Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN

BONGKAR PASANG KOMPRESOR

disusun kelompok 3 :
Muhamad Ibnu Sabil

(14503241026)

Dhany Ardhian Syah

(14503241029)

Yuono Imam Pangestu

(14503241030)

Yudha Dwi Prasetyo

(14503241034)

Dovie Arga Aprilliyas

(14503241036)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

BONGKAR PASANG KOMPRESOR


I.

TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menentukan prosedur bongkar pasang kompresor.
2. Mahasiswa mampu memilih dan menggunakan alat bongkar pasang yang tepat.
3. Mahasiswa mampu melakukan pemasangan ulang dengan tepat dan benar.
4. Mahasiswa mampu menentukan komponen yang tergolong kritis.

II. DASAR TEORI


Kompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara. Kompresor biasanya menggunakan
motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai tenaga penggeraknya. Udara
bertekanan hasil dari kompresor biasanya diaplikasikan atau digunakan pada
pengecatan dengan teknik spray/ air brush, untuk mengisi angin ban, pembersihan,
pneumatik, gerinda udara (air gerinder) dan lain sebagainya.
Adapun beberapa jenis kompresor sebagai berikut :
1. Kompresor Torak Resiprokal
Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi
dengan torak yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan
udara diatur olehkatup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi k
atup.Pada saatterjadi pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil,sehingga u
dara luar akanmasuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak kompresi torak
bergerak ketitik matibawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak berteka
nan tinggi,selanjutnya di masukkan ke dalam tabungpenyimpan udara. Tabung
penyimpanandilengkapi dengan katup satuarah, sehingga udara yang ada dalam tan
gki tidak akankembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus hin
gga diperolehtekanan udara yang diperlukan. Gerakanmengisap dan mengkompre
si ke tabungpenampung ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bil
a tekanan dalamtabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan ter
buka, atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.
2. Kompresor Putar(Rotary Compressor)
Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Secara
eksentrik
rotor dipasang
berputar dalam rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk
dankeluar. Keuntungan dari kompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang
pendekdan kecil, sehingga menghemat ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik d
an halusdalam, dapat menghantarkan dan menghasilkan udara secara terus mene
rus denganmantap. Baling-baling luncur dimasukkan ke dalam lubang yang terg
abung dalammotor dan ruangan dengan bentuk dinding silindris. Ketika rotor mu

lai berputar, energigaya sentrifugal baling-balingnya akan melawan dinding. Kare


na bentuk dari rumahbaling-baling itu sendiri yang tidak sepusat dengan rotorny
a maka ukuran ruangandapat diperbesar atau diperkecil menurut arah masuknya (me
ngalirnya) udara.
3. Kompresor Skrup (Screw)
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertauta
n(engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk
cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Ked
uarotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika rodarodagigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor ini dapat digunakan sebagai
pompahidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup
harusdiletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul
dapatmenghisap dan menekan fluida.
4. Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)
Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak
torak dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan
keluar tidak langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara
resiprokal.Adanya pemisahan ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas da
ri uap air danpelumas/oli. Oleh karena itu kompresor diafragma banyak digunak
an pada industribahan makanan, farmasi, obatobatan dan kimia.Prinsip kerjanya ha
mpir
sama
dengan
kompresor
torak.
Perbedaannya
terdapat
pada sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan ud
arabertekanan. Torak pada kompresor diafragma tidak secara langsung menghisa
p danmenekan udara, tetapi menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. D
arigerakan diafragma yang kembang kempis itulah yang akan menghisap dan m
enekanudara ke tabung penyimpan.
5. Kompresor Aliran Aksial
Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh suduy
ang terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar)
dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaia
nsudu-sudu pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperl
ukanuntuk mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan yang diinginkan.
Teringatpula alat semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem turbin gas
atau mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller. Bedanya, jika pada turbin
gas adalahmenghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi,pada kompresor ini ten
aga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara
bertekanan.

6. Kompresor Aliran Radial


Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan
ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan
keluar menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama
udara akan dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi
ketingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin
banyaktingkat dari susunan sudu-sudu tersebut maka
akan semakin tinggi tekanan
udara yangdihasilkan. Prinsip kerja kompresor radial akan mengisap udara luar
melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu dikom
presi dan akanditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga teka
nannya sesuaidengan kebutuhan.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Kompresor dan kelengkapanya.
2. Buku pedoman penggunaan dan perawatan Kompresor.
3. Kunci pas satu set ukuran metris.
4. Kunci L satu set ukuran metris.
5. Kunci socket atau ring satu set ukuran metris.
6. TangO-ring, beng + dan -.
7. Alat-alat pembersih.

IV. KESELAMATAN KERJA


1. Menggunakan kunci pas, kunnci ring yang pas dan tepat.
2. Menggunakan peralatan dengan benar dan sesuai dengan fungsinya.
3. Menempatkan semua komponen yang dibongkar pada tempat yang khusus.
4. Menghindari gaya-gaya yang berlebih dalam pembongkaran dan pemasangan
komponen mesin.
V.

LANGKAH KERJA
1. Memilih dan menyiapkan peralatan yang akan dengan tepat dan benar.
2. Menyediakan tempat khusus untuk penempatan komponen.
3. Menyiapkan buku petunjuk/pedoman penggunaan dan perawatan mesin.
4. Melepaskan belt dan pulley.
5. Membuka kepala silinder beserta komponen lainnya.
6. Melepas silinder dan piston dan mengecek clearance antara piston dengan silinder.
7. Melepas kruk as dan memeriksa keadaan bearing masih baik atau tidak.
8. Melepas bodi dari dudukan.
9. Mengurutkan komponen-komponen sesuai dengan urutan pembongkaran pada
tempat komponen yang telah disediakan.

10. Mempelajari dan memahami sistim kerja masing-masing komponen secara


seksama.
11. Memasang kembali komponen sesuai dengan urutannya dan uji kerjanya.
12. Membahas data praktikum.
13. Membuat kesimpulan dan laporan hasil praktikum.

VI. DATA
a. Komponen utama pada konpresor

No

1.

2.

3.

Gambar komponen

Nama
Komponen

Fungsi

untuk mendukung
seluruh beban dan
berfungsi juga
sebagai tempat
kedudukan
Rangka (Frame)
bantalan, poros
engkol, silinder dan
tempat
penampungan
minyak pelumas.

Poros engkol

Batang
Penghubung
(connecting rod)

Mengugah gerak
rotasi(beroutar)
menjadi translasi
(bolak-balik)

meneruskan gaya
dari poros engkol
ke batang torak
melalui kepala
silang, batang
penghubung harus
kuat dan tahan
bengkok sehingga
mampu menahan
beban pada saat
kompresi.

4.

5.

Torak (piston)

Sebagai elemen
yang menghandel
udara pada proses
pemasukan
(suction), kompresi
(compression) dan
pengeluaran
(discharge).

Silinder

sebagai lintasan
gerakan piston torak
saat melakukan
proses pemasukan,
kompresi, dan
pengeluaran.

Katup

6.

mengatur
pemasukan dan
pengeluaran
gas/udara, kedalam
atau keluar silinder.

b. Komponen Kritis Pada Kompresor


Berdasarkan hasil pengamatan kelompok kami, kami dapat menyebutkan bagianbagian yang dianggap kritis pada kompresor sebagai berikut:
NO
NAMA KOMPONEN
RING PISTON
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

KETERANGAN
Mudah aus karena terjadi gesekan dengan
dinding silinder.
SILINDER
Bagian dinding mudah aus karena terjadi
gesekan.
BAUT-BAUT
Bagian ulirnya mudah aus dan kepala bautnya
rusak.
BOSH BATANG HUBUNG Mudah aus karena terjadi gesekan.
BEARING
Mudah longgar karena terjadi gaya radial.
POROS ENGKOL
Mudah aus karena gesekan.
KATUP
Pegas yang kendor menjadikan katup tidak
berfungsi dengan baik.

c. Komponen yang seharusnya sudah diganti


Berdasarkan hasil pengamatan kelompok kami, komponen kompresor yang
seharusnya sudag diganti sebagai berikut:
NO
NAMA KOMPONEN
RING PISTON
1.
PIPA SALURAN KE
2.
TABUNG
BAUT-BAUT
3.

KETERANGAN
Semua ring tidak ada.
Patah.

Kepala baut sudah banyak yang gundul dan


sebagian ada yang patah.
BOSH BATANG HUBUNG Sudah sangat aus hingga bentuknya tidak
lingkaran tetapi menyerupai ellips.

4.

d. Bagan alir sistem kerja kompresor


1.Motor

8.Udara
ke tabung

2.Puli
Kompresor
r

3.Poros
Engkol

4.PistonTurun

7.Katup buang
membuka

6.Piston naik

5.Katup isap
membuka

Cara kerja kompresor adalah motor menggerakkan puli kompresor sehingga


poros engkol berputar. Ketika torak bergerak turun atau menjauhi
katup,tekanandalam silinder lebih kecil dari tekanan atmosfer sehingga udara akan
masuk melalui celah katup isap. Kemudian piston bergerak ke atas , volume akan
semakin kecil dan tekanan akan meningkat. Maka udara akan terdorong masuk ke
dalam tabung melalui katup buang. Sehingga tekanan di dalam tabung akan
membesar.
e. Prosedur membongkar kompresor
No
Gambar bagian
1.

2.

Uraian proses
Melepaskan filter udara masuk
menggunakan kunci ring dengan
memutar baut berlawanan arah
jarum jam.
Melepaskan kepala silinder
menggunakan kunci ring dengan
memutar baut berlawanan arah
jarum jam.

Melepaskan silinder
menggunakan kunci ring dengan
memutar mur berlawanan arah
jarum jam.
Melepas semua baut pengunci
tutup poros engkol dengan kunci
ring.

3.

4.

5.

Melepas pengunci connecting


rod dengan memutar baut
berlawanan arah jarum jam
menggunakan kunci shocket.

6.

Melepas piston dan connecting


rod secara hati hati .

7.

Melepas bandul poros engkol


dengan memutar baut
berlawanan arah jarum jam
menggunakan kunci shocket.

8.

Memeriksa dan melakukan


pengukuran komponenkomponen, mengidentifikasi
komponen yang kritis dan perlu
diganti .

f. Prosedur memasang kompresor


No
Gambar bagian
1.
2.

3.

Uraian proses
Melumasi komponen-komponen
yang perlu dilumasi.
Memasang bandul poros engkol
dengan memutar baut searah
jarum jam menggunakan kunci
shocket.
Memasang piston dan
connecting rod secara hati hati .

4.

5.

Memasang pengunci connecting


rod dengan memutar baut searah
jarum jam menggunakan kunci
shocket.
Memasang semua baut pengunci
tutup poros engkol dengan kunci
ring.

6.

Memasang silinder
menggunakan kunci ring dengan
memutar mur searah jarum jam.

7.

Memasang kepala silinder


menggunakan kunci ring dengan
memutar baut searah jarum jam.

8.

Memasang filter udara masuk


menggunakan kunci ring dengan
memutar baut searah jarum jam.

g. Prosedur Perawatan Kompresor


1. Melakukan pemeriksaan kondisi fisik kompresor.
2. Melakukan pemeriksaan sistem kerja kompresor.
3. Melakukan pembersihan rutin minimal satu bulan sekali.
4. Melakukan pengecekan volume pelumas pada poros engkol.
5. Mengganti pelumas secara berkala sesuai ketentuan.
6. Melakukan pengecekan terhadap ring piston.

VII. PEMBAHASAN
Dari praktik bongkar pasang kompresor memiliki tujuan untuk mengetahui
komponen-komponen kompresor, mengetahui sistem kerja dari setiap bagian yang
menyusunnya, dan menentukan bagian yang tergolong kritis. Sehingga nantinya dapat
mengetahui prosedur perawatan dari kompresor itu sendiri. Komponen dari kompresor
tergolong lumayan banyak, namun setiap komponen dibuat dengan ukuran yang presisi
sehingga menghasilkan sistem kerja yang baik. Komponen utama dari kompresor

antara lain rangka (Frame) , poros engkol, batang hubung (connecting rod), piston,
silinder, dan katup. Komponen tersebut memiliki kegunaan masing-masing. Beberapa
jenis kompresor yang sering kita temui antara lain kompresor torak, kompresor
diafragma, kompresor skrup, kompresor rotari, kompresor radial dan kompresor aksial.
Pada kesempatan praktikum kali ini, kelompok kami mendapatkan praktik
bongkar pasang kompresor jenis torak. Dari pembongkaran kami mengalami beberapa
kesulitan dikarenakan banyak baut yang kepalanya sudah gundul atau tidak berbentuk
segi enam.Dari komponen-komponen komprsor, ada beberapa komponen yang kritis
dan mudah rusak. Komponen yang kritis dan berpotensi mudah rusak dikarenakan
peran dan bentuk dari komponen itu sendiri. Beberapa komponen dari kompresor yang
mudah rusak antara lain ring piston, bearing, silinder, piston, poros engkol, bosh batang
hubung,katup dan baut pengikat. Apabila terjadi kerusakan beberapa komponen ini,
maka sistem kerjanya akan terganggu dan mungkin terhambat. Adapun komponen yang
harus diganti adalah baut pengikat, bosh batang hubung, pipa tabung dan ring piston.
Kompresor akan berfungsi kembali apabila komponen tersebut diganti dan ditambah
sedikit perbaikan.
Kami melakukan pengukuran diameter dinding silinder dan diameter piston.
Ukuran diameter silinder 44,95 mm dan ukuran diameter piston 44,90 mm. Untuk
mencari kerenggangan (clearance) maka ukuran diameter silinder dikurangi diameter
piston sehingga didapat sebesar 0,05 mm. Berdasarkan dari kelonggaran yang diijinkan
sebesar 0,05 mm maka kompresor masih layak digunakan karena tidak melebihi
kelonggaran yang diijinkan. Menurut kami agar kompresor lebih layak digunakan maka
ring piston harus diganti yang baru.
Banyak faktor yang menyebabkan kompresor berpotensi mengalami kerusakan.
Namun yang paling banyak menyebabkan kerusakan adalah operator yang tidak
memperhatikan prosedur perawatan. Maka sangatlah penting kita mempelajari prosedur
perawatan mesin.
VIII. KESIMPULAN
Setelah melakukan bongkar pasang, mengidentifikasi komponen dan melakukan
pembahasan pada praktikum kompresor. Kami dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa
mampu melakukan pembongkaran dan pemasangan kompresor, mampu menentukan
prosedur, memilih alat bongkar pasang kompresor dan dapat menentukan komponen kritis
terhadap kerusakan dan komponen yang seharusnya diganti.
Saran: Untuk menjaga kualitas kompresor, kita seharusnya melakukan
perawatan secara berkala, supaya komponen-komponen kompresor selalu diketahui
kondisinya dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Dan gunakan alat
sesuai fungsinya agar alat tersebut tidak mengalami kerusakan dan tidak
menghilangkan nilai guna dari alat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai