Anda di halaman 1dari 6

Pada praktikum kali ini adalah teknik perawatan pada kompresor dan blower yang

bertujuan untuk mengetahui cara kerja, fungsi, membongkar dan merangkai serta mengetahui
metode perawatan dan perbaikan pada kompresor dan blower.
Kompresor adalah alat untuk memompa bahan pendingin (refrigeran) agar tetap
bersirkulasi di dalam sistem. Fungsi dari kompresor adalah untuk menaikan tekanan dari uap
refrigeran sehingga tekanan pada kondensor lebih tinggi dari evaporator yang menyebabkan
kenaikan temperatur dari refrigeran. Suatu mesin refrigerasi tergantung pada kemampuan
kompresor untuk memenuhi jumlah gas refrigeran yang perlu disirkulasikan. Berdasarkan
cara kompresinya, ada lima jenis kompresor yang biasa digunakan pada sistem referigasi
kompresi uap, yaitu kompresor torak, rotari, sentrifugal, screw dan scroll. Adapun jenis
kompresor yang digunakan pada praktikum adalah jenis torak. Kompresor torak merupakan
salah satu positive displacement compressor dengan prinsip kerja memampatkan dan
mengeluarkan udara / gas secara intermitten (berselang) dari dalam silinder. Pemampatan
udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang digunakan untuk
memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak. Tekanan udara / gas yang keluar
merupakan tekanan discharge yang dihasilkan oleh kompresor reciprocating.
Langkah pertama yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah dengan membongkar
kompresor, sehingga dapat ditemukan komponen pada kompresor piston. Kompresor piston
terdapat komponen-komponen yaitu kerangka (frame), poros engkol, connecting rod, cross
head, water jacket, torak (piston) dan katup kompresor. Berdasarkan cara kerjanya kompresor
torak (piston) dibagi menjadi tiga jenis, yaitu kompresor piston kerja tunggal, kompresor
kerja ganda dan kompresor diafragma. Jenis kompresor torak (piston) yang digunakan pada
praktikum adalah kompresor piston jenis kerja tunggal. Prinsip kerja dari kompresor torak
(piston) kerja tunggal adalah tenaga mekanik dari penggerak mula ditransmisikan melalui
poros engkol dalam bentuk gerak rotasi dan diteruskan ke kepala silang (cross head) dengan
perantaraan batang penghubung (connecting rod). Pada kepala silang gerakan rotasi diubah
menjadi gerak translasi yang diteruskan ke torak melalui batang torak (piston rod). Gerakan
torak bolak balik dalam silinder mengakibatkan perubahan volume dan tekanan sehingga
terjadi proses pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.

Gambar 5.1. Jenis kompresor torak (piston) kerja tunggal


Kompresor torak mempunyai efisiensi volumetrik yang lebih tinggi dibandingkan
dengan jenis kompresor yang lain, sehingga kompresor ini akan menghasilkan kapasitas
udara yang lebih besar. Debu dan pasir tidak mudah masuk ke dalam silinder karena udara
yang dihisap harus melalui saringan udara sebelum udara tersebut masuk silinder memalui
katup isap. Dalam hal ini silinder dan piston tidak akan cepat rusak akibat kotoran yang
masuk ke dalam silinder. Kompresor torak memiliki konstruksi yang lebih sederhana,
sehingga penggunaannya lebih ekonomis. Memiliki rasio kompresi yang lebih besar. Pada
tekanan yang tinggi dan udara tekan yang dihasilkan rendah diperlukan pondasi yang kuat
dan dijaga keamanannya terhadap lingkungan sekitar dan diperlukan penggunaan saluran pipa
yang tahan terhadap getaran yang timbul. Namun pada tekanan yang tinggi dan udara tekan
yang dihasilkan rendah kompresor torak membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi
pada kapasitas yang sama. Kompresor torak biasanya digunakan untuk memompa ban dan
membersihkan alat/mesin pada industri.
Kompresor merupakan alat pendukung pada proses industri, sehingga diperlukan
perawatan khusus untuk menjaga kondisi kompresor, adapun perawatan yang harus dilakukan
pada kompresor adalah sebagai berikut :
1) Pemeriksaan pada Operasi Harian
Operasional kompresor tiap harinya menuntut adanya pelayanan dan perawatan yang antara
lain :
a). Sediakan buku catatan operasi yang harus diisi setiap hari dengan data-data : temperatur
disetiap bagian yang penting, tekanan kerja, konsumsi minyak pelumas, kebocorankebocoran (udara, minyak dan air), fluktuasi tekanan hidrolik, perubahan bunyi dan
getaran serta hal-hal lain yang dirasa penting.
b). Katup pengaman harus dioperasikan manual sekali tiap hari.
c). Zat cair di dalam tangki udara dan pemisah harus dikuras dua kali tiap hari.
d). Pastikan bahwa meter-meter bekerja dengan baik (jarum manometer dapat bergerak
dengan harus dan dapat menunjuk skala nol saat tekanan kosong.
e). Pastikan bahwa katup pengatur tekanan dan tombol tekanan akan bekerja pada daerah
tekanan yang sesuai. Lakukan penyetelan jika tidak sesuai.
2) Penanganan Kompresor Tidak Aktif
Jika kompresor tidak dipakai untuk jangka waktu lama (tidak aktif), kompresor akan
berkarat, berdebu, mutu minyaknya menurun, terjadi pengembunan uap air, pembekuan,

korosi karena kandungan gas yang korosif, dsb. Jika nanti akan digunakan lagi, kompresor
dapat mengalami gangguan seandainya tidak dipelihara dengan baik pada waktu tidak
dipakai. Apabila kompresor tidak dipergunakan selama lebih dari sebulan, perlu dilakukan
hal-hal berikut.
a) Jika keadaan lingkungan banyak berdebu, kompresor harus ditutup dengan lembar plastik
pada tempat pernafasan kotak engkol, perapat poros, tutup katup, pompa minyak,
instrumentasi, dsb.
b) Jika mungkin, instrumen-instrumen dibuka dan disimpan.
c) Katup-katup harus tertutup sepenuhnya untuk mencegah pipa-pipa kemasukan debu, atau air
hujan.
d) Minyak pencegah karat atau gemuk harus dilapiskan pada bagian dalam kompresor.
Kompresor harus diputar dengan tangan sekali sebulan untuk mencegah pengkaratan dan
untuk meratakan minyak pelumas. Jika kompresor masih terhubung dengan sumber tenaga
listrik, maka dapat dijalankan selama 10 menit tiap hari tanpa beban.
e) Jika kompresor masih terhubung dengan sumber listrik dan tidak akan dipergunakan dalam
jangka waktu sangat lama, sebaiknya semua tombol dikunci supaya aman.
4) Pemeriksaan Besar (Overhaul)
Pada waktu overhaul (pembongkaran dan perakitan kembali) perlu diperhatikan
hal-hat berikut.
a) Sebelum pembongkaran atau perbaikan dilakukan, listrik harus dimatikan dari tombolnya,
dan udara yang masih tersisa di dalam tangki udara dibuang habis.
b) Bagian-bagian yang dibongkar harus diletakkan di kotak atau di atas kertas secara berurutan
untuk memudahkan pada waktu pemasangan kembali. Dengan cara ini tidak akan ada suku
cadang yang terIewat atau tertukar urutan pemasangannya.

c) Paking atau cincin yang rusak harus diganti baru. Paking yang telah dipakai tidak boleh
dipasang lagi.
d) Jika pencucian dilakukan dengan minyak yang mudah menguap, bagian-bagian harus
dikeringkan benar-benar sebelum dipasang. Untuk membersihkan endapan karbon yang
berasal dari minyak pelumas sebaiknya dipakai zat pembersih karbon.
e) Torak, katup, silinder, dan bagian-bagian lain yang saling meluncur harus diperIakukan secara
hati-hati tanpa melukainya.
f) Pada waktu memasang kembali, lumurkan terIebih dahulu minyak pelumas yang sesuai pada
permukaan-permukaan yang meluncur.
Alat selanjutnya yang dibongkar adalah blower, yang merupakan mesin atau alat yang
digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan
dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas
tertentu. Ada dua jenis blower yang biasa digunakan di industri yaitu blower sentrifugal dan
blower positive displacement. Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal
daripada fan. Impelernya digerakan oleh gir dan berputar 15.000 rpm. Pada blower tahap
tunggal, udara tidak mengalami banyak belokan, sehingga lebih efisien. Blower jenis positive
displacement memiliki rotor, yang "menjebak" udara dan mendorongnya melalui rumah
blower. Blower ini menyediakan volum udara yang konstan bahkan jika tekanan sistemnya
bervariasi. Cocok digunakan untuk sistem yang cenderung terjadi penyumbatan, karena dapat
menghasilkan tekanan yang cukup (biasanya sampai mencapai 1,25 kg/cm 2) untuk
menghembus bahan-bahan yang menyumbat sampai terbebas. Fan dan blower pada umumnya
memiliki karakteristik yang serupa, sehingga perawatan keduanya pun akan sama.
1)
a.
b.
-

Masalah yang sering timbul pada fan / blower


Kinerja yang buruk
Kesalahan perhitungan desain sistem atau prosedur pengujian
Kesalahan RPM blower
Roda blower berputar di arah yang salah
Kesalahan jarak roda ke inlet cone
Kebocoran udara pada inlet atau discharge, filter tersumbat.
Efek sistem karena kesalahan hubungan inlet atau discharge
Kebisingan yang berlebihan
Fan beroperasi dekat stall karena sedain sistem atau pemasangan yang salah
Getaran yang berasal dari tempat lain dalam sistem

c.
-

Resonansi sistem atau getaran


Kesalahan lokasi atau orientasi dari intake dan discharge fan
Tidak memadai atau kesalah desain dari struktur pendukung
Suara tedekat memantul
Aksesoris atau komponen longgar
Bantalan yang digunakan sudah lama (usang).
Kegagalan Komponen
Abrasi atau korosi pada komponen bagian dalam fan
Getaran karena impeller tidak seimbang
Kurangnya pelumasan bantal

d.
-

Getaran
Kelonggaran pemasangan padan bantara, baut atau kopling
Keausan berlebih pada belt kopling atau bantalan
Poros bengkok
Struktur pendukung atau pemasangan yang tidak memadai.

2) Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan ini rutin untuk mempertahankan tingkat kinerja. Kegiatan pemeliharaan
-

meliputi :
Pemeriksaan periodik semua komponen sistem
Pelumasan bantalan dan penggantian
Pengencangan belt dan penggantian
Perbaikan atau penggantian motor
Pembersihan fan
Konsekuensi yang paling mahal dari perawatan yang tidak benar adalah downtime.
Untuk meminimalisasi downtime, perawatan system dasar harus diterapkan secara teratur.
Berikut adalah daftar perawatan dasar, yaitu :

a) Kondisi Motor
b) Sabuk (Belts)
Belt biasanya bagian perawatan paling intensive pada fan. Belt cenderung kehilangan
tegangan, mengurangi efisiensi transimisi.
c) Bantalan (Bearings)
Bantalan harus dipantau secara berkala. Menentukan kondisi bantalan dapat dengan
mendengarkan suara yang mengindikasi pemakaian berlebih, mengukur temperature operasi
bantalan atau dengan menggunakan teknik perawatan prediksi seperti analisi getaran atau
analisis minyak.
Pelumasan bantalan harus sesuai dengan petunjuk manufaktur fan. Sebagai contoh
untuk fan kecepatan tinggi, interval waktu pelumasan dapat dilakukan minggu atau lebih
-

sering.
Untuk bantalan yang dilumasi minyak, periksa kualitas minya jika perlu diganti.

Pastikan bantalan cukup terlindungi dari kontaminan


Untuk fan axial, bantalan anti friksi banyak digunakan karena kebutuhan bantalan dorong

untuk menangani beban dorong aksial.


d) System Cleaning
Fan dan komponen system rentan terkontaminasi sehingga harus dibersihkan secara
berkala.
e) Kebocoran (Leaks)
Periksa kebocoran saluran yang data menyebabkan kehilangan energy dan performa
system yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai