DISUSUN OLEH : Widhihastu Dharma Stiawan NIM 12504241039 Rohmad Sodiq NIM 12504241032 Very Hadi Kuncoro NIM 12504241036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
I. Kompetensi Merawat dan memperbaiki unit kompresor tipe rotary. II. Sub Kompetensi Setelah mengikuti praktikum, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Membongkar dan memasang kembali unit kompresor tipe rotary. 2. Mengidentifikasi komponen-komponen unit kompresor tipe rotary. 3. Memeriksa kondisi komponen unit kompresor tipe rotary. 4. Menjelaskan cara kerja unit kompresor tipe rotary. III. Alat dan Bahan 1. Unit kompresor tipe rotary. 2. Set kunci pas, kunci ring, kunci shock, obeng. 3. Tool tray dan part tray. 4. Buku referensi tentang system AC. IV. Keselamatan Kerja 1. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja. 2. Menggunakan kunci dan alat bantu lain secara tepat, sesuai dengan fungsi dan 3. peruntukannya serta selalu menjaga semua peralatan dalam kondisi bersih. 4. Menggunakan alat-alat keselamatan kerja sewaktu bekerja. 5. Berhati-hati terhadap bahan-bahan yang beracun dan membahayakan kulit. 6. Hati-hati dalam memasang kembali unit piston agar serempak dalam posisi tegak, 7. sehingga tidak terjadi penjepitan. 8. Jaga, jangan sampai ada komponen yang hilang! V. Dasar Teori Disebut juga rotary vane compressor atau kompresor sudu luncur. Terdiri atas sebuah rotor yang dipasang secara eksentris pada silinder yang sedikit lebih besar dari pada rotor. Gambar berikut menunjukkan bagian-bagian kompresor sudu luncur:
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIK SISTEM AIR CONDITIONER Semester V KOMPRESOR TIPE ROTARY 100 menit No. JST/OTO/OTO 330/02 Tgl Praktik : 17 September 2014 Hal 1 dari
Baling-baling bergerak maju mundur secara radial dalam slot rotor mengikuti kontur dinding silinder saat rotor berputar. Sudu didorong oleh gaya sentrifugal yang timbul saat rotor berputar sehingga selalu rapat dengan dinding silinder. Untuk menjamin kerapatan antara sudu dengan dinding silinder dipasang pegas pada slot rotor. Untuk menjaga agar sudu tidak cepat aus, maka biasanya diujung sudu yang bersinggungan dengan casing digunakan logam lain. Kapasitas kompresor untuk ukuran rotor dan casing yang sama adalah fungsi jumlah sudu. Semakin banyak sudunya, makin besar kapasitasnya, tetapi perbandingan kompresinya lebih rendah dan volume vane lebih besar. Randemen volumetrisnya berkisar antara 0,6 sd 0,9.
VI. Langkah Kerja 1. Mengidentifikasi tipe/jenis dan kapasitas unit kompresor yang dipergunakan untuk praktik. 2. Melepaskan kopling magnet dari as kompresor. 3. Membongkar unit kompresor sesuai dengan urutannya. 4. Memeriksa komponen-komponen dari keausan dan kerusakan lainnya. 5. Mengukur volume/kapasitas kerja unit kompresor. 6. Mempelajari konstruksi dan cara kerja kopresor tipe rotary. 7. Menggambar kompresor dan komponen-komponennya. 8. Merakit kembali kompresor tipe rotary. 9. Melapor kepada dosen pembimbing pada saat kegiatan praktik telah selesai dilakukan. 10. Memeriksa kelengkapan alat dan bahan praktik serta mengembalikan secara tertib. 11. Membersihkan dan merapikan tempat praktik. VII. Data Praktik a. Komponen Kompresor AC Tipe Rotary
b. Cara Kerja Kompresor AC Tipe Rotary
Gambar 1 : Adalah langkah awal isap dimana refrigerant masuk melalui lubang isap (suction port). Gambar 2 : Akhir langkah isap dimana lubang pengisapan (suction port) telah tertutup. Gambar 3 : Awal langkah kompresi dimana refrigerant mulai dikompresi kan untuk menaikkan tekanan. Gambar 4 : Langkah kompresi penuh. Gambar 5 : Langkah penyaluran / pengosongan refrigerant dari silinder ke saluran keluar menuju ke condenser melalui katup tekan (discharge valve) Gambar 6 : Penyaluran refrigerant selesai, ruang vane akan memulai dengan awal langkah isap lagi. Pada aktualnya through vane yang membentuk empat ruang, secara bergantian, sehingga proses diatas akan berjalan terus menerus secara berkesinambungan.
Oil Separator Untuk memperbaiki efisiensi pendinginan, oil separator di dalam kompresor memisahkan oil dari refrigerant, oil separator selalu dalm kondisi bertekanan tinggi saat kompresor beroperasi. Cara kerja : Campuran uap refrigerant dan oil kompresor mengalir melalui discharge port ke bawah dipandu oleh deflekcor, oil kompresor dipisahkan dari refrigerant akibat dari perbedaan berat jenis oil dengan refrigerant sehingga oil tertampung di bawah pada oil separator.
Oil Return Hole Oil yang disimpan di dalam oil separator sikembalikan ke dalam silinder oleh perbedaan tekanan diantara tekanan discharge di oil separator dan inner pressure (tekanan menengah) di dalm silinder.
Studging Valve Pada saat tertentu tedapat kemungkinan adanya tekanan tinggi di dalam kompresor. Untuk menghindari hal ini maka dipasang studging valve di rear housing kompresor. Cara Kerja : Jika tekanan di dalm sislinder naik sangat tinggi akibat dari expansion valve yang rusak atau yang lain (cairan refrigerant masuk ke dalam sislinder) studging valve akan terbuka dan tekanan tinggi yang tidak normal tersebut akan mengalirkan refrigeran langsung ke oil separator case dari oil separator. Studging valve terbuka saat tekanan di dalam silinder sebesar 9 kg/cm atau lebih dibandingkan tekanan inlet valve di oil separator.
Thermal Sensor Thermal sensor akan mendeteksi suhu kompresor pada saat suhu kompresor tidak normal (terlalu tinggi aatau terlau rendah) thermal sensor akan memutuskan arus magnetic clutch sehingga kompresor berhenti bekerja. Suhu tinggi pada kompresor mungkin disebabkan karena kompresor kekurangan oli. Cara Kerja : Jika suhu kompresor naik di atas 180C (356F), lempeng bimetal akan mendorong kontak sehingga arus ke magnetic clutch terputus. Pada saat suhu kompresor turun di bawah 120C (248F) kontak akan terhubung kembali.
Shaft Seal Sebagai penyekat bagian yang bergerak dan yang diam agar oil tidak dan refrigerant tidak bocor. c. Kelebihan dan Kekurangan Kompresor Tipe Rotary Kompresor rotari pada umumnya digunakan untuk perbandingan kompresi rendah dan kapasitas kecil hingga medium. Kelebihan : 1. Dapat berputar pada putaran tinggi, sehingga dimensinya relatif lebih kecil 2. Getaran mekanisnya lebih kecil. 3. Perawatannya lebih sederhana karena jumlah bagiannya lebih sedikit, misal tanpa katup dan mekanisme lain. 4. Dapat memberikan debit yang lebih kontinyu dibandingkan dengan kompresor resiprokating. Kekurangan : 1. Tidak dapat memberikan tekanan akhir yang tinggi. Bila diperlukan tekanan akhir tinggi harus dibuat bertingkat. 2. Efisiensi volumetrisnya rendah bilabagian-bagiannya kurang presisi.
VIII. KESIMPULAN Tipe through vane ini terdiri atas dua vane yang integral dan saling tegak lurus. Dan bila rotor berputar vane akan bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujung vane akan selalu bersinggungan dengan permukaan dalam silinder.