Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIKUM

KONVERSI ENERGI

KOMPRESOR TORAK

Nama : Setiawan Mulyadi

NIM : 3331180019

Kelompok :5

LABORATORIUM KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON – BANTEN
2021
ABSTRAK

Kompresor adalah suatu peralatan teknik yang penting untuk dipelajari


karena kompresor merupakan salah satu peralatan yang banyak digunakan di
perindustrian. Sehingga mampu mengoperasikan dan memahami prinsip kerja
kompresor merupakan hal yang penting bagi mahasiswa sebagai bekal terjun ke
dunia kerja. Tujuan praktikum kompresor torak antara lain mengetahui prinsip
kerja dari kompresor torak, mencari karakteristik kompresor pada berbagai
kecepatan putaran yang berbeda-beda, menunjukkan grafik hubungan antara
Kapasitas Aliran Udara di Silinder (Qth) VS Frekuensi (F), Daya Masukan (Ninp)
VS Frekuensi (F), Effisiensi Adiabatic Kompresor (Nad) VS Frekuensi (F), Daya
Kompresi (Nad) VS Frekuensi (F), Tekanan di Saluran Isap (P1) VS Frekuensi
(F). Kompresor adalah peralatan/mesin yang digunakan untuk menaikkan energi
yang dikandung oleh gas/uap.

Kata Kunci: Kompresor Torak, Udara, Frekuensi


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kompresor torak. Shalawat
serta salam tak lupa diucapkan kepada Rasulullah SAW yang menjadi teladan
bagi kita dan menjadi pelopor terciptanya kehidupan islamiyah yang penuh
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Laporan ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah praktikum
konversi energi, sekaligus sebagai sarana untuk menambah wawasan
mengenai kompresor torak.
Penulis menyadari, laporan ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangan, mulai dari materi, penulisan, atau bahkan konsep sehingga perlu
saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata, penulis berharap laporan ini nantinya dapat diterima dengan
baik dan bermanfaat bagi yang membacanya dan juga dapat diambil hikmah
didalamnya, Aamin

Cilegon, Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3. Tujuan Praktikum......................................................................................2
1.4. Batasan Masalah........................................................................................2
1.5. Sistematika Penulisan................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah dan Perkembangan Kompresor....................................................3
2.2 Perbedaan Kompresor Dan Pompa............................................................3
2.3 Prinsip Kerja Kompresor...........................................................................3
2.4 Klasifikasi Dan Jenis-Jenis Kompresor.....................................................5
2.5 Bagian-Bagian Kompresor Dan Fungsinya...............................................8
2.6 Kompresi Isothermal , Adiabatik , Politropik.........................................13
2.7 Aplikasi dalam Kehidupan Sehari – Hari dan Industri............................15
2.8 Rumus yang Digunakan..........................................................................16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Diagram Alir Praktikum..........................................................................19
3.2. Proses Pengujian......................................................................................20
3.3. Alat dan Bahan yang Digunakan.............................................................21
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Perhitungan Data Percobaan.......................................................................
4.2. Tabel dan Grafik Hasil Perhitungan............................................................
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan..................................................................................................
5.2. Saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Otto Von Guiricke............................................................................3


Gambar 2. 2 Pembagian Kompresor.....................................................................5
Gambar 2. 3 Sistem Pompa Ban...........................................................................6
Gambar 2. 4 Sistem Kompresor............................................................................6
Gambar 2. 5 Kompresor Jenis Piston..................................................................12
Gambar 2. 6 Kompresor Jenis Rotari..................................................................13
Gambar 2. 7 Kompresor Jenis Sentrifugal..........................................................13
Gambar 2. 8 Bagian Bagian Pada Kompresor ...................................................13
YGambar 3. 1 Diagram Alir Praktikum..............................................................19
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kompresor adalah suatu peralatan teknik yang penting untuk dipelajari
karena kompresor merupakan salah satu peralatan yang banyak digunakan di
perindustrian. Sehingga mampu mengoperasikan dan memahami prinsip
kerja kompresor merupakan hal yang penting bagi mahasiswa sebagai bekal
terjun ke dunia kerja.
Diharapkan dengan dilakukannya praktikum kompresor, mahasiswa
nantinya mendapatkan pemahaman yang cukup mengenai kompresor karena
pentingnya kompresor di bidang industri. Terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi kinerja kompresor karena terdapat beberapa variabel yang
mempengaruhi proses kompresi udara dalam kompresor, diantaranya yaitu:
laju aliran masukan fluida, tekanan, dan temperatur. Semua variabel tersebut
saling berhubungan satu dengan yang lain dalam proses kompresi udara, dan
perlu dikondisikan sedemikian rupa agar mendapatkan hasil kompresi yang
sempurna.
Diantara sekian banyak kompresor, kompresor yang banyak digunakan
adalah kompresor torak karena kompresor jenis ini merupakan kompresor
yang mempunyai daerah operasi dengan tekanan yang paling tinggi. Selain
itu, perawatan dan penggunaan kompresor torak lebih sederhana diantara
kompresor yang lainnya.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam pengujian ini adalah menganalisis prinsip kerja
dari kompresor torak, menganalisis karakteristik kompresor pada berbagai
kecepatan, melakukan analisa dan perhitungan kapasitas aliran udara, daya
masukan, effisiensi adiabatik kompresor, daya kompresi, tekanan di saluran
isap.
1.3. Tujuan Praktikum
Dalam praktikum kompresor torak ini, tujuan yang akan dicapai antara
lain adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui prinsip kerja dari kompresor torak
2. Mecari karakteristik kompresor pada berbagai kecepatan putaran yang
berbeda-beda.
3. Menunjukkan grafik hubungan antara :
a. Kapasitas aliran udara di silinder (Qth) VS Frekuensi (F)
b. Daya masukan (Ninp) VS Frekuensi (F)
c. Effisiensi adiabatic kompresor (nad) VS Frekuensi (F)
d. Daya kompresi (Nad) VS Frekuensi (F)
e. Tekanan di saluran isap (P1) VS Frekuensi (F)

1.4. Batasan Masalah


Agar praktikum ini tidak melebar ke banyak cakupan, maka penulis
memberikan batasan batasan dalam laporan ini, diantaranya :
1. Pembahasan pada karakteristik kompresor
2. Pembahasan pengertian serta prinsip kerja kompresor
3. Analisa data pada kompresor

1.5. Sistematika Penulisan


Laporan ini penulis sajikan dalam lima bab yang disusun secara singkat
dan sistematis, dalam tiap bab dibahas materi yang saling berhubungan antara
satu dan yang lainnya. Pembagian bab ini antara lain :
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang praktikum kompresor
torak, rumusan masalah, tujuan praktikum, Batasan masalah, sistematika
penulisan laporan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dibahas mengenai sejarah dan perkembangan kompresor,
perbedaan kompresor dan pompa , prinsip kerja kompresor , klasifikasi dan
jenis jenis kompresor , bagian bagian kompresor dan fungsinya , kompresi
isothermal , adiabatic , politropik , aplikasi dalam kehidupan sehari hari dan
industry , dan rumus yang digunakan
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai diagram alir percobaan, prosedur
pengujian, dan alat dan bahan yang digunakan.
BAB IV: PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai perhitungan data percobaan dan tabael
dan grafik hasil perhitungan
BAB V: PENUTUP
Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah dan Perkembangan Kompresor


A. Sejarah
Kompresor (pemampat) adalah alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan fluida. Tujuan meningkatkan tekanan adalah agar
dapat diaplikasikan kepada sistem. Secara garis besar dapat dikatakan
bahwa udara bertekanan menjadi sumber penggerak pada mesin - mesin
yang ada di industri.

Gambar 2. Otto Von Guiricke

Kompresor ditemukan oleh Otto Von Guiricke seorang Jerman


kelahiran Magdeburg (20 November 1602 - 11 Mei 1686) di usia 83 tahun
pada tahun 1650.
Pompa udara yang betekanan tinggi biasa disebut
dengan kompresor, untuk aplikasi bertekanan rendah seperti ventilasi,
pemanas, dan Pendingin ruangan disebut
dengan fan atau penghembus (blower).
Pada tahun 1654 Otto Von Guiricke menciptakan pompa vakum
yang terdiri dari piston dan silinder piston udara dua arah yang dirancang
untuk menarik udara keluar dari kapal. Pompa ini dijelaskan dalam Bab II
dan III dari Buku III dari Experimenta Nova dan di Mechanica Hydraulico-
pneumatica (p. 445-6).
Pada 1659, Robert Boyle memerintahkan pembuatan sebuah pompa
udara, yang sekarang dikenal sebagai mesin pneumatik atau pompa hampa
udara. Pompa udara tersebut ditemukan oleh Otto Von Guiricke pada tahun
1650. Pembuatannya yang mahal sering menghalangi ilmuwan untuk
membuat alat tersebut. Boyle, anak dari Earl of Cork, tidak terlalu
mempermasalahkannya setelah pembuatan selesai, ia menyumbangkan
model buatan tahun 1659 kepada Royal Society dan kemudian dua buah
mesin yang dirancang ulang dibuat untuk keperluan pribadinya. Selain tiga
buah pompa buatan Boyle, kemungkinan tidak lebih dari empat buah
lainnya yang dibuat selama tahun 1660-an: Christiaan Huygens memiliki
satu di The Hague, Henry Power mungkin juga memilik satu di Halifax,
dan pernah terdapat pompa-pompa di Christ's College, Cambridge dan di
Montmor Academy, Paris Pompa Boyle, yang sebagian besar dirancang
sesuai spesifikasi Boyle dan dibuat oleh Robert Hooke, cukup rumit, sering
rewel dan bermasalah untuk dioperasikan. Banyak demonstrasi hanya bisa
dilakukan sendiri oleh Hooke, dan Boyle sering meninggalkan tempat
penampilan publik kepada Hooke seorang-yang dengan dramatis bisa
melakukannya sesuai kemampuan teknisnya.

B. Perkembangan Kompresor
Kompresor terbagi menjadi dua, yaitu perpindahan positif (positive
diplacement) dan dinamis (dynamic). Untuk perpindahan positif sendiri
secara umum kompresor dibagi menjadi dua, yaitu kompresor piston
(reciprocating) dan kompresor putar (rotary). Sedangkan untuk dinamis
ada kompresor aksial dan kompresor sentrifugal (centrifugal).
Pembagian kompresor dapat dijelaskan dari gambar di bawah ini.
Gambar 2. Pembagian Kompresor

Sekarang perkembangan kompresor sudah sangat maju sesuai


dengan kebutuhan industri. Terobosan paling baru adalah teknologi oil-
free yang menjadikan kompresor tidak membutuhkan oli pada proses
kerjanya sehingga udara bertekanan hasil kompresi yang dikeluarkan
kompresor tidak lagi mengandung minyak (oli) dan aman untuk industri
yang bergerak di bidang makanan, minuman, obat-obatan, elektronik,
tekstil, dan lain sebagainya.

2.2 Perbedaan Kompresor Dan Pompa


Kompresor udara adalah mesin atau alat yang menciptakan dan mengaliri
udara bertekanan. Kompresor udara biasa digunakan untuk pengisian angin
ban, membersihkan bagian-bagian mesin yang kotor, penyediaan udara untuk
proses pembakaran di ketel/ motor listrik, proses pengecatan dengan alat
spray, Kompresor juga banyak digunakan untuk alat-alat yang menggunakan
sistem pneumatic. Sedangkan pompa adalah suatu alat (mesin fluida) yang
banyak digunakan dalam suatu industri khususnya di industri perminyakan.
Pompa merupakan suatu alat yang dapat memindahkan fluida dari satu tempat
ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan
energi pada fluida yang dipindahkan dan berlangsung secara kontinyu. Energi
pada fluida tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan pada pipa-pipa
(gaya gesek), melawan tekanan (gaya dorong) dan untuk menaikkan fluida
pada suatu ketinggian ataupun menaikkan kecepatan aliran (beda elevasi).
2.3 Prinsip Kerja Kompresor
Prinsip kerja kompresor udara hampir sama dengan pompa ban sepeda
atau mobil. Ketika torak dari pompa ditarik keatas, tekanan yang ada di bawah
silinder akan mengalami penurunan di bawah tekanan atmosfir sehingga udara
akan masuk melalui celah katup (klep) kompresor. Katup (klep) kompresor di
pasang di kepala torak dan dapat mengencang dan mengendur. Setelah udara
masuk ke tabung silinder kemudian pompa mulai di tekan dan torak beserta
katup (klep) akan turun ke bawah dan menekan udara, sehingga membuat
volumenya menjadi kecil.

Gambar 2. Sistem Pompa Ban

Gambar 2. Sistem Kompresor

Tekanan udara menjadi naik terus sampai melebihi kapasitas tekanan di


dalam ban, sehingga udara yang sudah termampat akan masuk melalui katup
(pentil). Setelah di pompa terus menerus tekanan udara di dalam ban menjadi
naik. Proses perubahan volume udara yang terletak pada silinder pompa
menjadi lebih kecil dari kondisi awal ini di sebut proses pemampatan
(pengkompresan udara) Kompresor udara di bagi menjadi dua bagian, yaitu
dynamic compressor dan displacement compressor.

1. Dynamic compressor menggunakan vane atau impeller yang berputar pada


kecepatan tinggi sehinggah menghasilkan volume udara kompresi yang
besar. Dynamic compressor memiliki dua jenis, yaitu kompresor
sentrifugal (radial flow) dan aksial.

a. Compresor centrifugal menggunakan sistem dengan putaran tinggi.


Udara yang masuk melalui tengah tengah inlet kompresor di alirkan
melalui impeller yang berputar di dalam volute casing sebelum keluar
menuju outlet kompresor.

b. Kompresor aksial menggunakan sistem putaran dinamis yang memiliki


serangkaian kipas airfoil yang berfungsi untuk menekan aliran fluida.
Kompresor aksial biasanya di gunakan untuk turbin gas/udara seperti
mesin kapal kecepatan tinggi, mesin jet, dan pembangkit listrik skala
kecil.

2. Displacement compressor terbagi menjadi dua bagian, yaitu reciprocating


compressor dan rotary compressor.

a. Reciprocating compressor sering juga di sebut sebagai kompresor

piston/torak. Kompresor ini memiliki tiga buah jenis, yaitu kompresor


piston sistem kerja tunggal, kompresor sistem kerja ganda dan
kompresor diafragma.

 Kompresor sistem kerja tunggal adalah sama seperti sistem pompa

sepeda dengan aliran keluar yang hampir konstan pada kisaran


tekanan pengeluaran tertentu. 
 Kompresor sistem kerja ganda di kompresor piston ganda port

inlet dan outlet nya berada di kedua sisi. Kompresor piston tunggal
dan ganda memiliki perbedaan di port inlet dan outlet nya

 Kompresor sistem kerja diafragma adalah jenis klasik dari piston,

dan mempunyai kesamaan dengan piston, pada kompresor piston


udara yang melewati outlet dan inlet nya di atur oleh piston,
sedangkan pada kompresor diafragma menggunakan membran
fleksibel atau diafragma.

b. Rotary compressor menggunakan mekanisme putar, secara

umumnya digunakan untuk menggantikan kompresor piston. Rotary


compressor dapat mencapai udara bertekanan tinggi dengan kondisi
volume yang lebih besar. Rotary compressor lebih populer di industri
karena jauh lebih mudah dalam perawatan dan lebih awet. Rotary
compressor memiliki tipe screw, tipe vane, dan tipe scroll.

 Type screw adalah rotary screw compressor menggunakan

sistem screw (ulir) yang berputar sehinggah membuat udara di


dalam terkompresi. Kompresor ini banyak di gunakan di industri
besar yang membutuhkan udara dengan tekanan udara yang tinggi.

 Type vane adalah rotary vane compressor menggunakan

vane atau blade yang berfungsi untuk mengkompres udara yang


masuk. Udara yang masuk dari port inlet di kompresi oleh vane
atau blade yang berputar di dalam casing menuju sisi outlet.

 Rotary scroll adalah compressor merupakan tipe kompresor

yang elegan. Jenis scroll kompresor menggunakan sistem


penggulungan udara, gulungan tepi luar memerangkapkan udara
dan ketika gulungan berputar udara yang berada di tepi luar dari
gulungan akan bergerak ke ruang tengah gulungan dan
mengakibatkan pengkompresan udara di ruang tengah sebelum ke
port outline nya.

2.4 Klasifikasi Dan Jenis Jenis Kompresor


A. Klasifikasi Kompresor
Berikut macam macam klasifikasi kompresor di antara lain:
 Kompresor torak resiprokal (reciprocating compressor) Kompresor
ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan
torak yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara
diatur oleh katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya
menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan udara di dalam
silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder
secara alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak ke titik mati
bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan
tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara.
Tabung penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga
udara yang ada dalam tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses
tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh tekanan udara
yang diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung
penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila
tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman
akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.
 Kompresor torak dua tingkat sistem pendingin udara. Kompresor udara
bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih
tinggi. udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian
didinginkan, selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk
dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang diinginkan.
Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih besar,
temperatur udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu
mengalami proses pendinginan dengan memasang sistem pendingin.
Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya dengan sistem
udara atau dengan sistem udara bersirkulasi. Batas tekanan maksimum
untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untuk kompresor
satu tingkat tekanan hingga 4 bar, sedangkan dua tingkat atau lebih
tekanannya hingga 15 bar.
 Kompresor diafragma (diaphragma compressor). Jenis Kompresor ini
termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak
dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk
dan keluar tidak langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang
bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan ini udara akan
lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu
kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan,
farmasi, obatobatan dan kimia. Prinsip kerjanya hampir sama dengan
kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada sistem kompresi udara
yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan.
Torak pada kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan
menekan udara, tetapi menggerakkan sebuah membran (diafragma)
dulu. Dari gerakan diafragma yang kembang kempis itulah yang akan
menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.
 Kompresor putar (rotary compressor). Kompresor rotari baling-baling
luncur secara eksentrik rotor dipasang berputar dalam rumah yang
berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar.
Keuntungan dari kompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang
pendek dan kecil, sehingga menghemat ruangan. Bahkan suaranya
tidak berisik dan halus dalam, dapat menghantarkan dan menghasilkan
udara secara terus menerus dengan mantap. Baling-baling luncur
dimasukkan ke dalam lubang yang tergabung dalam rotor dan ruangan
dengan bentuk dinding silindris. Ketika rotor mulai berputar, energi
gaya sentrifugal baling-balingnya akan melawan dinding. Karena
bentuk dari rumah baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat dengan
rotornya maka ukuran ruangan dapat diperbesar atau diperkecil
menurut arah masuknya (mengalirnya) udara.
 Kompresor sekrup (screw). Kompresor sekrup memiliki dua rotor yang
saling berpasangan atau bertautan (engage), yang satu mempunyai
bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat
memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu
identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika
roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor ini dapat
digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik.
Roda-roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah
roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap dan
menekan fluida.
 Kompresor root blower (sayap kupu-kupu). Kompresor jenis ini akan
mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada perubahan
volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan.
Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa
pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar. Beberapa
kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran
terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling
rapat betul. Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada
motor bakar, karena fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film
minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan
sayap-sayap kupu itu. Dilihat dari konstruksinya, sayap kupu-kupu di
dalam rumah pompa digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling
bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada dinding.
 Kompresor aliran (turbo compressor). Jenis kompresor ini cocok untuk
menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor aliran udara ada
yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang
secara radial. Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin
atau lebih untuk menghasilkan kecepatan aliran udara yang diperlukan.
Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energi bentuk tekanan.
 Kompresor aliran radial. Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor
aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan berikutnya secara radial.
Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar menjauhi
sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara
akan dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama
masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai yang
dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudusudu tersebut
maka akan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip kerja
kompresor radial akan mengisap udara luar melalui sudu-sudu rotor,
udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu dikompresi dan
akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga
tekanannya sesuai dengan kebutuhan.
 Kompresor aliran aksial. Pada kompresor aliran aksial, udara akan
mendapatkan percepatan oleh sudu yang terdapat pada rotor dan arah
alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi
pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada
rotor itu berputar secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan
untuk mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan yang
diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti kompresor
pada sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang turbo
propeller. Bedanya, jika pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik
putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik dari
mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara
bertekanan.
B. Jenis – Jenis Kompresor
 Kompresor Jenis Piston. Kompresor jenis ini menggunakan silinder
dan piston untuk memampatkan gas. Biasanya jenis ini banyak
dipergunakan untuk memampatkan gas yang memerlukan tekanan
tinggi. Tipe kompresor piston mempunyai kelebihan dalam hal kekuatan
kompresinya, sehingga banyak diterapkan pada mesin AC. Peran oli atau
pelumasan dalam jenis kompresor ini sangat diperlukan. Kekurangan oli
pelumas dalam kompresor jenis ini dapat merusak kompresor

Gambar 2. Kompresor Jenis Piston

 Kompresor Jenis Rotari. Jenis ini bekerja dengan sebuah screw atau
ulir yang berputar dalam silinder sambal mendorong udara atau gas
searah putaran ulir. Kelebihan dari jenis kompresor ini adalah suaranya
yang lebih kecil, serta getaran yang lebih kecil dibandingkan dengan
jenis piston. Jenis ini banyak dipergunakan pada pompa angin atau
media udara. Jenis ini menggunakan valve dalam yang memanfaatkan
perbedaan tekanan untuk memindahkan gas atau refrigeran yang akan
dimampatkan.
Gambar 2. Kompresor Jenis Rotari

 Kompresor Jenis Sentrifugal. Kompresor ini banyak dipergunakan


untuk memindahkan uap air. Gas atau udara yang dipindahkan bergerak
searah dengan arah putaran kompresor. Biasanya jenis ini dipergunakan
untuk memindahkan dalam jumlah besar dan kapasitas yang
memerlukan kecepatan. Jenis kompresor ini lebih banyak bekerja pada
arah tekanan rendah.

Gambar 2. Kompresor Jenis Sentrifugal

2.5 Bagian – Bagian Kompresor Dan Fungsinya


Kompresor merupakan sebuah alat yang menghasilkan udara bertekanan.
Sumber energi dari kompresor bisa berasal dari listrik maupun bahan bakar.
Kompresor sering kita jumpai di bengkel mobil atau sepeda motor, industri
tekstil, dan lain-lain. Dalam menggunakan kompresor, tentu tidak ada
salahnya, dan akan lebih baik jika kita mengetahui komponen-komponen
penting dari kompresor. Berikut ini beberapa komponen penting dari
kompresor :
a. C Frame (Kerangka). Kerangka berfungsi sebagai tempat dudukan poros
engkol, bantalan, silinder, serta tempat penampungan minyak pelumas.
b. Crank Shaft (Poros Engkol). Berfungsi untuk mengubah gerakan rotasi
(berputar) menjadi gerak translasi (lurus bolak-balik).
c. Connecting Rod (Batang Penghubung). Connecting rod berfungsi untuk
meneruskan gaya dari crank shaft ke batang torak melalui cross head. Agar
mampu menahan beban ketika kompresi, connecting rod harus tahan
bengkok dan juga kuat.
d. Cross Head (Kepala Silang). Cross head berfungsi untuk meneruskan
gaya dari connecting rod ke batang torak. Cross head bisa meluncur di
bantalan luncurnya.
e. Cylinder (Silinder). Cylinder merupakan tempat kedudukan dari water
jacket dan cylinder liner.
f. Cylinder Liner (Liner Silinder). Ketika piston torak melakukan proses
ekspansi, pemasukan, kompresi, dan juga pengeluaran memerlukan
lintasan. Lintasan yang dimaksud adalah cylinder liner.
g. Front and Rear Cylinder Cover. Gas atau udara yang ada di dalam silinder
perlu ditahan agar tidak keluar. Untuk menahannya diperlukan silinder
cover pada bagian front dan rear.
h. Water Jacket. Water jacket merupakan ruangan di dalam silinder yang
berfungsi sebagai tempat bersirkulasinya air sebagai pendingin.
i. Piston Rings (Cincin Torak). Gas atau udara yang berada di antara
dinding cylinder liner dan permukaan torak seringkali mengalami
kebocoran. Dengan adanya piston rings ini kebocoran akan berkurang.
j. Piston Rod (Batang Torak). Piston rod atau batang torak berfungsi untuk
meneruskan gaya dari cross head ke piston.
k. Packing Rod (Cincin Penahan Gas). Dalam pergerakan piston rod dan
berhubungan dengan bagian yang diam yaitu cylinder, kebocoran gas bisa
saja terjadi karena adanya clearance atau celah dari kedua bagian tersebut.
Untuk menahan kebocoran tersebut diperlukan packing rod yang terdiri
dari beberapa ring segment.
l. Ring Oil Scraper. Dengan adanya ring oil scraper, maka kebocoran
minyak pelumas pada frame dapat dicegah, dan itulah fungsi dari ring oil
scraper.
m. Compressor Valve (Katup Kompresor). Compressor valve bekerja
membuka dan menutup secara otomatis. Hal ini terjadi karena terjadinya
perbedaan tekanan antara bagian luar dan dalam dari cylinder. Compressor
valve mengatur masuk dan keluarnya gas atau udara.

Gambar 2.8 Bagian bagian Kompresor

2.6 Kompresi Isothermal , Adiabatik , Politropik


Kompresi adalah pemampatan gas sehingga tekanannya lebih tinggi dari
tekanan semula. Proses ini dipakai dalam banyak cabang bidang teknik.
Istilah kompresi umumnya dipakai untuk proses yang melibatkan
peningkatan tekanan dan kerapatan gas. Dalam praktik, sebagian besar
kompresi gas adalah proses kompresi udara. Udara yang dikompresi sering
disebut udara tekan atau udara kempa. Udara tekan lazim dimanfaatkan
sebagai sumber energi untuk menggerakkan dongkrak, alat kendali
otomatis, rem angin, produksi gas botol, proses teknik kimia, dan berbagai
macam penggunaan lainnya.Cara kompresi dapat dilakukan ada 3 macam
yaitu sebagai berikut :
1. Kompresi Isothermal
Bila suatu gas dikompresikan, maka ada energi mekanik yang diberikan
dari luar pada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga
temperatur gas akan naik, jika tekanan semakin tinggi. Namun jika proses
kompresi ini dengan pendinginan untuk mengeluarkan panas yang terjadi,
temperatur dapat dijaga tetap. Proses kompresi ini disebut kompresi
isotermal (temperatur tetap).gubungan antara P dan V untuk T tetap dapat
diperoleh dari persamaan :
P1 V1 = P2 V2 = tetap
2. Kompresi Adiabatik

Kompresi yang berlangsung tanpa ada panas yang keluar/masuk dari gas.
Dalam praktek proses adiabatik tidak pernah terjadi secara sempurna
karena isolasi di dalam silinder tidak pernah dapat sempurna pula, (dimana
k = 1,4 untuk udara).

P . V k = tetap

3. Kompresi Politropik
Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses
isotermal, namun juga bukan proses adiabatik, namun proses yang
sesungguhnya ada diantara keduanya dan disebut kompresi politropik.
Hubungan antara P dan V pada politropik ini dapat dirumuskan sebagai :
P . V2 = tetap

2.7 Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam Dunia Industri


A. Kehidupan Sehari – Hari
Seiring dengan perkembangan jaman, saat ini banyak sekali fungsi
dari kompresor selain sebagai pengisi udara untuk ban-ban motor dan
mobil, diantaranya adalah:
 Menjadi salah satu komponen penting pada air conditioner (AC), yang
berfungsi sebagai penghisap freon kemudian memampatkan gas dan
mendorongnya kedalam kondensor.
 Merupakan  komponen utama pada kulkas. Berfungsi untuk merubah
tekanan rendah menjadi tekanan tinggi dan pada akhirnya
menghasilkan suhu dingin.
 Sebagai alat untuk menyemprotkan cat sebagai bahan untuk melukis
pada airbrush.
 Berfungsi meniup kotoran dan debu yang sulit dijangkau pada blow
gun.
 Pada alat nail gun, kompresor berfungsi meniup paku sehingga
menancap pada bidang yang diinginkan.
 Pada alat yang bernama sandblaster, kompresor berfungsi meniup
permukaan benda yang akan di cat.
 Membantu suplai udara pada para penyelam.

B. Industri
Dalam sebuah industri, kompresor berfungsi untuk men-supply
kebutuhan compressed air atau udara terkompresi dengan jumlah dan
tekanan tertentu. Dalam sebuah industri besar seperti di pembangkit tenaga
listrik misalnya, keberadaan compressed air ini sangat vital keberadaanya.
Seperti air motor atau juga disebut pneumatic motor, accoustic horn pada
Gas Air Heater, atomizing air pada proses pembakaran furnace
menggunakan solar, semuanya membutuhkan compressed air sebagai
sumber energinya.
Udara terkompresi ini sebagian akan melewati suatu alat bernama
air dryer yang gunanya untuk menyerap kandungan air pada compressed
air. Udara kering ini disebut instrument air. Berbagai macam alat
membutuhkan instrument air sebagai sumber penggerak atau aktuator-nya.
Valve dan damper sebagian aktuatornya menggunakan instrument air
sebagai sumber tenaga penggeraknya.

2.8 Rumus Yang Digunakan


1. Tekanan Uap Air Aktual
a. Tekanan pada saluran isap
Pv 1= Φ . Psw 1(pa) ...........................................................................................................(2.1)
b. Tekanan pada saluran buang/keluar
Pv 1= Φ . Psw2 (pa)...........................................................................................................(2.2)

Dengan:

Φ = Persentase kelembamam udara di dalam ruangan

Psw1 = Tekanan uap air bola kering pada saluran isap (Kg/m 2 ¿

Psw2 = Tekanan uap air bola kering pada saluran isap (Kg/m 2 ¿

2. Densitas Udara
1 cmHg = 27,85 PsF
1 Psf = 47,88 Pa
1 atm = 101325 Pa
R = Konstanta gas ideal untuk udara (286,9 K)
P1 = P3 + ∆P
a. Saluran isap
ρatm−ρv 1
Pa 1= ............................................................................................................(2.3)
R . T db
b. Saluran keluar
ρv 2−Patm
Pa 2= ............................................................................................................(2.4)
R . T db
3. Laju Aliran Volume di Orifice
2. ∆ P
V= Cd. A
√ ρ. ¿ ¿
¿...............................................................................................................(2.5)

Dimana:
V = Laju aliran volume di orifice
Cd = Coefficient of discharge (0,632)
π
A = Luas Penampang orifice ( Doriface)
4
∆P = Tekanan Manometer (∆ P=P1- P3)
ρ udara = 800 kg/m3
DOrifce
β =( ¿...........................................................................................................(2.6)
Dduct
4. Kapasitas Udara di Saluran Isap
m
Qs = (m3 /min ⁡¿.......................................................................................................(2.7)
ρudara
Qs = Kapasitas udara di saluran isap
M = massa ( m = ρudara . V )
5. Teakanan Isap Absolut
k
( )
Ps= Pd . [ Tdb ¿ k−1 .......................................................................................................(2.8)
Tdelive
Ps = Tekanan isap absolut
Pd = Teanan keluar kompresor
Tdb = Temperatur awal
Tdelive = Temperatur udara kompresor
K = Indeksi adiabatik (1,4)
6. Efisiensi Adiabatik Kompresor
a. Daya input
N inp = V motor . I motor
N inp = Daya Input
V motor = Tegangan
I motor = Arus
b. Daya kompresi adiabatis
K
Nad =
k
[ ][ .
Ps .Qs
k−1 60000
.
Pd
Ps ] [( ) ( K−1
]
)−1 .........................................................................(2.9)

Nad = Daya adiabatis


K = Indeks isap absolut
Ps = Tekanan udara di saluran isap
Qs = Kapasitas udara di saluran isap
Pd = Tekanan keluar kompresor
c. Effisiensi adiabatik kompresor
Nad
ηadiabatik = x 100 %.................................................................................................(2.10)
N inp
ηadiabatik = Effisiensi adiabatik kompresor
Nad = Daya adiabatis
Ninp = Daya input
Kapasitas Aliran Udara di Silinder (Qth)

Qth = Vs . n..................................................................................................................(2.11)

Qth = Kapasitas aliran udara di silinder

Vs = Volume sisa (0,629 x 10−5 m3)

N = Jumlah putaran kompresor

Effisiensi Volumentrik Kompresor

Qs
η y= x 100 %...........................................................................................................(2.12)
Qth

η y = Effisiensi volumetrik kompresor

Qs = Kapasitas udara

Qth= Kapasitas aliran udara di silinder


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Diagram Alir Praktikum


Berikut diagram alir pada modul kompresor torak :

Gambar 3. Diagram Alir Praktikum

3.2. Proses Pengujian


1. Langkah Persiapan
a. Membaca dan memahami prosedur penggunaan alat praktikum
kompresor torak.
b. Memeriksa dan mengecek keadaan komponen pada alat praktikum
kompresor torak.
c. Memeriksa sambungan kelistrikan pada alat praktikum kompresor
torak .
d. Memeriksa keadaan oli pada alat praktikum kompresor torak pada
indikator yang sesuai dengan standar operasional
2. Langkah Pengerjaan
a. Menghubungkan unit dengan jaringan PLN (220 V), inverter menyala
dan siap digunakan.
b. Untuk menyalakan motor, tekan “mode” sebanyak 2x, hingga display
menunjukan tulisan “opnd”.
c. Untuk mengatur putaran motorlistrik, maka putar “knob” pada angka
frekuensi yang diinginkan
d. Menekan tombol FWD hingga display menunjukkan angka 0,00
dengan titik kedip di sebelah kanan angka.
e. Mengamati tekanan dan temperature pada alat praktikum kompresor
torak.
f. Mengukur kecepatan putaran motor dengan menggunakan tachometer
g. Setelah pengujian selesai, matikan alat praktikum kompresor torak
dengan cara frekuensi pada inverter terlebih dahulu hingga konidisi
motor tidak berputar atau display menunjukan angka 0,00, lalu tekan
tombol “Stop”
3. Langkah Perawatan
a. Memeriksa kelayakan setiap komponen mesin.
b. Membersihkan alat dan meja praktikum setelah digunakan.
c. Memeriksa kondisi oli dalam kondisi cukup.
d. Membuang angin dalam kompresor setelah praktikum
e. Memeriksa kondisi sambungan kelistrikan agar tetap dalam kondisi
baik dantidak terkena air.
3.3. Alat dan Bahan yang Digunakan
Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah sebagai berikut.
1. Temperatur bola basah dan bola kering
2. Oriface
3. Tabung Manometer
4. Pressure gauge
5. Tangki Udara
6. Katup Pembuangan
7. Switch
8. Katup laju aliran udara
9. Ampere meter
10. Inverter
11. Switch1
12. Thermometer
13. Motor
14. Temperature bola basah dan bola kering (out)
15. Kompresor
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Perhitungan Data Percobaan


4.2. Tabel dan Grafik Hasil Perhitungan
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai