hingga 15 bar.

2.23 Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)

Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak dipisahkan
melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak langsung berhubungan
dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan ini udara
akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu kompresor diafragma
banyak digunakan pada industri bahan makanan, farmasi, obat – obatan dan kimia.

Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada sistem
kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak pada
kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi menggerakkan
sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang kembang kempis itulah yang
akan menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.

2.24 Kompresor Putar (Rotary Compressor)

Kompresor putar ini memiliki sepasang rotor berbentuk sekrup. Pasangan ini berputar serempak
dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti roda gigi. Putaran serempak ini dapat
berlangsung karena kaitan gigi-gigi rotor itu sendiri atau dengan perantaraan sepasang roda gigi
penyerempak putaran. Karena gesekan antar rotor sangat kecil, kompresor ini mempunyai
performansi yang baik untuk umur kerja yang panjang. Perbedaan tekanan maksimum yang
diizinkan pada kompresor ini ditentukan oleh defleksi lentur rotor dan besarnya biasanya adalah
30 kg/cm2 (2900 kPa).. Mekanisme kerja kompresor rotary, udara masuk dimampatkan melalui
Blade (Mata Pisau) yang berputar cepat. Blade tersebut digerakkan untuk memampatkan udara
yang masuk.
Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang
lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya rendah, bentuknya
kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini sangat popular di industri.
Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp atau 22 sampai 150 kW.
Jenis dari kompresor putar adalah:

 Kompresor lobe (roots blower)


 Kompresor ulir (ulir putar helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan betina bergerak
berlawanan arah dan menangkap udara sambil mengkompresi dan bergerak ke depan
(lihat Gambar 5)
 Jenis baling-baling putar/ baling-baling luncur, ring cairan dan jenis gulungan.
Kompresor ulir putar menggunakan pendingin air. Jika pendinginan sudah dilakukan pada bagian
dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi yang ekstrim pada bagian-bagian yang bekerja.

Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang bekerja, kompresor
udara ulir putar mudah perawatannya, mudah operasinya dan fleksibel dalam pemasangannya.
Kompresor udara putar dapat dipasang pada permukaan apapun yang dapat menyangga berat
Statiknya.

2.25 Kompresor Sekrup (Screw)

Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang
satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat
memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda
gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor
ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Roda-roda gigi
kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-
betul dapat menghisap dan menekan fluida.

2.26 Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)

Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada perubahan
volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan. Prinsip kompresor ini
ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar.
Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi karena antara
baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul. Berbeda jika dibandingkan dengan
pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film
minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu.
Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah pompa digerakan oleh sepasang
roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada dinding.
2.27 Kompresor Aliran (turbo compressor)

Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor aliran
udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara radial.
Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan kecepatan
aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energi bentuk tekanan.

2.28 Kompresor Aliran Radial

Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan
berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar menjauhi sumbu.
Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali
mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapa
tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudu- sudu tersebut maka
akan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip kerja kompresor radial akan
menghisap udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan hisap
lalu dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga
tekanannya sesuai dengan kebutuhan.

2.29. Kompresor Aliran Aksial

Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang terdapat pada
rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi
pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar secara
cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang mempunyai
tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem
turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller. perbedaannya, jika pada turbin gas
adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik
dari mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara bertekanan.

2.3 PENGGERAK KOMPRESOR

Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor, sehingga kompresor dapat bekerja
secara optimal. Penggerak kompresor yang sering digunakan biasanya berupa motor listrik dan
motor bakar. Kompresor berdaya rendah menggunakan motor listrik dua phase atau motor
bensin. sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan motor listrik 3 phase atau mesin diesel.
Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya digunakan apabila lokasi disekitarnya tidak
terdapat aliran listrik atau cenderung non stasioner. Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrik
kebanyakan digerakkan oleh motor listrik karena biasanya terdapat instalasi listrik dan
cenderung stasionar (tidak berpindah-pindah).

2.4 KOMPONEN KOMPRESOR

1. Kerangka (frame)

Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai tempat
kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak pelumas.

2. Poros engkol (crank shaft)

Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik (translasi).

3. Batang penghubung (connecting rod)

Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang, batang
penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban pada saat kompresi.

4. Kepala silang (cross head)

Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang dapat
meluncur pada bantalan luncurnya

5. Silinder (cylinder)

Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket.

6. Liner silinder (cylinder liner)

Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi, pemasukan,
kompresi, dan pengeluaran.

7. Front and rear cylinder cover.

Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear cover yang
berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.

8. Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin

9. Torak (piston)

Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction), kompresi
(compression) dan pengeluaran (discharge).

10. Cincin torak ( piston rings)

Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding liner
silinder.

11. Batang Torak (piston rod)

Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.

12. Cincin Penahan Gas (packing rod)

Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian yang bergerak
(batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas ini terdiri dari beberapa
ring segment.

13. Ring Oil Scraper

Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame.

14. Katup kompresor (compressor valve)

Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau keluar silinder.
Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat adanya perbedaan tekanan yang
terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder.

15. Pengatur Kapasitas

Volume udara yang dihasilkan kompresor harus sesuai dengan kebutuhan. Jika kompresor terus
bekerja maka tekanan dan volume udara akan terus meningkat melebihi kebutuhan dan
berbahaya terhadap peralatan. Untuk mengatur batas volume dan tekanan yangdihasilkan
kompresor digunakan alat yang biasa disebut pembebas beban (unloader). Pembebas beban dapat
digolongkan menurut asas kerjanya, yaitu : pembebas beban katup isap, pembebas beban celah
katup, pembebas beban trotel isap dan pembebas beban dengan pemutus otomatis. Pembebas
beban yang difungsikan untuk memperingan beban pada waktu kompresor distart agar penggerak
mula dapat berjalan lancar dinamakan pembebas beban awal. Adapun ciri-ciri, cara kerja, dan
pemakaian berbagai jenis pembebas beban tersebut adalah sebagai berikut.

(1). Pembebas beban katup isap

Jenis ini sering dipakai pada kompresor kecil atau sedang. Cara ini menggunakan katup isap di
mana plat katupnya dapat dibuka terus pada langkah isap maupun langkah kompresi sehingga
udara dapat bergerak keluar masuk silinder secara bebas melalui katup ini tanpa terjadi kompresi.
Hal ini berlangsung sebagai berikut.

Jika kompresor bekerja maka udara akan mengisi tangki udara sehingga tekanannya akan naik
sedikit demi sedikit. Tekanan ini disalurkan ke bagian bawah katup pilot dari pembebas beban.
Jika tekanan di dalam tangki udara masih rendah, maka katup akan tetap tertutup karena pegas
atas dari katup pilot dapat mengatasi tekanan tersebut. Namun jika tekanan di dalam tangki
udara naik sehingga dapat mengatasi gaya pegas tadi maka katup isap akan didorong sampai
terbuka. Udara tekan akan mengalir melalui pipa pembebas beban dan menekan torak pembebas
beban pada tutup silinder ke bawah. Maka katup isap akan terbuka dan operasi tanpa beban
mulai. Selama kompresor bekerja tanpa beban, tekanan di dalam tangki udara akan menurun
terus karena udara dipakai sedangkan penambahan udara dari kompresor tidak ada. Jika tekanan
turun melebihi batas maka gaya pegas dari katup pilot akan mengalahkan gaya dari tekanan
tangki udara. Maka katup pilot akan jatuh, lalu udara tertutup, dan tekanan di dalam pipa
pembebas beban menjadi sama dengan tekanan at -mosfir. Dengan demikian torak pembebas
beban akan terangkat oleh gaya pegas, katup isap kembali pada posisi normal, dan kompresor
bekerja mengisap dan memampatkan udara.

(2). Pembebas beban dengan pemutus otomatik

Jenis ini dipakai untuk kompresor-kompresor yang relatif kecil, kurang dari 7,5 kW. Di sini
dipakai tombol tekanan (pressure switch) yang dipasang di tangki udara. Motor penggerak
akan dihentikan oleh tombol tekanan ini secara otomatik bila tekanan udara di dalam tangki
udara melebihi batas tertentu. Sebaliknya jika tekanan di dalam tangki udara turun sampai
dibawah batas minimal yang ditetapkan, maka tombol akan tertutup dan motor akan hidup
kembali. Pembebas beban jenis ini banyak dipakai pada kompresor kecil sebab katup isap
pembebas beban yang berukuran kecil agak sulit dibuat. Selain itu motor berdaya kecil dapat
dengan mudah dihidupkan dan dimatikan dengan tombol tekanan.

16. Pelumasan

Bagian-bagian kompresor torak yang memerlukan pelumasan adalah bagian-bagian yang saling
meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal -metal bantalan batang penggerak dan
bantalan utama. Tujuan pelumasan adalah untuk mencegah keausan, merapatkan cincin torak dan
paking, mendinginkan bagian-bagian yang saling bergesek, dan mencegah pengkaratan. Pada
kompresor kerja tunggal yang biasanya dipergunakan sebagai kompresor berukuran kecil,
pelumasan kotak engkol dan silinder disatukan. Sebaliknya kompresor kerja ganda yang
biasanya dibuat untuk ukuran sedang dan besar dimana silinder dipisah dari rangka oleh paking
tekan, maka harus dilumasi secara terpisah. Dalam hal ini pelumasan untuk silinder disebut
pelumasan dalam dan pelumasan untuk rangkanya disebut pelumasan luar.Untuk kompresor
kerja tunggal yang berukuran kecil, pelumasan dalam maupun pelumasan luar dilakukan secara
bersama dengan cara pelumasan percik atau dengan pompa pelumas jenis rocla gigi. Pelumasan
percik, menggunakan tuas pemercik minyak yang dipasang pada ujung besar batang penggerak.
Tuas ini akan menyerempet permukaan minyak di dasar kotak engkol sehingga minyak akan
terpercik ke silinder dan bagian lain dalam kotak engkol. Metode pelumasan paksa menggunakan
pompa roda gigi yang dipasang pada ujung poros engkol. Putaran poros engkol akan diteruskan
ke poros pompa ini melalui sebuah kopling jenis Oldham. Minyak pelumas mengalir melalui
saringan minyak oleh isapan pompa. Oleh pompa tekanan minyak dinaikkan sampai mencapai
harga tertentu lalu dialirkan ke semua bagian yang memerlukan melalui saluran di dalam poros
engkol dan batang penggerak.

Sebuah katup pembatas tekanan untuk membatasi tekanan minyak dipasang pada sisi keluar
pompa roda gigi. Kompresor berukuran sedang dan besar menggunakan pelumasan dalam yang
dilakukan dengan pompa minyak jenis plunyer secara terpisah. Adapun pelumasan luarnya
dilakukan dengan pompa roda gigi yang dipasang pada ujung poros engkol. Pompa roda gigi
harus dipancing sebelum dapat bekerja. Untuk itu disediakan pompa tangan yangdipasang paralel
dengan pompa roda gigi. Pada jalur pipa minyak pelumas juga perlu dipasang rele tekanan. Rele
ini akan bekerja secara otomatis menghentikan kompresor jika terjadi penurunan tekanan minyak
sampai di bawah batas minimum. Jika pompa mengisap udara. karena tempat minyak kosong
atau permukaannya terlalu rendah maka rele akan bekerjadan kompresor berhenti

17. Peralatan Pembantu

Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor dilengkapi dengan beberapa peralatan
pembantu antara lain adalah sebagai berikut.

(1) Saringan udara

Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder dan cincin torak akan
cepat aus bahkan dapat terbakar. Karena itu kompresor harus dilengkapi dengan saringan udara
yang dipasang pada sisi isapnya. Saringan yang banyak dipakai saat ini terdiri dari tabung-tabung
penyaring yang berdiameter 10 mm dan panjangnya 10 mm. Tabung ini ditempatkan di dalam
kotak berlubang-lubang atau keranjang kawat, yang dicelupkan dalam genangan minyak. Udara
yang diisap kompresor harus mengalir melalui minyak dan tabung yang lembab oleh minyak.
Dengan demikian jika ada debu yang terbawa akan melekat pada saringan sehingga udara yang
masuk kompresor menjadi bersih. Aliran melalui saringan tersebut sangat turbulen dan arahnya
membalik hingga sebagian besar dari partikel – partikel debu akan tertangkap di sini.

(2) Katup pengaman

Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat kompresor. Katup ini harus
membuka dan membuang udara ke luar jika tekanan melebihi 1,2 kali tekanan normal
maksimum dari kompresor. Pengeluaran udara harus berhenti secara tepat jika tekanan sudah
kembali sangat dekat pada tekanan normal maksimum.

(3) Tangki udara

Tangki udara dipakai untuk menyimpan udara tekan agar apabila ada kebutuhan udara tekan
yang berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani dengan lancar. Dalam hal kompresor torak di mana
udara dikeluarkan secara berfluktuasi, tangki udara akan memperhalus aliran. Selain itu, udara
yang disimpan di dalam tangki udara akan mengalami pendinginan secara pelan-pelan dan uap
air yang mengembun dapat terkumpul di dasar tangki untuk sewaktu-waktu dibuang. Dengan
demikian udara yang disalurkan ke pemakai selain sudah dingin, juga tidak lembab.

(4) Peralatan Pembantu

Kompresor untuk keperluan-keperluan khusus sering dilengkapi peralatan bantu antara lain :
peredam bunyi, pendingin akhir, pengering, menara pendingin dan sebagainya sesuai dengan
kebutuhan spesifik yangdibutuhkan sistem.

(5) Peralatan pengaman yang lain

Kompresor juga memiliki alat-alat pengaman berikut ini untuk menghindari dari kecelakaan.

alat penunjuk tekanan, rele tekanan udara dan reletekanan minyak.


alat penunjuk temperatur dan rele thermal (tem peratur udara keluar,
temperatur udara masuk,temperatur air pendingin, temperatur minyak
dantemperatur bantalan.
 Rele aliran air (mendeteksi aliran yang berkurang/ berhenti).
2.5 CARA MERAWAT KOMPRESOR

 Cek oli, pastikan levelnya minimal setengah dan tidak lebih dari 3/4 pada oil glass
 Tutup semua kran
 Periksa belt, pastikan tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu kencang.
 Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang tertera pada motor.
 Untuk mesin kompresor, (pastikan oli dan bahan bakar tersedia)
 Start/On pada switch (recoil untuk engine dan gunakan pengaturan gas untuk start,
setelah stabil, kembalikan pada posisi awal).
 Pastikan motor mati/Off jika pressure gauge menunjuk 8 bar dan kembali hidup/On pada
5 bar (untuk kompresor berkapasitas 12 bar akan mati/Off jika pressure gauge menunjuk
12 bar dan kembali hidup/On pada 9 bar)
 Untuk kompresor engine, matikan secara manual dengan engine switch off
 Setelah selesai menggunakan unit ini, buang seluruh angin yang tersisa di dalam tangki
melalui drain valve.
 Gunakan kompresor sesuai aplikasinya.
 Perhatikan debit pengisian tangki, harus lebih besar dari debit penggunaannya
 Usahakan sedapat mungkin agar motor memiliki tenggang waktu yang cukup untuk
hidup dan mati, minimal 5-10 menit.
 Letakan kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang baik.
 Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara langsung (letakan di
tempat terlindung).
 Pastikan minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki dengan angin (sebaiknya
tiap hari).

2.6 CARA MENGHITUNG PRODUKTIVITAS COMPRESSOR

Compressor Menurut Rochmanhadi (1982), compressor adalah alat yang digunakan untuk
membersihkan permukaan dari debu dan kotoran lain. Apabila pada satu 18 permukaan
dilaksanakan pekerjaan prime coat atau tack coat, permukaan tersebut harus benar-benar bersih,
sehingga diperlukan compressor untuk membersihkannya. Kapasitas produksi dinyatakan dalam
m2 /jam, yang berarti berapa luas daerah yang dapat dibersihkan dalam setiap satu jam, kapasitas
compressor adalah 6500 m2 /jam. Untuk menghitung produktivitas dan luas kerja alat
compressor digunakan rumus (2.14) dan (2.15)

N W x S x E P ........................................................................................... (2.14)

L = p x l .................................................................................................. (2.15)

Dimana : P = produktivitas kerja compressor (m2 /jam);

W = lebar sapu putar compressor (m);

S = kecepatan gerak alat rata-rata (m/jam);

E = efisiensi kerja alat;

N = jumlah lewat bolak-balik;

L = luas kerja compressor (m2 );

p = panjang area kerja compressor (m);

l = lebar area kerja compressor (m);


BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Makalah ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kompresor secara garis besar kompresor dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement compressor, dan Dynamic
compressor, (Turbo), Positive Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary,
sedangkan Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector.

Dan kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka (frame), Poros
engkol (crank shaft), Batang penghubung (connecting rod), Kepala silang (cross head), Silinder
(cylinder), Liner silinder (cylinder liner), Water Jacket, Torak (piston), Cincin torak ( piston
rings), Cincin Penahan Gas (packing rod), Ring Oil Scraper, dan Katup kompresor (compressor
valve).
Sedangkan untuk kompresor torak merupakan salah satu positive displacement compressor
dengan prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten (berselang)
dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang
digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak.

Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang usia dari kompresor
tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai mestinya sesuai
dengan peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat rusak.

Maka, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada pada level aman.
Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak terlalu kendur dan
tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur terlebih dahulu pengaturan gas
agar tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.

3.2 SARAN

Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai kompresor seharusnya
dapat mengetahui bagian-bagian dari kompresor tersebut yang dapat berguna dalam perawatan
agar kompresor dapat mempuyai usia yang lebih lama.

3.3 SUMBER

1. http://www.utami.community.undip.ac.id/files/2010/07/BAB-8-Kompresor-
rotari1.pdf
6 Maret 2013 14.13 WIB

2. http://samsulcahya.blogspot.com/2011/12/contoh-makalah-tkrtekhnik-
kendaraan.html
6 Maret 2013 14.22 WIB

3. http://hamimnova.files.wordpress.com/2009/05/pemeliharaan_servis_dan_perbaika
n_kompresor_udara_dan_komponen_komponennya.pdf
6 Maret 2013 14.18 WIB

4. http://publisherindo.blogspot.com/2013/01dasar-kompresor.html
6 Maret 2013 14.31 WIB

5. http://zifamurath.files.wordpress.com/2011/12/dasar-
kompresor.pdf 13 Maret 2013 18.00 WIB
6. http://adiezzzt.blogspot.com/2013/01/makalah-kompresor.html
13 Maret 2013 20.54 WIB
7. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31240/4/Chapter%20I.pdf
13 Maret 2013 20.56 WIB

8. http://www.agussuwasono.com/artikel/mechanical/407-kompresor-dan-sistem-
udara-tekan.html
13 Maret 2013 20.54 WIB

9. http://ariefwahyupurwito.files.wordpress.com/2008/09/kompresor2.pdf
13 Maret 2013 21.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai