KOMPRESOR TORAK
Jurnal ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktikum Teknik Perawatan Peralatan Industri
Disusun Oleh:
Anggita Cahya Maulida (201424006)
Kelas 3-TKPB
Tenaga mekanik dari penggerak mula ditransmisikan melalui poros engkol dalam bentuk
gerak rotasi dan diteruskan ke kepala silang (cross head) dnegan perantaraan batang
penghubung (connecting rod). Pada kepala silang gerakan rotasi diubah menjadi gerak
translasi yang diteruskan ke torak melalui batng torak (piston rod). Gerakan torak bolak balik
dalam silinder mengakibatkan perubahan volume dan tekanan sehingga terjadi proses
pemasukan, kompresi, dan pengeluaran. Secara sederhana prinsip kerja, perubahan tekanan
dan volume dalam suatu kompresor torak Simplex Single Acting dapat diuraikan dalam
bentuk diagram P-V sebagai berikut:
1 – 2: Langkah kompresi, torak bergerak kekiri dan udara dimampatkan hingga tekananya
naik dari Ps menjadi Pd.
2 – 3: jika bergerak keposisi 3, maka gas akan didorong keluar silinder pada tekanan tetap
yaitu sebesar Pd. Dititik ini torak mencapai titik mati atas.
3 – 4: Langkah isap, pada proses ini terjadi ekspansi hingga tekanan turun dari Pd menjadi
Ps.
4 – 1: Proses pemasukan udara pada tekanan konstan (Ps). Persiapan udara ini berlangsung
sampai titik mati bawah.
2.2.1. Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai tempat
kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak pelumas.
2.2.2 Poros Engkol (Crank Shaft)
Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik (translasi).
2.2.3. Connecting Rod
Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang, batang
penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban pada saat
kompresi.
2.2.4. Kepala Silang (Cross Head)
Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang dapat
meluncur pada bantalan luncurnya.
2.2.5. Silinder (Cylinder)
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket
2.2.6. Silinder Liner
Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi,
pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.
2.2.7. Front and Rear Cylinder Cover
tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear cover yang berfungsi
untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.
2.2.8. Water Jacket
ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin
2.2.9. Torak (Piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction), kompresi
(compression) dan pengeluaran (discharge).
2.2.10 Torak Ring
Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding liner
silinder.
2.2.11 Batang Torak
Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.
2.2.12. Cincin Penahan Gas
Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian yang
bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas ini terdiri
dari beberapa ring segment.
2.2.13. Ring Oil Scraper
Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame
2.2.14. Katup Kompresor
Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau keluar
silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat adanya perbedaan
tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder.
2.3. Keunggulan dan Kelemahan kompressor torak
2.3.1. Keunggulan Reciprocating Compressors
Kompresor torak mempunyai efisiensi volumetrik yang lebih tinggi dibandingkan
dengan jenis kompresor yang lain, sehingga kompresor ini akan menghasilkan
kapasitas udara yang lebih besar.
Debu dan pasir tidak mudah masuk ke dalam silinder karena udara yang dihisap harus
melalui saringan udara sebelum udara tersebut masuk silinder memalui katup isap.
Dalam hal ini silinder dan piston tidak akan cepat rusak akibat kotoran yang masuk ke
dalam silinder.
Kompresor torak memiliki konstruksi yang lebih sederhana, sehingga penggunaannya
lebih ekonomis.
Memiliki rasio kompresi yang lebih besar.
2.3.2. Kelemahan Reciprocating Compressors
Pada tekanan yang tinggi dan udara tekan yang dihasilkan rendah diperlukan pondasi
yang kuat dan dijaga keamanannya terhadap lingkungan sekitar dan diperlukan
penggunaan saluran pipa yang tahan terhadap getaran yang timbul.
Pada tekanan yang tinggi dan udara tekan yang dihasilkan rendah kompresor torak
membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi pada kapasitas yang sama.
III. Prosedur Kerja
3.1 Prosedur Pembongkaran:
1. Melepas pipa pembebas beban
8. Melepas torak/piston
DAFTAR PUSTAKA
Subiyanto, Gatot. Tanpa tahun. Perawatan Kompresor Torak (Piston). Bandung: Politeknik
Negeri Bandung